Anda di halaman 1dari 32

Kebudayaan Masyarakat Sumatera Selatan

Posted on October 16, 2012


Kebudayaan Sumatera Selatan
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian
selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis
provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep.
Bangka Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di
barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumu dan gas
alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang,
telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk
dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau,
Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat
perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan
masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek,
model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan
tempoyak.
Berdasarkan Tarian
Seni Tari dapat menunjukan ciri khas suatu daerah demikian juga Kota
Palembangmemiliki berbagai tarian baik trandisional maupun modern yang
merupakan hasil kreasi dari seniman local

TARI GENDING SRIWIJAYA


Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti
kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya
Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari
jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya
seluruhnya
TARI TANGGAI
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara
pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian
khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang,
kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang
berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan
antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun
dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang
ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke
daerahnya

TARI TENUN SONGKET


Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah
tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun
songket
TARI RODAT CEMPAKO
Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari
Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat
Cempako sangat dinamis dan lincah
TARI MEJENG BESUKO
Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka
.Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang
diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan
seperti ini
TARI MADIK (NINDAI)
Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang
tua pria terlebih dahulu datang kerumah seorang wanita dengan maksud melihat
dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai
itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan
penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan
mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan
harapan pihak keluarga mempelai pria
DUL MULUK
Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan
biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur,
seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan
Berdasarkan Rumah Adat

Rumah Limas merupakan prototype rumah tradisional Palembang, selain ditandai


dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah limas ini memiliki ciri-ciri; Atapnya
berbentuk Limas Badan rumah berdinding papan, dengan pembagian ruangan
yang telah ditetapkan (standard) bertingkat-tingkat.(Kijing) Keseluruhan atap dan
dinding serta lantai rumah bertopang di atas tiang-tiang yang tertanam di tanah
Mempunyai ornamen dan ukiran yang menampilkan kharisma dan identitas rumah
tersebut Kebanyakan rumah Limas luasnya mencapai 400 sampai 1.000 meter
persegi atau lebih, yang didirikan di atas tiang-tiang kayu Onglen dan untuk rangka
digunakan kayu tembesu Pengaruh Islam nampak pada ornamen maupun ukiran
yang terdapat pada rumah limas. Simbas (Platy Cerium Coronarium) menjadi
symbol utama dalam ukiran tersebut. Filosofi tempat tertinggi adalah suci dan
terhormat terdapat pada arsitektur rumah limas.

Ruang utama dianggap terhormat adalh ruang gajah (bahasa kawi= balairung)
terletak ditingkat teratas dan tepat di bawah atap limas yang di topang oleh Alang
Sunan dan Sako Sunan.
Diruang gajah terdapat Amben (Balai/tempat Musyawarah) yang terletak tinggi dari
ruang gajah (+/- 75 cm). Ruangan ini merupakan pusat dari Rumah Limas baik
untuk adat, kehidupan serta dekorasi. sebagai pembatas ruang terdapat lemari
yang dihiasi sehingga show/etlege dari kekayaan pemiliki rumah.
Pangkeng (bilik tidur) terdapat dinding rumah, baik dikanan maupun dikiri. Untuk
memasuki bilik atau Pangkeng ini, kita harus melalui dampar (kotak) yang terletak
di pintu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan rumah tangga.
Pada ruang belakang dari segala terdapat pawon (dapur) yang lantainya sama
tingkat dengan lantai Gegajah tetapi tidak lagi dibawah naungan atap pisang sesisir.
Dengan bentuk ruangan dan lantai berkijing-kijing tersebut, maka rumah Limas
adalah rumah secara alami mengatur keprotokolan yang rapi, tempat duduk para
tamu disaat sedekah sudah ditentukan berdasarkan status tersebut di masyarakat.
Berdasarkan Makanan Khas
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau
tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan Chinese taste yang kental pada
masyarakat Palembang.

Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia.


Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat
Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi
beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan
tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar
tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain
pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan,
pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek
lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak otak.
Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa
menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan
gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut
saus cuka (cuko).
Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan
dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil kecil mirip bakso ikan yang
kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur
kuping sebagai pelengkap.

Model, salah satu olahan pempek yang menggugah selera

Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam dan gurih

Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk
menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu
udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni
Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
Kesimpulan
Dari info di atas saya membuat kesimpulan bahwa daya tarik dari Provinsi
Sumatera Selatan adalah memiliki keanekaragaman kebudayaan yang
menarik. Selain potensi wisatanya palembang juga banyak memiliki makanan
khas seperti pempek dan tekwan. Provinsi Sumatera Selatan memiliki
kebudayaan yang menjadi ciri khas dari daerah provinsi ini.
Sumber:
Kebudayaan Sumatera Selatan:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan
- http://rumahkita2011.blogspot.com/2011/02/rumah-limasrumah-adatsumatra-selatan.html
- http://www.sumselprov.go.id/index.php?module=content &id=5
Nama: Muhammad Surya Armanda
NMP: 15112103
Kelas:1ka11
Mata Kuliah: Ilmu Sosial Dasar (Soft Skill)

About these ads

Halaman judul
Kebudayaan Sumatra selatan dan cara melestaikannya
Disusun oleh ;

sutrisno gusti

shinta puji

zurniyatur r.i

totok umar

widiet nurcahyo

Kata pengantar
Bismil lahhir rohmanir rohim
Segala puji bagi allah tuhan semesta alam , shalawat serta shalam tetap
tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad s.a.w, teriring keluarga ,
sahabast, dan segenap pengikutnya hingga hari kiamat nanti.
Selanjutnya , dengan iringan rahmat , inahyahnya dan hidayah dari allah s.w.t ,
kami telah di beri kemampuan dapat menyusun sebuah buku KEBUDAYAAN
SUMATRA SELATAN DAN CARA MELESTARIKANNYA .
Di mana buku ini kami susun sangatlah tepat apabila digunakan oleh umum dan
kaum pelajaar yang ingin sekali megetahui KEBUDAYAAN SUMATRA SELATAN
DAN CARA MELESTARIKANNYA . Namun karya tulis ini
tidaklah sempurna kriitkan serta saran kita butuhkan supaya karya tulis ini nantinya
sempurna.
Tak lupa kami hanturkan terimah kasih , kepada
1.Pak fathor selaku guru sejarah kami
2.ayah bunda kami yang telah membimbing kami di rumah.
Akhir kata , kami mengucapkan terimah kasih
Situbondo , maret 2011

