Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG


UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN
SIDOARJO TAHUN 2016

1.
2.
3.
4.

Novita Kusumah I
Endik Siswanto
Suniyyah Nur A
Pranindya Zanila J

I4710011
14710058
14710089
14710121

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN 2016

LAPORAN PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG


UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN
SIDOARJO TAHUN 2016

1.
2.
3.
4.

Novita Kusumah I
Endik Siswanto
Suniyyah Nur A
Pranindya Zanila J

I4710011
14710058
14710089
14710121

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG UPAYA


PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO TAHUN


2016

Tanda Pengesahan Penelitian


Telah disidang dalam Sidang Presentasi Penelitian
Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hari : Selasa
Tanggal : 30 Agustus 2016
Tim Penguji
Ketua sidang merangkap pembimbing
Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati T, dr., SKM
NIK : 10533-ET
Anggota Sidang
1. Atik Sri Wulandari, SKM.,M.Kes
NIK: 93195-ET
2. Andiani, dr. M.Kes. / Sukma Sahadewa.dr., M.Kes
NIK : 12700-ET
NIK.10434-ET
Mengesahkan
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Ub. Koordinator Kepaniteraan Klinik

Ayu Cahyani N.,dr.,M.KKK


NIK 11555-ET
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG UPAYA
PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO TAHUN


2016

Tanda persetujuan penelitian


Novita Kusumah I, S.Ked
Endik Siswanto, S.Ked
Suniyyah Nur A, S.Ked
Pranindya Zanila J, S.Ked

I4710011
14710058
14710089
14710121

Menyetujui untuk diajukan pada Sidang Presentasi


Penelitian Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Disetujui:
Surabaya, 26 Agustus 2016
Plh. Kepala Puskesmas
Gedangan,
.

drg. Ilun Mufassilah


NIP. 196311121989112001

Pembimbing,
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati T, dr., SKM


NIK. 12700-ET

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


Novita Kusumah I, S.Ked
Endik Siswanto, S.Ked
Suniyyah Nur A, S.Ked
Pranindya Zanila J, S.Ked

I4710011
14710058
14710089
14710121

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian yang kami tulis dengan


Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Upaya Pencegahan Dengan Angka
Kejadian Dbd Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo Tahun
2016 benar-benar hasil karya kami, bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pikiran orang lain yang kami akui sebagai tulisan atau pikiran kami. Apabila di
kemudian hari dapat dibuktikan bahwa penelitian ini adalah hasil jiplakan, maka
kami bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Surabaya, 26 Agustus 2016

a.n Anggota tersebut di atas


( Endik Siswanto, S.Ked )
NPM : 14710058

RELATIONSHIP BETWEEN MOTHERS KNOWLEDGE


LEVEL OF PREVENTION EFFORTS WITH EVENT
5

NUMBERS DHF IN WORK AREA CUMMUNITY HEALTH


CENTER GEDANGAN DISTRICT SIDOARJO YEAR 2016
Novita Kusuma Iswanto, Endik Siswanto, Suniyyah Nur Alifah, Pranindya Zanila
Jabbarriq
Public Health Department of Medial School in Wijaya Kusuma Surabaya University

ABSTRACT
DHF in Indonesia is still one of the endemic diseases and they often cause
Extraordinary Events (KLB) in the rainy season the reported prevalence of
dengue endemic area tends to increase and expanded. Knowledge is one of the
factors that can affect the community in preventing the occurrence of dengue fever
attacks. The purpose of this study was to determine the relationship of mother's
level of knowledge about prevention by the incidence of DHF. This research is an
analytic with cross sectional approach. The study population all mothers in the
district of Sidoarjo regency Gedangan with a sample of 100 respondents were
taken by systematic random sampling. The independent variable is the knowledge
about the prevention of dengue, while the dependent variable was the incidence of
dengue. Data analysis using chi-square test with a significance level ( = 0.05).
The results showed that most respondents are knowledgeable good and mostly not
experienced dengue. Chi-square test results, obtained P = 0.001 < = 0,05 so
that H0 is rejected it means no relationship between the level of knowledge of
mothers about preventing the incidence of dengue in the village Gedangan,
Gedangan subdistrict, Sidoarjo. It can be concluded the level of knowledge about
the prevention of a risk factor for incidence of dengue. Expected that people
always improve their knowledge by finding a variety of information about dengue
prevention and recognize the signs and symptoms of dengue fever, as well as the
initial treatment in order to avoid the occurrence of dengue fever and dengue
incidence of dengue reported to health officials to immediately followed by
fogging action in preventing the transmission of dengue disease.
Keywords: knowledge, prevention and incidence of dengue

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG


UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN


SIDOARJO TAHUN 2016
Novita Kusuma Iswanto, Endik Siswanto, Suniyyah Nur Alifah, Pranindya Zanila
Jabbarriq

Bagian Ilmu Kesehatan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas


Wijaya Kusuma Surabaya.
ABSTRAK

Penyakit DBD di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu
penyakit endemik dan masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di
musim penghujan Prevalensi DBD yang dilaporkan cenderung meningkat dan
daerah penyebarannya bertambah luas. Pengetahuan merupakan salah satu factor
yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam mencegah terjadinya serangan DBD.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu
tentang upaya pencegahan dengan angka kejadian DBD. Penelitian ini bersifat
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh ibu di
Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo dengan sampel sejumlah 100
responden yang diambil secara systematic random sampling. Variabel independen
adalah pengetahuan tentang upaya pencegahan DBD, sedangkan variabel
dependennya adalah kejadian DBD. Analisis data menggunakan uji chi-square
dengan tingkat kemaknaan ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berpengetahuan baik dan sebagian besar tidak
mengalami DBD. Hasil uji chi-square, didapatkan P=0,001<=0,05 sehingga H0
ditolak artinya ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan
dengan kejadian DBD di Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten
Sidoarjo. Dapat disimpulkan tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan
merupakan faktor resiko kejadian DBD. Diharapkan masyarakat selalu
meningkatkan pengetahuannya dengan mencari berbagai informasi tentang
pencegahan DBD dan mengenali tanda dan gejala DBD, serta penanganan awal
DBD supaya terhindar dari terjadinya DBD dan melaporkan kejadian DBD
kepada petugas kesehatan agar segera ditindaklanjuti dengan tindakan fogging
dalam mencegah penularan penyakit DBD.
Kata kunci :

pengetahuan, pencegahan dan kejadian DBD

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan proposal penelitian berjudul Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Upaya Pencegahan Dengan Angka
Kejadian DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2016.
Kami menyadari bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan proposal ini
tanpa bantuan dan dukungan pihak lain, kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Sri Harmadji, dr., Sp. THT-KL (K), Selaku Rektor Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. H. Soedarto, dr., DTM&H. Ph.D., Sp.ParK., Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. DR. Hj. Rika Subarniati T, dr., S.KM, selaku Pembimbing yang
telah memberikan banyak waktu dan membantu kami hingga
terselesaikannya proposalpenelitian.
4. dr. Ayu Cahyani, MKKK, selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya.
5. Bapak dan Ibu tercinta, semoga jerih payah, kesabaran dan doa
restunya selama ini terwujud dalam keberhasilan dan kebahagiaan
kami.
Dengan berpijak pada segala keterbatasan yang ada pada penelitian kami,
dan keterbatasan kemampuan baik di bidang pengalaman maupun sumber yang
mendukung dalam hal menyusun proposali. Kami mohon maaf atas kekurangan
serta sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini.
Surabaya, 20 Juni 2016

Penulis
DAFTAR ISI
Judul......................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...............................................................................................iii
Kata Pengantar......................................................................................................iv
Abstrak..................................................................................................................v
Abstract.................................................................................................................vi
Daftar Isi................................................................................................................vii
Daftar Gambar.......................................................................................................ix
Daftar Tabel..........................................................................................................x
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang..........................................................................................1
Kajian Masalah......................................................................................5
Rumusan Masalah.....................................................................................5
Tujuan Penelitian.......................................................................................6
Manfaat Penelitian.....................................................................................6

BAB II Tinjauan Pustaka.......................................................................................7


A. Konsep Pengetahuan.................................................................................7
1. Pengertian Pengetahuan............................................................7
2. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif.....................7
3. Pengukuran Tingkat Pengetahuan.............................................9
4. Cara Memperoleh
Pengetahuan.....................................................9
5. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan...10
B. Konsep Demam Berdarah Dengue............................................................13
1. Gambaran Klinis Demam Berdarah Dengue............................13
2. Faktor Lingkungan....................................................................15
3. Metodologi Pengendalian.........................................................17
BAB III Kerangka Dan Hipotesis Penelitian........................................................23
A. Kerangka Konseptual....................................................................23
B. Hipotesis dan Penelitian................................................................24
BAB IV Metode Penelitian................................................................................... 25
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................25
B. Populasi dan Sampel..................................................................................25
9

C.
D.
E.
F.
G.
H.

1. Populasi................................................................................................25
2. Besar dan Tehnik Pengambilan Sampel..............................................25
Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................26
Variabel Pen elitian..................................................................................26
Definisi Operasional................................................................................. 27
Jenis, Sumber, Cara, dan Alat Pengumpulan Data....................................28
Pengolahan Data........................................................................................28
Analisis Data.............................................................................................29

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISI DATA........................................30


A. Gambaran Umum Daerah Penelitian.........................................................30
1. Letak.....................................................................................................30
2. Batas Wilayah.......................................................................................30
3. Sarana di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan....................................31
B. Analisis Data.............................................................................................41
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................42
A. Pembahasan...............................................................................................42
1. Tingkat Pengetahuan..........................................................................42
2. Kejadian DBD....................................................................................44
3. Hubungan tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan dengan
kejadian DBD.....................................................................................45
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................48
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN...................................................................49
A. Simpulan....................................................................................................49
B. Saran..........................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
LAMPIRAN..........................................................................................................54

DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 PRECEDE PROCEED Planning Model.........................................5
Gambar III.1Kerangka konseptual........................................................................23

10

DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Jumlah Penderita DBD Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan dan
Puskesmas Ganting pada Bulan Januari Juni Tahun 2016.................3
Tabel IV. 1 Proporsi Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan
Kabupaten Sidoarjo Bulan Januari Juni Tahun 2016.........................2
Tabel IV. 2 Definisi Operasional...........................................................................27
Tabel V.1 Sasaran Kesehatan yang Ada di Puskesmas Gedangan.........................31
Tabel V.2 Saran Pendidikan pada Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan..............31
Tabel V.3 Pengetahuan Ibu tentang Penyebab penyakit DBD...............................32

11

Tabel V.4 Pengetahuan tentang tanda orang menderita DBD................................32


Tabel V.5 Pengetahuan tentang mengapa penyakit DBD berbahaya.....................32
Tabel V.6 Pengetahuan Ibu tentang cara penularan DBD......................................33
Tabel V.7 Pengetahuan Ibu tentang cara penularan DBD......................................33
Tabel V.8 Pengetahuan Ibu tentang kapan nyamuk penular DBD Mencari Makan
(Darah) dengan Cara Menggigit Manusia ............................................34
Tabel V.9 Pengetahuan Ibu tentang tempat yang berpotensi menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk DBD......................................................34
Tabel V.10 Pengetahuan Ibu Tentang program pemerintah yang sering digalakkan
untuk menanggulangi terjadinya DBD.................................................35
Tabel V.11 Pengetahuan Ibu tentang 3M...............................................................35
Tabel V.12 Pengetahuan Ibu tentang tindakan yang jika terdapat jentik pada bak
mandi rumah.........................................................................................36
Tabel V.13 Pengetahuan Ibu tentang Kegunaan bubuk Abate...............................36
Tabel V.14 Pengetahuan Ibu tentang Berapa kali menguras bak mandi rumah.....36
Tabel V.15 Pengetahuan Ibu Tentang pencegahan DBD.......................................37
Tabel.V.16 Pengetahuan Ibu Tentang perlindungan terhadap Anti nyamuk yang
digunakan Keluarga saat Beraktivitas...................................................37
Tabel V.17 Pengetahuan Ibu tentang perlindungan dari nyamuk selain Obat anti
nyamuk agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.............................38
Tabel V.18Distribusi umur responden di wilayah kerja Puskesmas Gedangan,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.........................................38
Tabel V.19Distribusi pendidikan responden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.......................39
Tabel V.20 Distribusi status pekerjaan responden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.......................39
Tabel V.21Distribusi tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan responden di
wilayah kerja Puskesmas Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten
Sidoarjo.................................................................................................40
Tabel V.22Distribusi kejadian DBD responden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.......................40
12

Tabel V.23 Analisis Data........................................................................................41

13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular di Indonesia yang penularannya melalui gigitan
nyamuk kian meluas, salah satunya demam berdarah (Siswono, 2004).
Demam berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius yang dikenal
pula dengan sebutan DBD (Demam Berdarah Dengue), penyakit ini mulanya
lebih sering menyerang anak-anak dibanding orang dewasa ataupun kaum
remaja, tetapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia
(Indrawan, 2001).
Nyamuk pembawa virus demam berdarah pada mulanya hanya
terdapat di perkotaan atau di tempat yang disebut sebagai daerah gedongan
yang terkenal akan segala kebersihannya, tetapi kini sudah tersebar ke
berbagai pelosok wilayah. Aedes aegypti hanya bertelur atau berkembang biak
di genangan air yang jernih yaitu di dalam air yang tertampung wadah atau
tempat tertentu, terutama yang tidak berdinding atau bersentuhan langsung
dengan tanah. Pengetahuan atau kepedulian masyarakat mengenai penyebab
demam berdarah masih sangat kurang, boleh dikatakan belum banyak yang
benar-benar mengenalnya, terlebih adalah mengenai faktor penyebab demam
berdarah itu sendiri (Indrawan, 2001).
Penyakit DBD di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu
penyakit endemik dan masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
di musim penghujan, semenjak Januari sampai dengan 5 Maret 2004 jumlah
kasus DBD diseluruh Provinsi Indonesia sudah mencapai 26.015, dengan
jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR: 1,53%). Kasus tertinggi terdapat
di Provinsi Jawa Timur (11.534 orang) sedangkan Case Fatality Rate (CFR)
tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (3,96%), (Depkes RI,
2004).
Insiden dan prevalensi penyakit DBD menimbulkan kerugian pada
individu, keluarga dan masyarakat. Kerugian ini berbentuk kematian,
1

penderitaan, kesakitan, dan hilangnya waktu produktif. Jumlah kasus DBD


yang dilaporkan cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah
luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk
sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar
luasnya virus Dengue d an nyamuk penularnya di berbagai wilayah di
Indonesia. Di Indonesia, DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun
1968, kemudian menyebar ke beberapa daerah lainnya. Kasus ini banyak
terjadi pada penderita anak-anak. Namun, seiring terbentuknya imunitas, maka
peningkatan DBD bergeser ke kelompok dewasa (Depkes RI, 2005 a).
Penyakit ini tidak saja ditemukan di daerah perkotaan namun juga
terdapat di daerah pedesaan. Cara penularan penyakit DBD terjadi secara
propagatif yaitu virus dengue berkembang biak dalam tubuh nyamuk Aedes
spp. WHO memperkirakan terbanyak 2,5 sampai 3 milyar penduduk dunia
berisiko terinfeksi virus dengue dan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta
penduduk dunia terinfeksi virus dengue, 500 ribu diantaranya membutuhkan
perawatan intensif di fasilitas pelayanan kesehatan. Setiap tahun dilaporkan
sebanyak 21.000 anak meninggal dunia karena DBD atau setiap menit terdapat
satu orang anak meninggal dunia (Depkes RI, 2005 a).
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan
masyarakat yang rendah tentang penyakit DBD memiliki pengaruh terhadap
kejadian DBD. Dengan adanya pengetahuan pada masyarakat tentang DBD
diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat dalam mencegah terjadinya
serangan DBD (Notoatmodjo, 2005).
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pengetahuan
diantaranya pendidikan, minat, umur, lingkungan pekerjaan, pengalaman,
kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi atau penyuluhan.
Upaya pencegahan tidak mungkin mengandalkan kesadaran sebagian
orang saja, namun harus melibatkan peran serta seluruh warga masyarakat.
2

