Anda di halaman 1dari 5

qwertyuiopasdfghjklzxcvb

nmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjkl
KARAKTERISTIK ANAK
zxcvbnmqwertyuiopasdfgh
oleh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio

Karakteristik Anak Usia Dini


Karakteristik anak usia dini dan tingkah polahnya memang seringkali tidak bisa ditolak tetapi
terkadang juga sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh orang-orang disekitarnya.
Hal yang seperti itu dapat membuat orang tua terutama ibu merasa kesal bahkan marah dan
akhirnya salah kaprah dalam menangani perilaku anak pada usia dini. Padahal, seharusnya
orang tua terutama ibu bisa memahami karakteristik anak usia dini agar dapat menanggapinya
dengan jalan yang tepat sehingga bisa memberikannya pengertian dan pemahaman serta tidak
berdampak negatif pada psikologi anak di usia perkembangannya.
Anak merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dan dikembangkan potensinya dengan
sebaik-baiknya. Sebagai orang tua, terutama ibu selayaknya harus bisa memahami benar
tentang perkembangan anak usia dini. Pemahaman yang utuh dapat mengarahkan anak untuk
meraih potensi maksimalnya. Sebagai orang tua, anda harus berusaha untuk mampu mengerti
dan memahami karakter anak usia dini anda untuk memastikan perkembangannya mengarah
pada potensi diri yang positif.
Tahukah anda jika pola asuh dalam keluarga juga dapat sangat berpengaruh dalam segala
aspek perkembangan anak usia dini? termasuk dalam nantinya mempengaruhi kecerdasan
anak, kecakapan intrapersonal dan interaksi sosial sampai dapat mempengaruhi potensi diri
dan juga mengukur kesiapan anak memasuki fase interaksi sosial yang lebih luas. Karenanya
pendidikan untuk anak usia dini sangat dibutuhkan.
Perlu anda pahami terlebih dahulu bahwa anak usia dini ada dalam beragam rentang usia
yang berbeda satu sama lain dan tentu saja membutuhkan perlakuan yang berbeda pula. Anak
usia dini merupakan pribadi unik dan mampu menarik perhatian orang-orang di
sekelilingnya. Tingkah polah mereka bisa membuat orang tua terhibur, namun kadang juga
dibuat kesal dengan tingkah polah anak usia dini. Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai
rentang usia anak dapat digolongkan dalam usia dini. Dimulai dari anak yang baru lahir,
bawah tiga tahun (Toodler), bawah lima tahun, sampai dengan usia sekolah dasar.
Anak usia dini berdasarkan definisi dari National Association for The Education of Young
Children, anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0 8 tahun, yang
tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga,
pendidikan prasekolah baik itu swasta ataupun negeri, TK, dan SD.
Berikut ini meupakan gambaran mengenai karakteristik anak usia dini yang bisa menjadi
panduan bagi orang tua untuk lebih memahami tentang perkembangan anak, diantaranya
yaitu:
1. Rasa ingin tahu besar.
Pada anak-anak usia dini, umumnya mempunyai rasa keingintahuanyang besar
tentang hal-hal yang ada sekitarnya. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan
antusias terhadap berbagai hal terutama mengenai hal-hal yang baru Pada masa balita
rasa ingin tahunya ditunjukkan dengan meraih benda-benda kecil yang ada pada

jangkauannya kemudian dimasukkan ke mulutnya. Kemudian saat usia 3-4 tahun


anak-anak senang bermain bongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa
keingintahuannya. Anak-anak juga mulai gemar untuk menanyakan semua hal meski
masih menggunakan bahasa yang sangat sederhana.
2. Mempunyai karakter yang unik.
Tentunya, karakter yang dimiliki oleh anak berbeda-beda dan mempunyai ciri khas
masing-masing. Meskipun mereka mempunyai banyak kesamaan dalam pola umum
perkembangan anak usia dini, akan tetapi setiap anak mempunyai kekhasan tersendiri
dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor
genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan
individual dalam menangani anak usia dini.
3. Senang berimajinasi.
Fantasi merupakan kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan
tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan
obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata. Anak usia dini sangat suka
membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata.
Biasanya, mereka suka terhadap hal-hal yang imajinatif Bahkan terkadang mereka
dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang,
benda, atau pun hewan.
4. Masa potensial untuk belajar
Masa itu sering juga disebut sebagai golden age atau usia emas. Karena pada
rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
di berbagai aspek. Orang tua perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar
masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang
dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.Perlu disadari juga oleh orang tua
bahwa pada masa tersebut anak-anak senang mempelajari suatu hal, mereka akan
bergairah untuk terus menekuninya dan mereka senang pula melakukan berbagai
aktifitas yang membuat sesuatu yang baru dalam dirinya. Misalkan, jika mereka
belajar mewarnai dan bernyanyi. Maka mereka akan melakukan hal tersebut berulangulang karena merasakan ada perubahan dalam dirinya dari tidak bisa menjadi
bisa.Dengan diiringi rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang sekali
menjelajah, bermain kesana kemari, mencoret-coret dinding, dan aktifitas eksplorasi
lainnya.
5. Menunjukkan sikap egosentris
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak
cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Mereka cenderung memahami dan
memperhatikan suatu hal hanya dari sudut pandang kepentingan sendiri saja. Hal itu
terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek
sampai keinginannya terpenuhi.
6. Aktif dan energik

