Anda di halaman 1dari 199

BAB III

URUSAN DESENTRALISASI

A. Ringkasan Urusan Desentralisasi


1. Anggaran Belanja, Realisasi, dan Pelaksanaan Urusan Wajib.
TABEL III.1
RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI
ANGGARAN BELANJA, REALISASI, DAN PELAKSANAAN URUSAN WAJIB
Belanja Langsung

No

URUSAN WAJIB

2.

Anggaran
Setelah
Perubaha
n

Belanja
Tidak
Langsung

3.

Belanja
Pegawai

4.

5.

Belanja
Barang
dan Jasa

6.

Belanja
Modal

Total
Belanja
Langsung
(Rp Juta)

Realisasi
Belanja
(Rp Juta)

7.

8.

9.

Persent
asi
(%)

Nama-Nama
SKPD
Pelaksana

10.

11.
Dinas
Pendidikan

PENDIDIKAN

697.596

239.805

34.304

285.737

20.213

340.255

580,061

83.15

KESEHATAN

349.659

84.155.

48.736

146,139

45.044

239.920

324.075

92.68

LINGKUNGAN HIDUP

20.774

8.748

1.118

8.841

822.94

10.783

19.531

94.02

BPLHD

PEKERJAAN UMUM

1.133.584

100.616

65.829

316.498

601.289

983.616

1.084.232

95.65

Bina Marga,
PSDA

TATA RUANG

107.756

22.813

4.364

26.175

74.816.

97.630

90.60

Pemukiman dan
Perumahan

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

41.244

15.515

2.845

19.271

2.152

24.269

39.784

96.46

Bappeda

KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAGA

62.162

8.968

8.982

29.254

1.097

39.334

48.302

77.70

Dinas Olah
Raga & Pemuda

PENANAMAN MODAL

19.894

7.192

733

10.107

661

11.501

18.693

93.96

BKPPMD

KOPERASI DAN UKM

28.464

11.042

3.021

12.390

808

16.220

27.263

95.78

KUMKM

10

KETENAGAKERJAAN

50.731

25.463

5.861

14.458

4.267

24.586

50.050

98.66

Disnakertrans

11

KETAHANAN PANGAN

19.555

6.446

3.593

7,298

468

11.360

17.806

91.06

BKPD

12

PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

20.871

7.779

1.551

8.822

522

10.896

18.676

89.48

BPP dan KB

13

PERHUBUNGAN

251.248

31.186

1.721

13.284

174.555

189.561

220.748

87.86

Dinas
perhubungan

14

KOMUNIKASI DAN
INFORMASI

24.696

8.565

485

11.615

2,078.36

14,178

22.744

92.09

Diskominfo

12.808

8.963

267

2.492

175.03

2.935

11.898

92.89

Kesbangpolinm
as

6.655

5.380.692

36.201

331.171

69.458

436.832

5.817.524

87.41

DPRD, Kepda &


Wakepda,
Setda, Setwan,
Dispenda,
Inspektorat,
BKPP Wil. I,
BKPP Wil. II,
BKPP Wil. III,
BKPP Wil. IV,
BKD,
Bandiklatda,
Kantor
Perwakilan,
BPPT, KPID,
BNP, BPBD, Pol
PP

15

16

KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK DALAM
NEGERI
OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN
UMUM,
ADMINISTRASI
KEUANGAN DAERAH,
PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN, DAN
PERSANDIAN

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

44.276.

27

Dinas
Kesehatan, RS
Jiwa, RSP
Sidawangi,
RSUD Al Ihsan

17

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
DESA

21.884

7.925

1.803

10.079

232.67

12.115

20,041

91.58

BPMPD

18

SOSIAL

68.605

37.877

5.714

19.757

1.329

26.802

64,.679

94.28

Dinas Sosial

19

BUDAYA

67.740

22.617

5.444

30.662

3.287

39.394

62.012

91.54

Disparbud

20

KEARSIPAN

38.513

14.742

1067

10.416

10.259

21.743

36.485

94.74

Bapusipda

9.692.879

6.051.119

233.647

1.314.475

983.001

2.531.124

8.582.243

88.54

Total

Sumber Data : Biro Keuangan Pov. Jabar Tahun 2010

2. Anggaran Belanja, Realisasi, dan Pelaksanaan Urusan Pilihan


TABEL II1.2
RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI
ANGGARAN BELANJA, REALISASI, DAN PELAKSANAAN URUSAN
PILIHAN
Belanja Langsung
No

1.

URUSAN
PEMERINTAH
DAERAH

Anggaran
Setelah
Perubahan

2.

Belanja
Tidak
Langsung

3.

4.

Belanja
Barang
dan Jasa

Belanja
Pegawai
5.

6.

Belanja
Modal
7.

Total
Belanja
Langsu
ng
(Rp
Juta)

Realisas
i
Belanja
(Rp
Juta)

8.

9.

Nama-Nama
SKPD
Pelaksana

Persent
asi
(%)

10.

11.

KELAUTAN
PERIKANAN

51.192

22.197

2.733

16.697

6.718

26.149.

48.346

94.44

Dinas Perikanan
dan Kelautan

PERTANIAN

227.202

122.759

10.181

62.803

18.272

1.257

214.016

94.20

Dinas
Pertanian dan
Tanaman
Pangan, Dinas
Perkebunan,
Dinas
Peternakan

KEHUTANAN

53.893

17.020

5.879

20.315

4,999

31.194

48.214

89.46

Dinas
Kehutanan

ENERGI DAN SDM

80.930

17.373

2.101

6.771

40.766

59.639

77.012

95.16

Dinas Energi
dan Sumber
Daya Mineral

PERINDUSTRIAN

56.674.

35.321

1.330

12.400.

1.778

15.510

50.831

89.69

469.893

214.672

22.226

128.987

72. 535

223.750

438.422

93.30

TOTAL

Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan

Sumber Data : Biro Keuangan Pov. Jabar Tahun 2010

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana


a). Jumlah Personil Pegawai Negeri Sipil Provinsi Jawa Barat
TABEL III.3
RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI ANGGARAN
BELANJA, REALISASI, DAN PELAKSANAAN URUSAN PILIHAN

SKPD*) PROVINSI

NAMA

1.

Sekretaris Daerah
Asisiten

2.

Sekretariat Daerah
-

Asisten Pemerintahan, Hukum dan HAM

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

JUMLAH
PERSONIL
(PNS)

KETERANGAN

3.

4.

1
163

28

Asisten Perekonomian dan


Pembangunan

187

Asisten Kesejahteraan Rakyat

121

Asisten Administrasi

733

Biro Pemerintahan Umum

51

Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama

59

Biro Hukum dan HAM Setda Prov. Jawa


Barat

46

Biro Administrasi Perekonomian

73

Biro Bina Produksi

46

Biro Administrasi Pembangunan

64

Biro Pelayanan Sosial Dasar

79

Biro Pengembangan Sosial

41

Biro Pengelolaan Barang Daerah

72

Biro Humas, Protokol dan Umum

470

Biro Organisasi

51

Biro Keuangan

136

Sekretariat DPRD

Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah

171

Inspektorat

Inspektorat Provinsi Jawa Barat

148

Dinas Daerah

Dinas Permukiman dan Perumahan

295

Dinas Kesehatan

536

Dinas Pendapatan

902

Dinas Pendidikan

2652

Dinas Sosial

468

Dinas Pertanian Tanaman Pangan

1107

Dinas Peternakan

318

Dinas Perikanan dan Kelautan

277

Dinas Kehutanan

213

Dinas Perkebunan

166

Dinas Perhubungan

426

Dinas Bina Marga

790

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

513

Biro

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

29

Badan

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

231

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil


Dan Menengah

116

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

295

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

461

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

231

Satuan Polisi Pamong Praja

130

Dinas Olah Raga dan Pemuda

165

Dinas Komunikasi dan Informatika

95

Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah (BAPPEDA)

211

Badan Ketahanan Pangan Daerah

74

Badan Narkotika

44

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

73

Badan Pemberdayaan Perempuan dan


Keluarga Berencana

94

Badan Penanggulangan Bencana


Daerah

57

Badan Pendidikan Dan Pelatihan


Daerah

130

Badan Koordinasi Promosi dan


Penanaman Modal Daerah

91

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Daerah

106

Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan


Perlindungan Masyarakat Daerah

110

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan


Pemerintah Desa

91

Badan Koordinasi Pemerintahan dan


Pembangunan Wilayah I

67

Badan Koordinasi Pemerintahan dan


Pembangunan Wilayah II

55

Badan Koordinasi Pemerintahan dan


Pembangunan Wilayah III

57

Badan Koordinasi Pemerintahan dan


Pembangunan Wilayah IV

67

Badan Kepegawaian Daerah

162

Badan Perpustakaan dan Kearsipan


Daerah

182

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

30

Badan Kerjasama JABODETABEKJUR

26

Kantor

Kantor Pewakilan Pemerintah Jawa


Barat

171

Rumah Sakit Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

484

Rumah Sakit Paru

196

Lembaga Teknis

Dewan Pengurus Korpri

38

Lainnya

Komisi Pemilihan Umum

35

Sekertariat komisi Penyiaran


Indonesia Daerah
Universitas Winayamukti

15

TOTAL

14.597

Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

B. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan


1. URUSAN PENDIDIKAN
a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan akses dan kualitas Layanan Pendidikan TK dan


SD di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 77.337.795.520,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya sistem aplikasi database terpada
TK, SD di Jawa Barat. school mapping TK, SD Terpadu di Jawa Barat,
Sistem Standar Nasional (SSN) pengelolaan TK, SD di Jawa Barat,
pelaksanaan Kurikulum KTSP oleh TK, SD di Jawa Barat, peningkatan
prafesionalisme Guru, Pengawas dan Kepala TK, SD di Jawa Barat;
meningkatnya kelengkapan dan kualitas sarana prasarana TK dan SD
di

Jawa

Barat;

terwujudnya

koordinasi

dan

sinergitas

program/kegiatan Provinsi dan Kabupaten/kota mengenai TK, SD di


Jawa Barat; terkendalinya Program/Kegiatan Provinsi, Kabupaten/kota
TK dan SD di Jawa Barat, pengembangan sarana/prasarana guna
peningkatan

Akses

Layanan;

terlaksananya

pembinaan

dan

pengembangan TK/SD, worshop pengelolaan bantuan program sarana


dan prasarana untuk sekolah sebanyak 15 orang, terlaksananya lomba
gugus TK dan SD,; terlaksananya worshop/ pembekalan guru bantu
SD/MI di Daerah Terpencil dan Perbatasan sebanyak 1.534 orang.
(2)

Kegiatan Pemerataan Peningkatan Layanan Pendidikan SMP yang


berkualitas yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 22.947.400.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

pengembangan

tersusunnya
dan

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

kajian

penyelenggaraan

dan
SMP

telaahan
yang

kebijakan
berkualitas
31

terfasilitasinya pengembangan dan pemberdayaan 8 SNP dalam


Penyelenggaraan SMP berkualitas; terbinanya pengembangan

KSF

Kurikulum PLH pada wilayah bencana alam 104 orang Pembinaan


Kurikulum

Budi

Pekerti

pada

jenjang

SMP

di

Jawa

Barat;

terselenggaranya OSN, O2SN dan FLS2N SMP serta Lomba Motivasi


Belajar Mandiri (LOMOJARI) serta SMP/MTs/SMP Terbuka sebanyak
1.680 orang; terlaksananya pengembangan Kurikulum Pendidikan
Dasar; tersalurkannya bantuan untuk Operasional SMP Terbuka dan
Kesejahteraan guru PNS dan

Non PNS Daerah Terpencil dan

Perbatasan Provinsi Jawa Barat; terlaksananya workshop kurikulum


keselamatan berlalu lintas jenjang SMP sebanyak 130 orang;
terlaksananya pembinaan olah raga unggulan di 8 kabupaten diikuti
oleh 200 orang, terlaksananya peningkatan SMP berkualitas di Jawa
Barat.
(3)

Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SSN-SBI pada SD dan


SMP yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 29.079.982.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pendataan Kuantitas dan Kualitas SSN/SBI di
Jawa Barat, verifikasi dan pemetaan potensi SD dan SMP berstandar
RSBI/SBI di Jawa Barat oleh 543 orang, verifikasi dan pemetaan SD,
SMP SBI di Jawa Barat; terlaksananya workshop Statistik Pendidikan
daerah penyelenggaraan SSN/SBI 104 orang, workshop IPM dan indek
pendidikan daerah penyelenggaraan SSN/SBI 104 orang; tersusunnya
kajian dan telaahan kebijakan penyelenggaraan/pengelolaan SD, SMP
SBI di Jawa Barat 120 orang; terlaksananya workshop implementasi
kebijakan pembinaan pendidikan SSN/SBI sebanyak 120 orang;
terlaksananya workshop implementasi kebijakan kurikulum SSN/SBI
sebanyak 120 orang, workshop implementasi kebijakan pengelolaan
guru, pengawas dan kepala sekolah SSN/SBI sebanyak 120 orang,
workshop implementasi kebijakan penerimaan siswa baru SSN/SBI
sebanyak 120 orang; terlaksananya workshop implementasi kebijakan
pengelola

sarana/prasarana

SSN/SBI

sebanyak

120

orang,

pengembangan dan pemberdayaan 8 SNP dan unsur.


2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu
(1)

Masih tingginya penduduk usia taman kanak-kanak belum masuk TK.

(2)

Rawan drop out (DO) SD dan SMP yang lokasi rumah siswa jauh dari
sekolah terutama dipedesaan.

(3)

APM SMP/Sederajat dan APK masih di bawah target.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah :


(1)

Perluasan memperoleh kesempatan pendidikan TK melalui :


(a) Membangun UGB TK.
(b) Rehabilitas gedung TK

(2)
Sekolah Dasar (SD).
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

32

Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :


(a) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
(b) Penyuluhan

kepada

masyarakat

tentang

pentingnya

wajar

Pendidikan Dasar 9 Tahun.


(3)

Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(a) Membangun RKB;
(b) Penambahan SMP Terbuka;
(c) Rehabilitasi;
(d) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
(e) Penyuluhan

kepada

masyarakat

tentang

pentingnya

wajar

pendidikan dasar 9 tahun.


b) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Optimalisasi Pendidikan Kejuruan melalui Pemberdayaan


Lembaga Tri Parti Bidang Pendidikan dan Penyelenggaraan Expo
Bidang Pendidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya workshop pendidikan menengah
dan tinggi yang diikuti oleh 156 orang; terlaksananya Expo pendidikan
kejuruan Jawa Barat 2010 yang diikuti oleh kantor dinas dan SMK dari
26 Kabupaten dan Kota.

(2)

Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi bagi Siswa dan Guru Kejuruan yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.101.802.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya workdhop peningkatan keahlian Teknis Guru SMK
sebanyak 840 orang, workshop peningkatan keahlian teknisi bengkel
praktek SMK yang diikuti oleh 264 orang; terlaksananya sertifikasi
kompetensi teknisi guru SMK sebanyak 130 orang; dan terlaksananya
pelatihan kompetensi siswa SMK yang diikuti oleh 2.080 siswa SMK.

(3)

Kegiatan Perencanaan dan Evaluasi Pelatihan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan

Pendidikan

Kejuruan

yang

dilaksanakan

Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.

3.018.979.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

terlaksananya Pelatihan Penyusunan Naskah Bahan Ajar Berbasis TIK


yang diikuti oleh 196 orang; terlaksananya pelatihan desain produksi
bahan

ajar

sebanyak

196

orang,

pendampingan

penyusunan

Kurikulum SMK diikuti oleh 180 orang, workshop penyusunan bahan


ajar dengan peserta sebanyak 75 orang dan penggandaan serta
destribusi bahan ajar berbasis TIK sebanyak 8.448 keping CD.
(4)

Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Aksebilitas SMA dan SMK SSN dan
RSBI/SBI dan Fasilitasi PTS Penegrian PTS Jawa Barat yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 70.855.292.000,-. Hasil kegiatan adalah


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
33

terlaksananya

aplikasi

database

terpadu

SMA/SMK

SSN/RSBI;

terlaksananya sistem pemetaan SSN dan RSBI SMA dan SMK;


terlaksananya penyusunan kegiatan dan pelatihan kebijakan teknis
pengelolaan

SMA/SMK

SSN/RSBI;

terlaksananya

fasilitasi

pengembangan dan pemberdayaan 8 Standar Nasional Pendidikan


(SNP); terlaksananya penyusunan dan implementasi KTSP dan muatan
lokal; terlaksananya peningkatan prafesionalisme guru, pengawas dan
kepala sekolah SMA/SMK berstatus SSN RSBI/SBI; terpenuhinya
kelengkapan dan kualitas sarana/prasarana SMA/SMK; terlaksananya
rapat koordinasi sinergitas program kegiatan tripartit kabupaten/kota
sekolah SSN/RSBI; terlaksananya pengendalian dan pengawasan
akuntabilitas dan pencitraan positif penyelenggaraan/ pengelolaan
SMA/SMK SSN/RSBI.
(5)

Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas SMA Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 89.247.478.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk 351.507 orang;
terakreditasinya SMA Negeri dan Swasta sebanyak 250 sekolah;
terlaksananya pelatihan kewirausahaan untuk siswa sebanyak 100
kelompok; terlaksananya pengadaan buku pelajaran ( 9 mata
pelajaran) sebanyak 125 eks; terlaksananya diklat kepada tenaga
pendidik, MKKS, Musyawarah Guru Masa Pelajaran (MGMP), TPK dan
Keativitas Siswa (OSN) sebanyak 1.390 orang dan pengadaan sarana
dan prasarana kepada 100 sekolah melalui Bantuan Keuangan.

(6)

Kegiatan Peningkatan Kualitas, Aksebilitas dan Relevansi SMK di Jawa


Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 59.485.775.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya beasiswa bagi siswa SMK berpreatasi dan tidak
mampu sebanyak 9.362 siswa; terakredetasinya SMK negeri dan
swasta berjumlah 175 sekolah; terusulkannya pengadaan buku
pelajaran SMK dan buku Basa Sunda; terlaksananya fasilitasi
penyelenggaraan sistem evaluasi belajar tahap akhit ujian kompetensi
keahlian dan ijazah SMK; terlaksananya Lomba Kompetensi Siswa
(LKS) SMK dan Vokasional Awed 2010 Tingkat Provinsi; terlaksananya
pemberian bantuan sarana dan prasarana SMK, terlaksananya
pengembangan kewirausahaan SMK sebanyak 1000 siswa; dan
tersalurkannya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK untuk
579.908 siswa.

(7)

Kegiatan Koordinasi Pencanangan Program Wajar 12 Tahun di Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 320.850.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi pencanangan
wajar 12 tahun sebanyak 2 kali yang diikuti 268 peserta.

(8)

Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang dilaksanakan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
34

Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

213.700.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Rakor RSBI/SBI sebanyak 1 kali yang diikuti 121 orang


peserta.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu
(1) Rawan drop Out (DO) mengacu kepada jumlah penduduk pra sejahtera
dan sejahtera I.
(2) Siswa yang masuk ke SMK mayoritas berasal dari kalangan masyarakat
menengah

kebawah

padahal

kegiatan

proses

belajar

mengajar

memerlukan dukungan biaya yang cukup tinggi.


Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah :
(1) Sekolah Menengah Atas (SMA).
Perlu kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(a) Pemberian beasiswa.
(b) Pemerataan pendidikan.
(c) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
(2) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(a) Membangun USB;
(b) Rehabilitas;
(c) Membangun RKB;
(d) Pemberian beasiswa
(e) Pemerataan dan pengangkatan guru baru;
c) Program Pendidikan Non Formal
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Pendidikan Masyarakat Gender dan Kesetaraan


yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.548.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya rapat koordinasi Pendidikan Non Formal dan Informal
(PNFI) dengan kabupaten/kota diikuti oleh 78 orang, pelatihan Tutor
UKM sebanyak 100 orang, pelatihan Paket B dan Paket C sebanyak
200 orang, pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Paket A, B dan C sebanyak 100 orang, pelatihan tes penempatan
program kesetaraan 104 orang, pembinaan Lembaga PKBM 1750
lembaga, lomba keteladanan Pendidikan Non Formal (PNF) di 26
Kabupaten/kota;

terlaksananya

Jambore

Pendidikan

Tenaga

Kependidikan Pendidikan Non Formal (PTK-PNF) diikuti oleh 364


Tenaga Pendidik PNF, pelaksanaan Hari Aksara Internasional di
Cianjur; terlaksananya Sosialisasi Pengarus Utamaan Gender (PUG)
bagi pejabat Tingkat Kabupaten/kota diikuti oleh 78 orang, pelatihan
PSBG bagi Guru dan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA 156 orang,
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

35

pelatihan PSBG bagi pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat


(PKBM) sebanyak 52 orang dan penyusunan Profil Gender.
(2)

Kegiatan Perluasan Layanan PAUD Non Formal yang dilaksanakan


Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 3.045.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
Sosialisasi Program PAUD sebanyak 100 orang, lomba Keteladanan
Lembaga dan Pengelola sebanyak 5 program, workshop evaluasi
kinerja layanan PAUD di Jawa Barat diikuti oleh 270 orang tenaga
pembina, ureantasi pengelola PAUD 500 orang, orientasi pendidik
PAUD 500 orang, workshop Pendidikan Untuk Semua (PUS) 74 orang;
dan tersalurkannya bantuan sosial untuk lembaga PAUD.

(3)

Kegiatan

Peningkatan

Mutu

Kursus

dan

Kelembagaan

yang

dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 1.614.185.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya rapat koordinasi evaluasi program dan kelembagaan
diikuti oleh 60 orang, rapat koordinasi kursus program kursus dan
kelembagaan diikuti oleh 86 orang, workshop organisasi mitra dan
konsorsium kursus diikuti oleh 60 orang; terlaksananya pelatihan
pengelola kursus program kursus wirausaha kota sebanyak 112 orang,
pelatihan Pengelola Kursus Program kursus wirausaha desa 60 orang,
pelatihan pengelola tenaga pendidik tata rias pengantin 60 orang,
pelatihan tenaga pendidik akuntabilitas 60 orang, pelatihan tenaga
pendidik hantaran 60 orang, lomba Keteladanan Kursus 1 kegiatan,
pengadaan buku direktori dari lembaga kursus 2500 eks, leaflet Kursus
3750 eks, poster kursus 2500 lembar, Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) tata kecantikan kulit

1000 eks, KBK tata kecantikan rambut

1000 eks, KBK tata rias pengantin 1500 eks, KBK Komputer 1000 eks,
KBK merangkai bunga 1000 eks, KBK Menjahit 1000 eks, KBK mekanik
otomotif 1000 eks, KBK Tata Boga 1000 eks, buku profil lembaga
kursus Berprestasi 1000 eks.
(4)

Kegiatan Fasilitasi dan Apresiasi kepada Para Teladan Tingkat Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 288.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi dan Apresiasi kepada
para teladan Tingkat Jawa Barat.

2) Permasalahan dan Solusi


Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu ;
Tempat domisili warga belajar yang berpartisipasi berjarak cukup jauh dari
tempat pusat kegiatan belajar, dan sebagian besar banyak yang lebih
tertarik bekerja dari pada melanjutkan pendidikan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah :
Pendidikan Non Formal.
Pemerataan dan demokratisasi pendidikan luar sekolah.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

36

(a) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kelompok belajar


Paket A setara SD dan Paket B setara SLTP dalam pelaksanaan wajib
belajar pendidikan dasar 9 tahun.
(b) Memberikan penghargaan secara selektif kepada pemuda/pelajar dalam
rangka memotivasi untuk berprestasi.
(c) Meningkatkan kemampuan perencanaan pada tingkat kantor Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/kota/Kecamatan, dan SKB.

d) Program Pendidikan Luar Biasa


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Program Kesejahteraan Pendidik, Tenaga


Kependidikan

dan

Pengembangan

Kurikulum

PK

PLK

yang

dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 7.474.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya Ujian Sekolah (US) SDLB, SMPLB dan SMALB yang
diikuti oleh 1628 siswa; rapat koordinasi teknis pengurus gugus SLB
diikuti 184 orang; advokasi pembelajaran untuk layanan pendidikan
Inklusif di Jawa Barat 120 orang; advokasi pembelajaran untuk
layanan cerdas istimewa bakat istimewa di Jawa Barat 90 orang;
penyusunan analisis materi pembelajaran oleh 100 orang; advokasi
penyusunan KTSP SLB di Jawa Barat sebanyak 138 orang; penyusunan
RPP pembelajaran pendidikan khusus sebanyak 138 orang; pemberian
beasiswa bagi pendidik dan tenaga kependidikan 168 orang;
pemberian insentif bagi guru sukwan dan TU PLB se Jawa Barat
sebanyak 1000 orang; lomba kreatifitas pembelajaran dan seni serta
olah raga PTK PLB diikuti 276 orang dan pemilihan guru SLB
Berdedikasi Jawa Barat diikuti 46 orang.
(2)

Kegiatan Peningkatan Bina Promosi dan Kompetensi Sisiwa Pendidikan


Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) yang dilaksanakan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 5.030.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
workshop bantuan Gubernur untuk Siswa; pembinaan kompetensi dan
keterampilan siswa jenis menjahit sebanyak 260 siswa; pembinaan
kompetensi dan keterampilan siswa jenis handycraft sebanyak 546
orang; pertemuan raimuna penegak PLB dan karang pamitra pembina
PLB se Jawa Barat sebanyak 46 orang; lomba kreatifitas hasil belajar,
seni dan olahraga PK dan PLK sebanyak 1120 siswa; dan pemantapan
persiapan pemberangkatan atlet untuk perlombaan tingkat LKS tingkat
Nasional.

(3)

Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana SLB di Jawa Barat


yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 11.648.760.000,-. Hasil kegiatan adalah

terlaksananya pengadaan tanah sarana pendidikan luar biasa khusus;


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
37

pengadaan perlengkapan kantor; pembangunan Unit Sekolah Baru


(USB) 5 USB; dan terlaksananya pengadaan Brile buku keagamaan
sebanyak 500 eksemplar.
(4)

Kegiatan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK, PLK dan


Inklusif Negeri dan Swasta di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.650.782.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan
pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan inkulif negeri dan
swasta di jawa barat sebanyak 1450 orang; terlaksananya pertemuan
gugus sebanyak 20 kali untuk 46 gugus.

2) Permasalahan dan Solusi


Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu ;
Pendidikan Luar Biasa.
(1) Masih banyaknya anak berkelainan usia sekolah belum masuk SLB.
(2) Rawan drop out (DO) yang disebabkan oleh watak dan karakter anak
berkelainan.
(3) Rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang
memiliki kelainan/kecacatan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah :
Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :
(1) Membangun USB;
(2) Rehabilitasi gedung;
(3) Pemberian beasiswa
(4) Pemerataan dan pengangkatan guru baru;
(5) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya SLB.
e) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Kualifikasi Pendidik dan Pelatihan Manajerial


Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.500.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan manajerial kepala SD,
SMP, SMA dan SMK sebanyak 376 orang, pelatihan pemberdayaan
perpustakaan SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 528 orang,
pembinaan kesadaran lingkungan hidup bagi guru pembina LKS SD
angkatan II sebanyak 132 orang, pembinaan kesadaran lingkungan
hidup bagi guru pembina LKS SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 528
orang; terlaksananya kualifikasi akademik guru untuk beasiswa
sebanyak 1052 orang.

(2)

Kegiatan Pendamping Penyelenggaraan Ujian Nasional Dasar dan


Menengah di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 1.896.387.200,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pendataan


calon peserta Ujian Akhir Standar Bertaraf Nasional (UASBN),
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
38

pengolahan data calon peserta UASBN pengadaan buku panduan


UASBN sebanyak 6525 eksemplar, pendampingan distribusi naskah
soal; terselenggaranya UASBN di Kabupaten/kota se Jawa Barat,
terlaksananya pemindaian (scaning) di Kabupaten/kota dan validasi
hasil pemindaian di tingkat Provinsi, pendampingan pemindaian
(scaning) monitoring pelaksanaan UASBN; dan terlaksanaannya rapat
evaluasi UN dan UASBN diikuti oleh 150 orang.
(3)

Kegiatan Pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan, Berprestasi dan


Berdedikasi TA. 2010 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.000.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi tentang pemilihan
pendidik dan tenaga pendidikan yang diikuti oleh 76 orang dari Dinas
Pendidikan Kabupaten/kota; terlaksananya pemilihan Kepala SD,
pengawas SD, guru SD daerah terpencil berdedikasi sebanyak 64
orang, verifikasi/validasi yang dilaksanakan 97 orang; terlaksananya
pemilihan guru TK berprestasi 26 orang, guru SD berprestasi 26 orang,
guru SMP berprestasi 26 orang, guru SMA berprestasi 26 orang,
pemilihan Kepala TK, Kepala SD, Kepala SMP, Kepala SMA berprestasi
sebanyak 104 orang, pemilihan Pengawas TK/SD, pengawas SMP,
pengawas

SMA

sebanyak

78

orang,

pemilihan

kabaran

SMA

berprestasi 26 orang, pemilihan Pustakawan SMP berprestasi 26


orang, pemilihan Kepala Sekolah berwawasan lingkungan berprestasi
jenjang SD, SMP, SMA sebanyak 78 orang, persiapan dan pembinaan
untuk pemilihan Pemberian Penghargaan kepada 60 orang.
(4)

Kegiatan Pelatihan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Program Hibah


Kompetetif Institusi (PHK-I) TA.2010 yang dilaksanakan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 4.700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyusunan
model dan materi pelatihan disusun oleh 52 orang, TOT MGMP
Matematika SMP 48 orang, TOT Reflikasi Program bermutu 48 orang,
TOT Peningkatan Profesionalisme guru melalui KKG sebanyak 48
orang, TOT MGMP Matematika SMA 48 orang, reflekasi Program
bermutu (Batter Education Tronght Reformed Manajement Universal
Teacher Upgrading) diikuti oleh 330 orang; terlaksananya pelatihan
peningkatan profesionalisme guru MP melalui MGMP sebanyak 240
orang, pelatihan peningkatan profesionalisme guru MP melalui KKG
sebanyak 240 orang, membangun persepsi stakeholders tentang
pembinaan guru berkelanjutan melalui implementasi Lesson Study
sebanyak 120 orang, peningka tan pemahaman Kepala Sekolah dan
Pengawas tentang implementasi Lesson Study sebanyak 800 orang,
pelatihan fasilitator MGMP sebanyak 640 orang, Joint Coordination
Committee Meeting 35 orang, management meeting 70 orang,
pengadaan buku Pemberdayaan guru SMP/MTs melalui implementasi
Lesson Study berbasis MGMP 1280 eks, buku pemberdayaan guru

SMA/SMK/MA melalui implementasi Lesson Study berbasis sekolah


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
39

(LBS) 2000

eks,

pengembangan sistem Benchmarking melalui

konferensi Lesson Study diikuti oleh 200 orang, management program,


peningkatan Prafosionalisme guru melalui On Line berbasis IT diikuti
oleh 50 orang Pembinaan dan Pengembangan MGMP 78 orang.
(5)

Kegiatan Revitalisasi SIM Dinas Pendidikan yang dilaksanakan Dinas


Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Rapat
Koordinasi yang diikuti oleh 52 orang, Penjaringan Data melalui ICT
Center di 26 Kabupaten/kota, pengembangan aplikasi pengendalian
kegiatan dan keuangan kerjasama dengan Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) UNPAD, pengolahan data dan pembuatan profil
pendidikan sebanyak 1600 eksemplar; monitoring dan evaluasi ke
kabupaten/kota.

(6)

Kegiatan Fasilitasi Pertemuan Forum Penyelenggara Pendidikan Swasta


Jenjang Pendidikan Dasar Menengah (DIKDASMEN) se-Jawa Barat
yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 242.250.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

terlaksananya

pertemuan/rakor

penyelenggara

pendidikan swasta jenjang dikdasmen sebanyak 2 kali yang diikuti 182


orang peserta.
(7)

Kegiatan Fasilitasi dan Insentif Guru Madrasah Diniyah di Jawa Barat


yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 46.460.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan yang diikuti sebanyak 75
orang peserta serta fasilitasinya dan memonitor penyampaian insentif
kepada Guru Madrasah diniyah di 26 Kabupaten/kota.

