Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil, antara lain sebagai berikut.
4.1.1 Pengukuran tebal plat menggunakan mikrometer sekrup
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tebal (plat)
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
1.65 mm
=16.5 mm

X2
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
2.7225 mm
=27.225 mm

mm
class=Section2>
4.1.2 Pengukuran diameter kelereng
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Diameter
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
2.7 mm
=27 mm

D2
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
7.29 mm
=72.9 mm

4.1.3 Pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong


No.

Diameter

D2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

15.69 cm
15.67 cm
15.79 cm
15.69 cm
16.02 cm
15.57 cm
15.57 cm
16.45 cm
16.44 cm
15.55 cm
=158.44 cm

246.1761 cm
245.5489 cm
249.3241 cm
246.1761 cm
256.6404 cm
242.4249 cm
242.4249 cm
270.6025 cm
270.2736 cm
241.8025 cm
=2511.394 cm

,11 cm
4.1.4 Pengukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Diameter luar (pipa)


2.6 cm
2.6 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
2.7 cm
= 26.8 cm

D2
6.76 cm
6.76 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
7.29 cm
=71.84 cm

4.1.5 Pengukuran diameter dalam pipa menggunakan jangka sorong


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

diameter dalam
2.5 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.9 cm
2.7 cm
2.9 cm
2.9 cm
=28.4 cm

D2
6.25 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
8.41 cm
7.29 cm
8.41 cm
8.41 cm
=80.82 cm

4.1.6 Pengukuran massa menggunakan neraca Ohauss 4 lengan


NO.
1
2
3
4
5

Massa
49.64 g
49.63 g
49.62 g
49.60 g
49.60 g
=248.09 g

m2
2464.130 g
2463.137 g
2462.144 g
2460.160 g
2460.160 g
=12309.73 g

4.2 Pembahasan
Ketika melakukan pengukuran, kita bisa menggunakan penggaris, meteran,
miktometer sekrup, jangka sorong, dan neraca ohuass. Pada praktikum ini kita melakukan
pengukuran menggunakan alat jangka sorng, mikrometer sekrup, dan neraca ohauss. Alat
pengukuran tersebut memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda serta meliki ketelitian
yang berbeda juga. Pada alat jangka sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan suatu
benda, diameter suatu benda, baik diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong
memiliki ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.
Micrometer sekrup memiliki fungsi untuk mengukur panjang benda dengan sangat teliti.
Micrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer sekrup memiliki skala utama
dan skala putar. Sedangkan neraca ohauss berfungsi untuk mengukur massa suatu benda.
Neraca ohauss memiliki berbagai macam bentuk, yaitu neraca tiga lengan dan neraca
empat lengan. Prinsip kerja neraca atau timbangan menggunakan prinsip tuas.
Ketika pengukuran dapat terjadi kesalahan atau ketidakpastian, yaitu:
1.

Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat
sehingga berakibat setiap kali alat digunakan, suatu ketidakpastian melekat pada hasil
pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut
dengan alat baku. Alat baku, meskipun buatan manusia juga, dianggap sempurna padanya

hampir tidak terdapat kesalahan apapun.


2. Kesalahan titik nol. Titik nol skala alat tidak berimpit dengan titik nol jarum petunjuk
atau jarum tidak kembali tepat pada angka nol.

3.

Kelelahan komponen alat. Misalnya dalam pegas; pegas yang telah dipakai beberapa

lama dapat agak melembek hingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk.
4. Gesekan-gesekan selalu timbul antara bagian yang satu yang bergerak terhadap bagian
alat yang lain

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam
benda, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter
luar suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi di bandingkan jangka sorong. Mengukur
ketebalan benda seperti plat besi dan diameter koin (lingkaran) lebih mudah dan hasil
pengukuran lebih tepat dibandingkan mengukur benda yang berbentuk seperti kelereng.
5.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dahulu
konsep pengukuran, alat ukur yang akan digunakan, besaran, dan satuan agar praktikum
berjalan dengan lancar dan mudah dipahami. Lakukan pengukuran ketebalan dan
diameter sebanyak 10 kali dan 5 kali untuk massa dari sudut yang berbeda namun tepat
agar mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S.1997. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.Edisi Kedua.Penerbit
Pelajar.Yogyakarta.