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini KAMI persembahkan kepada :

Ayahanda dan Ibunda tercinta, dengan doa yang selalumengiringi langkahku. Semoga Allah
Swt,melindungi dan menyayangi keduanya
Saudara-saudara kami serta teman-teman kami yang sudah mengerti kami
Karna berkat teman-teman lah karya tulis ini selesai
Daftar isi

Halaman judul ..1

Kata pengantar..2

Halaman persembahan..3

Daftar isi....4

Motto.5

Bab 1 pendahuluan....6

bab 2 tinjauan pustaka...8

sejarah Sumatra selatan 8

pengertian kebudayaan 10

macam-macam kebudayaan di Sumatra selatan ..10

cara melestarikan kebudayaan di Sumatra selatan....23

penutup .24

Daftar pustaka26

MOTTO
He whose present day is better than yesterdey is successful, he
whose present day like yesterday is loast, he whose present day is
worse than yesterday is cursed ......................
Tidak akan pernah berhasil, orang yang tidak pernah gagal.

Orang yang kehilangan keberanian, maka dia akan kehilangan segalagalanya


I

am slowly walker, but Iam never come back

Bab 1 pendahuluan
1.1 latar belakang
Daerah Sumsel. Salah satunya adalah memilki Keaneka ragaman kebudayaan
yang menarik. Propinsi yang beribu kota di Palembang ini banyak menyimpan
khasanah seni dan budaya.
Selain potensi wisatanya yang mempesona sebut saja Danau Ranau yang
indah , Kota Pagaralam, Sungai Musi, Jembatan Ampera yang menjadi landmark
kota Palembang serta Pulau Kemaro. Juga ada makanan khas yang sangat populer
seperti pempek Palembang, pindang tulang, sambal jokjok yang nikmat, model,
tekwan, pindang patin, berengkes dan tempoyak. Propinsi Sumatera Selatan juga
memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas dari daerah propinsi ini.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa saja keberagaman budaya di provinsi Sumatra selatan ?
1.2.2 Bagaimana cara melestarikan kebudayaan di Sumatra selatan ?
1.3 tujuan
1.3.1 kita mengetahui keberagman kebudayaan Sumatra selatan
1.3.2 kita mengetahui manfaat kebudayaan tersebut
1.3.3 kita mengetahui cara melestarikan kebudayaan tersebut
1.4 manfaat

kita mengetahui keragaman kebudayaan Sumatra selatan ,manfaat


kebudayaan itu dan cara melestarikan kebudayaan itu.

Bab 2 tinjauan pustaka


Sumatera Selatan
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian
selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis
provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep.
Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di
barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan
batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal
sejak dahulu karena sempat menjadi ibu kota dari Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk
dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau,
Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat
perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan
masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek,
model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan
tempoyak.

Sejarah

Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan
Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan
pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan
terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di
Benua Afrika.
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan
Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan
bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.
Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai
datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya,
kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan,
pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi.
Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati
setiap tahunnya.

Kabupaten dan kota


No.

Kabupaten/Kota

Ibu kota
Pangkalan

Kabupaten Banyuasin
Balai

Kabupaten Empat Lawang

Tebing Tinggi

Kabupaten Lahat

Lahat

Kabupaten Muara Enim

Muara Enim

Kabupaten Musi Banyuasin

Sekayu

Kabupaten Musi Rawas

Muara Beliti

Baru
7

Kabupaten Ogan Ilir

Kabupaten Ogan Komering Ilir

Indralaya
Kota Kayu
Agung

Kabupaten Ogan Komering Ulu Baturaja


Kabupaten Ogan Komering Ulu

10

Muaradua
Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu

11

Martapura
Timur

12 Kota Lubuklinggau

13 Kota Pagar Alam

14 Kota Palembang

15 Kota Prabumulih

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Provinsi Sumatra selatan mempunyai banyak kebudayaan , seperti
1.Tari-tarian , seperti

1. Tari Tanggai
Tari tanggai dibawakan untuk menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara
pernikahan.
Tari Tanggai. Foto: kotapalembang

Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah
seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau
rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat
dari lempengan tembaga.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas
daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan
menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.

2. Tari Gending Sriwijaya


Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti
Kepala Negara, Duta Besar, dan sebagainya.
Tari Gending Sriwijaya hampir sama dengan Tari Tanggai. Perbedaannya terletak
pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai.
Tari Gending Sriwijaya. Foto: Anthony/wordpress.com
Penari Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :
Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih),
Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya,
Dua orang pembawa tombak (pria).

3.Tari Madik (Nindai)


Salah satu tarian untuk memilih calon menantu khas Sumatera Selatan.

Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon menantu.


Sang orangtua pria terlebih dahulu datang ke rumah seorang wanita dengan
maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud.
Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan
keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis
dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan
berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria.

4.Tari Mejeng Besuko


Salah satu tarian khas untuk muda-mudi Sumatera Selatan.
Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan. Mereka
bersenda gurau mengambil hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang di antara
mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti
ini.

5.Tari Rodat Cempako


Tarian rakyat khas Sumatera Selatan.
Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan Islam. Gerak dasar tari ini diambil dari
Timur Tengah. Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah.

6.Tari Tenun Songket


Para penarinya umumnya adalah para wanita.

Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah
tangga di Palembang pada umumya yang sedang memanfaatkan waktu luang
dengan menenun songket.
2. kerajinan tangan

1.Sewet Tajung
Sewet Tajung adalah salah satu kain khas daerah Sumatera Selatan. :
Kain khas Sumatera Selatan yang bernama Sewet Tajung ini terdiri atas 2 macam,
yaitu yang khusus dipakai oleh wanita, disebut Sewet Tajung Belongsong,
sedangkan kain sewet tajung yang dipakai kaum pria disebut Sewet Tajung Gebeng.
Selain itu ada lagi yang disebut dengan Tajung Rumpak atau Tajung Bumpak. Sewet
Tajung dalam pembuatannya sebagian memakai benang emas.
Macam-macam Sewet Tajung adalah:
Limar,
Limar Patut,
Petak-petak berwarna (merah, kuning, biru, abu-abu dan lain sebagainya),
Gerbik,
Belongsong (khusus wanita).

