Anda di halaman 1dari 22

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PERSAHABATAN BAGI PRESTASI SISWA

DI SUSUN :

INDAH HAMZAH
H111 16 311

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MAKASSAR
2016

PENGESAHAN
PENGARUH PERSAHABATAN BAGI PRESTASI SISWA

KARYA TULIS ILMIAH

Telah diperiksa dan disahkan pada :

Hari

: Sabtu

Tanggal

: 16 Januari 2015

Tempat

: SMA NEGERI 2 PINRANG

Wali Kelas XI IPA 3

Nurcahaya Ali, s.pd

Guru Pembimbing,

Seni Ati, S.Pd

NIP

NIP

Mengetahui :

Kepala Sekolah,

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah agar anak-anak jaman sekarang lebih menghargai
persahabatan, karena persahabatan berpengaruh pada prestasi.
Dalam penyusunan karya tulis ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua
yang telah membiayai karya tulis ini, terima kasih kepada kakak kelas kami yang telah membantu
menyelesaikan karya tulis ini, guru bahasa Indonesia yaitu Ibu Seni Ati S.Pd yang membimbing dan
mengajari kami, wali kelas XI , ibu Nurcahaya Ali, s.pd yang memberi dukungan dan semangat
untuk mengerjakan karya tulis ini.
Harapan penulis kepada pembaca agar pembaca lebih memaknai arti persahabatan.
Kami menyadari bahwa karya tulis yang telah kami susun masih belum sempurna
sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca
karya tulis ini sangat kami harapkan demi memperbaiki pembuatan karya tulis yang akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi mereka yang
membaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lampa, 16 Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

PENGESAHAN.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah........................................................................................ 1
1.3. Batasan Masalah............................................................................................ 1
1.4. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.5.

Tujuan Penelitian........................................................................................... 2

1.6.

Manfaat......................................................................................................... 2

BAB II.......................................................................................................................... 2
KAJIAN TEORI.............................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Persahabatan dan Prestasi...........................................................2
2.2. Teori dan Fungsi Persahabatan.........................................................................3

1.

Teori Persahabatan......................................................................................... 3

BAB III......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
3.1. Sahabat, bisa Berdampak Positif juga Negatif..................................................3
3.2. Persahabatan Positif Dongkrak Prestasi Sekolah..............................................4
3.3.

Pengaruh geng terhadap prestasi siswa......................................................5

3.4. Kesadaran diri yang diimbangi dengan kualitas dasar intelektual seorang
pelajar atau siswa................................................................................................... 7
3.5. Tips dalam Memilih Sahabat............................................................................. 7
3.6. Bagaimana Menjadi Sahabat Yang Baik?........................................................10
3.7. Arti Sahabat................................................................................................. 11
3.8. Ciri-ciri Sahabat yang Baik............................................................................. 13
BAB IV....................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................. 15
4.1. Kesimpulan..................................................................................................... 15
4.2. Saran.............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

Setiap orang tentunya membutuhkan orang lain untuk saling berinteraksi, salah satunya adalah
sahabat. Kehadiran sahabat sangat berharga untuk kehidupan setiap orang. Seperti : membantu
dalam menghadapi masalah, menemani melakukan aktivitas, dll. Tak terkecuali bagi pelajar. Pelajar
tentunya lebih membutuhkan sahabat dalam berbagai hal, seperti dalam hal pendidikan,
komunikasi, rekreasi, dll.
Dalam suatu hubungan pasti akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda, baik itu
berdampak positif ataupun negatif, banyak hal yang mempengaruhinya. Sama seperti hubungan
persahabatan dikalangan pelajar, salah satunya dalam hal prestasi belajar.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai pengaruh persahabatan pada prestasi
belajar dikalangan pelajar. Karena seperti yang sudah disampaikan di atas. Banyak hal yang
mempengaruhi dampak persahabatan bagi prestasi belajar, ada yang mengarah ke positif ataupun
negatif. Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak yang negatif.
Untuk itu, penulis ingin mengetahui apa saja pengaruh persahabatan dalam prestasi belajar dan
apa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak negatif persahabatan terhadap prestasi
belajar dikalangan pelajar.

1.2.

Identifikasi Masalah

Dari latarbelakang di atas, penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang meliputi :

1.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi dampak persahabatan dikalangan pelajar.

2.

Pengaruh apa saja yang ditimbulkan dalam suatu persahabatan dikalangan pelajar.

3.

Solusi untuk mengatasi dampak negatif persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan
pelajar.

1.3.

Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, penulis hanya akan membahas pengaruh persahabatan
terhadap prestasi belajar dikalangan pelajar dan solusi untuk mengatasi dampak negatif
persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan pelajar.

1.4.

Rumusan Masalah

1. Apa saja pengaruh persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan pelajar?


2. Bagaimana solusi untuk mengatasi dampak negatif persahabatan terhadap prestasi belajar
dikalangan pelajar?

1.5.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apa saja pengaruh persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan
pelajar dan solusi untuk mengatasi dampak negatif persahabatan terhadap prestasi belajar
dikalangan pelajar .

1.6.