Perlu sikap peduli dan ketaatan seluruh warga masyarakat untuk bersungguhsungguh ikut memberantas nyamuk, antara lain kepedulian melaporkan setiap
kasus, mendukung penyemprotan di wilayah yang menurut perhitungan
epidemiologis banyak populasi nyamuk Aedes-nya dan sering terjangkit
Demam Berdarah Dengue. Seiring dengan itu perlu pula kesediaan masyarakat
menerima ajakan pemerintah dalam program abatisasi. Tanpa keikutsertaan
penuh seluruh masyarakat membubuhkan, menaburkan bubuk abate
pembunuh jentik nyamuk di rumah yang berada diwilayah endemis Demam
Berdarah Dengue, pemusnahan jentik Aedes aegypti susah membuahkan hasil.
Untuk melaksanakan pencegahan tersebut diperlukan pengetahuan yang baik
dari masyarakat. Oleh karena itu tenaga kesehatan perlu mengadakan
penyuluhan

ke

masyarakat

tentang

penyakit

DBD

dengan

terus

memasyarakatkan program 3 M melalui media massa baik televisi, radio


maupun Koran. Dengan demikian masyarakat dapat mencegah penyakit DBD
secara dini, sehingga kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di masa
yang akan datang dapat dicegah.
Tabel I.1 : Jumlah Penderita DBD Wilayah Kerja Puskesmas
Gedangan dan Puskesmas Ganting pada Bulan Januari Juni Tahun
2016.
Wilayah Kerja
Puskesmas Gedangan
Jml.Penderita
Nama Desa
L
P

N
o
1
2
3
4
5
6
7

Gedangan
Punggul
Kragan
Gemurung
Wedi
Ketajen
Semambung

4
0
0
2
1
3
0

3
0
0
3
0
4
0

Sawotratap

N
o
1
2
3
4
5
6
7

Puskesmas Ganting
Jml.Penderita
Nama Desa
L
P
Kebon Sikep
Bangah
Kebon anom
Seruni
Tebel
Ganting
Karangbong

2
1
2
2
2
4
1

3
2
0
1
3
0
2

Jumlah
28
Jumlah
25
Data dari Dinas Kesehatan Kota Sidoarjo mencatat tingginya angka
kejadian DBD pada wilayah kerja Puskesmas Gedangan Bulan Januari Juni
tahun 2016 dengan jumlah 28 penderita (Dinkes, 2016). Kecamatan
Gedangan memiliki dua puskesmas yaitu Puskesmas Gedangan dan
Puskesmas Ganting, peneliti memilih untuk meneliti di Wilayah Kerja
Puskesmas karena prevalensi kejadian lebih tinggi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan DBD dengan
angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten
Sidoarjo tahun 2016.S

B. Kajian Masalah
Penelitian hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang upaya
pencegahan ini dibuat berdasarkan teori L. W. Green, 2005 dalam buku Materi

Faktor Predisposisi:
1.Pengetahuan
2.Sikap
3.Keyakinan
4.Nilai
5.Motivasi
6.Kepercayaan
7.Kebiasaan
8.Budaya

Genetik

Faktor Pendorong
Tindakan

Kejadian DBD

Faktor Pendukung
Lingkungan

Pokok Kepaniteraan Klinik (Rika dkk, 2016)

Kualitas hidup

Gambar 1.1: PRECEDE PROCEED Planning Model.


C. Rumusan Masalah
Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya
Pencegahan dengan Angka Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016?

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang upaya
pencegahan dengan angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu tentang pencegahan DBD.
b. Mengetahui angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo tahun 2016.
c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang upaya
pencegahan dengan angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo tahun 2016.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Terkait
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam pencegahan
dan penanggulangan penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Gedangan
Kabupaten Sidoarjo tahun 2016.
2. Bagi Masyarakat
Sebagai informasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi serta upaya
perbaikan kondisi lingkungan yang memenuhi syarat dan standar
kesehatan.
3. Bagi Peneliti

Sebagai media belajar untuk menambah pengetahuan dan pengalaman


serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama melakukan
penelitian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera terdiri dari indera mata, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaan what, ilmu (science) bukan sekedar menjawab what
melainkan akan menjawab pertanyaan why dan how (Notoatmodjo,
2005).
2. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya,

atau

juga

bisa

diartikan

untuk

menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan tentang apa yang


dipelajari. Pengetahuan tingkat ini adalah untuk mengingat kembali
(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b.

Memahami (comprehension)
7

Memahami
menjelaskan

diartikan

tentang

sebagai

obyek

yang

suatu

kemampuan

diketahui

sehingga

untuk
dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah


paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, mencontohkan, menyimpulkan, meramalkan
terhadap obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum (contohnya suatu pembatasan nilai, norma yang telah di
tetapkan sesuai hukum yang berlaku), rumus (contohnya untuk
mencari suatu patokan tertentu yang dijadikan sebagai tolak ukur),
metode (menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan), prinsip (sebuah
pedoman untuk berpikir atau bertindak dalam konteks situasi yang
lain).
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek kedalam komponen, tetapi masih didalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian didalam suatu bentuk keseluruhan baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun,
merencanakan, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau
rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian
ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.

3. Pengukuran tingkat pengetahuan


Dari uraian di atas dapat dikatagorikan bahwa tingkat pengetahuan
seseorang terdiri dari tingkat baik, cukup, dan kurang (Arikunto, 2006).
a. Tingkat pengetahuan baik bila ibu bisa menjawab kuisioner dengan
skor 76% - 100% benar
b. Tingkat pengetahuan cukup bila ibu bisa menjawab skor 56% 75%
benar
c. Tingkat pengetahuan kurang bila ibu hanya menjawab dengan benar
skor yang diperoleh 55 %
4. Cara memperoleh pengetahuan
Notoatmodjo (2005) cara memperoleh pengetahuan diantaranya :
a.

Tradisional atau non ilmiah


1) Cara coba-coba (trial and error)
Cara

coba-coba

kemungkinan

dalam

ini

digunakan

memecahkan

dengan
masalah,

menggunakan
dan

apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang


lain, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan

diperoleh

berdasarkan

pada

otoritas

atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin


agama maupun ahli ilmu pengetahuan. Pendapat itu diterima oleh
masyarakat pada waktu itu, sampai dalam jangka waktu yang lama
tanpa melalui pembuktian empiris.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi


Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran

pengetahuan.

Kemampuan

untuk

menyimpulkan

pengetahuan, aturan dan membuat prediksi berdasarkan observasi.

4) Melalui jalan pikiran


Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada. deduksi. Induksi dan deduksi
pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak
langsung melalui pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
b.

Cara modern atau cara ilmiah


Cara

ini

mula-mula

dikembangkan

dengan

mengadakan

pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan.


kemudian

hasil

pengamatannya

tersebut

dikumpulkan

dan

diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Kemudian


metode berpikir induktif yang dikembangkan dalam memperoleh
kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan
membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek
yang telah diamati.
5. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu diantaranya adalah;
pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan
sekitar dan informasi.
a. Pendidikan

10

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang.


Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikan lebih rendah (Notoatmodjo,2005).
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap wawasan dan
pengetahuan ibu. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin
banyak informasi kesehatan yang diperolehnya sehingga pengetahuan
mengenai penyakit DBD akan semakin baik sehingga ibu dapat
mencegah terjadinya penyakit DBD.
1

b. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan profesi atau kegiatan rutin yang dilakukan
sehari-hari yang mendapatkan imbalan uang atau materi. Seseorang
yang bekerja karena tuntutan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya
biasanya mempunyai tingkat wawasan dan pengetahuan yang lebih
baik, karena ibu yang bekerja memiliki pergaulan dan informasi lebih
baik (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Notoatmodjo (2005), makin tinggi pengetahuan seseorang
maka makin mudah seseorang memperoleh pekerjaan dan dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
c. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang maka orang tersebut akan
mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Perubahan
aspek psikologis atau mental seseorang akan membuat tarif berpikir
seseorang menjadi semakin matang dan dewasa.
d. Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
e. Pengalaman

11

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang


dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jika seseorang memiliki
pengalaman

menyenangkan,

maka

secara

psikologis

mampu

menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam


emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat
membentuk sikap positif dalam kehidupan seseorang.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar


Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap
seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat hidup seseorang dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap
orang tersebut.
1

g. Informasi/penyuluhan dari Tenaga Kesehatan


Menurut Notoatmodjo (2007), sumber informasi adalah segala
sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi,
merangsang pikiran dan kemampuan, serta menambah pengetahuan.
Sumber informasi dapat di peroleh dari media cetak (surat kabar,
majalah, buku), media elektronik (tv, radio, internet) dan melalui tenaga
kesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan yang diadakan oleh (dokter,
bidan, dan perawat).
Salah

satu

langkah

dalam

memberikan

informasi

kepada

masyarakat yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan ialah dengan


cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara intensif,
terutama yang ditujukan kepada masyarakat yang datang ke klinik dan
masyarakat di lingkungan klinik (Ishak, 2006).
Kenyataan yang ada di lapangan adalah tidak semua sarana
kesehatan dapat dijangkau oleh klien. Oleh karena itu untuk
memberikan informasi kepada klien tentang penyakit DBD dapat
dilakukan pada dua jenis tempat pelayanan, yaitu : non klinik (di
lapangan) dan di klinik (Ishak, 2006).
12

Ketika memberikan informasi, petugas harus memberikan waktu


bagi masyarakat untuk berdiskusi, bertanya, dan mengajukan pendapat.
Agar informasi yang diberikan mudah dipahami oleh masyarakat,
maka petugas dapat memperlihatkan contoh cara pencegahan baik
melalui leaflet atau brosur. Setelah selesai memberikan informasi,
petugas juga perlu melakukan penilaian bahwa masyarakat telah
mengerti sehingga dapat membantu masyarakat mengingat apa yang
harus dilakukan dan juga berbagi informasi kepada orang lain (Ishak,
2006).
B. Konsep Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue yang dapat menyerang semua orang terutarna pada anak.
Gejalanya antara lain demam tinggi mendadak 2-7 hari disertai dengan muka
kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang
sendi, mual dan sering muntah. Beberapa penderita mengeluh nyeri menelan
dengan farings hiperemis ditemukan pada pemeriksaan, namun jarang
ditemukan batuk pilek. Biasanya ditemukan juga nyeri perut dirasakan di
epigastrium dan di bawah tulang iga. Demam tinggi dapat menimbulkan kejang
demam terutama pada bayi (Depkes RI, 2004).
Penyebab DBD adalah virus dengue (arbovirus atau virus yang ditularkan
melalui artropoda). Virus dengue ditularkan ke tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Aedesaegypti yang terinfeksi dan nyamuk yang terinfeksi sepanjang
hidupnya akan tetap terinfeksi dan menurunkan ke generasinya dengan
transovarian tetapi ini jarang terjadi dan kemungkinan memperberat penularan
yang signifikan terhadap manusia. Virus bersirkulasi dalam darah manusia
yang terinfeksi pada kurun waktu dimana mereka mengalami demam,
sedangkan nyamuk yang tidak terinfeksi bisa mendapatkan virus apabila
menggigit individu saat nyamuk dalam keadaan viremik yaitu suatu fase
dimana virus telah bereplikasi ke dalam darah manusia.. Virus kemudian
berkembang dalam tubuh nyamuk selama periode 8-10 hari sebelum dapat
13

ditularkan ke manusia selama menggigit atau menghisap darah berikutnya


(Soegijanto, 2003).
1. Gambaran Klinis Demam Berdarah Dengue
Gambaran klinis Demam Berdarah Dengue ditandai oleh 4 gejala
utama yaitu demam tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali tanpa atau
disertai renjatan dan dua kelainan laboratorium utama yaitu trombositopenia
(150.000 per ml darah atau kurang dari 150.000) dan hemokonsentrasi
terjadi peningkatan hematokrit20% atau lebih (Soegijanto, 2003).
Menurut WHO, gejala klinis yang dapat digunakan di lapangan
sebagai berikut: (1) Panas dengan onset yang akut, tinggi dan menetap 2-7
hari, (2) Adanya manifestasi perdarahan, termasuk tourniquet test positif, (3)
Hepatomegali, (4) Syok dengan manifestasi nadi yang cepat dan
lemahdengan tekanan nadi yang sempit (20 mmHg atau kurang), atau
adanya hipotensi, rasa dingin dan gelisah.
Menurut Hadinegoro (2001), DBD dibagi menjadi 4 kategori
berdasarkan derajat berat atau ringannya penyakit, yaitu:
a. Derajat I: panas 2-7 hari tanpa perdarahan spontan, gejala umum tidak
khas, tourniquet.
b. Derajat II: gejala demam diikuti perdarahan spontan, biasanya perdarahan
di bawah kulit seperti ptekie, epistaksis dan atau berupa perdarahan
lainnya.
c. Derajat III: ditandai dengan gejala kegagalan sirkulasi seperti nadi lemah
dan cepat (> 120x/mnt), tekanan nadi sernpit (< 20 mmHg), tekanan
darah menurun dengan disertai akral dingin dan gelisah.
d. Derajat IV: ditandai dengan syok yang berat dan nadi tidak teraba, tekanan
darah tidak terukur (denyut jantung > 140x/mnt), anggota gerak teraba
dingin, berkeringat, dan kulit biru.
Kriteria untuk diagnosa laboratorium adalah salah satu atau lebih dari
berikut (WHO, 2007):
a. Isolasi virus dengue dari serum, plasma, leukosit ataupun sediaan,

14

b. Ditemukannya antibodi baik IgG (Immunoglobin G) ataupun IgM


(Immunoglobin M) yang meningkat tinggi mencapai empat kali lipat
terhadap satu atau lebih anti gen dengue dalam spesimen serta
berpasangan.
c. Dibuktikan adanya virus dengue dari jaringan otopsi dengan cara immono
kimiawi atau dengan cara immono-flouresens, ataupun di dalam
spesimen serum dengan uji Enzym Linked Immunosorbent Assay
(ELISA).
d. Dibuktikan dengan keberadaan genomik sequen virus dari jaringan otopsi
sediaan serum atau Cairan Serebro Spinal (CSS), dengan uji Polymerase
Chain Reaction (PCR).
Bisa juga dilakukan diagnosis laboratorium menggunakan HI test
(Haemoglutination Inhibition Test) untuk pengetesan terhadap kadar Hb
dalam darah dan Dengue Blood test. Indikator positif pada HI test adalah
terjadinya

aglutinasipada

sampel

mikrople.

