PEMASUKAN PENDAPATAN DAERAH DAN RUSAKNYA LINGKUNGAN HIDUP.
Timah merupakan salah satu jenis bahan tambang dimana aktifitas
tambang timah di indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun dengan jumlah cadangan yang cukup besar .Pulau Bangka dan Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah terbesar di indonesia dan merupakan Mineralisasi Logam di Indonesia bagian barat.Kegiatan penambangan di Pulau Bangka sudah dimulai pada tahun 1711 sedangkan di kepulauan Belitung dimulai sejak tahun 1852 dan berlangsung sejak zaman Belanda sampai sekarang. Daerah bangka belitung khususnya bangka induk ,bangka tengah, bangka barat dan bangka selatan merupakan daerah dengan penghasilan timah yang banyak, Bangka Barat dan luas wilayah keseluruhannya adalah 11.534.231.4 Kilometer persegi, terkenal tidak hanya dari catatan sejarahnya saja akan tetapi pulau Bangka itu terkenal akan hasil alam yaitu Timah Pulau Bangka yang merupakan salah satu penghasil Timah terbesar di Indonesia yang merupakan salah satu andalan bagi pemasukan devisa dalam negeri. Selain hasil tambang lainnya dan penghasilan timah dapat menjadi pemasukan dan untuk bertumpu hidup bagi masyarakat bangka induk ,bangka tengah,bangka barat dan bangka selatan.Sebagian besar pertambangan di Pulau Bangka dilakukan dengan cara terbuka yang meninggalkan lubang-lubang raksasa di bekas area pertambangannya dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang, terutama berkaitan dengan kualitas dan kuantitas air.
Dengan adanya PT Timah Tbk ini merupakan badan hukum milik
pemerintah indonesia yang mempunyai hak penuh untuk menampung dan melembur hasil tambang timah dipulau bangka belitung ini dan PT timah tbk telah menjadi sebagai tumpuan bagi masyarakat bangka dan belitung dari dulu sampai dengan saat ini.Namun, diluar fungsi PT Timah Tbk yang telah terlaksanakn,PT Timah Tbk telah melupakan fungsi lingkungan di pulau bangka baik fungsi fisik dan fungsi lingkungan , sehingga membuat pulau bangka menjadi rusak unk pencemaran lingkungannya, dimana-mana terdapat banyak lubang-lubang. PT Timah Tbk dan PT KOBATIN memiliki mitra kerja yang sama dimana melakukan penambangan timah di wiayah asal mereka masing-masing dengan catatan asalkan timah yang yang didapat dari hasil penambanganya harus dijual kepada PT KOBATIN sesuai perjanjian mereka diawal.dengan perjanjian yang mereka buat PT Timah Tbk dan PT KOBATIN tidak ada pertanggung jawaban yang utuh dari hak kuasa penambangn atas akibat yang telah ditimbulkan penambangn yang dilakuan oleh badan usaha penambangan timah dan mengenai perjanjian yang mereka buat. Selain PT Timah Tbk dan PT KOBATIN ternyata ada satu kelompok lagi yang ikut melakukan penambang timah dipulau bangka yaitu masyarakat dalam sendiri atau Tambang Rakyat(TR). 3 kelompok ini lah yang mempunyai hak dan kuasa dalam melakukan penambangan timah diwilayah pulau bangka dan berdasarkan UU No.27 tahun 1980, Maka untuk ketiga golongan ini maka diberlakukanlah ketentuan-ketentuan tersebut. Untuk Pt Timah TBK, PT KOBATIN dan Tambang Rakyat(TR) diamna telah ditetapkan wilayah mereka masing-masing dalam penambangan timah yang mana telah ditetapkan sesuai dengan aturan yang terdapat dalam pasal 19 s/d pasal 21 PP No.27 tahun 1980 yang mereupakan peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 1967. Dengan pertamabangan timah yang dialukan oleh 3 kelompok,PT Timah Tbk, PT KOBTIN dan Tambang Rakyat(TR) walaupun sudah ditentukan dalam UU ,hal ini dapat menimbulkan kerusakan alam
dipulau bangka belitungan salah satunya terdapat banyak kulong atau
lubang-lubang besar hampir merata di kepuluan bangka belitung akibat penggalian timah yangb tidak mau mereklamasikan lahan bekas penggalian yang telah dilakukan.
Dampak dari penambangn timah yang dilakukan:
Terjadinya kerusakan alam dipulau bangka belitung Terdapatnya lubang-lubang raksasa besar yang tidak dapat dilakukan Reklamasi Tanah menjadi tidak subur lagi Sungai menjadi keruh Pantai menjadi berubah warna cokelat Cuaca menjadi tambah panas karena pohon-pohonan sudah ditebangi untuk dijadikan tempat penambangn timah liar Pemerintah dikepuluan bangka belitung bekerja sama dengan PT Timah yang di koordinasikan oleh beberapa aparat keamanan terkait seperti pihak Kepolisian ,Koramil dan Lanal Bangka Belitung untuk melakukan pementukan posko-posko tetap dan posko-posko berjalan. Posko-posko ini bertugas mengawasi penambangn timah dipuau bangka dan memberikan tidakan tegas berupa penutupan tambang tambang ilegal maupun tambang-tambang yang sekiranyan memabahayakan baik itu membahayakan bagi pekerja,penduduk dan lingkungn alam. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus sampai ke generasi cucu-cucu kita,maka pulau bangka belitung akan tenggelam karena penambangan timah.hal ini harus diperhatikan lebih dan ditegaskan dan untuk UU mengenai peraturan penambangn timah bagi rakyat setempat atau badan usaha penambangn harap ditegaskan lagi,agar masyarakat dan badan usha penambangnmengikuti peratutan pemerintah yang telah ditetapkan dalm UU No. 27 Tahun 1980 dan harus sesuai porsi nya masing-masing sesuai dalam pasal 19 s/d Pasal 21 PP No. 27 Tahun 1980 yang merupakan peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 1967. Dengan ketentuan agar dapat melakukan reklamasi setelah melakukan penambangan timah .tidak
hanya rakyat dan badan usaha penambang ,seluruh lapisan masyarakat
dan pemerinta harus ikut menjaga,melestarikan lingkungan alam sekitar karena tanah milik kita dan harus kita jaga.