Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH

INFEKSIUS DI RUMAH SAKIT UMUM


PERSAHABATAN TAHUN 2018

NAMA: DICKY PERDANA


NIM: 1505019002

Pembimbing 1: Drs. Martaferry. M.Epid


Pembimbing 2: Nurul Huriah Astuti, SKM., MKM
Latar Belakang:
Rumah Sakit Umum Persahabatan Sebagai rumah sakit tipe A,
memiliki fasilitas 15 ruang perawatan, 20 poliklinik serta 12 penunjang
medik semua fasilitas pelayanan itu memiliki fungsi pelayanannya masing-
masing. Dengan banyaknya aktifitas diruang perawatan, poliklinik, dan
penunjang medik maka kemungkinan rumah sakit ini akan banyak
menghasilkan limbah medis setiap harinya terutama limbah infeksius

Untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit yang


disebabkan oleh limbah rumah sakit terutama dari limbah infeksius yang
mengandung bahan patogen atau organisme hidup yang kecil seperti bakteri
atau virus yang membuat orang sakit, maka dibutuhkan sistem pengelolaan
limbah rumah sakit terutama pengelolaan limbah infeksius yang baik agar
karyawan rumah sakit terhindar dari penyakit yang disebabkan limbah
infeksius tersebut
Rumusan Masalah:

• Mesin Incinerator di Rumah Sakit Umum Persahabatan sering


mengalami kerusakan yang menyebabkan menumpuknya Limbah
Infeksius
• Rumah Sakit Umum Persahabatan tidak mempunyai Maintanance
sendiri yang khusus untuk menangani Mesin Incinerator apabila
mengalami kerusakan
• Belum adanya Regenerasi Operator Incinerator yang usia nya sudah
memasuki usia pensiun yaitu 58 tahun
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Tujuan Khusus

• Mengetahui Input (SDM, Metode, Sarana &


Mengetahui apakah sudah memenuhi Prasarana, Biaya, Limbah Infeksius) di
Rumah Sakit Umum Persahabatan Tahun
syarat atau belum memenuhi syarat 2018
Sistem Pengelolaan Limbah Infeksius • Mengetahui proses atau kesesuaian
Pengelolaan Limbah Infeksius yang meliputi
di Rumah Sakit Umum Persahabatan Metode: Pemilahan Limbah, Penyimpanan
Tahun 2018 dengan mencakup aspek Limbah, Penanganan Limbah, Pengangkutan
Limbah, Pembuangan / Pemusnahan
Masukan (Input), Proses (Process), Limbah; SDM; Sarana & Prasarana; Biaya
Keluaran (Output) dan Limbah Infeksius di Rumah Sakit
Umum Persahabatan Tahun 2018
• Mengetahui Output meliputi: Hasil
Pengelolaan Limbah Infeksius meliputi:
proses pengelolaan limbah infeksius dari
pemilahan sampai pembuangan akhir, hasil
pembakarannya menimbulkan polusi atau
tidak dari asap pembakarannya
Manfaat bagi peneliti:
Memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam
bidang Kesehatan Lingkungan terutama kesehatan
lingkungan rumah sakit yang berkaitan dengan
pengelolaan limbah medis rumah sakit terutama
dalam pengelolaan limbah infeksius di rumah sakit
umum persahabatan

Manfaat bagi rumah sakit:


Mendapatkan kontribusi yang positif dalam
Manfaat Penelitian merumuskan berbagai kebijakan yang terkait dengan
pengelolaan limbah medis yang ada di rumah sakit
umum persahabatan terutama limbah infeksius

Manfaat bagi fakultas:


Menambah referensi ilmu pengetahuan mengenai
Pengelolaan Limbah Infeksius
Kerangka Teori
Analisis Sistem
Pengelolaan Limbah
Infeksius Process:
• Kesesuaian proses
pengelolaan limbah
infeksius
Input:
• Kesesuaian SDM
1. SDM • Alokasi biaya
2. Metode pengelolaan limbah
3. Sarana dan • Peralatan
Prasarana Pengelolaan limbah
4. Limbah dan Jenis APD yang
Infeksius digunakan
Output: • Jenis limbah
5. Biaya
pengelolaan Hasil pengelolaan
limbah limbah infeksius dari
pemilahan sampai
pembuangan akhir
dan asapnya
menimbukan polusi
atau tidakTabel 3.1

Sumber: Kepmenkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004, Permenkes RI No. 32 tahun


2013, Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, (KLH, 2014), Permenaker RI No.
08/MEN/VII/2010
Kerangka Konsep Process:
Input: Kegiatan
1. Pekerja Analisis Sistem Penyesuaian input
Sanitasi Pengelolaan Limbah dan standar
Lingkungan Infeksius • tenaga sanitarian
di RSU dan operator
Persahabatan incinerator
2. Metode • Metode Pengelolaan
Pengelolaan Limbah meliputi
Limbah di pemilahan sampai
RSU pembuangan akhir
Persahabatan • Alokasi biaya
3. Peralatan pengelolaan limbah
pendukung • Peralatan
pengelolaan pengelolaan limbah
limbah dan APD yang
4. Limbah digunakan
Infeksius di
Output:
• Sumber limbah dan
RSU Hasil pengelolaan
jumlah limbah
Persahabatan limbah infeksius infeksius
5. Biaya dari pemilahan
Pengelolaan sampai pembuangan
Limbah di akhir dan asapnya
RSU
menimbukan polusi
Persahabatan
atau tidak

Tabel 3.2
Sumber: Kepmenkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004, Permenkes RI No. 32 tahun
2013, Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, (KLH, 2014), Permenaker RI No.
08/MEN/VII/2010
Metodologi Penelitian

Penelitian kualitatif dengan melakukan


Desain Penelitian observasi, wawancara mendalam, dan telaah
dokumen

Lokasi dan waktu penelitian Rumah Sakit Umum


Persahabatan dan waktu
penelitian Bulan Juni 2018

Sistem pengelolaan
limbah infeksius di
Rumah Sakit Umum
Objek Penelitian Persahabatan meliputi 5
1. Kepala Sanitasi
M (Man, Money,
Lingkungan
Method, Machine,
2. Petugas Sanitasi
Material)
Informan Penelitian Lingkungan (4
orang)
3. Operator
Incinerator
4. Cleaning Service (2
orang)
Sumber Data
Data Primer dengan
Data Sekunder
observasi dan
dengan telaah
wawancara
dokumen
mendalam

1. Checklist
Instrumen Pengumpulan Data 2. Panduan
Wawancara
3. Alat Perekam

1. Wawancara Langsung
2. Observasi
Cara Pengumpulan Data 3. Checklist
Validasi Data
Triangulasi Sumber Triangulasi Metode

Analisa Data

Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan


Karakteristik Informan
Hasil Penelitian
• Material: Jumlah ruangan penghasil Limbah Infeksius di Rumah Sakit Umum
Persahabatan berjumlah 29, jumlah limbah infeksius dalam 2 hari tgl 28-29 juni
sebanyak 831 kg dan dalam 1 hari memproduksi 415 kg dan ruangan terbanyak
menghasilkan limbah infeksius adalah Haemodalisa sebesar 140 kg atau dalam 1
hari menghasilkan 70 kg
• Machine: Sarana dan prasarana penunjang pengelolaan limbah infeksius adalah
Mesin Incinerator, TPS B3, TPS Infeksius, TPS Limbah Cair, Alat Pengangkut
Limbah Infeksius (Sulo) isi 240 liter, Alat Pengangkut Limbah Non Infeksius (Sulo)
isi 240 Liter, Tempat Sampah Infeksius ukuran 50 Liter, Tempat Sampah Non
Infeksius ukuran 14 Liter, Wearpack, Helmet, Masker, Sarung Tangan, Sepatu Boots,
Apron.
• Money: Perencanaan anggaran Instalasi Sanitasi & Pertamanan tahun 2018 sebesar
Rp 2.663.515.000 dan untuk anggaran bagian IPS RS untuk pemeliharaan dan
perawatan penunjang pengelolaan limbah sebesar Rp 3.513.210.500
• Man: SDM Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit Umum Persahabatan ada 8 terdiri
dari 5 orang sanitarian, 1 orang operator incinerator, dan 2 orang cleaning service
yang masing-masing memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan
usia operator incinerator sudah berumur 58 Tahun dan memasuki masa pensiun dan
tidak ada nya MCU untuk Cleaning Service
• Method: proses pengelolaan limbah infeksius di Rumah Sakit Umum Persahabatan
dimulai dari pemilahan, pewadahan, tempat penampungan sementara, transportasi,
pengolahan dan pembuangan akhir dan dipembuangan akhir terdapat hasil uji emisi
asap mesin incinerator apakah menimbulkan polusi untuk masyarakat atau tidak?
Pembahasan
 Material: Berdasarkan hasil penelitian untuk ruangan penghasil limbah infeksius
terbanyak dan jumlah limbah medis infeksius sudah sesuai dengan Kepmenkes RI
No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang limbah infeksius berasal dari ruang
perawatan intensif dan laboratorium dan untuk jumlah limbah infeksius dari RSUP
Persahabatan sebagai rumah sakit tipe A sudah sesuai dengan jumlah medis harian
berdasarkan kajian WHO dalam pedoman Kriteria Teknologi Pengelolaan Limbah
Medis Ramah Lingkungan yang dibuat Tim Kementerian Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa Rumah Sakit Tipe A berjumlah 400 s/d 600 Kg/hari
 Money: berdasarkan hasil penelitian biaya pengelolaan limbah infeksius berasal dari
APBN dan Badan Layanan Umum (BLU) atau dibiayai sendiri operasional dan
untuk biaya ≤ Rp 500.000.000 menggunakan biaya operasional RSUP dari
pendapatan rumah sakit dan ≥ Rp. 500.000.000 menggunakan APBN sesuai dengan
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 pada BAB X pasal 48 mengenai biaya
pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan Rumah Sakit, Anggaran
Pemerintah , Subsidi Pemerintah, Anggaran Pemerintah Daerah, subsidi Pemerintah
Daerah
 Man: untuk jumlah tenaga sanitarian dan pendidikan sudah sesuai dengan Permenkes
RI No. 32 Tahun 2013 dan untuk kriteria Operator, Cleaning service sesuai dengan
dalam pedoman Kriteria Teknologi Pengelolaan Limbah Medis Ramah Lingkungan
yang dibuat Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan untuk pemberian MCU kepada
Cleaning service tidak sesuai karena tidak dilakukan MCU kepada Cleaning Service
 Method: metode yang digunakan adalah pemilihan, pewadahan, tempat
penampungan sementara, transportasi, pengolahan dan pembuangan akhir itu semua
sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004
 Machine: sarana dan prasarana sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No.
1204/MENKES/SK/X/2004 dan untuk APD sudah sesuai dengan Permenaker No.
08/MEN/VII/2010
Lanjutan