Pustaka

Halliday & Resnick.2010.Fisika.Edisi 7 Jilid 1.Erlangga.Jakarta.


http://kbs.jogjakota.go.id/upload/CARA BACA MIKROMETER SEKRUP.pdf. diakses tgl. kamis,
29 Desember 2012.Pkl. 15.45 WIB
http://novanurfauziawati.files.wordpress.com/2012/01/modul-1-pengukuran.pdf.
Sabtu, 1 Desember 2012. Pkl. 15.27 WIB

diakses

tgl.

BANDUL

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a.

Hasil

1. L 1 =46 cm = 0,46 m
T= t/n = 34/25 = 1,36 s

T2= (1,36)2 = 1,84 S


G = 4 2 L / T2 = 4x9,8596x0,46/1,842 = 9,8 m/s2
2. L 2 = 41 cm = 0,41 m
T = t/n = 32,13/ 25= 1,28 s
T 2 = (1,28)2 = 1,64 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,41/1,642= 9,85 m/s2
3. L 3 = 36 cm = 0,36 m
T = t/n = 30/ 25= 1,2 s
T 2 = (1,2)2 = 1,44 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,36/1,442= 9,8596 m/s2
4. L 4 = 32 cm = 0,32 m
T = t/n = 28,8/ 25= 1,15 s
T 2 = (1,15)2 = 1,32 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,32/1,322= 9,5 m/s2
5. L 5 = 2,85 cm = 0,285 m
T = t/n = 26,73/ 25= 1,06 s
T 2 = (1,06)2 = 1,13 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,825/1,182= 9,946 m/s2
6. L 6 = 23,5 cm = 0,235 m
T = t/n = 24,66/ 25= 0,98 s
T 2 = (0,98)2 = 0,96 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,235/0,962= 9,65 m/s2
7. L 7 = 185 cm = 0,185 m
T = t/n = 2,22/ 25= 0,88 s
T 2 = (0,88)2 = 0,78 s

G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,185/0,782= 9,375 m/s2


8. L 8 = 14 cm = 0,14 m
T = t/n = 19,71/ 25= 0,78 s
T 2 = (0,78)2 = 0,61 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,14/0,612= 9,05 m/s2
9. L 9 = 9 cm = 0,09 m
T = t/n = 15,48/ 25= 0,65 s
T 2 = (0,65)2 = 0,37 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,092/0,37= 9,5 m/s2
10. L 10 = 4 cm = 0,04 m
T = t/n = 10/ 25= 0,4 s
T 2 = (0,4)2 = 0,16 s
G= 4r2L/T2 = 4x9,8596x0,04/0,162= 9,85 m/s2
Tabel percobaan bandul matematis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Panjang (m)
L1=0,46
L2=0,41
L3=0,36
L4=0,32
L5=0,285
L6=0,235
L7=0,185
L8=0,4
L9=0,09
L10=0,04

T (s)
1,36
1,28
1,2
1,15
1,06
0,98
0,88
0,78
0,65
0,4

T2 (s)
1,84
1,64
1,44
1,32
1,13
0,96
0,78
0,61
0,37
0,16

G (m/s2)
9,8
9,85
9,8596
9,5
9,946
9,65
9,375
9,05
9,5
9,85

b. Pembahasan
Pada percobaan ini kami mengukur panjang tali terlebih dahulu, setelah didapat, kami
mencaroi nilai periode bandul dengan rumus:
T=t/n

Selanjutnya T yang didapat kemudian dikuadratkan, setelah didapat hasil baru dicari
percepatan gravitasa bandul dengan rumus:
G= 4r2L/T2
Dari 10 percobaan yang telah dilakukan, ternyata hanya 5 percobaan yang hasilnya sesuai
dengan teori, yaitu yang percepatan gravitasinya berkisar antara 9,8-10 m/s 2. Sedangkan yang
lainnya tidak. Adanya perbedaan percepatan gravitasi tersebut dipengaruhi oleh gaya torsi,
banyak ayunan bergetar, waktu, dan faktor angin.
VI.

KESIMPULAN DAN SARAN


a.

Kesimpulan

1.

Berdasarkan rumus T=2 p/----L/g. diketahui bahwa periode (T) berbanding lurus dengan akar
panjang bandul (L)

2.

