Anda di halaman 1dari 3

KENALAN DULU DONG

BY YUDHIKA | SALESBRITY TRAINER


Artikel ini ditulis sebagai bagian dari diskusi dan haring session Komisi Phinisi
tanggal 18 September 2015

Salam Miracle untuk sahabat sales dan Special para Salesbrities.


Sahabat yang miracle. Penulis melihat fenomena krisis yang beredar di
masyarakat terkait dengan isu melemahnya rupiah. Kebanyakan di mata sales
beranggapan bahwa ini merupakan krisis yang membuat daya beli konsumen
menjadi menurun. Benarkah fenomena ini? Apakah memang terjadi krisis yang
mengakibatkan daya beli menurun. Bagaimana dengan konser Ariane Grande
dengan harga tiket berkisar dari 800 ribu hingga 6 juta habis terjual oleh 11 ribu
penggemarnya? Bagaimana dengan konser Bon Jovi dengan dengan kisaran
harga 500 ribu hingga 3,5 juta habis terjual oleh 40 ribu orang? Bagaimana pula
dengan pameran mobil di Jakarta yang berhasil menjual 17.077 unit mobil
dengan total penjualan hingga 5,4 trilyun.
Benarkah Indonesia sedang mengalami krisis? Benarkah daya beli masyarakat
sedang turun? Mungkin banyak sales memperoleh fakta ini dikarenakan masih
menggunakan cara-cara yang lama dalam memahami konsumen nya. Saat ini
era sales telah masuk ke era baru di mana setiap konsumen menjadi semakin
cerdas dalam memutuskan membeli sesuatu. Hal inilah yang disangkutpautkan
dengan isu pelemahan rupiah dan berujung pada sebuah asumsi bahwa daya
beli masyarakat sedang turun.
Bagaimana cara mudah menjual di saat terjadi pelemahan atas rupiah dan
peningkatan harga di berbagai produk-produk? YudhiKa, pembicara dalam
Corporate Sales Training yang juga merupakan seorang Salesbrity Trainer pernah
mengatakan bahwa, Konsumen tidak akan peduli seberapa hebat produk yang
dijual seorang sales hingga seorang sales peduli dan memahami konsumen nya.
Banyak sales yang tidak pernah mau peduli dengan customernya. Bahkan
beberapa hanya berorientasi pada uang dan mulai melupakan makna sales
sesungguhnya. Kebanyakan sales di luar sana saat pertama kali bertemu
customernya
langsung
menodong
customernya,
terkadang
memaksa
customernya untuk membeli produk atau jasa dari dia. Beberapa sales di luar
sana banyak juga yang memberikan ekspresi sedih sehingga berharap dapat
menimbulkan rasa iba bagi customernya dan terjadi penjualan.
Hal di atas berbeda dengan para Salesbrity. Ada 2 hal aib dan larangan bagi para
Salesbrity. Pertama, seorang salesbrity dilarang memaksa Customer melakukan
hal yang tidak dia inginkan. Kedua, seorang salesbrity dilarang untuk memaksa
Customer membeli produk yang tidak ia butuhkan. Berdasarkan kedua hal
tersebut, seorang Salesbrity umumnya tidak langsung menodong customernya
untuk membeli produk darinya. Apa yang dilakukan seorang salesbrity? Kenalan
Dulu Dong yang dilakukan oleh seorang salesbrity.