Manfaat

Agar pelajar dapat mengetahui berbagai pengaruh persahabatan dikalangan pelajar dan upaya
untuk mengatasi persahabatan yang berdampak negatif terhadap prestasi belajar dikalangan
pelajar.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.

Pengertian Persahabatan dan Prestasi

Menurut Rubin (2004:236-256) persahabatan adalah multidimensi dalam sifat dan melayani
manusia dalam berbagai cara ( seperti kesenangan , harapan, ketakutan, menyediakan afeksi,
dukungan ,dan keamanan emosi ).
Definisi lain mengenai persahabatan dikemukakan oleh Argyle dan Henderson dalam Kartono
(1996:56) menurut mereka persahabatan meliputi orang-orang yang saling menyukai , menyenangi
kehadiran satu sama lain, memiliki kesamaan minat dan kegiatan saling membantu dan memahami,
saling mempercayai , menimbulkan rasa nyaman dan saling menyediakan dukungan emosional.
Menurut Sardiman A.M (2001:46) Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu
dalam belajar. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) Prestasi adalah
kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:165) Prestasi
adalah bukti usaha yang telah dicapai.

2.2. Teori dan Fungsi Persahabatan


1.

Teori Persahabatan

Teori persahabatan menurut Hartup dalam Hertherington dan parke (1999:64) adalah saling
timbal balik dan komitmen antara orang-orang yang memiliki kedudukan yang kurang lebih setara.
Berk (2000:54) menyatakan persahabatan sebagai hunungan timbal balik yang meliputi
persahabatan. Argyle dan Henderson dalam Kartono (1996:54) menurut mereka persahabatan
meliputi orang-orang yang saling menyukai , menyayangi kehadirannya satu sama lain, memiliki
kesamaan, saling membantu ,saling memahami dan saling percaya, serta menimbulkan rasa
nyaman dan saling menyediakan dukungan emosional. Menurut Rubin (2004:326-356)
persahabatan
Santrock (1998) menyebutkan enam fungsi penting persahabatan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sebagai kawan (companionship)


Sebagai pendorong (stimulation)
Sebagai dukungan fisik (physical support)
Sebagai dukungan ego (ego support)
Sebagai perbandingan sosial (social comparison)
Sebagai memberi keakraban dan perhatian (intimacy/affection)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sahabat, bisa Berdampak Positif juga Negatif
Setidaknya, sebuah persahabatan yang dijalani anak-anak, pastinya berpengaruh terhadap
kehidupan mereka kini atau pun nanti. Sedikit ataupun banyak, pengaruh sahabat ini memberikan
kontribusi bagi perkembangan dan pertumbuhan mental dan karakter anak-anak.
Sebagai orangtua, banyak hal bisa Anda lakukan untuk membuat hubungan persahabatan anak
anda menjadi lebih positif dan pastinya bermanfaat
Jangan khawatir bila anak Anda hanya memiliki satu atau dua orang sahabat. Karena faktanya,
tak semua anak yang memiliki banyak sahabat, berperilaku baik. Meski demikian, bila anak-anak
Anda memiliki banyak ataupun sedikit sahabat, sebaiknya Anda juga mengenal sahabat anak Anda.

Masalah terbesar yang biasanya dihadapi para orangtua adalah, mereka tak bisa mencegah
dan mengatur anak-anaknya saat sedang bersama sahabat mereka, bahkan kerap kali orang tua
tak perduli dengan apa yang anak-anak mereka lakukan saat sedang berkumpul dengan
sahabatnya.
Hal ini memang menjadi dilema buat para orang tua, disatu sisi orang tua tak pernah bisa
mengawasi ataupun membatasi anak-anak mereka untuk bersahabat dengan siapa saja, disisi lain
orang tua sangat khawatir jika persahabatan itu bisa membawa dampak buruk terhadap anak
mereka.
Disinilah orang tua perlu menyelami bahkan jika dimungkinkan masuk dalam area
persahabatan anak-anak agar orang tua bisa berkontribusi untuk mengarahkan prilaku dan aktifitas
yang akan mereka lakukan.
Sesekali Anda bisa mngundang sahabat-sahabat anak mereka datang ke rumah Anda untuk
sekedar bercengkrama atau mungkin menggelar acara yang sederhana.
Tunjukan bahwa Anda tertarik dengan aktifitas mereka. Jangan sungkan bertanya jika aktifitas
mereka terasa asing di mata Anda. Orang tua juga bisa memberikan masukan atau pendapat jika
memang diperlukan
Anda juga perlu melakukan pendekatan dengan anak Anda jika Anda mencium gelagat yang tak
baik mengenai prilaku anak Anda ataupun sahabat-sahabatnya
Cara yang paling direkomendasikan salah satunya adalah jangan pernah mengkritik, memarahi
atau pun meneriaki anak Anda di depan teman-temannya, seberapa pun Anda kesal dengan
perilaku anak Anda.
Karena hal ini bisa berimbas pada pola pikir dan pembentukan karakternya kelak. Namun
bukan berarti Anda tak boleh mengajarkan hal yang benar pada anak Anda, hanya saja gunakan
bahasa dan cara yang santun dalam mendidiknya.
Anda harus belajar lebih banyak tentang anak-anak Anda. Tunjukkan pada mereka bagaimana
menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara dan contoh yang baik pula.