2.Sewet Songket
Sewet Songket adalah kain yang biasanya dililitkan/dipakai di bagian bawah pakaian
wanita Palembang.
Sewet Songket. Foto:

Biasanya kain sewet ini berpasangan dengan kemben atau selendang. Sewet
songket ini berbahan benang khas songket Palembang. Ciri khas songket
Palembang terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta
motifnya tidak sama dengan motif kain songket daerah lain. Karena halus dan
sangat indah, harganya cukup mahal.
Kain sewet ini biasanya dipakai pada waktu khusus saja, misalnya pada saat
perayaan perkawinan. Pakaian songket lengkap yang dikenakan oleh pengantin,
biasanya dengan Aesan Gede (Kebesaran) Aesan Pengganggon (Paksangko) Aesan.
Selendang Mantri Aesan Gandek (Gandik), dan sebagainya.
Macam-macam Kain Songket:
Songket benang mas Lepus dan warna-warni,
Songket benang mas Lepus Biasa,
Songket benang mas Lepus Jando Beraes (Hijau,merah dan Kuning),
Songket benang Jando Penganten (Hijau dan Merah),
Songket benang emas Bungo Inten,
Songket benang emas Tretes Midar atau Bidar,
Songket benang emas pulir Biru,
Songket emas Kembang Siku Hijau,
Songket benang emas Bungo Cino,
Songket benang Pacik,
Songket benang emas Cukitan.

3. Sewet Peradan
Salah satu jenis kain sewet khas Sumatera Selatan.

Sewet Peradan disebut juga Sewet Prada adalah kain yang sudah jadi kemudian
diberi motif dengan cat emas yang khusus untuk kain (disebut juga dengan istilah
diprada). Biasanya kain yang diprada adalah kain yang bagus, baik bahan maupun
motifnya.

4.Sewet Pelangi dan Jumputan


Merupakan salah satu jenis kain tradisional masyarakat Sumater Selatan.
Bahan kain ini dari benang sutera serta cat khusus yang tidak luntur. Pembuatannya
tetap secara tradisional. Sewet pelangi permukaannya licin dan halus serta bisa
dikepal dengan tangan. Sedangkan kain atau sewet Jumputan itu bermotif jumputan
yang didapat pada saat proses pewarnaan kain.
3. MAKANAN KHAS

Coba Makanan Palembang, Yuk!


Sudah pernah mencicipi makanan khas Palembang? Pempek, tekwan, model?
Hmm...enak lho! Nesi jadi ketagihan nih!
Nah, pempek yang bentuknya panjang, pempek lenjer sedangkan yang agak besar,
pempek kapal selam. Foto:doskanguzi
Siapa yang belum pernah mencicipi pempek dan makanan khas Palembang lainnya?
Wuiih dijamin ketagihan kalau sudah mencicipi! Pempek, salah satunya yang sangat
terkenal. Tapi tahukah teman-teman kalau nama pempek itu berasal dari mana?
Pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua
keturunan Cina. Menurut cerita rakyat terdahulu, seorang "apek" berusia 65 tahun
yang tinggal di tepian sungai Musi merubah tradisi masyarakat setempat yang

selalu memanfaatkan ikan untuk digoreng atau dipindang. Si apek mencoba


alternatif lain dalam mengolah ikan.
Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka. Makanan tersebut dijual
oleh para apek dengan bersepeda
Pempek juga bisa disantap dengan mie kuning, timun!Nyam..nyam! Foto: flickr
keliling kota. Sambil bersepeda, mereka meneriakkan, "pek...apek". Oleh karena
itu, makanan tersebut dikenal dengan sebutan empek-empek atau pempek.
Pempek yang gurih ini punya banyak jenis lho! Ada jenis pempek yang dihidangkan
dengan cuka. Seperti, pempek lenjer yang berbentuk panjang, pempek keriting,
pempek kulit dan pempek adaan yang berbentuk bulat. Selain itu ada juga pempek
isi, pempek telor yang berukuran kecil, pempek kapal selam berukuran besar,
pempek pistel, dan pempek tahu.
Tekwan, seuugeer!
Buat kamu yang suka makanan panggang, ada juga nih, pempek yang dipanggang,
seperti, otak-otak dan lenggang. Otak-otak salah satu favorit Nesi! Bentuknya
memanjang, agak pipih tapi rasanya euuunaaak!
Selain Pempek, Palembang memiliki makanan khas lainnya yang berbahan dasar
ikan, seperti model, tekwan, serta kerupuk Palembang yang dikenal dengan sebutan
kemplang. Kemplang juga bermacam-macam jenisnya. Mulai dari kemplang goreng,
panggang dan kerupuk.
4.RUMAH ADAT

Rumah Tradisional Limas


Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang.

Rumah Limas.
Rumah tradisional ini selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah
tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan.
Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua. Kebanyakan rumah limas
luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan di atas
tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tanah air.
Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sementara, untuk
rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama dinding dan pintu diberi
ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang dibangun karena biaya
pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa.
5.Lagu Daerah Sumatera Selatan
Selain rumah tradisional dan tari seperti yang tersebut di atas, Propinsi Sumsel juga
memiliki beberapa lagu daerah di antaranya adalah Cuk Mak Ilang, Dek Sangke,
Gending Sriwijaya, dan Kabile-bile

Dan juga
6.HIBURAN

Dul Muluk
Teater tradisional Sumatera Selatan yang dipentaskan dengan lawakan
Apa itu dul muluk? Dul muluk adalah teater tradisional yang berkembang di
Sumatera Selatan. Konon seni pertunjukan ini bermulai dari syair Raja Ali Haji,

