Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM 1

SISTEM PENGINDERAAN JAUH

RESOLUSI SPASIAL, SPEKTRAL, RADIOMETRIK, DAN


TEMPORAL

FANNY ZAFIRA MUKTI


Mhs. Fasttrack 2015

PROGRAM PASCASARJANA GEOMATIKA


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

ULASAN KONSEP RESOLUSI DALAM CITRA SATELIT


a. Resolusi Spasial
Jarak target dengan wahana memainkan peran besar dalam menentukan tingkat kedetilan
objek yang didapatkan dan total area yang direkam oleh sensor. Semakin tinggi jarak antara
sensor dengan target (objek yang direkam), maka semakin luas area yang direkam, tetapi data
yang dihasilkan dari proses perekaman menjadi kurang detil. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah jarak antara sensor dengan target (objek yang direkam), maka semakin
kecil/sempit luas area yang direkam, tetapi data yang dihasilkan dari proses perekaman
menjadi semakin detil.
Kedetilan objek yang dapat dilihat tergantung pada resolusi spasial dari sensor dan
mengacu pada ukuran terkecil yang memungkinkan untuk terdeteksi. Resolusi spasial dapat
diartikan sebagai kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil. Resolusi spasial dari
sensor pasif (kasus pada sensor aktif microwave) tergantung pada Instantaneous Field of
View (IFOV). IFOV ini merupakan fungsi dari ukuran detektor, tinggi sensor dan optik. Pada
sensor digital seperti generasi Landsat dan SPOT, sensor merekam kecerahan (brightness)
semua objek yang ada di dalam IFOV. Brightness adalah jumlah radiasi yang dipantulkan
atau diemisikan dari permukaan bumi. Dengan kata lain, IFOV adalah suatu areal pada suatu
permukaan bumi dalam mana gabungan/campuran brightness suatu permukaan diukur. Nilai
kecerahan (brightness value) dari suatu pixel diperoleh dari BV-nya IFOV. Akan tetapi
ukuran pixel bisa lebih kecil atau lebih besar dari ukuran IFOV, tergantung dari bagaimana
BV tersebut disampel (direkam) oleh sensor.
Piksel biasanya berbentuk persegi dan mewakili daerah tertentu pada citra. Jika citra
memiliki resolusi spasial 20 meter dan citra dari sensor yang ditampilkan memiliki resolusi
penuh, maka masing-masing piksel mewakili area seluas 20 m x 20 m. Apabila citra hanya
dapat menampilkan fitur-fitur yang besar, maka dikatakan citra tersebut memiliki resolusi
kasar atau rendah. Dalam citra dengan resolusi halus atau tinggi, benda-benda kecil dapat
terdeteksi.
b. Resolusi Spektral
Resolusi spektral menggambarkan kemampuan sensor untuk menentukan interval
panjang gelombang yang baik. Resolusi spektral merupakan interval panjang gelombang
khusus pada spektrum elektromagnetik yang direkam oleh sensor. Semakin sempit lebar
interval spektrum elektromagnetik, resolusi spectral akan menjadi semakin tinggi.

Citra hitam putih (pankromatik) memiliki panjang gelombang yang luas, sehingga
resolusi spektralnya kasar. Film warna sensitif terhadap energi yang dipantulkan di atas
bagian terlihat dari spektrum, namun memiliki resolusi spectral yang lebih tinggi karena
secara individu sensitive terhadap energi yang dipantulkan pada spektrum panjang
gelombang biru, hijau, dan merah. Dengan demikian, dapat mewakili fitur berbagai warna
berdasarkan pemantulan fitur tersebut di masing-masing rentang panjang gelombang yang
berbeda.
Banyak sistem penginderaan jauh merekam energi berbagai panjang gelombang pada
berbagai resolusi spectral, sensor ini disebut dengan sensor multispektral. Sensor
multispektral yang lebih lanjut disebut dengan sensor hiperspektral. Sensor hiperspektral
mendeteksi ribuan band spektral yang sangat sempit terdiri atas sinar tampak, NIR, dan midinfrared yang merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik.
c. Resolusi Radiometrik
Sebuah citra yang diperoleh dari film atau sensor, sensitivitas terhadap besarnya energi
elektromagnetik menentukan resolusi radiometrik. Saat citra diakuisisi dari sensor, besarnya
sensitivitas energi elektromagnetik menentukan resolusi radiometrik. Resolusi radiometrik
dari sistem penginderaan jauh menguraikan kemampuan sensor dalam mendeteksi perubahan
energi terkecil. Resolusi radiometrik dari sistem pencitraan menggambarkan kemampuannya
untuk membedakan perbedaan yang sangat kecil dalam energi. Resolusi radiometrik yang
lebih baik ditunjukkan dengan lebih sensitifnya kemampuan mendeteksi perubahan kecil dari
emisi energi yang dipantulkan.
Data citra diwakili oleh angka-angka digital yang positif yang bervariasi dari 0 hingga
hasil 2 pangkat dikurangi satu. Kisaran ini sesuai dengan jumlah bit yang digunakan untuk
pengkodean angka dalam format biner. Setiap bit mencatat hasil pangkat 2 (misal 1 bit=2
1=2). Jumlah tingkat kecerahan maksimum yang tersedia tergantung pada jumlah bit yang

digunakan. Jadi, jika sensor yang digunakan adalah 8 bit untuk merekam data, aka ada
28=256 nilai digital yang tersedia, mulai dari 0-255. Jika hanya 4 bit yang digunakan, maka
hanya 24=16 nilai digital number berkisar 0-15. Data citra umumnya ditampilkan dalam
berbagai warna abu-abu, dengan hitam mewakili sejumlah digital 0 dan putih mewakili nilai
maksimum (misalnya, 255 di data 8-bit).
d. Resolusi Temporal
Resolusi temporal adalah waktu yang dibutuhkan oleh satelit untuk menyelesaikan
seluruh siklus orbitnya. Resolusi temporal juga dapat diartikan sebagai interval waktu yang
dibutuhkan oleh satelit untuk merekam area yang sama. Resolusi temporal adalah frekuensi
suatu sistem sensor merekam suatu area yang sama (revisit). Semakin singkat waktu revisit
time-nya maka semakin tinggi temporal resolutionnya.
Kemampuan untuk mengumpulkan citra dari daerah yang sama di permukaan bumi pada
periode waktu yang berbeda adalah salah satu elemen yang paling penting untuk menerapkan
data penginderaan jauh. Karakteristik fitur/obyek dapat berubah dari waktu ke waktu,
perubahan ini dapat dideteksi dengan mengumpulkan dan membandingkan citra multitemporal. Dengan pencitraan yang berkelanjutan pada waktu yang berbeda kita dapat
memantau perubahan yang terjadi di permukaan bumi, apakah alami atau disebabkan oleh
manusia. Faktor waktu penting dalam pencitraan ketika :
-

Awan menutupi obyek di permukaan bumi (sering terjadi pada daerah tropis)
Fenomena sesaat (banjir, lapisan minyak) perlu dicitrakan
Diperlukannya perbandingan multi temporal (penyebaran penyakit hutan dari tahun

ke tahun)
Perubahan penampilan fitur dari waktu ke waktu dapat digunakan untuk
membedakannya dari fitur yang serupa (gandum/jagung)

PRAKTIKUM 1 PENURUNAN RESOLUSI SPASIAL DAN RADIOMETRIK


A. Menurunkan resolusi spasial
1. Membuka citra landsat landsat 8 natural color (band 4, 3, 2) dan landsat 7 natural
color (band 3, 2, 1)
2. Melakukan pemotongan wilayah yang sama pada landsat 8 dan landsat 7
Landsat 8 :
Landsat 7 :

3. Melakukan pengecekkan resolusi spasial pada masing-masing data citra landsat 8 dan
landsat 7 yang sudah dilakukan pemotongan wilayah.
Landsat 8 :
Landsat 7 :

Keterangan pixel menunjukkan nilai resolusi spasial pada masing-masing citra yaitu
sebesar 30 meter.
4. Melakukan penurunan resolusi spasial citra menggunakan basic tools Resize data
(Spatial/Spectral)

Pada kotak dialog Resize Data Input File pilih citra yang akan dilakukan penurunan
resolusi spasial.
Akan muncul kotak dialog Resize Data Parameters pilih Set Output Dims by Pixel
Size untuk menentukan besar output piksel yang dikehendaki.
- Misalnya pada praktikum kali ini, landsat 8 diturunkan resolusi spasialnya
menjadi 100 meter dan landsat 7 diturunkan resolusi spasialnya menjadi 60 meter.