3.2. Persahabatan Positif Dongkrak Prestasi Sekolah


Di antara siswa sekolah menengah, persahabatan atau pertemanan dapat memberikan
perbedaan terhadap prestasi akademis, demikian hasil studi yang terbit di Journal of Early
Adolescence.

Siswa yang teman-temannya aktif secara sosial dalam sisi yang positif, akan mendapatkan nilai
akademis yang lebih baik, sedangkan mereka yang bergaul dengan teman-teman yang berperilaku
buruk akan mendapatkan nilai yang lebih buruk, ujar para peneliti.
Selain itu, memiliki teman-teman yang "pro-sosial" dan juga menjauhi teman yang melakukan
kegiatan menyimpang akan mencatat nilai akademis lebih tinggi ketimbang hanya sekadar berteman
dengan siswa yang berprestasi tinggi.
Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University of Oregon itu melibatkan 1.278 siswa,
yang diminta untuk menyebutkan tiga nama sahabat mereka. Para peneliti kemudian menelaah
catatan akademis dan perilaku dari teman-teman mereka.
Temuan ini menunjukkan bahwa di masa sekolah menengah ini pembelajaran dilakukan tanpa
harus hadir di dalam kelas. Di usia ini para siswa mengalami pubertas. Otak siswa berubah begitu
cepat, dan otak mereka hampir selalu dipakai untuk membaca dunia sosial guna melihat apakah
mereka cocok di dalamnya, dan sekolah adalah arena untuk itu," kata penulis studi, Thomas J.
Dishion, direktur Child and Family Center dan profesor psikologi anak di University of Oregon.
Para peneliti menyarankan agar orang tua dan guru untuk memberi perhatian khusus guna
mengubah persahabatan dan pergaulan anak-anak usia sekolah menengah pada tahap ini.
"Orangtua harus memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak mereka dan dengan siapa
mereka bergaul," tutur salah satu penulis studi, Marie-Helene Veronneau, juga dari Child and Family
Center.
"Jika orangtua melihat ada pergeseran dalam jaringan persahabatan anak-anak, mereka harus
berusaha untuk mengenal teman-teman mereka. Selain itu, bicarakan dengan guru dan ajak anak
berkomunikasi dengan baik soal ke mana mereka akan pergi dan kapan kembali ke rumah,"
sarannya.
Para peneliti juga mendorong para orangtua untuk membantu anak-anak terlibat dalam
berbagai kegiatan yang berada di bawah pengawasan orangtua, karena langkah ini penting untuk
mendorong terjalinnya hubungan atau pergaulan yang pro-sosial.

3.3.

Pengaruh geng terhadap prestasi siswa

Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul bagi seorang siswa sangatlah diperlukan agar
mereka tidak kuper yang biasanya jadi anak mama. Banyak teman maka banyak pengetahuan.
Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin mereka suka hurahura, suka berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji.
Demi kawan yang menjadi anggota gengnya, siswa bisa melakukan dan mengorbankan
apapun, dengan satu tujuan, solidaritas. Geng menjadi suatu wadah yang luar biasa apabila bias
mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu,

buta dan destruktif, yang pada akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri. Demi alasan
solidaritas, sebuah geng sering kali memberikan tantangan atau yang terkadang berlawanan
dengan hukum atau tatanan social yang ada. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk
menggunakan narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, melakukan penodongan, bolos
sekolah, tawuran, dan masih banyak lagi.
Geng merupakan sebuah kelompok informal yang cenderung kearah negative, karena kegiatan
anggotanya hanyalah nonkrong, jalan bersama, dan kegiatan lain yang kurang bermanfaat bagi
seorang siswa. Kebanyakan dari anggotanya mempunyai prinsip yang sama yaitu agar dapat
mengekspresikan diri mereka dan melindungi anggotanya. Hal ini jelas tidak sesuai bagi seorang
siswa. Oleh sebab itu, geng seharusnya segera di antisipasi perkembangannya.
Dalam perkembangannya, geng hampir tidak memberikan nilai positif bagi anggotanya. Hampir
tidak ada kegiatan positif yang mereka lakukan seperti belajar kelompok. Dan yang paling parah
adalah aktivitas geng yang cenderung mengacu pada anarkisme. Geng tidak pernah lepas dari kata
tawuran dan vandalism yaitu aksi corat coret tembok umum. Hal ini terjadi karena proses
pengekspresian diri yang salah karena di lakukan tanpa landasan dan prosedur yang benar.
Penurunan pelajar yang terlibat ini cukup unik karena selain mengesampingkan pelajaran
merekapun melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat negative di luar lingkup madrasah.
Aktivitas yang mereka kerap lakukan adalah :