sastrawan yang pernah bermukim di Riau. Nah, karya sang raja ini terkenal dan
menyebar hingga Palembang.
Pementasan dul muluk serupa lenong. Foto: palembangdalamsketsa.blogspot
Suatu hari, seorang pedagang keturunan Arab, Wan Bakar, membacakan syair
tentang Abdul Muluk di sekitar rumahnya di Tangga Takat, 16 Ulu. Acara itu menarik
minat masyarakat sehingga datang berkerumun. Agar lebih menarik, pembacaan
syair kemudian disertai dengan peragaan oleh beberapa orang, ditambah iringan
musik.
Pertunjukan itu mulai dikenal sebagai dul muluk pada awal abad ke-20. Pada masa
penjajahan Jepang sejak tahun 1942, seni rakyat itu berkembang menjadi teater
tradisi yang dipentaskan dengan panggung. Grup teater kemudian bermunculan
dan dul muluk tumbuh dan digemari masyarakat.
Dalam dul muluk ada lakon, syair, lagu-lagu Melayu, dan lawakan. Lawakan, yang
biasa disebut khadam, sering mengangkat dan menertawakan ironi kehidupan
sehari- hari masyarakat saat itu.
Bentuk pementasan dul muluk serupa dengan lenong dari masyarakat Betawi di
Jakarta. Akting di panggung dibawakan secara spontan dan menghibur. Penonton
pun bisa membalas percakapan di atas panggung. Bedanya sudah pasti di bahasa
yang digunakan. Kalau lenong menggunakan bahasa Betawi, dul muluk
menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Palembang.
Dul muluk biasanya dipentaskan setiap ada pesta pernikahan. Kadang kala dul
muluk bisa diadakan semalam suntuk. Meski sempat kehilangan pamor, dun muluk
kini kembali dilestarikan oleh generasi muda melalui pementasan di sekolahsekolah. Apakah sekolahmu pernah mementaskan dul muluk?

Dan bagaimana cara melestarikan kebudayaan tersebut,


Ada beberapa hal konkrit yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi pencurian
kebudayaan daerah Indonesia oleh negara tetangga, diantaranya:
1. Mengenali dan bangga akan budaya daerah
Penyakit masyarakat kita terkadang tidak bangga dengan produk dan budaya
sendiri. Kita lebih bangga dengan budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak
sesuai dengan budaya kita sebagai orang Timur. Anak-anak kita bahkan terkadang
tidak lagi mengenal aneka ragam budayanya.
Budaya daerah banyak yang hilang dikikis zaman oleh sebab kita sendiri yang tidak
mau mempelajari dan melestarikannya. Alhasil kita baru bersuara ketika negara lain
sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam dari kita.
Sebagai contoh; Anak-anak kecil zaman sekarang saat ditanya soal mainan, tentu
mereka lebih memilih dunia playstation ketimbang mainan tradisional.
2. Kebijakan pemerintah
Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya
pelestarian kebudayaan daerah di tanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional.
Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan
kebudayaan-kebudayaan daerah di setiap even-even akbar nasional. Misalnya taritarian, lagu daerah, dan sebagainya.
Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda,
bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal
dari negara tetangga.

Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus


memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan daerah yang kita miliki.
Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal
kebudayaan daerah.
Pertama jalur Pendidikan, dalam hal ini memasukan budaya daerah ke dalam
kurikulum sekolah sejak TK sampai SMA. Dengan memasukan budaya daerah
kedalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah maka anak-anak akan
mengenal budaya daerah mereka. Apabila sudah mengenal kemudian diajarkan
bagaimana bentuk dan pelaksanaan budaya tersebut dalam praktek secara terus
menurus dari TK sampai SMA diharapkan budaya daerah akan meresap dan dihayati
oleh anak-anak. Selanjutnya anak-anak timbul rasa cinta kepada budaya daerah
mereka. Menanamkan rasa cinta terhadap budaya sangat penting. Dengan rasa
cinta terhadap budaya daerah sangat penting. Dengan rasa cinta inilah nantinnya
akan menjadi bekal kedepan dalam bentuk action (tindakan) untuk berkarya dan
menampilkan budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Cinta budaya juga
akakn menjadi benteng pelindung gencarnya gempuran pengaruh budayah global.
Kedua melalui jalur Pariwisata. Khasanah kekayaan budaya daerah yang kita miliki
harus diberikan peluang , ruang gerak yang seluas-luasnya. Salah satunya
mengadakan kegiatan pariwisata. Dalam hal ini perlunya campur tangan
pemerintah daerah dalam merancang agenda pariwisata. Pentas budaya seperti
dalam pembahasan ini mengenal lagu bima ( rawa mbojo ) dan pakaian Bima
( rimpu ) perlu secara berkala dan kontinyu ditampilkan dalam pentas tersebut.
Sedapat mungkin acara-acara budaya mengikut sertakan masyarakat luas.
Kapan mulai dan siapa yang bertangung jawab? Berkaitan dengan waktu
pelaksanaan tentu lebih cepat lebih baik. Lebih cepat masuk dalam kurikulum, dan

lebih cepat masuk dalam kurikulum, dan lebih cepat masuk agenda pariwisata lebih
baik, karena akan cepat menangulangi punahnya budaya daerah. Pelestariaan
budaya daerah adalah tangung jawab masyarakat dan pemerintah dan pemiliknya.
Masyarakat dan pemerintah setempat paling bertangung jawab atas berkembang
tidaknya budaya daerah . lembaga dan instansi pendidikan dan kebudayaan
sebagai motor pengeraknya didukung instansi pemerintah yang
mempromosikannya.
Sinergi atau kerja sama bidang pendidikan dan pariwisata sangat ideal dalam
rangka pelestarian budaya daerah. Sekarang waktu yang tepat memulainya, bila
tidak maka satu demi satu budaya daerah akan segera punah. Pada akhirnya bila
tidak dipedulikan maka kita akan terasing budaya kita sendiri. Yang lebih
mengkhawatirkan kita akn tercabut dari akar budaya kita dan tidak lagi memiliki jati
diri, identitas secara kultural ( budaya ). Dnegan melesrarikan budaya daerah akan
menjadi modal utama dalam mewujudkan budaya dan identitas nasional bhineka
tunggal ika, berbeda-beda tetap satu juga.