2. URUSAN KESEHATAN
a) Program Upaya Kesehatan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500. 000.000,-. Hasil pelaksanaan
kegiatan

diantaranya

tersedianya

27

billboard

untuk

26

kabupaten/kota dan 1 buah pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa


Barat, penyebaran informasi melalui televisi, radio, media cetak;
tersusunnya

Petunjuk

teknis

PHBS,

rumah

tangga,

sekolah,

perkantoran, tempat-tempat umum, dan institusi kesehatan; serta


tersusunnya Buku Saku Desa Siaga yang

didistribusikan ke

Kabupaten/kota.
(2)

Kegiatan Desa Peradaban yang dilaksanakan Dinas Kesehatan


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 219.085.560,-. Hasil kegiatan adalah terbinanya 35 Desa menjadi


Desa Siaga Aktif di 6 Kabupaten.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

40

(3)

Kegiatan

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

Rujukan

yang

dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000,-. Hasil pelaksanaan
Kegiatan yaitu tercapainya 28 Rumah Sakit Daerah yang mampu
melaksanakan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK).
(4)

Kegiatan Pemeriksaan Sarana Kesehatan Tertentu Dalam Rangka


Sertifikasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.824,-. Hasil
kegiatan adalah terdeteksi dan terperiksanya sarana kesehatan dalam
rangka persyaratan perizinan di bidang kefarmasian; tersusunnya
berita acara perizinan baik izin maupun non-izin; dan penerbitan
sertifikat yang bersifat rekomendasi sebanyak 272 sertifikat untuk
sarana kesehatan.

(5)

Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan


Obat Rasional Peredaran Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang
dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 256.137.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya kegiatan dengan dokumen pendukung penggunaan obat
Generik

berlogo

di

Rumah

Sakit

dan

Apotik;

tersedia

dan

tersebarkannya 6000 lembar leaflet bahaya penyalahgunaan NAPZA


pada hari Narkotika Internasional; terbinannya 26 kabupaten/kota
tentang sistem pelaporan sarana produksi serta distribusi obat dan
peralatan kesehatan; tersedianya 15 sampel alat kesehatan dan 15
sampel Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dalam hal uji
kualitas produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan alat kesehatan di
sarana distribusi swasta; terlaksananya pengujian kualitas produk obat
dan alat kesehatan di sarana distribusi pemerintah (gudang/instalasi);
tersosialisaikannya bahan berbahaya pada produk pangan jajanan
anak sekolah di wilayah I Jawa Barat; terlaksananya monitoring
evaluasi penggunaan bahan berbahaya pada produk pangan di 5
kabupaten/kota.
(6)

Kegiatan Pemantauan Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk


yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 236.112.818,-. Hasil pelaksanaan
kegiatan yaitu tersusunnya 1.250 buku kumpulan resep menu
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil
kurang gizi dengan berbasis makanan

lokal; tersusunnya pedoman

kerja bagi tenaga pelaksana gizi Puskesmas; tervalidasi, teridentifikasi


dan terverifikasinya kasus gizi buruk.
(7)

Kegiatan Pembinaan Pengelola Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 814.224.500,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya bahan penyusunan perencanaan program kesehatan ibu

dan anak tahun 2011; tersedianya 300 Buku Pedoman Pelayanan KIA
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
41

Terintegrasi; tersedianya 500 buku Pemantauan Wilayah Setempat


(PWS) Kesehatan Ibu dan tersedianya 300 buku pedoman Penyediaan
Fasilitatif Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak; tersusunnya laporan
pencapaian program yang terdiri dari cakupan program, dukungan
kabupaten/kota pada aspek KIA gizi Anak sekolah dan lansia;
terbentuknya tim kajian KIA dengan melibatkan stakeholder terkait;
tersusunnya instrumen pengumpulan kajian persoalan KIA (rekaman
pelayanan obstetri); tersusunnya kajian KIA di pelayanan kebidanan
RSUD dengan 5.933 sampel; meningkatnya kemampuan tim provinsi
dalam proses perencanaan District team problem solving Kesehatan
ibu bayi baru lahir; terbentuknya tim pendamping Kesehatan ibu dan
bayi baru lahir di kabupaten/kota; tersusunnya dokumen tentang
langkah-langkah perencanaan kesehatan ibu dan bayi baru lahir tahun
2011 pada Kota Tasikmalaya, Kota Bogor, Kota Banjar, Kota Bekasi
dan Kabupaten Karawang.
(8)

Kegiatan

Pelaksanaan

Masyarakat

Miskin

di

Pendukung
Jawa

Pelayanan

Barat

yang

Kesehatan

dilaksanakan

bagi
Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 607.638.500,-. Hasil kegiatan adalah tersalurkannya bantuan
keuangan untuk pembangunan kesehatan 26 kabupaten/kota dan 6
RS Vertikal yang berada di wilayah Jawa Barat; tersusunnya 1
dokumen

kesepakatan

pengembangan

Jaminan

Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat (JKPM) Jawa Barat; tersusunnya satu dokumen


Draft Perda JPKM; tersusunnya 1 dokumen kelembagaan/kepesertaan,
pembiayaan dan pelayanan kesehatan JPKM Jawa Barat.
(9)

Kegiatan Fasilitasi Program Hibah Kompetensi Institusi (PHKI) dalam


Pembelajaran

dan

Pendampingan

Information,

Comunication

Technology (ICT) bidang Kesehatan yang dilaksanakan Dinas


Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 76.593.710,-. Hasil kegiatan adalah terdistribusikannya komputer,
buku saku gizi dan alat peraga gizi (termasuk leaflet tentang gizi,
rumah sehat, air dan jamban) serta pedoman pelatihan kader dan
tokoh masyarakat dalam pengembangan sistem surveilans serta
respon program gizi masyarakat kepada UNPAD, 3 Puskesmas yaitu
Puskesmas Sliyeg Kabupaten Indramayu, Puskesmas Pusaka Nagara
Kabupaten Subang dan Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon.
(10) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 225.982.117,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya dokumen hasil
analisa

data,

Puskesmas

tersempurnakannya

(PKP)

tahun

2009;

instrumen

Penilaian

tersempurnakannya

Kinerja
pedoman

penyusunan standar mutu pelayanan kesehatan dasar; terlaksananya


koordinasi

PKP

bagi

pengelola

program

Puskesmas

di

26

kabupaten/kota; terkoordinasinya standar mutu pelayanan dasar bagi


pengelola program kabupaten/kota di provinsi; dan terlaksananya
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
42

pembinaan, fasilitasi dan monitoring evaluasi program puskesmas ke


kabupaten/kota.
(11) Kegiatan Persiapan Pengembangan Puskesmas Pelayanan Obstetri
Neonatal

Emergensi

Dasar

(PONED)

dan

Pembuatan

Detail

Engineering Design (DED) serta Maket Model Puskesmas PONED yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya bangunan DED dan maket model PONED berukuran 200m2
dan 364m2; terlaksananya rakor dan sosialisasi pengembangan
puskesmas PONED kepada Kabupaten/kota; terverifikasinya kesiapan
26 kabupaten/kota untuk 200 puskesmas PONED tentang penyediaan
lahan.
(12) Kegiatan Sosialisasi Pelatihan dan Dampak Asap Rokok yang
dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlatihnya 30 orang konselor berhenti merokok dari Dinas Kesehatan
Provinsi, BKPM, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit dan
puskesmas di Jawa Barat; tersosialisasikan bahaya merokok melalui
televisi, koran, radio, banner, poster, dan kalender; tersedianya 1
buah TV media set, 2 buah laptop, 2 buah printer, 2 buah LED running
text, 1 buah scanner dan 1 buah layar aktif outdoor untuk mendukung
kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan.
(13) Kegiatan Penyediaan Pelayanan Bagi Pasien Keluarga Miskin (Gakin)
yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.270.600.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya kebutuhan perawatan, obat-obatan dan asuransi
kesehatan habis pakai bagi pasien miskin diluar Jaminan kesehatan
masyarakat dan jaminan kesehatan daerah.
(14) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa yang dilaksanakan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 136.603.900,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya
penyegaran

kesehatan

terselenggaranya

familly

jiwa

bagi

gathering;

guru

bimbingan

konseling;

terselenggaranya

bimbingan

motivasi untuk OSIS/Ekstra kulikuler; terselenggaranya pembentukan


layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT); terselenggaranya
pemberian

kegiatan

kerohanian

bagi

pasien

rehabilitasi;

terselenggaranya rujukan pasien ke RS Rujukan; terselenggaranya


Supervisi yankeswa di kabupaten/kota; terselenggaranya layanan
kesehatan jiwa di daerah rawan bencana, terselenggaranya home
visite/dropping.
(15) Kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan Jiwa pada Masyarakat
yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 153.100.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya X-Banner; terselenggaranya penayangan di media
elektronik;
terselenggaranya
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

penayangan

di

media

cetak;
43

terselenggaranya Musrenbang; terselenggaranya Hari Anti Narkoba


Internasional (HANI) dan Kesehatan Jiwa Dunia; tersedianya belanja
cetak buku profil RS sebanyak 100 buah; tersedianya brosur/leaflet
sebanyak 1000 buah; tersedianya pengadaan papan nama; dan
tersedianya plakat dan cinderamata sebanyak 100 buah.
(16) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin yang dilaksanakan
RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 4.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
(17) Kegiatan Penyuluhan Sadar Narkoba Kepada Kalangan Pemuda,
Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Umum, yang dilaksanakan Badan
Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyuluhan
terhadap 1.600 orang (10 kegiatan) kader penyuluh P4GN dari
kalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan masyarakat di Jawa Barat.
(18) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Terapi dan Rehabilitasi
yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 258.400.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya tenaga konselor bidang adiksi sebanyak 60 orang petugas
penatalaksanaan penyakit komplikasi akibat lhgun Narkoba.
(19) Kegiatan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat
Provinsi yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 617.990.000,-. Hasil kegiatan
adalah terselenggaranya Sosialisasi Peringatan HANI tahun 2010 yang
melibatkan beberapa OPD dan komunitas (perkumpulan/club/orsos/
ormas) yang dihadiri kurang lebih 5.000 orang pengunjung.
(20) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Test Urine di Jawa
Barat, yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.048.610.000,-. Hasil kegiatan
adalah terselenggaranya kegiatan test urine terhadap aparatur
Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 25 kali untuk 5000
orang.
(21) Kegiatan Family Support Group (FSG) dan grand outing mantan
Pecandu, yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya kegiatan FSG dengan peserta sebanyak 80 orang
korban penyalahgunaan narkoba.
(22) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Evaluasi Rapat Internal Kerja dan
Rapat Koordinasi BNP dan BN Kabupaten/kota, yang dilaksanakan
Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya

rakor dan evaluasi BNPBN Kabupaten/kota se-Jawa Barat yang


dihadiri

70

peserta

dari

30

OPD/Instansi

Provinsi

dan

BN

Kabupaten/kota.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

44

2) Permasalahan dan Solusi


(1)

Belum semua Instansi pemerintah, swasta dan masyarakat menyadari


ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Untuk

mengatasi

pemberdayaan

permasalahan

tersebut,

dilaksanakan

melalui

semua stakeholders untuk membangun partisipasi

masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.


(2)

Angka

penyalahgunaan Narkoba

Jawa Barat

terus

meningkat,

terutama di kalangan generasi muda. Untuk mengatasi permasalahan


tersebut,

dengan

membangun

program

Generasi

Bersih

Penyalahgunaan Narkoba Jawa Barat (gen-B Jawa Barat).


(3)

Belum mantapnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;


rendahnya perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan bermasyarakat; meningkatnya prevalensi perokok,
penyalahgunaan napza, dan menurunnya lingkungan sehat bebas
rokok dan bebas napza disekolah, tempat kerja, dan tempat umum;
meningkatnya
pembiayaan

persentase
jaminan

penduduk

kesehatan

yang

masyarakat.

menjadi
Untuk

peserta
mengatasi

permasalahan tersebut, melalui pemberdayaan individu, keluarga dan


masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sendiri serta lingkungannnya menuju masyarakat yang
sehat, mandiri dan produktif.
b) Program Manajemen Pelayanan Kesehatan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penyusunan Sistem Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.000,-. Hasil kegiatan

adalah

tersusunnya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Kesehatan.
(2)

Kegiatan

Fasilitasi

dan

Penyusunan

Perencanaan

dan

Monev

Pembangunan Bidang Kesehatan Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas


Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 319.454.942,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat kerja
kesehatan daerah, pertemuan lintas batas antar provinsi, Mitra Praja
Utama, serta monitoring dan evaluasi program/kegiatan dari bantuan
keuangan.
(3)

Kegiatan Monev Bantuan Keuangan Pembangunan Bidang Kesehatan


yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 219.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) bantuan keuangan
Gubernur bidang kesehatan tahun 2011.

(4)

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Balai Laboratorium Kesehatan (BLK)


sebagai Centre of Excellent Pelayanan Penunjang Diagnostik dan
Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 175.539.500,-.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
45

Hasil kegiatan adalah dipertahankannya akreditasi ISO 17025;


terlaksananya assesmen ISO 15189; terikutinya kegiatan pemantapan
mutu eksternal dari komite akreditasi nasional, kementrian kesehatan,
national reference laboratory australia, dan laboratorium supra
nasional untuk TB di Adelaide Australia; terlaksanannya promosi BLK
melalui bina konsumen dan pembuatan brosur, kalender, agenda,
penunjuk arah dan video BLK.
(5)

Kegiatan

Pengembangan

Sistem

Informasi

Kesehatan

yang

dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 306.725.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya data dan informasi komprehensif kesehatan; tersedianya
profil kesehatan Jawa Barat.
(6)

Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan,


Kefarmasian dan Alat kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 317.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbentuknya tim pembina


akreditasi

sebanyak

30

laboratorium, rumah sakit

orang

untuk

akreditasi

puskesmas,

dan rumah sakit khusus; tersusunnya 2

(dua) dokumen instrumen akreditasi Puskesmas dan laboratorium.


(7)

Kegiatan

Sosialisasi

Penanggulangan

dan

Pencegahan

Penyakit

Tuberculosis yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi penanggulangan
dan pencegahan penyakit TB.
(8)

Kegiatan Pelaksanaan Tata Kelola Rumah Sakit sesuai Standar BLUD


yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 69.800.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya studi banding dalam rangka peningkatan status
manajemen RS menjadi BLUD sebanyak 60 orang.

(9)

Kegiatan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan RSUD


Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 158.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengelolaan
kesehatan lingkungan di RSUD Al-Ihsan.

(10) Kegiatan Peningkatan Cakupan Layanan Kesehatan yang dilaksanakan


RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 112.650.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
peningkatan cakupan layanan kesehatan.
(11) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan HIV AIDS di Jawa
Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52.230.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi pencegahan
penyakit menular, meningkatnya peran Komisi Daerah/Tim Koordinasi
dalam pencegahan penyakit menular di 26 kabupaten/kota Jawa
Barat.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

46

(12) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pencegahan Penyakit Menular yang


dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 21.800.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi monitoring dan evaluasi
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi dan Kabupaten/kota,
pertemuan validasi data dan pencegahan penanggulangan HIV dan
AIDS, rapat koordinasi KPA Provinsi di 4 BKPP se Jawa Barat,
konsultasi KPA Provinsi ke KPA Pusat, monitoring program kondom
dan harm reduction di 19 kabupaten/kota se Jawa Barat.
(13) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Apresiasi Sekolah Sehat yang
dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.545.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya koordinasi TP UKS Tingkat Provinsi dan
kabupaten/kota se Jawa Barat; Lomba Sekolah Sehat Tingkat BKPP se
Jawa Barat dan Tingkat Provinsi; serta pertemuan evaluasi dan
pelaporan program UKS serta menghasilkan Sekolah dengan katagori
Sehat Tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMU/MA untuk mewakili
Jawa Barat ke Tingkat Nasional tahun 2011.
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Kurangnya sumber daya manusia diantaranya tenaga medis spesialis,


Paramedis serta tenaga administrasi yang siap pakai. Masalah ini
cukup memberi pengaruh yang besar terutama dari segi pelayanan
kepada masyarakat serta peningkatan pendapatan rumah sakit dan
tingkat ekonomi dari masyarakat sekitar Rumah sakit yang sebagian
besar

adalah

dari

kalangan

ekonomi

menengah

dan

bawah

menyebabkan banyak masyarakat yang masih harus dibantu dengan


program pemerintah. Hal ini sangat dirasakan dengan tingginya
kunjungan pasien masyarakat miskin serta tingkat kunjungan pasien
rawat jalan dengan tingkat hunian ruang perawatan inap cukup tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menambah tenaga dokter
spesialis dan sub spesialis, perawat serta administrasi dan perlu
adanya kesinambungan bantuan dana untuk membantu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin Jawa Barat.
(2)

Belum tersedianya sumber daya manusia yang mampu melakukan


kajian kebijakan kesehatan; belum berjalannya sistem perencanaan
kesehatan melalui pendekatan wilayah dan sektoral dalam mendukung
desentralisasi; belum tersedianya sistem informasi kesehatan yang
akurat, tepat waktu dan lengkap sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi program kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
antara lain melakukan kerjasama yang terintegrasi dan terkoordinasi
antara sektor kesehatan dengan sektor-sektor terkait tidak terbatas
dari instansi pemerintah, melainkan organisasi profesi kesehatan dan

lembaga swadaya masyarakat.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

47

c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak


Menular yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah termonitor dan terevaluasinya pengurangan dampak buruk
NAPZA, pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, DBD,
TB, ISPA, Diare, Malaria, Zoonosis, Filariasis, Penyakit Tidak Menular;
tertatalaksananya penyakit ISPA Diare; tertatalaksananya penyakit
malaria; tersedianya sarana laboratorium yang terdiri dari slide,
vaksinostil dan lakohol swab; tersedianya reagen yang terdiri dari
giemsa dan imersi oil; tersedianya buku pedoman tatalaksana kasus
malaria sebanyak 365 buku; terinformasikannya Penyakit Tidak
Menular (PTM) kepada 26 kabupaten/kota; terlaksananya peringatan
hari AIDS sedunia.

(2)

Kegiatan Eliminasi Kusta yang dilaksanakan Dinas Kesehatan


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 1.200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya informasi


mengenai

penyakit

kusta

di

tingkat Provinsi;

teridentifikasinya

penderita kusta secara dini melalui Rapid Survey Village.


(3)

Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
Proporsi Kabupaten/kota yang melaksanakan manajemen faktor resiko
kesehatan lingkungan; terbinanya kabupaten/kota dalam penerapan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

(4)

Kegiatan Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang


dapat Penyakit dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang dilaksanakan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 232.315.000,-. Hasil kegiatan adalah tercapainya Universal
Child Immunization (UCI) Desa melalui pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT-HB, Polio dan Campak) 4.950 desa.

(5)

Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa


(KLB) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 218.547.500,-. Hasil kegiatan
adalah tertanggulanginya 100% KLB skala Propinsi (40 KLB) melalui
kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan KLB.

(6)

Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini

Bencana

dan

Kesehatan Matra yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 258.885.000,-.
Hasil kegiatan adalah tertanggulanginya masalah kesehatan akibat
bencana dan pemeriksaan kesehatan haji di seluruh kabupaten/kota.
(7)

Kegiatan Kemitraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
48

alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.824,-. Hasil kegiatan adalah


teridentifikasinya penurunan angka Drop Out, tersedianya 2 dokter
konsulen (1 dokter ahli paru, 1 dokter ahli radiologi) untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
(8)

Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kesehatan Jiwa dan


Kesehatan Gigi Mulut yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 512.930.286,-.
Hasil

kegiatan

adalah

penanggulangan
program/lintas

tersosialisaikannya

kesehatan
sektor,

gigi

dan

organisasi

penanganan

mulut

profesi

dan

kepada

dan
lintas

kabupaten/kota;

terlaksananya case finding pada anak remaja untuk deteksi kelainan


jiwa remaja di 10 kabupaten/kota; terlaksananya pengembangan
kesehatan jiwa di 20 puskesmas; terjaringnya forum komunikasi
kesehatan

jiwa;

tersosialisasinya

life

skill

kesehatan

jiwa;

tersosialisasinya program kesehatan indera pendengaran dan ketulian;


terlaksananya pertemuan sehat jiwa, jasmani dan rohani melalui
kesehatan olahraga.
(9)

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja di Balai Kesehatan


Kerja Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan
dan terlayaninya tenaga kerja.

(10) Kegiatan Upaya Kesehatan Dampak Asap Rokok bagi Tenaga Kerja
yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya alat-alat kesehatan/kedokteran berupa treadmill, peralatan
medik rontgen, dust sample meter, nubulizer, spirometer; tersedianya
obat-obatan serta

bahan kimia

sebagai

pendukung pelayanan

kesehatan terkait dampak asap rokok.


(11) Kegiatan Deteksi Dampak Asap Rokok dan Pencegahannya bagi
Masyarakat Umum yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersedianya alat-alat kesehatan dan kedokteran
serta reagen.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam

pelaksanaan

program

diatas,

ditemukan

permasalahan

yaitu

rendahnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk memelihara


lingkungan sehat. Solusinya, fasilitasi dan pembinaan melalui Surat Edaran
Kepala Dinas ke kabupaten/kota dalam hal kewaspadaan terhadap penyakit
berbasis lingkungan dan binatang.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

49

d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan pelayanan laboratorium kesehatan yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 6.791.807.108,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan laboratorium
berupa bahan kimia, reagen serta alat kardiologi.

(2)

Kegiatan Peningkatan Layanan Kesehatan Balai Kesehatan Paru


Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya peralatan kesehatan, bahan kimia serta
obat-obatan sebagai pendukung pelayanan kesehatan.

(3)

Kegiatan

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Balai

Pelayanan

Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 131.453.736,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya mebelair
(1 set sofa), penghias ruangan berupa gordyn, vitrase, seprai, dan
selimut, 1 unit laptop, 4 unit komputer, 2 unit printer; 1 buah LCD dan
3 buah wireless; 4 buah presto dan termos air panas.
(4)

Kegiatan

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Pelayanan

Balai

Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) yang dilaksanakan Dinas


Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan
prasarana pendukung pelayanan kesehatan di BKKM berupa alat-alat
kedokteran (instrumen set sedang, pinset anatomis, pinset cerugis,
gunting up hecting, gunting kecil, arteri clamp, kom kecil dan sedang,
timbangan

bayi,

needle

holder,

gunting

verband,

korentang,

termometer, reflexhammer, tensimeter, tongue spatel, manset anak


dan penlight) bahan kimia serta reagen.
(5)

Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum


Daerah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 36.529.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terpenuhinya bantuan alat kesehatan 7 (tujuh) unit peralatan
laboratorium Analisa Gas Darah (AGD) untuk 7 RSD (RSD Majalaya,
RSD Cianjur, RSD Cibabat, RSD dr. Slamet Garut, RSD45 Kuningan,
RSD Banjar dan RSD Sumedang); bantuan alat kesehatan 10 (sepuluh)
unit alat laboratorium untuk pemeriksaan HIV/CD4 diberikan ke 10
RSD (RSD Ciawi, RSD Cianjur, RSD Karawang, RSD Kota Bekasi, RSD
Subang, RSD Gunung Jati, RSD Ujung Berung Kota Bandung, RSD
Kota Tasikmalaya, RSD Indramayu dan RSD Cibabat); bantuan Alat
Kesehatan 10 paket peralatan Kedokteran Anak berupa alat CPAP,
baby incubator, syringe pump, infant warmer dan infant resusitator,
pediatric laryngoscope, untuk 10 RSD PONEK (RSD Arjawinangun, RSD
Cideres, RSD Soreang, RSD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi, RSD

Pelabuhan Ratu, RSD Indramayu, RSD Majalengka, RSD Ciawi, RSD


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
50

Kota Bandung dan RSD Ciamis); bantuan Alat Kesehatan 5 paket


peralatan Kedokteran Kebidanan dan Kandungan yang terdiri dari alat
Ultrasonograpgy (USG) dan Electro Cauter untuk 5 RSD (RSD
Indramayu, RSD Cibabat, RSD Sekarwangi, RSD Ciawi dan RSD Kota
Depok); bantuan Alat Kesehatan Peralatan unit Gawat Darurat untuk 3
RSD ( RSD Pelabuhan Ratu, RSD Ciamis dan RSD Patrol); bantuan Alat
Kesehatan 3 paket peralatan Bank Darah RS yang terdiri dari Blood
Bank Refrigerator, Serological Sentrifuse, Microscope Binoculer, Dry
Incubator, Blood Cooling Box, Electric Tube Sealer, Blood Colection
Mixer untuk 3 RSD (RSD Sumedang, RSD Ciamis dan RSD Subang);
bantuan Alat Kesehatan X-Ray untuk pelayanan Radiologi, berupa 2
unit Mobile x-ray (untuk 2 RSD:RSD Banjar dan RSD Cideres) dan 1
unit Station x-ray untuk RS Cideres; Hasil monitoring

evaluasi RS

Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), RSD Cianjur ditetapkan sebagai Juara 1
Nasional.
(6)

Kegiatan Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat


yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 23.800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terbangunnya ruang kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sesuai
standar.

(7)

Kegiatan Pengadaan Mobil Rumah Sakit Lapangan yang dilaksanakan


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.

51.965.000,- yang

direncanakan

untuk

persiapan

penyediaan mobil Rumah Sakit Lapangan yang tidak terealisasi, karena


kelengkapan sarana pelayanan yang direncanakan barang impor.
(8)

Kegiatan Rehab Sarana dan Prasarana Gudang Obat dan Perbekalan


Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 3.200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rehab sarana


dan prasarana dengan luas bangunan gudang seluas 1.106 m2
bertempat di Jalan Kiaracondong; tersedianya tempat penyimpanan
obat dan perbekalan kesehatan serta terpenuhinya gudang obat yang
sesuai dengan standar.
(9)

Kegiatan

Peningkatan

Sarana

dan

Prasarana

Kantor

Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.

99.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

sarana

penunjang Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) sebesar 80%,


dengan tersedianya 2 unit komputer, 2 unit note book, 4 unit printer,
2 unit scanner, 2 buah modem dan 2 buah Flasdisk.
(10) Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 25.316.457.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya 17 buah alat
laboratorium untuk pelayanan kesehatan di RS dan Laboratorium
kesehatan se-Jawa Barat.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

51

(11) Kegiatan Pengadaan Peralatan/Perlengkapan penunjang pelayanan RS


yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya kegiatan pengadaan peralatan/ perlengkapan
penunjang pelayanan RS.
(12) Kegiatan

Peningkatan

derajat

kesehatan

masyarakat

dengan

penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat


Dampak asap rokok yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.810.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi
penderita akibat Dampak asap rokok.
(13) Kegiatan Penyediaan Obat-obatan yang dilaksanakan Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.340.415.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya obat-obatan
umum dan obat-obatan psikotropika rumah sakit sebanyak 1 kegiatan.
(14) Kegiatan Penyediaan Bahan Pelayanan Terapi yang dilaksanakan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 483.909.950,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan

farmasi/alkes habis pakai, laboratorium, radiologi, kesehatan gigi,


psikologi/

psikometri, terapi keswara dan elektromedik sebanyak 7

paket (bahan farmasi/ alkes habis pakai laboratorium, radiologi, bahan


dental unit, psikologi, psikometrik, terapi keswara dan elektro medik).
(15) Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pasien yang dilaksanakan Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 616.028.250,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya peralatan
kebersihan dan bahan pembersih, peralatan makan (piring/gelas/
mangkok/ cangkir/sendok/garpu), bahan baku bangunan keperluan
rehabilitasi pasien, bahan untuk keperluan terapi keperluan, obat dan
bibit tanaman untuk terapi pertanian, pakaian pasien untuk kegiatan
dan pakaian training, pengadaan mesin las ( terapi las besi dan cetak
batako), mesin bubut (terapi pertukangan kayu), alat pertanian,
setrika (Setrika untuk pasien dan setrika roll), tempat tidur (kasur),
dispenser, tabung, peralatan dapur, jam dinding, sound system (untuk
keperluan terapi musik), mesin tik (untuk keperluan terapi keputrian
dan kreatif), masing-masing 1 kegiatan.
(16) Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran
dan Sanitasi Rumah Sakit yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
385.290.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya pemeliharaan
alat kedokteran/ kesehatan, terselenggaranya sanitasi/kesehatan
lingkungan, tersedianya pengadaan alat-alat laboratorium.
(17) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Petugas
Khusus yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.563.504.900,-. Hasil kegiatan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
52

adalah terlaksananya pengadaan makanan


petugas yang dinas di unit

minuman pasien dan

beresiko dan petugas shift malam di

rumah sakit sebanyak 88.330 or/ hr dan petugas di unit beresiko dan
shift malam 72.174 or/ hr.
(18) Kegiatan Pembangunan dan Renovasi Gedung Rumah Sakit Jiwa yang
dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.506.432.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya
lanjutan;

konsultan

tersedianya

pengawas;

konsultan

terlaksananya

perencana

gedung

perencanaan
rehabilitasi;

tersedianya konsultan perencana riview master plan; tersedianya


konsultan perencana; terlaksananya renovasi gedung RS Jiwa (gedung
rehabilitasi, rumah dinas direktur, ruang pelayanan rawat akut, ruang
rawat inap, aula mushola, selasar, ruang radiologi).
(19) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
dalam rangka Pencegahan Bahaya Merokok yang dilaksanakan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 217.500.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya alat
kesehatan saturasi O2 sebanyak 1 unit; tersedianya Alat Kesehatan
Suction sebanyak 2 unit; tersedianya alat kesehatan tensi meter
berdiri sebanyak 4 buah; tersedianya LCD sebanyak 6 buah;
tersedianya running text sebanyak 1 unit.
(20) Kegiatan Pembangunan Gedung Rawat Jalan dan Gawat Darurat yang
dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 13.476.217.800,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pembangunan gedung rawat jalan dan gawat darurat di
RSUD Al-Ihsan.
(21) Kegiatan Peningkatan Kualitas, Kuantitas dan Fungsi Sarana dan
Prasarana Kesehatan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 23.327.835.978,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan kualitas, kuantitas
dan fungsi sarana dan prasarana kesehatan.
(22) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Stroke Unit, ICCU dan
Rawat Jalan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana stroke unit, ICCU
dan Rawat Jalan.
e) Program Sumber Daya Kesehatan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga Kesehatan yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 451.269.383,-. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya 6 macam diklat untuk meningkatkan kualitas
kompetensi tenaga kesehatan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

53

(2)

Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan yang


dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 15.093.491.000,-. Hasil kegiatan adalah
terpenuhinya kebutuhan dokter dan dokter gigi PTT Provinsi sebanyak
2128 orang, bidan PTT Provinsi sebanyak 5778 orang, terisinya 6
puskesmas dan 2 RSUD oleh dokter Program Pendidikan Dokter
Spesialis dan dokter spesialis, terselenggaranya beasiswa tugas belajar
sebanyak 120 orang.

(3)

Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan dan Mutu Sediaan


Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang dilaksanakan Dinas Kesehatan
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 11.905.053.400,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya buffer stock


obat Provinsi dan kabupaten/kota; terpenuhinya obat-obatan, vaksin,
reagen, perbekes, serta bahan tambahan pangan.
(4)

Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM RS Jiwa yang dilaksanakan


Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 94.015.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya

pelatihan

etos

keperawatan

kerja

keperawatan,

profesional,

pelatihan

kegawatdaruratan

model

pelayanan

psikiatri,

pelatihan

peningkatan kemampuan kearsipan, pelatihan managemen aset,


pelatihan kemampuan teknologi informasi, dan workshop clinical
instruktur keperawatan; tersedianya uang lembur workshop clinical
instruktur

keperawatan,

kebutuhan

ATK,

sertifikasi

peserta

kegawatdaruratan psikiatri, dan sertifikat MPKP sebanyak 2860 Jam.


