Sahabat salesbrity yang miracle. Dalam berkenalan dengan calon Customs, ada
3 hal utama yang harus difokuskan oleh salesbrity untuk dipahami dan dikenali
yaitu KaMiLa terdiri dari Kebiasaan, Minat dan Nilai.
#1. KebiAsaan
Seorang salesbrity harus memahami dengan jelas dan spesifik apa kebiasaan
customernya. Apa hobby nya, apa aktivitasnya, di mana tempat yang paling
sering dikunjungi. Seorang salesbrity yang memahami dengan tepat semua
perilaku dan kebiasaan customernya akan memudahkan menggali kebutuhan
customernya. Seseorang yang sering bepergian ke gunung atau luar kota, maka
ketika memiliki mobil lebih tepat disarankan memiliki mobil yang dapat
menunjang aktivitas gunung nya, bukan City car.
Hal inilah yang membuat salesbrity begitu mudahnya melakukan closing di saat
krisis sekalipun. Mereka dengan mudah memahami kebiasaan dari Customer dan
menganalisa kebiasaan tersebut untuk menemukan permasalahan yang
umumnya sering dialami dan menghubungkan masalah tersebut dengan produk
atau Service yang akan dijual.
#2. Minat
Orang menjadi suka karena memiliki kesamaan. Hal ini menjadi dasar yang
paling utama dalam membangun kepercayaan kepada orang lain. Seorang
salesbrity selalu menggali minat dan ketertarikan customernya. Hal ini bertujuan
untuk menciptakan keakraban dengan calon customernya.
Seorang salesbrity akan mulai menggali aktivitas customernya. Dari sana ia
mulai berfokus mencari minat customernya. Setelah itu, salesbrity akan mencari
informasi yang berkaitan dengan minat tersebut. Hal ini memudahkan Customer
membangun kepercayaan dengan salesbrity.
Seorang sales dari perusahaan A bertemu dengan pimpinan sebuah perusahaan
dalam sebuah lift. Ia memperkenalkan dirinya dan membuat janji untuk 3 hari ke
depan dengan direktur perusahaan tersebut. Keesokan harinya sales tersebut ke
kantor tersebut, bertemu security kantor tersebut untuk mencari minat dari
direktur tersebut. Dari riset yang dilakukan direksi tersebut, ditemukan bahwa
direksi tersebut sangat tertarik dengan sepakbola dan klub favoritnya adalah
Barcelona. Sales tersebut mulai mencari tahu mengenai berbagai informasi
mengenai Barcelona. Tidak hanya sekedar informasi, bahkan ia membeli baju
Barcelona.
Saat pertemuan dilakukan di sebuah kafe, sales ini sengaja menggunakan baju
Barcelona lengkap dengan pengetahuan seputar Barcelona yang detail.
Akibatnya pembicaraan antara sales dan direktur tersebut menjadi mencair dan
menyenangkan. Ini dikarenakan sales tersebut dapat memahami minat dari
direktur tersebut.
#3. Nilai.
Jika mendengar kata nilai, maka dalam pikiran kebanyakan sales ini berkaitan
dengan perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik harus memiliki nilai-nilai atau
dikenal dengan budaya kerja. Jika perusahaan memiliki nilai perusahaan, maka
setiap orang juga memiliki nilai-nilainya. Nilai-nilai pada manusia inilah yang