Bab 3 penutup
A.KESIMPULAN

Setelah menulis menyelesaikan pembahasan dalam skripsi ini, kiranya


dapat diambil kesimpulan
1. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin

Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai


mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

2. Sumatra selatan mempunyai kebudayaan yang beragam yang harus di


lestarikan
B.SARAN-SARAN
1. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus ikut melestarikan kebudayaan
daerah dengan cara Mengenali dan bangga akan budaya daerah
2. Pemerintah harus memantau dan ikut melestarikan kebudayaan daerah
supaya tidak di ambil Negara lain
C.PENUTUP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat, tauiq serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis berharap, semoga karya
inidapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi penulis sendiri.Tidak lupa penulis
mohon maaf, apabila dalam penyusunan kalimat maupun bahasanya masih
dijumpai banyak kekeliruan. Penulis sangatmengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif guna perbaikan di masamendatang.Mudah mudahan apa yang


penulis buat ini mendapat ridha dari Allah
yang maha murah. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang

yang beruntung di akhirat nanti. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta orang tua
semoga
menambah pengetahuan dalam mendidik anak. Amin ya rabbal almin.
Daftar pustaka

2PakaianadatPalembangKainSongketPalembang
Indonesiakayasekalidengananekaragamkebudayaandaerah,diantaranyakainkainkhas
daerahyangmemilikicoraksertabahankhasdaridaerahmasingmasing.Sebagaiorang
Indonesia,ModeDenganKainSongketPalembangtentukitasangatbanggadengananekaragam
kaindaerahyangadadiIndoensiaini.BeberapadaerahdiIndonesiamemilikikainkhasdaerah
yangberupakaintenun.SepertikaintenunTrosoJepara,kainsongketPalembang,dll.
Walaupunsamasamadibuatdengancaraditenun,namunsetiapdaerahmemilikicorakyang
berbeda.BegitupuladenganModeDenganKainSongketPalembang.
ModeDenganKainSongketPalembangmerupakansejeniskaintenuntradisionalyangdibuat/
ditenundenganmenggunakantangan(handmade).KainsongketPalembanginibiasadigunakan
diacaraacararesmi.BahanutamadaripembuatankainsongketPalembanginiberupabenang
emasdanbenangperaksehinggakainsongketPalembanginimemangakanterlihatsangat
blinkblinkdanmewah.ModedengankainsongketPalembangtidakhanyadigunakansebagai
bahandasarpakaiansaja.NamunModeDenganKainSongketPalembangterkadangjuga
digunakansebagaibahanpembuatanaksesorisrumahyangdipajangdidindingrumahatauyang
biasadisebutdengantapestry.
2.3SeniMusikTradisionalPalembangJidur
MusikJidursudahterkenaldiseluruhSumateraSelatan,entahkapanlahirnyamusikini.Namamusik
Jidurinidibawaolehkaumkolonialyangakhirnyamenjadimusikkolonial.Musikiniseringdibawakan
padasaatacarapernikahandanacaraperayaanlainnya.MusikJidurseirngdisebutjugadenganMusik
BlaskarenadimainkanolehbelasanorangdanadajugayangmenyebutMusikJidursebagaiMusik
Brassyangartinyakesenianmusikyangalatmusiknyamerupakanalattiupyangberasaldarilogam.
Disebutmusikjidurkarenamusikiniseringdipakaiuntukmengiringi(Ngarak)pengantindanyang
palingmenonjolpadajiduriniadalahalatmusikyangbulatdanbesaryangdipikuloleh2orang,dan
kalauditabuhberbunyiDur.DurDursehinggasuasanalebihmeriah.
Awalnyakesenianinimemerlukan14oranguntukmemainkan14alatmusikyangterdiridari:

2BuahTerompet

2BuahSakAlto/SaxoponeAlto
1BuahFLarinet/Clarinet
1BuahTenorSak/SaxoponeTenor
1BuahBariton/BaritonHorn
1BuahTenor/TenorHorn
3BuahAltHorn/AltoHorn
1BuahBass/ShauShophon
1BuahTambur/SnareDram
1BuahJidur/BassDram

Tetapiseiringperkembanganwaktupersonilyangmemainkanjidurinijugaberkurangtidaksampailagi
14orang,tetapiwalautidakkompletmusikyangdihasilkantidakjauhberbeda.

2.4SejarahKeseniandanBudayaPalembang
SejarahtuaPalembangsertamasuknyaparapendatangdariwilayahlain,telahmenjadikankotaini
sebagaikotamultibudaya.Sempatkehilanganfungsisebagaipelabuhanbesar,pendudukkotainilalu
mengadopsibudayaMelayupesisir,kemudianJawa.Sampaisekarangpunhalinibisadilihatdalam
budayanya.Salahsatunyaadalahbahasa.Katakataseperti"lawang(pintu)","gedang(pisang)",adalah
salahsatucontohnya.GelarkebangsawananpunbernuansaJawa,sepertiRadenMas/Ayu.Makam
makampeninggalanmasaIslampuntidakberbedabentukdancoraknyadenganmakammakamIslamdi
Jawa.
KotaPalembangjugaselalumengadakanberbagaifestivalsetiaptahunnyaantaralain"Festival
Sriwijaya"setiapbulanJunidalamrangkamemperingatiHariJadiKotaPalembang,FestivalBidardan
PerahuHiasmerayakanHariKemerdekaan,sertaberbagaifestivalmemperingatiTahunBaruHijriah,
BulanRamadhandanTahunBaruMasehi.
KesenianyangterdapatdiPalembangantaralain:

Kesimpulan
Demikian penulis sampaikan kepada para pembaca sekalian walaupun
mungkin masih ada kekurangandalam makalah ini, harap dimaklumi. Bukan
hal baru lagi bahwa telah sangat banyak budaya - budaya yang kita miliki
perlahan - lahan dikaui sepihak oleh negara tetangga. Dan kita sebagai
rakyat Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah dan sopan santun nya,
hanya bisa mengelus dada melihat kebudayaan daerah bangsa kita di akui
begitu saja. Oleh karena itu kita butuh hal - hal yang konkrit atau bukti yang
pasti yaitu dengan cara :

Kitaharusmengenalidanmemilikisikapbanggaakanbudayadaerahyangkita
milikiyangnotabenemilikRepublikIndonesia.

KitaharusmengapresiasikankebijakanPemerintahuntukikutsertadalamkegitan
melestarikankebudayaanmilikRepublikIndonesia.

