LEMPENG TEKTONIK
Cover
OLEH : KELOMPOK 2
RIZKY HIZRAH WUMU (471 414 011)
MUH. IQBAL ASIKI (471 414 027)
FEBRIATNO SH. TIMUMUN (471 414 026)
AHMAD REZA H. (471 414 025)
Daftar Isi
Cover ........................................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ........................................................................................................ iii
1.
2.
ii
Daftar Gambar
iii
1.
1.1
Lapisan Bumi
Struktur bumi
Struktur bumi dibagi berdasarkan komposisi penyusun dan sifat fisis
Terdiri dari dua bagian yaitu inti dalam (inner core) dan inti luar (outer
core)
Inti dalam bersifat padat, memiliki radius 1220 km dan densitas massa
13 gr/cm3 Inti luar bersifat liquid, melingkupi inti dalam dengan
ketebalan rata-rata 2250 km dan densitas massa 11 gr/cm3
b. Mantel (Mantle)
-
Terdiri dari mantel atas (upper mantle) dan mantel bawah (lower
mantle).
Mantel atas berada di bawah kerak bumi sampai kedalaman 670 km.
Bagian terluar dari mantel atas ( 100 - 200 km dari kerak bumi) disebut
sebagai astenosfir.
c. Litosfir
-
Litosfir merupakan struktur bumi yang terdiri dari kerak Bumi (Earth
crust) dan bagian astenosfir yang bersifat rigid.
d. Kerak Bumi
-
Terdiri dari kerak samudra (oceanic crust) dan kerak benua (continental
crust)
1.2
bumi (geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai sifat-sifat fisik
seperti misalnya gaya tarik (gravitasi), kemagnetan, kelistrikan, merambatkan
gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para
akhli geofisika mempelajari susunan bumi, yaitu misalnya dengan metoda
pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat
Gambar 1.2 Rambatan gelombang Primer (P) dan Sekunder (S) pada interior bumi.
Gelompang P (garis hijau) merambat pada semua bagian dari lapisan material bumi
sedangkan gelombang S (garis merah) hanya merambat pada bagian mantel dari interior
bumi, b. Sifat rambat gelombang P dan S pada interior bumi. Terlihat gelombang P dapat
merambat pada interior bumi baik yang berfasa padat maupun berfasa cair, sedangkan
gelombang S tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar yang berfasa cair
2.
tektonik. Sehingga untuk membahas gejala dan distribusi gunung api perlu
membahas terlebih dahulu masalah tektonik lempeng dan proses-proses yang
terjadi di dalamnya.
2.1
Tektonik Lempeng
Terpisahnya bagian daratan dari daratan asalnya dapat membentuk suatu
lautan yang baru dan dapat juga berakibat pada terjadinya proses daur ulang lantai
samudra kedalam interior bumi. Sifat mobilitas dari kerak bumi diketahui dengan
adanya
gempabumi,
aktifitas
gunungapi
dan
pembentukan
pegunungan
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, benua besar Pangaea mulai terpecah-pecah
menjadi benua-benua yang ada sekarang ini.
Gambar 2.1 Super-Continent (Pangea) dengan 6 Lempeng besar dan 7-10 Lempeng Kecil
(Widodo, 2015)
timur dengan garis pantai benua Afrika bagian barat, dimana kedua garis pantai ini
cocok dan dapat dihimpitkan satu dengan lainnya (gambar 2.8). Wegener menduga
bahwa benua benua tersebut diatas pada awalnya adalah satu atas dasar kesamaan
garis pantai. Atas dasar inilah kemudian Wegener mencoba untuk mencocokan
semua benua benua yang ada di muka bumi(Noor, 2009).
Persebaran Fosil
Persamaan fosil tumbuhan (Glossopteris) di Australia, India, Antartika dan
barat Eropa serta terdapat kesamaan formasi batuan juga pada bagian timur
Amerika Selatan dan bagian barat Afrika (Anonim (Departement of Natural
Resources), 2005)
pada 250 juta tahun yang lalu diketahui bahwa belahan bumi bagian selatan pada
zaman itu terjadi iklim dingin, dimana belahan bumi bagian selatan ditutupi oleh
lapisan es yang sangat tebal, seperti benua Antartika, Australia, Amerika Selatan,
Afrika, dan India. Wilayah yang terkena glasiasi di daratan Afrika ternyata menerus
hingga ke wilayah ekuator (Noor, 2009)
Para ahli kebumian baru percaya bahwa daratan yang mengalami glasiasi
berasal dari satu daratan yang dikenal dengan super-kontinen Pangaea yang terletak
jauh di bagian selatan dari posisi saat ini. Bukti-bukti dari Wegener dalam
mendukung hipotesa Pengapungan Benua baru diperoleh setelah 50 tahun sebelum
Paleomagnetisme
Suatu metoda yang dipakai untuk mengetahui medan magnet purba adalah
tetap pada arah aslinya. Batuan batuan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu akan
merekam arah kutub magnet pada saat dan tempat dimana batuan tersebut
terbentuk, dan hal ini dikenal sebagai Paleomagnetisme.(Noor, 2009)
Gambar 2.6 Perubahan arah magnetik batuan tiap lapisan pada gunung api
(Anjasmara, 2015)
(1960) dalam tulisannya yang berjudul Essay in geopoetry describing evidence for
sea-floor spreading. Harry Hess menjelaskan bukti-bukti pemekaran lempeng
samudra yang terjadi di pematang tengah samudra (mid oceanic ridges)(Noor,
2009).
Gambar 2.7 Kenampakan Pematang Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge) yang berada di
Samudra Atlantik (Noor, 2009)
Gambar 2.8 Arus Konfeksi pada mantel bumi menyebabkan pergerakan Litosfer
10
Gambar 2.9 pengukuran umur batuan dan hasil pengukuran sedimen (Widodo, 2015)
2.2
menjauh
(divergen),
dan
mengalami
pergeseran
satu
sama
lain
(transform)(Anjasmara, 2015).
Batas Konvergen: Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling
bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi atau
Obduksi
Batas Divergen: Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling
menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya
tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan
dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada
lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas
lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Ocean
Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh
11
lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab
yang membentuk laut merah.
2.3
Gambar 2.10 Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Divergen, Konvergen dan Transform
12
dan Afrika), Laut Merah (Benua Afrika dan Semenanjung Sinai / Jazirah Arab)
serta Rifting yang terjadi di Afrika Timur Bagian Utara
Bergeraknya lempeng akan mengaktifkan gunung api dan memicu
terjadinya gempa. Karena bidang tumbukan antar lempeng lebar dan panjang maka
menimbulkan sebaran gunung api berupa lingkaran api (ring of fire)(Widodo,
2015).
2.3.1
Zona Subduksi
Gunungapi yang terbentuk di Zona subduksi baik antara samudrasamudra maupun samudra dan benua umumnya memiliki tipe
gunungapi Strato-cone volcano(Anonim (SDSU), 2016b). Gunung
berapi jenis ini umumnya tinggi dan terdiri atas lapisan lava
mengeras serta abu vulkanik. Gunung berapi ini terdiri atas lapisanlapisan.
Hampir
99%
gunungapi
di
Indonesia
termasuk
13
Gambar 2.12 Tipe Gunungapi pada zona subduksi (Anonim (SDSU), 2016b)
14
Zona Rifting
15
Daftar Pustaka
16