BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil, antara lain sebagai berikut.
4.1.1 Pengukuran tebal plat menggunakan mikrometer sekrup
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tebal (plat)
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
=16.5 mm
X2
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
=27.225 mm
mm
class=Section2>
4.1.2 Pengukuran diameter kelereng
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Diameter
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
=27 mm
D2
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
=72.9 mm
Diameter
D2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
15.69 cm
15.67 cm
15.79 cm
15.69 cm
16.02 cm
15.57 cm
15.57 cm
16.45 cm
16.44 cm
15.55 cm
=158.44 cm
246.1761 cm
245.5489 cm
249.3241 cm
246.1761 cm
256.6404 cm
242.4249 cm
242.4249 cm
270.6025 cm
270.2736 cm
241.8025 cm
=2511.394 cm
,11 cm
4.1.4 Pengukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
D2
6.76 cm
6.76 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
=71.84 cm
diameter dalam
2.5 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.7 cm
2.9 cm
2.9 cm
=28.4 cm
D2
6.25 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
7.29 cm
8.41 cm
8.41 cm
=80.82 cm
Massa
49.64 g
49.63 g
49.62 g
49.60 g
49.60 g
=248.09 g
m2
2464.130 g
2463.137 g
2462.144 g
2460.160 g
2460.160 g
=12309.73 g
4.2 Pembahasan
Ketika melakukan pengukuran, kita bisa menggunakan penggaris, meteran,
miktometer sekrup, jangka sorong, dan neraca ohuass. Pada praktikum ini kita melakukan
pengukuran menggunakan alat jangka sorng, mikrometer sekrup, dan neraca ohauss. Alat
pengukuran tersebut memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda serta meliki ketelitian
yang berbeda juga. Pada alat jangka sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan suatu
benda, diameter suatu benda, baik diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong
memiliki ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.
Micrometer sekrup memiliki fungsi untuk mengukur panjang benda dengan sangat teliti.
Micrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer sekrup memiliki skala utama
dan skala putar. Sedangkan neraca ohauss berfungsi untuk mengukur massa suatu benda.
Neraca ohauss memiliki berbagai macam bentuk, yaitu neraca tiga lengan dan neraca
empat lengan. Prinsip kerja neraca atau timbangan menggunakan prinsip tuas.
Ketika pengukuran dapat terjadi kesalahan atau ketidakpastian, yaitu:
1.
Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat
sehingga berakibat setiap kali alat digunakan, suatu ketidakpastian melekat pada hasil
pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut
dengan alat baku. Alat baku, meskipun buatan manusia juga, dianggap sempurna padanya
3.
Kelelahan komponen alat. Misalnya dalam pegas; pegas yang telah dipakai beberapa
lama dapat agak melembek hingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk.
4. Gesekan-gesekan selalu timbul antara bagian yang satu yang bergerak terhadap bagian
alat yang lain
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam
benda, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter
luar suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi di bandingkan jangka sorong. Mengukur
ketebalan benda seperti plat besi dan diameter koin (lingkaran) lebih mudah dan hasil
pengukuran lebih tepat dibandingkan mengukur benda yang berbentuk seperti kelereng.
5.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dahulu
konsep pengukuran, alat ukur yang akan digunakan, besaran, dan satuan agar praktikum
berjalan dengan lancar dan mudah dipahami. Lakukan pengukuran ketebalan dan
diameter sebanyak 10 kali dan 5 kali untuk massa dari sudut yang berbeda namun tepat
agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S.1997. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.Edisi Kedua.Penerbit
Pelajar.Yogyakarta.
Pustaka
diakses
tgl.
BANDUL
V.