Berdasarkan hasil percobaan ternyata hanya 5 percobaan yang hasilnya sesuai dengan teori,
yaitu yang percepatan gravitasinya berkisar antara 9,8-10 m/s 2. Sedangkan yang lainnya tidak.
Adanya perbedaan percepatan gravitasi tersebut dipengaruhi oleh gaya torsi, banyak ayunan
bergetar, waktu, dan faktor angin.

b. Saran
Sebaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukan satu kali
percobaan , tingkat ketepatannta akan berkurang. Percobaan harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi, karena akan berpengaruh pada periode
yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi kesalahan , maka akan berpengaruh
terhadap besarnya percepatan gravitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakti, S. 2007. Desain Instrument Elektronik untuk Mengukur Gravitasi Muatan dengan Prinsip
Bandul matematis. Mataram: Gravity
Giancoli, D . 2007. Fisika. Jakarta: Erlangga
Halliday.2005. Fisika dasar. Jakarta: Erlangga
Tripler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi ke III Jilid 2 .

Jakarata: erlangga

BANDUL

Hasil Pengamatan

No.

Panjang
Tali (cm)

1.

120

2.

110

Percobaa
n

Waktu untuk 10
ayunan (detik)

Periode
(T)

T2

1
2
3
4
5
1

21,87
21,79
21,75
21,84
21,89
20,87

2,187
2,179
2,175
2,184
2,189
2,087

4,78
4,74
4,73
4,77
4,79
4,35

g (cms2)
25,1
25,36
25,37
25,16
25,06
25,29

989,1
999,2
999,6
991,3
986,9
996,4

3.

100

4.

90

5.

80

2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

20,90
20,84
20,93
21,02
19,88
20,05
19,98
20,01
19,96
18,94
18,90
18,91
19,01
18,97
17,86
17,90
17,87
17,95
17,79

2,090
2,084
2,093
2,102
1,988
2,005
1,998
2,004
1,996
1,894
1,890
1,891
1,901
1,897
1,786
1,790
1,787
1,795
1,779

4,37
4,34
4,38
4,42
3,95
4,02
3,99
4,01
3,98
3,58
3,57
3,57
3,61
3,59
3,18
3,20
3,19
3,2
3,16

25,17
25,34
25,11
24,89
25,32
24,87
25,06
24,93
25,12
25,14
25,21
25,21
24,93
25,06
25,15
25
25,07
25
25,31

VI. Analisis Data dan Menjawab Pertanyaan


Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh percepatan gaya gravitasi dengan mengganti
panjang tali dengan tiap ukuran tali masing dilakukan 5x percobaan. Dari data yang
kami peroleh dan dihitung dengan menggunakan rumus:
T = 2 T = 2 , atau g = (2)2.l/T2
g
Dan pada pembahsan dibawah ini, kami menggunakan satu percobaan untuk masingmasing ukuran tali.
1. Panjang tali 120 cm, dengan waktu 21,87 detik.
T2 = 4,78
l/T2= 120/4,78 = 25,1
g= (2)2.l/T = 42. 25,1 = 989,12 cm/s2 = 9,8912 m/s2

2. Panjang tali 110 cm, dengan T = 20,87


T2 = 4,35
l/T2 = 110/4,35 = 25,29
g= (2)2. l/T = 42 . 25,29 = 996,43 cm/s2 = 9,9643 m/s2
3. Panjang tali 100 cm, dengan T = 19.88 s
T2 = 3,95
l/T2 = 100/3,95 = 25,32
g = (2)2. l/T2 = 42 . 25,32 = 997,46 cm/s2 = 9,9746 m/s2

991,8
998,4
989,5
980,7
997,5
980,1
987,4
982,2
989,9
990,5
993,3
993,3
982,2
987,7
991,2
985
988,1
985
997,2

4. Panjang tali 90 cm, dengan T = 18,94 s


T2 = 3,58
l/T2 = 90/3,58 = 25,14
g = (2)2. l/T2 = 42. 25,14 = 990,5 cm/s2 = 9,905 m/s2
5. Panjang tali 80 cm, dengan T = 17,86 s
T2 = 3,18
l/T2 = 80/3,18 = 25,15
g = (2)2. l/T2 = 42 . 25,15 = 991,19 cm/s2 = 9,9119 m/s2
g = 989,1 + 999,2 + 999,6 + 991,3 + 986,9 + 996,4 + 991,8 + 998,4 + 989,5 + 980,7 +
997,5 + 980,1 + 987,4 + 982,2 + 989,9 + 990,5 + 993,3 + 993,3 + 982,2 + 987,7 + 991,2
+ 985 + 988,1 + 985 + 997,2
= 24753,5 m/s2
Banyaknya percobaan = 25x percobaan
rata-rata g = g / banyaknya percobaan
= 24753,5 / 25
= 990,14 cm/s2
= 9,9 m/s2
Hasil percepatan gravitasi yang di peroleh tidak berbeda jauh dari percepatan
gravitasi yang sudah diputuskan 9,8-10 m/s karena setelah di rata-rata hasilnya 10
m/s yaitu mendekati rumus yang sudah ditentukan.
Jadi, gaya gravitasi mempunyai banyak manfaat antara lain :
1. Kita dapat beradadi bumi ini dan tidak melayang layang di angkasa.
2. Makhluk hidup dapat melakukan kegiatan dengan adanya gaya gravitasi tersebut.
VII. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan periode, dan sebanding dengan
panjang tali. Pada percobaan tersebut, didapatkan hasil rata-rata percepatan gravitasi
dengan nilai 9,9 m/s2. Maka itu sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa nilai
percepatan gravitasi sekitar 9,8m/s2 10m/s2.
Saran
1. Senaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukan
satu kali percobaan, tingkat ketetapan akan berkurang.
2. percobaan harus secara teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung
getaran yang terjadi. Karena akan mempengaruhi periode yang dihasilkan. Jika dalam
perhitungan periode terjadi kesalahan maka akan berpengaruh pada besarnya
percepatan gravitasinya