NO

KEGIATAN

PERSENTASE

Nongkrong

76 %

Belajar Kelompok

0%

Merencanakan untuk tawuran

6%

Clubbing

12 %

Jalan-jalan

3%

Lain-lain

3%
Jumlah

100 %

Dari tabel diatas terlihat bahwa nongkrong lah yang kerap dilakukan oleh personil geng. Namun
berawal dari aktifitas nongkrong itu yang akhirnya merembet, karena dengan begitu menjadi adanya
daerah kekuasaan bagi mereka.Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan geng tidak
dapat dihapuskan begitu saja, namun pihak sekolah seharusnya dapat lebih tegas. Karena 67 %
dari jumlah responden setuju dengan adannya geng disekolah. Jika hal ini tetap dibiatkan maka
yang terjadi adalah adanya penurunan kualitas pendidikan yang semakin menjadi.Pihak sekolah
menurut pengamatan peneliti, kesulitan dalam melacak aktifitas geng karena pelajar tersebut pandai
membaur jikapelajaran dan kegiatan akademik lainnya.Jadi, faktor-faktor yang dominan untuk
mempengaruhi timbulnya geng dalam lingkungan sekolah dari tiga pilar yakni dari siswa itu

sendiri,keluarga dan lingkungan masyarakat dari pelajar yang tergabung dalam geng serta dari
lingkungan sekolah itu sendiri.

3.4. Kesadaran diri yang diimbangi dengan kualitas dasar


intelektual seorang pelajar atau siswa
Kendala yang menjadikan adanya perbedaan nilai antara siswa yang mengikuti geng dan yang
tidak mengikuti geng adalah terletak pada keinginan diri untuk mencapainya, dan dalam taraf ini
pelajar dengan kelompok geng tersebut masih memiliki kesadaran yang kurang untuk maju,
tercermin dari sikap dan perilaku mereka di kelas yang cenderunguntuk memilih deretan bangku di
belakang, serta menggambar pada jam pelajaran sehingga mengesampingkan pelajaran di kelas,
hingga ketika diadakan evaluasi pembelajaran yang senantiasa dilakukan adalah melihat pekerjaan
dari orang lain. Setiap diadakan evaluasi pembelajaran serta apabila diberikan pekerjaan rumah
teman-teman sekelasnya yang notabene banyak mengikuti kegiatan geng tersebut menjadikan
dirinya sebagai pendongkrak nilai mereka.Namun dibalik itu semua, ketika peneliti melakukan
observasi pada saat jam sekolah, dan berbincang dengan pelajar yang mengikuti gengpeneliti
menangkap bahwa mereka mempunyai keinginan perubahan diri yang besar, karena pada dasarnya
mereka mempunyai tingkat intelektual yang tinggi namun mereka terhalang oleh geng yang
membetengi merekadari kegitan-kegiatan akademik. Fakta tersebut terbukti ketika diadakan dalam
pelajaran sejarah dimana semua buku pendukung pembelajaran dikumpulkan didepan kelas.
Namun mereka mendapatkan nilai paling tinggi. Hal ini cukup mencengangkan karena melihat soal
yang diberikan merupakan soal analisis mengenai kerajaan.
Dari sini terlihat bahwa, daya ingat dan kemampuan menganalisis para pelajar yang bergabung
dalam geng tidak jauh beda dengan pelajaryang tidak tergabung dalam geng. Namun memang
disadari bahwa tingkatkerajinan dan kesungguhan dalam menerima pelajaran masih didominasi oleh
siswa yang tidak mengikuti kegiatan gen.Walaupun secara akademik (nilai) yang diperoleh oleh
pelajar yangmengikuti kegiatan geng dan yang tidak mengikuti mempunyai perbedaanyang cukup
signifikan namun dalam hal kualitas dasar intelektual perbedaan antar pelajar yang mengikuti
kegiatan geng dan yang tidak mengikuti tidak signifikan

3.5. Tips dalam Memilih Sahabat


Dalam proses menemukan jati diri, tak jarang remaja membuat kesalahan dalam mengambil
langkah. Kurangnya dukungan serta arahan dari orang tua, bisa membuat remaja mengalami krisis
keteladanan, jangan biarkan putra-putri Anda mengalaminya, dampingi mereka selalu dan biarkan
teladan-teladan baik Anda akan selalu dipakainya hingga dia tua nanti.
Para remaja sangat identik dengan kebersamaan, persahabatan serta kesetiaan. Setiap remaja
pasti menginginkan dirinya untuk menjadi popular, dihargai dan diterima. Di dalam keluarga, apabila
seorang remaja merasa tidak dihargai dan tidak diterima, maka pemberontakan yang akan
dilakukannya, dia akan mencari orang lain di luar lingkup keluarga yang bersedia menerima dia,
menghargainya serta mendukungnya.

Umumnya, pengaruh terbesar seorang remaja adalah dari sahabat-sahabatnya. Tak sedikit
remaja yang jatuh ke dalam perbuatan negatif, akibat pengaruh buruk dari sahabat-sahabatnya.
Supaya dapat diterima oleh kawan-kawannya, biasanya para remaja dipaksa harus dapat
menyesuaikan diri dengan tradisi yang berlaku di dalam komunitas mereka. Sebagai orang tua,
Anda boleh merasa tenang, apabila putra-putri Anda memiliki sahabat-sahabat yang baik. Namun
sebaliknya, Anda harus waspada serta was-was, apabila putra-putri Anda salah dalam memilih
sahabat.
Para remaja, kehidupan Anda adalah sebuah anugrah, kesempatan yang diberikan hanya
sekali oleh Tuhan, supaya Anda memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Keputusan demi
keputusan yang Anda buat dalam perjalanan hidup Anda, menentukan akan menjadi apa Anda
suatu hari nanti.
Dalam memilih sahabat, cara-cara yang digunakan oleh setiap remaja mungkin berbeda-beda
antara satu dengan yang lain, sesuai dengan minat dan latar belakang si remaja. Dalam memilih
sahabat, diharapkan para remaja mampu untuk menentukan dan mempertimbangkan, mana
sahabat-sahabat yang baik bagi dirinya, dan mana yang dapat membahayakan dirinya.
Para remaja! masa Anda adalah masa-masa yang sangat menyenangkan, penuh dengan
semangat serta gairah. Berharap bahwa Anda tidak akan salah dalam pergaulan, berikut ada 7 tips
dalam memilih sahabat. agar Anda dapat selalu terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain:
1. Sering memberi nasihat
Sahabat yang baik cenderung lebih sering memberi nasehat kepada Anda. ketika Anda memiliki
masalah, biasanya remaja lebih mudah untuk curhat kepada sahabat baiknya disamping juga
kepada orang tuanya. Sahabat yang baik akan memberi Anda nasehat yang baik pula. Namun,
ketika Anda memiliki sahabat yang menyarankan Anda untuk berbuat sesuatu hal yang negatif,
Anda harus berani mengatakan tidak dan sebaiknya Anda tidak lagi berkawan dengannya.
2. Mampu diajak bekerjasama
Pilihlah sahabat-sahabat yang dapat diajak untuk bekerjasama. Memiliki rekan-rekan yang
mempunyai semangat serta minat yang sama, serta dapat diajak untuk bekerjasama, adalah sebuah
keberuntungan. Masalah-masalah yang Anda miliki, akan terasa mudah untuk diselesaikan, jika
Anda memiliki rekan-rekan demikian.
3. Menerima apa adanya
Seorang sahabat yang baik akan menerima Anda apa adanya, bukan ada apanya. Apapun
kondisi Anda dan keluarga Anda, seorang sahabat yang baik tidak akan mempermasalahkan status
Anda. Karakter demikian susah-susah gampang untuk dijumpai pada setiap orang. Jadi, jika Anda
memiliki rekan yang memiliki karakter demikian, maka Anda patut bersyukur.

4. Setia
Hendaknya Anda menjaga kesetiaan sahabat Anda dan Anda wajib harus menjaga
kepercayaan dirinya terhadap Anda. Ketika Anda memiliki sahabat yang setia, jangan pernah
sesekali memanfaatkan kesetiaannya, hargailah kesetiaan dirinya, siapa tahu suatu hari nanti Anda
sangat membutuhkan bantuan darinya.
5. Tidak suka menggunakan kata-kata kasar
Ciri-ciri seorang sahabat yang baik, adalah dari tutur bahasanya. Kenalilah dengan baik
sahabat-sahabat Anda dari tutur bahasanya, jika Anda memiliki sahabat yang sering mengumpat,
atau menggunakan kata-kata kotor, sebaiknya Anda menghindar untuk berkawan dengannya,
supaya Anda tidak terpengaruh olehnya.

6. Latar belakang keluarga


Tidak semua remaja yang berasal dari latar belakang keluarga yang tidak baik akan tumbuh
menjadi orang yang tida baik pula. Namun, umumnya latar belakang keluarga berpengaruh besar
dalam perkembangan kepribadian diri seseorang. Kenalilah latar belakang keluarganya, bukan latar
belakang ekonominya, ketika Anda memutuskan berkawan dengannya.
7. Jujur
Dimana-mana kejujuran adalah suatu kewajiban, termasuk dalam persahabatan. Kejujuran
seseorang tidak dapat dinilai dengan apapun. Oleh karena itu, tidak hanya bagi diri Anda pribadi,
seorang sahabat juga wajib memiliki kejujuran yang baik.
Semoga Anda para remaja, mulai saat ini, Anda akan mereview kembali, siapa saja yang telah
menjadi rekan-rekan Anda selama ini. Bukan bermaksud untuk melarang Anda untuk bisa
bersahabat dengan setiap orang, tapi kenalilah dengan sebaik mungkin siapa sebenarnya sahabatsahabat Anda saat ini. Dengarkanlah suara hati Anda, jika Anda merasa Anda telah banyak
terpengaruh oleh seseorang, jika pengaruh itu positif, Anda harus mempertahankannya atau kalau
bisa justru meningkatkannya, tapi kalau pengaruh tersebut negatif dan cenderung mengarahkan
Anda untuk melakukan tindakan-tindakan negatif, seperti: mabuk-mabukan, merokok, vandalisme,
narkoba, perkelahian, dan sebagainya. Mulai hari ini, Anda harus mampu berkata tidak dan Anda
bisa segera meninggalkannya, sebelum Anda terjerumus lebih dalam dan tidak bisa kembali lagi.