KebudayaanMasyarakatSumateraSelatan

Sumatera Selatan di kenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini di abad VII
XII Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yakni Keajaan
Sriwijaya. Pengaruhnya bahkan sampai ke Formosoa dan Cina di Asia serta Madagaskar di
Afrika.
Di provinsi yang amat sangat terkenal dengan kain songket dan kain pelanginya ini terdapat 12
jenis bahasa daerah dan delapan suku, di antaranya dominan adalah Suku Palembang, Suku
Komering, Suku Ranau, dan Suku Semendo. Untuk menjaga keragaman ini tetap berada dalam
harmoni, pemerintah lokal membuat peraturan daerah yang bertujuan untuk mengelola
kebudayaan yang ada. Peraturan ini mencakup pemeliharaan bahasa, sastra serta aksara daerah,
pemeliharann kesenian, pengelolaan kepurbakalaan kesejarahan serta nilai tradisional dan
museum. Pariwisata Sumatera Selatan bahkan dalam koridor peraturan daerah in, agar pariwisata
di sana tetap berbasis kebudayaan Sumatera Selatan di satu sisi dan bernilai ekonomi tinggi di
sisi yang lain.
Masyarakat Sumatera Selatan umumnya hidup rukun dan agamis. Selama periode 2004 2006,
misalnya, tidak terdapat catatan buruk tentang konflik antar kelompok atau antarsuku tertentu.
Kendati demikian, sebagai langkah preventif pemerintah harus berupaya menggalang kerukunan
diantara masyarakatnya dengan menghadirkan tokoh agama terkenal, dan lain sebagainya. Di
berbagai forum semacam itulah pemerintah menekankan pentingnya harmoni dan stabilitas demi
kelanjutan pembangunan.
Salah satu hasil kerajinan dari masyarakat Sumatera Selatan adalah :

Sewet Songket

Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian bawah
pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemban atau selendang. Bahan sewet songket ini
ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan benang Ciri khas songket Palembang terletak pada
kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif kain songket
daerah lain Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian
bawah pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemban atau selendang. Bahan sewet
songket ini ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan benang Ciri khas songket Palembang
terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif

kain songket daerah lain. Oleh karena itu sewet songket ini dibuat dengan bahan halus dan seni yang
tinggi maka harganya cukup mahal. Biasanya dipakai pada waktu tertentu pada saat perayaan
perkawinan. Pakaian songke lengkap yang dikenakan oleh pengaten, biasanya dengan Aesan Gede
(kebesaran) Aesan Pengganggon (Paksangko) Aesan. Selendang Mantri Aesan Gandek (Gandik) dan
sebagainya.
Macam-macam Kain Songket:

Songket benang mas Lepus dan warna-warni


Songket benang mas Lepus Biasa
Songket benang mas Lepus Jando Beraes (Hijau,merah dan Kuning)
Songket benang Jando Penganten (Hijau dan Merah)
Songket benang emas Bungo Inten
Songket benang emas Tretes Midar atau Bidar
Songket benang emas pulir Biru
Songket emas Kembang Siku Hijau
Songket benang emas Bungo Cino
Songket benang Pacik
Songket benang emas Cukitan

Sewet Tanjung Sewet tajung adalah kain yang khusus di pakai untuk laki-laki kalau wanita ada kain
Tajung khususnya pula yang disebut dengan kain Tajung Blongsong sedangkan kain Tajung khusus untuk
pria adalah yang disebut dengan Gebeng dan ada lagi yang disebut dengan Tajung Rumpak atau Tajung
Bumpak.Sewet Sewet Tajung dalam pembuatannya memakai benang emas walau tak penuh. Macammacam Sewet Tajung adalah:

Limar
Limar PatutPetak-petak berwarna (Merah, Kuning, Biru, abu-abu dan lain sebagainya
Gerbik
Blongsong (khusus wanita)

Sewet Pelangi dan Jumputan Kain pelangi ini sangat beraneka ragam dan sangat indah.
Bahannya pun dari benang kain sutra serta cat khusus yang tidak luntur. Pembuatannya tetap secara
tradisional.
Sewet pelangi permukaannya licin dan halus serta bias dikepal dengan tangan sedangkan kain atau
sewet Jumputan itu bunga-bunganya tampak seperti di jemput-jemput dengan benang sewaktu
perebusan sehingga selesainya menjadi indah dan bagus.
Sewet Peradan Sewet Peradan disebut juga Sewet Prada kain yang sudah jadi kemudian di Prada
dengan cat emas yang khusus untuk mengecat kain. Biasanya kain yang di prada adalah kain yang
bagus baik bahan maupun motifnya.
Sewet Batik Palembang Selain kain-kain yang tersebut diatas ada juga kain batik. Batik
Palembang mempunyai cirri ; khusus dengan motif yang halus dan warnanya yang magis. Sewet Batik
Palembang yang terkenal adalah Sewet Batik Jepri dan Batik Lasem.

Seni Ukir

Dalam pola atau bentuk ukiran kayu, dua elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dari penjelmaan
sesuatu pola khususnya dalam motif dan tehnik penyusunan selain berpungsi sebagai nilai artistik dan
Ventilasi (Lobang Angin) juga mempunyai fungsi bermakna filsofi Seperti kita temui di bangunanbangunan lama rumah Palembang dan bangunan lainnya banyak ditemui ukiran-ukiran kayu yang indah
dan menarik sengga menampakan keanggunan dan keagungan budaya negeri dan masyarakat
pembuatnya. Seni ukir Palembang memiliki motif khusus yang berbeda dengan daerah lain. Pengaruh
Cina atau Budha masih menonjol, namun guratannya lebih didominasi tumbuhan, bunga melati dan
teratai serta tidak ada gambaran tentang manusia atau hewan. Ciri ukiran Palembang sangat khas.
Semua motifnya bunga dan perwarnannya pun di dominasi warna kuning keemasan, warna dominan
dalam ukiran Palembang. Kemilau warna yang dihasilkan dari cat warna emas inilah yang
membedakannya dengan ukiran daerah lain, seperti misalnya dari Jepara. Badan lemari, daun pintu,
tutup Aquarium atau bingkai cermin dan foto, misalnya selalu disaput cat warna emas. Sementara bagian
lainnya dilapisi warna merah tua dan hitam. Gambar bunga mawar dengan warna hitam makin
menonjolkan penampilan ukiran kayu Palembang. Biasanya jenis kayu yang dipakai untuk mengukir pun
harus lah jenis kayu tembesu yang keras dan kuat. Padahal dulu, ukiran Palembang hanya terbatas pada
lemari yang fungsinya untuk menaruh kain songket. Bahan yang dipergunakan umumnya kayu
berkualitas tinggi, terutama tembesu dan sejenisnya.
sumber : file:///C:/Users/Dian_Ulumia/Documents/buku%27Q/ISD%20%28kebudayaan%29/index.php
%28tenun%20songket%29.htm