PIPA U

Data hasil perhitungan :


No

t 0.05 (s)

4.36

4.29

4.02

3.85

4.09

Data perhitungan:
=
= 4.122 sekon

T=

4.122 9.23 10-2

0.8224

Menghitung besar penyimpangan pada percobaan (


Berdasarkan perhitungan didapatkan:
= 20.61 sekon

= 85.124 sekon

=424.772 sekon
Maka:

= =
= = 0.0923 sekon

Menghitung percepatan gravitasi :


T =2

T2 = 4 2 g = g =

g=

g = 8,718 m/s2
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percban sebanyak lima kali didapat data sebagai
berikut :t1 = 4.36 sekon, t2 = 4.29 sekon, t3= 4.02 sekon, t4=3.85 sekon, t5=4.09
sekon.Data tersebut menunjukan waktu yang diperlukan leh zat cair untuk
melakukan osilasi sebanyak lima kali getaran berarti untuk satu kali getaran
diperlukan waktu sebagai berikut :
t1 = 0.872 sekon

t4 =0.770 sekon

t2= 0.858 sekon

t5= 0.818 sekon

t3 =0.804 sekon
berdasarkan data yang ada jumlah waktu terkecilyang diperlukan zat
car untuk melakukan osilasi pada pipa U adalah t 4 =0.770 sekon dan terbesar
mencapai t1 = 0.872 sekonserta waktu rata-ratanya adalah 0.824 sekon.Pada
saat percobaan satu didapatkan t1 = 4.36 sekon untuk lima kali ayunan dan t1
=

0.872 sekon untuk satu kali ayunan.Sehingga dapat diketahui bahwa pada

percobaan satu zat cair berosilasi dengan frekuensi sebesar 1.146 hz.Untuk
percobaan kedua didapatkan waktu t2

4.29 sekon untuk lma kali ayunan

dan waktu unuk satu kali getaran /ayunan adalah t 2= 0.858 sekon,sehingga
didapatkan frekuensi zat cair dalam melakukan osilasi pada pipa U adalah
1.165

hz

yang

kesatu.Selanjutnya

lebih

besar

dilakukan

sekitar

percobaan

0.019
yang

hz

ketiga

dari

percobaan

dan

didapatkan

waktu /periodenya untuk lima kali getaran adalah t 3= 4.02 sekon dan untk

satu kali getaran didapatkan t3 =0.804 sekon .Pada percobaan ketiga ini
ternyata waktu yang diperlukan oleh zat cair untuk melakukan osilasi lebih
cepat 0.27 sekon dibandingkan dengan percobaan yang kedua tetapi
frekuensi getarannya lebh kecil 0.078 hz yang mencapai 1.243 hz.Untuk
percoaan selanjutnya yang keempat menunjukan waktu yang lebih cepat
dari percobaan yang lainnya yang hanya memerlukan waktu sebsar t 4=3.85
untuk lima kali ayunan,dan untuk satu kali ayunan didapatkan waktu t4
=