 Berdasarkan hasil penelitian yaitu hasil uji emisi yang dilakukan RSUP Persahabatan
pada tanggal 25 September 2017 – 04 Oktober 2017 berkesimpulan bahwa asap yang
dihasilkan dari pembakaran limbah menggunakan mesin incinerator yang dimilik
RSUP Persahabatan tidak menyebabkan polusi yang merugikan masyarakat setelah
semua terkoreksi dibawah nilai baku mutu standar yang dikeluarkan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan melalui KEP. 03/BAPEDAL/09/1995 Tentang
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Kesimpulan
Sistem Pengelolaan Limbah Infeksius di Rumah Sakit Umum Persahabatan yang terdiri
dari 5 M (Man, Money, Method, Machine dan Material) Keseluruhan sudah sesuai
dengan Peraturan Pemerintah dari masing-masing item yang diteliti, akan tetapi untuk
pemeriksaan Medical Check Up kepada petugas pengangkut limbah infeksius yaitu
cleaning service tidak dilakukan dan itu tidak sesuai dengan dengan Pedoman Kriteria
Teknologi Pengelolaan Limbah Medis Ramah Lingkungan yang dikeluarkan Tim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Rumah Sakit Umum Persahabatan tidak
mempunyai maintanance sendiri untuk mesin incinerator dan masih menggunakan pihak
ketiga, lalu usia operator incinerator yang sudah berumur 58 tahun dan sudah memasuki
masa pensiun dan untuk asap yang dihasilkan dari mesin incinerator dari uji emisi
terakhir dapat disimpulkan bahwa tidak menimbulkan polusi untuk masyarakat sekitar
Saran
 Harus segera diadakan regenerasi tenaga Operator Incinerator dengan tenaga yang
lebih muda agar tidak mengganggu kegiatan pembakaran limbah karena usia
Operator Incinerator di Rumah Sakit Umum Persahabatan adalah 58 Tahun dan
sudah memasuki usia pensiun.
 RSUP Persahabatan harus mempunyai maintanance sendiri khusus untuk mesin
incinerator agar tidak menggunakan pihak ke tiga lagi, apabila terjadi kerusakan jadi
dapat langsung ditangani
 Pemberian Medical Check Up (MCU) juga harus diberikan kepada Cleaning Service
karena Cleaning Service juga merupakan tenaga pengangkut limbah infeksius dari
sumber ke tempat mesin incinerator.
Terima Kasih
Wassalamualaikum
wr wb

Anda mungkin juga menyukai