3.6. Bagaimana Menjadi Sahabat Yang Baik?


Tips memilih dan menjadi sahabat yang baikBelajar kreatif-Tips memilih dan menjadi sahabat
yang baik ini akan membahas tentang bagaimana sebaiknya kita mencari dan menjadi sahabat yang
baik bagi orang lain. Heather Pryor mengatakan bahwa Sahabat sejati adalah ia yang meraih
tangan Anda dan menyentuh hati Anda. ungkapan itulah yang menjadi dasar pemikiran disini.
Memiliki sahabat yang baik dan pengertian tentu menyenangkan, namun untuk mendapatkan
sahabat seperti itu tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi kita baru saja mengenalnya. Bukan
masalah memilih sahabat saja yang menjadi poko bahasan disini, namun bagaimana kita
memposisikan diri kita agar menjadi sahabat yang baik dan berguna bagi sahabat kita itu juga
merupakan hal yang tidak mudah. Setiap orang memiliki ego, watak dan karakter yang berbeda,
hobi dan cara pandangnya kadang juga berbeda. Hal-hal inilah yang kadang membuat perselisihan
dan membuat hubungan persahabatan menjadi sedikit tegang dan kadang berahir tidak baik.
Tips memilih dan menjadi sahabat yang baik ini akan sedikit memberikan cara dan resep
bagaimana sebaiknya yang harus kita lakukan dalam memilih dan menjadi sahabat yang baik dan
bijak bagi sahabat kita.
Jadilah sahabat yang ingin kamu miliki
Maksudnya yaitu sahabat yang bisa dipercaya dan mengerti dengan kita. Kita semua
menginginkan sahabat seperti ini. sahabat yang tidak mudah menyebarkan gossip dan tidak cepat
mempercayai isu-isu, dan tidak membuka rahasia. So,. Jika kalian menginginkan sahabat seperti ini,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah bersikaplah menjadi sahabat seperti apa yang ingin
kamu miliki. Misalkan kalian ingin memiliki sahabat yang baik dan pengertian, maka kalian juga
harus baik dan pengertian kepada sahabat kalian.
Memiliki dengan bijaksana
Hati-hati dalam menilai seseorang, jangan sampai salah-salah. Menilai seseorang yang akan
kalian jadikan sahabat karib harus dilakukan dengan bijaksana. Kita sering mendengar bahwa
Orang yang bergaul dengan orang bijak akan menjadi bijak, tetapi orang yang bersahabat dengan
orang bebal akan menjadi malang. Oleh karena itu, kalian harus melakukan penilaian yang baik
dalam memilih sahabat dan sahabat dekat.
Persahabatan yang harus kalian jalin adalah persahabatan yang dapat membuat diri Anda kuat
dan berkembang, yaitu persahabatan dengan orang-orang baik, positif, dan ceria. Persahabatan
yang dapat memberikan kegembiraan dan keceriaan bagi semuanya. Juga persahabatan yang
dapat memberikan kekuatan ketika yang lain sedang membutuhkan penghiburan. Maka, lakukan
penilaian yang baik dan objektif sebelum memilih sahabat.

10

Jangan menilai secara sembarangan


Kita memang harus melakukan penilaian sebelum memutuskan atau memilih sahabat. Namun,
jangan melakukan penilaian itu secara sembarangan. Maksudnya kita harus memilih dan menilai
secara objektif. Jangan sampai penilaian kita justru menyepelekan orang lain. Misalnya kalian lebih
memilih sahabat-sahabat yang cantik-cantik atau ganteng-ganteng dengan logat bicara
menggunakan bahsa gaul, biar kalian masuk dalam kelompok orang cantik atau orang ganteng yang
gaul, dan kalian menyepelekan orang-orang yang mungkin kurang menarik menurut kalian. Atau
juga memilih sahabat yang tajir-tajir daripada sahabat yang dari ekonomi kelas bawah. Oh,.. Ingat.!
Sungguh penilaian seperti ini tidak baik bagi kalian, karena membeda-bedakan sahabat dari rupa
dan status sosial.
Tidak boleh berpura-pura
Setiap orang pasti menginginkan sahabat sejati yang erat dan akrab, maksudnya adalah kalian
tidak boleh menjalin suatu hubungan dengan berpura-pura dalam hal apapun.
Persahabatan tidak bisa dibeli
Ini menjelaskan bahwa Sahabat sejati juga tidak memperhitungkan materi. Entah dia anak
orang kaya ataupun anak orang miskin, itu bukan masalah. Kita tidak boleh bersahabat dengan
orang tertentu dengan embel-embel karena dia anak orang kaya, anak seorang pejabat dsb.
Sebagai sahabat yang baik adalah selalu ada satu sama lain, ketika berlebihan atau kekurangan,
masing-masing harus selalu ada buat yang lain.

3.7.

Arti Sahabat

Memilih sahabat yang baik memanglah tidak mudah. Akan tetapi bila telah menemukan sahabat
sejati maka sang sahabat akan bisa melakukan segala sesuatunya demi persahabatan
persahabatan yang telah kita jalin selama ini. Berikut ini kita akan belajar bersama bagaimana
memilih sahabat yang tepat sesuai dengan kepribadian kita.
Manusia adalah merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup secara sendiri-sendiri. Dan hal
ini juga termasuk kita tentunya membutuhkan seorang sahabat sebagai sahabat dalam bergaul
bersahabat yang baik sehari-hari. Ini disebabkan karena manusia tergolong pada makhluk sosial
yang membutuhkan pergaulan dalam kehidupan.
Sahabat adalah merupakan salah satu sahabat baik yang terus membantu kita dalam
menghadapi kehidupan ini. Sehingga mereka adalah orang - orang yang pantas disebut sebagai
pahlawan untuk keberhasilan kita selain tentunya adalah orang tua kita.
Sebaiknya kita mendapatkan sahabat baik atau tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Karena sahabat baik membuat perubahan dalam hidup kita itu sendiri.

11

Sahabat adalah merupakan salah satu orang yang paling berguna disaat susah dan senang.
Bila kita rasakan sahabat ketika membantu kita dalam usaha apapun maka sahabat baik pasti tidak
akan menuntut bayaran ataupun sejenisnya.
Sebaliknya bila kita dalam kondisi keadaan sedih ataupun bangkrut dalam menghadapi apapun
maka sahabat yang baik kita pasti menyarankan untuk tetap tegar, sabar dan bertawakal.
Bersahabat adalah aktivitas dan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan saat seseorang
menginjak usia remaja. Bagaimana seorang remaja tumbuh dan berkembang tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh sahabat-sahabat sebayanya.
Sahabat sebaya di sini adalah sahabat-sahabat yang dapat berada di berbagai lingkungan di
mana remaja beraktivitas seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan sebagainya.
Sebagai sebuah aktivitas dan kebutuhan yang penting bagi remaja, bersahabat dapat membuat
remaja tumbuh menjadi lebih baik namun dapat juga justru menghambat perkembangan remaja. Hal
ini terkait dengan kuatnya konformitas remaja pada sahabat-sahabatnya. Konformitas secara
singkat didefinisikan sebagai perilaku mengikuti kelompok.
Dalam konformitas, saat mengikuti kelompoknya, individu termasuk juga remaja, seringkali tidak
melakukan analisis yang mendalam terhadap perilakunya tersebut. Akibatnya akan timbul berbagai
dampak negatif baik bagi orang-orang di sekitarnya maupun bagi remaja itu sendiri. Perilaku
dilakukan secara berkelompok yang meresahkan masyarakat adalah salah satu contohnya.

Bijaksana Memiliah Sahabat Sahabat


Berikut beberapa cara kiat dan tips dalam memilih sahabat seperti yang diungkapkan oleh
Psikolog Y Heri Widodo M.Psi yang dilansir dari media health.liputan6.com yaitu antara lain adalah
sebagai berikut :
Memiliki Minat Aktivitas Bersama Yang Positif Dan Bermanfaat
Minat remaja dapat berada dalam rentang yang luas. Dari berbagai minat tersebut, perlu dipilih
minat yang konstruktif untuk perkembangan diri dan akan lebih baik lagi minat yang juga dapat
memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika minat telah ditemukan, barulah
mencoba mencari sahabat-sahabat yang dapat diajak untuk menekuninya bersama.
Tentu saja akan selalu ada dialog antara apa yang diinginkan dan apa yang orang lain inginkan
agar tercapai suatu kepentingan bersama. Hal tersebut bukanlah masalah asalkan pada akhirnya
semua dapat menerima dan pilihan bersamanya tetap mengacu pada aktivitas yang bersifat positif.
Dapat Menjadi Tempat Saling Berbagi Suka Dan Duka

12

Sahabat yang baik adalah sahabat yang tidak hanya mau didengarkan namun juga mau
mendengarkan. Bersahabat pada akhirnya dapat menjadi cara seorang remaja untuk tidak hanya
dapat melepaskan beban kehidupannya melalui orang-orang yang mau mendengarkannya namun
juga menjadi sebagai cara remaja untuk belajar berempati dengan mendengarkan dan melihat sudut
pandang orang lain.
Tidak Selalu Berkata Setuju
Sahabat sahabat yang baik tidak akan selalu menyetujui pendapat dan pemikiran kita. Mereka
adalah orang-orang yang akan menjadi pelita bagi kehidupan kita di saat mulai bergerak ke arah
yang kelam. Peringatan-peringatan dan ketidaksetujuan yang mereka ungkapkan seringkali penting
bagi remaja saat mereka mulai bergerak ke arah yang destruktif.
Para yes men pada awalnya tampak menyenangkan sebagai sahabat. Namun pada akhirnya,
saat remaja mulai terseret dalam kesulitan akibat keputusan yang keliru dan tergesa-gesa, orangorang itu justru akan cuci tangan. Sebaliknya, sahabat-sahabat yang kritis pada awalnya seringkali
tidak disukai. Mereka seakan-akan adalah penghambat impian.
Akan tetapi, apa yang mereka katakan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan remaja dari
kesulitan sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi.
Mendorong Dan Menantang Ke Arah Perkembangan Diri
Sahabat yang baik adalah sahabat yang berani memberikan dorongan bahkan tantangan pada
remaja untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Mereka adalah para motivator yang sangat
berharga. Jika seorang remaja berpuas diri terhadap apa yang dicapainya, sahabat yang baik akan
mengusiknya dan menantangnya agar sang remaja berani keluar dari zona nyamannya.

