Anda di halaman 1dari 5

5 MITOS SALAH

DALAM BISNIS
UNTUK
ENTREPRENEUR
By Coach Yudhi
Sahabat Miracle, hari wiRABUsaha
entrepreneur. Karena itu, ijinkan penulis
entrepreneurship yang begitu populernya.

ini merupakan harinya


sharing mengenai dunia

Di Tahun 2013 ini, dunia entrepreneurship menjadi tren baru yang


sangat populer. Banyak kampus yang menyatakan dirinya sebagai
kampus entrepreneurship. Banyak program-program entrepreneurship
diadakan baik diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta
melalui program CSR nya untuk melampaui 2% profesi entrepreneur yang
menjadi salah satu indikator negara maju.
Sekarang ini baik kalangan pelajar, mahasiswa hingga eksekutif
dengan berbagai ragam usia telah menargetkan dirinya menjadi seorang
entrepreneur. Bahkan banyak karyawan yang memutuskan keluar dari
pekerjaannya untuk menjadi entrepreneur.
Tahukah anda semua, berapa banyak entrepreneur yang memulai
usaha nya dan bertahan hingga tahun kelima usahanya. Ternyata hanya
sekitar 4% saja yang bertahan merayakan lima tahun usaha dan
bisnisnya, sedangkan 96% lainnya gagal di lima tahun pertama bisnisnya.
Seorang Client saya yang nama nya saya samarkan dengan alasan
etika. Sebut saja namanya Danish (Nama Samaran), merupakan seorang
mahasiswa yang telah 4 kali memulai bisnis dan selalu gagal di 2 tahun
pertama dengan berbagai macam masalah yang timbul.

Bisnis terakhir yang ia miliki adalah bisnis laundry. Ia pun meminta


bantuan penulis untuk bisnis coaching. Dalam waktu 1.5 tahun, bisnisnya
telah berkembang dengan pesat dengan sistem bisnis yang
terstandarisasi.
Apa yang membuat kebanyakan dari mereka gagal dalam
membangun bisnisnya? Mereka banyak mempercayai mitos yang salah
mengenai bisnisnya atau mereka menjalanan bisnisnya apa adanya tanpa
rencana dan evaluasi kerja. Berbicara mengenai mitos dalam membangun
bisnis. Ada 7 mitos yang salah mengenai membangun bisnis. Penulis akan
membahas secara detil setiap mitos tersebut.

Mitos #1. Setiap Entrepreneur Suka Menjadi SUPERMAN.


Banyak entrepreneur dan pebisnis utama nya pebisnis yang baru memulai
usaha dan bisnisnya melakukan segala sesuatunya sendirian. Ia menjadi
SUPERMAN yang bisa melakukan segala hal sendirian. Mereka
beranggapan dengan melakukan hal tersebut, maka sesungguhnya ia
telah menghemat pengeluaran untuk merekerut orang melakukannya.
Dari pandangan umum tindakan ini memang benar. Namun jika melihat
dalam konteks bisnis maka tindakan ini kurang tepat dilakukan. Ketika
seseorang entrepreneur menghemat pengeluaran mereka, maka yang
terjadi adalah ia sedang memboroskan waktunya.
Dalam hukum pareto 80/20, terdapat 80% aktivitas yang hanya memberi
dampak 20% bagi bisnis dan terdapat 20% aktivitas yang memberi
dampak 80% bagi bisnis. Ketika seorang entrepreneur yang melakukan
segalanya sendirian maka ia banyak berfokus pada 80% pekerjaan yang
hanya memberi 20% saja sehingga tidak memiliki waktu untuk
mengerjakan 20% aktivitas yang memberikan dampak 80% bagi
bisnisnya.
80% aktivitas yang hanya memberikan dampak 20% bagi bisnis harus
didelegasikan kepada orang lain sehingga entrepreneur atau pebisnis
memiliki cukup waktu untuk mengelola bisnisnya.

Mitos #2. Mengabaikan Angka-Angka di Dalam Bisnis.


Hampir semua entrepreneur yang melakukan start uap bisnis selalu
melupakan angka-angka di dalam bisnisnya. Saat dalam kelas Miracle Life
For Business diadakan, 90% peserta Training tidak pernah tahu mengenai
angka-angka di dalam bisnis. Mereka kebanyakan tidak mengetahui
setelah penjualan ke berapa mereka mencapai break event, berapa
margin terbesar dari produk-produk mereka, berapa rata-rata penjualan
produk, berapa Cost yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan

baru, berapa persen konversi rasio dari leads (calon pelanggan) menjadi
pelanggan.
Gagal mengetahui angka-angka ini ibarat anda mengendarai kendaraan
bisnis anda dengan mata tertutup. Angka-angka ini menjadi petunjuk
untuk kebijakan arah Management bisnis anda.
Selain itu cashflow anda ibarat aliran darah dan merupakan hal yang
paling penting di dalam bisnis anda. Saat anda gagal mengetahui segala
detail mengenai cashflow anda maka anda telah merencanakan
membangun kegagalan bisnis.

Mitos #3. Mengabaikan Penggunaan Teknologi.


