Anda di halaman 1dari 9

TEMPLATE OSCE STATION

Nomor Station
1.

Judul Station

Sistem Indra Telinga (SKDI: Penyakit Otitis Media Kronik:3.73)

Alokasi Waktu

15 menit

Tingkat Kemampuan
Kasus yang Diujikan

Tingkat Kemampuan SKDI: 3A


Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan ru
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Kompetensi Diujikan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kategori Sistem
Tubuh

Instruksi
Peserta Ujian

Anamnesis
Pemeriksaan fisik/psikiatri
Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
Tatalaksana nonfarmakoterapi
Tatalaksana farmakoterapi
Komunikasi dan edukasi pasien
Perilaku profesional
1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki 40 tahun, datang ke klinik umum dengan keluhan keluar cairan telinga kiri. Penderita juga mengeluh pendengaran
berkurang.

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis pada pasien !
2. Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis THT yang diperlukan pada pasien!
3. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding sampaikan pada penguji!
4. Tuliskan resep untuk pasien dan serahkan pada penguji!
5. Berikan edukasi pada pasien!
Instruksi
8. Penguji

INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 4 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada
lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan
jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!

INSTRUKSI KHUSUS
1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian
2. Penguji menilai pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh peserta ujian
Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji menyampaikan hasil pada peserta.
Hasil Pemeriksaan Fisik
KU: Cukup
Tanda Vital: TD: 120/80 mmHg; N: 80/menit; R: 20/menit; t: 36,3 C
Kepala/leher: Anemis- ikterus - pembesaran kelenjar leher Toraks: normal
Abdomen: normal
Ekstremitas: normal
O

Status Lokalis:
Pemeriksaan telinga otoskopi (sesuai gambar, penguji memberikan gambar setelah peserta melakukan pemeriksaan otoskopi)
Hasi interpretasi (tidak boleh disampaikan pada peserta, penguji menilai interpretasi peserta terhadap hasil pemeriksaan
otoskopi): Telinga luar normal lapang, tampak perforasi sentral sub total pada membran timpani, sekret aktif

Teknik memeriksa liang telinga (OTOSKOPI)


1.

Cara duduk :
a. Penderita duduk dimuka pemeriksa, lutut kiri luar masing-masing berdempetan
b. Kepala dipegang dengan ujung jari.
c. Waktu memeriksa telinga yang kontra lateral, hanya posisi kepala penderita yang dirubah.

Instruksi

Pasien Standar

Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status pernikahan
Pendidikan terakhir

PS
40 tahun
laki-laki
buruh bangunan
Menikah
SMP

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluar cairan di telinga kiri dialami sejak 1 tahun yang lalu, seringkali berulang dan terakhir dialami 1 minggu yang lalu. Cairan
encer, warna kekuningan, tidak berbau. Sebelumnya penderita mengeluh pilek dan seringkali membeli obat sendiri di warung setiap
ada keluhan sama, keluhan pilek berhenti tapi telinga masih berair. Penderita juga mengeluh pendengaran berkurang. Kadang
telinga terasa gatal. korek telinga jarang dilakukan. Telinga kadang berdenging, tidak nyeri. Sakit kepala dan pusing tidak ada.
Panas tidak ada.
Keluhan Utama
: Keluar cairan telinga kiri
Sejak kapan/onset : Awalnya sejak 1 tahun yang lalu. seringkali berulang.
Lokasi
telinga kiri
Durasi/frekuensi
keluhan dalam 1 tahun, hilang timbul dan terakhir berulang 1 minggu yang lalu sampai saat berobat
Karakteristik
cairan encer, warna kekuningan, tidak berbau
Progresi
keluhan hilang timbul seringkali muncul saat pilek atau batuk.
Yang memperparah saat pilek atau batuk
Yang mengurangi
minum obat pilek atau batuk
Usaha yang dilakukan setiap ada keluhan tidak ke dokter, hanya membeli obat di warung.
Obat dipakai saat ini obat bebas untuk pilek dan batuk yang dibeli sendiri di warung

Riwayat penyakit dahulu


penyakit relevan
tindakan bedah/terapi lain

Riwayat penyakit keluarga tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama

Riwayat pribadi (relevan)


Alkohol
kadang-kadang
Rokok
ada

pilek atau batuk


tidak pernah berobat dokter, hanya beli obat bebas di warung

Tata Letak Station

Narkoba
tidak
Seksual
normal
Alergi obat
tidak ada riwayat alergi obat
Pertanyaan wajib oleh PS
Jika peserta ujian tidak menjelaskan, tanyakan hal berikut ini:
Apa ada hal-hal yang harus dihindari (pantangan) ?
Peran yang wajib ditunjukkan
Pasien menunjukkan perasaan tidak nyaman karena telinga berair, telinga ditutupi dengan kapas saat berobat ke dokter.
Foto untuk molase
Gambar Membran timpani dari hasil pemeriksaan otoskopi telinga
Model

Kebutuhan Laboran

Tidak ada

Kebutuhan Manekin

Tidak ada.