Sahabat salesbrity yang miracle. Dalam berkenalan dengan calon Customs, ada
3 hal utama yang harus difokuskan oleh salesbrity untuk dipahami dan dikenali
yaitu KaMiLa terdiri dari Kebiasaan, Minat dan Nilai.
#1. KebiAsaan
Seorang salesbrity harus memahami dengan jelas dan spesifik apa kebiasaan
customernya. Apa hobby nya, apa aktivitasnya, di mana tempat yang paling
sering dikunjungi. Seorang salesbrity yang memahami dengan tepat semua
perilaku dan kebiasaan customernya akan memudahkan menggali kebutuhan
customernya. Seseorang yang sering bepergian ke gunung atau luar kota, maka
ketika memiliki mobil lebih tepat disarankan memiliki mobil yang dapat
menunjang aktivitas gunung nya, bukan City car.
Hal inilah yang membuat salesbrity begitu mudahnya melakukan closing di saat
krisis sekalipun. Mereka dengan mudah memahami kebiasaan dari Customer dan
menganalisa kebiasaan tersebut untuk menemukan permasalahan yang
umumnya sering dialami dan menghubungkan masalah tersebut dengan produk
atau Service yang akan dijual.
#2. Minat
Orang menjadi suka karena memiliki kesamaan. Hal ini menjadi dasar yang
paling utama dalam membangun kepercayaan kepada orang lain. Seorang
salesbrity selalu menggali minat dan ketertarikan customernya. Hal ini bertujuan
untuk menciptakan keakraban dengan calon customernya.
Seorang salesbrity akan mulai menggali aktivitas customernya. Dari sana ia
mulai berfokus mencari minat customernya. Setelah itu, salesbrity akan mencari
informasi yang berkaitan dengan minat tersebut. Hal ini memudahkan Customer
membangun kepercayaan dengan salesbrity.
Seorang sales dari perusahaan A bertemu dengan pimpinan sebuah perusahaan
dalam sebuah lift. Ia memperkenalkan dirinya dan membuat janji untuk 3 hari ke
depan dengan direktur perusahaan tersebut. Keesokan harinya sales tersebut ke
kantor tersebut, bertemu security kantor tersebut untuk mencari minat dari
direktur tersebut. Dari riset yang dilakukan direksi tersebut, ditemukan bahwa
direksi tersebut sangat tertarik dengan sepakbola dan klub favoritnya adalah
Barcelona. Sales tersebut mulai mencari tahu mengenai berbagai informasi
mengenai Barcelona. Tidak hanya sekedar informasi, bahkan ia membeli baju
Barcelona.
Saat pertemuan dilakukan di sebuah kafe, sales ini sengaja menggunakan baju
Barcelona lengkap dengan pengetahuan seputar Barcelona yang detail.
Akibatnya pembicaraan antara sales dan direktur tersebut menjadi mencair dan
menyenangkan. Ini dikarenakan sales tersebut dapat memahami minat dari
direktur tersebut.
#3. Nilai.
Jika mendengar kata nilai, maka dalam pikiran kebanyakan sales ini berkaitan
dengan perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik harus memiliki nilai-nilai atau
dikenal dengan budaya kerja. Jika perusahaan memiliki nilai perusahaan, maka
setiap orang juga memiliki nilai-nilainya. Nilai-nilai pada manusia inilah yang

menggerakkan manusia. Terdapat 6 nilai paling dasar manusia yang membentuk


karakter mental manusia, yaitu Karir, Sosial, Keluarga, Kesehatan,
Pengembangan Diri, dan Spritual.
Dalam keenam nilai tersebut, terdapat satu nilai yang mendominasi dan menjadi
karakter dan kepribadian bagi orang tersebut. Ada orang yang berfokus dengan
nilai-nilai spiritual. Ada orang yang berfokus pada karier nya, ada juga yang
berfokus pada keluarga.
Di tahun 2000an saat Multi level marketing masuk pertama kali di Indonesia, ada
langkah yang tidak tepat yang kebanyakan mereka lakukan. Sales MLM
umumnya menawarkan bergabung dengan MLM melalui iming-iming kekayaan.
Dalam konteks nilai, hal ini berkaitan dengan karier saja. Apa yang terjadi jika
customernya merupakan orang yang berfokus kepada nilai spiritual, maka
penawaran tersebut tidak menarik baginya.
Berdasarkan hal tersebut, seorang salesbrity harus menemukan nilai-nilai
Customernya dan mengarahkan nilai tersebut sesuai dengan produk atau jasa
yang ia miliki. Contohnya, menawarkan AC bisa dilakukan berbeda-beda.
Arahkan manfaat memiliki AC kepada hal berkaitan kenyamanan kerja jika
berkaitan dengan karier, arahkan kepada kenyamanan beribadah jika berkaitan
dengan spiritual.
Sekarang saatnya Para Salesbrity untuk meningkatkan penjualannya karena
sales mengatakan saat ini adalah saat krisis dan salesbrity menyebutnya
Momentum Menguntungkan.
Happy Selling for Salesbrity
YudhiKa
Salesbrity Trainer

Untuk informasi Sales Training, silakan menghubungi ke 081350088040.

Anda mungkin juga menyukai