KESEHATAN LANSIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan makalah dan berdiskusi tentang Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Kesehatan Lansia. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah
satu
tugas
dan
persyaratan
untuk
menyelesaikan
tugas
mata
kuliah
KEPERAWATAN GERONTIK.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurna pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara individu, manusia pada usia di atas 50 tahun terjadi proses penuaan
secara alamiah, sehingga timbul masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, dan
psikologis. Serta dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke
industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit
tidak menular (degeneratif).
Perubahan status sosial lansia dapat mempengaruhi kepribadian, yang
berakibat tidak baik bagi lansia jika tidak mampu menghadapinya. Demikian
halnya pada aspek ekonomi, kondisi lanjut usia akan menyebabkan kemunduran
di bidang ekonomi, yang ditandai adanya masa pensiun yang berakibat turunnya
pendapatan, hilangnya fasilitas-fasilitas, kekuasaan, wewenang dan penghasilan.
Sedangkan pada aspek psikologi pada umumnya setiap lansia menginginkan
keadaan panjang umur, menghemat tenaga, tetapberperan sosial, mempertahankan
hak dan hartanya, tetap berwibawa, meninggal secara terhormat. Apabila proses
usia lanjut tersebut tidak sesuai dengan keinginan-keingianan tadi, maka akan
dirasakan
sebagai
beban
mental
yang
cukup
besar
yang
dapat
Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini akan mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Untuk itu perlu
pengkajian masalah usia
yang
lebih
mendasar
agar
tercapai
tujuan
yang
melibatkan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lansia
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal
dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai
mana di ketahui, ketika
kemampuan
manusia
reproduksi
mencapai
usia
dewasa,
ia
mempunyai
seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu
usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu
telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004). Pengertian
lansia (lanjut usa) menurut UU no 4 tahun 1965 adalah seseorang yang mencapai
umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000) sedangkan
menuru UU no.12 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia (lanjut usia) adalah
seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun (Depsos, 1999). Usia lanjut
adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian (Hutapea, 2005).
2.2 Tahapan Lansia
1. Menurut Hurlock (2002)
Tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut dini yang
berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang
dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua
muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orang tua yang tua atau
tua
akhir
(75
tahun
atau
lebih)
(Baltes,
usia
Smith&Staudinger,
Charness&Bosmann) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang
dewasa lanjut yang lebih muda (Johnson&Perlin).
dua
pandangan
tentang
definisi
orang
lanjut
usia
atau
lansia,
yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat
yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65
tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau
sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang
berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di
Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri
ketuaan.
3. Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995)
Masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya.
4. Badan kesehatan dunia (WHO)
Menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera
dan terintegrasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
penuaan. Masalah gizi dan kesehatan Iansia adalah hal yang penting untuk
diperhatikan. Melalui gizi yang baik, usia produktif dapat ditingkatkan sehingga
wanita Iansia tetap dapat ikut serta berperan daIam pembangunan (Astawan dan
Wahyuni 1988).
Faktor ekonomi sangat mempengaruhi kesehatan lansia. Pada lansia
secara umum yang memiliki pendapatan sendiri cenderung menolak bantuan
orang
lain,
sedangkan
lansia
yang
tidak
memiliki
pendapatan
akan
cukup
disabilitas. Banyak lansia yang tinggal sendiri dan tidak mempunyai cukup uang
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini dapat mempengaruhi
mereka untuk membeli makanan yang bergizi, rumah yang layak, dan pelayanan
kesehatan. Lansia yang sangat rentan adalah yang tidak mempunyai asset,
sedikit atau tidak ada tabungan, tidak ada pensiun dan tidak dapat membayar
keamanan atau merupakan bagian dari keluarga yang sedikit atau pendapatan
yang rendah
Risiko Ekonomi (Economic Risk) Kemiskinan merupakan risiko untuk
timbulnya masalah kesehatan. Risiko ekonomi merupakan cerminan hubungan
antara sumber keuangan dan kebutuhan. Memiliki
adekuat
berarti
mempunyai
pendidikan,
finansial
yang
sumber
perawatan
yang
layak,
pakaian,
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Lansia (lanjut usa) menurut UU no 4 tahun 1965 adalah seseorang
yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain (Wahyudi, 2000) sedangkan menuru UU no.12 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai
usia diatas 60 tahun (Depsos, 1999). Usia lanjut adalah sesuatu yang
harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis.
Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian (Hutapea, 2005). Risiko Ekonomi (Economic Risk)
Kemiskinan merupakan risiko untuk timbulnya masalah kesehatan.
Risiko ekonomi merupakan cerminan hubungan antara sumber
keuangan dan kebutuhan. Memiliki sumber finansial yang adekuat
berarti
mempunyai
yang
layak,