(5)

Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan


Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.164.800.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya
peningkatan mutu pelayanan, community care team, pelatihan etos
kerja, bintek jabatan fungsional, bintek perencanaan/pengelolaan
anggaran; terfasilitasinya 9 orang untuk mengikuti pelatihan MMPI
Diagnostic, 10 orang untuk mengikuti pelatihan mind therapy, 20
orang untuk mengikuti pelatihan cognitive behaviour therapy, dan 10
orang

untuk

mengikuti

pelatihan

psychotherapy;

serta

terselenggaranya team Building untuk 60 orang.


2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program diatas, ditemukan permasalahan yaitu adanya
tenaga kesehatan yang mengundurkan diri karena diangkat menjadi CPNS
dan turut suami. Solusinya, dilakukan rekruitmen tenaga kesehatan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

54

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP


a) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pemantauan Pencemaran Lingkungan yang dilaksanakan


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi pemantauan kualitas
air dan udara; serta pemantauan dan evaluasi kualitas air sungai lintas
di 7 Daerah Aliran Sungai (DAS).

(2)

Kegiatan Fasilitasi dan Pengembangan Program Environment Polution


Control Manager (EPCM) yang dilaksanakan Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

200.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya forum dialog lingkungan; terfasilitasinya peningkatan


kapasitas dan refreshment SDM melalui pelatihan On The Job Training
(OJT) sebanyak 25 orang; pelatihan dan ujian EPCM udara sebanyak
25 orang; terlaksananya rapat koordinasi dan sosialisasi EPCM air dan
udara; serta Pilot activity EPCM udara.
(3)

Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Pengelolaan Limbah Padat dan B3 yang


dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya inventarisasi


potensi limbah medis, peningkatan kapasitas pengelolaan limbah
Bahan

Beracun

dan

Berbahaya

(B3),

penyusunan

mekanisme

penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO), serta pelatihan pengelolaan


sampah

dalam

rangka

persiapan

penerapan

undang-undang

persampahan sebanyak 40 orang.


(4)

Kegiatan Peningkatan Publikasi dan Kampanye Lingkungan di Jawa


Barat yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya lokakarya
kelompok

masyarakat

sosialisasi

program

lingkungan

hidup;

peduli

unggulan

lingkungan;
dari

tersusunnya

hasil

materi

tersusunnya

materi

pembangunan

bidang

kampanye

lingkungan;

terlaksananya pembuatan tanda penghargaan peduli lingkungan


berupa 50 buah piala dan 50 lembar sertifikat; terpublikasikannya
kampanye lingkungan melalui media massa (1 media TV nasional, 1
media TV lokal dan 1 media radio); serta terlaksananya implementasi
mekanisme recycle bank di tingkat Provinsi.
(5)

Kegiatan Fasilitasi Adipura dan Sekolah Berbudaya Lingkungan yang


dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Pemantauan


Kedua (P2) ADIPURA 2009-2010, Pemantauan Pertama (P1) ADIPURA
2010-2011, pembinaan program ADIPURA, ADIWIYATA dan sekolah
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
55

berbudaya lingkungan di Jawa Barat; serta tersusunnya buku


pengkayaan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi

jenjang

pendidikan SD.
(6)

Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Jawa Barat yang


dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi
Rp.

Jawa

200.000.000,-.

Barat
Hasil

dengan

alokasi

anggaran

kegiatan

adalah

tersusunnya

sebesar
Status

Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Jawa Barat; serta


tersusunnya materi Annual State Enviromental Report (ASER) Provinsi
Jawa Barat 2010.
(7)

Kegiatan Inventarisasi Lingkungan Hidup Tingkat Wilayah Ekoregion


yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya laporan hasil


inventarisasi

ekoregion

Jawa

Barat

berdasarkan

potensi

dan

ketersediaan sumber daya alam ; serta diseminasi inventarisasi


ekoregion Jawa Barat berdasarkan potensi dan ketersediaan sumber
daya alam sebanyak 60 orang.
(8)

Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang


memuat Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan yang
dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyusunan


Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tentang kapasitas daya
dukung dan daya tampung lingkungan wilayah Bodebekjur; serta
diseminasi KLHS tentang kapasitas daya dukung dan daya tampung 60
orang.
(9)

Kegiatan Balad Kuring di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan


Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rapat sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan
kampanye lingkungan balad kuring; tersusunnya materi kampanye
lingkungan balad kuring; serta terlaksananya kampanye lingkungan
balad kuring di wilayah Cirebon dan wilayah Bogor.

(10) Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Pengelolaan Lingkungan


Hidup dan Kebijakan Pengelolaan B3 yang dilaksanakan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar RP. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rapat persiapan penyusunan dan pembahasan
kebijakan pengelolaan limbah B3, workshop penyusunan kebijakan
pengelolaan limbah B3, sosialisasi kebijakan pengelolaan limbah B3
sebanyak 150 orang, serta penyusunan naskah akademik pengelolaan
lingkungan hidup.
(11) Kegiatan Fasilitasi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup di Jawa Barat
yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
56

Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya operasional


sekretariat penegakan hukum lingkungan terpadu di Jawa Barat,
pengaduan kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
sebanyak 11 kasus, penegakan hukum lingkungan terpadu di Jawa
Barat melalui pengadilan sebanyak 3 kasus

dan di luar pengadilan

sebanyak 8 kasus, penanganan pencemaran/kerusakan Sungai Cikijing


Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung; serta terlaksananya
sosialisasi penegakan hukum lingkungan hidup di Jawa Barat.
(12) Kegiatan

Pengembangan

Sistem

Informasi

Lingkungan

yang

dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah


Provinsi
Rp.

Jawa

Barat

300.000.000,-.

Hasil

dengan

alokasi

kegiatan

anggaran

adalah

sebesar

terfasilitasinya

operasionalisasi dan peningkatan website lingkungan hidup Badan


Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah;

terlaksananya penyusunan

dan penerbitan warta lingkungan; serta tersusunnya rencana induk


informasi bidang lingkungan hidup.
(13) Kegiatan Penyusunan Basis Data Kerusakan Lingkungan Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya informasi
kerusakan lingkungan di Jawa Barat 2010, serta buku data dan
informasi kerusakan lingkungan di Jawa Barat.
(14) Kegiatan Penyelarasan Green Growth Jawa Barat yang dilaksanakan
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya pola pembangunan Green Growth Jawa
Barat; terfasilitasinya penjajakan kerja sama implementasi Green
Growth Jawa Barat Green Province; serta terlaksananya sosialisasi pola
pembangunan Green Growth Jawa Barat.
(15) Kegiatan Peningkatan Pemahaman Siswa Sekolah terhadap Dampak
Merokok yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembuatan
materi dan sarana penunjang kampanye; serta sosialisasi dampak
rokok terhadap siswa SMP/SMA di 3 kabupaten/kota di Jawa Barat
sebanyak 600 orang.
(16) Kegiatan Fasilitasi dan Sosialisasi Pembangunan Lingkungan Hidup
yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 78.120.000,-. Hasil
kegiatan adalah adanya komitmen antar kepala daerah dalam
pembangunan lingkungan hidup di Jawa Barat yang diikuti 90 orang
peserta.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

57

2) Permasalahan dan Solusi


Masih rendahnya kepedulian masyarakat dan para pelaku usaha terhadap
lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan sosialisasi
(termasuk sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengendalian
pencemaran) dan kampanye lingkungan hidup kepada seluruh pemangku
kepentingan, serta penegakan hukum lingkungan bagi para pelanggar
aturan.

b) Program

Rehabilitasi

Dan

Konservasi

Sumber

Daya

Alam

Dan

Lingkungan Hidup
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Fasilitasi Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengelolaan


Keanekaragaman Hayati Jawa Barat yang dilaksanakan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rapat kerja konservasi SDA, Updating Balai
Kliring Keanekaragaman Hayati (Kehati), serta Pengelolaan Kehati
melalui Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN).

(2)

Kegiatan Penanganan Kawasan Karst yang dilaksanakan Badan


Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rakor kawasan Karst Citatah, penyusunan Master
Plan kawasan Karst Citatah, rapat pembahasan Master Plan Kawasan
Karst Citatah, sosialisasi Master Plan kawasan Karst Citatah sebanyak
75 orang, serta penyusunan draft kebijakan perlindungan kawasan
Karst.

(3)

Kegiatan Inventarisasi dan Informasi Kehutanan yang dilaksanakan


Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 369.900.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
inventarisasi potensi dan sebaran hutan rakyat di 4 kabupaten (Ciamis,
Cianjur, Sukabumi dan Tasikmalaya), serta penyusunan buku statistik
kehutanan tahun 2009 dan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Tahun
2009.

(4)

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Sumber Daya

Hutan dan

Ekosistemnya yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa


Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 516.218.600,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasinya pembentukan 2 (dua) model kampung
konservasi; terlaksananya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
pembentukan 1 model desa konservasi; terfasilitasinya aktifitas
kelompok Pengamanan Hutan (Pamhut) Swakarsa sebanyak 1
kelompok di Desa Cisitu Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut
melalui

pemberdayaan

usaha

ekonomi;

terlaksananya

operasi

pengamanan hutan di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar;


serta terfasilitasinya penyelesaian perambahan Kawasan Konservasi di
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
58

Taman Nasional Gunung Ciremai Blok Argalingga Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka.
(5)

Kegiatan koordinasi Peningkatan Jasa Lingkungan di Kawasan Lindung


yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.710.000,-. Hasil
dari kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan peningkatan jasa
lingkungan di Kawasan Lindung yang diikuti 35 orang.

2) Permasalahan dan Solusi


Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap
lingkungan.

Solusi yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan

kampanye lingkungan hidup kepada seluruh stakeholders.

c) Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut


1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Laut yang dilaksanakan
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pengelolaan wilayah pesisir dan laut,
serta terfasilitasinya kegiatan kelompok kerja mangrove Jawa Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Masih rendahnya kepedulian terhadap keberadaan dan fungsi mangrove di
pesisir pantai. Solusi yang dilakukan adalah meningkatkan peran aktif
kelompok kerja mangrove di Provinsi Jawa Barat untuk melakukan
sosialisasi dan sinergitas dengan kabupaten/kota pesisir di Jawa Barat.

d) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan


1) Pelaksanaan Program
Kegiatan

Peningkatan

Pengelolaan

Persampahan

Jawa

Barat

yang

dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.870.616.050,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pengelolaan Tempat Pengolahan Kompos (TPK)
Sarimukti, meliputi : pengadaan tanah urug, pemantauan kualitas lingkungan
dan pemeliharaan konstruksi; terlaksananya peningkatan Infrastruktur TPK
Leuwigajah, meliputi : pemagaran lahan dan pembangunan hangar
pengolahan sampah bekas longsoran; terlaksananya pengadaan tanah untuk
Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok
Nangka seluas 74,6 Ha; serta terlaksananya pengerasan Jalan Operasi TPPAS
Regional Nambo.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

59

2) Permasalahan dan Solusi


Belum

optimalnya

kapasitas

kelembagaan

di

tingkat

Pemerintah

Kabupaten/kota dalam menangani timbunan/pengangkutan sampah dari


sumbernya sampai ke TPA/TPPAS dan belum optimalnya peran masyarakat
dalam pengelolaan sampah. Selanjutnya, sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
disebutkan bahwa TPA yang dioperasikan secara terbuka (open dumping)
harus ditutup dan ditingkatkan menjadi sanitary landfill selambat-lambatnya
pada tahun 2013. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi
Jawa

Barat

telah

mendorong

Pemerintah

Kabupaten/kota

untuk

meningkatkan cakupan pelayanan pengelolaan persampahan, melaksanakan


pembinaan

teknis

kepada

lembaga

pengelola

persampahan

di

kabupaten/kota melalui fasilitasi program Reduce, Reuse and Recycle (3R)


dan sinkronisasi program/kegiatan dalam penyusunan Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM).
Dalam penanganan sampah regional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui
Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR)

memfasilitasi pembangunan

TPPAS Regional Legok Nangka dan Leuwigajah untuk melayani Wilayah


Perkotaan Bandung Raya serta Nambo untuk melayani Wilayah Perkotaan
Bogor dan Depok, selanjutnya potensi wilayah yang akan dikembangkan
adalah wilayah perkotaan Ciayumajakuning. Untuk menyiasati keterbatasan
anggaran untuk pembangunan TPPAS Legok Nangka yang direncanakan
akan beroperasi pada 2013, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah bekerja
sama

dengan Pemerintah serta

Pemerintah Kabupaten/kota

dengan

perjanjian kerja sama daerah antara Ditjen Cipta Karya Kementerian PU,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Garut tentang Pembangunan Infrastruktur Air Minum, Air Limbah
dan Persampahan di Bandung Raya. Selain itu, kerjasama untuk pembiayaan
pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah memfasilitasi
kerjasama operasional di TPK Sarimukti, TPPAS Legok Nangka dan TPPAS
Nambo. Khusus untuk TPPAS Nambo telah disepakati pula pembangunan
dan pemanfaatan jalan masuk menuju TPPAS Nambo dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa.

4. URUSAN PEKERJAAAN UMUM


a) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan yang dilaksanakan


Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya
dokumen perencanaan teknis jalan dan jembatan; serta tersedianya
dokumen lelang untuk pekerjaan fisik.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

60

(2)

Kegiatan

Peningkatan

Jalan

dan

Jembatan

Provinsi

di

Balai

Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan I Cianjur Dinas Bina


Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
193.715.419.070-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan
jalan sepanjang 80,80 km; penggantian jembatan sepanjang 45 m;
serta pembebasan tanah seluas 4.000 m2 untuk pembangunan
Jembatan Cidamar dan Jembatan Cisadea pada ruas jalan CidaunSindangbarang-Agrabinta.
(3)

Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan II Sukabumi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 36.168.666.255,-. Hasil kegiatan
adalah

terlaksananya

peningkatan

jalan

sepanjang

20,50

km;

penggantian jembatan sepanjang 22,00 m; serta pembebasan lahan


587,86 m2 untuk pembangunan jalan Lingkar Selatan Sukabumi di
Kabupaten/kota Sukabumi.
(4)

Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan III Bandung Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 81.531.297.428,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya peningkatan jalan sepanjang 30,97 km; serta
pembebasan tanah seluas 3.970 m2 untuk pembangunan jalan pada
ruas Terusan Buah Batu-Bojongsoang.

(5)

Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan IV Sumedang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 115.563.375.700,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya peningkatan jalan sepanjang 27,10 km;
penggantian jembatan sepanjang 47,00 m; serta pembebasan tanah
seluas 47.390,00 m2 untuk pembangunan jalan ToL CileunyiSumedang-Dawuan

(Cisumdawu)

ruas

Situraja-Darmaraja

Km.

Bdg.66+900 dan pembangunan jembatan Cilayu di Kabupaten Garut.


(6)

Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di


BPJ Wilayah Pelayanan V Tasikmalaya Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 28.153.458.613,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan jalan sepanjang
12,04

km;

penggantian

jembatan
2

pembebasan tanah seluas 445 m

sepanjang

8,60

m;

serta

untuk pembangunan jalan pada

ruas Ciamis Kawali Cageur (Batas Ciamis)

dan ruas Tasikmalaya

Cipatujah.
(7)

Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan VI Cirebon Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87.541.637.972,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya peningkatan jalan sepanjang 27,65 km; serta
penggantian jembatan sepanjang 83,30 m.

(8)

Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi tersebar di


Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa

Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.645.558.000,-. Hasil


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
61

kegiatan adalah terselenggaranya pengawasan teknis peningkatan


jalan sepanjang 199,06 Km; serta penggantian jembatan sepanjang
205,90 m.
(9)

Kegiatan Pembebasan Tanah/Bangunan Jalan Tol Soreang - Pasirkoja,


Jalan Ciwidey - Rancabali dan Jalan Cukul - Cisewu - Rancabuaya dan
Jembatan Gentong di Kabupaten Tasikmalaya serta persiapan untuk
pembebasan lahan Fly Over Buah Batu dan Fly Over Kopo yang
dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 38.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah


terbebaskannya lahan untuk tol Soroja (Soreang-Pasirkoja) seluas
63.974 m2; lahan untuk jalan Cukul - Cisewu-Rancabuaya seluas
160.958 m2 ; jembatan Gentong seluas 4.264 m2; serta terlaksananya
persiapan untuk pembebasan lahan Fly Over Buah Batu dan Fly Over
Kopo.
(10) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Kebinamargaan
di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian
Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 275.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya evaluasi kondisi
jalan dan jembatan dalam rangka menghadapi hari raya keagamaan
(lebaran) tahun 2010; terlaksananya rapat koordinasi persiapan
menghadapi hari raya keagamaan (lebaran) tahun 2010 dan tahun
baru 2011; serta tersusunnya draft kebijakan (Rapergub) tentang
penetapan fungsi jalan Kabupaten/kota dan status jalan provinsi.
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Terdapat permasalahan dalam pembebasan tanah Pembangunan jalan


tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Soreang Pasirkoja
(Soroja) dan Cikampek Palimanan dan sharing pendanaannya antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota yang
terlewati trase rencana pembangunan jalan tol. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut telah disusun kesepakatan bersama antara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
tentang Pendanaan Tanah Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road
(BIUTR), Cileunyi Sumedang Dawuan (CISUMDAWU) dan Soreang
Pasir Koja (SOROJA), bahwa penyediaan dana pengadaan tanah
untuk kebutuhan pembangunan jalan tol sepenuhnya bersumber dari
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan pendanaan mandiri
terhitung sejak tahun 2011.

(2)

Terjadi

putus

kontrak

pada

kegiatan

peningkatan

ruas

jalan

Sindangbarang - Agrabinta Tegalbuleud km.Bd. 129+300. Hal ini


terjadi karena penyedia jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sampai berakhirnya kontrak tahun anggaran 2010. Solusi dari
permasalahan tersebut adalah proses pemutusan kontrak dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jaminan
pelaksanaan disetorkan ke Kas Daerah, pekerjaan yang belum selesai
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
62

akan dilaksanakan dan dianggarkan kembali tahun 2011 oleh OPD


melalui sumber dana APBN.
(3)

Masih adanya sertifikat bermasalah, sengketa kepemilikan tanah


wakaf, dan belum keluar ijin dari Kementerian Perhubungan mengenai
lahan milik PT. KAI, sehingga pembebasan lahan jalan terusan
Buahbatu-Bojongsoang belum seluruhnya terealisasi.

b) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan I Cianjur Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.121.586.655,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 17,20 Km; perbaikan
badan jalan sepanjang 2.065 m; rehabilitasi jembatan sepanjang 56
m; serta pekerjaan drainase sepanjang 5.803 m.

(2)

Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan I Cianjur Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 13.257.496.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 369,48 km;
pemeliharaan jembatan sepanjang 2.579,20 m; serta pengecatan
jembatan sepanjang 100 m.

(3)

Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan I Cianjur Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 529.677.000,-. Hasil kegiatan
adalah

terselenggaranya

pengawasan

teknis

rehabilitasi

jalan

sepanjang 17,20 km; serta rehabilitasi jembatan sepanjang 56 m.


(4)

Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan

Provinsi di BPJ Wilayah

Pelayanan II Sukabumi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.756.040.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 21,60 km; perbaikan
badan jalan sepanjang 667 m; pekerjaan drainase sepanjang 1.802 m;
serta rehabilitasi jembatan sepanjang 127 m.
(5)

Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan II Sukabumi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.878.218.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 317,92 km; serta
pemeliharaan jembatan sepanjang 1.591,60 m.

(6)

Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi


di BPJ Wilayah Pelayanan II Sukabumi Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 481.857.000,-.
Hasil kegiatan adalah terselenggaranya pengawasan teknis rehabilitasi
jalan sepanjang 21,60 km dan jembatan sepanjang 127 m.

(7)

Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan III Bandung Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 47.354.752.304,-. Hasil kegiatan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
63

adalah terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 30,34 km; perbaikan


badan jalan sepanjang 3.125 m; pekerjaan drainase sepanjang 5.920
m; serta rehabilitasi jembatan sepanjang 78,70 m.
(8)

Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan III Bandung Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 17.573.032.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 423,140 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 3.177,70 m.

(9)

Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan III Bandung Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 958.933.000,-. Hasil kegiatan
adalah

terselenggaranya

pengawasan

teknis

rehabilitasi

jalan

sepanjang 30,34 km dan rehabilitasi jembatan sepanjang 78,70 m.


(10) Kegiatan Rehabilitasi Jalan

dan Jembatan Provinsi BPJ Wilayah

Pelayanan IV Sumedang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 33.988.272.724,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 25,42 km; perbaikan
badan jalan sepanjang 1.417 m; pekerjaan drainase sepanjang 7.113
m; serta rehabilitasi jembatan sepanjang 57,70 m.
(11) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah
Pelayanan IV Sumedang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 16.501.531.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 347,36 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 4.425,46 m
(12) Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan Provinsi di Wilayah
Pelayanan IV Sumedang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 493.286.000,-. Hasil kegiatan
adalah

terselenggaranya

pengawasan

teknis

rehabilitasi

jalan

sepanjang 25,42 km dan rehabilitasi jembatan sepanjang 57,70 m.


(13) Kegiatan Rehabilitasi
Tasikmalaya

Jalan dan Jembatan Provinsi

di

BPJ V

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 47.674.881.300,-. Hasil kegiatan adalah


terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 33,27 km; perbaikan badan
jalan 1.719 m; pekerjaan drainase sepanjang 13.336,73 m; serta
rehabilitasi jembatan sepanjang 174,30 m.
(14) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah
Pelayanan V Tasikmalaya Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 14.165.161.800,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 319,65 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 4.298,30 m.
(15) Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan Provinsi di BPJ Wilayah
Pelayanan V Tasikmalaya Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 631.353.000,-. Hasil kegiatan
adalah

terselenggaranya

pengawasan

teknis

rehabilitasi

jalan

sepanjang 33,27 km dan rehabilitasi jembatan sepanjang 174,30 m.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
64

(16) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah


Pelayanan VI Cirebon Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 30.558.989.458,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rehabilitasi jalan sepanjang 15,11 km; perbaikan
badan jalan 1.466 m; pekerjaan drainase sepanjang 6.786 m; serta
rehabilitasi jembatan sepanjang 15,20 m.
(17) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah
Pelayanan VI Cirebon Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.209.510.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemeliharaan jalan sepanjang 239,94 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 2.566,50 m.
(18) Kegiatan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jalan Provinsi di BPJ Wilayah
Pelayanan VI Cirebon yang dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 489.230.000,-.
Hasil kegiatan adalah terselenggaranya pengawasan teknis rehabilitasi
jalan sepanjang 15,11 km dan rehabilitasi jembatan sepanjang 15,20
m.
2) Permasalahan dan Solusi
Masih terdapat beberapa ruas jalan yang belum ditangani sesuai dengan
kebutuhan rehabilitasi jalan, sehingga kemantapan jalan (kondisi baik dan
sedang) baru tercapai 92% pada jalan provinsi sepanjang 2.071,42 Km.
Untuk itu perlu penanganan yang lebih intensif agar dapat mencapai
kemantapan jalan sebesar 93 94 % pada akhir tahun 2013 (sesuai target
RPJMD 2008 - 2013).
c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Pengadaan Peralatan Jalan yang dilaksanakan Dinas Bina Marga
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 15.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya peralatan untuk


operasional pekerjaan jalan.
2) Permasalahan dan Solusi
Pengadaan peralatan jalan perlu lebih ditingkatkan sehingga pemeliharaan
jalan secara berkala untuk mempertahankan umur pelayanan jalan dapat
terlaksana secara berkesinambungan.
d) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pendataan dan Sosialisasi Pemanfaatan Rumija yang


dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 120.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya

sosialisasi

pemanfaatan

pendataan ruang milik jalan.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

ruang

milik

jalan

serta
65

(2)

Kegiatan Sosialisasi Kebinamargaan yang dilaksanakan Dinas Bina


Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi
kebinamargaan

di

media

masa

serta

penyebaran

informasi

kebinamargaan melalui website.


(3)

Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi dan database Leger jalan yang


dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya perangkat lunak untuk sistem informasi jalan serta
terkumpulnya data informasi kondisi dan leger jalan.

(4)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan I Cianjur yang dilaksanakan Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.

(5)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan II Sukabumi yang dilaksanakan Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.

(6)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan III Bandung yang dilaksanakan Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.

(7)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan IV Sumedang yang dilaksanakan Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.

(8)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan V Tasikmalaya yang dilaksanakan Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.

(9)

Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan


Jalan di Wilayah Pelayanan VI Cirebon yang dilaksanakan Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 60.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

66

pemanfaatan ruang milik jalan dan serah pakai tanah ruang manfaat
jalan.
2) Permasalahan dan Solusi
Belum optimalnya sosialisasi Ruang Milik Jalan (Rumija), terlihat dari masih
banyaknya pedagang kaki lima, oleh karena itu pada tahun 2011 sosialisasi
rumija lebih ditingkatkan.
e) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Perencanaan Detail

Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Jawa

Barat yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air


Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.441.348.440,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya perencanaan
teknis pengelolaan sumber daya air melalui rehabilitasi Daerah Irigasi
(DI) Biuk dan Padawaras di Kabupaten Tasikmalaya; perencanaan
teknis jaringan irigasi baru DI Caringin (2.776 Ha) di Kabupaten
Sukabumi serta Peyelidikan Geologi dan Review desain Bendung Leuwi
Kadu di Kabupaten Sukabumi.
(2)

Kegiatan Pemantauan dan Pengembangan Potensi OdanP Jaringan


Irigasi dan Kerjasama Pengelolaan SDA dan Irigasi yang dilaksanakan
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 288.010.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya data ketersediaan air irigasi di 89 DI; data areal
irigasi 25 kabupaten/kota; data realisasi tanam 25 Kabupaten/kota;
terfasilitasinya pertemuan regional Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air (O dan P SDA); serta pengelolaan data areal irigasi di 6
Wilayah Sungai.

(3)

Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan dan Monitoring Kegiatan konstruksi


di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengawasan
dan pengendalian bidang konstruksi serta pembuatan buku laporan.

(4)

Kegiatan Optimalisasi Kegiatan Sumber Daya Air di Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 441.413.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya Pengelolaan Asset Irigasi (PAI) pada 20
daerah irigasi.

(5)

Kegiatan Pengelolaan Jaringan Irigasi di 6 Balai Pendayagunaan


Sumber Daya Air (PSDA) yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 53.941.363.550,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kinerja

jaringan

irigasi

pada

58

Daerah

Irigasi

mempertahankan kondisi Jaringan Irigasi pada 91 DI.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

(DI)

dan
67

2) Permasalahan dan solusi


Rehabilitasi Jaringan Irigasi dilaksanakan secara parsial pada suatu daerah
irigasi, dan tidak dilakukan pada seluruh daerah irigasi kewenangan Provinsi.
Oleh karena itu pada tahuntahun mendatang pelaksanaan rehabilitasi irigasi
perlu dilakukan secara tuntas, dalam upaya untuk mencapai target kondisi
baik jaringan irigasi pada tahun 2013 sebesar 64-65% dapat terpenuhi.
f) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau
dan Sumber Daya Air Lainnya
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Perencanaan Umum Sumber Daya Air Bidang Sungai, Situ,


dan Sumber lainnya di Jawa Barat

yang dilaksanakan Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 776.071.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya laporan hasil monitoring evaluasi

instrumen keamanan

bendungan; laporan hasil rencana optimalisasi pemanfaatan air situ


Curug di Kabupaten Bogor; laporan hasil rencana pemanfaatan irigasi
hemat air DI Cikarang Nguluwung di Kabupaten Sukabumi; serta
laporan evaluasi dampak pembangunan SDA tahun 2005-2009.
(2)

Kegiatan Perencanaan Detail Situ dan Waduk di Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 988.665.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya perencanaan teknis pengelolaan sumber
daya air melalui sertifikasi waduk Citepus di Kabupaten Sukabumi dan
Model Test Waduk Sukahurip di Kabupaten Ciamis.

(3)

Kegiatan Pengelolaan dan Analisis Data Hidrologi Provinsi Jawa Barat


yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersedianya data hidrologi hasil analisis berupa
data debit pada 73 pos, data hujan pada 105 pos, serta data sedimen
pada 10 pos.

(4)

Kegiatan Pengelolaan database Sumber Daya Alam (SDA) di Provinsi


yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa

Barat

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya data berupa


informasi SDA dan peta rupa bumi Jawa Barat.
(5)

Kegiatan Pengaturan Sempadan Sumber Daya Air di Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.552.780.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya rancangan Keputusan Gubernur tentang
Batas Sempadan Situ Bagendit di Kabupaten Garut dan penertiban
sempadan sungai Cikapundung 432 m2.

(6)

Kegiatan Dukungan Percepatan pembangunan Waduk Jatigede di


Kabupaten

Sumedang

yang

dilaksanakan

Dinas

Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
68

sebesar Rp. 8.326.349.300,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya


dukungan

persiapan

pembangunan

waduk

jatigede

melalui

pengukuran tapak batas; pembebasan lahan 26 Ha; pembinaan dan


pemberdayaan

Perkumpulan

Petani

Pemakai

Air

Masyarakat

Pendukung Pembangunan (P3A MPP) pada lokasi pemukiman baru


sebanyak 300 orang; pengadaan patok 60 buah; pengadaan papan
larangan 10 buah, pembuatan peta bidang rincikan 26 Ha; penataan
drainase pemukiman swakarsa mandiri sepanjang 80 m; serta
operasional Satgas 1 tahun.
(7)

Kegiatan Peningkatan Penertiban Sarana Teknis Air Permukaan dan


Pemanfaatan Tanah Negara yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbitnya saran
teknis izin pengambilan air permukaan (SIPPA) di Jawa Barat sebanyak
195 saran teknis; koordinasi pemanfaatan air permukaan 150 orang;
serta terlaksananya koordinasi teknis pemanfaatan tanah Negara 150
orang.

(8)

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pemakaian Air Permukaan


dan Tanah Negara yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan,
pengendalian,

dan

pengawasan

pemanfaatan

penggunaan

air

permukaan pada 100 pemanfaat; penyidikan dan penertiban lapangan


pada 25 perusahaan; serta terkendali dan terawasinya pemasukan
pemanfaatan tanah Negara.
(9)

Kegiatan Pengelolaan situ-situ di 6 Balai Dinas Pengelolaan Sumber


Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 16.005.017.975,-. Hasil kegiatan adalah kapasitas tampungan situ
untuk

air

baku

menjadi

lebih

meningkat

dengan

melakukan

pembangunan embung di 1 lokasi; operasi dan pemeliharan terhadap


79 situ; serta kelangsungan fungsi situ menjadi lebih terjamin dengan
melakukan rehabilitasi terhadap 17 situ.
(10) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai di 4 Balai Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 5.458.108.350,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesinambungan fungsi sungai untuk mengendalikan
erosi, sedimentasi dan pengendalian daya rusak air/banjir pada 12
sungai.
(11) Kegiatan Operasional Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
hidrologi di 6 balai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.135.544.300,-.
Hasil kegiatan adalah tersusunnya data kuantitas serta kualitas air dan
pengendalian sumber air pada 6 wilayah sungai yang dapat
dimanfaatkan oleh stakeholder.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

69

(12) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Koordinasi Sumber Daya air dan


Irigasi dan Kerjasama Pengelolan Sumber Daya air dan Irigasi yang
dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 191.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya pembahasan Dewan Sumber Daya Air
(DSDA) Provinsi Jawa Barat; terevaluasi dan tersusunnya kerjasama
pengelolaan sumjber daya air di Wilayah Perbatasan Jabar-Jateng,
Jabar-DKI-Banten tahun 2010; terfasilitasinya Gerakan Nasional
Kemitraan

Penyelamatan

Air

(GN-KPA);

serta

tersusunnya

kesepahaman PSDA di Provinsi Jawa Barat.


(13) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Air Mineral dan Irigasi di Jawa Barat, yang dilaksanakan Biro
Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 225.000.000,-,. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya rapat koordinasi penanganan dan penyelesaian
aspek sosial akibat pembangunan Waduk Jatigede; serta rapat
koordinasi evaluasi pengembangan infrastruktur sumber daya air di
Jawa Barat.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Pada

pelaksanaan

diantaranya

program

tersebut,

terdapat

permasalahan

dalam pembangunan fisik Waduk Jatigede terjadi

ketidakseimbangan

antara

penyelesaian/penanganan

pembangunan

dampak

sosial

fisik

dengan

terutama

dalam

pendanaannya (pembebasan lahan relokasi penduduk) masih sangat


minim, sehingga permasalahan di lapangan menjadi lebih rumit dan
kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya
kesepakatan bersama tentang pembagian dan tanggung jawab antara
Pemerintah, Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang dan kabupaten
pemanfaat (Majalengka, Cirebon dan Indramayu) sebagai pedoman
dalam pelaksanaan penanganan dan penyelesaian dampak sosial
pembangunan Waduk Jatigede.
Dalam rangka menyelesaikan dampak sosial pembangunan waduk
jatigede, saat ini telah disusun Draft MoU antara Pemerintah Pusat
yang diwakili beberapa kementerian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
Pemda Kabupaten Sumedang, Cirebon, Majalengka dan Indramayu.
(2)

Masih terdapatnya pemanfaatan lahan pada sempadan sumber air


yang tidak sesuai dengan fungsinya, oleh karena itu pada kegiatan
Pengaturan Sempadan Sumber Air pada masa mendatang perlu
ditingkatkan agar pemahaman masyarakat akan pentingnya sempadan
sumber air menjadi lebih baik.

(3)

Secara umum, Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi


Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya merupakan salah satu
upaya dalam pengelolaan sumber daya air terintegrasi (IWRM

Integrated Water Resources Management) di dalam pelaksanaannya


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
70

menyangkut berbagai pihak (multi pihak) dan dilakukan secara


partisipatif dimana masyarakat sebagai sumber utama sedangkan
pemerintah

sebagai

pemegang

otoritas

kebijakan.

Pada

masa

mendatang harus ditingkatkan lintas koordinasi/ kerjasama untuk


mensinergiskan

program

kegiatan

pembangunan

antara

lain,

dengan :
(a) Instansi yang berperan dalam penatagunaan hutan, pengelolaan
kawasan konservasi dan rehabilitasi hutan
(b) Instansi yang berperan dalam pembinaan masyarakat dalam
pemanfaatan lahan
(c) Instansi yang berperan dalam pengaturan air tanah, rehabilitasi/
reklamasi kawasan tambang.
(d) Instansi yang berperan dalam pengendalian kualitas lingkungan.
(e) Masyarakat yang menerima/ menikmati hasil pembangunan.
Pengelolaan

sumber

daya

air

yang

baik

akan

berdampak

meningkatnya daya dukung lingkungan, mengurangi banjir, tanah


longsor

dan

kekeringan,

sehingga

akan

tercapai

peningkatan

ketersediaan pangan dan mengurangi kemiskinan serta meningkatkan


keamanan.
g) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Pemantauan dan Penanggulangan Bencana Alam di Jawa Barat
yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 735.573.500,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya bahan banjiran berupa karung plastik 25.000 lembar;
bronjong kawat 2.280 unit; dan troly 60 buah.
2) Permasalahan dan solusi
Berdasarkan hasil pemantauan daerah rawan banjir di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2010, daerah rawan banjir terdapat hampir di semua
Kabupaten/kota di Jawa Barat, sehingga penyediaan bahan banjiran tidak
mencukupi untuk penanganan darurat. Pada masa mendatang diperlukan
dana siap pakai (on call).
h) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Besih dan Air Limbah
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih di Jawa Barat


yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 18.698.429.250,-.
Hasil kegiatan adalah tersedianya Detail Engineering Design (DED)
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) translok, DED SPAM Regional
Metro

Bandung,

pendampingan

DED

air

Penyediaan

bersih
Air

perdesaan;

Minum

dan

terlaksananya

Sanitasi

Berbasis

Masyarakat (PAMSIMAS); terlaksananya pengembangan serta review


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
71

desain dan supervisi SPAM IKK (Ibu Kota Kecamatan) dan Pantura;
tersedianya pipa air bersih perdesaan; serta tersedianya hidran umum
dan pompa distribusi.
(2)

Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.275.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya masterplan air limbah Metropolitan
Bandung; pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus) di sekitar TPPAS
(Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah) Legok Nangka;
Pembangunan Septic tank Komunal di Kabupaten Cianjur dan
Karawang; tersedianya perencanaan teknis rinci sarana dan prasarana
air limbah di Jawa Barat; tersedianya perencanaan, supervisi, dan
pendampingan sanimas di Kota Depok; serta pembangunan sanimas di
Kota Depok.

(3)

Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Drainase di wilayah Metro


Bandung yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya rencana teknis rinci
drainase metropolitan Bandung.

2) Permasalahan dan Solusi


(1)

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak menemui kendala yang


berarti,

sedangkan

secara

program,

masih

rendahnya

akses

masyarakat terhadap prasarana air minum yang memenuhi syarat baik


di perkotaan maupun di perdesaan, antara lain disebabkan oleh makin
terbatasnya sumber air baku untuk air minum, masih rendahnya
komitmen Kabupaten/kota dalam mengalokasikan anggaran untuk
memenuhi

kebutuhan

air

minum,

masih

rendahnya

kinerja

kelembagaan pengelola Sistem penyediaan Air Minum, serta kenaikan


jumlah penduduk yang relatif tinggi. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan memfasilitasi peningkatan kinerja lembaga
pengelola Sistem Penyediaan Air Minum, Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Regional dan fasilitasi serta sinkronisasi berbagai
sumber pendanaan baik dari pemerintah (APBD dan APBN) atau
sumber dana lainnya (swasta dan masyarakat)
(2)

Kinerja pengelolaan air limbah domestik meningkat tidak signifikan


karena tidak seluruh sarana dan prasarana pengolahan limbah
domestik menunjukkan kinerja baik sehubungan anggaran untuk
operasional dan maintenance di masing-masing Kabupaten/kota
sangat kurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka
pemerintah Kabupaten/kota harus lebih meningkatkan perhatian
terhadap

penanganan

permasalahan

air

limbah

dengan

cara

meningkatkan kinerja sistem pengelolaan air limbah yang meliputi


aspek peraturan, pembiayaan, kelembagaan, teknis dan peran serta
masyarakat.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

72

h) Program Pembinaan Jasa Konstruksi


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengaturan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan Dinas


Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya sosialisasi penyelenggaraan jasa konstruksi secara
teratur bagi pengguna dan penyedia jasa konstruksi sebanyak 50
orang.

(2)

Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan Dinas


Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pembekalan dan uji keterampilan bagi tenaga tukang
konstruksi sebanyak 1.040 peserta dari 26 kabupaten/kota serta
bimbingan teknis 50 orang tenaga ahli konstruksi sebagai kegiatan
rutin.

Hal ini

turut

memberikan konstribusi

bagi

peningkatan

penyerapan tenaga kerja konstruksi dan penciptaan lapangan kerja,


serta terfasilitasinya penyelenggaraan forum jasa konstruksi di Jawa
Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut adalah
pada

kegiatan

uji

keterampilan

tenaga

tukang yaitu

pada

proses

rekrutmen/pemilihan peserta yang masih melalui pihak ke-3 (rekomendasi


aparat desa dll) sehingga peserta uji tidak dapat diketahui secara dini
mengenai kompetensi kerja yang dimiliki. Oleh karena itu diharapkan ke
depan prosedur rekrutmen para peserta dapat dilaksanakan secara langsung
dan atau dilakukan uji awal untuk mengetahui sejauh mana kompetensi
yang dimiliki oleh calon peserta.

5. URUSAN PENATAAN RUANG


a) Program Perencanaan Ruang
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan TKPRD/BKPRD yang dilaksanakan


Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terfasilitasinya sosialisasi RTRWP Jawa Barat 2005-2029,
terfasilitasinya RTRWP Kabupaten/kota; serta terfasilitasinya jaringan
data spasial.

(2)

Kegiatan Pembuatan Peta Tutupan Lahan Provinsi Jawa Barat yang


dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersusunnya peta tutupan lahan Jawa Barat
serta aturan pendukungnya.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

73

(3)

Kegiatan Penyusunan Raperda Jabar-Selatan yang dilaksanakan


Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya materi teknis konsep pengembangan Jabar Selatan dan
terlaksananya Seminar Pengembangan Jabar Selatan.

(4)

Kegiatan Perencanaan Ruang Kawasan Jawa Barat yang dilaksanakan


yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.033.900.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersedianya kajian rencana untuk Kawasan
Strategis Provinsi di wilayah Jabar Selatan dan Koridor CirebonCikampek.

(5)

Kegiatan Rencana Tata Ruang Kawasan Koridor Cikampek-Cirebon


yang dilaksanakan yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Kajian Rencana
Tata Ruang Kawasan Koridor Cikampek-Cirebon sebagai dasar untuk
penetapan

kebijakan

daerah

dalam

mewujudkan

keselarasan

pembangunan di Kawasan Strategis Koridor Cikampek-Cirebon.


2) Permasalahan dan Solusi
Pada pelaksanaan program tersebut terdapat permasalahan yaitu belum
ditetapkannya Perda No. 22 Tahun 2010 tentang RTRWP Jawa Barat pada
jangka waktu pelaksanaan kegiatan sehingga terdapat kesulitan dalam
penentuan arah kebijakan penataan ruang KSP. Adapun upaya yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dengan melakukan dialog dan
koordinasi terkait data/informasi dan arahan kebijakan penataan ruang baik
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

b) Program Pemanfaatan Ruang


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pusat Pemerintahan Terpadu yang dilaksanakan Dinas


Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya dokumen kajian pusat pemerintahan terpadu di Provinsi
Jawa Barat.

(2)

Kegiatan Strategi Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan di Jawa


Barat yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
363.845.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya dokumen strategi
pengembangan

perkotaan

dan

perdesaan

di

Kawasan

Metropolitan/PKN di Jawa Barat.


(3)

Kegiatan Model Pengelolaan Pembangunan Kawasan Metropolitan


yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 985.842.000,-.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
74

Hasil kegiatan adalah terlaksananya Kajian Model Pengelolaan


Pembangunan di Kawasan Metropolitan.
(4)

Kegiatan

Penyusunan/Pembuatan

Ilustrasi

dan

Perspektif

Pengembangan Infrastruktur Jawa Barat 2025 yang dilaksanakan


Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan

anggaran

tersusunnya

Rp.

Media

722.600.000,-.

Ilustrasi

dan

Hasil

Perspektif

kegiatan

adalah

Pengembangan

Infrastruktur Jawa Barat 2025.


(5)

Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi Geografis yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbangunnya System
Informasi

Geografis

yang

didukung

oleh

struktur

basis

data

pembangunan sarana dan prasarana permukiman dan perumahan


berbasis web.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program di atas, terdapat permasalahan yaitu pada
kegiatan Model Pengelolaan Pembangunan Kawasan Metropolitan untuk Sub
Kegiatan Pengkayaan Wawasan Pengelolaan Kawasan Metropolitan yang
direncanakan akan berkunjung ke beberapa kota Metropolitan di Brazil,
mengalami kegagalan dalam proses lelang karena tidak ada pihak penyedia
jasa yang memenuhi syarat. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi
persoalan ini dengan melakukan beberapa kali pelelangan ulang, namun dari
proses pelelangan ulang tersebut tetap tidak ada pihak penyedia jasa yang
memenuhi syarat sehingga kegiatan ini tidak dilaksanakan dan alokasi
anggarannya tidak digunakan.
c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Fasilitasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang dilaksanakan
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 901.760.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya

Kajian Teknis Permohonan Rekomendasi

Gubernur untuk Kawasan Bandung Utara (KBU);

tersedianya software

pendukung penilaian rekomendasi Gubernur; serta Pemutakhiran data dan


Website KBU yang mendukung penyelenggaraan koordinasi pengawasan
pemanfaatan ruang.
2) Permasalahan dan Solusi
Pada pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa permasalahan yaitu
minimnya data dan informasi detail untuk pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan ruang KBU serta lemahnya pengendalian dan pengawasan
tingkat Kabupaten/kota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

75

dengan meningkatkan fasilitasi dan koordinasi pengendalian pengawasan


dengan Kabupaten/kota.

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


a) Program Kerjasama Pembangunan.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan

Fasilitasi

dan

Evaluasi

Kerjasama

Pemerintahan

dan

Badan/Kelembagaan Luar Negeri yang dilaksanakan Biro Otonomi


Daerah dan Kerjasama Setda Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 568.487.000,-. Hasil yang dicapai,
terfasilitasinya kerjasama dalam rangka Sister Province antara
Pemerintah

Provinsi

Jawa

Barat

dengan

Pemerintah

Provinsi

Heilongjiang, RRC, dituangkan dalam Letter of Intent (LoI) tentang


Pembentukan Hubungan Kerjasama di Bidang Pendidikan, Budaya,
Pertanian, Ekonomi, Perdagangan, Pariwisata, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan bidang lainnya sesuai kesepakatan. Kemudian dilakukan
kegiatan penjajakan tindak lanjut LoI kerjasama Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi Guanajuato, Meksiko di bidang
pendidikan,

kebudayaan,

perdagangan,

kesehatan,

pariwisata,

lingkungan, teknologi dan investasi. Sementara hasil yang dicapai


dalam

bidang

kerjasama

badan/kelembagaan,

terfasilitasinya

kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Save the


Children, sebuah non-governmental organization (NGO) yang bergerak
di bidang advokasi untuk anak-anak berkebutuhan di seluruh dunia
dengan program Rintisan Pengembangan Pusat dukungan Anak dan
Keluarga; kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan HIV
Cooperation Program for Indonesia (HCPI) tentang Pencegahan
Penularan HIV/AIDS di kalangan Pengguna Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif NAPZA Suntik, serta fasilitasi penawaran kerjasama dari
beberapa badan/lembaga di luar negeri lainnya. Hasil pelaksanaan
kegiatan lainnya, terfasilitasinya aparatur pengelola kerjasama daerah
untuk mengikuti Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kerjasama Luar
Negeri dan terlaksananya pengkajian terhadap rencana kerjasama
dengan Pemerintah Provinsi di luar negeri dan kerjasama dengan
badan/lembaga luar negeri lainnya.
(2)

Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Antar Daerah dan Pihak


Ketiga, yang dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 320.735.000,-. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan, tersedianya 4
(empat) naskah kerjasama antar Provinsi se-Jawa, Bali, Lampung dan
Nusa Tenggara Tahun Anggaran 2011 dalam Forum Kerjasama Daerah
Mitra Praja Utama (MPU); tersedianya 6 (enam) naskah kerjasama
antar Daerah Provinsi dan Kabupaten/kota di wilayah Jabodatabekjur,

meliputi Keputusan Bersama tentang Revitalisasi Kelembagaan BKSP


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
76

Jabodetabekjur; Keputusan Bersama tentang Penetapan Jadwal Rapat


Forum BKSP Jabodetabekjur; Peraturan Bersama kelembagaan BKSP
Jabodetabekjur sehubungan dengan bergabungnya Kota Tangerang
Selatan dalam keanggotaan BKSP Jabodetabekjur; Kesepakatan
Bersama tentang Penyediaan Produk Hewan yang Aman, Sehat, Utuh
dan Halal (ASUH) bagi Konsumen di Wilayah Provinsi DKI Jakarta;
Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Pemasaran Produk
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di wilayah Provinsi DKI
Jakarta

dan

kerjasama

hibah.

Kemudian,

tersedianya

naskah

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan


Pemerintah Kabupaten/kota di Jawa Barat tentang Penyelenggaraan
Pembangunan Kewilayahan dan Tematik di Jawa Barat Tahun 2011;
Terfasilitasinya kerjasama pembangunan wilayah perbatasan antara
Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah, antara Provinsi
Jawa Barat dengan Provinsi Banten; Kerjasama pembangunan daerah
antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur;

Kerjasama

Penanganan

Korban

Kekerasan

terhadap

Perempuan dan Anak serta Tindak Perdagangan Orang (trafficking)


antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Kalimantan Timur; Kerjasama
dalam bidang transmigrasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dengan 14 (empat belas) Pemerintah Provinsi di Indonesia sebagai
daerah penerima transmigran; Kerjasama antara Pemerintah Provinsi
Jawa

Barat

dengan

Pemerintah

Kabupaten/kota

di

bidang

Pengembangan Perpustakaan Umum di Jawa Barat; Kerjasama antara


Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten/kota di
bidang Pengembangan Industri Pengolahan Makanan dan Minuman di
Kabupaten Ciamis; Fasilitasi kerjasama antar daerah Kabupaten/kota
di bidang pengelolaan pelayanan air minum oleh PDAM Tirta Raharja
Kabupaten Bandung dan pengelolaan sampah di wilayah Kota
Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, serta fasilitasi
kerjasama antar daerah Kabupaten/kota di bidang layanan publik dan
infrastruktur

di

wilayah

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah I (Bogor); Tersusunnya Rancangan Model


Kerjasama

Regional

CIAYUMAJAKUNING

dalam

konteks

pengembangan kawasan strategis secara sinergi, terintegrasi, efektif


dan efisien; Adanya peningkatan kapasitas aparatur di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan kerjasama
antar daerah dan kerjasama dengan pihak ketiga melalui sosialisasi
kerjasama

daerah

yang

dilaksanakan

secara

berkala

dan

berkelanjutan.
(3)

Kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh


Indonesia (APPSI) Tahun 2010, yang dilaksanakan Biro Otonomi

Daerah dan Kerjasama Setda Provinsi Jawa Barat, dengan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
77

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.956.996.000,-. Hasil pelaksanaan


kegiatan terselenggaranya Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah
Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) pada tanggal 1 s/d 4 Desember
2010 di Hotel Grand Preanger, Bandung dan kegiatan penunjang yaitu
Pameran Produk Unggulan Daerah II di Lapangan Gasibu, Bandung.
Hasil Rakernas tersebut berupa rekomendasi dan telah disampaikan
kepada Presiden RI melalui surat Ketua Umum Dewan Pengurus APPSI
Nomor A.194/APPSI/XII/2010 tanggal 23 Desember 2010.
(4)

Kegiatan Penyelenggaraan Kerjasama Daerah yang dilaksanakan Biro


Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

110.925.000,-.

Hasil

pelaksanaan kegiatan, tersusunnya rancangan Peraturan Daerah


tentang Penyelenggaraan Kerjasama Daerah dan tersusunnya Sistem
Informasi Manajemen (SIM) Database Kerjasama Daerah (modul).
(5)

Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah di Jawa Barat yang


dilaksanakan Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat di Jakarta,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-. Hasil kegiatan
tersebut, terwujudnya sinergitas kinerja keprotokolan dalam rangka
fasilitasi

dengan

aparatur

pimpinan

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintah Daerah.
(6)

Kegiatan Sinergitas Antar Lembaga Dalam Negeri dan Luar Negeri


yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat di
Jakarta, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil
kegiatan tersebut, meningkatnya sinergitas hubungan antar lembaga
dalam negeri dan luar negeri; Sinergitas hubungan antar daerah dalam
rangka Mitra Praja Utama (MPU); Sinergitas Asosiasi Pemerintah
Provinsi Se-Indonesia (APPSI); Sinergitas Ijin Perjalanan ke Luar
Negeri.

(7)

Kegiatan

Pra

dilaksanakan

Musyawarah
Badan

Perencanaan

Koordinasi

Pembangunan
Pemerintahan

yang
dan

Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan tersebut tersusunnya dokumen
perencanaan

pembangunan

kabupaten/

kota

di

wilayah

(kewilayahan) sebagai bahan musrenbang tingkat provinsi.


(8)

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi kegiatan OPD dan Bantuan Provinsi


ke

Kabupaten/kota

yang

dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan tersebut, berupa
dokumen hasil monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilakukan OPD
kabupaten/kota yang dibiayai APBD Provinsi melalui kegiatan OPD
Provinsi.
(9)

Kegiatan Koordinas, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Dana Bagi Hasil


Cukai

Tembakau

yang

dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
78

tersebut, tersusunnya dokumen sosialisasi/pencerahan terhadap tokoh


masyarakat

dan

tokoh

agama

tentang

dampak

negatif

dari

perilaku/kebiasaan merokok di masing-masing kabupaten/kota dan


dokumen hasil rapat koordinasi tentang DBHCT 2010.
2) Permasalahan dan Solusi.
(1)

Masih adanya inkonsistensi peraturan perundang-undangan yang


berhubungan dengan pelaksanaan kerjasama dengan luar negeri dan
ketidakselarasan dengan peraturan perundang-undangan sektoral.
Solusinya, melaksanakan konsultasi dan koordinasi ke Pemerintah
secara berkesinambungan, khususnya dengan Kementerian Luar
Negeri dan Kementerian Dalam Negeri.

(2)

Keterbatasan sumber daya manusia pengelola kerjasama luar negeri,


mulai dari tingkat pengambil kebijakan hingga pelaksana, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Solusinya, peningkatan wawasan dan
pemahaman aparatur pengelola kerjasama luar negeri, mulai dari
tingkat

pengambil kebijakan hingga

pelaksana, sesuai dengan

Permendagri No. 19 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan


Kapasitas Pelaksana Kerjasama Daerah.
(3)

Pengorganisasian dan koordinasi penyelenggaraan kerjasama luar


negeri belum berjalan dengan optimal. Solusinya, meningkatkan
koordinasi

dengan organisasi

pelaksanaan

kerjasama

luar

perangkat
negeri

daerah dalam rangka

yang

sinergis

dan

tertib

administrasi.
(4)

Masih adanya inkosistensi peraturan perundang-undangan dalam


bidang kerjasama daerah. Solusinya, memberikan rekomendasi kepada
Pemerintah berkenaan dengan kebijakan yang implementasinya di
daerah menghadapi kendala.

(5)

Belum sinerginya program pembangunan antar daerah Provinsi/


Kabupaten/kota baik antar daerah Provinsi/Kabupaten/kota yang
berbatasan

maupun

bersifat

regional.

Solusinya,

meningkatkan

komitmen bersama antar daerah Provinsi dengan Kabupaten/kota di


berbagai bidang pembangunan daerah yang dituangkan dalam naskah
kerjasama daerah.
(6)

Terbatasnya pemahaman aparatur pengelola kerjasama daerah.


Solusinya, meningkatkan pemahaman aparatur pengelola kerjasama
melalui sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang kerjasama
daerah.

(7)

Belum tersedianya peraturan gubernur tentang petunjuk teknis


pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dilaksanakan penyusunan peraturan gubernur
tentang

Peraturan

Daerah

Nomor

Tahun

2010

tentang

Penyelenggaraan Kerjasama Daerah dan peraturan pelaksanaan


lainnya.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

79

b) Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan


Daerah.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Provinsi 2010 serta Fasilitasi


Pra Musrenbang dan Musrenbang Kabupaten/kota se Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

1.143.110.000,-. Hasil kegiatan adalah terkoordinasikannya

perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat.


(2)

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Provinsi

Jawa

Barat

Tahun

2011

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersusunnya dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2011
dan

Sertifikasi

ISO

9001:2008

sehingga

dapat

dijadikan

acuan/pedoman perencanaan pembangunan tahunan daerah.


(3)

Kegiatan

Fasilitasi

Kegiatan

APBN

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan dan pembangunan Daerah provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 366.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terkoordinasinya perencanaan pembangunan Provinsi Jawa
Barat.
(4)

Kegiatan Pendukungan Komite Perencanaan Pembangunan yang


dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 750.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya dokumen


rekomendasi kebijakan perencanaan yang bersifat terobosan di
Provinsi Jawa Barat.
(5)

Kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Daerah


Jawa

Barat

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan

dan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

1.000.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersedianya informasi tentang kebijakan umum APBD dan prioritas


plafon, serta usulan kegiatan dari OPD Provinsi dan kabupaten/kota.
(6)

Kegiatan Perencanaan Pembangunan Non APBD Provinsi Jawa Barat


tahun

2011

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan

dan

Pembangunan Daerah provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

600.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terwujudnya perencanaan kegiatan non APBD Provinsi Jawa Barat


Tahun 2011.
(7)

Kegiatan

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Tahun 2010 yang dilaksanakan Badan Perencanaan


dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar Rp.

600.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terkendalinya pelaksanaan rencana pembangunan di Provinsi yang


didanai dari APBN maupun APBD.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

80

(8)

Kegiatan

Fasilitasi

Hasil

Penelitian

dan

Pengembangan

dalam

Perencanaan Pembangunan di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan


Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dari lembaga penelitian
dan pengembangan di Jawa Barat.
(9)

Kegiatan Sinkronisasi Perencanaan Bidang Ekonomi yang dilaksanakan


Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perencanaan bidang ekonomi
dan termanfaatkannya dokumen perencanaan kebijakan ekonomi.

(10) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Sosialisasi Perencanaan di Bidang


Fisik yang dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah

terkoordinasinya rakor

lingkup bidang fisik se Jawa Barat; terkoordinasinya perencanaan


pembangunan infrastruktur wilayah penataan ruang dan sumber daya
alam dan lingkungan hidup baik yang bersumber dari APBN, PLN,
APBD

Prov.

Serta

APBD

kabupaten/kota;

terinformasikannya

(RSWP3K) Jabar dan RIPW Jabar Selatan; terinformasikannya RTRWP


Jabar 2029 sebagai acuan penyusunan RTRW kabupaten/kota di Jawa
Barat dan terwujudnya sinergitas penataan ruang Provinsi Jawa Barat;
dan tersedianya penunjang Program WISP dan PISP di Jawa Barat.
(11) Kegiatan Sinkronisasi Perencanaan Tata Kelola Pemerintahan yang
dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 578.445.000,-. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Sinkronisasi dan


sinergitas perencanaan bidang pemerintahan di Provinsi Jawa Barat
meliputi aspek aparatur, politik, hukum dan tramtib; tersusunnya Road
Map Reformasi Birokrasi, serta tersusunnya Grand Design daerah
otonom di Jawa Barat.
(12) Kegiatan Fasilitasi Perencanaan Kerjasama Wilayah Perbatasan dan
Antar

Provinsi

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan

dan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

532.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terselenggaranya kerjasama musyawarah rencana pembangunan


regional se Jawa Bali; terselenggaranya kerjasama pembangunan
wilayah

perbatasan

JabarBanten;

terselenggaranya

kerjasama

pembangunan wilayah perbatasan JabarJateng; terselenggaranya


monitoring dan evaluasi kerjasama pembangunan wilayah perbatasan
antar provinsi; terlaksananya fasilitasi dan koordinasi kerjasama
pembangunan

daerah

perbatasan

serta

tersedianya

dukungan

terhadap penyelenggaraan rapat teknis Mitra Praja Utama (MPU).


(13) Kegiatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi
yang dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
81

Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.

200.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

Kesekretariatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi


Jawa Barat.
(14) Kegiatan Pusat Pengendalian IPM Tahun 2015 yang dilaksanakan
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil

kegiatan adalah terbangunnya pusat pengendalian pencapaian IPM 80


Tahun 2015.
(15) Kegiatan

Penyelenggaraan

Konreg

PDRB

se

Jabalnusra

yang

dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tercapainya kesepakatan


indikator data/informasi tentang PDRB se Jabalnusra.
(16) Kegiatan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi
(RAD-PK)

yang

dilaksanakan

Badan

Perencanaan

dan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

325.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terselenggaranya pengenalan rencana aksi nasional pemberantasan


korupsi dalam bentuk sosialisasi; terbitnya Keputusan Gubernur Jawa
Barat tentang Tim Penyusun dan Pelaksana Rencana Aksi Daerah
pemberantasan korupsi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 20102013; serta terbitnya Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang rencana
Aksi daerah Pemberantasan Korupsi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2013 dokumen RAD-PK Provinsi Jawa Barat dalam upaya
Mewujudkan Kepemerintahan yang baik dan bebas dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme serta perbuatan lain yang merugikan
orang lain, masyarakat dan/atau negara; meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan meniadakan pungutan liar.
(17) Kegiatan Kajian Stratejik Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 950.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya dokumen


perencanaan berbasis hasil Ristek.
(18) Kegiatan Aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang
dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbangunnya aplikasi


perencanaan pembangunan daerah.
(19) Kegiatan

Sinkronisasi,

Fasilitasi

dan

Koordinasi

Perencanaan

Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya di Jawa Barat yang


dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
82

perencanaan pembangunan lingkup bidang sosial dan budaya, baik


antar OPD terkait serta antar level pemerintahan.
(20) Kegiatan Revisi RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dan
RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025 yang dilaksanakan
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

tersedianya

acuan/pedoman

Perencanaan

Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah.


(21) Kegiatan Penyusunan Actionplan DBHCHT Provinsi Jawa Barat Tahun
2011 yang dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya acuan untuk
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
(22) Kegiatan Koordinasi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan
Produksi serta Pengolahan Tembakau di Jawa Barat yang dilaksanakan
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya data base tentang produksi, pengolahan
serta distribusi komoditas tembakau di Jawa Barat; terkoordinasinnya
proses

perencanaan,

pengendalian

dan

pengawasan

dalam

peningkatan produksi serta pemanfaatan hasil produksi tembakau di


Jawa Barat; tersedianya rumusan kebijakan yang bersifat teknis dan
strategis di bidang produksi serta pemanfaatan hasil tembakau di Jawa
Barat.
(23) Kegiatan Operasioal Komite Daerah Lansia yang dilaksanakan Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 30.440.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya sinergitas Komisi Daerah Lanjut Usia.
(24) Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan dan Evaluasi pada Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota
yang dilaksanakan Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 9.278.675.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pemeriksaan reguler ke 58 OPD Provinsi Jawa Barat dan
26

pemerintah

pemeriksaan

kabupaten/kota

kasus

pengaduan

se

Jawa

Barat,

terlaksananya

dan

terlaksananya

masyarakat,

evaluasi SAKIP OPD Provinsi Jawa Barat.


(25) Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat yang dilaksanakan
Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya

dokumen hasil koordinasi penyelesaian tindak lanjut kasus pengaduan


masyarakat dengan Itjen Depdagri, MENPAN dan Kementerian lainnya
diluar Provinsi Jawa Barat dan hasil monitoring penyelesaian dan
penanganan

tindak

lanjut

kasus

pengaduan

masyarakat

pada

pemerintah kabupaten/kota sebagai bahan laporan/informasi ke


pimpinan dan masyarakat, terealisasi 22 laporan kasus.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

83

(26) Kegiatan Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan


Koordinasi Pengawasan, yang dilaksanakan Inspektorat Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 395.250.000,-.
Hasil kegiatan adalah

meningkatnya koordinasi dan sinergitas

pelaksanaan pengawasan di Jawa Barat dan meningkatnya kualitas


pelaksanaan hasil pengawasan serta termanfaatkannya PKPT dan
dokumen hasil dari Rakorwasda dan Rakorwasnas sebagai bahan
penyusunan perencanaan yang lebih sinergis.
(27) Kegiatan Pemutakhiran Data Tindak lanjut Lanjut Hasil Audit Itjen
Depdagri, Itjen Departemen lainnya dan Inspektorat Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan Inspektorat Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 458.950.000,-. Hasil kegiatan
adalah termanfaatkannya hasil pemutakhiran Data Tindak Lanjut Audit
Itjen Depdagri, Itjen Departemen lainnya dan Inspektorat Provinsi
Jawa Barat.
(28) Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(EKPPD)

pada

Pemerintah

Kabupaten/kota,

yang

dilaksanakan

Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 592.720.000,-. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya
hasil

evaluasi

sehingga

meningkatkan Kinerja

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.