Parameter

Hb

(hemoglobin)normal apabila pada anak kadar Hbnya 11,5-12,5 gram per 100
ml darah, pada pria dewasa kadar Hbnya 13-16 gram per 100 ml darah dan
pada wanita dewasa kadar Hbnya 12-14 gram per 100 ml darah sedangkan
untuk Dengue Blood test positif bila terbentuk cincin biru atau ungu .
2. Faktor Lingkungan
Proses

pertumbuhan

nyamuk

dapat

dipengaruhi

oleh

faktor

lingkungan sekitar, dimana faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi


tersebut sebagai berikut:
a. Suhu Udara
Nyamuk dapat bertahan hidup dalam suhu rendah, tetapi proses
metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhu turun sampai
dibawah suhu kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari 35C juga
mengalami perubahan dalam arti lebih lambat proses fisiologis. Suhu
rata-rata optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25-27C.
Pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang dari
10C, atau lebih dari 40C. Toleransi terhadap suhu tergantung pada
15

spesies nyamuknya, tetapi pada umumnya suatu spesies tidak akan tahan
lama bila suhu lingkungan meninggi 5-6C diatas batas dimana spesies
secara normal dapat beradaptasi (Depkes RI, 2004).

b. Kelembaban Udara
Pada kelembaban kurang dari 60% umur nyamuk akan menjadi
pendek tidak cukup untuk siklus pertumbuhan parasit di dalam tubuh
nyamuk (Depkes RI, 2004).
c. Curah Hujan
Hujan mempengaruhi dengan dua cara yaitu menyebabkan naiknya
kelembaban udara dan menambah jumlah tempat perkembangbiakan.
Curah hujan yang lebat menyebabkan bersihnya tempat perkembang
biakan vektor oleh karena larvanya hanyut dan mati. Pengaruh hujan
berbeda-beda menurut banyaknya hujan dan keadaan fisik daerah. Terlalu
banyak hujan akan menyebabkan banjir dan terlalu kurang hujan akan
menyebabkan

kekeringan,

mengakibatkan

berpindahnya

tempatperkembangbiakan nyamuk secara temporer. Banyaknya curah


hujan yang sedang-sedang saja tetapi dengan jangka waktu lama akan
memperbesar kesempatan untuk berkembang biak yang subur (Depkes
RI, 2004).
d. Kecepatan Angin
Secara langsung pengaruh angin adalah pada penerbangan nyamuk.
Bila kecepatan angin 11-14 m/detik atau 25-31 mil/jam akan
menghambat penerbangan nyamuk (Depkes RI, 2004).
e. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan

lingkungan

dilihat

dari

keberadaan

tempat

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yaitu tempat penampungan air


sebagai media breeding place, seperti bak kamar mandi/WC, gentong,
tempayan, kaleng bekas dan sebagainya (Depkes RI, 2004).
16

Berdasarkan hasil penelitian Dutta dkk, 1998 di negara India bahwa


keberadaan barang-barang bekas khususnya ban bekas rnerupakan faktor
penting dalam penunjang terjadinya penyakit DBD. Dimana dari 29 kota
di negara India yang diteliti, terdapat 798 kontainer/drum yang terbuat
dari bahan ban bekas adalah positif jentik Aedes aegypti, dengan
perhitungan CI (Container Index) yaitu 54,2% positif jentik Aedes
aegypti.
f. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk ikut menunjang penularan penyakit DBD,
semakin padat penduduknya maka semakin mudah penularan DBD. Jarak
antar rumah juga mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke
rumah lain (Depkes RI, 2004).
3. Metodologi Pengendalian
a. Pengendalian Jentik/Larva Aedes aegypti
Pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan
istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), merupakan tindakan
mekanis untuk mengurangi sumber/sarang nyamuk, agar populasinya
dalam kepadatan minimal. Cara ini dilakukan dengan menghilangkan
atau mengurangi tempat perindukan, mencegah agar nyamuk tidak
dapatberkembang biak. Secara garis besar ada tiga cara pengendalian
jentik/larva yaitu dengan cara (Depkes RI, 2005 b):
1) Pengendalian kimiawi
Cara

memberantas

jentik

nyamuk

Aedes

aegypti

dengan

menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida) dikenal dengan


abatisasi. Yang digunakan abate 1 gram untuk 10 liter air. Cara ini
biasanya digunakan dengan menaburkan abate kedalam bejana tempat
penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum dan sebagainya.
Pemakaian abate dapat mencegah adanya jentik nyamuk dalam kurun
waktu selama 2-3 bulan (Depkes RI, 2005 b).
2) Pengendalian biologis

17

Pengendalian biologis dilakukan dengan menggunakan kelompok


mikro organisme, hewan invertebrata atau vertebrata yang dapat
berperan sebagai patogen, parasit maupun pemangsa. Beberapa jenis
ikan pemangsa larva adalah ikan kepala timah (Phancax pahancax),
ikan gabus (Gambusia affinis). Beberapa jenis cacing Nematoda
Seperti Romanomarmis iyengari dan R. Culiciforax merupakan parasit
larva nyamuk. Golongan virus, bakteri, fungi ataupun protozoa dapat
dikembangkan sebagai patogen (Depkes RI, 2005 b).
3) Pengendalian fisik
Pengendalian ini dikenal dengan kegiatan 3 M (Menguras,
Menutup dan Mengubur), yaitu menguras bak mandi/WC, menutup
tempat penampungan air rumah tangga (tempayan dan drum), serta
mengubur atau memusnahkan barang bekas seperti kaleng dan ban).
Pengurasan tempat penampungan air (TPA) perlu dilakukan secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat
berkembang biak di tempat tersebut (Depkes RI, 2005 b).
b. Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti
Tujuan

pengendalian

vektor

utama

adalah

upaya

untuk

menurunkan kepadatan populasi nyamuk Aedes aegypti sampai serendah


mungkinsehingga kemampuan sebagai vektor menghilang. Secara garis
besar ada empat cara pengendalian vektor yaitu dengan cara:
1) Pengendalian kimiawi
Insektisida yang dapat digunakan terhadap nyamuk Aedes aegypti
antara lain golongan organophospor, carbarnate dan pyrethroid.
Bahan tersebut dapat diaplikasikan ke dalam bentuk penyemprotan,
pengasapan dan sebagainya (Depkes RI, 2005 b).
2) Pengendalian radiasi
Pengendalian secara radiasi yaitu dengan cara memandulkan nyamuk
jantan dengan bahan radioaktif dosis tertentu, sehingga meskipun
berkopulasi dengan nyamuk betina tidak akan menghasilkan telur
fertil (Depkes RI, 2005 b).
18

3) Pengendalian mekanik
Banyak cara yang dapat dilakukan dengan pengendalian mekanik,
diantaranya mencegah kontak dengan nyamuk yaitu dengan
memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, jendela dan pintu,
memakai penolak nyamuk dan sebagainya (Depkes RI, 2005 b).
c.

Pengendalian Perilaku
Perilaku individu memiliki peran yang sangat penting pada
kesehatan seseorang, banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap
perilaku individu. Manusia adalah makhluk sosial, dan perilaku mereka
sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Sehingga lingkungan tempat tinggal
berpengaruh penting terhadap kondisi kesehatan seseorang dan orang
sekitarnya, hal ini menjadi tolak ukur kualitas hidup orang tersebut
(Schneider, 2007).
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu
kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku pada
manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu
sendiri mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain
sebagainya, bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berfikir,
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Dapat dikatakan
bahwa perilaku adalah apayang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik
yang dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung (Nur
Purnomo, 2012).
Tiap faktor yang menentukan apakah seseorang mau untuk
mengubah perilaku ketika dihadapkan dengan ancaman kesehatan yaitu
luasnya perasaan individu yang mudah diserang ancaman, penerimaan
kekerasan akibat ancaman, dan efektifitas penerimaan tindakan untuk
mencegah atau meminimalisir masalah yang dibandingkan dengan
rintangan dan biaya yang harus diambil untuk suatu tindakan (Schneider,
2007).
Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhuk hidup
mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu

19

berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing.


Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara
lain perilaku manusia untuk menggantung pakaian kotor dalam kamar
tidur, kebiasaan menguras bak mandi, membersihkan halaman dari
sampah yang dapat mengakibatkan perkembangbiakan jentik nyamuk
Aedes aegypti, perilaku penghuni rumah untuk memakai kelambu disaat
tidur atau ventilasi diberi kawat kasa (Nur Purnomo, 2012).
Perubahan perilaku dalam kehidupan manusia terjadi melalui 3
tahap (Notoatmodjo, 2003) yaitu :
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman
dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia
harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut
bagi dirinya atau keluarganya (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan
penghuni

rumah

untuk

tidak

menggantung

pakaian

kotor,

pengetahuan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),


pengetahuan untuk membersihkan tempat penarnpungan air yang
dapat menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyarnuk Aedes
aegypti.
b. Sikap (attitude)

20

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang


masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, dimana
manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat, tapi hanya bisa ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang
bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003).
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat
atau pertanyaan responden terhadap suatu objek. Sikap penghuni
rumah dalam melakukan PSN, sikap penghuni rumah terhadap
kebersihan rumah dan lingkungannya (Notoatmodjo, 2003).
c. Praktek atau tindakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan
(overt behavior). Untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas yaitu fasilitas yang
memungkinkan antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan
(support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan (Lucy C, 2008):
1. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik
tingkat pertama. Mengetahui bahwa penyakit DBD adalah
penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian
dan dapat menularkan ke angota keluarga lain/ tetangga sekitar
rumah.
2. Respon terpimpin (guide respons)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar dan sesuai dengan contoh merupakan indikator praktik
tingkat kedua. Mengetahui penyebab dan gejala DBD yang telah
21

diberikan

sebelumnya

dari

petugas

kesehatan

maupun

penyuluhan yang terkait dengan DBD.


3. Mekanisme (mechanism)
Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka
orang tersebut dapat mencapai praktik tingkat tiga. Penerapan
tindakan untuk mencegah terjadinya DBD, dengan cara
menghambat perkembangbiakan nyamuk yaitu kebiasaan tidak
menggantung pakaian bekas pakai, memakai obat nyamuk
berupa lotion/ semprot/ bakar/ elektrik/ memakai kelambu
sebagai perlindungan terhadap gigitan nyamuk DBD.
4. Adopsi (adoption)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Tindakan tersebut sudah dimodifikasi
tanpa mengurangi kebenaran, dalam hal ini program pemerintah
dan puskesmas terkait dalam pencegahan terjadinya DBD yaitu
dengan menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).
Pengukuran perilaku dilakukan melalui wawancara langsung
terhadap kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau
bulan yang telah dilakukan (recall), dan juga secara langsung
melalui pengamatan/observasi (Notoatmodjo, 2003).
d. Mobilitas penduduk
Mobilitas memudahkan penularan dari satu tempat ke tempat
lain dan biasanya penyakit menjalar dimulai dari pusat sumber
penularan kemudian mengikuti lalu lintas penduduk. Semakin ramai
lalu lintas penduduk makin besar kemungkinan penyebarannya
(Depkes RI, 2005 b).

22

BAB III
KERANGKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan Teori dari L. W. Green & Kreuter, 2005 dalam buku Materi
Pokok Kepaniteraan Klinik (Rika dkk, 2016) disusun kerangka konsep
sebagai berikut :
Faktor Predisposisi

:
Karakteristik:

Tindakan
1. Aktivitas siang hari/ spend time

1. Pengetahuan

1.

Umur

2.

Jenis Kelamin

3.

Pendidikan

4.

Pekerjaan

2. Sikap
3. Keyakinan
4. Nilai
5. Motivasi
6.Kepercayaan
7. Kebiasaan
8. Budaya

2.

Pemberantasan
(PSN)

3.

Kebiasaan menggunakan kelambu


saat tidur

4.

Kebiasaan menggantung pakaian

Faktor
Pendorong
dari:
1. Keluarga
2.

Teman
sebaya

3.

Guru

sarang

nyamuk

Kejadian
DBD

4. Majikan
Faktor
Pendukung:
1. Fasilitas
kesehatan

Lingkungan :
Lingkungan Fisik :
1. Kepadatan hunian

2.

2.

Tata rumah (pengaturan barang


dalam rumah)

3.

Tempat penampungan air (TPA)

4.

Keberadaan jentik nyamuk

: Diteliti

5.

Iklim

: Tidak diteliti

Lingkungan Biologi
1. Tanaman hias

Obat-obatan

3. Pelatihan,
Keterangan :

Gambar III.1 : Kerangka konseptual


23

dan

tanaman

Dari Tabel III. 1 kerangka konsepL.W. Green & Kreuter, 2005 dalam buku
Materi Pokok Kepaniteraan Klinik (Rika, 2016) di atas dapat diterangkan bahwa
angka kejadian DBD dipengaruhi oleh dua

faktor utama, yaitu diantaranya:

tindakan, dan lingkungan. Tindakan yang dimaksud dalam kerangka konsep


adalah aktifitas ibu siang hari, upaya pembeeantasan sarang nyamuk (PSN),
kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur, kebiasaan menggantung pakaian
bekas pakai dalam rumah dan penggunaan kassa anti nyamuk. Lingkungan dibagi
menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan biologi. Lingkungan fisik yang
dimaksud pada penelitian ini meliputi kepadatan hunian, tata rumah (pengaturan
barang dalam rumah), tempat penampungan air (TPA), keberadaan jentik nyamuk,
iklim (suhu, kelembapan, curah hujan, kecepatan angin). Lingkungan biologi
yaitu tanaman hias dan tanaman pekarangan yang ada di setiap rumah.
Pengetahuan tentang virus dengue dipengaruhi oleh karakteristik individu
tersebut (meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan
keluarga). Pengetahuan tentang virus dengue mempengaruhi 2 faktor, berupa
faktor tindakan dan faktor lingkungan. Faktor tindakan dan faktor lingkungan
mempengaruhi angka kejadian DBD. Pada penelitian ini hanya mengenai tingkat
pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan terhadap angka kejadian DBD di
Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo tahun 2016.
B. Hipotesis dan Penelitian
Dengan melihat tujuan penelitian yang diajukan maka hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut:
H0 = Tidak ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya
Pencegahan dengan Angka Kejadian DBD di Wilayah Kerja
Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016.
H1 = AdaHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya Pencegahan
dengan Angka Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016.

24

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian adalah observasional analitik, karena data yang diperoleh
menggunakan rancangan penelitian case control(Notoadmodjo, 2003).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu di Kecamatan
Gedangan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 7426 orang.
2. Besar dan Tehnik Pengambilan sampel
Menurut Beth Dawson dan Robert G. Trapp dalam buku Basic &
Clinikal Biostatistics jumlah sample adalah minimal 30. Dalam penelitian ini
besar sampel sebanyak 100 sample karena waktu dan data tercukupi.
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 100 sampel, terdiri dari delapan
desa di wilayah kerja Puskesmas Gedangan yaitu Desa Gedangan, Punggul,
Kragan, Gemurung, Wedi, Ketajen, Semambung, Sawotratap. Responden
dalam penelitian ini adalah ibu karena dianggap lebih tahu tentang keadaan
rumah.
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Systematic Random
Sampling, yaitu membuat daftar populasi secara berurutan atau diberi nomor,
tentukan interval dengan cara membagi populasi dengan jumlah sampel,
kemudian pilih sampel dengan kelipatan dari interval. Misalkan pada desa
Gedangan jumlah populasi 1019 dibagi dengan besar sampel 25 maka
intervalnya 40, buat lipatan kertas menjadi beberapa bagian dan diambil secara
acak nomor 1-10, kalau angka pertama yang keluar adalah 4, maka angka
tersebut sebagai nomor sampel yang pertama. Kemudian dilakukan
penambahan kelipatan dari interval untuk penghitungan nomor selanjutnya 4,
44, 84, dan seterusnya sampai 1019.
25

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Tabel IV. 1 : Proporsi Kejadian dan Proporsi Besar Sampel Menurut Desa
di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo Bulan
Januari-Juni Tahun 2016
Jumlah
Proporsi
Jumlah
Besar
Penderita
Kejadian
Nama Desa
Populasi
Sampel
Orang
%
Gedangan
1019
7
25
25
Punggul
772
0
0
0
Kragan
828
0
0
0
Gemurung
928
5
18
18
Wedi
845
1
4
4
Ketajen
1312
7
25
25
Semambung
782
0
0
0
Sawotratap
940
8
28
28
Jumlah
7426
28
100
100

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten
Sidoarjo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 1 bulan pada bulan juli tahun 2016 terhitung
mulai penyusunan proposal sampai dengan pembuatan laporan.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang upaya
pencegahan DBD.
2. Variabel teritkat pada penelitian ini adalah angka kejadian DBD.

26

E. Definisi Operasional
Tabel IV. 2 : Definisi Operasional
Variabel

Definisi
Operasional

Alat dan Cara Ukur

Pengetahua
n ibu

Jumlah skor
pemahaman ibu
tentang
penyebab,
gejala penyakit,
cara penularan,
sifat vektor
nyamuk (Aedes
aegypti) dan
melaksanakan
upaya
pencegahan
DBD (3 M,
kebiasaan
menggantung
pakaian bekas
pakai,
penggunaan
obat nyamuk)

Alat ukur: Kuisioner


Cara ukur:
Ibu mengisi kuisioner

Angka
Kejadian

Angka kejadian
DBD di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Gedangan bulan
Januari Juni
Tahun 2016

Mengambil
data
sekunder dari Dinas
Kesehatan
dan
Puskesmas Gedangan
Kabupaten Sidoarjo

Kode, Kategori, Skor

Jika jawaban paling


Ordinal
benar diberi nilai 2,
jawaban agak benar nilai
1, dan jawaban salah
diberi nilai 0, dengan
kriteria:
1. Tingkat
Pengetahuan
Baik : 76 % 100 %
(benar)
2. Tingkat
Pengetahuan
Cukup : 56
% - 75 %
(benar)
3. Tingkat
Pengetahuan
Kurang :
55% (benar)
Angka kejadian DBD di Nominal
Wilayah Kerja
Puskesmas Gedangan
sebanyak 28 kasus
dengan jumlah populasi
7426

F. Jenis, Sumber, Cara, dan Alat Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data primer adalah nama variabel yang diperoleh dari ibu dengan cara
pengisian sendiri menggunakan lembar kuisioner.
2. Data Sekunder

27

Skala
Data

Data sekunder adalah sumber data dari rekam medis/ laporan Dinas
Kesehatan dan Puskesmas Gedangan dengan cara pengumpulan data study
document.
G. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data, selanjutnya diteliti
ulang dan diperiksa ketepatan atau kesesuaian jawaban serta kelengkapan
dengan langkah sebagai berikut (Hasan, 2006) :
1.

Editing
Melakukan pengecekkan terhadap data yang ada yaitu memeriksa
apakah lembar kuisioner sudah diisi dengan lengkap oleh responden.

2.

Scoring
Memberikan nilai untuk variabel tingkat pengetahuan
Jawaban benar skor 2
Jawaban agak benar skor 1
Jawaban salah skor 0

3. Coding
Memberikan kode pada tiap variabel dari lembar kuisioner
4. Entering
Memasukkan kode data ke dalam komputer.
5. Tabulating
Melakukan rekapitulasi data dari jawaban responden dalam bentuk
tabel dan memastikan apakah data yang ada sudah di entry dengan
benar.
H. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Chi
squareuntuk menguji hipotesis. Uji ini digunakan untuk melihat hubungan
antara dua variabel. Analisis ini dibantu dengan program SPSS versi 16.0
(Widiyanto, 2012).

28

Adapun kriteria Uji hipotesis dengan tingkat kepercayaan (95%) di rinci


sebagai berikut:
1. Apabila p<0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka ada hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan dengan angka
kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten
Sidoarjo.
2. Apabila p>0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak, maka tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan
dengan angka kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan
Kabupaten Sidoarjo.

BAB V

29

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian


1.

Letak
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gedangan,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Luas

daerah

sebesar

1.230.977 Ha terletak pada ketinggian 4 meter diatas permukaan air


laut. Keadaan tanah di Kecamatan Gedangan adalah tanah subur dan
tidak ada daerah banjir atau daerah rawa. Keadaan curah hujan sebesar 154
mm/tahun dengan curah hujan terbanyak sebesar 21 hari pada bulan
Januari 2015. Pendapatan kotor Desa Wilayah Kecamatan Gedangan
selama

tahun

2015

sebesar 876.951,- percapita/tahun.Wilayah kerja

Puskesmas Gedangan terdiri dari 8 desa, 52 RW dan 200 RT semua desa


merupakan desa Swasembada dan mudah dijangkau dengan kendaraan,
baik kendaraan roda 4 (Empat ) maupun roda 2 (dua).Luas wilayah
Kabupaten Sidoarjo adalah 961,967 Ha.
2.

Batas wilayah
Batas wilayah kecamatan Gedangan, yaitu:

Sebelah Utara

: Kecamatan Waru

Sebelah Timur

: Kecamatan Sedati

Sebelah Selatan

: Kecamatan Buduran

Sebelah Barat

: Kecamatan Sukodono

30

Kecamatan Gedangan terletak kurang lebih 5 km di sebelah


utara kota sidoarjo dan terletak di jalur utama antara Surabaya
Malang
3.

Sarana di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan

Tabel V.1 Sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas Gedangan


Sarana
Jumlah
Keadaan
Puskesmas Induk

Baik

Puskesmas Pembantu

Cukup

Polindes / Ponkesdes

2/4

Baik

Baik

5/4

Rusak/baik

Puskel/Ambulance
Sepeda pancal/motor

Tabel V.2 Sarana Pendidikan Pada Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan


Sasaran Pendidikan
Jumlah
Jumlah Murid
TK
35
SD/SLB/MI
15/2/ 4
5.690 /92/ 818
SLTP / MTs

4/3

1.752 / 518

SMU / MA
STM TPI
Perguruan Tinggi

4/1
1
-

1.385/ 250
92
-

Ponpes

Karakteristik Responden
31

1. Pengetahuan Ibu tentang Penyebab penyakit DBD


Tabel V.3Pengetahuan Ibu tentang Penyebab penyakit DBD
Frekuensi
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

Persentase
96
4
0
100

96
4
0
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel

V.3

menunjukkan

sebanyak

96%

responden

mengetahui

penyebabpenyakit DBD, sedangkan 4% responden menjawab kurang


mengetahui penyebab penyakit DBD, dan tidak ada responden yang tidak
mengetahui penyakit DBD.
2. Pengetahuan tentang tanda orang menderita DBD
Tabel V.4 Pengetahuan tentang tanda orang menderita DBD
Frekuensi
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

68
22
10
100

Pesrentase
68
22
10
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.4 menunjukkan sebanyak 68% responden mengetahui tanda


orang menderita DBD, sedangkan 22% responden menjawab kurang
mengetahui tanda orang menderita DBD, dan 10% responden tidak mengetahui
tanda orang menderita DBD.
3. Pengetahuan tentang Mengapa Penyakit DBD Berbahaya
Tabel V.5 Pengetahuan tentang mengapa penyakit DBD berbahaya
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

68
12
20
100

68
12
20
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.5 menunjukkan sebanyak 68% responden mengetahui tentang


mengapa DBD berbahaya, sedangkan 12% responden menjawab kurang

32

mengetahui tentang mengapa DBD berbahaya, dan 20% responden tidak


mengetahui tentang mengapa DBD berbahaya.
4. Pengetahuan Ibu Tentang Cara Penularan DBD
Tabel V.6 Pengetahuan Ibu tentang cara penularan DBD
Frekuensi
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

60
25
15
100

Persentase
60
25
15
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.6 menunjukkan sebanyak 60% responden mengetahui tentang


cara penularan DBD, sedangkan 25% responden menjawab kurang mengetahui
tentang cara penularan DBD, dan 15% responden tidak mengetahui tentang
cara penularan DBD.
5. Pengetahuan Ibu Tentang Ciri-ciri Nyamuk Penular DBD
Tabel V.7 Pengetahuan Ibu tentang cara penularan DBD
Frekuensi
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

61
24
15
100

Persentase
61
24
15
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.7 menunjukkan sebanyak 61% responden mengetahui tentang


cara penularan DBD, sedangkan 24% responden menjawab kurang mengetahui
tentang cara penularan DBD, dan 15% responden tidak mengetahui tentang
cara penularan DBD.
6. Pengetahuan Ibu Tentang Kapan Nyamuk Penular DBD Mencari Makan
(Darah) dengan Cara Menggigit Manusia

33

Tabel V.8 Pengetahuan Ibu tentang kapan nyamuk penular DBD Mencari
Makan (Darah) dengan Cara Menggigit Manusia
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

52
25
23
100

52
25
23
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.8 menunjukkan sebanyak 52% responden mengetahui tentang


kapan nyamuk penular DBD mencari makan (darah) dengan cara menggigit
manusia, sedangkan 25% responden menjawab kurang mengetahui tentang
kapan nyamuk penular DBD, dan 23% responden tidak mengetahui tentang
kapan nyamuk penular DBD mencari makan (darah) dengan cara menggigit
manusia.
7. Pengetahuan Ibu tentang tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang
biaknya nyamuk DBD.
Tabel V.9 Pengetahuan Ibu tentang tempat yang berpotensi menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk DBD.
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

63
18
19
100

63
18
19
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.9 menunjukkan sebanyak 63% responden mengetahui tentang


tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD,
sedangkan 18% responden kurang mengetahui tentang tempat yang berpotensi
menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD, dan 19% responden tidak
mengetahui tentang tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang
biaknya nyamuk DBD.

34

8. Pengetahuan Ibu Tentang Program Pemerintah Yang Sering Digalakkan Untuk


Menanggulangi Terjadinya DBD
Tabel V.10 Pengetahuan Ibu Tentang program pemerintah yang sering
digalakkan untuk menanggulangi terjadinya DBD
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

45
33
22
100

45
33
22
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.10 Menujukkan sebesar 45% responden mengetahui tentang


program pemerintah yang sering digalakkan untuk menanggulangi terjadinya
DBD, sedangkan 33% responden kurang mengetahui tentang program
pemerintah yang sering digalakkan untuk menanggulangi terjadinya DBD dan
sebanyak 22% responden tidak mengtahui tentang program pemerintah yang
sering digalakkan untuk menanggulangi terjadinya DBD.
9.Pengetahuan Ibu tentang Program 3M
Tabel V.11 Pengetahuan Ibu tentang 3M
Frekuensi
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

43
29
28
100

Persentase
43
29
28
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.11 Menunjukkan sebesar 43% responden mengetahui tentang


program 3M, sedangkan 29% kurang mengetahui tentang program 3M dan
28% responden tidak mengetahui tentang program 3M.
10.Pengetahuan Ibu tentang Tindakan yang Jika Terdapat Jentik pada Bak Mandi
Rumah
Tabel V.12 Pengetahuan Ibu tentang tindakan yang jika terdapat jentik pada bak
mandi rumah
35

Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

Frekuensi
46
25
29
100

Persentase
46
25
29
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.12 Menunjukkan sebesar 46% responden mengetahui tentang


tindakan yang jika terdapat jentik pada bak mandi rumah, sedangkan 25%
kurang mengetahui tentang tindakan yang jika terdapat jentik pada bak mandi
rumah dan 29% responden tidak mengetahui tentang tindakan yang jika
terdapat jentik pada bak mandi rumah.
11. Pengetahuan Ibu tentang Kegunaan bubuk Abate
Tabel V.13 Pengetahuan Ibu tentang Kegunaan bubuk Abate
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

55
17
28
100

55
17
28
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.13 menunjukkan sebanyak 55% responden mengetahui tentang


Kegunaan bubuk Abate, sedangkan sebanyak 17% responden kurang
mengetahui tentang Kegunaan bubuk Abate, dan 28% responden tidak
mengetahui tentang Kegunaan bubuk Abate.

