Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur

I. Filsafat Barat
1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas
di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka.
2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno.
3. Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Rne Descartes,
Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu.
a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat
dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk
hidup, atau tata surya.
b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti
pengetahuan). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas,
sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berbagai cabang
ilmu pengetahuan (sains) yang dikenal sekarang.
c. Aksiologi membahas masalah nilai atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan
manusia.
5. Filsafat barat digunakan sebagai alat merasionalkan hal-hal yang didogmakan gereja pada
abad pertengahan.
6. Filsafat didasari pada pandangan universal yaitu manusia sebagai penakluk alam.

II. Filsafat Timur


1. Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di
India, Republik Rakyat Cina dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya.
2. Ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama.
3. Nama-nama beberapa filsuf Timur, antara lain Siddharta Gautama/Buddha,
Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.
4. Filsafat Timur pemikirannya lebih ke perasaan dan hati nurani dan menekan keharmonisan antara
alam dan manusia.

5. Filsafat Timur lebih memandang manfaat filsafat sebagai alat untuk lebih mengerti esensi dari
kebudayaan aslinya.

Filsafat Barat adalah sebutan yang digunakan untuk pemikiran-pemikiran


filsafat dalam dunia Barat atau Occidental. Pada umumnya filsafat terdiri dari
dua garis besar, yaitu Filsafat Barat dan Filsafat Timur. Filsafat Barat berbeda
dengan Filsafat Timur atau Oriental.[1] Permulaan dari sebutan Filsafat Barat ini
dari keinginan untuk mengarah kepada pemikiran atau falsafah peradaban Barat.
[1]

Masa awalnya dimulai dengan filsafat Yunani di Yunani Kuno.[1] Pada masa ini

sebagian besar Bumi sudah dicakup, termasuk Amerika Utara dan Australia.[1]
Penentuan wilayah yang menjadi bagian dalam menentukan aliran mana sebuah
pemikiran atau falsafah itu lahir menimbulkan perdebatan. [1] Perdebatan terjadi
untuk menentukan wilayah seperti [[Afrika Utara[[, sebagian besar Timur Tengah,
Rusia,

lainnya.[1]

dan

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia, filosofi dalam bahasa Inggris, berasal dari
bahasa Yunani kuno, yaitu:

philosophia (), yang secara literal

bermakna, "kecintaan kepada perkataan" (philein = "mencintai" + sophia = kata


mutiara, dalam arti pengetahuan). Dalam arti kontemporer, Filosofi Barat
merujuk pada dua tradisi utama filsafat kontemporer: filsafat analitik dan filsafat
kontinental.
Filsafat Timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis
yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Cina, Filsafat India,
Filsafat Jepang, Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan sebagainya. Masingmasing jenis filsafat merupakan suatu sistem-sistem pemikiran yang luas dan
plural.[1] Misalnya saja, filsafat India dapat terbagi menjadi filsafat Hindu dan
filsafat Buddhisme, sedangkan filsafat Cina dapat terbagi menjadi Konfusianisme
dan Taoisme.[2] Belum lagi, banyak terjadi pertemuan dan percampuran antara
sistem filsafat yang satu dengan yang lain, misalnya Buddhisme berakar dari
Hinduisme, namun kemudian menjadi lebih berpengaruh di Cina ketimbang di
India.[2] Di sisi lain, filsafat Islam malah lebih banyak bertemu dengan filsafat
Barat.[1] Akan tetapi, secara umum dikenal empat jenis filsafat Timur yang
terkenal dengan sebutan "Empat Tradisi Besar" yaitu Hinduisme, Buddhisme,
Taoisme,

dan

Konfusianisme.[3]

Filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat, yang mana
ciri-ciri agama terdapat juga di dalam filsafat Timur, sehingga banyak ahli
berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai
filsafat.[4][2] Di dalam studi post-kolonial bahkan ditemukan bahwa filsafat Timur

dianggap

lebih

rendah

ketimbang

sistem

pemikiran

Barat

karena

tidak

memenuhi kriteria filsafat menurut filsafat Barat, misalnya karena dianggap


memiliki unsur keagamaan atau mistik.[5] Akan tetapi, sekalipun di antara filsafat
Timur dan filsafat Barat terdapat perbedaan-perbedaan, namun tidak dapat
dinilai mana yang lebih baik, sebab masing-masing memiliki keunikannya sendiri.
[2][6]

Selain itu, keduanya diharapkan dapat saling melengkapi khazanah filsafat

secara luas.[2]

Anda mungkin juga menyukai