(29) Kegiatan

Monitoring,

dan

Evaluasi

Rencana

Aksi

Daerah

Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Pemerintah Provinsi Jawa Barat,


yang dilaksanakan

Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 249.320.000,-. Hasil kegiatan adalah


termanfaatkannya

dokumen hasil

Monitoring RAD-PK

pada

26

Kabupaten/kota sebagai bahan laporan/informasi dan perbaikan


pelaksanaan RAD-PK guna meningkatkan kualitas pelayanan Publik
Pemerintah dan mencegah tindak pidana korupsi.
(30) Kegiatan

Implementasi

Sistem

Akuntabilitas

Pemerintah (SAKIP) yang dilaksanakan

Kinerja

Instansi

Biro Organisasi Setda

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


155.812.500,-. Hasil kegiatan adalah terukurnya LAKIP Provinsi Jawa
Barat.
(31) Kegiatan Fasilitasi Program Pembangunan Daerah Berlokasi Desa yang
dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

dan

Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran sebesar
terlaksananya

rapat

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah


koordinasi

Program

Pembangunan

Daerah

berlokasi Desa dengan OPD terkait di provinsi dan kabupaten/kota se


Jawa Barat.
(32) Kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah III
yang

dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah III, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

84

100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Pra Musrenbang


Wilayah III Provinsi Jawa Barat.
(33) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan
yang

dilaksanakan

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


375.000.000,-. Hasil

kegiatan adalah terlaksananya penelitian

terhadap 1.376 kegiatan yang tersebar di 44 OPD dan 12 Biro dalam


rangka penyesuaian program/ kegiatan rincian belanja dan besaran
anggaran pada masing-masing kegiatan.
(34) Kegiatan

Koordinasi,

Penyusunan

Sinkronisasi

Program

yang

Pelaksanaan

dilaksanakan

Kegiatan

Biro

dan

Administrasi

Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

75.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Peningkatan wawasan dalam penyusunan program


mengenai kawasan ekonomi khusus (KEK).
(35) Kegiatan Pembaharuan Basis Data dan Sistem Informasi Administrasi
Pembangunan yang dilaksanakan Biro Administrasi Pembangunan
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas
informasi dalam rangka mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan pembangunan di Jawa Barat.
(36) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Administrasi Kegiatan APBD Tahun
Anggaran

2010

yang

dilaksanakan

Biro

Administrasi

Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

3.475.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Monitoring dan Evaluasi ke 26 kabupaten/kota se Jawa


Barat, terciptanya pelaksanaan program pembangunan yang efisien
dan efektif serta terprediksinya penyerapan anggaran kegiatan
pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010.
(37) Kegiatan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Anggaran Belanja Tahun
2011 yang dilaksanakan Biro Administrasi Pembangunan Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya Pedoman


pelaksanaan APBD Tahun 2011 dan tersosialisasikannya Petunjuk
Teknis APBD Jawa Barat dan Standar Biaya kepada 44 OPD dan 12
biro pada Setda Provinsi Jawa Barat.
(38) Kegiatan Koordinasi dan Sinergitas Lintas OPD dan Kabupaten/ Kota
Bidang Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang dilaksanakan
Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan
Pemerintah Provinsi Dengan Pemerintah Dan Kabupaten/kota.
(39) Kegiatan

Akuntabilitas

Bantuan

Gubernur

Jawa

Barat

yang

dilaksanakan Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.698.320.212,-.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
85

Hasil kegiatan adalah

terlaksananya Bantuan Gubernur Jawa Barat

Tahun 2010 dengan akuntabel dan transparan serta meningkatnya


Sinergitas pelaksanaan pembangunan provinsi dan Kabupaten dan
Kota di Jawa Barat.
(40) Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Kegiatan DBHCHT Provinsi dan
Kabupaten/kota

yang

dilaksanakan

Biro

Administrasi

Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

200.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terevaluasi dan termonitornya Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau pada


17 OPD dan 26 Kabupaten/kota.
(41) Kegiatan Koordinasi Perencanaan Monitoring dan Evaluasi Program
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian yang dilaksanakan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 249.880.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya

dokumen

Disnakertrans

Provinsi

Rencana
Jawa

Kerja

Barat

dan

dan

Anggaran

tersedianya

SKPD

dokumen

DPA,RKA,LAKIP dan LKPJ.


(42) Kegiatan Perencanaan Pembangunan Perkebunan dan Monev, yang
dilaksanakan

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 220.500.000,-. Hasil kegiatan adalah


tersusun dan terlaksananya Rencana Kerja (RENJA) OPD; RKA OPD,
DPA OPD, RKA-KL dan DIPA; LKPJ/LPPD, LAKIP, Evaluasi Kinerja; dan
terlaksananya Rakor Pembanguan Perkebunan.
(43) Kegiatan monitoring, evaluasi bantuan keuangan dan kegiatan OPD
yang

dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

125,000,000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersusunnya dokumen pelaksanaan monitoring, evaluasi bantuan


keuangan dan kegiatan OPD di Wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(44) Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah
II Provinsi Jawa Barat,
Rp. 100.000.000,-.

dengan alokasi

anggaran sebesar

Hasil kegiatan adalah tersusunnya Dokumen

Usulan Program dan Kegiatan Kabupaten/kota se wilayah II sebagai


bahan pembahasan pada Musrenbang Tingkat Provinsi.
(45) Kegiatan

Pra

dilaksanakan

Musyawarah
Badan

Perencanaan

Koordinasi

Pembangunan
Pemerintahan

yang
dan

Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar Rp.

terselenggaranyan

100.000.000,-.

koordinasi

dan

Hasil

fasilitasi

kegiatan

Para

adalah

Musyawarah

Pembangunan; meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses


perencanaan

pembangunan;

tersusunnya

usulan

kegiatan

perencanaan pembangunan di wilayah IV.


(46) Kegiatan

Penyusunan

RIP

Postel

yang

dilaksanakan

Dinas

Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
86

alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah


tersusunnya Rencana Induk Pos dan Telekomunikasi di Jawa Barat
Tahun 2010.
(47) Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kominfo yang
dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah 1 (satu) buah Dokumen Rencana Induk TIK dan 1
(satu) buah Dokumen Draft Raperda Jabar Cyber Province yang telah
disahkan menjadi Perda No. 29 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Komunikasi dan Informatika.
2) Permasalahan dan Solusi.
(1)

Belum optimalnya kualitas dokumen rencana, terutama jika dikaitkan


dengan pendefinisian sasaran program dan posisi relatif kegiatan yang
ditetapkan, serta indikator ketercapaian yang jelas. Oleh karena itu,
redefinisi dan restruktur dokumen rencana organisasi menjadi hal yang
cukup mendasar untuk segera dilakukan.

(2)

Polemik yang seringkali muncul dalam pengukuran kinerja adalah


kesulitan dalam melakukan penyamaan persepsi, terutama jika
melakukan penilaian terhadap aktivitas yang kriteria penilaiannya
adalah keberdayagunaannya. Oleh karena itu kriteria penilaian harus
dirancang dalam konsep pemahaman yang mudah dipahami, namun
tetap memberikan derajat kemampuan menilai yang tinggi.

(3)

Kompetensi sumber daya manusia yang akan mendukung kinerja


organisasi dirasakan masih kurang. Hal ini sebagai akibat disparitas
kompetensi sumber daya aparatur di lingkungan Bappeda, serta
kapabilitas sumber daya manusia yang akan menggunakan produkproduk akhir Bappeda.

(4)

Sebagian besar produk akhir Bappeda merupakan akumulasi proses


yang memerlukan pelibatan pihak luar (OPD dan Stakeholder lain
dalam menejemen pembangunan), dimana hal tersebut sebagai
konsekuensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. Seringkali
hal tersebut menjadikan penghambat dalam proses penyelesaian
output kegiatan, yang berimplikasi pada tidak konsistennya waktu
penyelesaian pekerjaan.

(5)

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)


Tahun 2009, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2010 dan
Penetapan Kinerja Tahun 2010 secara umum yaitu : Setiap Organisasi
Perangkat Daerah masih belum memahami tata cara dan teknis
penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

(LAKIP), Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2010 serta Penetapan


Kinerja Tahun 2010, sehingga hasil penyusunannya belum optimal
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan pejabat pengelola
penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

(LAKIP), Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2010 serta Penetapan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
87

Kinerja Tahun 2010 sering berganti orang akibat mutasi kepegawaian.


Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan melalui
pemantapan, penyelarasan dan diskusi langsung dengan tim penyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Rencana
Kinerja Tahunan Tahun 2010 dan Penetapan Kinerja Tahun 2010
sehingga semuanya dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
(6)

Program/kegiatan

pembangunan

daerah

berlokasi

desa

yang

dilaksanakan OPD Provinsi Jawa Barat masih bersifat parsial atau


belum

bersinergi.

Solusi

dengan

adanya

kegiatan

fasilitasi

pembangunan daerah berlokasi desa diharapkan OPD dapat bersinergi


dalam melaksanakan program kegiatan serta sharing informasi.

7. URUSAN PERUMAHAN
a) Program Pengelolaan Gedung/Rumah Negara
Pelaksanaan Program
Kegiatan Pembinaan Teknis Pengelolaan Pembangunan Bangunan Gedung yang
dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pengalihan status dan hak rumah negara; tersedianya data
penaksiran dan data informasi bangunan gedung milik pemerintah Provinsi Jawa
Barat; tersedianya perkiraan biaya pembangunan; tersedianya data penaksiran
harga bangunan gedung; serta sosialisasi dan koordinasi peraturan bangunan
gedung.
b) Program Pengembangan Permukiman
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan Kawasan Perumahan di Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasinya pendampingan bimbingan Kawasan
Tenjoresmi
Bandung,

Kabupaten
Kawasan

Sukabumi,

Sawangan

Kawasan

Kota

Jatisari

Depok;

dan

Kabupaten
identifikasi

Kasiba/Lisiba di Kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi.


(2)

Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Agropolitan yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 252.312.900,-. Hasil
kegiatan adalah terbangunnya 1 unit

Packing House di Kawasan

Agropolitan Kadudampit Kabupaten Sukabumi.


(3)

Kegiatan

Pembangunan

Percontohan

Rumah/

Puskesmas/Sekolah/Sarana Ibadah dengan Struktur Tahan Gempa


7,5-8 SR yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 1.000.000.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan adanya tersusunnya


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
88

Perencanaan Teknis Pembangunan Rumah Percontohan Tahan Gempa


serta Pembangunan 34 unit Rumah Percontohan Tahan Gempa di 17
Kabupaten (masing-masing kabupaten 2 unit).
(4)

Kegiatan Manajemen Pengembangan Pengelolaan Perumahan Skala


Besar di Perkotaan yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah pengkayaan wawasan dan
penyusunan manajemen pengembangan pengelolaan perumahan
skala besar di perkotaan.

(5)

Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman


Perumahan Jawa Barat, yang dilaksanakan Biro Administrasi
Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

100.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersedianya rumusan bahan kebijakan pemukiman dan perumahan;


serta terlaksananya sinkronisasi program pembangunan permukiman
dan perumahan di Jawa Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Perkembangan

pembangunan

perumahan

pada

kawasan-kawasan

perumahan (sektor formal/swadaya) terkendala pada berbagai faktor


meliputi: keterbatasan lahan di perkotaaan /tingginya harga lahan,
pengurusan perizinan di Kabupaten/kota yang cukup lama, kemampuan
daya beli masyarakat yang menurun, keterbatasan bantuan permodalan bagi
para pengembang, pengaturan kelembagaan kasiba/lisiba yang berdampak
kurangnya

pembagian

kewenangan

(pemerintah/swasta),

perubahan

/transisi kebijakan pembiayaan dari bantuan uang muka dan subsidi selisih
bunga menjadi kebijakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan oleh
Kementrian Perumahan Rakyat (KEMENPERA) serta tingginya suku
bunga.

Solusi

terhadap masalah tersebut

dalam upaya

percepatan

penyediaan perumahan melalui pendekatan kawasan di beberapa daerah


dan upaya pembagian kewenangan dalam pengembangan kawasan siap
bangun/lingkungan

(kasiba/lisiba)

dimana

penyediaan

lahan

yang

dilaksanakan pemerintah daerah beserta para pengembang sehingga


berdampak pada pengurangan harga jual rumah, yang pada akhirnya akan
meningkatkan percepatan pembangunan oleh pengembang dalam skala
besar meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
rumah.
c) Program Lingkungan Permukiman Sehat
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan Perumahan Perkotaan Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 525.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasinya peningkatan rumah susun sederhana di

11 Kabupaten/kota; penyiapan kelembagaan pengelolaan rusunawa di


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
89

Kawasan

Industri

Rancaekek

Kabupaten

Bandung,

Batujajar

Kabupaten Bandung Barat dan Rusunawa bagi PNS Pemerintah


Provinsi di Kota Bandung;

serta kajian UPL/UKL pembangunan

rusunawa bagi PNS Pemerintah Provinsi di Kota Bandung.


(2)

Kegiatan Pengembangan Perumahan Perdesaan Translok ex Waduk


Jatigede

dan

daerah

perbatasan

Provinsi/Kabupaten/kota

yang

dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa


Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.000.000.000. Hasil
pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya perencanaan teknis dan
perbaikan sarana dan prasarana lingkungan permukiman di sekitar
TPPAS Legok Nangka; perencanaan teknik sarana prasarana relokasi
penduduk eks Waduk Jatigede di Kawasan pasir Padang dan
Congeang Kabupaten Sumedang; pematanganan lahan untuk relokasi
penduduk ex Waduk Jatigede, di Desa Congeang Kulon Sumedang,
monitoring pelaksanaan PNPM/PPIP; serta penataan lingkungan
permukiman kawasan nelayan.
(3)

Kegiatan Pengadaan Tanah untuk Rusunawa Pekerja Pabrik di


Batujajar yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
3.350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya perencanaan teknis
dan pengadaan lahan untuk rusunawa di Kawasan Industri Batujajar
seluas 0,568 ha;

serta Kajian UPL/UKL untuk pembangunan

Rusunawa bagi pekerja di Batujajar.


(4)

Kegiatan Perencanaan dan Penempatan Lokasi Convention Hall yang


dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan dan penempatan
lokasi convention hall.

(5)

Kegiatan Perencanaan Jalan Akses dan Penataan Kawasan Wisata


Curug

Marela

yang

dilaksanakan

Dinas

Permukiman

dan

Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 225.000.000,-. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan Detail Engineering Design (DED) jalan akses dan
penataan Kawasan Wisata Curug Malela lokasi di Kecamatan Rongga
Kabupaten Bandung Barat.
(6)

Kegiatan Pembangunan Ruang khusus Bagi Perokok yang dilaksanakan


Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 393.775.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya sarana bangunan khusus para perokok dengan tipe
outdoor di 5 OPD di Provinsi Jawa Barat.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

90

2) Permasalahan dan Solusi


Permasalahan yang dihadapi dalam program tersebut yaitu pembangunan
Waduk Jatigede akan memasuki akhir pembangunan, dimana pada tahun
2014 diperkirakan Waduk Jatigede akan tergenang, sementara relokasi
penduduk belum tuntas seluruhnya. Untuk menangani permasalahan relokasi
penduduk memerlukan penanganan yang bersifat lintas sektor, diantaranya
menyangkut bidang perumahan dan prasarana dasar bidang pekerjaan
umum (PSDU) yang memerlukan dana besar dan melibatkan Kementrian
Perumahan dan Pekerjaan Umum serta penanganan masalah kependudukan
yang memerlukan peran Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu sedang disusun payung hukum
berupa MOU yang melibatkan kesepakatan pananganan aspek sosial dampak
pembangunan Waduk Jatigede yang melibatkan KEMENPERA, Pekerjaan
Umum serta Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten-kabupaten
penerima manfaat sehingga diharapkan akan ada penanganan relokasi
segera yang melibatkan berbagai pihak dan sumber dana.
d) Program Pemberdayaan Komunitas Permukiman
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Berwawasan Lingkungan Perumahan
dan Permukiman yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pendampingan dan


perbaikan lingkungan sekitar pondok pesantren di 4 lokasi yaitu Pontren
Baitul Hikam di Kabupaten Tasikmalaya, Pontren Al Muthoharoh di
Kabupaten Purwakarta, Pontren Pagelaran I di Kabupaten Subang dan
Pontren Manbaul Huda di Kabupaten Ciamis.
2) Permasalahan dan Solusi
Pada pelaksanaan program tersebut ditemukan permasalahan yaitu pada
bantuan

stimulan

perbaikan

kualitas

lingkungan

pesantren

belum

sepenuhnya dapat melibatkan peran serta Pemerintah Kabupaten/kota. Hal


ini dikarenakan keterbatasan anggaran dan perbedaaan program prioritas
dari Pemerintah Kabupaten/kota dengan Pemerintah Provinsi. Padahal
pembangunan program Pemerintah Provinsi diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk secara aktif meningkatkan kualitas pemukiman
melalui swakelola. Solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu dengan
adanya

sinkronisasi

Pemerintah

program

Kabupaten/kota,

yang
para

melibatkan
pengelola

Pemerintah

Pondok

Provinsi,

Pesantren

dan

masyarakat luas.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

91

8. URUSAN OLAHRAGA DAN PEMUDA


a) Program Peningkatan dan Pembinaan Peran serta Kepemudaan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pembinaan Mental Spiritual Bagi Generasi Muda yang di


laksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 380.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya Kegiatan pembinaan Mental Spiritual bagi Pemuda dari
26 kabupaten/kota se Jawa Barat sebanyak 120 peserta.

(2)

Kegiatan Peningkatan Potensi Kelembagaan dan Kemitraan Pemuda


yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.410.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah

Temu konsultasi Balad Kreatif serta Pentas Kreasi Balad

Kreatif,

Koordinasi

DPD

KNPI

Jawa

Barat

dan

pelaksanaan

Musyawarah Daerah KNPI Jawa Barat tahun 2010.


(3)

Kegiatan Fasilitasi Konferensi Pemuda ASIA AFRIKA yang dilaksanakan


Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

900.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Konferensi Pemuda ASIA AFRIKA yang dihadiri oleh 270


orang yang dihadiri oleh utusan perwakilan dari 40 negara Asia dan
Afrika.
(4)

Kegiatan

Fasilitasi

Program

Peran

Serta

Kepemudaan

yang

dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 3.485.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP), Pertukaran
Pemuda Antar Negara (PPAN) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
sebanyak 100 orang, Sarjana Pendamping Penggerak Pedesaan (SP3)
50 orang, Paskibraka 104 orang; terpilihnya Pemuda Bidang Pelopor
26 orang, Pelatihan Kepemimpinan Pemuda 105 orang, Pelatihan Bela
Negara bagi Pemuda 52 orang, Dialog Pemuda di Jawa Barat 150
orang, Jambore Pemuda Jawa barat 160 orang, Kemah Bakti Kesatuan
Pemuda (KBKP) di 5 kabupaten 250 orang, Hari Sumpah Pemuda 560
orang.
(5)

Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda yang dilaksanakan


Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil pelaksanan kegiatan yaitu
berbagai Pelatihan Kewirausahaan bagi kelompok Pemuda, Pelatihan
Kegiatan Pemuda Pelopor 40 orang, Pelatihan karang Taruna 40
orang, Pelatihan Pemuda Mesjid 40 orang, Pelatihan Kegiatan Pemuda
Keluarga Pemuda Mandiri 40 orang, Partisipasi Alumni Pelatihan dalam
Hari Anti Narkoba Internasional sebanyak 785 orang.

(6)

Kegiatan fasilitasi Kepemudaan di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro


Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 198.570.000,- dilaksanakan melalui: a.
Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, hasil dari pelaksanaan kegiatan

ini adalah terlaksananya


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

Apresiasi

Generasi

muda/pelajar dan
92

mahasiswa pada audisi Gita Bahana Nusantara tingkat Provinsi Jawa


Barat dan Tingkat Nasional. b. Pembinaan kepemudaan melalui
Marching Band GITA PAKUAN, hasil kegiatan ini adalah Fasilitasi
kreativitas Pemuda dalam bidang seni music dan budaya serta
terbinanya unit kegiatan Marching Band/Korsik Gita Pakuan sebagai
pendukung dalam berbagai kegiatan hari besar tingkat provinsi jawa
barat.
2) Permasalahan dan solusi
Belum Bersinerginya Bidang yang manangani Kepemudaan, baik di tingkat
Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/kota. Solusinya, perlu diselenggarakan
Rencana Aksi Daerah Kepemudaan antara Provinsi dan Kabupaten/kota se
Jawa Barat.
b) Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan Olahraga
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengerahan Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan


Olahraga (SP3OR) yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.482.501.000,-.
Hasil

pelaksanaan

terlaksananya

Proses

pembinaan

Pengembangan Kegiatan Olahraga yang tersebar di

dan

78 kecamatan

kabupaten/kota di Jawa Barat oleh 78 Orang peserta SP3OR.


(2)

Kegiatan

Fasilitasi

Penyelenggaran

HAORNAS,

PORPEMDA,

PORPemprov, PORBuruh, Atraksi Olahraga Ekstreme dan pengiriman


kontingen Festival Ortrad TK Nasional yang dilaksanakan Dinas
Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.863.807.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya
Haornas, 2500 orang, POR PEMDA dan POR PEMPROV 5000 orang,
Pengiriman Kontingen ORTRAD TK Nasional 20 Orang, Olahraga
Ekstreme 250 Orang, POR Buruh 4 cabang Olahraga, Terkirim nya tim
Porpemrov Jabar ke Porpemda Jabar dan Tim Porpemprov Jabar
berhasil menjadi Juara UMUM pada Porpemda 2010.
(3)

Kegiatan Kampanye Pemantapan Tiga Program

Pengembangan

Olahraga di Masyarakat Minggu Bergerak (GURAK), Jumat Bersih dan


Sehat (JUMSIHAT) dan Beladiri Budaya Masyarakat (BBM)) yang
dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.601.750.000,-. Hasil kegiatan adalah:
Pelaksanaan GURAK kampanye di 9 kabupaten/kota se Jawa Barat,
kampanye JUMSIHAT di 9 Kota/Kabupaten se Jawa Barat dan BBM 8
Kabupaten/kota se Jawa Barat, terlatihnya Instruktur senam Jumsihat
sebanyak 150 orang.
(4)

Kegiatan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)


Jawa Barat dan Pengiriman Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Nasional
II (POPWILNAS II) Tahun 2010 yang dilaksanakan Dinas Olahraga

dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
93

Rp. 4.500.000.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah


pembinaan olahraga pelajar di kabupaten/kota Se Jawa Barat dan
Babak Kualifikasi 8 Cabor yang di pertandingkan di POPNAS 2011.
Koordinasi Pelaksanaan Popwil 224 orang, Terselenggarnya POPDA
Jabar 2.468 orang, Seleksi 8 Cabor yang dipertandingkan di POPWIL
NAS 200 orang, Pembinaan Tim Inti Jabar untuk Popwilnas 161 orang
serta Pengiriman Tim Atlet Jabar ke POPWIL NAS 2010 Palembang 200
orang. Pada Popwilnas di Palembang, Kontingen Jawa Barat berhasil
menjadi Juara Umum.
(5)

Kegiatan Pembinaan Prestasi Olahraga Inter dan Antar Sekolah, yang


dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terpenuhinya SDM untuk kegiatan Pembinaan Prestasi Olahraga antar
sekolah, Anggota Sentra Pembinaan 66 orang, Tenaga Pelatih dan
Pembina 158, tim Monitoring 96 orang, Peserta, wasit dan narasumber
1.028 orang (1.348 orang)

(6)

Kegiatan Peningkatan Potensi Atlet Melalui Pusat Pendidikan dan


Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang dilaksanakan Dinas Olahraga
dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 4.000.000.000,-. Hasil kegiatan terpeliharanya dan meningkatnya
Potensi dan Prestasi Altet Pelajar di Jawa Barat sebanyak 148 orang
dari 11 Cabang Olahraga.

(7)

Kegiatan Liga Sepak Bola Pendidikan Indonesia (LPI) Tingkat Jawa


Barat yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.084.253.750,-m dengan hasil
terselenggaranya LPI di 4 Wilayah Jawa Barat, dikirimkannya tim Jawa
Barat ke tingkat wilayah dan mengikuti LPI tingkat Nasional dengan
meraih Juara III nasional.

(8)

Kegiatan Kompetisi Olahraga Permainan yang dilaksanakan Dinas


Olahraga

dan

Pemuda

Jawa

Barat

dengan

alokasi

Rp. 3.375.600.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah terjaringnya


atlet-atlet berprestasi sebanyak 18.294 orang dari beberapa cabang
olahrga permainan yang di perlombakan di PON XVIII 2012 ( Balap
Sepeda 117 orang, Golf 145 orang, Jumlah Peserta Pertandingan
olahraga beregu 4 Cabang olahraga (Basket, Volley,Hockey, Softball)
Klub Binaan (Sepak Bola 22 orang, Marching band 32 orang, Volley 22
orang), Model pembinaan Atlet Elit Jawa Barat menuju JABAR TERKINI
(Terdepan Kekuatan Inti Nasional Indonesia) 85 orang.
(9)

Kegiatan Pelatihan Tenaga Keolahragaan dan Penelitian Keolahragaan,


yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.078.450.000,-. Hasil kegiatan
adalah

meningkatnya

kualitas

pelatih,

tenaga

penggerak/pembina/instruktur olahraga di masyarakat, pengurus


melalui

kegiatan

penataran,pelatihan,

seminar

dan

penelitian,

penataran pelatih keolahragaan dan pengurus organisasi 116 orang,


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
94

penataran tenaga keolahragaan dan pengurus organisasi 137 orang,


seminar PORDA 100 orang, tersedianya data hasil monitoring dan
evaluasi 30 orang.
(10)

Kegiatan

Pendidikan

Lanjutan

di

Bidang

Keolahragaan

yang

dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 624.260.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya pelatih cabang olahraga tingkat dasar 104 orang dan
tenaga masseur 52 orang dari 26 kabupaten/kota se Jawa Barat.
(11) Kegiatan Pemberian Penghargaan Bagi Pelaku Olahraga Tingkat Jawa
Barat yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersalurkannya penghargaan bagi pelatih dan pembina cabang
olahraga berkualitas sebanyak 43 orang.
(12) Kegiatan Seleksi Atlet Sebagai bintang Iklan Penggerak Pembangunan
Olahraga yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil dari
pelaksanaan adalah terpilihnya atlet sebagai bintang iklan sebanyak 10
orang.
(13) Kegiatan Fasilitasi Bantuan Penunjang Olahraga yang dilaksanakan
Dinas Olahraga Dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000,-. Hasil pelaksanaan
terealisasinya

bantuan

peralatan

tenis

meja

kepada

1600

desa/kecamatan se Jawa Barat.


(14) Kegiatan Perencanaan Detail Engenering Design (DED) dan sosialisasi
Perencanaan

pembangunan

sport

Arcamanik

Tahap

II

yang

dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat


dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

101.575.850,-.

Hasil

penyelenggaraan terlaksananya sosialisasi perencanaan pembangunan


Arcamanik Tahap II
(15) Kegiatan Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pembangunan SPORT JABAR
Arcamanik Tahap I yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 34.038.000,-. Hasil
penyelenggaraan terlaksananya Persiapan Lelang pembangunan dan
Pekerjaan Infrastruktur SPORT JABAR Arcamanik tahap I.
(16) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Olahraga dan
Kreasi seni Saparua yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan
Pemuda Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
7.871.755.000,-. Hasil penyelenggaraan adalah persiapan rehabilitasi
sarana prasarana gedung olahrga dan kreasi seni Saparua. Sedangkan
untuk pelaksanaan Revitalisasi saparua tidak bisa diselenggarakan,
karena

terbentur

dengan

status

kepemilikan

tanah

dan

Ijin

Membangun.
(17) Kegiatan Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pacuan kuda dan Equistrian
di Jatinangor yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda dengan
alokasi anggaran sebesar
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

Rp.

31.850.000,-.

Hasil

kegiatan
95

terlaksananya rapat persiapan lelang pembangunan dan pekerjaan


infrastruktur pacuan kuda dan equestrian Jatinangor.
(18) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Infrastruktur Sarana Olahraga di
JAwa Barat yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 196.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah 1 kali Perencanaan masterplan DED untuk Wilayah
Cirebon, Bogor, Purwakarta dan Wilayah Priangan.
(19) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan PORDA XI 2010 yang dilaksanakan
Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan terlaksananya
fasilitasi penyelenggaraan PORDA XI tahun 2010.
(20) Kegiatan Persiapan pencalonan dan penyelenggaraan Tuan Rumah
PON XIX 2016 yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda
Jawa Barat dengan alokasi anggaran 1.200.000.000,-. Hasil kegiatan
terpilihnya Jawa Barat sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional
(PON) ke XIX Tahun 2016.
(21) Fasilitasi Seagames XXVI 2011 yang dilaksanakan Dinas Olahraga
dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 358.357.250,-. Hasil kegiatan terlaksananya sosialisasi persiapan
Seagames XXVI 2011 diikuti oleh 150 orang. Pada tahun 2010 telah
ditetapkan Sumatera Selatan dan DKI Jakarta Menjadi Tuan Rumah
Sea Games XXVI 2011, sehingga kegiatan sosialisasi tidak dilanjutkan.
(22) Pengembangan Model Kemitraan tingkat Provinsi, Nasional dan
Internasional yang dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 644.696.500,-.
Hasil

kegiatan

berupa

terjalinnya

Kemitraan

dengan

lembaga

internasional dengan KOICA Korea Selatan dan melaksanakan studi


banding ke Korea Selatan, sosialisasi keolahragaan dengan organisasi
olahraga

masyarakat,

hasil

kegiatan adalah tersusunnya

buku

pedoman kemitraan 1000 buah, terjalinnya kemitraan dengan


organisasi olahraga masyarakat, terdatanya organisasi olahraga
masyarakat di 26 kabupaten/kota se Jawa Barat, terciptanya
kemitraan keolahragaan, terealisasinya bantuan keuangan untuk
organisasi keolahragaan sebanyak 24 organisasi.
(23) Pengembangan Mitra dengan Asosiasi Jurnalis Pekan Olahraga
Wartawan Nasional (PORWANAS) ke IX 2010 di Palembang yang
diselenggarakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 554.554.000,-. Hasil kegiatan meningkatnya
prestasi olahraga dalam event nasional
(24) Fasilitasi

Bantuan

Keuangan

Pengembangan

si

Jalak

Harupat

Kabupaten Bandung dan fasilitasi Pertandingan yang diselenggarkan


oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan terfasilitasinya bantuan
keuangan pengembangan si Jalak Harupat kabupaten Bandung.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

96

2) Permasalahan dan solusi


(1)

Permasalahan:
(a) Permasalahan

perizinan

Pembangunan

yang

belum

dapat

diselesaikan, menyebabkan pembangunan Sarana Prasarana


terhambat, seperti halnya Sarana Prasarana Saparua.
(b) Terbatasnya Tenaga Sumber Daya Manusia dalam hal pelaporan
Akuntansi dan masalah administratif yang mempunyai sertifikat
untuk pengadaan barang dan jasa.
(c) Standarisasi Biaya untuk penunjang kegiatan olahraga masih
kurang Spesifik dalam hal belanja Barang dan Jasa.
(2)

Solusi
(a) Meningkatkan Koordinasi secara intensif dengan instansi terkait di
Kabupaten/kota.
(b) Rekruitmen Tenaga Sumber Daya Manusia yang memahami
bidang Administratif dan Lelang.
(c) Menyusun Standarisasi biaya untuk kegiatan Olahraga, baik
belanja Barang maupun Belanja Jasa.

9. URUSAN PENANAMAN MODAL


a) Program Peningkatan Iklim Investasi
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Pendataan

dan

Modal PMA/PMDN yang

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman


yang dilaksanakan Badan Koordinasi

Promosi dan Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 565.000.000,-. Hasil kegiatan adalah:
(a) Tersedianya data minat investasi PMA/PMDN bagi 432 buah
proyek dan menyerap tenaga kerja 168.315 orang
(b) Tersedianya data realisasi investasi PMA/PMDN bagi 731 buah
proyek dan menyerap tenaga kerja 218.239 orang
(c) Terselenggaranya pembinaan kepada 450 perusahaan PMA/PMDN
untuk

meningkatkan

kewajiban

lapor

(Laporan

Kegiatan

Penanaman Modal/ LKPM)


(d) Teridentifikasinya

kelompok

permasalahan

(pertanahan,

pemasaran, ketenagakerjaan dan kelompok lainnya) pada 123


perusahaan

PMA/PMDN

yang

ditindaklanjuti

oleh

satgas

penanganan permasalahan penanaman modal di Jawa Barat.


(2)

Kegiatan Penyusunan

Kebijakan

Peluang

Jawa

Investasi

di

Barat

Penanaman Modal dan Profil


yang

dilaksanakan

Badan

Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Provinsi Jawa


Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.644.032.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya naskah akademis kebijakan penanaman
modal daerah di Jawa Barat; tersedianya Sistem Informasi Investasi
Terpadu Jawa Barat (SI2T-JB); serta tersusunnya profil peluang
investasi di Jawa Barat.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

97

(3)

Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal dan Promosi Daerah


yang dilaksanakan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman
Modal Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

250.000.000.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

Forum

Sinergitas Perencanaan OPD; terselenggaranya kegiatan Mukornis;


serta keikutsertaan dalam kegiatan perencanaan investasi BKPM RI.
(4)

Kegiatan Pengembangan Penanaman Modal di Jawa Barat, yang


dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan sosialisasi untuk
mewujudkan harmonisasi dan integrasi peraturan dan ketentuan
pendukung investasi di daerah serta monitoring dan evaluasi investasi,
baik PMA maupun PMDN di Jawa Barat

2) Permasalahan dan solusi


(1)

Pendataan realisasi investasi belum sepenuhnya menggambarkan


aktifitas investasi secara menyeluruh sesuai dengan Undang-undang
No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Untuk mengatasi

permasalahan tersebut diperlukan mekanisme pendataan Penanaman


Modal (format baru).
(2)

Masih

rendahnya

kesadaran

perusahaan

kewajiban

pelaporan.

Untuk

mengatasi

dilakukan

sosialisasi

terhadap

dalam

melaksanakan

permasalahan

perusahaan

PMA/PMDN

tersebut
untuk

melakukan kewajiban pelaporan serta penghargaan sebagai bentuk


apresiasi terhadap perusahaan yang telah memenuhi kewajibannya.
(3)

Belum optimalnya komunikasi antara pemerintah dengan dunia usaha


dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan/ hambatan yang
dihadapi perusahaan PMA/PMDN. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut

dilakukan

penguatan

kelembagaan

penanganan

permasalahan investasi (Task Force) dan peningkatan komunikasi


pelaksanaan.
(4)

Regulasi yang berkaitan dengan proyek-proyek investasi yang


memerlukan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) belum optimal
mengakselerasi pembangunan infrastruktur Jawa Barat.

b) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Fasilitasi dan Pelaksanaan Promosi Dalam dan Luar Negeri


yang dilaksanakan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman
Modal Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

4.845.338.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terfasilitasinya

keikutsertaan pada Pekan Raya Jakarta (PRJ), Jakarta Investment


Forum (Jakvest), Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Bandung
dan Surabaya, Invesda dan Expo di DIY, serta Batam Investrade Expo
dan Forum di Batam; serta terselenggaranya kegiatan misi promosi
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
98

terpadu (Trade-Tourism-Investment) di beberapa Negara wilayah Asia,


Eropa dan Timur Tengah.
(2)

Kegiatan Fasilitasi Investasi dan Forum Interaksi Investor yang


dilaksanakan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 650.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan


internalisasi peningkatan kemampuan aparatur penanaman modal
(Provinsi

dan

Kabupaten/kota);

terselenggaranya

kegiatan

peningkatan SDM bidang penanaman modal bagi 10 Provinsi Anggota


Mitra Praja Utama (MPU); serta terselenggaranya kegitan persiapan
pembentukan West Java Partner (WJP).
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Negara-negara non tradisional (selain Negara yang telah konsisten


berinvestasi di Jawa Barat), umumnya belum mengenal baik Provinsi
Jawa Barat dikarenakan minimnya informasi tentang Provinsi Jawa
Barat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya
promosi ke Negara-negara tersebut secara terstruktur, kontinyu dan
terpadu.

(2)

Belum tersedianya Norma Standard Prosedur dan Kriteria (NSPK)


pelayanan dan fasilitas penanaman modal yang akan menjadi acuan
pelaksanaan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut Pemerintah harus didorong untuk segera
menyusun dan menerbitkan NSPK.

10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


a) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Peran Koperasi yang dilaksanakan Dinas


Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.902.500.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya peningkatan kualitas kelembagaan KUMKM serta
volume usaha KUMKM; terlaksananya bimbingan konsultasi kepada
300

Koperasi;

penguatan

kelembagaan

kepada

26

Dekopinwil/Dekopinda; penilaian kepada 52 tokoh koperasi dan 260


koperasi berprestasi; serta peningkatan kelembagaan dan usaha
kepada 100 KUKM batik, 27 Koperasi wanita dan 100 UMK perempuan
dan 100 orang pengelola koperasi mahasiswa.
(2)

Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM KUMKM yang dilaksanakan


Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pelatihan teknis substantive dan manajerial

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

99

kewirausahaan/kewirakoperasian

kepada

1.980

orang

pengelola

KUMKM, evaluasi alumni pelatihan sejumlah 200 orang.


2) Permasalahan dan solusi
(1)

Secara umum kelembagaan KUMKM di Jawa Barat terus berkembang


namun

belum

didukung

dengan

pola

pemberdayaan

untuk

meningkatkan daya kompetitif KUKM guna meningkatkan minat para


investor untuk menanamkan modalnya pada usaha KUMKM. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah bersama Lembaga
penggerak pertumbuhan ekonomi di sektor KUMKM perlu melakukan
sosialisasi mengenai pentingnya peranan KUMKM dalam menciptakan
lapangan pekerjaan dan peningkatan perekonomian kerakyatan yang
berpihak pada usaha kecil dan Usaha menengah; membuka akses
pemasaran produk KUMKM sehingga seluruh KUMKM yang mempunyai
potensi namun tidak memiliki jaringan pasar yang luas dapat
memperoleh akses dengan usaha dagang/ industry guna memasarkan
purnakarya kepada konsumen di tingkat yang lebih tinggi melalui
kegiatan pameran , media dan forum lainnya.
(2)

Fungsi dan kewajiban dari lembaga koperasi belum berjalan dengan


optimal,

khususnya

anggota/masyarakat,

dalam

memberikan

begitu

pula

pelayanan

sebaliknya

kepada

peran

serta

anggota/masyarakat dalam mengembangkan koperasi masih perlu


ditingkatkan. Solusi atas permasalahan tersebut adalah memberikan
informasi yang jelas dan gencar kepada masyarakat mengenai
Program KUMKM yang dilakukan pemerintah sehingga masyarakat
dapat membantu pengembangan dan pertumbuhan ekonomi bagi
koperasi serta usaha kecil dan Menengah.
(3)

Terbatasnya kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja pengelola


KUMKM, sehingga pengelolaan KUMKM belum dapat mengimbangi
kecepatan dan ketepatan dalam mengelola KUMKM. Solusi atas
permasalahan tersebut adalah mengoptimalkan pelatihan manajerial
dan

kewirausahaan

dalam

upaya

meningkatkan

kemampuan

manajerial dan kewirausahaan bagi pengelola KUMKM.


b) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Peningkatan

Akses

Pembiayaan

dan Teknologi bagi

KUMKM, yang yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro,


Kecil dan Menengah Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.050.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terealisasinya kelayakan
pembiayaan usaha bagi 750 KUMKM; rintisan pembentukan 1 lembaga
pembiayaan

KUMKM;

pengembangan

kewirausahaan

bagi

150

Kelompok usaha mikro perempuan dan pengrajin serta expo


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

100

pembiayaan KUMKM yang diikuti oleh 250 Lembaga Pembiayaan dan


2.000 KUMKM se Jawa Barat.
(2)

Kegiatan Pengembangan Produk KUMKM yang dilaksanakan Dinas


Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.182.912.500,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya peningkatan akses pasar 382 pelaku usaha KUMKM;
terlaksananya peningkatan daya saing KUMKM melalui pengembangan
produk oleh 2.542 KUMKM; sertifikasi Halal oleh 400 KUMKM; serta
sertifikasi Merk oleh 100 KUMKM.

(3)

Kegiatan Pengembangan dan Pengendalian KUMKM Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.900.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengendalian 6.802 KUMKM;
penyiapan dan penetapan KUMKM calon penerima bantuan usaha
kepada 260 KUMKM; terselenggaranya Gerakan Sadar Koperasi melalui
media visual sebanyak 5 kali dan media audio sebanyak 25 kali;
tersusunnya dokumen peran KUMKM terhadap perekonomian regional;
penumbuhan wirausaha sektor informal kepada 1.000 KUMKM; serta
identifikasi dan analisis pengembangan sentra komoditi unggulan Jawa
Barat.

(4)

Kegiatan

Fasilitasi dan Sinergitas Pengembangan dan Perkuatan

KUMKM, yang dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian


Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
189.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

monitoring

perkembangan pembiayaan KUMKM; tersusunnya Blue Print Lembaga


Penjaminan Kredit Daerah; serta koordinasi dan konsultasi kebijakan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Belum adanya kebijakan yang mengatur sistem penjaminan untuk


meningkatkan akses permodalan KUMKM terhadap lembaga keuangan
bank dan non bank, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/kota.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah melaksanakan rintisan
pembentukan

lembaga

pembiayaan

usaha

bagi

KUMKM

serta

menetapkan kebijakan yang akan meningkatkan akses permodalan


KUMKM.
(2)

Belanja stimulan barang dan jasa dari pihak Pemerintah untuk


mendukung aspek pembiayaan KUMKM sangat dirasakan sulit untuk
diakses oleh KUMKM. Hal ini adanya Sistem Keuangan dimana dalam
kegiatan yang sama, berbeda pelaksana teknis pembiayaan KUMKM.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah mensinergitaskan antara
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung dalam kegiatan
tersebut sehingga akses pembiayaan bagi KUMKM lebih mudah
direalisasikan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

101

(3)

Fasilitasi permodalan yang diterima oleh KUMKM masih relatif terbatas,


sementara modal sendiri yang dimiliki oleh KUMKM cenderung masih
kecil

sehingga

sulit

bagi

meningkatkan/mengembangkan

kegiatan

KUMKM
usahanya.

untuk
Solusi

atas

permasalahan tersebut adalah melaksanakan pemberian bantuan


sosial, pemberian penjaminan kepada KUMKM melaui lembaga
perbankan dan non perbankan, serta pembentukan lembaga penyalur
modal bagi KUMKM.
(4)

KUMKM pada umumnya masih menggunakan teknologi produksi yang


sangat sederhana, disamping sulitnya mendapatkan bahan baku
dengan mudah dan murah. Solusi atas permasalahan tersebut adalah
Fasilitasi oleh pemerintah dalam memberikan bantuan pelatihan
mengenai teknologi tepat guna untuk sistem produksi.

(5)

Masih kurangnya KUMKM yang memiliki aspek legal seperti Sertifikasi


Halal, SP Kesehatan/Produk Industri Rumah Tangga dan Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI). Solusi atas permasalahan tersebut
adalah memberikan bantuan Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Merk
kepada KUMKM setiap tahunnya.

c) Program

Pembinaan

dan

Pengembangan

BUMD

dan

Lembaga

Keuangan Non Perbankan


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha BUMD Non Bank dan


Non

Lembaga

Keuangan

Daerah

yang

dilaksanakan

Biro

Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 493.122.500,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya telaahan terhadap kondisi dan permasalahan BUMD;
Rencana Strategis (Blue Print) BUMD; rekomendasi penataan BUMD
dan Rancangan Kebijakan Umum Pengembangan BUMD; pendataan
Aset BUMD non perbankan; serta fasilitasi Forum Komunikasi BUMD.
(2)

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha PD BPR dan PD.PK


yang

dilaksanakan

Provinsi

Jawa

Biro
Barat

Administrasi
dengan

Perekonomian

alokasi

anggaran

Setda
sebesar

Rp. 356.877.500,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya RUPS


PD.BPR dan PD.PK se-Jawa Barat dan Banten serta Forum Komunikasi
PD.BPR dan PD.PK.

2) Permasalahan dan solusi


Pada pelaksanaan program tersebut terdapat permasalahan diantaranya
adanya keterbatasan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang
kegiatan operasional perusahaan, baik PD. BPR maupun PD.PK. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut di masa yang akan datang kiranya para
pemilik lainnya dapat memberikan penyertaan modal dan memberikan
pendidikan serta pelatihan bagi pengelola PD. BPR dan PD. PK.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

102

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


Program Penataan Administrasi Kependudukan.
1) Pelaksanaan Program.
Kegiatan Penataan Administrasi Kependudukan yang dilaksanakan Biro
Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

405.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

termutakhirkannya database kependudukan Jawa Barat Tahun 2010,


terselenggaranya Mitra Praja Utama (MPU) Bidang Kependudukan Tahun
2010 dan terselenggaranya Evaluasi Penyelenggaraan Kependudukan dan
Catatan Sipil di Jawa Barat.
2) Permasalahan dan Solusi.
(1)

Belum terbangunnya jaringan komunikasi SIAK, sehingga konsolidasi


database dilakukan secara manual. Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut, perlu adanya pemuktahiran data untuk
menunjang penyelenggaraan kependudukan di kabupaten/kota di
Jawa Barat dengan dibangunnya jaringan komunikasi SIAK.

(2)

Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola SIAK khususnya operator dan


tenaga IT masih belum memadai. Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu perlu dilaksanakan pelatihan SDM
untuk operator, tenaga IT dan administrasi SIAK.

(3)

Masih banyaknya data kotor di dalam database kependudukan,


sehingga menyebabkan keakuratan informasi kependudukan yang
dihasilkan tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
solusi yang dilakukan adalah

melakukan pembersihan database

kependudukan dalam proses konsolidasi kependudukan Provinsi Jawa


Barat, sehingga informasi kependudukan yang dihasilkan lebih optimal.

12. URUSAN KETENAGAKERJAAN


a) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1) Pelaksanaan Proram
(1)

Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.847.911.892,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pelatihan ketenagakerjaan berbasis kompetensi di 7
kejuruan sejumlah 288 orang.

(2)

Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang


dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 740.202.500,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

Bimtek

Produktivitas

5S

(Manajemen di tempat kerja) Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh


sebanyak 80 orang, Bimtek Pengembangan Produktivitas Usaha
Mandiri 80 orang dan Bimtek Produktivitas Unit Pelayanan Pelatihan
Produktivitas (UP3) 80 orang.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

103

(3)

Kegiatan Peningkatan Standarisasi, Sertifikasi dan Kompetensi Tenaga


Kerja yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

496.930.000,-.

Kompetensi

Tenaga

kelembagaan

200

dengan

alokasi

Hasil

kegiatan

Kerja

sebanyak

orang

dan

anggaran

adalah
140

akreditasi

sebesar

terlaksananya

Uji

0rang,

koordinasi

Lembaga

Pendidikan

Keterampilan (LPK) 25 LPK.


(4)

Kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Traning Unit


(MTU) dan Pemagangan yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.557.689.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pelatihan berbasis masyarakat melalui Mobil

MTU sebanyak 1200

orang, magang dalam negeri 100 orang 5 angkatan dan seleksi


magang ke Jepang 2 angkatan.
(5)

Kegiatan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri yang dilaksanakan Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 484.640.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pelatihan tenaga kerja Indonesia ke Luar Negeri
sebanyak 100 orang.

(6)

Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kewirausahaan Pada Tenaga Kerja


Industri Tembakau yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pelatihan kewirausahaan bagi

masyarakat

dilingkungan industri

tembakau sebanyak 140 orang.


(7)

Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Masyarakat


dilingkungan Industri Tembakau yang dilaksanakan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

410.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi bagi masyarakat di


lingkungan industri tembakau sebanyak 96 orang.
2) Permasalahan dan solusi
Tidak sesuainya kualifikasi pencari kerja dengan kualifikasi yang disyaratkan
dipasar kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga lowongan
tenaga kerja yang tersedia belum dapat terisi secara keseluruhan. Solunyinya
dilaksanakan pelatihan keterampilan baik teknis maupun manajemen
kewirausahaan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
b) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pembinaan Hubungan Industrial yang dilaksanakan Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 344.732.500,-. Hasil kegiatan adalah

terlaksananya Rapat Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, rapat


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
104

Sekretariat Bersama LKS Tripartit, lokakarya LKS tripartit dan


penyuluhan pembentukan LKS Bipartit.
(2)

Kegiatan Peningkatan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja


yang

dilaksanakan

Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


998.732.500,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Rapat Dewan
Pengupahan Provinsi 18 kali, fasilitasi penangguhan upah minimum 50
perusahaan, Pembinaan peningkatan kepesertaan Jamsostek 15
perusahaan, pembinaan peningkatan Kesejahteraan tenaga kerja 15
perusaahaan, Lokakarya pengupahan 1 kali, Sosialisasi upah minimum
di 26 Kabupaten/kota, Workshop Dewan Pengupahan Provinsi 1 kali,
Rapat koordinasi bidang pengupahan 3 kali, Identifikasi hasil survey
Kehidupan Hidup Layak (KHL) di 26 Kabupaten/kota, Bimtek
peningkatan kualitas implementasi pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan upah minimum Jawa Barat 1 kali, Koordinasi Forum
Pekerja Mandiri 4 kali.
(3)

Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan yang


dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 748.728.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya Pertemuan KAP-PBPTA 3 kali,
Pembinaan komite aksi PBTA Kabupaten/kota 192 orang, Pembinaan
pekerja anak 400 orang, Desiminasi norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di 5 kabupaten/kota, Pembinaan pekerja
perempuan 400 orang, Partisipasi pada Konferensi International
Labour Organization (ILO) 3 orang.

(4)

Kegiatan Peningkatan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada


Kelompok Masyarakat Pengolah Tembakau dan Konsumen Ditempat
Kerja yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 1.100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah Bimtek keselamatan dan


kesehatan kerja bagi masyarakat pengolah tembakau dan konsumen
di
(5)

14 Kabupaten/kota.

Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Perlindungan Tenaga Kerja melalui


Pelaksanaan Upah Minimum dan Penilaian Perusahaan Terbaik yang
Mempekerjakan Tenaga Kerja perempuan Tingkat Provinsi Jawa Barat
yang dilaksanakan Biro Pengembangan Sosial Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 67.845.000,dengan hasil kegiatan adalah tepantaunya pelaksanaan upah minimum
Kabupaten/kota

Tahun

2010

dan

terkordinasinya

persiapan

pelaksanaan penetapan upah minimum Kabupaten/kota tahun 2011


serta mendorong para pengusaha untuk lebih memperhatikan hak-hak
dan perlindungan tenaga kerja perempuan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

105

2) Permasalahan dan Solusi


Masih tingginya jumlah kecelakaan kerja khususnya di sektor jasa konstruksi
dan tenaga kerja di luar hubungan kerja. Solusinya yaitu sosialisasi dini
kepada stakeholder tentang keselamatan dan kesehatan kerja dengan
langkah-langkah yaitu training peningkatan kemampuan penguruh panitia
pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3), dengan memasukkan
materi keselamatan dan kesehatan kerja K3 ke dalam kurikulum sekolah dan
peningkatan kualitas sarana keselamatan dan kesehatan kerja di unit kerja.
c) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar


Kerja Antar Negara (AKAN), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) yang
dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 694.289.500,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi penempatan tenaga
kerja AKL, pembekalan penempatan AKAN/TKILN dan penjajagan
kesempatan kerja ke Canada 1 kali dengan hasil bahwa peluang
bekerja di Canada khususnya Toronto masih terbuka luas diantaranya
living care giver, Hospitality, Food Service dan Konstruksi. Rencana
kerjasama pengirimannya akan ditindaklanjuti mengingat jelasnya
system kerja, gaji yang memadai (netto US $ 1.100/bulan) dan
prospek untuk bekerja dibidang lain setelah dua tahun. Kompetensi
yang masih perlu didorong dan dipersiapkan secara optimal adalah
kemampuan berbahasa Inggris, karena merupakan kualifikasi yang
sangat diperlukan di Canada.

(2)

Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Perdesaan Berbasis Pemuda dan


Perempuan

yang

dilaksanakan

Dinas

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 4.402.907.500,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
Padat karya infrastruktur mendayagunakan sebanyak 2200 orang
untuk 10 kabupaten, Padat karya produktif 330 orang untuk 30 lokasi
di 19 kabupaten/kota, pembekalan Wirausaha 450 orang dan
Penyelenggaraan Expo pemuda mandiri pencipta lapangan kerja
pedesaan.
(3)

Kegiatan Pengembangan Transformasi, Informasi Pasar Kerja/Bursa


Kerja yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
299.240.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Bursa kerja 2 kali,
Bursa kerja khusus, job canvassingi dan pengembangan aplikasi data
base bursa kerja online dan operasional gate way.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

106

(4)

Kegiatan Konsolidasi Pencapaian Pembangunan Ketenagakerjaan Jawa


Barat yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya konsolidasi


pencapaian pembangunan ketenagakerjaan Jawa Barat.

2) Permasalahan dan Solusi


(1)

Permasalahan :
(a) Permasalahan kesempatan kerja luar negeri terkendala oleh
faktor bahasa dan biaya yang harus dibebankan kepada calon
TKI.
(b) Permasalahan kesempatan kerja dalam negeri, masih terkendala
masalah keterampilan dan pengalaman kerja.
(c) Permasalahan lain, informasi lowongan kerja, diklat dari sisi
waktu sangat pendek sedangkan jangkauan publikasi melalui
web/Internet belum dapat dijangkau oleh semua pencari kerja.

(2)

Solusi
(a) Pendirian Balai Perlatihan TKI Luar Negeri untuk melatih calon
TKI dari sisi budaya, bahasa dan hak-hak CTKI dan cara aman
bekerja di luar negeri.
(b) Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterampilan bagi tenaga
kerja dan peremajaan Balai pelatihan ketenagakerjaan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
(c) Meningkatkan
Web/Internet,

penyebaran

system

pelaksanaan

job

informasi
fair,

melalui

sosialisasi

ke

Kabupaten/kota, brosur, pamplet dan lain-lain.

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN


Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan melalui Program Desa


Mandiri Pangan yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 851.971.200,- .Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya pelaksanaan
penanganan desa rawan pangan sebanyak 78 Desa; terlaksananya
Pembinaan dan monitoring dana pengembangan dan peningkatan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam menunjang ketahanan pangan
skala rumah tangga di 4

Wilayah serta terlaksananya pembinaan

terhadap 150 Kelompok Lumbung Pangan.


(2)

Kegiatan Fasilitasi Distribusi dan Harga Pangan Jawa Barat, yang


dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil

kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Lembaga Distribusi Pangan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
107

Masyarakat

(LDPM)

sebanyak

82

Gapoktan,

terlaksananya

pemantauan harga bahan pangan pokok strategis di tingkat produsen


dan

konsumen

di

26

Kabupaten/kota,

terlaksananya

rakor

ketersediaan dan harga bahan pangan pokok strategis menjelang Hari


Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta terlaksananya kajian
penyusunan Grand Design Pasar Induk Perberasan.
(3)

Kegiatan

Fasilitasi

Kelembagaan

Menumbuhkembangkan

Pangan,

yang

dilaksanakan

Infrastruktur
Badan

dan

Ketahanan

Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat,dengan alokasi anggaran


sebesar

Rp. 558.770.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya

bimbingan

teknis

pengembangan

pergudangan;

terlaksananya

identifikasi, verifikasi dan Bimbingan Teknis penguatan Lumbung


Pangan dan Desa Mandiri Pangan (LDPM); terfasilitasinya Operasional
Pengembangan Food Center; terlaksananya rapat Kelompok Kerja dan
Rapat Pleno Dewan Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi; terlaksananya
analisis bahan kebijakan DKP Jawa Barat; Terlaksananya Partisipasi
pada Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Provinsi dan Nasional
Tahun 2010 dan Hari Krida Pertanian Tahun 2010; terlaksananya
partisipasi pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang);
tersusunnya

rancangan

Keputusan

Gubernur

tentang

Otoritas

Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) serta Sosialisasi


OKKPD se Jawa Barat.
(4)

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendampingan Badan Ketahanan


Pangan yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 2.650.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya seleksi,


Bimbingan

Teknis

serta

evaluasi

kinerja

170

orang

Tenaga

Pendamping kelompok Usaha Ekonomi Produktif.


(5)

Kegiatan Pengembangan Food Center

yang dilaksanakan Badan

Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

1.500.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terfasilitasinya operasional Food Center; terlaksananya pertemuan


perencanaan

partisifatif

pengembangan

kelembagaan

pangan;

terlaksananya Workshop, rapat koordinasi dan pertemuan teknis


Pengembangan Food Center; terlaksananya implementasi pengelolaan
cadangan pangan pola sistem resi gudang; terlaksananya pengadaan
gabah untuk uji coba pengembangan Food Center; terlaksananya
sosialisasi manajemen rantai pasok komoditi beras di Jawa Barat serta
identifikasi, monitoring dan pembinaan pengembangan kelembagaan
Food Center.
(6)

Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga di Desa


Rawan Pangan yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya peningkatan

pemanfaatan lahan pekarangan di 30 Kelompok sasaran di 6


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
108

Kabupaten

yaitu

Bandung Barat, Bogor, Tasikmalaya, Indramayu,

Majalengka dan Ciamis.


(7)

Kegiatan Fasilitasi Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan Lingkungan Bebas


Rawan

Pangan

(Lingbasrangan)

yang

dilaksanakan

Badan

Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

2.000.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya fasilitasi kader PKK tingkat Kabupaten/kota se Jawa


Barat; terlaksananya fasilitasi gerakan Kadarzi dan Lingbasrangan di
Kabupaten Bogor, Bandung dan Karawang; serta tersalurkannya
Pemberian Makanan Tambahan bagi ibu hamil dan menyusui serta
anak balita Gizi buruk dan kurang pangan di 3 Kabupaten.
(8)

Kegiatan Akselerasi Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai


Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat

7.975.229.000,-.

pendampingan

dan

dengan

Hasil

alokasi

kegiatan

pengawalan

anggaran

adalah

Sekolah

sebesar

terlaksananya

Lapang-Pengelolaan

Tanaman Terpadu (SL-PTT) untuk Padi Inbrida sebanyak 6.001


kelompok tani, Padi Hibrida sebanyak 1.067 kelompok tani, Padi Gogo
sebanyak 2.150 kelompok tani, Jagung Hibrida sebanyak 610
kelompok tani,

Kedelai sebanyak 977 kelompok tani serta Kacang

Tanah sebanyak 405 kelompok tani.


(9)

Kegiatan Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan di


Jawa

Barat

(BPSBTPH),

yang

dilaksanakan

Dinas

Pertanian

Tanaman Pangan provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar

Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya

kegiatan sertifikasi benih padi dan palawija sebanyak 1.250 unit


penangkaran; terlaksananya Analisa Mutu Benih Padi dan Palawija di
Laboratorium UPTD BPSBTPH Jawa Barat dan 5 Instalasi PSBTPH
sebanyak 1000 unit dengan jumlah analis 3.000 analis; terlaksananya
Pengecekan Mutu Benih Padi dan Palawija di Pasaran sebanyak 500;
terlaksananya Pengawasan Pemasaran Benih Tanaman pangan yang
beredar di Pasaran serta terlaksananya pemasyarakatan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Bersertifikat Varietas Unggul
sebanyak 16 unit.
(10) Kegiatan Program Jawa Barat Satu Sapi Tahap I, yang dilaksanakan
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 5.635.402.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana
pelayanan IB (semen beku, nitrogen cair, dan container); terlatihnya
petugas inseminasi buatan melalui pertemuan Up Grading SIMI;
terkoordinasinya

Kabupaten/kota

dengan

Provinsi;

tersedianya

pedoman Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) dan


Pedoman Perbibitan; terlaksananya pertemuan pengembangan sapi
potong; termonitornya ternak bantuan pemerintah di 9 Kabupaten;
tersebarnya bibit ternak sebanyak 490 ekor dan sarana pendukung
lainnya (eartag, aplikator, pakan ternak dan obat-obatan) dalam
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
109

rangka integrasi ternak sapi potong; terlatihnya 6 orang petugas


kabupaten/kota melalui Up Grading Input Database Sapi Potong;
termotivasinya 200

orang

peternak

sapi

perah,

sapi

potong,

domba/kambing dari 20 Kabupaten/kota di Jawa Barat dalam


menghasilkan bibit unggul melalui kontes ternak;
(11) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perumusan Bahan Kebijakan
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Keamanan Pangan, Pelaksanaan
Hari Pangan Sedunia dan Penghargaan Ketahanan Pangan, yang
dilaksanakan Biro Bina Produksi Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 520.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya Rapat Koordinasi Pengembangan Ketahanan
Pangan dan Penanganan Keamanan Pangan; terlaksananya koordinasi,
monitoring dan evaluasi pengembangan ketahanan pangan dan
penanganan keamanan pangan ke Kabupaten/kota; terselenggaranya
rangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010;

terfasilitasinya

keikutsertaan pada Acara

Puncak

peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional Tahun 2010;


terlaksananya penyusunan Juknis Penilaian Penghargaan Ketahanan
Pangan;

terlaksananya sosialisasi

Pedoman Umum dan Juknis

Penghargaan Ketahanan Pangan serta terlaksananya verifikasi dan


penilaian calon penerima penghargaan ketahanan pangan.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Pemetaan daerah rawan pangan baru

dibuat

sampai

tingkat

Kecamatan, sementara sasaran program dan kegiatan sampai tingkat


Desa,

oleh

karena

itu

lokasi

sasaran

pelaksanaan

kegiatan

penanganan daerah rawan pangan yang diusulkan kabupaten/kota


belum

sepenuhnya

tepat

pada

sasaran.

Untuk

mengatasi

permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah melakukan


usulan agar pemetaan kerawanan pangan dibuat sampai dengan
tingkat Desa/Kelurahan.
(2)

Terjadinya penurunan produktivitas untuk beberapa komoditi pangan


termasuk Padi sebagai akibat adanya anomali iklim dan serangan
Organisme pengganggu Tanaman (OPT) yang sulit terkendali. Upaya
untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya akselerasi peningkatan
produksi yaitu dengan perluasan tanam; optimasi pemanfaatan dan
perbaikan unsur hara tanah/lahan dengan penggunaan pupuk organik;
peningkatan produktivitas

melalui

pengembangan difusi

inovasi

teknologi PTT dan SRI; antisipasi dini terhadap serangan OPT dan
pengendalian Gangguan Produksi (OPT/bencana alam); serta upaya
perbaikan

ternologi,

sarana/prasarana

untuk

menekan

dan

mengurangi kehilangan hasil.


(3)

Peningkatan populasi sapi di Jawa Barat masih terkendala oleh


beberapa faktor, antara lain terbatasnya Hijauan Makanan Ternak

yang tersedia sepanjang tahun, tingginya tingkat pemotongan sapi


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
110

dibandingkan dengan populasi yang tersedia, sehingga tingkat


ketergantungan

terhadap

pasokan

import

sangat

tinggi

dan

mempengaruhi keseimbangan supply - demand sapi potongan, serta


terbatasnya kemampuan permodalan petani, yang menyebabkan
petani tidak mempunyai kemampuan untuk menahan bibit sapi yang
dihasilkannya untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dilakukan dengan meningkatkan kerjasama
dalam

pengelolaan

lahan-lahan

marginal

milik

Perhutani,

PT.Perkebunan Nusantara ataupun pihak lainnya melalui kerjasama


penanaman Hijauan Makanan Ternak; koordinasi supply - demand
pasokan sapi potong dengan para pelaku usaha; pengembangan
Program Rearing (pembesaran sapi) dengan berbagai stakeholder
(koperasi dan swasta) serta penjaringan betina produktif hasil
Inseminasi Buatan.