Banyak entrepreneur start uap yang mengabaikan pemanfaatan teknologi
padahal teknologi membantu mempermudah bisnis. Teknologi di bidang
marketing seperti Social media baik facebook, twitter, website merupakan
strategi marketing High impact with lob Cost. Anda bisa meningkatkan
leads (calon pelanggan) dengan sangat cepat dan mudah memanfaatkan
Social media marketing.
Saat ini pun perusahaan-perusahaan besar telah menyadari dampak dari
Social media dan mulai menggunakan Social media sebagai salah satu
strategi marketing mereka.
Selain teknologi di bidang marketing, banyak teknologi lainnya yang
sangat efektif memudahkan aktivitas kerja entrepreneur dalam
membangun bisnisnya seperti software program akuntansi untuk
membantu mengatur proses pencatatan cashflow dan mengetahui detail
cashflow secara spesifik.
Anda sebagai entrepreneur harus tekun mempelajari berbagai jenis
teknologi yang memudahkan bisnis anda dan memasukkan teknologi
sebagai bagian dari bisnis dan usaha anda.

Mitos #4. Menjual Lebih Murah atau Memberikan Discount.


Entrepreneur pemula atau start up Business kebanyakan selalu
memberikan harga yang lebih murah untuk meraih Customer yang lebih
banyak. Harga yang lebih murah dan discount tidak memberikan jaminan
anda akan mendapatkan pelanggan yang loyal dan setia.
Dalam konsep Law of Attraction, setiap orang akan menarik apa yang
sefrekuensi dengan nya. Saat anda memberikan discount atau harga
murah maka anda sesungguhnya sedang menarik pelanggan-pelanggan
yang gemar discount dan tentu saja pelanggan ini bukan merupakan
pelanggan yang loyal.

Dibandingkan anda yang terus menerus menciptakan harga yang murah,


maka lebih baik anda mulai membangun nilai tambah bagi produk anda.
Dalam sebuah tulisan oleh Pak Deddy Budiman mengenai value added,
ada contoh yang sangat menarik. Ada terdapat sebuah warung kopi yang
namanya warung kopi joss. Warung kopi ini selalu ramai dengan
pelanggan yang menikmati minuman kopinya.
Apa yang membedakan warung kopi ini dengan warung kopi lainnya
adalah warung kopi ini menawarkan kopi dengan campuran arang panas
sehingga memunculkan bunyi joss saat arang tersebut dimasukkan.
Pemiliknya mengatakan bahwa arang tersebut membantu penyerapan
racun-racun di dalam tubuh. Terlepas kebenaran mengenai manfaat arang
tersebut, pemilik warung ini telah membangun nilai tambah bagi
pelanggannya sehingga membangun pelanggan yang loyal.

Mitos #5. Menyalahkan Orang Lain


Pada dasarnya ada 2 tipe manusia, ada manusia yang dikenal dengan
nama manusia SEBAB dan ada manusia yang dikenal dengan manusia
AKIBAT. Kebanyakan orang, utamanya entrepreneur menjadi manusia
AKIBAT. Manusia tipe ini cenderung menuduh orang lain atas kegagalan
dan kesalahan yang ia alami.
Dalam bisnis, orang yang paling bertanggung jawab dan paling
mengetahui mengenai bisnis adalah pemiliknya sendiri dan bukan
karyawannya. Artinya apapun yang terjadi pada bisnis anda merupakan
tanggung jawab anda sepenuhnya sebagai pemilik bisnis dan bukan
tanggung jawab karyawan anda. Bagaimana dengan kasus pencurian
produk oleh karyawan sendiri? Apakah itu kesalahan pemilik bisnis?
Jawaban nya adalah YA, itu adalah kesalahan dan tanggung jawab pemilik
bisnis.
Pemilik bisnis salah dengan konsep perekrutan karyawan nya, pemilik
bisnis salah dalam menyusun sistem Monitoring arus produk sehingga
memunculkan terjadinya pencurian. Sebagai entrepreneur sukses maka
anda harus mulai menghentikan menyalahkan orang lain atas apa yang
terjadi pada bisnis anda.

Ini adalah 5 mitos yang anda harus hindari untuk meningkatkan bisnis
anda. Mulai melakukan tindakan dari sekarang. Berfokus pada 20% hal
yang penting bagi bisnis anda, sisanya anda delegasikan ke orang lain.
Mulai anda memanfaatkan teknologi dan memberi nilai tambah bagi bisnis
anda. Hal yang terpenting adalah bertanggung jawablah 100% bagi bisnis
dan usaha anda. STOP menyalahkan orang lain karena itu merupakan
sifatnya orang gagal.

Seseorang yang gagal hanyalah seseorang yang gagal berkomunikasi dan


peka terhadap yang terjadi di dalam dirinya. Karena itu, untuk
melakukuan percepatan kesuksesan dan menghadirkan Miracle maka
anda pun harus peka terhadap semua sinyal-sinyal yang diberikan oleh
Pikiran Bawah Sadar anda. Jangan abaikan sinyal tersebut, kelola dan
tangani sinyal tersebut dan jadilah MIRACLE.
Saya Coach Yudhi, Salam Miracle untuk Anda.
Miracle Life For You

Coach Yudhi K Gunawan


#1 Miracle Life Coach & Trainer in Asia
0821 9429 5796
Pin BB 277E7724

Anda mungkin juga menyukai