Rumah Adat Sumatera Selatan


Pakaian Adat Sumatera Selatan
Makanan Khas
Pempek

Kerupuk Kemplang

Tekwan

Lenggang

SumberDayaAlamProvinsiSumateraSelatan
potensi sumatra selatan

KAYU KARET Sebagai SUBSTITUSI KAYU HUTAN ALAM


Pembatasan penggunaan kayu yang berasal dari hutan alam sebagai bahan baku
industri, bukanlah hal yang mencemaskan bagi pelaku industri kehutanan. Hal ini
justru harus dijadikan tantangan agar industri tetap bertahan dan tidak terjadi
pengurangan bahkan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Berbagai
upaya yang bisa ditempuh antara lain melalui efisiensi penggunaan mesin dan
penggantian sumber bahan baku yang berasal dari kayu hutan tanaman, hutan
rakyat ataupun perkebunan
Sesuai Peraturan Pemerintah No.34/2002, kapasitas izin industri primer hasil hutan
tidak boleh melebihi daya dukung hutan secara lestari dan sumber bahan baku
industri primer hasil hutan selain dari hutan alam, dapat pula berasal dari hutan
tanaman, hutan hak dan hasil dari perkebunan berupa kayu.
Guna mendukung program pelestarian hutan dengan cara tidak menggunakan kayu
yang berasal dari hutan alam sebagai bahan baku industri kayu, Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan revitalisasi industri kehutanan. Program
revitalisasi industri kehutanan yang dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan berupa:
Perbaikan perizinan industri primer hasil hutan kayu (IPHHK) dari bahan baku kayu
bulat yang berasal dari hutan alam menjadi bahan baku kayu yang berasal dari
hutan tanaman ataupun hutan rakyat; Mempermudah proses dan prosedur
perizinan untuk industri yang menggunakan bahan baku kayu yang berasal dari
hutan tanaman; Pengetatan pemberian Izin Usaha-IPHHK.
Menurut Syamsudin, Kepala Seksi Pengolahan Industri Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Selatan, saat ini pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak lagi
mengeluarkan izin untuk industri primer yang akan memanfaatkan kayu yang
berasal dari hutan alam. Setelah dilakukan revitalisasi dan pengetatan perizinan,
kini industri yang aktif di Sumatera Selatan tinggal 72 industri dengan kapasitas
untuk kayu gergajian 487.100 m3, plywood 276.000 m3, MDF (medium density
fiberboard) 220.000 m3, Veneer 12.000 m3, serta Pulp 2.250.000 m3 per tahun.
Jumlah ini jauh menurun dibanding tahun 1990-an yang mencapai 234 industri
kayu. Dari jumlah itu, empat industri kayu telah menggunakan mesin rotary baru
dengan diameter sisa log core mencapai 3-8 cm dengan kapasitas total 152.000
m3/tahun. Saat ini Pemprov Sumatera Selatan terus menggalakkan penggunaan
bahan baku kayu non hutan alam dan penggantian mesin rotary dengan diameter
sisa log core kecil bagi industri perkayuan.
Potensi kayu karet di provinsi ini cukup besar, mengacu data Dinas Perkebunan
Sumatera Selatan tahun 2004, lahan karet yang ada mencapai 900.000 hektar.
Luasan ini merupakan lahan karet terluas di seluruh Indonesia. Sekitar 129 ribu
hektar diantaranya merupakan lahan karet yang sudah tua dan tidak produktif lagi.
Potensi kayu yang ada dari kayu karet tua yang perlu diremajakan sekitar 6,5 juta
m3. Sedangkan peremajaan normal yang dilakukan per tahun umumnya sekitar 4%

dari luas kebun karet yang ada atau sekitar 36.000 hektar. Dengan asumsi per
hektar menghasilkan 50 m3 kayu, maka kayu hasil peremajaan ini bisa
menghasilkan 1,8 juta m3 kayu karet yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan
baku industri kayu. Potensi sebesar ini dapat menjamin kesinambungan pasokan
bahan baku industri kayu dengan bahan baku kayu karet sebagai substitusi
kebutuhan pasar produk plywood dari kayu alam di provinsi Sumatera Selatan.
Volume kayu sebanyak ini merupakan peluang pengembangan industri veneer/kayu
lapis dari kayu karet. Sebagai gambaran, industri veneer/kayu lapis skala sedang
dengan kapasitas 30.000 m3/tahun dapat menyerap 300 tenaga kerja, baik pada
industri maupun pada kegiatan eksploitasinya. Dengan potensi sebesar 1,8 juta
m3/tahun atau setara dengan 1,25 juta m3 veneer atau plywood 900.000 m3/tahun
dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 12.500 orang.
Dari pengamatan kami, perusahaan yang telah melakukan efisiensi mesin dan
menggunakan bahan baku kayu yang berasal dari kayu rakyat dan perkebunan,
perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan membuka lapangan kerja
baru. Sebagaimana dikemukakan Sukriadi, Direktur Operasional PT Wahana Lestari
Makmur Sukses, pihaknya telah membuka industri pengolahan kayu veneer dengan
kapasitas 6 ribu meter kubik per tahun di Kabupaten Ogan Ilir yang menggunakan
bahan baku kayu karet yang berasal dari masyarakat.
Dengan 3 buah mesin rotary, industri ini mampu mengolah bahan baku kayu karet
dan kayu sengon berdiameter sekitar 50-60 Cm dengan diameter sisa/core hingga
3-4 cm. Sedangkan tenaga kerja yang mampu diserap sebanyak 80 orang. Veneer
yang dihasilkan dikirim ke Jambi untuk diproses lebih lanjut menjadi kayu
lapis/plywood. Hingga saat ini kebutuhan bahan baku masih dapat dipenuhi, baik
dari karet rakyat maupun perkebunan. Pihaknya sudah mengadakan kerjasama
dengan PTPN VIII untuk pemenuhan bahan baku kayu karet sebanyak 10.000 m3.
Untuk menjaga keberlangsungan pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu karet
rakyat, masyarakat diberi bibit dan pupuk serta biaya kompensasi sebesar Rp 1 juta
hingga Rp 3 juta per hektar. Umumnya masyarakat menyambut baik pemanfaatan
kayu karet yang sudah tidak produktif ini, karena selama ini kayu karet yang sudah
tua harus ditebang sendiri dan tidak ada yang memanfaatkannya.
Lebih jauh Sukriadi menambahkan bahwa selain kayu karet, Sumatera Selatan juga
potensial dengan kayu sengon. Hampir di seluruh kabupaten dapat dijumpai kayu
sengon hasil kegiatan sengonisasi yang belum termanfaatkan secara optimal. Di
samping itu terdapat pula beberapa HTI yang siap panen yang belum melakukan
penebangan karena kesulitan pemasaran. Sedang di hutan rakyat banyak dijumpai
pula kayu akasia dan pulai, disamping banyak lahan kosong milik masyarakat yang
dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman rakyat. Semua potensi ini sangat
prospektif bagi pengembangan industri kayu non hutan alam.
Arah revitalisasi industri kehutanan