3.8. Ciri-ciri Sahabat yang Baik


Menjalin hubungan persahabatan yang baik akan bisa berdampak positif bagi kamu. Namun,
ketahui juga bahwa tidak semua persahabatan itu berjalan dengan baik. Ada sahabat yang bisa
menikam kamu dari belakang, padahal sikapnya sangat baik di depan.
Memiliki seorang sahabat yang baik akan sangat banyak keuntungan yang bisa kamu dapat.
Lalu, apakah saat ini sahabat kamu adalah sosok yang baik dan peduli pada sahabatnya sendiri?
Untuk mengetahuinya, mari simak ciri-ciri sahabat yang baik berikut ini:
1. Tidak kompetitif
Persahabatan merupakan ikatan emosional, bukan kontes popularitas. Jika melihat
keberhasilan teman, maka kamu harus merayakannya bersama. Sebagai sahabat yang baik, jangan
pernah merasa tersaingi oleh sahabat sendiri karena malah akan menimbulkan perpecahan di

13

antara kalian. Dengan begitu, kamu dan para sahabat akan bisa termotivasi dan menjadi lebih
sukses untuk ke depannya.
2. Saling menyenangkan satu sama lain
Sahabat sejati itu tentunya selalu mau berbagi di saat senang maupun sedih. Misalnya, saat si
sahabat diterima cintanya oleh seseorang, kamu harus ikut senang. Menjalin persahabatan yang
baik adalah mau saling berkontribusi satu sama lain untuk mencapai hasil yang positif.
3. Jujur
Sahabat sejati bukan berarti akan terus-menerus memuji kamu. Sahabat sejati juga memiliki
kesempatan untuk mengkritik dalam berbagai hal. Kamu dan para sahabat harus saling memberikan
nasihat dan komentar, baik itu komentar positif maupun negatif. Misalnya, mengenai pacar, pakaian,
dan lain sebagainya.
4. Menjadi pendengar yang baik
Sahabat yang baik adalah orang yang mau mendengarkan keluhan sahabatnya. Selain itu,
kamu juga harus bisa diandalkan meskipun hanya menjadi pendengar yang setia. Kamu harus
menjadi pendengar setia untuk sesuatu yang menarik ataupun tidak. Jika mau menjadi pendengar
yang baik untuk para sahabatnya, maka persahabatan yang terjalin akan bisa bertahan lama.
5. Siap membantu
Persahabatan tidak selalu berbagi hal yang menyenangkan saja. Untuk itu, sebagai sahabat
yang baik kamu harus bisa menyediakan bahu untuk bersandar ketika mereka sedang merasa
sedih. Selain itu, di saat sahabat sedang mengalami kesulitan, kamu juga harus bersedia
memberikan bantuan untuknya.

6. Siap beradaptasi
Sahabat yang baik harus siap beradaptasi untuk masuk ke gaya hidup satu sama lain.
Meskipun keduanya menjalani kehidupan yang berbeda, namun salah satunya harus bisa
beradaptasi. Tujuannya adalah agar persahabatan itu terjalin dengan baik hingga tua nanti.
Menjalin persahabatan akan sangat menyenangkan jika terjalin hubungan yang baik. Namun,
tetap saja ada sahabat yang menikam kamu dari belakang. Lalu, apakah sahabat kamu memiliki ciriciri di atas? Jika iya, maka mereka adalah sosok sahabat yang baik. Untuk itu, tetap jaga hubungan
persahabatan yang baik itu.

14

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pengaruh persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan pelajar dapat menimbulkan
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dan pengaruh negatif dapat terjadi kapan
dan dimana saja, tergantung diri sendiri yang dapat menyeleksi pengaruh positif dan pengaruh
negatif.

4.2. Saran
Persahabatan adalah hubungan manusia yang bersifat timbal balik, saling membantu, saling
menyayangi, saling mempercayai, dan saling melengkapi sehingga menimbulkan rasa nyaman.
Persahabatan terjadi karena adanya sifat manusia yang tidak bisa hidup sendiri dan adanya
toleransi antar sesama.
Persahabatan adalah sesuatu yang bernilai positif, tetapi ada juga persahabatan yang
menyimpang dari yang seharusnya, sehingga menimbulkan nilai negatif. Maka dari itu penulis
memberikan saran bahwa sebaiknya persahabatan dijadikan sebagai suatu hal yang positif,
misalnya dengan adanya persahabatan bisa menjadikan orang yang satu dengan yang lain lebih
mengenal sehingga akan terjadi kerja sama yang bernilai positif ( membahas materi pelajaran yang
sulit dan mengerjakan tugas bersama ) dan bukan dijadikan sebagai suatu hal yang negatif,
misalnya persahabatan menyebabkan orang yang satu dengan yang lain saling mengenal, tetapi
persahabatan itu disalahgunakan menjadi perselisihan, tawuran, dan persaingan yang mengandung
nilai negatif .

DAFTAR PUSTAKA

http://keluarga.com http://www.arenasahabat.com
http://www.belajarkreatif.net
15

http://tautanpena.blogspot.com
http://www.go4healthylife.com
http://nikmatiku.blogspot.com
http://familyparenting.perempuan.com

16

Anda mungkin juga menyukai