12. Pengetahuan Ibu tentang Berapa kali menguras bak mandi rumah
Tabel V.14 Pengetahuan Ibu tentang Berapa kali menguras bak mandi rumah
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kusioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

60
18
22
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

36

60
18
22
100

Tabel V.14 Menunjukkan sebesar 60% responden mengetahui tentang


Berapa kali menguras bak mandi rumah, sedangkan 18% kurang mengetahui
tentang Berapa kali menguras bak mandi rumah, dan 22% responden tidak
mengetahui tentang Berapa kali menguras bak mandi rumah.
13. Pengetahuan Ibu Tentang pencegahan DBD
Tabel V.15 Pengetahuan Ibu Tentang pencegahan DBD
Frekuensi
Jawaban Kusioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

51
20
29
100

Persentase
51
20
29
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.15 menunjukkan sebesar 51% responden mengetahui Tentang


pencegahan DBD, sedangkan 20% responden kurang mengetahui Tentang
pencegahan DBD, dan 29% Tidak mengetahui Tentang pencegahan DBD.
14.Pengetahuan Ibu Tentang Anti nyamuk yang digunakan Keluarga saat
Beraktivitas.
Tabel.V.16 Pengetahuan Ibu Tentang perlindungan terhadap Anti nyamuk
yang digunakan Keluarga saat Beraktivitas.
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kusioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

50
29
21
100

50
29
21
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.16 Menunjukkan sebesar 50% responden mengetahui tentang


perlindungan

terhadap

Anti

nyamuk

yang

digunakan

keluarga

saat

beraktivitas., sedangkan 29% responden kurang mengetahui Tentang


perlindungan terhadap gigitan nyamuk pada saat beristirahat di pagi dan sore

37

hari, dan 21% responden tidak mengetahui Tentang perlindungan terhadap


gigitan nyamuk pada saat beristirahat di pagi dan sore hari.
15. Pengetahuan Ibu tentang perlindungan dari nyamuk selain Obat anti nyamuk
agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah
Tabel V.17 Pengetahuan Ibu tentang perlindungan dari nyamuk selain Obat
anti nyamuk agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah
Frekuensi
Persentase
Jawaban Kuisioner
Benar
Agak Benar
Salah
Jumlah

40
26
34
100

40
26
34
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Tabel V.17 menunjukkan bahwa sebesar 40% responden mengetahui


tentang perlindungan dari nyamuk selain Obat anti nyamuk agar nyamuk tidak
masuk ke dalam rumah, sedangkan 26% responden kurang mengetahui tentang
perlindungan dari nyamuk selain Obat anti nyamuk agar nyamuk tidak masuk
ke dalam rumah, dan 34% responden tidak mengetahui tentang perlindungan
dari nyamuk selain Obat anti nyamuk agar nyamuk tidak masuk ke dalam
rumah

16. Distribusi umur responden


TabelV.18Distribusi umur respondendi wilayah kerja Puskesmas Gedangan,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
No
Umur Ibu
Frekuensi
Persentase
1.
< 25 tahun
14
14

38

2.
25-40 tahun
3.
41-50 tahun
4.
> 50 tahun
Jumlah

57
20
9
100

57
20
9
100

Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan GambarV.18menunjukkan bahwa sebagian besar (57%)


berumur 25-40 tahun sebanyak 57 responden dan sebagian kecil (9%) berusia
> 50 tahun sebanyak 9 responden.
17. Distribusi pendidikan responden
TabelV.19Distribusi pendidikanresponden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
No
Pendidikan
Frekuensi
Persentase
1.
Dasar (SD-SMP)
29
29
2.
Menengah (SMA)
64
64
3.
Tinggi (Akademi-PT)
7
7
Jumlah
100
100
Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan tabel V.19dapat diketahui bahwa sebagian besar (64%)


responden berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 64 responden, dan
sebagian kecil (7%) responden berpendidikan tinggi (Akademi-PT) sebanyak
7 responden.
18. Distribusi status pekerjaan responden
TabelV.20Distribusi status pekerjaan responden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
No
Status Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
1.
Bekerja
55
55
2.
Tidak bekerja
45
45
Jumlah
100
100
Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan tabel V.20dapat diketahui bahwa sebagian besar (55%)


responden bekerja sebanyak 55 responden, dan sebagian kecil (45%)
responden tidak bekerja sebanyak 45 responden.

39

19. Distribusi tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan responden


TabelV.21Distribusi tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan
responden di wilayah kerja Puskesmas Gedangan, Kecamatan Gedangan,
Kabupaten Sidoarjo
No
Tingkat pengetahuan
Frekuensi
Persentase
1.
Kurang
22
22
2.
Cukup
36
36
3
Baik
42
42
Jumlah
100
100
Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan tabel V.21dapat diketahui bahwa sebagian besar (42%)


responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 42 responden dan
sebagian kecil (22%) responden memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 22 responden.
20. Distribusi kejadian DBD responden
TabelV.22Distribusi kejadian DBD responden di wilayah kerja Puskesmas
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
No
Kejadian DBD
Frekuensi
Persentase
1.
Ya
28
28
2.
Tidak
72
72
Jumlah
100
100
Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan tabel V.22dapat diketahui bahwa sebagian besar (72%)


responden tidak mengalami DBD sebanyak 72 responden dan sebagian kecil
(28%) responden yang mengalami DBD sebanyak 28 responden.

B. Analisis Data
Tabel V.23Tabulasi silang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang upaya
pencegahan dengan kejadian DBD di Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan,
Kabupaten Sidoarjo.

40

Tingkat pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Kejadian DBD
Jumlah
n %
Ya
Tidak
n %
n %
13 (59,1%) 9 (40,9%) 22 (100%)
6 (16,7%) 30 (83,3%) 36 (100%)
9 (21,4%) 33 (78,6%) 42 (100%)
28 (28%)
72 (72%) 100 (100%)

P value
0,001

Sumber : Data Primer tahun 2016

Berdasarkan tabel V.23dapat diketahui bahwa dari 22 responden dengan


tingkat pengetahuan kurang sebagian besar (59,1%) responden mengalami
DBD. Sedangkan 36 responden dengan pengetahuan cukup hampir
seluruhnya (83,3%) responden tidak mengalami DBD. Dan 39 responden
dengan tingkat pengetahuan baik sebagian besar (78,6%) responden tidak
mengalami DBD.
Hasil uji chi-square didapatkan nilai probabilitas (P) = 0,001 (P< 0,05)
sehingga Ho ditolak atau H1 diterima artinya ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan dengan kejadian DBD di Desa
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.

BAB VI
PEMBAHASAN

41

A. Pembahasan
1. Tingkat pengetahuan Ibu tentang upaya pencegahan DBD
Hasil penelitian pada tabel V.21menunjukkansebagian besar (42%)
responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil (22%)
responden memiliki tingkat pengetahuan kurang.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Untuk mendapatkan
pengetahuan diperlukan proses belajar, dengan belajar akan dapat terjadi
perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut bisa mengarah
yang lebih baik jika individu tersebut menganggap bahwa itu bermanfaat,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk jika individu menganggap objek yang dipelajari tidak sesuai dengan
keyakinannya (Soediatama, 2008).
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan baik,
hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor umur. Berdasarkan tabel V.18
menunjukkan sebagian besar (57%) berumur 25-40 tahun (dewasa
awal).Sesuai pendapat Sunaryo (2004), jika seseorang sudah memasuki
antara usia tersebut di atas maka dia sudah berada dalam tahap
perkembangan manusia fase dewasa awal. Pada fase ini, tugas
perkembangannya adalah belajar untuk saling ketergantungan dan
tanggung jawab terhadap orang lain serta menjadi pribadi yang matang.
Dengan harapan semakin dewasa umur seseorang akan menambah cara

42

berfikir yang lebih matang dan positif dalam pengambilan keputusan


untuk melakukan tindakan dibandingkan seseorang yang berumur lebih
muda.
Tingkat pengetahuan bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
Berdasarkan tabel V.19 menunjukkan sebagian besar (64%) mempunyai
pendidikan menengah (SMA). Sesuai pendapat Mubarak (2007) makin
tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula kemampuan yang
dimilikinya.
Tingkat pendidikan responden yang cukup tinggi berdampak
pada pengetahuan dan wawasan mereka tentang upaya pencegahan
DBD. Sebaliknya pendidikan yang rendah akan menurunkan pengetahuan
terhadap masalah kesehatan dalam penelitian ini adalah pengetahuan
mengenai upaya pencegahan DBD. Namun bukan berarti seseorang
dengan pendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah, hal ini
dikarenakan peningkatan pengetahuan bisa diperoleh melalui pendidikan
non formal. Informasi tentang DBD dapat diperoleh dari penyuluhan,
media massa dan elektronik.

2. Kejadian DBD
Hasil penelitian pada tabel V.22menunjukkan sebagian besar (72%)
responden tidak mengalami DBD dan sebagian kecil (28%) responden
yang mengalami DBD.

43

Masih adanya angka kejadian DBD di Desa Gedangan, Kecamatan


Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, hal ini bisa disebabkan oleh faktor status
pekerjaan responden. Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan sebagian besar
(55%) responden bekerja.Di mana pada responden yang bekerja waktu
luang di rumah berkurang sehingga perilaku dalam upaya pencegahan
DBD juga semakin berkurang. Sesuai dengan pendapat Nursalam (2008),
bahwa pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan untuk menunjang
kehidupan keluarga, bekerja umumnya menyita waktu sehingga dapat
mempengaruhi hal-hal lain seperti masalah kesehatan keluarga.
Faktor lingkungan dan perilaku berpengaruh terhadap kejadian
DBD. Salah satu faktor lingkungan adalah kepadatan penduduk atau
kepadatan rumah. Rumah-rumah yang saling berdekatan memudahkan
nyamuk aedes aegypti berpindah dari satu rumah ke rumah yang lainnya.
Dari hasil studi dokumentasi data tentang jumlah kejadian penyakit DBD
di Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo didapatkan
hasil jumlah kasus penyakit DBD banyak menyerang di lingkungan padat
penduduk (misalnya Desa Sawotratap), dimana Kecamatan Gedangan
merupakan dareah urbanisasi. Banyak pendatang yang menempati koskosan maupun kontrakan. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang
lainnya saling berdekatan bahkan tidak ada jarak atau saling berdempetan.
Hal ini berarti dapat meningkatkan resiko penyebaran penyakit DBD
dimana nyamuk aedes aegypti sangat aktif mencari makan dan dapat
menggigit banyak orang dalam waktu yang pendek mengingat daya
terbangnya maksimal 100 meter.
44

3. Hubungan tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan dengan kejadian


DBD.
Hasil penelitian pada tabel V.23 menunjukkanresponden dengan
tingkat pengetahuan kurang sebagian besar (59,1%) responden mengalami
DBD.

Sedangkan

responden dengan

pengetahuan

cukup

hampir

seluruhnya (83,3%) responden tidak mengalami DBD. Dan responden


dengan tingkat pengetahuan baik sebagian besar (78,6%) responden tidak
mengalami DBD. Hal ini menunjukkan responden dengan tingkat
pengetahuan kurang beresiko mengalami DBD dibandingkan responden
yang memiliki tingkat pengetahuan baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang upaya
pencegahan DBD dapat membantu untuk memahami tentang pentingnya
pencegahan DBD, yaitu dengan melakukan tindakan upaya pencegahan
DBD

seperti

menjaga

kebersihan

lingkungan,

menutup

tempat

penampungan air, menguras bak mandi, pemberian serbuk abate, dan lain
sebagainya. Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (overt behavior) dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan

bukan

merupakan

faktor

langsung

yang

mempengaruhi kejadian DBD, namun pengetahuan tentang upaya


pencegahan ini memiliki peran yang penting. Karena dengan memiliki
pengetahuan yang baik. khususnya tentang DBD, seseorang dapat

45

mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya DBD pada keluarganya.


Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan DBD akan mengakibatkan
berkurangnya perilaku untuk menerapkan informasi tentang pencegahan
DBD dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan salah satu penyebab
terjadinya DBD.
Namun dalam penelitian ini juga ditemukan sebagian kecil (21,4%)
responden dengan tingkat pengetahuan baik mengalami DBD. Hal tersebut
dikarenakan oleh adanya faktor lain yang juga menjadi penyebab kejadian
DBD salah satunya adalah kepadatan rumah.
Hasil uji chi-square didapatkan nilai probabilitas (P) = 0,001 (P <
0,05) sehingga Ho ditolak atau H1 diterima artinya ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan dengan kejadian DBD di Desa
Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Norma
A dan Imroatul F (2011) yang menunjukkan ada hubungan yang erat dan
bersifat positif antara tingkat pengetahuan dengan prevalensi kejadian
penyakit DBD di desa Kedung Kendo kecamatan Candi Sidoarjo sejak 16
April 13 Juni 2010 dengan nilai p=0,001.Sesuai pendapat Mubarak
(2011), bahwa pengetahuan masyarakat yang rendah tentang penyakit
DBD memiliki pengaruh terhadap kejadian DBD. Dengan adanya
pengetahuan

pada

masyarakat

tentang

DBD

diharapkan

dapat

mempengaruhi masyarakat dalam mencegah terjadinya serangan DBD.

46

Masih terdapatnya pengetahuan responden yang kurang tentang


upaya pencegahan DBD, sehingga masih diperlukan peningkatan
pengetahuan kembali untuk meningkatkan kesadaran ibu. Dengan
demikian program pemerintah berupa penyuluhan kesehatan masyarakat
dalam penanggulangan penyakit DBD antara lain dengan cara menguras,
menutup, dan mengubur (3M) sangat tepat dan perlu dukungan luas dari
masyarakat

dalam

pelaksanaannya.

Selain

penyuluhan

kesehatan

masyarakat masih memerlukan tambahan informasi mengenai kebijakan


pemerintah yaitu fogging. Fogging atau penyemprotan dilakukan segera
setelah ada laporan dari masyarakat tentang kejadian penyakit DBD, peran
serta masyarakat dalam kejadian penyakit DBD sangat penting untuk
mencegah penularan penyakit DBD ini. Semakin cepat pelaporan dari
masyarakat semakin cepat pula tindakan petugas kesehatan untuk
mencegah penularan penyakit DBD ini. Peran petugas kesehatan juga
sangat penting dalam tindakan segera pencegahan penyakit DBD.
Tindakan pencegahan DBD meliputi integrasi, tindakan surveilens dan
pengobatan penyakit; surveilens dan pengendalian vektor; pengawasan air
tampungan yang baik, sanitasi, serta penanganan sampah padat; dan
pendidikan kesehatan yaitu komunikasi kesehatan masyarakat dan
partisipasi komunitas. Pengetahuan ini diperlukan untuk mengetahui cara
pencegahan, tanda dan gejala, serta cara penanganan penyakit DBD.
Dengan mengetahui upaya pencegahan DBD diharapkan keluarga mampu
mencegah terjadinya penularan penyakit DBD sehingga dapat menekan

47

angka kejadian penyakit DBD. Selain itu penyuluhan tentang tanda dan
gejala penyakit agar keluarga dapat melakukan penanganan awal terhadap
DBD ini dan tidak terlambat dalam penanganan awalnya sehingga tidak
sampai pada kondisi yang gawat atau sampai meninggal. Oleh karena itu
keluarga perlu meningkatkan pengetahuannya untuk mencegah, mengenali
tanda dan gejala, serta penanganan awal agar tidak terjangkit penyakit
DBD ataupun ada anggota keluarga yang meninggal akibat penyakit DBD.

B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian.
Keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah :
1. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
pengukuran variabel-veriabelnya hanya dilakukan satu kali pada satu
waktu, sehingga tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.
2. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dimana lebih banyak
dipengaruhi oleh sikap, harapan-harapan pribadi yang bersifat subyektif
sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif.

BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

48

1. Responden di Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten


Sidoarjosebagian besar memiliki tingkat pengetahuan baik tentang upaya
pencegahan DBC.
2. Responden di Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten
Sidoarjosebagian besar tidak mengalami DBD.
3. Ada hubungan negatif yang sedang antara tingkat pengetahuan tentang
upaya pencegahan DBD dengan kejadian DBD di Desa Gedangan,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagi petugas kesehatan
Tenaga kesehatan bekerjasama lintas sektoral dengan tokoh
masyarakat dan media massa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dengan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan DBD dan
mengenali tanda dan gejala DBD, serta penanganan awal DBD. Selain itu
melalui Dinas Kesehatan melakukan fogging yang dilakukan secara
periodik.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan dengan
menambahkan variabel lain yang mempengaruhi kejadian DBD dengan
sampel yang lebih besar agar hasil penelitian lebih representatif.

49

3. Bagi responden
Diharapkan masyarakat agar selalu meningkatkan pengetahuannya
dengan mencari berbagai informasi tentang pencegahan DBD dan
mengenali tanda dan gejala DBD, serta penanganan awal DBD baik
melalui media elektronik, media cetak, internet dan kegiatan posyandu
supaya terhindar dari masalah DBD. Selain itu diharapkan masyarakat
aktif dalam melaporkan kejadian DBD di wilayahnya agar dapat
mencegah penularan penyakit DBD.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Depkes RI, (2001). Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

50

Depkes RI, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD


(PSN DBD). Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Ditjen PPM dan PLP,Jakart,
hal. 15-21.
Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di
Indonesia. Ditjen PPM dan PLP, Jakarta, hal. 1-4.
Depkes RI, 2005. Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di
Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta, hal 5-7.
Dawson B. Robert G.trapp. (2004) Basic & clinical Biostatistics lange midical
books/McGraw-Hill P.75-81
Hasan I, 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Indrawan. (2001). Mengenal dan Mencegah Demam Berdarah. Bandung : CV.
Pionir Jaya.
Hadinegoro.S. (2000). Dengue Shock Syndrome. World Health Organisation.
Ishak, H. 2006. Upaya Strategis Dalam Penanggulangan DBD di Indonesia. FKM
UNHAS Kep. Dirjen PPM.PLP. 1992. Petunjuk Teknis Penggerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN). Jakarta: Bakti Husada.
Lucy C. S. Lum, dkk. (2008). Quality Of life Of Dengue Patients. Faculty Of
Medicine, University Malaya, Kuala Lumpur. The American Society Of
Tropical Medicine And Hygiene. Malaysia.
Mubarak, Wahit I. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Salemba Medika.
Mubarok, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Proses Belajar Mengajar
Dalam Pendidikan. Jakarta. Graha Ilmu.

51

Norma A, dan Imroatul F. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang


Penyakit DBD Dengan Prevalensi DBD. Jurnal Ilmiah Keperawatan
STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 3 Nomer 2/April 2012. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta : Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat,Cetakan Kedua, PT. Rineka
Cipta,Jakarta. Hal 128-130.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta,
Jakarta. Hal 114-134.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan,Cetakan Ketiga, PT.
Rineka Cipta, Jakarta. Hal 37-4.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Jakarta : Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka Cipta,
Jakarta. Hal 133-151.
Nursalam.

2008.

Konsep

dan

Penetapan

Metodologi

Penelitian

Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Informedika.


Nur Purnomo, W. (2012). Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota
Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rika S, dkk. (2016). Materi Pokok Kepanitraan Klinik. Ilmu Kesehatan Klinik
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Schneider, Mary Jane. 2007. Introduction to Public Healt. British, hal. 221-232.
52

Sediaoetama, Achmad Djaeni.2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi.


Jilid 1. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat. p. 245
Soegijanto, 2003. Demam Berdarah Dengue, Tinjauan dan Temuan Baru di Era
2003.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
WHO. 2007. Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan
Demam Berdarah. Kedokteran ECG, Jakarta, hal. 26-27.
Widiyanto, Joko. 2012. SPSS for Windows. Badan Penerbit- FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta, hal 34-37.

LAMPIRAN
Lapiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Ibu
Di
Tempat

Dengan hormat,
Saya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya bermaksud akan mengadakan penelitian untuk mengetahui Hubungan

53

Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya Pencegahan dengan Angka Kejadian


DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016..
Sehubungan dengan hal tersebut saya mohon kesediaan ibu untuk
menjadi responden dalam penelitian ini yang bersifat sukarela, kami akan
menjamin kerahasiaan jawaban yang diberikan dan hasilnya akan dipergunakan
untuk mengetahui hubungan penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan ibu
tentang penyakit DBD.
Demikian surat permohonan ini, atas kesediaan dan bantuannya saya
ucapkan terima kasih.

Sidoarjo,

2016

Hormat kami

_______________

54

Lampiran 2
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang berjudul
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya Pencegahan dengan Angka
Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Sidoarjo Tahun
2016..
Tangan tangan saya menunjukkan kalau saya diberikan informasi dan
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Sidoarjo,

Responden

55

2016

Lampiran 3
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Upaya Pencegahan dengan
Angka Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2016
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda silang () pada jawaban yang anda pilih sesuai keadaan saudara

Di isi oleh peneliti

Karakteristik Responden
Umur Ibu

a. < 25 tahun
b. 25-40 tahun
c. 41-50 tahun
d. > 50 tahun
Pendidikan Ibu :
SD - SMP
SMA/SMK
Perguruan tinggi
Apakah ibu bekerja ?
Ya
Tidak

A. Pengetahuan Ibu tentang Penyebab DBD


1. Apakah ibu mengetahui penyebab penyakit demam berdarah ?
a. Virus/ akibat gigitan nyamuk yang menggigit penderita DBD
b. Akibat gigitan nyamuk
c. Makanan/ minuman yang tidak dimasak dengan baik/ bersih

B. Pengetahuan Ibu tentang Gejala Penyakit DBD


2. Bagaimana tanda orang yang menderita penyakit demam berdarah?
a. Mata merah terasa gatal dan terus berair, bibir pecah-pecah,
serta panas dalam.
b. Demam tinggi mendadak 2-7 hari disertai muka kemerahan
sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut ulu hati disertai rasa mual
dan muntah
c. Demam tinggi mendadak, sakit kepala, Rasa mual dan nyeri ulu
hati
3. Menurut ibu mengapa penyakit demam berdarah berbahaya ?
a. Dapat menularkan ke anggota keluarga yang lain atau ke
tetangga dan dapat menyebabkan kematian
b. Bekas gigitan nyamuk tidak dapat hilang meskipun sudah
lama
c. Dapat menyebabkan kematian pada semua penderita
DBD
C. Pengetahuan Ibu tentang Cara Penularan
4. Bagaimana cara penularan penyakit demam berdarah?
a. Melalui gitan nyamuk DBD
b. Melalui barang yang dipakai oleh penderita DBD
c. Melalui gigitan nyamuk yang telah menggigit penderita DBD
D. Pengetahuan Ibu tentang Sifat vektor (nyamuk Aedes aegypti)
5. Apakah ibu tahu ciri ciri nyamuk penular demam berdarah?
a. Warna hitam kecoklatan
b. Warna hitam
c. Warna hitam bintik-bintik putih
6. Apakah ibu tahu kapan nyamuk penular demam berdarah mencari
makan (darah) dengan cara menggigit manusia?
a. Pagi hari (pukul 09.00-11.00)
b. Pagi hari (pukul 07.00-11.00)
c. Pagi dan sore hari

7. Apakah ibu mengetahui tempat yang berpotensi/ dapat menjadi


tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah?
a. Tempat sampah terbuka, bak mandi, dan vas bunga dengan isi
air.
b. Tempat penampungan air bersih yang tidak tertutup, bak mandi,
tempat minum burung, kaleng bekas, dan ban bekas
c. Tempat penyimpanan air minum, kubangan air kotor, parit, dan
sungai.
E. Pengetahuan Ibu tentang Upaya Pencegahan DBD
8. Apa program pemerintah yang sering digalakkan untuk
menanggulangi terjadinya demam berdarah yang ibu ketahui ?
a. Fogging (pengasapan)
b. 3 M
c. Membersihkan selokan
9. Apa yang dimaksud dengan 3 M ?
a. Menguras kamar mandi samapi bersih, Menutup selokan agar tidak
menjadi temapt bertelut nyamuk, Mengubur sampah
b. Membuat Makanan Menyehatkan yang terdiri dari sayur, buah,
lauk-pauk, nasi, dan susu.
c. Menguras kamar bak mandi, Menutup tempat penyimpanan air,
Mengubur/ membersihkan barang bekas yang dapat menampung
air
10. Apa yang ibu lakukan jika terdapat jentik pada bak mandi rumah ?
a. Menaburkan bubuk abate
b. Menyemprot ruangan dengan semprotan nyamuk
c. Menguras bak mandi rumah
11. Menurut ibu untuk apa kegunaan bubuk abate?
a. Membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada pada air bak mandi
b. Mencegah nyamuk untuk bertelur pada air bak mandi
c. Menghilangkan bau pada air bak mandi
12. Berapa kali ibu menguras bak kamar mandi rumah ?
a. 1 bulan sekali
b. 2 minggu sekali
c. 1 minggu sekali

F. Pengetahuan Ibu tentang Kebiasaan Menggantung pakaian


13. Menurut ibu bagaimana sebaiknya yang harus dilakukan untuk
mencegah demam berdarah?
a. Membuang sampah pada tempatnya agar tidak menjadi
tempat bertelur nyamuk
b. Tidak menggantung pakaian bekas pakai agar tidak menjadi
sarang nyamuk DBD
c. Mandi sehari 2 kali agar tidak digigit oleh nyamuk demam
DBD
G. Pengetahuan Ibu tentang Penggunaan Obat Nyamuk
Obat anti nyamuk apap yan keluarga ibu gunakan sebagai perlindungan
terhadap gigitan nyamuk pada saat beraktivitas di pagi dan sore
hari?
a. Obat anti nyamuk bakar
b. Obat anti nyamuk lotion
c. Obat anti nyamuk elektrik
Selain penggunaan obat nyamuk, bagaimana ibu menjaga supaya
nyamuk tidak masuk ke dalam rumah?
a. Melengkapi jendela/lubang angin dengan kassa anti nyamuk
b. Membersihkan rumah sepanjang hari minimal kali sehari
c. Menutup pintu dan jendela rumah dengan rapat
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN
1. Benar

:a

7. Benar

:a

2.

Agak Benar

:b

8.

Agak Benar

:c

3.

Salah

:c

9.

Salah

:b

4. Benar

:b

10. Benar

:c

5.

Agak Benar

:c

11.

Agak Benar

:a

6.

Salah

:a

12.

Salah

:b

13. Benar

:c

30.

Salah

:a

14.

Agak Benar

:b

31. Benar

15.

Salah

:a

32.

Agak Benar

:a

33.

Salah

:c

16. Benar

:a

:b

17.

Agak Benar

:b

34. Benar

18.

Salah

:c

35.

Agak Benar

:b

36.

Salah

:a

19. Benar

:b

:c

20.

Agak Benar

:a

37. Benar

21.

Salah

:c

38.

Agak Benar

:c

39.

Salah

:a

22. Benar

:b

:b

23.

Agak Benar

:a

40. Benar

24.

Salah

:c

41.

Agak Benar

:c

42.

Salah

:a

25. Benar

:c

:b

26.

Agak Benar

:a

43. Benar

27.

Salah

:b

44.

Agak Benar

:b

45.

Salah

:c

28. Benar
29.

:c
Agak Benar

:b

:a

46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
L
ampiran
5

70.

71.

53.54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.

72. REKAPITULASI HASIL PENGISIAN KUESIONER TINGKAT


PENGETAHUAN

73.
74. N
76. 77.
o
75. No. Soal Tingkat Pengetahuan
N
.
R
e
s
p
81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95.
o
96. 97.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
n
d
e
n
100.1

101.102.103.104.105.106.107.108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117.
2 2 0 1 1 0 1 0 2 0 2 1 2 1 0 15 30

120.2

121.122.123.124.125.126.127.128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137.
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 2 2 0 2 24 30

140.3

141.142.143.144.145.146.147.148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157.
2 2 2 0 2 0 2 1 2 2 2 2 2 1 0 22 30

160.4

161.162.163.164.165.166.167.168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177.
2 1 2 1 0 1 0 2 0 0 1 2 1 0 2 15 30

180.5

181.182.183.184.185.186.187.188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197.
2 1 2 1 0 2 2 0 1 0 2 0 0 0 1 14 30

200.6

201.202.203.204.205.206.207.208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 216. 217.
2 2 1 2 1 0 2 2 0 2 2 1 2 2 1 22 30

220.7

221.222.223.224.225.226.227.228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237.
2 0 0 1 2 1 2 1 2 1 2 1 0 0 0 15 30

240.8

241.242.243.244.245.246.247.248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257.
2 0 2 2 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 11 30

260.9

261.262.263.264.265.266.267.268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276. 277.
2 0 0 1 0 0 2 1 1 0 2 2 0 2 1 14 30

280.1
0

281.282.283.284.285.286.287.288. 289. 290. 291. 292. 293. 294. 295. 296. 297.
2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 0 2 2 0 1 23 30

78.
%

79.
Ka

98.