Secara nasional, saat ini sebagian besar industri kehutanan masih bertumpu pada
bahan baku kayu dari hutan alam, sedangkan kemampuan produksi kayu dari hutan
alam menurun sehingga terjadi kesenjangan kemampuan pasokan bahan baku kayu
dengan kebutuhan industri.
Kayu bulat yang bukan berasal dari hutan alam pada umumnya berdiameter kecil
sehingga tidak efisien jika diproses dengan mesin rotary lama yang pada umumnya
hanya mampu mengolah/mengupas sampai sisa log core berdiameter 20-25 cm.
Namun dengan mesin rotary yang menggunakan teknologi baru, kayu bulat dengan
diameter kecil mampu diolah hingga sisa log core berdiameter 3-8 cm, tergantung
jenis kayu dan mesin yang digunakan.
Dengan demikian, sejalan dengan upaya revitalisasi industri kehutanan maka
industri primer hasil hutan kayu ke depan diarahkan untuk hutan alam sebagai
bahan baku andalan. Revitalisasi industri kehutanan juga diarahkan untuk
menggunakan mesin rotary berteknologi baru sehingga lebih efisien dalam
penggunaan bahan baku, hemat energi serta ramah lingkungan.

SumberDayaAlamSumateraSelatan

Sumber daya alam khususnya potensi energi primer yang terdapat di wilayah
Sumatera Selatan merupakan daya tarik kuat bagi masuknya penanaman modal
untuk meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini didukung oleh letak Provinsi
Sumatera Selatan diantara Pulau Jawa dan Singapura/Malaysia yang secara
ekonomi sangat strategis. Salah satu sumber daya alam itu adalah Batu Barra.
salah
satu
bahan
bakar
fosil.
Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui
proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Cadangan batubara di Sumatera Selatan 18,13 milyar ton. Lokasi batubara
terdapat di kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Mutu
cadangan batubara pada umumnya berjenis lignit dengan kandungan kalori antara
4800-5400
Kcal/kg.
Cadangan batubara tersebut baru dikelola PT Bukit Asam dam dan PT Bukit Kendi
pada lokasi Kabupaten Muara Enim. ;Sedangkan cadangan sebanyak 13,07 Milyar
Ton belum dikelola sama sekali.

PotensiSumberDayadiSumateraSelatan

Sumatera Selatan yang terkenal dengan segudang potensi baik di bidang


sumber daya alam maupun manusianya ternyata juga menyimpan potensi
sebagai lumbung energi baru di Indonesia. Sumber daya alam khususnya
potensi energi primer yang terdapat di wilayah Sumatera Selatan merupakan
daya tarik kuat bagi masuknya penanaman modal untuk meningkatkan
perekonomian daerah. Ditambah lagi stratetisnya letak Provinsi Sumatera
Selatan di antara Pulau Jawa dan Singapura. Malaysia yang secara ekonomi
sangat strategis.
Potensi besar yang ada di Sumatera Selatan dalam hal sumber daya energi
seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan panas bumi tersebar luas dan
melimpah adalah modal dasar dalam mewujudkan terbentuknya Sumatera
Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional khususnya melalui Pembangunan
Ketenagalistrikan dan penyediaan energi bahan bbakar dan industri.
Pembangunan sumber daya energi khususnya energi listrik melalui
Pembangunan Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
mulut tambang dengan bahan bakar batubara akan menjawab kelangkaan
listrik di Pulau Jawa dan Sumatera.
Peluang Investasi
Ada banyak potensi sumber daya alam di Sumatera Selatan yang
dicadangkan dan belum dikelola dan masih menunggu kedatangan para
investor penanam modal untuk mengelolanya. Saat ini beberapa peluang
investasi yang ditonjolkan untuk dikelola adalah :
1. 1. Minyak Bumi

Potensi minyak bumi di Sumatera Selatan cukup besar cadangan yang ada
hingga mencapai 5.034.082 MSTB, Produksi ekploitasi pertamina dan
mitranya selama 1998-2002 baru mencapai 3.718.720 barrel perhari.
2. Gas Alam
Cadangan gas alam di Sumatera Selatan cukup banyak dan dapat ditemukan
di Kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir
mencapai 7.238 BSCF. Produksi ekploitasi 4 tahun terakhir baru rata-rata
2.247.124 MMSCF. Gas alam ini dapat dijadikan bahan pembangkit tenaga
listik, produk plastik dan pupuk.

3. Batubara
Untuk batu bara sendiri cadangan batubara di Sumatera Selatan
diperkirakan mencapai 18,13 milyar ton. Lokasi batubara terdapat di
Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Mutu
cadangan batubara pada umumnya berjenis lignit dengan kandungan kalori
antara 4800-5400 Kcal/kg. Cadangan batubara tersebut baru dikelola PT
Bukit Asam dam dan PT Bukit Kendi pada lokasi Kabupaten Muara Enim.
Sedangkan cadangan sebanyak 13,07 Milyar Ton belum dikelola sama sekali.
4. Pembangkit Tenaga Listrik
Untuk pembangkit tenaga listrik daya tampung saat ini 411,975 KW. Saat ini
PLN masih defisit , lebih kurang 90 Mega Watts. Kebutuhan setiap tahun
meningkat. Diprediksi tahu 2012 defisit PLN di Sumatera Selatan akan
mencapai 291,91 Mega Watts. Sebagian besar Pembangkit Listrik yang ada
adalah tenaga diesel sedangkan pembangkit listrik tenaga yang lainnya
belum benar-benar ditoleh.

Anda mungkin juga menyukai