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


a) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan
Anak.
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat


Sejahtera (P2WKSS) yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan
Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 363.000.000,-. Bentuk kegiatan
yaitu Lomba Pelaksanaan P2WKSS se 26 Kabupaten/kota untuk
memilih desa binaan P2WKSS terbaik Tingkat Provinsi Jabar

yang

akan mewakili Jabar ke Tingkat Pusat (untuk mendapat penghargaan


Presiden RI). Melalui lomba P2WKSS tingkat Provinsi Jawa Barat
tahun 2010 dengan hasil terpilihnya kategori juara kelompok kota,
kelompok kabupaten kategori desa pegunungan, kelompok kabupaten
kategori desa pantai, kelompok kabupaten kategori peran perempuan,
kelompok kabupaten kategori peran masyarakat dan kelompok
kabupaten kategori peran lembaga desa/kelurahan.
(2)

Kegiatan Pelatihan Calon Kader dan Kader Pos Pelayanan Terpadu


(POSYANDU)

yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000.-. Hasil kegiatan
adalah

terlatihnya

150

kader

POSYANDU

diharapkan

dapat

meningkatkan kinerja Posyandu di Jawa Barat melalui peningkatan


kualitas SDM Posyandu.
(3)

Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang


dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 929.000.000,- diselenggarakan di 20 (dua puluh) kabupaten/kota

terdiri dari 7 (tujuh) lokasi pengembangan PEKKA dan 13 (tiga belas)


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
111

lokasi lama PEKKA

di Jawa Barat. Pelatihan keterampilan anggota

PEKKA kepada 245 (dua ratus empat puluh lima) orang yang berasal
dari 13 (tiga belas) Kabupaten. Pelatihan dilaksanakan di 7 (tujuh)
lokasi yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Ciamis, dan Kabupaten Subang. pelaksanaan kegiatan diharapkan
meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan serta mencegah
terjadinya pengalihan profesi perempuan kepala keluarga ke arah
usaha yang negatif.
(4)

Kegiatan Penyelenggaraan Hari Ibu Tingkat Jawa Barat yang


dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 440.000.000,- telah diselenggarakan pada tanggal 22 Desember
2010, hasilnya terselenggaranya Upacara Peringatan Hari Ibu, Gelar
Produk Perempuan sebanyak 1 (satu) kali dengan melibatkan produk
dari 26 (dua puluh enam) kabupaten/kota, Dialog tentang Ibu, Lomba
Kreatifitas melibatkan 110 (seratus sepuluh) orang peserta dari
kabupaten/kota di Jawa Barat, Bhakti Sosial, Media Gathering. Adapun
maksud dari kegiatan ini adalah mengenang jasa kaum ibu dan
memberikan motivasi kepada generasi muda untuk mencontoh dan
meneladani perjuangan dan pengorbanan ibu dalam mensejahterakan
keluarga.

(5)

Kegiatan Pencegahan, Penanganan, Perlindungan Korban Trafficking


yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Perempuan

Dan

Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 3.141.460.000,-. Hasil kegiatan adalah :

Kerjasama

dengan

Provinsi

Daerah

Tujuan

melalui

penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dengan beberapa


pemerintah Provinsi, yaitu: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau;

Pelatihan Identifikasi Korban yang dilakukan dengan melibatkan


150

(seratus

Kabupaten/kota

lima

puluh)

se-Jawa

orang

Barat,

peserta

Pusat

dari

Pelayanan

BPPKB
Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) se-Jawa Barat,


LSM, Pusat Studi Wanita (PSW), OPD Provinsi Jawa Barat dan
seluruh anggota Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat;

Terlatihnya 26 (dua puluh enam) orang petugas gugus tugas se


Jawa Barat;

Sosialisasi Trafficking yang dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali


dan melibatkan 1.200 (seribu dua ratus) orang peserta dari
Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Karawang, Kota dan Kab. Tasikmalaya, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kota Bogor,
Kabupaten/kota Bandung;

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

112

Pemberian modal usaha bagi 30 (tiga puluh) orang korban


trafficking sebesar masing-masing Rp. 5,000,000.00;

Pemulangan 42 (empat puluh dua) orang korban trafficking;

Penanganan hukum bagi 2 (dua) orang korban trafficking di


Tarakan dan Pontianak (Kalimantan Barat).

(6)

Kegiatan Pemberdayaan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan


Perempuan

dan

Anak

(P2TP2A)

yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 635.050.000,-.
Hasil kegiatan adalah Rapat Koordinasi P2TP2A melibatkan 52 (lima
puluh dua) orang peserta, Workshop 30 (tiga puluh) orang peserta,
Evaluasi dan monitoring oleh BPPKB Provinsi Jawa Barat ke 6 (enam)
kabupaten/kota sebanyak 25 (dua puluh lima) orang, Pelatihan
Pengolahan Data dan Informasi P2TP2A sebanyak 3 (tiga) angkatan
dengan 20 (dua puluh) orang pada setiap angkatan, di 3 (tiga) wilayah
(Cirebon, Purwakarta, Priangan), Pelatihan Relawan P2TP2A sebanyak
3 (tiga) angkatan dengan 20 (dua puluh) orang pada setiap angkatan,
di 3 (tiga) wilayah (Bogor, Priangan Barat, Priangan Timur), Pelatihan
Mitra Kerja yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang dari LSM, Lembaga
Perlindungan Anak, Dinas Instansi terkait dan P2TP2A di Jawa Barat,
Workshop Penguatan Jaringan Kerjasama dan Kemitraan sebanyak 2
(dua) kali dengan melibatkan 50 (lima puluh) orang peserta dari LSM,
Lembaga Perlindungan Anak, Instansi Terkait. Lembaga yang peduli
dengan Perlindungan Perempuan dan Anak, P2TP2A kabupaten/kota
dan 20 (dua puluh) orang, Penguatan Jaringan Data dan Informasi
melalui penyebaran 100 (seratus) eksemplar leaflet P2TP2A dan 100
(seratus)

buletin

telah

dilakukan

di

26

(dua

puluh

enam)

kabupaten/kota se Jawa Barat dan pendampingan kepada 72 (tujuh


puluh dua) korban tindak kekerasan dan diskriminasi yang menimpa
perempuan dan anak serta terwujudnya peningkatan P2TP2A di
Kabupaten/kota

sehingga

mampu

berperan

sebagai

lembaga

masyarakat yang bermitra dengan BPPKB Provinsi Jawa Barat dalam


upaya rehabilitatif korban kekerasan dan perdagangan orang.
(7)

Kegiatan Penyelenggaraan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan


Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
358.000.000,-. Hasil kegiatan adalah

sosialisasi hak anak yang

disiarkan melalui radio baik radio swasta maupun radio pemerintah


sebanyak 6 (enam) kali penyiaran, Kongres Anak Daerah Jawa Barat
yang dilaksanakan di Bandung dengan peserta dari 26 (dua puluh
enam) kabupaten/kota sebanyak 52 (lima puluh dua) orang, Rapat
Koordinasi Forum Anak Jawa Barat

yang dilaksanakan di Bandung

dengan peserta dari 26 (dua puluh enam) kabupaten/kota sebanyak


52 (lima puluh dua) orang, Bimbingan dan Kreatifitas Pemimpin Muda
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

113

Indonesia diikuti oleh 10 (sepuluh) orang muda yang mewakili dari 26


(dua puluh enam) kabupaten/kota yang berkarakter tinggi, kreatif, dan
inovatif serta mempunyai kematangan intelektual, mental, dan
sosialnya dari anak yang lain, Bakti Sosial pelayanan Pendidikan dari
anak untuk anak dalam rangka Hari Anak Nasional dengan kegiatan
mengunjungi anak-anak yang bermasalah dengan hukum, Peringatan
Hari Anak Nasional dengan Pentas Seni Anak perwakilan dari 26 (dua
puluh enam) kabupaten/kota sebanyak 200 (dua ratus) orang,
Pameran tentang Anak yang dilaksanakan di tingkat Provinsi dalam
rangka Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2010. Dengan kegiatan
tersebut

diharapkan

perlindungan

dan

kesejahteraan

anak

dapat

terkoordinasinya

pemenuhan
secara

hak

tepat

pelayanan

anak

dan

dalam

dalam

mencapai

berkesinambungan

dan

meningkatnya kemampuan, kreatifitas, inovatif anak dan berbudi


pekerti luhur unggul dan tangguh yang didukung kepedulian keluarga,
masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan negara.
(8)

Kegiatan Model Kota/Desa/Kelurahan Layak Anak yang dilaksanakan


Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 260.500.000,-. Hasil kegiatan adalah instrumen Kota Layak Anak


(KLA) di Jawa Barat, ekspos instrumen KLA hasil survey dan tayangan
iklan di media elektronik dan media cetak.
(9)

Kegiatan Bimbingan Usaha Ekonomis Produktif bagi Wanita Rawan


Sosial Ekonomi ( WRSE ) yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 83.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya keterampilan usaha dan kesejahteraan
sosial 90 orang Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).

(10) Kegiatan Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender yang


dilaksanakan Biro Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi dana sebesar Rp. 126.220.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rapat koordinasi pemberdayaan perempuan
dalam

partisipasi

pembangunan,

terlaksananya

peringatan

Hari

Keluarga Nasional ke XVII dan Peringatan hari Ibu ke 82 Tingkat Jawa


Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan khas Bidang Perempuan yang sering terjadi di Jawa Barat
yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat terselesaikan pada
periode

sebelumnya,

serta

memiliki

dampak

jangka

panjang

bagi

keberlanjutan pelaksanaan pembangunan sehingga perlu diatasi secara


bertahap, sedangkan permasalahannya yaitu :
- Bidang Pendidikan
Tingkat pendidikan perempuan masih rendah; peluang/kesempatan untuk
mencicipi pendidikan perempuan masih rendah, padahal perempuan
merupakan pendidik utama dan pertama;
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

114

- Bidang Kesehatan
Derajat kesehatan Ibu dan Anak masih rendah, perlu ditingkatkan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan keluarga; menurunkan angka
kematian ibu, bayi dan anak; meningkatkan angka harapan hidup;
- Bidang Ekonomi
Kemiskinan banyak dialami kaum perempuan; perlu upaya terus untuk
mendorong peningkatan produktivitas ekonomi perempuan, meningkatkan
kesempatan berusaha;
- Bidang Hukum
Banyak

terjadi

terhadap

kekerasan;

perempuan

dan

kasus
anak;

perdagangan
belum

orang/ketidakadilan

maksimalnya

pelaksanaan

perlindungan terhadap perempuan dan anak;


Upaya pemecahan masalah :
a.

Penanganan masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak,


bersifat komprehensif integral. Oleh karena itu, perlu adanya dana
bantuan Pemerintah Pusat yang digulirkan baik melalui Kementerian
Negara RI Pemberdayaan Perempuan dan Anak maupun Dana Alokasi
Umum berifat role sharing sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

b.

Peruntukan dana bantuan diarahkan pada kegiatan-kegiatan bidang


program pemberdayaan perempuan yang tidak /belum teranggarkan
oleh APBD Provinsi dan Kabupaten/kota, seperti:
-

Fasilitasi sarana dan prasarana Pusat Pelayanan Terpadu atau


P2TP2A di Kabupaten/kota, sebagaimana amanat UU Nomor 21
Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
pasal 34 dan 51.

Memfasilitasi forum / lembaga/ organisasi yang berperspektif


perlindungan

perempuan

dan

anak

serta

tindak

pidana

perdagangan orang;
-

Melakukan pendidikan komunitas pencegahan dan penanganan


korban perdagangan untuk usia dewasa di Kabupaten/kota dan
atau kantong-kantong trafficking di daerah;

c.

Perlu adanya kesepakatan prioritas program yang dituangkan dalam


kerjasama kegiatan antara Kementerian Negara PP dan PA RI dengan
BPPKB di seluruh Indonesia. Serta adanya kejelasan kontribusi
Pemerintah Pusat pada Tahun anggaran 2011 baik melalui Kementrian
PPPA RI ataupun Menkokesra dalam kapasitas Gugus Tugas Nasional.
Seperti halnya kesepakatan yang telah dilakukan BPPKB Provinsi Jawa
Barat dengan Provinsi Kepulauan Riau dalam Pencegahan dan
Penanganan Korban Perdagangan Orang secara G to G.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

115

b) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam


Pembangunan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Sosialisasi

dan

Pelatihan

Responsif

Gender

bagi

Kabupaten/kota dan OPD Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan


Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
200.000.000,-. Kegiatan tersebut telah dilakukan di tingkat Provinsi
dan di 26 (dua puluh enam) kabupaten/kota dengan melibatkan
beberapa OPD terkait yaitu: BPPKB, Bappeda, dan OPD terkait lainnya.
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut di antaranya adalah terbentuknya
POKJA PUG melalui Keputusan Gubernur tentang POKJA PUG yang
melibatkan semua OPD Provinsi.
(2)

Kegiatan

Sosialisasi

Pemberdayaan

Perempuan

Melalui

Media

Elektronik yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan


Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.099.500.000,- . Kegiatan ini telah dilakukan
sebanyak 19 (sembilan belas) episode dalam film dokumenter tentang
Perempuan Inspiratif dengan judul Perempuan Membangun, yang
ditayangkan melalui TVRI dan 35 (tiga puluh lima) episode melalui
media radio lokal Jawa Barat dalam acara Dialog Interaktif, serta 9
(sembilan) episode penayangan melalui media Televisi TVRI Bandung
dalam acara Debat tentang Perspektif Gender. Acara tersebut tersiar di
26 (dua puluh enam) kabupaten/kota.
2) Permasalahan dan solusi
Program Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana terkait dengan
Pengarusutamaan Gender. Merujuk kepada Millenium Development Goals
(MDGs) merupakan kulminasi kesepakatan global yang menekankan kepada
hak-hak pembangunan, pengetasan kemiskinan, peningkatan kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan. Kondisi kesejangan gender (Gender
Gap) di masyarakat berdampak kepada kepada ketidak adilan gender. Di
Jawa Barat masih terasa

kesenjangan gender antara

laki-laki dan

perempuan, hal ini terlihat masih rendahnya tingkat pendidikan perempuan,


Partisipasi politik perempuan, Perlindungan hukum terhadap perempuan dan
anak,

Kesehatan

perempuan

dan

anak,

ketenagakerjaan,

Hak-hak

perempuan dalam kesehatan reproduksi dan KB serta masih rendahnya


partisipasi pria dalam ber-KB. Oleh karena itu pengarusutamaan gender di
Jawa Barat perlu ditingkatkan.
Sejalan dengan hal tersebut, program dan kegiatan di tiap OPD Provinsi dan
Kabupaten Kota harus terintegrasi melalui Program Pengarusutamaan
Gender (PUG) di setiap sektor.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

116

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA


Program Keluarga Berencana
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penunjang Perencanaan Program Badan Pemberdayaan


Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi biaya sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya

kegiatan

rapat

forum

komunikasi

penulis

pemberdayaan perempuan dan KB, rapat kerja program BPPKB Tk


Provinsi, rapat kerja program BPPKB Tk kabupaten/kota, yang
diselenggarakan di 4 (empat) wilayah yaitu: Priangan, Bogor,
Purwakarta, Cirebon, Penyusunan Profil BPPKB dan Penyusunan Profil
Perempuan Inspiratif Jawa Barat Tahun 2010.
(2)

Kegiatan Peningkatan Kesertaan Ber - KB yang dilaksanakan Badan


Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi biaya sebesar
Rp. 1.138.870.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksanannya Rapat
Koordinasi

Paguyuban KB

Pria

sebanyak

110 orang dari

26

Kabupaten/kota, Bakti Sosial Pelayanan KB bagi 1200 keluarga miskin


di Kabupaten Bandung, Karawang, Bekasi, Garut dan Kuningan
masing-masing 240 dengan, kegiatan pemasangan alat kontra sepsi
berupa Inplan dan IUD, Rapat Koordinasi KB Mandiri sebanyak 85
orang dari 26 Kabupaten/kota, Pelayanan Papsmear bagi 1560 orang
di 26 Kabupaten Kota masing-masing 60 orang dari keluarga miskin,
dari hasil pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat meningkatnya
jumlah cakupan peserta KB baru dan terbinanya peserta KB mandiri
serta penguatan paguyuban kelompok KB pria.
(3)

Kegiatan Pencapaian Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) yang


dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi biaya sebesar
Rp. 342.400.000,-. Hasil kegiatan adalah orientasi program PUP bagi
85 orang kelompok Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dari Kabupaten/kota, Kompanye PUP
melalui Lomba Cipta Lagu dan Nyanyi dengan peserta sebanyak 52
orang dari 26 Kabupaten/kota dan pembinaan program PUP pada
kelompok PIK-KRR di 26 Kabupaten/kota. Hasil kegiatan adalah
tersosialisakannya Program Pendewasaan Usia Perkawinan, Pusat
Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
kepada masyarakat dan keluarga serta remaja dalam kelompok PIKKRR.

(4)

Kegiatan Fasilitasi Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS)


yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Perempuan

Dan

Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi biaya


sebesar Rp. 400.000.000.- dengan kegiatan meliputi Peringatan
Harganas tingkat Nasional pada tanggal 29 Juni 2010 di Palu Sulawesi
Tengah dan HARGANAS Tingkat Provinsi Jawa Barat di Bekasi pada
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
117

tanggal 2 Juli 2010, Gelar Seni Tradisional Wayang Golek dan Seminar
tentang

Keluarga serta Pengkajian Program Ketahan Keluarga ke

Provinsi Bali dan NTB. Hasil kegiatan adalah tumbuhnya kesadaran


untuk mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas.
2) Permasalahan dan Solusi
Program Keluarga Berencana terkait dengan strategi dari Pengarusutamaan
Gender. Masih terdapat kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan
terutama

dalam

pemenuhan

hak-hak

perempuan

dalam

kesehatan

reproduksi dan Keluarga Berencana. Hal ini dapat dilihat dari masih
rendahnya parti sipasi pria dalam ber-KB., baik
maupun sebagai suami yang mendukung

sebagai peserta KB aktif

isterinya dalam ber-KB

dalam

rangka perencanaan keluarga. Sampai saat ini masih Terdapat kesenjangan


gender dalam ber-KB, yaitu peserta KB perempuan di Jawa Barat hampir
98% jauh melebihi dibandingkan dengan kesertaan KB pria yang hanya
sekitar 2%. Disamping itu pula, peserta KB di Jawa Barat masih di dominasi
oleh peserta KB Suntikan dan PIL dan akibatnya kecenderungan tingkat drop
out peserta KB suntikan dan Pil sangat tinggi. Kecenderungan tingginya
tingkat drop out diantaranya karena persoalan kesulitan peserta KB tersebut
mendapatkan pelayanan Suntik ulang dan Pil ulang karena alasan jangkauan
wilayah. Oleh karena itu diasamping harus dilakukan upaya peningkatan
partisipasi pria dalam perencanaan keluarga melalui kesertaan ber-KB, juga
harus dilakukan strategi alih cara (konversi) secara bertahap dari
penggunaan kontrasepsi Suntikan dan Pil ke metoda kontrasepsi jangka
panjang yaitu IUD, Implan, MOP/MOW.
Sejalan dengan hal tersebut, fokus penggarapan dalam program KB dimasa
mendatang yaitu penggarapan program yang dikaitkan dengan strategi
pengarusutamaan dan kesetaraan gender melalui intensifikasi program
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada kaum pria serta penyediaan
pelayanan KB bagi pria secara optimal, penggarapan peserta KB Baru dan
peserta KB konversi melalui intensifikasi program konseling dan pelayanan
KB IUD, Implant, dam MOW di daerah yang sulit dijangkau.

16. URUSAN PERHUBUNGAN


a) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Pembebasan

Lahan

untuk

Pembangunan

Bandara

Internasional Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Perhubungan


Provinsi
Rp.

Jawa Barat

200.000.000.000,-.

dengan
Hasil

alokasi
kegiatan

anggaran
adalah

sebesar
terlaksananya

pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa


Barat di Kertajati Kabupaten Majalengka seluas 452,17 Ha (termasuk
tanah yang telah dibebaskan dalam tahun 2009 seluas 7,6 Ha).
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

118

(2)

Kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Angkutan Sungai dan


Danau di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan
fasilitas pelabuhan Angkutan Sungai dan Danau di Kabupaten Cianjur
meliputi pengadaan dan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum
(PJU) di pelabuhan Jangari sebanyak 6 buah; pembangunan 1 unit Pos
Pengawasan di Leuwi Orok; serta pembuatan pagar Pos Pengawasan
sepanjang 28 meter.

(3)

Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pembangunan Short Cut Jalur Kereta


Api Cibungur - Tanjungrasa dan Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa
Barat yang dilaksanakan

oleh

Dinas Perhubungan Provinsi

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-. Hasil


kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi; serta terfasilitasinya
pembangunan Short Cut Jalur Kereta Api Cibungur Tanjungrasa dan
reaktivasi jalur Kereta Api di Jawa Barat.
(4)

Kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) pengembangan


Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) yang dilaksanakan
oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
anggaran

sebesar

Rp.

terlaksananya penyusunan

500.000.000,DED

Hasil

dengan alokasi
kegiatan

adalah

pembangunan pelabuhan ASDP

Waduk Cirata di Kabupaten Cianjur, Bandung Barat dan Purwakarta.


(5)

Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Air Field Lighting System di


Bandara Nusawiru yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat

dengan alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemasangan


fasilitas peralatan penunjang keselamatan penerbangan Bandara
Nusawiru meliputi pengadaan dan pemasangan Runway Edge Light
sebanyak 24 titik; pengadaan dan pemasangan Taxiway dan Appron
Edge Light sebanyak 6 titik; serta pengadaan dan pemasangan
Precission Appron Path Indicator (PAPI) System sebanyak 4 unit.
(6)

Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Tegakan Bangunan Obstacle


dan Heliport di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Perhubungan
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan


dan pengawasan tegakan bangunan Obstacle dan Heliport di Jawa
Barat meliputi fasilitasi Base Transceiver Station (BTS) yang berizin
dan belum berizin sebanyak 100 titik BTS serta data tegakan sekitar
Heliport di sekitar Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan
(KKOP) Bandar Udara di Jawa Barat sebanyak 15 Heliport.
(7)

Kegiatan Penyusunan DED Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat


yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 702.810.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersusunnya dokumen Pra desain pembangunan jalur KA

Cirebon Kertajati Kadipaten.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

119

(8)

Kegiatan

Pengkajian

Internasional

Jawa

Rekayasa
Barat

Sosial

(BIJB)

Pembangunan

Kertajati

Bandara

Majalengka

yang

dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya

koordinasi

dan

rekayasa

sosial

dalam

rangka

pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati


Majalengka.
(9)

Kegiatan Pembebasan lahan untuk short cut jalur kereta api Bandung Cirebon Segmen Cibungur (Purwakarta)-Tanjungrasa (Subang) yang
dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 565.499.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya persiapan pembebasan lahan short cut jalur kereta api
Bandung - Cirebon (sosialisasi, pengukuran, identifikasi) seluas 21,8
Ha.

(10) Kegiatan Sharing penyiapan lahan reaktivasi jalur kereta api di Jawa
Barat dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian
Perhubungan (KEMHUB) yang dilaksanakan Dinas Perhubungan
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 50.550.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya persiapan awal


Sharing penyiapan lahan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat
dengan PT. KAI dan KEMHUB.
(11) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Perhubungan di
Jawa Barat, yang dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian
Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya rapat
koordinasi pengembangan angkutan massal; meningkatnya koordinasi
seluruh stakeholders dalam rangka pengembangan TPKB Gede Bage;
terlaksananya inventarisasi, analisis dan evaluasi TPKB Gede Bage;
serta fasilitasi perubahan status TPKB Gede Bage menjadi full Dryport;

b) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu


Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan pengembangan fasilitas lalu lintas jalan di Jawa Barat yang
dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pengadaan dan pemasangan fasilitas lalu lintas jalan di Jawa Barat, meliputi:
Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan sepanjang 260 meter;
serta pengadaan dan pemasangan marka jalan sepanjang 29,259 meter.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program di atas ditemukan permasalahan yaitu kegiatan
pengadaan dan pemasangan Fasilitas lalu lintas jalan yang ada dan yang
telah terpasang saat ini masih menunjukkan kekurangan dari sisi kuantitas.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
120

Disisi lain fasilitas lalu lintas yang terpasang merupakan barang/benda yang
sangat rentan terhadap pencurian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
solusi yang dilakukan adalah pihak Dinas Perhubungan akan mengusulkan
secara bertahap kebutuhan fasilitas lalu lintas jalan pada ruas jalan provinsi
di Jawa Barat setiap tahunnya dan mengusulkan kepada Kementerian
Perhubungan untuk menyempurnakan standar teknis fasilitas lalu lintas yang
mempunyai nilai ekonomis rendah sehingga mengurangi resiko terjadinya
pencurian.
c) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Pembinaan

Kesadaran

Pengkoordinasian Perijinan Trayek

Berlalu

Lintas/Tiblantas

AKDP di Jawa

dan

Barat yang

dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya pembinaan kesadaran berlalu lintas/Tiblantas dan
pengkoordinasian perijinan trayek Antar Kota Dalam Provinsi di Jawa
Barat meliputi : terlaksananya Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan
Kota (LLAK) atau Wahana Tata Nugraha (WTN) dengan melibatkan
Kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai pesertanya dan tertib
administrasi perizinan angkutan penumpang umum AKDP di Jawa
Barat.
(2)

Kegiatan pengendalian dan pengawasan operasional sarana dan


prasarana perhubungan di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya
kegiatan pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana
perhubungan meliputi

: rapat koordinasi, pelaksanaan operasi

pengawasan dan pengendalian terhadap angkutan barang dan


angkutan umum AKDP di Jawa Barat.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota (LLAK) atau Wahana Tata
Nugraha (WTN) dengan melibatkan Kabupaten/kota di Jawa Barat
sebagai pesertanya dan merupakan bagian dari program/kegiatan
Kementerian Perhubungan

seringkali terjadi ketidaksesuaian antara

rencana yang telah diagendakan dengan pelaksanaan. Sehingga untuk


ke depan harus lebih meningkatkan koordinasi dengan Direktorat Bina
Sarana Transportasi Perkotaan (BSTP) Kementerian Perhubungan agar
pelaksanaannya selaras dengan agenda yang direncanakan Provinsi
dan Kota/Kabupaten.
(2)

Sebagai implikasi dari perkembangan wilayah, pertumbuhan penduduk


dan

meningkatnya

jumlah

kepemilikan

kendaraan

bermotor,

teridentifikasi terjadinya ketidakkeseimbangan antara supply dan


demand angkutan penumpang umum di Jawa Barat. Untuk menjamin
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
121

ketersediaan pelayanan penumpang angkutan umum di Jawa Barat,


Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2011
akan melaksanakan kegiatan penyusunan pola jaringan dan simpul
pelayanan angkutan penumpang umum di Jawa Barat.
d) Program Pengendalian dan pengamanan Lalu Lintas
1)

Pelaksanaan Program
Kegiatan Penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan lebaran, natal dan
tahun baru yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 740.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan
angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru di Jawa Barat meliputi :
penyusunan rencana operasi sebanyak 1 dokumen; Rapat Koordinasi
sebanyak 2 kali; Pelaksanaan POSKO Pemantauan angkutan selama masa
Lebaran Natal dan Tahun Baru di Jawa Barat.

2)

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan lalu lintas angkutan
jalan Lebaran, Natal dan Tahun Baru setiap tahun adalah kemacetan lalu
lintas. Dinas Perhubungan memberikan pelayanan informasi mengenai
kondisi lalu lintas dan alternatif jalur yang digunakan untuk mudik kepada
masyarakat sehingga distribusi penyebaran arus mudik lebih merata yang
diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.

e) Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan bermotor


1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Pembinaan dan pengawasan pengujian kendaraan bermotor di
Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terselenggaranya pembinaan dan pengawasan pengujian kendaraan
bermotor di Jawa Barat meliputi : penyuluhan dan rapat koordinasi dengan
Dinas Perhubungan Kabupaten/kota dan perusahaan-perusahaan karoseri;
pemeriksaan serta evaluasi bengkel produksi karoseri di Jawa Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan pengujian kendaraan
bermotor di Jawa Barat terdapat kekurangan tenaga penguji yang
memenuhi kualifikasi fungsional penguji. Untuk itu dinas perhubungan
telah mengirimkan personilnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di
bidang Pengujian Kendaraan Bermotor dan melakukan rekruitmen tenaga
fungsional

penguji

dari

Kabupaten/kota.

Kemudian

dalam

rangka

meningkatkan pemeriksaan dan pelayanan Sertifikasi Registrasi Uji Mutu,


maka dalam tahun 2011 telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan
camera digital, Global Positioning System (GPS) dan alat ukur digital.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

122

17. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Program

pengembangan

Komunikasi,

Informasi, Media Massa

dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi.


1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Jaringan Komunikasi Provinsi


sebagai Dukungan Penyelenggaraan Manajemen Pemerintah

yang

dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.047.093.299,-. Hasil
kegiatan adalah adanya koneksi Fiber Optic Dinas Kominfo ke Gedung
Sate, koneksi Leased Line VPN IP (Virtual Private Network Internet
Protocol) di sejumlah 43 (empat puluh tiga) OPD Provinsi Jawa Barat,
koneksi 3 (tiga) rumah dinas pimpinan, koneksi 8 (delapan)
kabupaten/kota, adanya akses internet sebesar 20 Mbps, collocation
server serta 1 (satu) set Bandwidth manajemen; terselenggaranya 1
(satu) kali kegiatan Rehabilitasi Ruang Central Hub, perpanjangan
koneksi WAN (Wide Area Network) ke 156 Kecamatan Inkubator eGovernment, terlaksananya monitoring Inkubator ke 26 kabupaten/
kota, dan tersedianya 5 (lima) unit Modem Backup akses internet;
tersedianya akses internet Mobile 6 koneksi di 6 unit Personal
Computer selama 10 bulan, terpenuhinya biaya perawatan kendaraan
dan genset M-CAP (Mobile Community Acces Point) selama 1 (satu)
tahun, serta terpenuhinya biaya operasional kendaraan dan genset MCAP; tersedianya layanan Hotspot Internet Publik di 3 (tiga) lokasi
layanan masyarakat.
(2)

Kegiatan

Penyelenggaraan

LPSE

Regional

Jawa

Barat

yang

dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 435.025.000,-. Hasil
kegiatan adalah dukungan kepada seluruh Pengadaan di lingkungan
OPD Jawa Barat dilaksanakan secara elektronik, bergabungnya 14
kabupaten/kota, 7 instansi vertikal serta 4 perguruan tinggi.
(3)

Kegiatan Penyusunan Pedoman, Mekanisme, Prosedur Pengukuran


Frekuensi Radio (Radio, Televisi, Konsesi Lokal, dll), Telekomunikasi
Khusus (Telsus) Tanpa Menggunakan Frekuensi, yang dilaksanakan
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah

tersedianya

Dokumen

Pedoman,

Mekanisme,

Prosedur

Pengukuran Frekuensi Radio (Radio, Televisi, Konsesi Lokal,dll), Telsus


tanpa menggunakan frekuensi serta adanya data hasil identifikasi
telekomunikasi khusus tanpa menggunakan frekuensi.
(4)

Kegiatan Sosialisasi Kinerja OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat


Berbasis Elektronik yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersosialisasikannya
program-program pembangunan pemerintah secara partisipatif.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

123

(5)

Kegiatan Pembangunan Paperless Office Internal Pemerintah Provinsi


Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 2.050.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya 1 set server,


22 set PC (Personal Computer), 4 unit Scanner, 1 set Peralatan
Jaringan Komputer, dan 1 set XGA/SXGA Projector serta 1 paket
Sistem Paperless Office Internal Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta
terlaksananya Bimtek Pendayagunaan Sistem Paperless Office Internal
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 17 kali dan pendampingan di
16 OPD.
(6)

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pendukung (Dukungan


Program Hibah Kompetitif Institusi/PHK-I) yang dilaksanakan Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.349.490.000,-. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya inventarisasi Asset dan Kegiatan Ekonomi Kawasan;
terselenggaranya pembuatan Basis Data Spatial; terselenggaranya
Pembuatan Modul Aplikasi Tematik; tersedianya 1 unit Server, 6 Unit
PC (Personal Computer) dan Jaringan Komputer.