Hasil
1. L 1 =46 cm = 0,46 m
T= t/n = 34/25 = 1,36 s
Panjang (m)
L1=0,46
L2=0,41
L3=0,36
L4=0,32
L5=0,285
L6=0,235
L7=0,185
L8=0,4
L9=0,09
L10=0,04
T (s)
1,36
1,28
1,2
1,15
1,06
0,98
0,88
0,78
0,65
0,4
T2 (s)
1,84
1,64
1,44
1,32
1,13
0,96
0,78
0,61
0,37
0,16
G (m/s2)
9,8
9,85
9,8596
9,5
9,946
9,65
9,375
9,05
9,5
9,85
b. Pembahasan
Pada percobaan ini kami mengukur panjang tali terlebih dahulu, setelah didapat, kami
mencaroi nilai periode bandul dengan rumus:
T=t/n
Selanjutnya T yang didapat kemudian dikuadratkan, setelah didapat hasil baru dicari
percepatan gravitasa bandul dengan rumus:
G= 4r2L/T2
Dari 10 percobaan yang telah dilakukan, ternyata hanya 5 percobaan yang hasilnya sesuai
dengan teori, yaitu yang percepatan gravitasinya berkisar antara 9,8-10 m/s 2. Sedangkan yang
lainnya tidak. Adanya perbedaan percepatan gravitasi tersebut dipengaruhi oleh gaya torsi,
banyak ayunan bergetar, waktu, dan faktor angin.
VI.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan rumus T=2 p/----L/g. diketahui bahwa periode (T) berbanding lurus dengan akar
panjang bandul (L)
2.
Berdasarkan hasil percobaan ternyata hanya 5 percobaan yang hasilnya sesuai dengan teori,
yaitu yang percepatan gravitasinya berkisar antara 9,8-10 m/s 2. Sedangkan yang lainnya tidak.
Adanya perbedaan percepatan gravitasi tersebut dipengaruhi oleh gaya torsi, banyak ayunan
bergetar, waktu, dan faktor angin.
b. Saran
Sebaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukan satu kali
percobaan , tingkat ketepatannta akan berkurang. Percobaan harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi, karena akan berpengaruh pada periode
yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi kesalahan , maka akan berpengaruh
terhadap besarnya percepatan gravitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakti, S. 2007. Desain Instrument Elektronik untuk Mengukur Gravitasi Muatan dengan Prinsip
Bandul matematis. Mataram: Gravity
Giancoli, D . 2007. Fisika. Jakarta: Erlangga
Halliday.2005. Fisika dasar. Jakarta: Erlangga
Tripler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi ke III Jilid 2 .
Jakarata: erlangga
BANDUL
Hasil Pengamatan
No.
Panjang
Tali (cm)
1.
120
2.
110
Percobaa
n
Waktu untuk 10
ayunan (detik)
Periode
(T)
T2
1
2
3
4
5
1
21,87
21,79
21,75
21,84
21,89
20,87
2,187
2,179
2,175
2,184
2,189
2,087
4,78
4,74
4,73
4,77
4,79
4,35
g (cms2)
25,1
25,36
25,37
25,16
25,06
25,29
989,1
999,2
999,6
991,3
986,9
996,4
3.
100
4.
90
5.
80
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
20,90
20,84
20,93
21,02
19,88
20,05
19,98
20,01
19,96
18,94
18,90
18,91
19,01
18,97
17,86
17,90
17,87
17,95
17,79
2,090
2,084
2,093
2,102
1,988
2,005
1,998
2,004
1,996
1,894
1,890
1,891
1,901
1,897
1,786
1,790
1,787
1,795
1,779
4,37
4,34
4,38
4,42
3,95
4,02
3,99
4,01
3,98
3,58
3,57
3,57
3,61
3,59
3,18
3,20
3,19
3,2
3,16
25,17
25,34
25,11
24,89
25,32
24,87
25,06
24,93
25,12
25,14
25,21
25,21
24,93
25,06
25,15
25
25,07
25
25,31
991,8
998,4
989,5
980,7
997,5
980,1
987,4
982,2
989,9
990,5
993,3
993,3
982,2
987,7
991,2
985
988,1
985
997,2
PIPA U
t 0.05 (s)
4.36
4.29
4.02
3.85
4.09
Data perhitungan:
=
= 4.122 sekon
T=
0.8224
= 85.124 sekon
=424.772 sekon
Maka:
= =
