Anda di halaman 1dari 2

Nama : RIZKI RIYANTI

Nim : P17320114058

Masalah : Hubungan Faktor Usia Dengan Tingginya Angka Kejadian Diabetes Militus Tipe 2
Menurut Smwltz, & Bere, (2007) Asosiai Deabetes Amerika/American Deabetes Association
(ADA,2005 ) Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindrom gangguan metabolism yang ditandai dengan
hiperglikemia sebagai akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya aktifitas metabolis insulin atau
keduanya (Rumahorbo, 2014).
Berdasarkan National Diabetes Statistic (2007) bahwa tahun 2007, di Amerika Serikat
diperkirakan prevelensi kasusu diabetes pada semua kelompok usia mencapai23,6 juta orang atau
7,8% dari seluruh populasi,yang terdiagnosis 17,9 juta dan yang tidak terdiagnosis 5,7 juta orang dan
prevelensi prediabetes mencapai 57 juta orang (Rumahorbo, 2014).
Pusat-pusat penelitian epidemiologis di Indonesia, sekitar tahun 1980-an prevelensi diabetes
militus pada penduduk usia >15 tahun ke atas sebesar1,5-3,3% dengan prevelensi di daerah pedesaan
lebih rendah dibandingkan perkotaan. Dedangkan menurut survey Kesehatan Rumah Tangga (SKTR)
2001mendapatkan prevelensi diabetes militus pada penduduk usia 25-64 tahun di jawa dan bali
sebesar7,5%. Hasil riskesdas tahun 2007 dan 2013 menunjukkan prevelensi diabetes sebesar 5,7% pada
tahun 2007 dan pada tahun 2013 prevelensi diabetes militus sebesar 6,9% atau 12.191.564 jiwa. Jika
estimasi jumlah penduduk Indonesia usia 15 tahun keatas pada tahun 2013 adalah 176.689.333 orang,
maka dapat diperkirakan jumlah absolute penderita diabetes militus adalah 12 juta jiwa.
Studi yang dilakukan Sunjaya (2009) juga menentukan bahwa kelompok umur yang paling
banyak menderita diabetes militus adalah kelompok umur 45-65 tahun yaitu sebesar (47,5%).
Berdasarkan analisa data Riskesdas 2007 yang di lakukan oleh Irwan, didapatkan bahwa prevelensi DM
tertinggi pada kelompok umur di atas 45 tahun sebesar 12,41%. Peningkatan resiko diabetes sering
terjadi pada umur lebih dari 40 tahun, factor tersebut disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi
peningkatan intoleransi glukosa. Adanya proses penuaan menyebabkan kekurangan kemapmuan sel
pankreas dalam memproduksi insulin (sunjaya, 2009). Selain itu pada individu yang berusia lebih tua
terdapat penurunan aktivitas mitokondria di sel-sel otot sebesar 35%. Hai ini berhubungan dengan
peningkatan kadar lemak otot sebesar 30% dan memicu terjadinya resistensi insulin. Menurut data
Riskesdas tahun 2007, prevelensi diabetes militus di Jawa Barat adalah 4,2%.Berdasarkan fenomena
diatas ,peneliti tertarik untuk mengetahu dan meneliti tentang Hubungan Faktor Usia Dengan
Tingginya Angka Kejadian Diabetes Militus Tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai