Anda di halaman 1dari 10

Buku Putih

Bab I

Sistem Dan Teori Keputusan


Sistem adalah suatu kesatuan usaha, terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan secara teratur dan berusaha mencapai tujuan dalam lingkungan
yang kompleks. Hal ini menunjukkan kompleksitas dari sistem, meliputi
kerjasama antar bagian interdeenden satu sama lain. hubungan yang teratur dan
terorganisir merupakan hal penting. Selain itu adanya sistem memudahkan
dalam

mencapai

tujuan.

Pada

dasarnya

pendekatan

sistem

merupakan

penerapan sistem ilmiah dalam manajemen. Dengan cara ini dapat diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan keberhasilan suatu organisasi
atau sistem.
Konsep sistem sangat berguna sebagai cara berpikir dalam suatu
kerangka

analisa.

Konsep

tersebut

memberi

pengertian

lebih

mendasar

mengenai perilaku dari suatu sistem dalam mencapai tujuannya sehingga kaitan
antara faktor-faktor teknologi, ekonomi, sosial dan politik makin lama makin erat,
gerakan disalah satu bidang akan mempunyai pengaruh pada bidang lain. Hal
tersebut mencerminkan kompleksitas dari lingkungan.
Dalam mengambil keputusan sring kali dihadapkan pada berbagai kondisi
antara lain unik, tidak pasti, dinamis, jangka panjang dan kompleks. Dalam
pendekatan normatif, ktriteria yang tepat untuk menyatakan bahwa suatu
keputussan itu baik apabila seluruh informasi telah dimanfaatkan secara penuh,
dasar-dasar rasionalitasnya telah diikuti dengan baik, dan proses perpindahan
dari satu tahap ke tahap lainnya telah berjalan dengan konsisten.
Mngambil

atau

membuat

keputusan

adalah

suatu

proses

yang

dilaksanakan sesorang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada


dengan harapan sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatifalternatif keputusan yang ada. Alternatif keputusan tersebut dapat dilakukan
berdasarkan informasi yang sudah diolah dan disajikan dengan dukungan sistem
penunjang keputusan. Informsi tersebut erbentuk dari data yng merupakan
bilangan dan terms bermakna khusus yang disusun, diolah dan disajikan dengan
dukungan sistem informasi manajmen. Setelah itu keuputusan yang diambil
perlu ditindaklanjuti dan pelaksanaannya perlu mengacu kepada standar

prosedur operasi. Keputusan yang dihasilkan dari tahap informasional dapat


langsung ditindaklanjuti berupa tindakan atau dapat dikaji ulang dengan
mengumpulkan informasi tambahan, dengan tujuan untuk mengurangi kadar
ketidakpastian.

BAB III
Pengukuran
Pengukuran dalam kehidupan sehari-hari berbeda denngan pengukuran
dalam penelitian. Tujuan pengukuran dalam penelitian adalah menyediakan data
dengan kualitas sebaik mungkin dan kesalahan sekecil-kecilnya untuk menguji
hipotesis, melakukan estimasi, prediksi, atau deskripsi. Pengukuran dalam
penelitian idak hanya mencakup aspek kuantittif saja tetapi juga aspek kualitatif.
Pengukuran kuantitatif adalah penempatan angka-angka atau nilai dalam kajian
empiris berdasarkan aturan tertentu. Pengukuran kualitatif adalah penempatan
kde atau lambang yang tidak memiliki unsur niali atau skor dalam kejadian
empiris beradasrkan aturan tertentu.
Skala pengukuran merupakan sepernagkat aturan yang diperlukan utuk
mengkuantitatifkan

data

dari

pengukuran

suatu

variable.

Pada

sebuah

pengukuran, penelliti akan mentranformasi pengamatan yang dilakukan pada


sifat atau ciri suatu objek menjdai suatu skala pengukuran. Pda kenyataannya
skala ukur standar tidak hanya dibutuhkan untuk keperluan bersft exact saja
akan tetapi dalam penelitian-penelitian bersifat non exact juga dibutuhkan pula
suatu

alat

ukr dengan

skala

tertentu

yang

dapat

dipergunakan.

Guna

mendukung berbagai bidang penelitian baik yang bersifat exact maupun non
exact maka dikenal 5 macam skala pengukuran. Lima macam skala pengukuran
tersebut adalah:
1. Skala nominal, Skala nominal hanya bisa membedakan suatu yang
kualitatif dan menghasilkan data nominal.
2. Skala ordinal, ukuran ini untuk mengurutkan objek dari yang terendah
hingga tertinggi dan sebaliknya.
3. Skala interval, skala yang memiliki unsur jarak dan angka kualitatif yang
tidak memiliki angka nol mutlak.

4. Skala Rasio, skala yang memiliki smeua ciri suatu skala interval disamping
itu memiliki titik nnol sejati.
5. Skala perbandingan berpasangan, skala ini digunakan untuk menentukan
kepentingan rlatif dari elemen-eelemen dan kriteria-kriteria yang ada.
Proses pengukuran dikatakan dapat dimengerti jika orang lain selain orang
yang mendesain alat ukur juga mengerti prosedur dari pengukuran tersebut.
Oleh karenaa itu, diperlukan beberapa informasi untuk memudahkan interpretasi
dari suatu pengukuran. Yaitu pedoman penggunaannya, instruksi rinci mengenai
penggunaannya, penilaian atau scoring, bukti korelasi antar pertanyaan, dll.
BAB IV

Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan


Ketidakpastian merupakan hal yang sering terjadi dalam pengambilan
keputusan. Sebagai misalnya industri tertentu berkeinginan untuk mengevluasi
kinerjanya dalam rangka pengembangan ke depan. Tanpa memperhatikan
tingkatan dan kompleksitas suatu perihal keputusan, pada dasarnya persoalan
keputusan merupakan suatu kumpulan alternatif yang terkait langsung atau
tidak langsung dengan kumpulan keadaan tidak pasti yang melingkupi stiap
alternatif

tersebut.

Untuk memudahkan penggambaran

situasi

keputusan

tersebut secara sistematis dan komprehensif, maka perlu digunakan suat


diagram yang pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kronologis tentang
keadaan yang mungkin terjadi untuk setiap alternatif keputusan. Diagram ini
disebut diagram keputusan.
Terdapat dua tipe diagram keputusan, yaitu diagram keputusan pada
kejdian pasti dan diagram keputusan dengan kejadian tidak pasti. Diagram
keputusan kejadian pasti adalah diagram keputusan yang isinya hanya
merupakan kumpulan alternatif keputusan dengan pilihan pasti. Diagram
keputusan dengan kejadian tidak pasti adalah diagram keputusan yang isinya
merupakan kumpulan alternatif keputusan dan kumpulan kejadian pasti dan
kumpulan kejadian tidak pasti.
Pemilihan alternatif keputusan pada diagram keputusan pasti dilakukan
dengan membandingkan nilai setiap alternatif yang ada pada suatu simpul
secara backward. Nilai alternatif keputusan pada diagram keputusan dengan
kejadian tidak pasti dihitung secara backward dengan menggunakan konsep

expected value/ nilai haarapan. Expected value adalah nilai dari hasil keputusan
setiap state of nature yang akan terjadi.
Informasi yang sempurna untuk sebuah kejadian yang tidak pasti adalah
informasi yang dapat menghilangkan selurruh ketidakpastian yang melingkupi
hasil kejadian tersebut. Jadi setelah menerima informasi tersebut, hasil yang
akan muncul dapat diketahui dengan pasti. Nilai ini dapat dimanfaatkan
pengambil keputusan dalam mengalokasikan biaya untuk melakukan usaha atau
kajian dalam rangka mendapatkan informasi tambahan tersebut.

BAB V

Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja


Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
melakukan analisis dalam pengambilan keputusan

terbaik dari sejumlah

alternatif dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Pembuatan


keputusan dengan metode bayes dilakukan melalui upaya penguantifikasian
kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dinyatakan dengan suatu bilangan
antara 0 dan 1 atau skala konversinya. Namun seringkali hal ini dianggap
sebagai probabilitas pribadi atau subjektif dimana bobot bayes didasarkan pada
tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman serta latar belakang pengambil
keputusan.
Contoh aplikasi penggunaan proseur bayes adalah pemilihan pemasok
bahan utama untuk membuat produk baru pada suatu industri dalam sistem
rantai pasok. Prosedur bayes digunakan untuk menentukan rekapitulasi hasil
kinerja pemasok. Tingkat kepentingan indikator ini merupakan informasi awal
yang

bersifat

subjektif.

Contoh

lain

penerapan

metode

bayes

dalam

pengembangan agroindustri adalah pada kasus pemilihan bahan baku untuk


produksi bioetanol.

Metode perbandingan eksponensial merupakan salah satu metode untuk


menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik
ini digunakan sbagai

pembaantu

individu pengambilan keputusan

untuk

menggunakan rancnag bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada
tahapan proses. Berbeda dengan metode bayes, MPE akan menghasilkan nilai
alternatif yang perbedaannya lebih kontras. Teknik perbandingan indeks kinerja
merupakan indeks gabungan yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian
atau peringkat dari berbagai alternatif berdasarkan berbagai kriteria.
Metode delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam
metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa
kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Pendekatan delphi memiliki tiga group
yang berbeda yaitu, pembuat keputusan, staf dan responden. Pembuat
keputusan akan bertanggung jawab terhadap keluaran dari kajian delphi. Sebuah
grup kerja tersusun atas staf dan pembut keputusan bertugas mengembangkan
dan menganalisa semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi
kuisioner yang diperlukan. Tugas staf koordinato adalah mengontrol staf dalam
pengetikan, mailing kuisioner, membagi dan proses hasil serta penjadwalan
pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja
yang setuju untuk menjawab kuisioner.

BAB VI

Proses Hierarki Analitik


Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi sebuah bagian-bagian dan
tertata dalam suatu hierarki. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan
nilai bobot relatif darii suatu kriteria majemuk atau alternatif majemuk terhadap
suatu kriteria. Pemberian bobot tersebutsecara intuitif yaitu dengan melakukan
perbandingan

berpasangan.

AHP

memiliki

banyak

keunggulan

dalam

menjelaskan proses pengambilan keputusan karena dapat digambarkan secara


grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan.
Terdapat tiga prinsip dalann memecahkan persoalan dengan analisis logis
eksplisit yaitu penyusunan hierarki (dilakukan dengan cara mengidentifikasi

pengetahuan dan informasi yang sedang diamati), Penetapan prioritas ( untuk


setiap

level

hierarki,

perlu

dilakukan

perbandingan

berpasangan

untuk

menetukan prioritas), konsistensi logis ( semua elemen dikelompokkan secara


logis dan diperingkatkan secara konsistensi sesuai dengan suatu kriteria yang
logis).
Ada dua macam hierarki, struktural dan fungsional. Pada hierarki
struktural

sistem yang kompleks disusun ke dalam komponen-konponen

pokoknya dalam urutan menurun sesuai ifat struktural. Hierarki fungsional


menguraikan sisstem yang kompleks menjadi elemen-elemen pokoknya menurut
hubungan esensial.
Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu
responden ahli tetapi aplikasinya penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh
beberapa ahli multidisiplioner. Konsekuensinya pendapat beberapa ahli tersebut
perlu dicek konsistensinya datu persatu. Pendapat yang konsisteen kemudian
digabungkan dengan menggunkan rata-rata geometrik.

BAB VII
Penilaian Kinerja Rantai Pasok
Konsep nilai tambah adalah suatu perubahan nilai yang terjadi karena
adanya perlakuan terhadap suatu input pada suatu proses produksi. Ada dua
cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan
nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah
untuk pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor teknis dan
faktor pasar. Dengan kata lain, nilai tambah menggambarkan imbalan bagi
tenaga kerja, modal dan manajemen yang dapat dinyatakan secara matematik.

Risikko rantai nilai pasok dapat didefinisikan sebagai kerugian yang dikaji
dari sisi kemungkinan terjadinya, sis kemungkinan penyebabnya dan sisi
akibatnya dalam rantai pasok sebuah perusahaan dan lingkungannya. Analisi
risiko rantai pasok merupakan bagian dari manajemen rantai pasok yang haarus
dilakukan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kegagalan bisnis
dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Proses manajemen resik yang umum
terjai pada suatu perusahaan yaitu, identifikasi resiko, pengkajian resiko,,
pengambilan keputusan dan implementasi pada kegiatan manajemen risiko serta
pengawasan resiko.
SCOR adalah suatu model referensi proses yang dikembangkan oleh
dewan rantai pasokan sebagai alat diagnosa supply chain management. SCOR
dapat digunakan

untuk

mengukur performa

rantai

pasokan

perusahaan,

meningkatkan kinerjanya dan mengomunikasikan kepada pihak-pihak yang


terlibat didalamnya. Sebagai sebuah model referensi maka pada dasarnya model
SCOR didasarkan pada tiga pilar utma yaitu: pemodelan proses (referensi untuk
memodelkan suatu proses rantai pasokan agar lebih mudah diterjemahkan dan
dianalisis),

pengukuran

mengukur

performa

performa/kinerja

suatu

rantai

rantai

pasokan

pasokan

perusahaan

(referensi
sebagai

untuk
standar

pengukuran) dan penerapan best practise (referensi untuk menentukan best


practise yang dibutuhkan oleh perusahaan).

Buku Merah
Bab III
Konsep Dan Struktur Dasar Sistem Fuzzy
Banyak permasalahan dunia nyata yang tidak bisa hanya dikodekan dalam
dua nilai, tapi lebih cenderung dipetakan oleh logika bahsa yang memerlukan
pengolahan informasi yang tidak lengkap, tidak tepat, kabur, dan tidak pasti.

Disanalah sistem fuzzy yang terdiri ata komputasi logika dan gugus fuzzy dapat
dimodelkan. Dengan logika fuzzy wilayah input dicirikan oleh istilah linguistik,
bukan dengan angka atau bilangan.
Sistem Fuzzy merupakan penduga numerik yang terstruktur dan dinamik.
Sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem intelijen
dalam lingkungan yang tidak pasti, dan tidak tepat. Sistem ini menduga suatu
fungsi dengan llogika fuzzy. Logika fuzzy merupakan bagian dari logika boolean,
yang digunakan untuk menangani konsep derajat kebenaran, yaitu nilai
kebenaran antara benar dan salah. Logika fuzzy sering menggunakan informasi
linguistik dan verbal. Dalam logika fuzzy terdapat beberapa proses, yaitu
penentuan gugus fuzzy, penerapan aturan if-then, serta proses inferensi fuzzy.
Gugus fuzzy merupakan pengembangan dari gugus biasa yang hanya
bernilai ganda (two-valued) terutama untuk menanngani konsep kebenaran
parsial yang akan memungkinkan kita memodelkan ketidakpastian pada bahasa
alami. Kekaburan dalam bahasa alami akan ditekankan oleh istilah llinguistik
yang digunakan untuk menerangkan objek atau situasi tertentu. Mislakan pada
frase: ketika hari sangat mendung, akan sangat mungkin untuk terjadi hujan,
yang mudah dipahai oleh otak manusia. Gugus fuzzy bersama dengan sistem
penalaran fuzzy, menyediakan alat bantu yang memungkinkan sistem komputasi
memahami istilah-istilah samar serta menalarkannya.
Proses pengambilan keputusan merupakan proses penyelesaian masalah
yang menghasilkan tindakan. Dari dasar pemikiran inilah telah banyak teknik
pengambilan keputusan dimodifikasi berbasis fuzzy agar memenuhi pasyarat
adanya ketidaklengkapan dan ketidakpastian informasi pada proses pemilihan
tersebut. Ada dua pendekatan dimana pendekatan pertama menerngkan
pengambilan keputusan sebagai hasil perpotongan (interseksi) antar tujuan
(goal) dan kendala yang didefinisikan oleh gugus fuzzy. Pendekatan kedua
menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan gabungan tujuan dan
kendala menggunakan rata-rata fuzzy.

Bab VII

Proses Hierarki Analitik Fuzzy


Penyususnan
pengetahuan

atau

hierarki
informasi

dilakukan
yang

dengan

sedang

cara

diamati,

mengidentifikasi

yang

dimulai

dari

permasalahan yang kompleks yang diuraikan menjadi elemen pokoknya, dan


elemen pokok ini diuraikan lagi ke dalam bagian-bagiannya lagi dan seterusnya
secara hierarkis. Jumlah bagian ini berkisar lima sampai sembilan. Penilaian
setiap tingkat hierarki dinilai melalui perbandingan berpasangan. Untuk berbagai
persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbik dalam mengekspresikan
pendapat. Skala 1-9 ditetapkan sebagai pertimbangan dalam membandingkan
pasangan elemen di setiap tingkat hirarki terhadap suatu elemen yang berada
ditingkat atasnya. Skala dengan sembilan satuan dapat menggambarkan derajat
sampai mana kita mampu membedakan intensitas tata hubungan antar elemen.
Untuk setiap tingkat hierarki, perlu dilakukan perbandingan berpasagan
untuk menentukan prioritas. Sepasang elemen dibandingkan berdasarkan
kriteria tertentu dan menimbang intensitas preferensi antar elemen. Hubungan
antara elemen dari setiap tingkatan hierarki ditetapkan dengan membandingkan
elemen itu dalam pasangan. Hubungannya menggambarkan pengaruh relatif
elemen pada tingkat hierarki terhadap setiap elemen pada tingkat yang lebih
tinggi.
Semua elemen dikelompokan secara logis dan diperingkatkan secara
konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Peenilaian yang mempunyai
konsisten tinggi sangat diperlukan dalam persoalan pengambilan keputusan,
agar hasil keputusannya akurat. Namun dalam hal kehidupan nyata konsistensi
sempurna sukar dicapai.konsistensi sampai batas tertentu dalam menetapkan
priorotas adalah perlu untuk memperoleh hasil-hasil yang sahih dalam dunia
nyata. AHP mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan
melalui suatu rasio konsistensi.
Metode AHP merupakan metode untuk memformalkan pengambilan
keputusan yang terdiri dari beberapa pilihan dan tiap pilihan terdiri dari
beberapa atribut. Beberapa atribut sering sulit diformalkan sehingga preferensi
pengambilan keputusan berupa frase harus kita gunakan sebagai penggani nilai
pasti pada atribut tersebut. Logika dan nilai fuzzy memberikan cara yang lebih
alamiah terkait dengan preferensi pengganti nilai pasti ini.

Metode fuzzy AHP digunakan untuk pemilihan suatu alternatif dan


penyesuaian masalah dengan menggabungkan konsep teori fuzzy dan analisis
struktur

hierarki.

Penggunaan

metode

fuzzy

memungkinkan

pengambil

keputusan untuk memasukan data kualitatif dan kuantitatif ke dalam model


keputusan. Dengan alasan ini pengambil keputusan biasanya lebih merasa yakin
untuk memberi penilaian dalam bentuk rentang daripada penilaian dalam bentuk
nilai tertentu.

Anda mungkin juga menyukai