= = 0.0923 sekon
T2 = 4 2 g = g =
g=
g = 8,718 m/s2
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percban sebanyak lima kali didapat data sebagai
berikut :t1 = 4.36 sekon, t2 = 4.29 sekon, t3= 4.02 sekon, t4=3.85 sekon, t5=4.09
sekon.Data tersebut menunjukan waktu yang diperlukan leh zat cair untuk
melakukan osilasi sebanyak lima kali getaran berarti untuk satu kali getaran
diperlukan waktu sebagai berikut :
t1 = 0.872 sekon
t4 =0.770 sekon
t3 =0.804 sekon
berdasarkan data yang ada jumlah waktu terkecilyang diperlukan zat
car untuk melakukan osilasi pada pipa U adalah t 4 =0.770 sekon dan terbesar
mencapai t1 = 0.872 sekonserta waktu rata-ratanya adalah 0.824 sekon.Pada
saat percobaan satu didapatkan t1 = 4.36 sekon untuk lima kali ayunan dan t1
=
0.872 sekon untuk satu kali ayunan.Sehingga dapat diketahui bahwa pada
percobaan satu zat cair berosilasi dengan frekuensi sebesar 1.146 hz.Untuk
percobaan kedua didapatkan waktu t2
dan waktu unuk satu kali getaran /ayunan adalah t 2= 0.858 sekon,sehingga
didapatkan frekuensi zat cair dalam melakukan osilasi pada pipa U adalah
1.165
hz
yang
kesatu.Selanjutnya
lebih
besar
dilakukan
sekitar
percobaan
0.019
yang
hz
ketiga
dari
percobaan
dan
didapatkan
waktu /periodenya untuk lima kali getaran adalah t 3= 4.02 sekon dan untk
satu kali getaran didapatkan t3 =0.804 sekon .Pada percobaan ketiga ini
ternyata waktu yang diperlukan oleh zat cair untuk melakukan osilasi lebih
cepat 0.27 sekon dibandingkan dengan percobaan yang kedua tetapi
frekuensi getarannya lebh kecil 0.078 hz yang mencapai 1.243 hz.Untuk
percoaan selanjutnya yang keempat menunjukan waktu yang lebih cepat
dari percobaan yang lainnya yang hanya memerlukan waktu sebsar t 4=3.85
untuk lima kali ayunan,dan untuk satu kali ayunan didapatkan waktu t4
=
0.770 sekon sehingga frekuensi getarannya pada saat zat cair melakukan
devuiasi.Nilai
standar
deviasi
ini
di
nilai
terlalu
besar
jika
sehingga didapatkan nilai percepatan gravitasi yang besarnya mencapai 8.718 m/s 2.Jika
dibandingkan dengan literature yang menunjukan besar percepatan gravitasi sebesar 9.81 m/s 2
maka percepatan gravitasi hasil percobaan mengalami penyimpangan sebesar 1.092 m /s2.Banyak
berbagai factor yang mempengaruhi besar perepatan gravitasi di suatu tempat .Perbedaan
ketinggian yang dihitung dari atas permukaan laut yang menyebabkan terjadinya perbedaan
percepatan gravtasi karena adanya perbedaan besar gaya tarik bumi terhadap benda yang berada
di atas permukaan bumi.Semakin tinggi suatu daerah maka semakin kecil gaya tarik bumi
terhadap benda yang berada di atasnya dibandingkan dengan daerah yang berupa dataran rendah
yang mempunyai bsar percepatan gravitasi yang lebih besar.Selain itu ,adanya perbedaan
kerapatan padakerak bumi yang di satu daerah sangat padat tetapi di derah lainya kerpatannya
sangat kurang sehinhingga terjadinya perbedaan percepatan gravitasi meskipun diukur pada
ketinggian yang sama.Penyimpanyan dalam perhitungan pada percbaan sangat berpengruh
terhadap perhitungan percepaatan gravitasinya.
Berdasarkan hasil percobaan osilasi zat cair pada pipa U didapatkan besar
besar
percepatan
gravitasi
sebesar
8.718
m/s 2
yang
mengalami
DAFTAR PUSTAKA