Pada tanggal 16 Februari 2015 telah dilaksanakan praktikum Farmasi Fisika yang
berjudul Kelarutan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pada kelarutan zat.
Kelarutan merupakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan
tertentu. Dalam definisi lain, kelarutan obat adalah jumlah ml pelarut di mana akan larut 1 gram
zat terlarut.
Pada percobaain ini, akan ditentukan kelarutan asam benzoat dan asam borat dalam
pelarut aquades pada suhu kamar, 45C, 60C. Percobaan dilakukan pada suhu berbeda yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu atau temperatur terhadap kelarutan.
Asam benzoat yang digunakan sebanyak 0,5 gram yang dilarutkan dalam 150 ml
aquadest sedangkan asam borat ditimbang sebanyak 2 gram yang dilarutkan dalam 50 ml
aquadest, penimbangan untuk masing-masing bahan dilakukan 9 kali. Pada suhu kamar, asam
benzoat dan asam borat langsung dilarutkan dengan diaduk 30 detik, sedangkan pada suhu 45C
aquadest dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 45C baru kemudian sampel dimasukan dan
diaduk selama 5 menit. Sebisa mungkin suhu pada saat melarutkan tetap 45C. Hal serupa
dilakukan pada suhu 60oC. Percobaan pada masing-masing suhu dilakukan 3 kali, oleh sebab itu
penimbangan bahan dilakukan sebanyak 9 kali untuk asam benzoat maupun asam borat.
Setelah pengadukan selesai, sampel disaring menggunakan corong dan kertas saring, lalu
dikeringkan dalam oven selama 30 menit pada suhu 105C. Alasan dilakukan pada suhu 105C
supaya hanya zat terlarut yang menjadi sisa setelah di oven. Seperti kita ketahui, air yang
merupakan pelarut yang digunakan akan menguap pada suhu 100C, sehingga digunakanlah
suhu 105C. Diharapkan yang kita dapat merupakan murni zat terlarut. Setelah dingin, sisa
setelah di oven (residu) ditimbang dan didapatkan hasil untuk asam benzoat:
semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula kelarutannya. Hal tersebut karena zat padat,
dalam hal ini asam benzoat dan asam borat bertambah larut bila suhunya dinaikan, pada
umumnya kenaikan suhu akan menambah kelarutan solute (zat terlarut).
Perbedaan kelarutan antara asam benzoat dan asam borat karena pada saat asam benzoat
dilarutkan dengan air, terbentuk 2 fase yaitu padatan (dari asam benzoat) dan cairan (dari H 2O)
atau dapat dikatakan asam benzoat tidak larut air pada suhu kamar, baru setelah suhu dinaikan
mulai larut. Hal tersebut karena asam benzoat memiliki ikatan fenil atau cincin benzena dan
karbon yang berjumlah 7, sehingga memiliki berat molekul yang besar, sehingga kemungkinan
dilarutkan oleh air sangat kecil. Berikut adalah struktur kimia dari asam benzoat:
Sedangkan asam borat tidak memiliki atom C dan bobot molekulnya pun lebih kecil
dibandingkan asam benzoat, sehingga memungkinkan untuk mudah larut dalam air. Berikut
merupakan rumus struktur dari asam borat:
Dengan rumus struktur seperti itu, memungkinkan asam borat untuk melakukan ikatan hidrogen
dengan air sehingga mudah larut.
Akan tetapi terdapat ketidaksesuaian antara kelarutan asam benzoat maupun asam borat
secara teori dan hasil praktikum. Menurut teori, kelarutan asam benzoat dalam air pada suhu
25C adalah 3,4 mg/ml sedangkan menurut hasil praktikum 1,323 mg/ml dan kelarutan asam
borat dalam air pada suhu 25C adalah 5,7 g/100 ml atau 57 mg/ml, sedangkan yang didapat dari
hasil praktikum pada suhu kamar adalah 36,067 mg/ml, begitu pun dengan suhu yang lain. Hal
ini disebabkan karena kesalahan dalam praktikum, seperti jumlah pengadukan yang tidak sesuai
prosedur atau pun kekuatan pengadukan yang tidak konstan dan pada pemanasan suhunya tidak
tepat 45C ataupun 60C sehingga mempengaruhi kelarutannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa suhu atau temperatur
mempengaruhi kelarutan. Semakin tinggi suhu, maka kelarutan semakin tinggi yang berarti
semakin banyak zat yang terlarut. Kelarutan asam benzoat pada suhu kamar adalah 1,323 mg/ml,
pada suhu 45C adalah 3,021 mg/ml dan pada suhu 60C adalah 3,3 mg/ml sedangkan kelarutan
asam borat pada suhu kamar adalah 36,067 mg/ml, pada suhu 45C adalah 39 mg/ml dan pada
suhu 60C adalah 40 mg/ml. Jadi, kelarutan asam borat lebih tinggi dibandingkan asam benzoat.