Resolusi spasial landsat 8 diturunkan menjadi 100 m :

Resolusi spasial landsat 7 diturunkan menjadi 60 m :

Hasilnya :
Landsat 8 :
- Resolusi spasial 30 meter

Resolusi spasial 100 meter

Landsat 7 :
- Resolusi spasial 30 meter

Resolusi spasial 60 meter

Kesimpulan :
Resolusi spasial adalah ukuran terkecil obyek yang dapat direkam oleh suatu sistem
sensor. Dengan kata lain maka resolusi spasial mencerminkan kerincian informasi
yang dapat disajikan oleh suatu sistem sensor. Pada resolusi spasial 30 meter, obyek-

obyek masih dapat dibedakan dengan jelas, pada resolusi spasial 60 meter pikselpiksel mulai kasar, namun obyek masih dapat dibedakan. Pada resolusi spasial 100
meter piksel-piksel menjadi sangat kasar, tingkat kedetilan obyek menurun, dan
obyek menjadi sulit dibedakan (misalnya aliran sungai menjadi tidak terlihat).
B. Menurunkan Resolusi Radiometrik
1. Membuka citra landsat landsat 8 natural color (band 4, 3, 2) dan landsat 7 natural
color (band 3, 2, 1)
2. Melakukan pemotongan wilayah yang sama pada landsat 8 dan landsat 7
Landsat 8 :
Landsat 7 :

3. Melakukan pengecekkan resolusi radiometrik pada masing-masing data citra landsat


8 dan landsat 7 yang sudah dilakukan pemotongan wilayah.
- Klik Basic Tools Statistic Compute Statistic kemudian memilih file yang
-

akan dilakukan compute statistic


Atau dapat juga dengan klik kanan pada image Quick Stats

Landsat 8 :


Nilai Min dan Max menunjukkan rentang nilai radiometrik pada masing-masing band.
Pada citra landsat 8 yang sudah dilakukan pemotongan wilayah, rentang nilai
radiometrik berkisar antara 0 255 pada setiap band.
Land sat 7 :

Nilai Min dan Max menunjukkan rentang nilai radiometrik pada masing-masing band.
Pada citra landsat 7 yang sudah dilakukan pemotongan wilayah, rentang nilai
radiometrik berkisar antara 0 255 pada setiap band.

4. Melakukan penurunan resolusi radiometrik pada masing-masing citra landsat 8 dan


landsat 7.
Cara 1 :
- Melakukan penyimpanan citra ke dalam resolusi 8 bit

Hasilnya :
Landsat 8 :

Nilai digital number tidak berubah (tetap dalam rentang 0-255) hanya saja warna
yang ditampilkan menjadi greyscale.
Landsat 7 :

Nilai digital number tidak berubah (tetap dalam rentang 0-255) hanya saja warna
yang ditampilkan menjadi greyscale.
Cara 2 :
-

Melakukan stretch data dengan klik basic tools stretch data, kemudian pilih
citra yang akan dilakukan penurunan nilai radiometriknya.

Kemudian pada jendela data stretching, ubah stretch range by value, kemudian
isikan nilai radiometrik minimum dan maksimum pada data awal, dan juga nilai
radiometrik output yang dikehendaki.

Pada praktikum kali ini, nilai input radiometrik adalah 0-255, kemudian pada
landsat 8 akan dilakukan penurunan nilai radiometrik menjadi 15-90, dan untuk
landsat 7 akan dilakukan penurunan nilai radiometrik menjadi 0-50.

Hasilnya :
Landsat 8 :
-

Sebelum dilakukan penurunan resolusi radiometrik

Setelah dilakukan penurunan nilai radiometric menjadi 15-90

Landsat 7 :
-

Sebelum dilakukan penurunan resolusi radiometrik

Setelah dilakukan penurunan nilai radiometric menjadi 0-50

Kesimpulan :
Resolusi radiometrik adalah ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran
radiasi (radiant flux) yang dipantulkan atau diemisikan dari suatu obyek permukaan
bumi. Semakin banyak bit-nya maka semakin bagus citra yang kita miliki.
Contoh :
-

Penurunan resolusi radiometrik pada band 4 landsat 8

Citra band 4 landsat 8 memiliki nilai radiometrik sebesar 0-52133 pada daerah di atas.

Melakukan penurunan resolusi radiometrik dengan cara menyimpan citra tersebut


ke dalam 8 bit.

Hasilnya :
Sebelum :

Sesudah 8 bit :

Statistik pada hasil setelah dilakukan penurunan resolusi radiometrik menjadi 8 bit
menunjukkan rentang nilai radiometrik 0-255

Anda mungkin juga menyukai