Kebutuhan Set Alat

Set Alat THT

9.

10.

11.

3 Meja (1 meja wawancara, 1 meja penguji, 1 meja alat pemeriksaan THT)


5 kursi (2 untuk penderita, 2 untuk pemeriksa, 1 untuk penguji)
Lampu kepala
Otoskop
Spekulum hidung
Spatula lidah
Garputala 512Hz

12.

Penulis

dr. Steward Mengko,Sp.THT-KL


Institusi: Universitas Sam Ratulangi

Referensi

1. Yates PD, Anari S. Otitis media. Current diagnosis & treatment in otolaryngology head & neck surgery. 2 ed. New York: McGraw-Hill Inc,
2008: 655-65
2. Chole RA. Chronic otitis media, mastoiditis and petrositis. In: Cummings CW, Flint PW, Harker LA, eds. Otolaryngology head and neck
surgery. 4 ed. St. Louis: Mosby inc, 2005:2993-7.

13.

14.

nd

th

RUBRIK PENILAIAN OSCE


STATION ...
I. Rubrik
KOMPETENSI

1. Anamnesis

Peserta ujian tidak


menanyakan hal
lain selain keluhan
utama.

Peserta ujian menanyakan


hanya 1 hal terkait keluhan
pasien

Peserta ujian menanyakan


2-3 hal terkait keluhan
pasien

Peserta ujian menanyakan 4


hal atau lebih terkait keluhan
pasien:
1. lama keluhan
2. sifat keluhan dan
progresivitas
3 faktor yang memperberat
4 faktor yang mengurangi
keluhan
5 keluhan pernyerta
6 riwayat pengobatan

2. Pemeriksaan
Fisik

Peserta ujian tidak


melakukan
pemeriksaan fisik
yang sesuai dengan
masalah klinik

Peserta ujian melakukan


pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien,
termasuk otoskopi telinga,
tidak cuci tangan sebelum atau

Peserta ujian melakukan


cuci tangan sebelum dan
setelah pemeriksaan,
melakukan pemeriksaan
fisik sesuai masalah klinik

Peserta ujian melakukan


cuci tangan sebelum dan
setelah pemeriksaan,
melakukan pemeriksaan
fisik sesuai masalah klinik

BOBO
T
4

SKO
R

3. Penegakan
diagnosis dan
diagnosis
banding

4.Tatalaksana
farmakoterapi

5. Komunikasi
dan atau
edukasi pasien

pasien

sesudah pemeriksaan

pasien (otoskopi) dengan


menggunakan teknik
pemeriksaan yang belum
tepat

Peserta ujian tidak


dapat menentukan
diagnosis dan
diagnosis banding

Peserta ujian dapat


menetapkan diagnosis utama
saja: otitis media supurativ
kronik dekstra tipe benigna
(aman), tanpa diagnosis
banding banding atau hanya 1
diagnosis banding saja

Peserta ujian dapat


menetapkan diagnosis
utama, dengan salah 1
diagnosis banding

Peserta ujian tidak


dapat menulis
resep atau tidak
memberikan terapi
pada penderita

Peserta ujian memilih obat


dengan menerapkan
beberapa prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
Pemilihan terapi hanya salah 1
diantara berikut:
1. toilet telinga
2. antibiotik topikal golongan
ofloxacin
3. antibiotik sistemik golongan
kuinolon atau
amoksiclav/sefadroksil/cefixim

Peserta ujian memilih obat


dengan tepat sesuai seluruh
prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara
pemberian
Pemilihan terapi 2 dari
pilhan terapi tanpa TANPA
toilet telinga

Peserta ujian sama


sekali tidak
melakukan 4 prinsip

Peserta ujian menunjukkan


kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan salah

Peserta ujian menunjukkan


kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan 2-3 dari

pasien (otoskopi) dengan


menerapkan prinsip sebagai
berikut:

Menggunakan
teknik pemeriksaan
yang benar

Sistematik/runut
Peserta ujian menetapkan
diagnosis utama dan 2-4
diagnosis banding yang
lengkap, sesuai dengan
masalah klinik pasien
1. Otitis media supurativ
kronik dekstra tipe maligna
(berbahaya)
2. Otitis eksterna dekstra
3. Otitis media supurativ
akut dekstra
4. dermatitis akut telinga luar
Peserta ujian memilih obat
dengan tepat sesuai
seluruh prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara
pemberian
DAN

menuliskan resep
dengan lengkap dan
benar.
Pemilihan terapi antibiotika
topikal dan sistemik tepat
disertai toilet telinga
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan

6.Perilaku profesional

komunikasi

satu prinsip berikut:


1.
mampu membina
hubungan baik dengan
pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka,
kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2.
mampu memberikan
kesempatan pasien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3.
mampu untuk
melibatkan pasien dalam
membuat keputusan
klinik, pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien

Peserta ujian tidak


meminta izin secara
lisan dan sama
sekali tidak
melakukan poin
berikut:
1.
melakukan
setiap tindakan
dengan berhatihati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
pasien dan diri
sendiri
2.
memperhati
kan

Meminta izin secara lisan dan


1-2 poin berikut :
1. melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada pasien
5. mengetahui
keterbatasan dengan

4 prinsip berikut:
1.
mampu membina
hubungan baik dengan
pasien secara verbal
non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata,
salam, empati dan
hubungan komunikasi
dua arah, respon)
2.
mampu memberikan
kesempatan pasien
untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3.
mampu untuk
melibatkan pasien
dalam membuat
keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien
Meminta izin secara lisan
dan 3 poin berikut:
1. melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
pasien dan diri
sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada
pasien

seluruh prinsip berikut:


1.
mampu membina
hubungan baik dengan
pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka,
kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2.
mampu memberikan
kesempatan pasien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3.
mampu untuk
melibatkan pasien dalam
membuat keputusan
klinik, pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien
Meminta izin secara lisan
dan melakukan di bawah ini
secara lengkap:
1. melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
pasien dan diri
sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada

kenyamanan
pasien
3.
melakukan
tindakan sesuai
prioritas
4.
menunjuka
n rasa hormat
kepada pasien
5.
mengetahui
keterbatasan
dengan
merujuk atau
melakukan
konsultasi
konsultasi ke
dokter spesialis
THT-KL

merujuk atau
melakukan konsultasi
konsultasi ke dokter
spesialis THT-KL

5. mengetahui
keterbatasan
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi ke dokter
spesialis THT-KL

pasien
5. mengetahui
keterbatasan
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi konsultasi
ke dokter spesialis
THT-KL

II. Global rating


Beri tanda () pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS

BORDERLINE

LULUS

SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai

  • ANC Tempalte OSCE Station
    ANC Tempalte OSCE Station
    Dokumen4 halaman
    ANC Tempalte OSCE Station
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Surat Al Waqiah (Hari Kiamat)
    Surat Al Waqiah (Hari Kiamat)
    Dokumen9 halaman
    Surat Al Waqiah (Hari Kiamat)
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Yg Mau Ditanya 3
    Yg Mau Ditanya 3
    Dokumen51 halaman
    Yg Mau Ditanya 3
    edwinyosua
    Belum ada peringkat
  • Omi
    Omi
    Dokumen12 halaman
    Omi
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Profil Puskesmas
    Profil Puskesmas
    Dokumen2 halaman
    Profil Puskesmas
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Omi
    Omi
    Dokumen12 halaman
    Omi
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Sinusitis Kronis - Workshop OSCE
    Sinusitis Kronis - Workshop OSCE
    Dokumen9 halaman
    Sinusitis Kronis - Workshop OSCE
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    0% (1)
  • Mengetik 11 Jari
    Mengetik 11 Jari
    Dokumen1 halaman
    Mengetik 11 Jari
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • CVD
    CVD
    Dokumen27 halaman
    CVD
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Ecase IPD
    Ecase IPD
    Dokumen2 halaman
    Ecase IPD
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus Jiwa
    Presentasi Kasus Jiwa
    Dokumen27 halaman
    Presentasi Kasus Jiwa
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • REFLEKSI KASUS Anastesi
    REFLEKSI KASUS Anastesi
    Dokumen14 halaman
    REFLEKSI KASUS Anastesi
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Tugas MMR
    Tugas MMR
    Dokumen20 halaman
    Tugas MMR
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Abortus
    Abortus
    Dokumen17 halaman
    Abortus
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus THT
    Refleksi Kasus THT
    Dokumen12 halaman
    Refleksi Kasus THT
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Tugas MMR
    Tugas MMR
    Dokumen20 halaman
    Tugas MMR
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Long Case Jiwa Raafika
    Long Case Jiwa Raafika
    Dokumen23 halaman
    Long Case Jiwa Raafika
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Longcase THT
    Longcase THT
    Dokumen23 halaman
    Longcase THT
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skizofrenia
    Makalah Skizofrenia
    Dokumen49 halaman
    Makalah Skizofrenia
    Raafika Studiviani Dwi Binuko
    100% (1)