99.

118.
5

119.
Ku

138.
8

139.
Bai

158.
7

159.
Cu

178.
5

179.
Ku

198.
4

199.
Ku

218.
7

219.
Cu

238.
5

239.
Ku

258.
3

259.
Ku

278.
4

279.
Ku

298.
7

299.
Bai

300.1
1

301.302.303.304.305.306.307.308. 309. 310. 311. 312. 313. 314. 315. 316. 317.
2 2 0 1 0 1 2 1 2 0 2 2 2 1 0 18 30

320.1
2

321.322.323.324.325.326.327.328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337.
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 0 1 2 24 30

340.1
3

341.342.343.344.345.346.347.348. 349. 350. 351. 352. 353. 354. 355. 356. 357.
2 1 2 0 2 2 2 0 1 2 2 0 1 1 0 18 30

360.1
4

361.362.363.364.365.366.367.368. 369. 370. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377.
2 2 2 0 2 2 2 1 0 2 2 2 0 2 2 23 30

380.1
5

381.382.383.384.385.386.387.388. 389. 390. 391. 392. 393. 394. 395. 396. 397.
2 1 2 0 1 0 2 1 1 1 2 2 0 1 2 18 30

400.1
6

401.402.403.404.405.406.407.408. 409. 410. 411. 412. 413. 414. 415. 416. 417.
2 1 2 2 1 0 1 2 1 1 0 2 1 0 2 18 30

420.1
7

421.422.423.424.425.426.427.428. 429. 430. 431. 432. 433. 434. 435. 436. 437.
2 1 1 0 1 2 0 0 0 2 0 1 0 1 1 12 30

440.1
8

441.442.443.444.445.446.447.448. 449. 450. 451. 452. 453. 454. 455. 456. 457.
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 27 30

460.1
9

461.462.463.464.465.466.467.468. 469. 470. 471. 472. 473. 474. 475. 476. 477.
2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 0 2 2 2 2 26 30

480.2
0

481.482.483.484.485.486.487.488. 489. 490. 491. 492. 493. 494. 495. 496. 497.
1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 0 2 0 2 20 30

500.2
1

501.502.503.504.505.506.507.508. 509. 510. 511. 512. 513. 514. 515. 516. 517.
2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 0 1 2 2 2 24 30

520.2
2

521.522.523.524.525.526.527.528. 529. 530. 531. 532. 533. 534. 535. 536. 537.
2 0 0 2 1 0 1 0 1 2 0 2 0 2 0 13 30

540.2
3

541.542.543.544.545.546.547.548. 549. 550. 551. 552. 553. 554. 555. 556. 557.
2 2 2 2 1 2 2 1 0 2 2 1 0 2 0 21 30

560.2
4

561.562.563.564.565.566.567.568. 569. 570. 571. 572. 573. 574. 575. 576. 577.
2 2 2 2 2 1 0 1 2 0 2 2 2 0 2 22 30

580.2
5

581.582.583.584.585.586.587.588. 589. 590. 591. 592. 593. 594. 595. 596. 597.
2 1 2 1 2 1 0 2 2 0 0 2 0 2 1 18 30

600.2
6

601.602.603.604.605.606.607.608. 609. 610. 611. 612. 613. 614. 615. 616. 617.
2 1 2 2 0 1 2 2 1 2 2 2 1 2 0 22 30

620.2
7

621.622.623.624.625.626.627.628. 629. 630. 631. 632. 633. 634. 635. 636. 637.
2 2 2 0 0 2 2 0 2 2 0 1 0 0 2 17 30

640.2
8

641.642.643.644.645.646.647.648. 649. 650. 651. 652. 653. 654. 655. 656. 657.
2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2 2 0 1 23 30

318.
6

319.
Cu

338.
8

339.
Bai

358.
6

359.
Cu

378.
7

379.
Bai

398.
6

399.
Cu

418.
6

419.
Cu

438.
4

439.
Ku

458.
9

459.
Bai

478.
8

479.
Bai

498.
6

499.
Cu

518.
8

519.
Bai

538.
4

539.
Ku

558.
7

559.
Cu

578.
7

579.
Cu

598.
6

599.
Cu

618.
7

619.
Cu

638.
5

639.
Cu

658.
7

659.
Bai

678.
7

679.
Bai

698.
3

699.
Ku

718.
6

719.
Cu

738.
4

739.
Ku

758.
5

759.
Ku

778.
4

779.
Ku

798.
6

799.
Cu

818.
8

819.
Bai

838.
5

839.
Ku

858.
4

859.
Ku

878.
8

879.
Bai

898.
8

899.
Bai

918.
6

919.
Cu

938.
5

939.
Ku

958.
7

959.
Cu

978.
7

979.
Cu

998.
8

999.
Bai

660.2
9

661.662.663.664.665.666.667.668. 669. 670. 671. 672. 673. 674. 675. 676. 677.
2 2 2 2 2 2 0 1 2 0 2 2 1 2 1 23 30

680.3
0

681.682.683.684.685.686.687.688. 689. 690. 691. 692. 693. 694. 695. 696. 697.
2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9 30

700.3
1

701.702.703.704.705.706.707.708. 709. 710. 711. 712. 713. 714. 715. 716. 717.
2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 1 0 0 1 0 18 30

720.3
2

721.722.723.724.725.726.727.728. 729. 730. 731. 732. 733. 734. 735. 736. 737.
1 0 2 1 0 1 0 2 1 0 2 1 2 0 1 14 30

740.3
3

741.742.743.744.745.746.747.748. 749. 750. 751. 752. 753. 754. 755. 756. 757.
1 1 2 2 0 0 2 0 0 1 1 1 0 2 2 15 30

760.3
4

761.762.763.764.765.766.767.768. 769. 770. 771. 772. 773. 774. 775. 776. 777.
1 2 2 1 2 0 2 0 0 0 1 1 1 0 0 13 30

780.3
5

781.782.783.784.785.786.787.788. 789. 790. 791. 792. 793. 794. 795. 796. 797.
2 1 2 2 2 2 1 2 0 0 1 0 1 2 2 20 30

800.3
6

801.802.803.804.805.806.807.808. 809. 810. 811. 812. 813. 814. 815. 816. 817.
2 2 1 2 2 2 0 1 2 2 2 2 1 1 2 24 30

820.3
7

821.822.823.824.825.826.827.828. 829. 830. 831. 832. 833. 834. 835. 836. 837.
2 1 2 2 1 0 2 2 0 0 0 0 2 1 0 15 30

840.3
8

841.842.843.844.845.846.847.848. 849. 850. 851. 852. 853. 854. 855. 856. 857.
2 2 0 0 1 1 0 2 2 0 0 0 2 2 0 14 30

860.3
9

861.862.863.864.865.866.867.868. 869. 870. 871. 872. 873. 874. 875. 876. 877.
2 1 0 2 2 0 2 2 2 2 1 2 2 2 2 24 30

880.4
0

881.882.883.884.885.886.887.888. 889. 890. 891. 892. 893. 894. 895. 896. 897.
2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 26 30

900.4
1

901.902.903.904.905.906.907.908. 909. 910. 911. 912. 913. 914. 915. 916. 917.
2 2 2 2 2 0 2 2 0 0 2 2 1 0 0 19 30

920.4
2

921.922.923.924.925.926.927.928. 929. 930. 931. 932. 933. 934. 935. 936. 937.
2 2 2 0 0 1 2 1 0 1 2 0 1 1 1 16 30

940.4
3

941.942.943.944.945.946.947.948. 949. 950. 951. 952. 953. 954. 955. 956. 957.
2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 0 2 0 2 0 21 30

960.4
4

961.962.963.964.965.966.967.968. 969. 970. 971. 972. 973. 974. 975. 976. 977.
2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 0 2 1 0 21 30

980.4
5

981.982.983.984.985.986.987.988. 989. 990. 991. 992. 993. 994. 995. 996. 997.
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 0 2 2 2 1 25 30

1000.
46

1001.
1002.
1003.
1004.
1005.
1006.
1007.
1008.1009.1010.1011.1012.1013.1014.1015.1016.1017. 1018. 1019.
2 1 2 2 2 0 1 2 0 0 2 2 2 2 0 20 30
6
Cu

1020.
1025.
1022.1023. 1024.
No.
1021.
No. Soal Tingkat Pengetahuan
Ka
N
%
R
e
s
p
o 1027.
1028.
1029.
1030.
1031.
1032.
1033.
1034.1035.1036.1037.1038.1039.1040.1041.
1042.1043. 1044. 1045.
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
d
e
n
1064. 1065.
1046. 1047.
1048.
1049.
1050.
1051.
1052.
1053.
1054.1055.1056.1057.1058.1059.1060.1061.1062.1063.
8
Bai
47
2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 1 2 2 1 24 30
1066.
48

1084. 1085.
1067.
1068.
1069.
1070.
1071.
1072.
1073.
1074.1075.1076.1077.1078.1079.1080.1081.1082.1083.
9
Bai
2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 2 2 2 2 27 30

1086.
49

1104. 1105.
1087.
1088.
1089.
1090.
1091.
1092.
1093.
1094.1095.1096.1097.1098.1099.1100.1101.1102.1103.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 26 30

1106.
50

1124. 1125.
1107.
1108.
1109.
1110.
1111.
1112.
1113.
1114.1115.1116.1117.1118.1119.1120.1121.1122.1123.
8
Bai
2 2 2 1 2 0 2 2 1 2 2 2 1 1 2 24 30

1126.
51

1144. 1145.
1127.
1128.
1129.
1130.
1131.
1132.
1133.
1134.1135.1136.1137.1138.1139.1140.1141.1142.1143.
8
Bai
2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 0 2 2 2 25 30

1146.
52

1164. 1165.
1147.
1148.
1149.
1150.
1151.
1152.
1153.
1154.1155.1156.1157.1158.1159.1160.1161.1162.1163.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 2 0 25 30

1166.
53

1184. 1185.
1167.
1168.
1169.
1170.
1171.
1172.
1173.
1174.1175.1176.1177.1178.1179.1180.1181.1182.1183.
6
Cu
2 1 0 2 2 2 2 1 2 0 2 0 2 1 0 19 30

1186.
54

1204. 1205.
1187.
1188.
1189.
1190.
1191.
1192.
1193.
1194.1195.1196.1197.1198.1199.1200.1201.1202.1203.
7
Cu
2 0 1 2 2 1 2 2 2 1 0 2 2 2 1 22 30

1206.
55

1224. 1225.
1207.
1208.
1209.
1210.
1211.
1212.
1213.
1214.1215.1216.1217.1218.1219.1220.1221.1222.1223.
4
Ku
2 0 0 2 1 2 0 1 1 2 0 0 2 0 0 13 30

1226.
56

1244. 1245.
1227.
1228.
1229.
1230.
1231.
1232.
1233.
1234.1235.1236.1237.1238.1239.1240.1241.1242.1243.
6
Cu
2 2 2 1 1 0 1 0 2 2 0 2 2 0 2 19 30

1246.
57

1264. 1265.
1247.
1248.
1249.
1250.
1251.
1252.
1253.
1254.1255.1256.1257.1258.1259.1260.1261.1262.1263.
7
Bai
2 2 1 2 2 2 1 0 2 0 2 2 2 2 1 23 30

1266.
58

1284. 1285.
1267.
1268.
1269.
1270.
1271.
1272.
1273.
1274.1275.1276.1277.1278.1279.1280.1281.1282.1283.
6
Cu
2 2 2 2 1 2 2 1 2 0 1 0 0 0 2 19 30

1286.
59

1304. 1305.
1287.
1288.
1289.
1290.
1291.
1292.
1293.
1294.1295.1296.1297.1298.1299.1300.1301.1302.1303.
8
Bai
2 2 2 1 2 2 2 1 0 1 2 2 2 2 1 24 30

1306.
60

1324. 1325.
1307.
1308.
1309.
1310.
1311.
1312.
1313.
1314.1315.1316.1317.1318.1319.1320.1321.1322.1323.
4
Ku
2 2 0 0 2 0 2 1 0 0 0 2 0 1 0 12 30

1326.
61

1344. 1345.
1327.
1328.
1329.
1330.
1331.
1332.
1333.
1334.1335.1336.1337.1338.1339.1340.1341.1342.1343.
8
Bai
2 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 24 30

1346.
62

1364. 1365.
1347.
1348.
1349.
1350.
1351.
1352.
1353.
1354.1355.1356.1357.1358.1359.1360.1361.1362.1363.
1
Bai
2 2 2 2 2 1 2 2 22 0 1 2 2 1 0 43 30

1366.
63

1384. 1385.
1367.
1368.
1369.
1370.
1371.
1372.
1373.
1374.1375.1376.1377.1378.1379.1380.1381.1382.1383.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 1 2 1 24 30

1386.
64

1404. 1405.
1387.
1388.
1389.
1390.
1391.
1392.
1393.
1394.1395.1396.1397.1398.1399.1400.1401.1402.1403.
7
Cu
2 2 2 2 1 2 2 0 1 0 2 2 2 2 0 22 30

1406.
65

1424. 1425.
1407.
1408.
1409.
1410.
1411.
1412.
1413.
1414.1415.1416.1417.1418.1419.1420.1421.1422.1423.
6
Cu
2 1 2 2 2 1 0 2 0 2 0 2 2 0 2 20 30

1426.
66

1444. 1445.
1427.
1428.
1429.
1430.
1431.
1432.
1433.
1434.1435.1436.1437.1438.1439.1440.1441.1442.1443.
5
Ku
2 0 1 1 1 0 1 2 0 1 2 2 2 1 0 16 30

1446.
67

1464. 1465.
1447.
1448.
1449.
1450.
1451.
1452.
1453.
1454.1455.1456.1457.1458.1459.1460.1461.1462.1463.
8
Bai
2 0 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 0 2 2 24 30

1466.
68

1484. 1485.
1467.
1468.
1469.
1470.
1471.
1472.
1473.
1474.1475.1476.1477.1478.1479.1480.1481.1482.1483.
8
Bai
2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 1 2 0 2 2 24 30

1486.
69

1504. 1505.
1487.
1488.
1489.
1490.
1491.
1492.
1493.
1494.1495.1496.1497.1498.1499.1500.1501.1502.1503.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 0 2 2 25 30

1506.
70

1524. 1525.
1507.
1508.
1509.
1510.
1511.
1512.
1513.
1514.1515.1516.1517.1518.1519.1520.1521.1522.1523.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 0 2 24 30

1526.
71

1544. 1545.
1527.
1528.
1529.
1530.
1531.
1532.
1533.
1534.1535.1536.1537.1538.1539.1540.1541.1542.1543.
8
Bai
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 0 2 2 25 30

1546.
72

1564. 1565.
1547.
1548.
1549.
1550.
1551.
1552.
1553.
1554.1555.1556.1557.1558.1559.1560.1561.1562.1563.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 0 1 2 2 24 30

1566.
73

1584. 1585.
1567.
1568.
1569.
1570.
1571.
1572.
1573.
1574.1575.1576.1577.1578.1579.1580.1581.1582.1583.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2 1 2 26 30

1586.
74

1604. 1605.
1587.
1588.
1589.
1590.
1591.
1592.
1593.
1594.1595.1596.1597.1598.1599.1600.1601.1602.1603.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 2 2 2 1 1 24 30

1606.
75

1624. 1625.
1607.
1608.
1609.
1610.
1611.
1612.
1613.
1614.1615.1616.1617.1618.1619.1620.1621.1622.1623.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 2 2 1 26 30

1626.
76

1644. 1645.
1627.
1628.
1629.
1630.
1631.
1632.
1633.
1634.1635.1636.1637.1638.1639.1640.1641.1642.1643.
5
Ku
2 2 0 1 0 0 2 1 0 2 1 1 1 2 0 15 30

1646.
77

1664. 1665.
1647.
1648.
1649.
1650.
1651.
1652.
1653.
1654.1655.1656.1657.1658.1659.1660.1661.1662.1663.
6
Cu
2 2 1 1 0 1 0 2 1 1 0 1 2 2 2 18 30

1666.
78

1684. 1685.
1667.
1668.
1669.
1670.
1671.
1672.
1673.
1674.1675.1676.1677.1678.1679.1680.1681.1682.1683.
4
Ku
2 2 0 1 2 0 1 2 0 0 0 0 1 2 1 14 30

1686.
79

1704. 1705.
1687.
1688.
1689.
1690.
1691.
1692.
1693.
1694.1695.1696.1697.1698.1699.1700.1701.1702.1703.
6
Cu
2 2 1 1 2 1 0 2 2 0 2 2 0 1 0 18 30

1706.
80

1724. 1725.
1707.
1708.
1709.
1710.
1711.
1712.
1713.
1714.1715.1716.1717.1718.1719.1720.1721.1722.1723.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 1 2 1 24 30

1726.
81

1744. 1745.
1727.
1728.
1729.
1730.
1731.
1732.
1733.
1734.1735.1736.1737.1738.1739.1740.1741.1742.1743.
7
Cu
2 2 2 0 1 2 2 0 1 2 2 2 2 1 0 21 30

1746.
82

1764. 1765.
1747.
1748.
1749.
1750.
1751.
1752.
1753.
1754.1755.1756.1757.1758.1759.1760.1761.1762.1763.
6
Cu
2 2 0 0 2 2 1 0 1 2 2 2 1 1 0 18 30

1766.
83

1784. 1785.
1767.
1768.
1769.
1770.
1771.
1772.
1773.
1774.1775.1776.1777.1778.1779.1780.1781.1782.1783.
7
Cu
2 2 0 1 1 2 2 1 2 0 2 2 0 2 2 21 30

1786.
84

1804. 1805.
1787.
1788.
1789.
1790.
1791.
1792.
1793.
1794.1795.1796.1797.1798.1799.1800.1801.1802.1803.
6
Cu
2 2 2 2 1 0 2 2 1 1 0 2 0 1 0 18 30

1806.
85

1824. 1825.
1807.
1808.
1809.
1810.
1811.
1812.
1813.
1814.1815.1816.1817.1818.1819.1820.1821.1822.1823.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 0 2 2 25 30

1826.
86

1844. 1845.
1827.
1828.
1829.
1830.
1831.
1832.
1833.
1834.1835.1836.1837.1838.1839.1840.1841.1842.1843.
7
Bai
2 2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 0 2 2 1 23 30

1846.
87

1864. 1865.
1847.
1848.
1849.
1850.
1851.
1852.
1853.
1854.1855.1856.1857.1858.1859.1860.1861.1862.1863.
5
Cu
2 2 2 0 0 1 1 1 0 2 1 1 0 2 2 17 30

1866.
88

1884. 1885.
1867.
1868.
1869.
1870.
1871.
1872.
1873.
1874.1875.1876.1877.1878.1879.1880.1881.1882.1883.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 2 2 0 2 2 2 0 2 2 25 30

1886.
89

1904. 1905.
1887.
1888.
1889.
1890.
1891.
1892.
1893.
1894.1895.1896.1897.1898.1899.1900.1901.1902.1903.
8
Bai
2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 1 26 30

1906.
90

1924. 1925.
1907.
1908.
1909.
1910.
1911.
1912.
1913.
1914.1915.1916.1917.1918.1919.1920.1921.1922.1923.
8
Bai
2 2 1 2 1 2 2 2 0 2 2 1 2 2 2 25 30

1926.
91

1944. 1945.
1927.
1928.
1929.
1930.
1931.
1932.
1933.
1934.1935.1936.1937.1938.1939.1940.1941.1942.1943.
6
Cu
2 1 0 2 0 0 2 2 2 2 2 0 1 1 1 18 30

1946.
92

1964. 1965.
1947.
1948.
1949.
1950.
1951.
1952.
1953.
1954.1955.1956.1957.1958.1959.1960.1961.1962.1963.
5
Ku
2 1 0 2 2 2 0 0 1 1 2 0 0 1 2 16 30

1966.
93

1984. 1985.
1967.
1968.
1969.
1970.
1971.
1972.
1973.
1974.1975.1976.1977.1978.1979.1980.1981.1982.1983.
8
Bai
2 2 1 1 2 2 2 0 2 1 2 1 2 2 2 24 30

1986.
94

2004. 2005.
1987.
1988.
1989.
1990.
1991.
1992.
1993.
1994.1995.1996.1997.1998.1999.2000.2001.2002.2003.
6
Cu
2 2 2 2 0 2 2 0 2 1 1 0 2 1 1 20 30

2006.
95

2024. 2025.
2007.
2008.
2009.
2010.
2011.
2012.
2013.
2014.2015.2016.2017.2018.2019.2020.2021.2022.2023.
5
Ku
2 2 0 0 1 2 2 0 2 0 0 2 2 1 0 16 30

2026.
No.
R

2027.

No. Soal Tingkat Pengetahuan

2028.2029. 2030. 2031.


N
%
Ka

e
s
p
o
n
d
e
n

2033.
2034.
2035.
2036.
2037.
2038.
2039.
2040.2041.2042.2043.2044.2045.2046.2047.
2048.2049. 2050. 2051.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2052.
96

2070. 2071.
2053.
2054.
2055.
2056.
2057.
2058.
2059.
2060.2061.2062.2063.2064.2065.2066.2067.2068.2069.
6
Cu
2 2 2 0 2 2 2 0 1 1 0 2 2 2 0 20 30

2072.
97

2090. 2091.
2073.
2074.
2075.
2076.
2077.
2078.
2079.
2080.2081.2082.2083.2084.2085.2086.2087.2088.2089.
6
Cu
2 2 0 0 2 2 2 0 1 1 0 2 2 2 0 18 30

2092.
98

2110. 2111.
2093.
2094.
2095.
2096.
2097.
2098.
2099.
2100.2101.2102.2103.2104.2105.2106.2107.2108.2109.
7
Cu
2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 0 2 0 2 1 21 30

2112.
99

2130. 2131.
2113.
2114.
2115.
2116.
2117.
2118.
2119.
2120.2121.2122.2123.2124.2125.2126.2127.2128.2129.
8
Bai
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 26 30

2132.
100

2150. 2151.
2133.
2134.
2135.
2136.
2137.
2138.
2139.
2140.2141.2142.2143.2144.2145.2146.2147.2148.2149.
8
Bai
2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 0 2 2 1 25 30

2152.
Keteran
gan

2154.
2155.
2156.
2157.
2158.
2159.2160.2161.2162.2163.2164.2165.2166.2167.2168. 2169. 2170.
2153.

2171.

Jika
jawaban benar
diberi skor 2
2184.
Jika jawaban
agak benar diberi
skor 1
2196.
Jika
jawaban salah
diberi skor 0
2209.

2172.
2173.2174.2175.2176.2177.2178.2179.2180.2181. 2182. 2183.
2185.
2186.2187.2188.2189.2190.2191.2192.2193. 2194. 2195.
2197.
2198.2199.2200.2201.2202.2203.2204.2205.2206. 2207. 2208.

2210.
2211.
2212.
2213.
2214.
2215.
2216.
2217.2218.2219.2220.2221.2222.2223.2224.2225.2226. 2227. 2228.

2229.

Ting
kat
Pengetahu
an

2230.
2231.
2232.
2233.2234.2235.2236.2237.2238.2239.2240.2241.2242. 2243. 2244.

2245.

Kur
2248.
: jika
a
n
jawaban benar
g 2246.
< 56 %
2247.

2249.
2250.2251.2252.2253.2254. 2255. 2256.

2257.

2260.
: jika
Cuk
u
jawaban benar
p 2258.
56-75%
2259.
2271. 2272.
2269. 2270.
: jika
Bai
jawaban benar

2261.
2262.2263.2264.2265.2266. 2267. 2268.
2274.2275.2276.2277.2278. 2279. 2280.
2273.

76-100%

2281.
2282.
2283.
2284.
2285.
2286.

Lampiran 6
2287.
HASIL UJI STATISTIK CHI-SQUARE

2288.
2289.

2290.
2291.

Frequencies

2292.
2293.
2294.

Statistics
Umur

2295.
N

2296.
Valid

2297.
100
2300.

2301.

2299.
Missing
Mean

2303.

0
2302.
35.85
2304.
35.00
2306.
9.918
2308.
20
2310.
60

Median

2305.
Std.
Deviation
2307.
Minimum
2309.
m

2311.
2312.
2313.

Maximu

Frequency Table

2314.
2315.

2316. 2317.

2322.
Vali

2352.

2323.
tahun

2318.
Frequenc
y
< 25

2324.

2329.
2540 tahun

2330.

2335.
4150 tahun

2336.

2341.
tahun

> 50

2342.

2347.

Total

Umur

2319.
Percent

2320.
Valid
Percent

2321.
C
umulativ
e
Percent
2327.

1
4.0

2333.

7
1.0

2339.

9
1.0

2345.

1
00.0

2325.
14.0

2326.

14

2331.
57.0

2332.

57

2337.
20.0

2338.

20

2343.
9.0

2344.

2349.
100.0

2350.

100

2348.

14.0
57.0
20.0
9.0
100.0

2351.

2353.

2354. 2355.

2360.
Vali

Pendidikan

2356.
Frequenc
y

2361.
Dasa
r (SD-SMP)

2362.

2367.
Men
engah (SMA)

2368.

2373.
Ting
gi (AkademiPT)

2374.

2379.

2380.

Total

2357.
Percent

2358.
Valid
Percent

2359.
C
umulativ
e
Percent
2365.

2
9.0

2371.

9
3.0

2377.

1
00.0

2363.
29.0

2364.

29

2369.
64.0

2370.

64

2375.
7.0

2376.

2381.
100.0

2382.

100

29.0
64.0
7.0

100.0

2383.

2384.
2385.

2386. 2387.

2392.
Vali

2393.
rja

Status Pekerjaan

2388.
Frequenc
y
Beke

2394.

2399.
Tida
k bekerja

2400.

2405.

2406.

Total

2389.
Percent

2390.
Valid
Percent

2391.
C
umulativ
e
Percent
2397.

5
5.0

2403.

1
00.0

2395.
55.0

2396.

55

2401.
45.0

2402.

45

2407.
100.0

2408.

100

55.0
45.0
100.0

2409.

2410.
2411.
2412.

Tingkat Pengetahuan

2413. 2414.

2419.
Vali

2443.

2420.
urang

2426.
ukup

2432.
aik

2438.
otal

2417.
Valid
Percent

2418.
C
umulativ
e
Percent
2424.

2
2.0

2430.

5
8.0

2436.

1
00.0

2415.
Frequency

2416.
Percent

2421.

2422.
22.0

2423.

22

2428.
36.0

2429.

36

2434.
42.0

2435.

42

2440.
100.0

2441.

100

2427.
2433.
2439.

22.0
36.0
42.0
100.0

2442.

2444.

Kejadian DBD

2445. 2446.

2451.
Vali

2469.
2470.
2471.

2452.
a

2458.
idak

2464.
otal

2449.
Valid
Percent

2450.
C
umulativ
e
Percent
2456.

2
8.0

2462.

1
00.0

2447.
Frequency

2448.
Percent

2453.

2454.
28.0

2455.

28

2460.
72.0

2461.

72

2466.
100.0

2467.

100

2459.
2465.

28.0
72.0
100.0

2468.

Crosstabs
2472.

2473.
2475.

Case Processing Summary


2474.

Cases

2477.

Mis

2478.

sing

To

2476.

Valid

tal

2479.

2480.
N

2481.
Percent

2482.
N

2483.
Percent

2484.
N

2485.
Percent

2486.
Tingkat
Pengetahuan *
Kejadian DBD

2487.
100

2488.
100.0%

2489.
0

2490.
.0%

2491.
10

2492.
100.0%

2493.
2494.

Tingkat Pengetahuan * Kejadian DBD Crosstabulation

2495.

2496.

2497.

2500.

2501.

2502.

2506.
Ting
kat
Pengetahua
n

2507.
Kuran
g

2508.

2542.

Total

2498.

K
ejadian
DBD

2503.
Ya

2504.
Tida
k

2499.
Total

2509.
13

2510.
9

2511.
22

2514.
% within
Tingkat Pengetahuan

2515.
59.

2516.
40.9
%

2517.
100.
0
%

2519.
Cuku
p

2520.

2521.
6

2522.
30

2523.
36

2526.
% within
Tingkat Pengetahuan

2527.
16.

2528.
83.3
%

2529.
100.
0
%

2531.
Baik

2532.

2533.
9

2534.
33

2535.
42

2538.
% within
Tingkat Pengetahuan

2539.
21.

2540.
78.6
%

2541.
100.
0
%

2543.

2544.
28

2545.
72

2546.
100

Count

Count

Count

Count

2552.
2553.

Chi-Square Tests

2554.

2555.
Value

2556.
df

2558.
Pearson ChiSquare
2562.
Likelihood Ratio

2559.
13.742a
2563.
12.738
2567.
7.543
2571.
100

2560.

2566.
Linear-by-Linear
Association
2570.
N of Valid Cases

2557.

Asymp.
Sig. (2-sided)

2561.

.001

2565.

.002

2569.

.006

2
2564.
2
2568.
1

2572.

2573.

2574.
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 6.16.

2575.

Anda mungkin juga menyukai