Anak usia dini lazimnya senang sekali melakukan berbagai aktifitas. Si kecil seolaholah tidak pernah lelah, tidak pernah merasa bosan, dan tidak pernah berhenti
beraktifitas. Mereka selalu ingin tahu, selalu bergerak kesana kemari. Mereka baru
berhenti beraktifitas kecuali saat ia tidur.
7. Memiliki daya konsentrasi yang pendek
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan
mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Anak umumnya
tidak akan mampu duduk berlama-lama untuk memperhatikan sesuatu apalagi yang
bersifat membosankan. Tapi sebaliknya, anak akan senang memperhatikan hal-hal
yang menarik dan menyenangkan. Sebagai orang tua dalam menyampaikan
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
8. Bagian dari makhluk sosial
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai
belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui
interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Anak-anak sudah mulai
bersosialisasi dengan teman sebayanya dan mulai memiliki kemampuan untuk bekerja
sama dan berhubungan dengan teman-temannya Ia mulai belajar bagaimana caranya
agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajar untuk
berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
9. Spontan.
Perilaku dan sikap yang dicerminkan anak itu pada umumnya adalah sikap asli
mereka tanpa di rekayasa. Sehingga, sering kita jumpai anak-anak berbicara ceplasceplos dan merefleksikan apapun yang ada dalam hati dan pikiran mereka. Dalam
melakukan suatu hal, anak-anak melakukannya secara spontan tanpa
mempertimbangkan apakah sesuatu itu berbahaya atau tidak bagi dirinya maupun bagi
orang lain. Misalnya saat bermain dengan benda-benda tajam, mereka cenderung
tidak mau mendengarkan perataan orangtuanya kalau benda yang dimainkannya itu
berbahaya.
10. Mudah frustasi.
Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya atau membuat dia merasa
tidak puas, maka dia akan kecewa dan meluapkannya dengan menangis atau marahmarah. Saat anak-anak dalam usia dini menghadapi suatu kesulitan maka orang tua
sebaiknya datang untuk membantunya. Oleh karena itu sebaiknya orang tua selalu
mendampingi anak-anak terutama pada usia dini dalam bermain.
11. Selain karakteristik yang unik tersebut, orang tua juga perlu mengetahui juga
mengenai titik kritis perkembangan pada anak-anak usia dini. Ada beberapa titik kritis
perkembangan yang perlu diperhatikan pada anak usia dini. Titik kritis tersebut
meliputi:
a. Anak-anak di usia dini sangat membutuhkan rasa aman, istirahat dan makanan
yang baik.

b. Anak-anak di usia dini hadir ke dunia yang diprogram untuk meniru orangorang di sekitarnya.
c. Anak-anak di usia dini membutuhkan latihan dan rutinitas untuk belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
d. Anak-anak di usia dini memiliki kebutuhan untuk banyak bertanya dan
mendapatkan jawaban tas semua pertanyaannya.
e. Anak-anak di usia dini mempunyai cara berpikir yang berbeda dengan orang
dewasa, hal ini dipengaruhi oleh daya imajinasi dan fantasi anak-anak di usia
dini.
f. Anak-anak di usia dini membutuhkan pengalaman langsung sebagai sarana
belajar yang paling efektif.
g. Perlu dipahami oleh orang tua dan yang ada di sekitarnya bahwa trial and error
pada anak-anak usia dini merupakan hal pokok dalam belajar.
h. Perlu dipahami juga bahwa bermain merupakan dunia masa kanak-kanak
Dengan memahami karakteristik-karakteristik umum yang dimiliki oleh anak, tentunya ibu
dan ayah tidak akan salah lagi menanggapi si kecil yang semula cenderung sulit dipahami dan
serba salah dalam menanganinya. Orang tua jangan terlalu banyak melarang dan mengekang
anak untuk berekspresi karena dengan merusak atau mengotori sesuatu. Akan tetapi orang tua
bertugas untuk mengarahkan dan menggali semua potensi pada anak usia dini sehingga
nantinya potensi mereka dapat berkmbang secara maksimal. Karena pada masa anak-anak
usia dini perkembangan kecerdasan dan emosional mereka mulai berkembang dengan pesat.
Sebaliknya, jika orang tua terlalu sering mencegah atau bahkan memarahi anak-anak di usia
dini, maka kecerdasan si kecil juga akan terhambat.
Dengan mengetahui informasi di atas maka, anda telah memperkaya diri dengan pengetahuan
tentang perkembangan fisik, kecerdasan, dan emosional pada anak usia dini. Pengetahuan ini
menjadi sangat penting karena pada usia dini, anak-anak berada dalam usia aktif bergerak dan
bereksplorasi. Dan satu hal lagi bahwa pertubuhan dan perkembangan anak usia dini tidak
hanya menjadi tanggung jawab bagi ibu sendiri, tetapi juga merupakan tanggung jawab suami
sebagai kepala rumah tangga dan juga orang-orang terdekat dari anak-anak tersebut. Itulah
beberapa infomasi mengenai karakteristik anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai