Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah tentang PROSES DESAIN
DAN PROSES DESAIN INTERIOR ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai tahapan-tahapan pada proses desain.
Saya juga menyadari bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang saya harapankan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Jakarta, Oktober 2014

Astriani Natasha

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

Proses Desain

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Proses Desain Interior

Permasalahan

Tujuan desain

Koleksi data

Analisa

Sintesa

10

Development

10

Komunikasi

10

Daftar Pustaka

11

PROSES DESAIN
Kita menentukan elemen-elemen mana yang akan dipakai dan bagaimana
menata mereka ke dalam pola-pola melalui proses desain. Walaupun ditampilkan
sebagai satu seri langkah-langkah lanjar, proses desain lebih sering merupakan
suatu siklus dimana langkah analisis, sintesis dan evaluasi yang cermat terhadap
informasi yang didapatkan, wawasan-wawasan dan pemecahan-pemecahan yang
mungkin diulang-ulang sampai suatu kesesuaian yang pas antara apa-apa yang
sudah ada dengan apa yang diinginkan dicapai.

ANALISIS
Kemampuan untuk mendefinisikan dan memahami sifat permasalahan desain
secara memadai merupakan bagian penting dari pemecahan masalah.

Apa yang sudah ada ?

Dokumen fisik/konteks budaya


Jelaskan elemen-elemen yang sudah ada
Apa yang dapat dirubah... apa yang tidak ?

Apa yang diinginkan ?

Temu kenali kebutuhan pemakai dan kesukaannya


Tentukan sasaran-sasaran
Kebutuhan-kebutuhan fungsi
Citra estetika dan gaya
Rangsangan psikologi dan arti

Apa yang mungkin ?

Apa yang bisa diganti.. apa yang tidak ?


Apa yang bisa dikendalikan.. apa yang tidak ?
Apa yang dibolehkan.. apa yang dilarang ?
Pastikan batas : waktu, ekonomi, legal dan tehnis

Pertama masalah desain dirumuskan. Rumusan ini harus mengandung suatu


spesifikasi bagaimana pemecahan masalah desain harus nberperan. Sasaransasaran dan tujuan-tujuan harus diterapkan.
Suatu analisis permasalahan, ia menuntut untuk dipecah-pecah kedalam
bagian-bagian, persoalan dijelaskan dan nilai-nilai ditetapkan pada setiap aspek
permasalahan. Analisis juga meliputi pengumpulan informasi yang berkaitan yang
akan membantu kita memahami sifat dasar permasalahan dan mengembangkan
jawaban-jawaban yang semestinya. Hal lain yang berharga untuk diketahui adalah
keterbatasan-keterbatasan yang akan membantu membentuk pemecahan masalah
desain. Setiap masukan apa yang dapat dan apa yang tidak dapat? Harus
dipastikan. Setiap kendala keuangan, legal atau tehnis yang berkaitan dengan
pemecahan masalah haruslah dicatat.
Pada

waktu

kita

mengikuti

langkah-langkah

dalam

proses

desain,

pemahaman yang semakin jelas terhadap peemasalahan haruslah terjadi. Informasi


baru mungkin terdapat atau dibutuhkan yang dapat merubah pemikiran kita tentang
permasalahan dan pemecahannya. Analisis suatu permasalah oleh karena itu sering
berkelanjutan sepanjang proses desain.
Dari analisis permasalahan dan bagian-bagiannya, kita dapat mulai
merumuskan pemecahan-pemecahan masalah yang mungkin untuk diambil. Hal ini
memerlukan sintesis mengumpulkan dan menyatu padukan menjawab beberapa
persoalan

dan

aspek-aspek

permasalahan

menjadi

pemecahan-pemecahan

masalah yang koheren.


Ada beberapa pendekatan yang dapat diambil untuk melahirkan ide-ide dan
mensintesiskan pemecahan masalah yang mungkin dari suatu permasalahan:

Pisahkan satu atau dua persoalan kunci yang mempunyai nilai atau
kepentingan

terhadap

permasalahan,

dan

kembangkan

pemecahan-

pemecahan masalah disekitar anda.


Pelajari situasi-situsi yang punya kesamaan dan gunakan mereka sebagai
model untuk mengembangkan pemecahan-pemecahan masalah yang
mungkin dilakukan dari permasalahan yang ditangani.

Kembangkan pemecahan masalah yang ideal dari sebagai permasalahan


yang kemudian dapat disatukan kedalam pemecahan keseluruhan dan diuji
dengan kenyataan yang ada.

Adalah sukar untuk membangun suatu ide yang bagus tanpa mempunyai
beberapa hal untuk memulai.

SINTESIS
Desain

memerlukan

pemikiran-pemikiran

rasional

berdasar

kepada

pengetahuan dan pemahaman yang didapat melalui pengalaman dan riset. Yang
juga punya peran penting adalah instuisi dan imaginasi yang menambah dimensi
kreatif pada proses desain yang rasional.

Pilihlah bagian-bagiannya.

Pilih dan tandai nilai-nilai yang menjadi persoalan atau sebagai elemen kunci
Pelajari sifat dasar bagian-bagian tersebut
Gambarkan bagaimana cara bagian-bagian tersebut dapat menyatu

Lahirkan ide-ide.

Amati situasi dari beberapa sudut pandang yang berbeda


Mainkan bagian-bagian tersebut untuk melihat bagaimana sebuah perubahan

dapat mempengaruhi keseluruhan bagian


Carilah cara-cara untuk memadukan beberapa ide yang bagus menjadi satu

ide yang lebih baik


Satu padukan dalam keseluruhan

EVALUASI
Desain memerlukan suatu penalaran lagi secara kritis terhadap alternatifalternatif dan pembobotan yang cermat pada kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan setiap usulan, sampai kesesuaian yang tepat anatara permasalahan dan
pemecahan tercapai.

Membandingkan alternatif-alternatifnya.

Bandingkan setiap alternatif dengan sasaran dan penolok/kriteria desain.


Timbang keuntungan-keuntungan dan kekuatan-kekuatan dibandingkan

dengan harga dan pertanggung jawaban dari setiap alternatif


Susun secara bertingkat pilihan-pilihan dlaam hal kecocokan

keeffektifannya.
Buat keputusan-keputusan desain
Bangun dan sempurnakan desain
Laksanakan desain

dan

Ada beberapa bentuk pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, masingmasing harus dievaluasi sesuai dengan penolok yang sudah ditetapkan pada
pernyataan masalah dan kemudian diperjelas lagi pada analisis masalah.
Penjelajahan yang terus menerus pada permasalahan dan evaluasi terhadap
pilihan pemecahan-pemecahan/ solusi harus mempersempit pilihan-pilihan untuk
mengembanngkan desain. Kalau pada tahap awal dari proses desain merangsang
pemikiran-pemikiran yang meluas (divergen) tentang permasalahan, tahap yang
berikutnya ini memerlukan suatu pikiran yang menyempit terpusat (convergen) pada
suatu pemecahan desain yang tertentu.
Sekali suatu keputusan

akhir dibuat, usulan

desain

dikembangkan,

disempurnakan dan siap untuk dilaksanakan. Hal ini termasuk membuat gambargambar kerja dan spesifikasi-spesifikasi dan layanan-layanan lain yang ada
hubungannya dengan pembelian, pembangunan dna pengawasan.
Tidak ada proses desain yang selesai sebelum suatu pemecahan masalah
desain yang sah dilaksanakan dan dinilai keefektifannya dalam memecahkan
masalah yang ada. Penilaian yang kritis terhdapa suatu desain yang sudah jadi
dapat

mengembangkanpengetahuan

kita,

mempertajamkan

intuisi

kita

dan

memberikan pelajaran-pelajaran yanng berharga yang mungkin dapat diterapkan


pada pekerjaan-pekerjaan yang akan datang.
Suatu keistimewaan dari proses desain adalah bahwa ia selalu mengarah
dengan sederhana dan pasti kepada satu jawaban yang jelas dan benar. Pada
kenyataannya selalu ada lebih dari sau pemecahan yang absah untuk satu

permasalahan desain. Kemudian bagaimana kita daoat memutuskan apakah sebuah


desain itu baik atau buruk?
Sebuah desain mungkin dikatakan baik oleh perancang, klien atau orng yang
mengalami dan memakai desai tersebut dengan beberapa alasan:

Satu desain mungkin bagus karena ia dapat berfungsi dan bekerja dengan

baik
Satu desain mungkin bagus karena ia terjangkau biayanya, ekonomis,

tepat guna dan awet.


Satu desain mungkin bagus karena ia tampak indah, secara estetis

menyenangkan.
Satu desain mungkin bagus karena ia menimbulkan ingatan akan waktu

atau temapt, ia mengandung arti.


Suatu saat mungkin kita menilai suatu desain bagus karena kita merasa ia
mengikuti kecenderungan desain, ia mengikuti mode atau karena kesan
yang ditimbulkannya terhadap orang lain menaikan kedudukan kita.

Seperti apa yang telah dikatakan dimuka, ada beberapa macam arti yang
dapat ditimbulkan oleh suatu desain. Beberapa diantaranya terjadi pada tingkatan
umum, dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat luas. Arti yang lebih terlihat
oleh kelompok orang tertentu. Desain yang berhasil biasanya terjadi pada beberapa
tingkatan arti denngan demikian menarik orng dari golongan yang luas.
Oleh karena itu sutu desain yang bagus harus dapat dimengerti. Mengetahui
kenapa sesuatu itu dikerjakan membnatu untuk membuat suatu desain mudah
dipahami. Apabila suatu desain tidak mengungkapkan ide, mengkomunikasikan
suatu makna, desain akan tidak dipedulikan atau tampak jelek.

PROSES DESAIN
ANALISIS

: pengumpulan, pengolahan dan pemilahan semua informasi yang

relavan berkaitan dengan masalah desain yang di tangani.


SINTESIS

: formulasi penyelesaian yang potensial atas bagian-bagian dari

permasalahan yang memungkinkan ketika pengambilan keputusan atas informasi


telah terpenuhi di tahapan analisis
7

EVALUASI

: usaha pengambilan keputusan dengan menggunakan beberapa

kriteria yang diantara pemecahan-pemecahan masalah yang memungkinkan


merupakan yang paling bisa menjawab permasalahan secara memuaskan

Suatu cara berpikir untuk bertindak dalam mengumpulkan, memilih,


mengelolah, menganalisa, menyusun serta mengambil keputusan (desain) dalam
suatu rangkaian aktivitas yang terorganisir dan terintegrasi sehingga menjadi suatu
kesatuan serta dapat dilihat dengan jelas peranan dan kaitan antara tiap-tiap
bagiannya

PROSES DESAIN INTERIOR


Mengikuti metodologi sistematis dan terkoordinasi yang mencakup penelitian,
analisis dan integrasi pengetahuan ke dalam proses kreatif (NCIDQ, 2013)
Strategi/proses, yang akan memberi perancangan tidak saja suatu kerangka
yang tertib yang bisa diandalankan, tetapi juga akan membuat suatu tim
perancangan bekerja dengan lebih efesien.

1. PERMASALAHAN
Menemukan permasalahan yang dikaitkan dengan faktor manusia sebagai
penggunanya,

yang

menghadapi

kendala-kendala

dalam

merespon

keberadaan suatu ruang tertentu, baik itu disadari maupun tidak. (Jaques
dalam Evans, 1982)
2. TUJUAN DESAIN
APA YANG INGIN DICAPAI UNTUK MENJAWAB PERMASLAHAN
Proses perancangan interior bertujuan untuk memecahkan masalah
yang kompleks berkaitan dengan respon manusia terhadap ruang.
3. KOLEKSI DATA
A. Pendataan dilakukan setidaknya dari lapangan, yaitu kondisi objek
yang akan dirancang meliputi
Data fisik (unsur pembentuk dan pengisi ruang, ukuran-ukuran,

material, kondisi udara, suara, cahaya dan lain-lain)


Data non fisik (lingkungan sosial, ekonomi, budaya, psikologi
dan lain-lain

B. Data literatur sangat penting untuk dijadikan tolak ukur pernacangan.


Data literatur disusun berdasarkan tingkat kebutuhannya untuk menilai
hasil pendataan fisik dan nonfisik dapat disusun secara tekstural
maupun tidak
Apabila literatur bersifat umum dan formalistik maka tidak perlu
dicantumkan dlaam pendataan, karena mudah dimengerti

secara umum.
Literatur yang spesifik yang berkaitan dengan permasalahan
utama

perancangan

penting

untuk

dicantumkan

secara

mendetail dlaam proses pendataan.


C. Jenis data ketiga adalah data tipologi, yaitu berupa data lapangan yang
diambil dari lokasi berada namun memiliki tipe yang sama dengan data
lapangan yang menjadi objek perancangan. Data tipologi ini berfungsi
sebagai perbandingan atas data lapangan. Disamping itu data tipologi
juga dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk memabntu kasus-kasus
perancangan yang sulit dicari literaturnya.
4. ANALISA
Analisa masalah (problem analysis), adalah menguraikan masalah

menjadi komponen-komponen masalah yang terkecil.


Tahap ini merupakan tahap programming, yaitu membuat program-

program kebutuhan desain berdasarkan hasil-hasil analisis.


Semakin engkap data yang dihimpun maka hasil analisispun semakin
tuntas sehingga program-program kebutuhan yang dimunculkan akan

dapat menjadi acuan yang dapat dipenuhi.


5. SINTESA
Sintesa masalah (proses synthesis), adalah meletakan komponen
masalah dengan komponen-komponen lain sehingga keterkaitannya

membentuk sistem yang dapat dijelaskan secara objektif dan ilmiah.


Hasil analisis program merupakan dasar dalam menarik sintesa
Simtesa berupa simpulan-simpulan awal yang dijadikan alternatif-

alternatif arah perancangan.


6. DEVELOPMENT
Membuat skema-skema pemecahan masalah perancangan
Memulai memformulasikan konsep desain yang dijadikan pengikat

arah perancangan
Skematik desain dan konsep dasar desain ini dapat dievaluasi

sebelum dikembangkan lebih lanjut


7. KOMUNIKASI
9

Kelanjutan dan pengembangan dari tahap skematik dan konsep desain


Penyajian gambar-gambar rancangan sebuah produk desain
Produk desain ini juga perlu dievaluasi berdasarkan program-program
yang ditetapkan dalam analaisis pemrograman melalui sebuah proses
umpan balik (feet back).

Daftar Pustaka
Ching Francis d.k.,Interior Designs Illustrated
Pile John f.,1988,Interior Design,Second edition,Prentice hall,inc.
Dodworth Simon,2009,The fundamental of interior design,Ava publishing sa

10

Anda mungkin juga menyukai