Desember 2016
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing 2
Mengetahui / Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Geologi
LOKASI PENELITIAN
Daerah penelitian terletak di daerah Karangsari dan sekitarnya
KESAMPAIAN DAERAH
maupun roda empat. Dari Yogyakarta untuk mencapai daerah penelitian dapat
Ciamis dengan waktu tempuh berkisar 5-6 jam dengan jarak kurang lebih 245 km.
TAHAPAN PENELITIAN
Tahapan penelitian dari Tugas Akhir 1 ini dimulai dari tahap persiapan
berupa studi literatur terkait geologi, morfologi, tataguna lahan, dan pemahaman
peta geologi, peta geomorfologi dan penyusunan laporan dari data-data hasil
Fisiografi Regional
Aktifitas geologi Jawa Barat menghasilkan beberapa zona fisiografi yang satu
geologinya. Van Bemmelen (1949), membagi daerah Jawa Barat ke dalam 4 besar
zona fisiografi, masing-masing dari utara ke selatan adalah Zona Dataran Pantai
40 km. Batuan penyusun terdiri atas batuan sedimen Tersier dan batuan
dalam zona ini terdiri atas batuan sedimen berumur Neogen yang ditindih
secara tidak selaras oleh batuan vulkanik berumur Kuarter. Akibat tektonik
yang kuat, batuan tersebut membentuk struktur lipatan besar yang disertai
Bemmelen, 1949).
Jawa Barat bagian baratdaya dibagi menjadi empat fase tektonik, yaitu:
daerah gunung Selatan Jawa Barat, membentuk struktur yang berarah barat-
timur. Hasil kegiatan tektonik ini ditandai dengan adanya hubu ngan tidak
selaras antara Formasi Walad dan Formasi jampang yang ada diatasnya.
Dalam fase tektonik ini aktivitas vulkanisme cukup kuat, hal ini ditandai
sesar. Arah perlipatan dan sesarnya barat-timur. Struktur yang terjadi ini
3. Fase Tektonik Plio-Plistosen. Pada fase ini terjadi sutau kegiatan tektonik yang
cukup besar, yang tejadi pada kala Pliosen Atas sampai Plistosen Bawah. Fase
diketahui dengan pasti, apakah kegitan tektonik ini terjadi hingga zaman
Kuarter.
4. Fase Tektonik Kuarter. Pada fase ini terjadi bersamaan dengan kegiatan
yang sekarng berada dipegunungan selatan jawa barat, Gerak tektonik pada
Pola struktur yang berkembang di Jawa Barat merupakan pola Meratus yang
sesar pada pola Meratus ini diketahui berumur Kapur-Paleogen. Pola Sunda
regangan (strain). Pola ini diketahui mulai terbentuk pada umur Pliosen
(Eosen-Oligosen Akhir) atau sekitar 53-32 juta tahun lalu. Sedangkan pola
Jawa yang berkembang diwakili oleh sesar-sesar naik berarah barat-timur (W-
E). Pola ini diketahui terbentuk mulai Oligosen Akhir-Miosen Awal atau
Stratigrai Regional
yang terdiri dari endapan volkanik berumur Kuarter. Secara regional, tatanan
stratigrafi dari tua ke muda dan variasi litologinya adalah sebagai berikut:
berumur Tersier, kala Miosen. Formasi ini disusun oleh lava andesit
terkekarkan, breksi andesit hornblenda, sisipan tuf hablur halus, dan setempat
kala Miosen, yang disusun oleh batupasir tufaan, tuf batuapung, batulempung,
satuan batuan sedimen berumur Tersier, kala Miosen. Anggota Sukaraja secara
basalt.
(kala Pliosen) yang disusun oleh breksi, tuf, dan batupasir. Satuan ini menindih
Andesit (Tpi(a))
yang berumur lebih muda dari batuan terobosan Diorit Kuarsa. Satuan ini
Satuan ini terdiri dari produk gunungapi berumur Kuarter yang berasal
Tilu (Qkl, Qhl, Qtl), Kracak-Puncakgede (Qkp), dan beberapa produk sekunder
tak teruraikan berasal dari sumber erupsi gunungapi tua (Qopu). Produk
gunungapi Kuarter tua terdiri dari produk primer berupa lava andesit (andesit
batuapung), tuff (tuff hablur halus-kasar dasitan), dan produk sekunder berupa
breksi lahar (mengandung fragmen batuapung dan lava andesit sampai basalt)
dan G.Kaledong (Qyk), dan beberapa produk gunungapi tak teruraikan (Qypu,
Qhp, Qhg). Satuan ini terdiri dari produk gunungapi primer berupa lava andesit
sampai basalt (basalt labradorit), tuff, dan piroklastik tak terkonsolidasi berupa
abu gunungapi, lapili, eflata. Sedangkan produk sekunder terdiri dari breksi
Satuan ini berumur paling muda (holosen) yang terdiri dari endapan
kolovium (Ok), endapan danau (Od), dan endapan alluvium (Oa). Endapan
koluvium terdiri dari talus, rayapan, dan runtuhan bagian tubuh kerucut
gunungapi tua berupa bongkah batuan beku, breksi tuff, dan pasir tuff (Ok).
Endapan danau (Od) terdiri dari lempung, lanau, pasir halus hingga kasar dan
kerikil, umumnya bersifat tufaan. Alluvium (Oa) berupa lempung, lanau, pasir
halus hingga kasar dan kerikil serta bongkah-bongkah batuan beku dan
sedimen.
RENCANA PENELITIAN :
PENELITI TERDAHULU :
LAMPIRAN :
Daftar Pustaka
Bandung.
Alzwar, M. et al. 1992. Peta Geologi Lembar Garut Pamaungpuek.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi