konsumen membeli produk, niat mereka adalah untuk menggunakan dan / atau
mengkonsumsi produk tanpa kesulitan apapun, sehingga instruksi kemasan
bertindak sebagai "manual" dicetak dengan pesan tentang bagaimana untuk
memaksimalkan utilitas yang disediakan oleh produk. Sebelum membeli,
konsumen mencari dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan
penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa, bahan, volume, berat, dan pembuangan
(Kupiec dan Revell, 2001).
Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
informasi
Penilaian
alternatif
Keputusan
membeli
Pasca
pembelian
2
Keputusan membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata,
jadi setelah tahap-tahap dimuka telah dilakukan maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak.
5. Tahap perilaku sesudah pembelian
Semua tahap yang ada dalam proses pembelian sampai dengan tahap
kelima yang bersifat operatif bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah
pembelian sangat penting. Perilaku mereka dapat mempengaruhi penjualan
ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain
tentang produk perusahaan.
Hubungan Desain Kemasan Dengan Pengambilan Keputusan
Desain kemasan yang baik adalah mempunyai komposisi yang baik
misalnya pemilihan warna, penentuan ilustrasi yang dapat menjadikan suatu
barang menarik dan dapat menjadi suatu alat stimulus kepada konsumen agar
dapat tertarik atau dengan kata lain kemasan merupakan alat point of purchase
menurut Shimp dalam Tjiptono, F. (2000:32), point of purchase adalah elemen
promosi seperti pajangan, poster, petunjuk atau tanda dan berbagai materi promosi
yang lain termasuk kemasan yang baik didalam sebuah toko yang dirancang untuk
mempengaruhi pikiran pelanggan pada momen pembelian. Seorang konsumen
dalam membeli barang tentulah menginginkan barang yang telah ia beli
mempunyai kemudahan dalam penggunaannya.
Seorang konsumen dalam membeli barang tentulah menginginkan barang
yang telah ia beli mempunyai kemudahan dalam penggunaannya. Disinilah peran
kemasan terutama kemasan primer dari suatu produk mempunyai pengaruh yang
sangat penting misalnya, kemasan yang mudah dibuka dan di tutup kembali alam
penggunaan produk tersebut sehingga konsumen akan memperoleh kepuasan dan
apabila konsumen telah mendapat kepuasan dalam mengkonsumsi suatu produk
maka ia akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produk tersebut.
Kemasan sebagai pelindung atau wadah dari suatu produk juga
mempunyai peran yang besar dalam pemasaran guna lebih banyak menarik
konsumen atau calon pembeli. Kemasan dapat membentuk dan merubah wajah
atau penampilan suatu produk atau barang menjadi menarik dengan berbagai
model yang berbeda untuk diandalkan dalam persaingan merebut pasar, maka
3
memiliki model yang menawan akan berpengaruh besar dalam mengikat
konsumen dan mendorongnya untuk mengadakan pembelian atas produk tersebut.
Kerangka berpikir:
H1
Warna Kemasan (X1)
1. Menarik
2. Kreatif
Bahan Kemasan (X2)
1. Kuat dan Tahan Lama
2. Ramah Lingkungan
H2
Keputusan Pembelian (Y)
H3
H4
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian
H5
1. Informasi Spesifikasi
Produk
2. Prosedur
PenggunaanBerfikir
Gambar
2.6: Kerangka
Keterangan:
= menunjukkan hubungan parsial
= menunjukkan hubungan simultan
Hipotesis
1. Variabel warna kemasan, bahan kemasan, instruksi kemasan dan tipografi
kemasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Ades.
2. Variabel warna kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
3. Variabel bahan kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
4
4. Variabel tipografi kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
5. Variabel instruksi kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif
kuantitatif.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi
yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian
ini
adalah
seluruh
mahasiswa
Universitas
Sebelas
Maret
yang
telah
mengkonsumsi Ades.
Sampel
Populasi pada penelitian ini jumlahnya tidak terbatas. Supramono dan
Haryanto (2003:62) menyatakan bahwa untuk menentukan jumlah sampel
minimum pada populasi yang tidak terbatas dapat menggunakan rumus, sebagai
berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = nilai standar normal yang besarnya tergantung ,
bila = 0,01 Z = 1,96
p = estimasi proporsi populasi
q =1p
d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%
Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum
diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan = 0,01.
Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam
penelitian ini adalah:
untuk bisa
dijadikan sampel.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
pengambilan sampel teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah metode:
1. Quota Sampling. Menurut Nasution (2003:97) teknik quota sampling
6
dianggap mampu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner
dan sudah melakukan pembelian produk Ades.
Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Keterangan:
Y =
Keputusan Pembelian
X1 =
Warna Kemasan
X2 =
Bahan Kemasan
X3 =
Tipografi Kemasan
X4 =
Instruksi Kemasan
Pengukuran.
a
= Bilangan konstanta
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Adapun
langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0
Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen (warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan , instruksi
kemasan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
Ha : b1 b2 b3 b4 b5 0
Berarti
)=5%
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n
= Jumlah observasi
= Jumlah variabel
4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F
hitung
hitung
tabel
) = 5%
Keterangan:
= Koefisien regresi
hitung
hitung
tabel
tabel
9
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for
windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 4.4. Koefisien Regresi
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.159
3.194
Warna
.619
.204
.269
Bahan
.478
.190
.217
Tipografi
.491
.244
.173
Instruksi
.428
.158
.255
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: data primer yang diolah (2013)
T
.050
3.042
2.513
2.011
2.708
Sig.
.960
.003
.014
.047
.008
10
peningkatan satu unit variabel warna kemasan dengan asumsi variabel bebas
lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,619
unit.
c. Koefisien regresi variabel bahan kemasan (X2) sebesar 0,478 artinya bahan
kemasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan
pembelian. Koefisien 0,478 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel
proses yang terkait dengan pelanggan dengan asumsi variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,478
unit.
d. Koefisien regresi variabel tipografi kemasan (X3) sebesar 0,491 artinya desain
dan pengembangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Koefisien 0,491 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel tipografi kemasan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,491 unit.
e. Koefisien regresi variabel instruksi kemasan (X4) sebesar 0,428 artinya
instruksi kemasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Koefisien 0,428 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel instruksi kemasan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,428 unit.
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.5. Anova
ANOVAb
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
1 Regression
589.051
4
147.263 18.280
Residual
765.309
95
8.056
Total
1354.360
99
a. Predictors: (Constant), instruksi, bahan, tipografi, warna.
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian.
(Sumber: data primer yang diolah, 2013)
Sig.
.000a
11
Berdasarkan tabel 4.5 ANOVA tersebut bisa dilihat bahwa nilai
probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000; di mana nilai ini lebih kecil dari 0,05
dan nilai F-hitung dalam kolom F adalah 18,280. Nilai F-hitung ini lebih besar
dari 2,699, maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel implementasi
desain kemasan yang terdiri dari 4 sub variabel yaitu warna kemasan (X 1), bahan
kemasan (X2), tipografi kemasan (X3) dan instruksi kemasan (X4) terhadap
keputusan pembelian Ades (Y).
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Tabel 4.6. Coefficients
Coefficientsa
Model
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.159
3.194
Warna kemasan
.619
.204
Bahan kemasan
.478
.190
Tipografi
.491
.244
Instruksi
.428
.158
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber: data primer yang diolah, 2013)
.269
.217
.173
.255
t
.050
3.042
2.513
2.011
2.708
Sig.
.960
.003
.014
.047
.008
Nilai probabilitas warna kemasan (X1) adalah 0,003. Nilai probabilitas ini
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,042>1,985).
Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 dengan df 95 (n-k-1 atau 100-4-1),
maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel warna kemasan (X1) terhadap variabel keputusan pembelian
2.
konsumen (Y).
Nilai probabilitas bahan kemasan (X2) adalah 0,014. Nilai probabilitas ini
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,513>1,985).
12
Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 dengan df 95 (n-k-1 atau 100-4-1),
maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bahan kemasan (X2) terhadap variabel keputusan pembelian
3.
konsumen (Y).
Nilai probabilitas tipografi kemasan (X3) adalah 0,047. Nilai probabilitas ini
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,011>1,985).
Tabel distribusi t dicari pada = 0,05 dengan df 95 (n-k-1 atau 100-4-1),
maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel tipografi kemasan (X3) terhadap variabel keputusan
4.
R Square
.659
.435
Adjusted R
Square
.411
Durbin-Watson
1.828
13
Menurut Santoso, S. (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua
variabel independen digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi Hasil
perhitungan
2.
Tahun 2013.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara warna kemasan (X1), terhadap
3.
4.
5.
Implikasi
1.