0.770 sekon sehingga frekuensi getarannya pada saat zat cair melakukan

getaran adalah 1.298 hz.Pada percobaan yang terakhir , yaitu percobaan


yang ke lima zat cair memerlukan waktu untuk berosilasi sebanyak lima kali
adalah t5=4.09 sekon dan untuk satu kali getaran memerlukan waktu t 5=
0.818 sekon dengan frekuensi sebesar 1.22 hz.
Data percobaan dari percobaan kesatu sampai dengan kelima
menunjukan waktu yang diperlukan zat cair unutuk melakukan osilasi
sebanyak lima kali getaran semakin cepat yang kenaikan kecepatnnya dari
t1 t4 naik secara periodik dengn selisih antara keduanya mencapai 0.10
sekon dan rata- rata kenaikan keempat percobaan adalah 0.17 sekon.
Dalam percobaan ini didapatkan nilai standar deviasi perhitungan
sebesar 0.0923 sekon .Ini menunjukan data-data percoabaan secara
keseluruhan terjadi penyimpangan yang besarnya ditunjukan oleh nilai
standar

devuiasi.Nilai

standar

deviasi

ini

di

nilai

terlalu

besar

jika

dibadingkan dengan nilai skala terkecil yang besarnya hanya 0.005.Setelah


melakukan perhitungan dengsn menurunkan rumus periode ,yaitu :T =2
g =

sehingga didapatkan nilai percepatan gravitasi yang besarnya mencapai 8.718 m/s 2.Jika

dibandingkan dengan literature yang menunjukan besar percepatan gravitasi sebesar 9.81 m/s 2
maka percepatan gravitasi hasil percobaan mengalami penyimpangan sebesar 1.092 m /s2.Banyak
berbagai factor yang mempengaruhi besar perepatan gravitasi di suatu tempat .Perbedaan
ketinggian yang dihitung dari atas permukaan laut yang menyebabkan terjadinya perbedaan
percepatan gravtasi karena adanya perbedaan besar gaya tarik bumi terhadap benda yang berada
di atas permukaan bumi.Semakin tinggi suatu daerah maka semakin kecil gaya tarik bumi
terhadap benda yang berada di atasnya dibandingkan dengan daerah yang berupa dataran rendah

yang mempunyai bsar percepatan gravitasi yang lebih besar.Selain itu ,adanya perbedaan
kerapatan padakerak bumi yang di satu daerah sangat padat tetapi di derah lainya kerpatannya
sangat kurang sehinhingga terjadinya perbedaan percepatan gravitasi meskipun diukur pada
ketinggian yang sama.Penyimpanyan dalam perhitungan pada percbaan sangat berpengruh
terhadap perhitungan percepaatan gravitasinya.
Berdasarkan hasil percobaan osilasi zat cair pada pipa U didapatkan besar
besar

percepatan

gravitasi

sebesar

8.718

m/s 2

yang

mengalami

penyimpangan sebesar 1.92 m /s 2.Hal itu diakibatkan leh berbagai factor


misalnya adanya perbedaan ketinggian antara tempat percobaan pada
literature dengan percobaan ni,adnya perbedaan kerapatan pada kerak bumi
yang menyebabkan adanya perbedaan besar gaya tarik bumi,dan yang juga
berpengaruh pada besar perceatan gravitasi adalah adanya penyimpangan
pada perhitungan yang besarnya dilihat dari nilai standar deviasi.
5.2 Saran
Pada percobaan ini tentunya ada kesalahan-kesalahan baik dalam
perhitungan,bahasa penulisan maupun isi laporannya.Oleh karena itu,penulis
sanat mengharapkan saran dan kritikan dari pemeriksa laporan ini dan
pembaca unuk perbaikan dalam penulisan laporan yang selanjutnya.Adapun
saran dari penulis kepada pembaca yang akan melakukan percobaan pipa U
perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Pengukuran panjang kolom zat cair diperlukan ketelitian karena menggunakan
alat bantu yang sangat sederhana sehingga memungkinkan terjadinya
penyimpangan pengukuran
Adanya kesamaan antara waktu (stopwatch) dengan ayunan zat cair saat
dilepaskan sehingga waktu yang dicatat bena-benar akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli.21.fisika jilid 1.jakarta:Erlangga


Sulistyo dan setyono.2005.intisari fisika.jakarta:Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai

  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen12 halaman
    Presentation 1
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen17 halaman
    Abs Trak
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • Pen Gu Kuran
    Pen Gu Kuran
    Dokumen4 halaman
    Pen Gu Kuran
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • Akar Jagung
    Akar Jagung
    Dokumen6 halaman
    Akar Jagung
    dewi apriliyani
    0% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • AYUNAN
    AYUNAN
    Dokumen6 halaman
    AYUNAN
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • Gandharwa Weda
    Gandharwa Weda
    Dokumen2 halaman
    Gandharwa Weda
    dewi apriliyani
    100% (1)
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen4 halaman
    Pemba Has An
    dewi apriliyani
    Belum ada peringkat