14
2.
Warna kemasan produk Ades yang menarik, kreatif dan sesuai tema produk
mampu membuat konsumen tertarik untuk mengkonsumsi AMDK Ades.
Tepatnya warna kemasan dalam kegiatan pemasaran mampu meningkatkan
jumlah volume penjualan dan keputusan konsumen untuk membeli AMDK
3.
Ades.
Tipografi kemasan memiliki pengaruh kedua setelah warna kemasan hal ini
disebabkan AMDK Ades menggunakan tulisan yang jelas dan mudah dibaca
sehingga konsumen tidak perlu berfikir lama untuk melakukan keputusan
4.
pembelian.
Variabel Instruksi kemasan mempengaruhi keputusan pembelian AMDK Ades
setelah warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan. Instruksi kemasan
dalam AMDK Ades seperti cara penggunaan dan informasi tentang produk
AMDK Ades telah mempermudah konsumen untuk melakukan keputusan
5.
Saran
Bagi Perusahaan
Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran
kepada perusahaan sebagai berikut:
1. Mengingat variabel warna kemasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian produk Ades di UNS, maka perusahaan AMDK Ades
perlu membuat warna label AMDK Ades yang hijau putih untuk warna putih
diganti dengan warna bening sehingga selain menunjukkan go green juga
menunjukkan kealamian AMDK Ades.
2. Penilaian konsumen Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) terhadap
bahan kemasan Ades yang ramah lingkungan juga memberikan dampak positif
terhadap keputusan pembelian Ades. Maka perusahaan AMDK Ades walaupun
sudah menggunakan bahan kemasan ramah lingkungan, Ades juga harus
mempertimbangkan kualitas dari isi produk.
15
3. Tipografi kemasan juga ditemukan sebagai faktor penting yang mempengaruhi
konsumen mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), untuk itu
perusahaan AMDK Ades perlu merubah tulisan yang ada di dalam AMDK
Ades jangan ditulis dengan huruf standart tetapi ditulis dengan huruf yang
sudah dimodifikasi tetapi juga mudah dibaca sehingga konsumen akan tertarik
begitu melihatnya.
4. Dari hasil penelitian, variabel instruksi kemasan mempunyai pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian AMDK Ades pada mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), maka perusahaan AMDK Ades
perlu menambah instruksi kemasan tentang petunjuk penyimpanan Ades.
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Hasan, A. (2008). Marketing. Yogyakarta: Medpress.
Kasiram, Moh. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif -Kuantitatif, Malang :
UIN Malang Press.
Klimchuk & Krasovec. (2007). Desain Kemasan. Alih bahasa: Bob Sabran.
Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas jilid 2 Alih
Bahasa: Adi Maulana dan Yayat Sri Haryati. Jakarta : Erlangga.
Mutsikiwa, M & Marumbwa, J. (2013). The Impact of Aesthetics Package Design
Elements on Consumer Purchase Decisions: A Case of Locally Produced
Dairy Products in Southern Zimbabwe. Journal of Business and
Management. 8 (5), 64-71. Diperoleh 10 Agustus 2013, dari
www.iosrjournals.org.
Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Stastistical Product and Service
Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom.
__________. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta:
Andi.
__________. (2010). Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom.
Ruslan, R. (2008). Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi. Jakarta :
PT Rajagro Persada.
16
Shah, Ahmad, & Ahmad. (2013). Role of Packaging in Consumer Buying
Behavior: A study of University Students of Peshawar Region KPK
Pakistan. International Review of Basic and Applied Sciences. 1 (2), 35-41.
Diperoleh 13 Agustus 2013, dari www.irbas.academyirmbr.com.
Silayoi, P. dan Speece, M. (2004). Packaging and purchase decisions An
exploratory study on the impact of involvement level and time pressure
in Bangkok Thailand. British Food Journal, 106 (8), 607-627. Diperoleh
10 Agustus 2013, dari www.emeraldinsight.com/0007-070X.htm.
Stanton, W.J. (2005). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga.
Santoso, S. (2001). SPPSS Versi 10. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Slamet, Yulius. (2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta : LPP UNS dan UNS
Press.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyo, J. (2012). 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala.
Supramono dan Haryanto. (2003). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Swastha, B. (2000), Azas-Azas Marketing, Edisi pertama.Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, F. (2000), Startegi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Andi.
Totalia, S.A & Hindrayani, A. (2010). Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNS
Press.