(7)

Kegiatan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.124.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersosialisasikannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, terlatihnya para Pejabat
Pengelola

Informasi

dan

Dokumentasi

(PPID)

di

lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta terseleksinya 15 orang calon


anggota Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
(8)

Kegiatan

Pendayagunaan

Aplikasi

Terpadu

Sistem

Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan Regional Sistem Infromasi


Keuangan daerah (SIKD) Berbasis Web, yang dilaksanakan Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya aplikasi terpadu SIPKD dan Regional SIKD di Jawa Barat,
tersosialisasikannya SIPKD dan Regional SIKD untuk 194 orang, serta
mengidentifikasi topologi infrastruktur jaringan di 58 unit kerja dan 26
kabupaten/kota.
(9)

Kegiatan

Pembangunan

Enterprise

Resource

Planning

(ERP),

dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terbangunnya integrasi Aplikasi Manajemen Kepegawaian,
Keuangan, Aset dan Pengendalian Pembangunan berbasis Web
sebanyak 1 (satu) paket, terbangunnya Aplikasi Absensi Elektronik
sebagai

pendukung

Tunjangan

Tambahan

Penghasilan

(TPP)

sebanyak 1 (satu) paket, terbangunnya Aplikasi Kenaikan Pangkat


sebanyak 1 (satu) paket, terbangunnya Aplikasi Digitalisasi Database
Kepegawaian sebanyak 1 (satu) paket, tersedianya Scanner untuk
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
124

scan arsip digital pegawai sebanyak 2 (dua) unit, terpeliharanya


Aplikasi Simpeg sebanyak 1 (satu) paket, terpeliharanya Aplikasi
Website BKD sebanyak 1 (satu) paket, tertatanya Arsip Fisik Pegawai
sebanyak 1 (satu) paket, terlaksananya Rapat Kerja Pengelola Simpeg
sebanyak 1 (satu) kali, tersedianya komputer dan printer untuk
perekaman data sebanyak 1 (satu) paket serta tersedianya Penunjang
Kegiatan Pembangunan Enterprise Resource Planning (ERP) selama 12
bulan. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya data PNS yang akurat
dan akuntabel sebagai pengambilan keputusan Pimpinan.
(10) Kegiatan Pengelolaan dan Pengolahan Data PNSD Provinsi Jawa Barat
melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang dilaksanakan
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah

terbangun dan tersebarnya informasi kepegawaian 3 (tiga) paket


pekerjaan

dan

tersedianya

penunjang

pelaksanaan

Kegiatan

Pengelolaan dan Pengolahan Data PNSD Provinsi Jawa Barat melalui


Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian selama 12 (duabelas)
bulan.

Hasil

kegiatan

berupa

terdistribusikannya

informasi

kepegawaian kepada seluruh PNS Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


(11) Kegiatan Penyempurnaan dan Penambahan Sistem Pelaporan PKB dan
BBNKB se Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendapatan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terciptanya akurasi data laporan
PKB dan BBNKB.
(12) Kegiatan

Fasilitasi

dan

koordinasi

lembaga

penyiaran

yang

dilaksanakan Sekretariat KPID Jawa Barat dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

300.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya kegiatan Lokakarya P3 dan SPS sebanyak 60 orang,


Terlaksananya produksi iklan layanan 2 buah dan penyiaran iklan di
radio dan televisi sebanyak 41 kali penayangan, pencetakan buku P3
dan SPS sebanyak 700 buku serta penertiban dan tindak lanjut isi
siaran radio / tv lokal. kegiatan di atas merupakan salah satu upaya
untuk menjaga ketertiban sistem penyiaran di Jawa Barat, terutama
yang terkait dengan program dan isi siaran radio dan televisi agar
tetap selaras dengan UU penyiaran No. 32 tahun 2002 dan Pedoman
Perilaku Penyiaran (P3) serta Standar Program Siaran (SPS). Lembaga
penyiaran lokal di Jawa Barat keberadaannya dapat mewadahi
kebutuhan dan keinginan khalayak di daerah dan mampu menjadi
saluran alternatif serta menjadi ruang bagi ekspresi, inovasi dan
eksplorasi atas kekayaan budaya, kearifan lokal dan dinamika
kehidupan masyarakat Jawa Barat. Lembaga penyiaran agar agar
dapat menjaga kualitas program dan siarannya sehingga bermanfaat
bagi masyarakat Jawa Barat. Untuk itu lembaga penyiaran harus
mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program
Siaran (SPA) sebagai syarat mutlak dalam setiap isi siaran, dan untuk
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
125

memastikan bahwa praktek penyiaran tidak keluar dari tujuan yang


melandasi kehadirannya sebagai alat transformasi masyarakat ke arah
yang lebih baik.
(13) Kegiatan Penganugerahan KPID Award dan Evaluasi Dengar Pendapat
dengan

anggaran

Rp.

197.500.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terselenggaranya pemberian penghargaan KPID Award bagi lembaga


penyiaran

yang

menayangkan

program

berkualitas,

serta

terlaksananya Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) dengan lembagalembaga penyiaran pemohon Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).
(14) Kegiatan Pengembangan dan Pengintegrasian Sistem Pengelolaan
Keuangan Internal Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 850.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersusunnya aplikasi pengelolaan keuangan berbasis IT di Biro
Keuangan.
(15) Kegiatan

Penyusunan

Aplikasi

Sistem

Pembayaran

Tambahan

Penghasilan Pegawai di Lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat yang


dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya aplikasi system pembayaran tambahan penghasilan di
lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat.
(16) Kegiatan Pengembangan Aplikasi Penatausahaan Keuangan Belanja
Program dan Non Program yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat

290.000.000,-.

Hasil

dengan
kegiatan

alokasi
adalah

anggaran
tersedianya

sebesar
media

komunikasi penatausahaan keuangan daerah berbasis teknologi


informasi.
(17) Kegiatan Penyempurnaan

Sistem Penggajian

Kenaikan

Pangkat

Otomatis yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya data pegawai yang akurat serta sistem
informasi penggajian yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(18) Kegiatan Fasilitasi

dan Koordinasi

serta

Penyebaran Informasi

Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan yang dilaksanakan Biro


Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 9.851.800.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersebarnya semua informasi mengenai program dan kebijakan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat luas melalui media
cetak, media elektronikk dan media luar ruang.
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengaduan dari masyarakat


terhadap pelanggaran isi siaran radio dan televise. Solusi yang
dilakukan adalah mengadakan tindak lanjut verifikasi atas pemantauan

dan pengaduan masyarakat.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

126

(2)

Banyaknya pelanggaran isi siaran radio dan televise. Solusi yang


dilakukan adalah dengan melakukan penertiban isi siaran harus secara
terus-menerus dilaksanakan.

(3)

Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pelanggaran isi siaran


radio dan televisi. Solusinya sosialisasi Pedoman Perilaku Penyiaran
(P3) dan Standar Program Siaran (SPS) terhadap semua lapisan
masyarakat Jawa Barat secara intensif.

(4)

Berkembangnya

isi

siaran

radio

dan

televisi

serta

modus

pelanggarannya. Solusinya perlu dilaksanakan lokakarya Pedoman


Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

secara

intensif.
(5)

Dalam penyelenggaraan KPID Award 2010, belum seluruh lembaga


penyiaran di Jawa Barat turut serta dalam kegiatan. Solusi yang
dilakukan adalah menghimbau lembaga-lembaga penyiaran yang ada
di Jawa Barat agar dapat berpartisipasi dalam KPID Award dan
meningkatkan sosialisasi kegiatan KPID Award kepada seluruh
lembaga penyiaran di Jawa Barat, untuk menciptakan atmosfer yang
lebih kompetitif di antara lembaga penyiaran dalam memproduksi
acara yang baik dan berpihak pada kepentingan publik.

(6)

Pada kegiatan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat,


terdapat sub kegiatan yang tidak direalisasikan, diantaranya Pelantikan
Komisi Informasi dan Sosialisasi Komisi Informasi ke kabupaten/kota,
karena sampai dengan bulan Desember 2010 belum terbentuk Komisi
Informasi Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 5 orang anggota.

18. URUSAN PERTANAHAN


Program

Pengadaan,

Penataan

dan

Pengendalian

Administrasi

Pertanahan.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan

Fasilitasi

Penyelesaian

Sengketa

Pertanahan

di

Kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum


Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
92.200.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersusunnya

rekomendasi

penanganan masalah konflik/sengketa tanah, khususnya yang bersifat


lintas wilayah di Kabupaten/kota, meliputi: proses penetapan lokasi
pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan
umum,

fasilitasi

kabupaten/kota,

permasalahan
konflik/sengketa

pengadaan

tanah

kepemilikan

oleh

tanah

P2T
antar

perseorangan, antara perseorangan dengan badan hukum, dan antar


badan hukum.
(2)

Kegiatan Pembebasan Tanah Enclave untuk Konservasi Kawasan


Bandung Utara, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.198.690.000,-.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

127

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah Tanah Resapan Air di
Kecamatan Cimenyan seluas 39.189 m2.
2) Permasalahan dan Solusi.
Kewenangan Gubernur memfasilitasi konflik/sengketa tanah dibatasi lintas
wilayah kabupaten/kota, sedangkan permasalahan yang disampaikan kepada
Gubernur 70% bukan lintas kabupaten/kota sehingga fasilitasi yang
dilakukan bersifat administratif.

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI


a) Program

Penanggulangan

Bencana

Alam

Tanggap

Darurat

dan

Perlindungan

Masyarakat.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan

Penanganan

dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Bencana

Alam

Pemerintahan

yang
dan

Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah dokumen hasil kegiatan
Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam kabupaten/kota di
wilayah I.
(2)

Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Tanggap Darurat ke Daerah Bencana


Alam di Kabupaten/kota se Wilayah II yang dilaksanakan Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 900.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersalurkannya bantuan bagi korban bencana alam di wilayah
II; meningkatnya kemampuan pemerintah dalam pencegahan dini dan
penanggulangan bencana.

(3)

Kegiatan Siaga dan Tanggap Bantuan bagi Korban Bencana Alam yang
dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah III, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.

700.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terselenggaranya

penanggulangan bencana alam melalui pemberian bantuan bahan


makanan kepada korban bencana alam.
(4)

Kegiatan Siaga dan Tanggap Bantuan Bagi Korban Bencana yang


dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah IV, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 950.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terciptanya sinergitas
koordinasi antar dinas terkait kabupaten/kota dengan provinsi dalam
penanganan dan monitoring bencana alam kabupaten/kota se wilayah
IV.
(5)

Dukungan Penyediaan Dana Darurat Bencana, yang dilaksanakan


Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya bahan banjiran berupa bronjong kawat 1.764 unit,

batu belah 1.764 m3 dan dolken 882 batang.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

128

(6)

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Adaptasi Terhadap


Perubahan

Iklim,

yang

dilaksanakan

Badan

Pengelolaan

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

250.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tercapainya upaya mitigasi bencana di Jawa Barat melalui ketersediaan


action plan perubahan iklim di Jawa Barat.
(7)

Kegiatan Penanggulangan Korban Bencana, yang dilaksanakan Dinas


Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.500.000.000.-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan
120

orang

masyarakat

dalam

penanggulangan

Bencana

dan

terpulangkannya 324 orang terlantar ke daerah asalnya.


(8)

Kegiatan Pemantauan dan peninjauan Bencana Geologi di Jawa Barat,


yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemantauan


dan peninjauan di 8 kabupaten sebanyak 37 lokasi di Jawa Barat.
(9)

Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan Tanggap Darurat


Bencana di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pelatihan

penanggulangan

bencana

bagi

relawan

berbasis

pengurangan resiko; terlaksananya pemantapan relawan berbasis


pengurangan

resiko;

terlaksananya

simulasi

bencana;

dan

terlaksananya penyuluhan rawan bencana.


(10) Kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana Jawa Barat yang dilaksanakan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 30.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pelatihan mitigasi bencana di Jawa Barat.
(11) Kegiatan Penanganan Bencana Alam yang berupa penyediaan
peralatan dan bahan untuk penanggulangan tanggap darurat bencana
alam bidang permukiman yang dilaksanakan Dinas Permukiman
dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya hidran
umum, tenda dan MCK Knockdown yang dapat digunakan sewaktuwaktu terjadi bencana.
(12) Kegiatan Penanggulangan Darurat Bencana Alam yang dilaksanakan
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 4.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
tanggap darurat untuk jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana
alam agar tidak terjadi gangguan arus lalu lintas dalam waktu yang
lama.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

129

2) Permasalahan dan Solusi.


(1)

Masih banyak kabupaten/kota yang belum terkoordinasi dalam


penanggulangan bencana daerah sehingga dirasakan masih belum
optimal.

Solusinya

adalah

meningkatkan

koordinasi

dengan

kabupaten/kota dalam penanggulangan bencana daerah.


(2)

Masih terbatasnya SDM bidang penanggulangan bencana alam


sehingga dengan besarnya wilayah yang terkena bencana alam belum
tertangani secara optimal. Solusinya adalah mengajukan permohonan
penambahan

pegawai

dalam upaya

meningkatkan

kemampuan

sumber daya manusia pada penanggulangan bencana.


b) Program Pendidikan Politik Masyarakat
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda yang


dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan
Masyarakat

Daerah,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran


masyarakat dalam politik dan sinkronisasi penguatan wawasan
kebangsaan bagi 240 orang dari Generasi Muda di 4 kabupaten/kota
Jawa Barat yaitu Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kabupaten
Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
(2)

Kegiatan Pemantapan Tugas Intelijen Daerah yang dilaksanakan


Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat
Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terwujudnya koordinasi dalam deteksi dini untuk
mengeliminirasi setiap permasalahan yang berkembang ditengah
masyarakat dan pembinaan kepada 26 Kominda Kabupaten/kota di
Jawa Barat.

(3)

Kegiatan Peningkatan Partisipasi Politik terhadap Undang Undang


Bidang Politik di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Kesatuan
Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya pemahaman perundang-undangan bidang politik bagi
75 Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas/LSM se Jawa Barat.

(4)

Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah


yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 280.200.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlantiknya Bupati/Walikota yang habis masa
jabatannya Tahun 2010 ( Bupati Sukabumi, Bandung, Indramayu dan
Karawang).

(5)

Kegiatan

Pembuatan

Sertifikat

Panitia/Petugas

Penyelenggara

/Pelaksana Pemilu Gubernur se Jawa Barat yang dilaksanakan Biro


Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 370.210.000,-. Hasil kegiatan adalah terdatanya
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

130

panitia/petugas Pemilu Gub Jabar (PPS, PPK, KPPS, Panwas dan


Sekretariat KPU Kabupaten/kota).
(6)

Kegiatan Musyawarah Pimpinan Daerah yang dilaksanakan Biro


Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi

anggaran

Rp.

55.484.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terpeliharanya sinergitas hubungan kerja seluruh unsur Muspida sesuai


kewenangan yang ada secara proporsional.
(7)

Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemilu Kepala


Daerah yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah berupa dokumen hasil
Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi dan Kota Depok.

2) Permasalahan dan Solusi


(1)

Walaupun

upaya-upaya

peningkatan

pemahaman

wawasan

kebangsaan dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi dan rasa


nasionalisme serta nilai-nilai budaya telah dilaksanakan, namun kurang
sebanding dengan besarnya pengaruh globalisasi terhadap sikap dan
perilaku masyarakat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya teknologi informasi telah membuka peluang yang
sangat lebar bagi setiap orang untuk berinteraksi secara luas. Kuatnya
pengaruh tersebut terindikasi dalam sikap yang mengarah makin
turunnya nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mengeliminasi pengaruh
negatif dari pesatnya arus informasi yang dapat mempengaruhi sikap
dan perilaku masyarakat telah diupayakan melalui jalinan komunikasi
dengan Tokoh Keagamaan, Tokoh Masyarakat maupun dengan
Organisasi Kepemudaan melalui pembentukan forum-forum seperti
Forum Pembauran Bangsa (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Jawa Barat.
Dalam mengantisipasi pengaruh negatif dari timbulnya perilaku tindak
kekerasan diupayakan koordinasi dengan pihak instansi terkait melalui
forum Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA).
(2)

Pengaruh masa transisi dari sistem demokrasi sebelumnya dengan


sistem demokrasi setelah reformasi yang nuansanya lebih bebas masih
belum sepenuhnya pulih. Perbedaan persepsi dalam memberi makna
kebebasan masih tampak pada penyampaian opini dan aspirasi oleh
sebagian masyarakat yang kurang mengindahkan kaidah-kaidah
hukum dan norma sosial yang ada. Untuk

mengantisipasi hal

tersebut, telah diupayakan komunikasi yang lebih insentif dengan


Kabupaten dan Kota se Jawa Barat melalui rapat koordinasi secara
berkala 1 (satu) triwulan sekali. Dalam rapat koordinasi disampaikan
informasi kebijakan-kebijakan baru dari Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta upaya untuk meningkatkan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

131

dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, baik di jajaran


Pemerintah maupun masyarakat.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI


KEUANGAN

DAERAH,

PERANGKAT

DAERAH,

KEPEGAWAIAN

DAN

PERSANDIAN
a) Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di


Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.000.000.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

terpenuhinya

operasional

penyelenggaraan

pemerintahan di Jawa Barat.


(2)

Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPD Kabupaten/kota di Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 48.550.000,-. Hasil
kegiatan adalah terwujudnya kelembagaan OPD Kabupaten/kota yang
efisiensi, efektif dan proporsional.

(3)

Kegiatan Penyelenggaraan Analisis Jabatan pada 8 (delapan) OPD di


Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Biro
Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 12.892.500,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya informasi
jabatan pada 8 (delapan) OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yaitu Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, Dinas Bina
Marga, Dinas Permukiman dan Perumahan, Badan Pemberdayaan
Perempuan

dan

KB,

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah II, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah,


Biro Pengembangan Sosial Setda.
(4)

Kegiatan Evaluasi terhadap Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.340.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya 4 (empat) buah Rancangan Peraturan
Daerah Perubahan tentang Kelembagaan OPD Provinsi Jawa Barat dan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat DPP Korpri.

(5)

Kegiatan Penyelenggaraan Ketatalaksanaan Pemerintah Provinsi dan


Fasilitasi Ketatalaksanaan Kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro
Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 234.312.500,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Standar
Operasional Prosedur (SOP) Biro lingkup Asisten Administrasi Setda
Provinsi Jawa Barat dan lingkup Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda
Provinsi Jawa Barat; tersusunnya Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi

Penerapan

Standar

Pelayanan

Minimal

(SPM)

bidang

pemerintahan dalam negeri, sosial, lingkungan hidup, kesehatan dan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
132

rumah sakit di Kabupaten/kota; tersusunnya Keputusan Gubernur No.


841/Kep.1458-Org/2010 tentang Tunjangan Tambahan Penghasilan
(TTP), Peraturan Gubernur No.20 Tahun 2010 tentang Bahan Bakar
Minyak, Biaya Pelumasan, Perawatan Kendaraan Dinas.
(6)

Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pelayanan Publik di Jawa Barat yang


dilaksanakan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar
sebesar

Rp. 88.637.500,-, realisasi anggaran

Rp. 68.562.500,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Publik; tersusunnya Dokumen Hasil
Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi

dan

Kabupaten/kota

Tahun

2010;

terselenggaranya

pemberian penghargaan Citra Pelayanan Prima kepada Unit Pelayanan


Publik

Provinsi

dan

Kabupaten/kota;

tersusunnya

dokumen

Pengumpulan Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat pada


sebagian UPTD Provinsi; terfasilitasinya Pameran Pelayanan Publik
Internasional Tahun 2010 dengan peserta sebanyak 6 (enam) UPP dari
Kabupaten/kota di Jawa Barat (Kabupaten Cirebon, Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kabupaten
Bogor).
(7)

Kegiatan

Fasilitasi

Penguatan

Manajemen

dan

Kelembagaan

Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PMKP3) yang dilaksanakan Biro


Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
penyempurnaan pengelolaan manajemen pelayanan publik melalui
pembinaan, pelatihan, lokakarya dan seminar yang dilaksanakan pada
Unit Kerja Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bandung
Barat, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang dan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka.
(8)

Kegiatan Evaluasi Penerapan Jabatan Fungsional yang dilaksanakan


Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 37.275.000,-. Hasil kegiatan adalah tertatanya
jabatan fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(9)

Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi


Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 866.600.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya pelayanan
terhadap kegiatan pimpinan.

(10) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah yang


dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.542.720.000,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

fasilitasi

dan

koordinasi

penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.


(11) Kegiatan Penyusunan Bahan Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
133

Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan
kajian kebijakan Pimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(12) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan OPD dan Bantuan Provinsi
ke Kabupaten/kota

di Wilayah III

yang dilaksanakan Badan

Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya monitoring dan


terevaluasinya kegiatan OPD dan penyaluran bantuan Provinsi ke
Kabupaten/kota di Wilayah III.
(13) Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Lembaga Penyiaran
yang dilaksanakan Sekretariat KPID Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya Draft Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang SPM di
lingkungan KPID Jawa Barat.
(14) Kegiatan Penyusunan LKPJ Gubernur Tahun 2009 dan Pembahasan
Hasil Tindaklanjut Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 yang
dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 273.749.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya LKPJ Gubernur


Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2009 dan draft Petunjuk
Pelaksanaan

Perda

Nomor

10

Tahun

2008

tentang

Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.


(15) Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten/kota
yang dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
354.100.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penilaian sinergitas
kinerja kecamatan di 26 kabupaten/kota se Jawa Barat, rapat kerja
bidang

pemerintahan

dan

rapat

pembahasan

evaluasi

LPPD

kabupaten/kota se Jawa Barat.


(16) Kegiatan Evaluasi dan Fasilitasi Daerah Otonom Baru

yang

dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda


Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
58.640.000,-. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya 6 (enam) Daerah
Otonom Hasil Pemekaran (DOHP) yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota
Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar dan Kabupaten Bandung Barat;
terfasilitasinya 2 (dua) calon Daerah Otonom Baru (Kabupaten
Sukabumi Utara dan Pangandaran); dan terkajinya 1 (satu) calon
Daerah Otonom Baru (Kabupaten Garut Selatan).
(17) Kegiatan Sosialisasi Pelayanan Peizinan yang dilaksanakan Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terpublikasinya Informasi Layanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat dalam bentuk Booklet perizinan, leaflet dan banner perizinan
serta publikasi melalui media televisi.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

134

(18) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Perijinan Terpadu


Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Pedoman Teknis
Pengolahan dan Pembakuan Naskah Perijinan, Penilaian Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dan kajian Aplikasi Sistem Informasi
Pelayanan Perijinan Provinsi Jawa Barat Berbasis TIK.
(19) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan OPD dan Bantuan Provinsi
ke

Kabupaten/kota

di

Wilayah

IV

yang

dilaksanakan Badan

Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya monitoring dan


evaluasi kegiatan OPD dan bantuan Provinsi ke Kabupaten/kota di
wilayah IV; meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat; termonitoring dan terevaluasinya kegiatan OPD
dan bantuan Provinsi ke Kabupaten/kota di Wilayah IV.
(20) Kegiatan

Pembangunan/Rehabilitasi

Tugu

Batas

Wilayah,

yang

dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.227.065.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

tersusunnya

Perencanaan

DED Pembangunan/

Rehabilitasi Tugu Batas Wilayah, Wilayah I antara Provinsi Jawa Barat


dengan Provinsi Banten, lokasi di Kecamatan Cisolok Kabupaten
Sukabumi; Pembangunan Fisik Tugu Batas Wilayah, Wilayah II antara
Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah, lokasi di Kecamatan
Cibingbin Kabupaten Kuningan.
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Masih belum jelas arah kebijakan Reformasi Birokrasi Nasional


khususnya

menyangkut

Organisasi

Perangkat

Daerah.

Solusi,

melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pemerintah.


(2)

Terdapat 6 (enam) Biro lingkup Asisten Pemerintahan, Hukum dan


HAM serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan

yang belum

menyusun SOP. Hal ini dikarenakan terbatasnya SDM di Bagian


Ketatalaksanaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, penyusunan SOP
akan dilanjutkan pada tahun 2011 khususnya untuk SOP biro di
lingkungan Asisten Pemerintahan, Hukum dan HAM serta Asisten
Perekonomian dan Pembangunan.
(3)

Belum semua OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat


menyusun SOP berdasarkan Pergub nomor 10 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan SOP administrasi Pemerintahan di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk mengatasi masalah tersebut,
Biro Organisasi sudah menghimbau agar semua OPD Provinsi
menyusun SOP berdasarkan Pergub Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2010

melalui surat Sekda No.061/1964/Orga, Tanggal 10 Mei 2010


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

135

(4)

Belum semua Kabupaten/kota menetapkan SPM sebagaimana yang


telah ditetapkan oleh Pemerintah. Hal tersebut disebabkan indikator
SPM

dimaksud belum tercantum dalam RPJMD, Renja Pemda

Kabupaten/kota, Renstra dan Renja OPD dalam melaksanakan


pelayanan pembangunan yang minimal kepada masyarakat. Untuk
mengatasi masalah tersebut, Biro Organisasi pada tahun 2011 akan
melaksanakan sosialisasi/Bintek tentang jenis layanan, indikator dan
target capaian serta penyusunan keputusan kepala daerah tentang
SPM, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(5)

Pada umumnya UPTD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat


belum melaksanakan Survey IKM, sehingga tidak dapat diketahui
tingkat kinerja Unit Pelayanan secara keseluruhan. Untuk mengatasi
masalah tersebut, dilaksanakan Survey IKM yang merupakan salah
satu indikator dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan OPD
di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus melakukan Survey
IKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(6)

Dari 75 (tujuh puluh lima) jenis Jabatan Fungsional yang diterapkan di


Provinsi Jawa Barat baru 45 (empat puluh lima) jenis yang sudah
berjalan karena pada dasarnya

PNS

yang

bersedia untuk

mengembangkan profesinya di jalur karir Jabatan Fungsional relatif


cukup banyak namun persyaratan yang menjadi kendala utama PNS
ke dalam jabatan Fungsional adalah harus memiliki sertifikat diklat
pengangkatan

pertama

sesuai

dengan

bidang

tugas

Jabatan

Fungsional yang bersangkutan, sedangkan kesempatan diklat dari


Pemerintah sangat sulit

dan terbatas serta biayanya relatif mahal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu langkah terobosan untuk


menyiapkan

regenerasi

dan

mengantisipasi

kekurangan

tenaga

fungsional melalui kerjasama diklat dengan Instansi Pembina untuk


mencetak

tenaga fungsional bersertifikat melalui kerjasama diklat

dengan Instansi Pembina guna memenuhi persyaratan pengangkatan


pertama bagi PNS yang sudah ada, mengingat pengisian melalui jalur
penerimaan PNS sangat terbatas.
(7)

Untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Jabatan fungsional


terutama yang bertugas di lapangan, masih belum ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai yaitu peralatan, sarana mobilitas
dan anggaran operasional, sehingga hasil kerja pejabat fungsional
belum optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, Para pejabat
fungsional terutama yang bertugas di lapangan perlu dilengkapi
dengan sarana/prasarana dan peralatan kerja disertai pembiayaan
operasional serta biaya eksploitasi dan pemeliharaan yang memadai.

(8)

Masih

banyak

para

pejabat

fungsional

yang

belum

pernah

mendapatkan diklat-diklat teknis. Untuk mengatasi masalah tersebut,


perlu

dilaksanakan

diklat-diklat

peningkatan

kompetensi

secara

periodik, Bintek dan sejenisnya melalui kerjasama kediklatan dengan


Instansi Pembina atau Instansi lainnya disertai penambahan sarana
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
136

prasarana

kerja

yang

memadai.

Mengupayakan

peningkatan

pengelolaan Jabatan Fungsional yang difokuskan pada kompetensi,


pembiayaan, sarana/prasarana kerja, reward, sistem penilaian angka
kredit dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Aspek-aspek tersebut
dapat dituangkan dalam program dan kegiatan oleh OPD terkait sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dan diharapkan adanya simpulsimpul koordinasi sehingga dapat menciptakan sinergitas dalam
meningkatkan kualitas para pejabat fungsional.
(9)

Belum sinkronnya peraturan perundang-undangan sektoral dengan


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan masih banyaknya permasalahan yang dihadapi daerah dalam
implementasi otonomi daerah. Solusi untuk mengatasi masalah
tersebut

adalah

menyiapkan

rekomendasi

kepada

Pemerintah,

termasuk penguatan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di


daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
serta kebijakan dalam bidang pembangunan yang bersifat strategis.
b) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1) Pelaksanaan Program
(1)

Peningkatan

Kualitas

SDM

Aparat

Pengawasan,

dilaksanakan

Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 150.000.000. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya
Bintek Evaluasi Kinerja Pemerintahan Daerah (EKPPD) dan Bintek
Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP); tersusunnya laporan
hasil koordinasi dan konsultasi ke Pemerintah Pusat.
(2)

Kegiatan

Evaluasi

Pengukuran

Kinerja,

dilaksanakan

Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

375.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Evaluasi Pengukuran Kinerja PNS Pemerintah Provinsi


Jawa Barat untuk menunjang pelaksanaan TPP.
(3)

Kegiatan

Peningkatan

Kompetensi

Sumber

Daya

Aparatur,

dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya Kompetensi (Capacity Building) bagi Pejabat
Fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta
tersosialisasikannya urusan kepegawaian melalui media elektronik.
(4)

Kegiatan Seleksi Pendidikan Gelar PNS/IPDN, Fasilitasi Sosialisasi


Pendidikan dan Kerjasama Kediklatan, Bantuan Tugas Belajar Provinsi
Jawa

Barat

Provinsi

yang

Jawa

dilaksanakanBadan
Barat,

dengan

Kepegawaian

alokasi

anggaran

Daerah
sebesar

Rp. 7.911.852.500,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya keahlian dan


profesionalisme aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(5)

Kegiatan Peningkatan Motivasi dan Kesejahteraan PNSD Pemerintah


Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
137

Rp. 1.092.833.500,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan


kesejahteraan aparatur dalam memberikan pelayanan prima kepada
PNS.
(6)

Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Mental PNSD Pemerintah Provinsi Jawa


Barat, yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.290.042.300,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

pembinaan

mental

serta

peningkatan wawasan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa


Barat.
(7)

Kegiatan Fasilitasi Kedudukan Hukum dan Peningkatan Disiplin PNS


Serta Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa Bagi PNSD, Badan dan
Masyarakat

yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


295.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terwujudnya PNS yang taat
terhadap peraturan perundang-undangan serta menjunjung etika
birokrasi.
(8)

Kegiatan Penataan dan Redistribusi PNSD Provinsi Jawa Barat, yang


dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terwujudnya Penempatan CPNS dan PNS sesuai antara
kompetensi individu dengan kompetensi organisasi serta mempunyai
ketetapan hukum yang pasti.

(9)

Kegiatan Otomatisasi Pengurusan Kenaikan Pangkat dan Pensiun,


yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 765.435.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

terselenggaranya

proses

pelayanan

mutasi

kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang dan tepat gaji serta dapat
Pensiun.
(10) Kegiatan Rasionalisasi Pegawai Melalui Pensiun Dini yang dilaksanakan
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
berkurangnya PNS yang kurang produktif dalam rangka mencapai
jumlah PNS ideal yang kualifikasinya sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
(11) Kegiatan Pengangkatan CPNSD Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya penerimaan CPNS yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi dengan formasi 275 orang dan terisi sebanyak 273 orang.
(12) Kegiatan Penyusunan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Aparatur,
Standar
Struktural

Kompetensi,
di

Provinsi

Penyelenggaraan
Jawa

Barat

Tes

yang

Kesehatan

Pejabat

dilaksanakan

Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran sebesar

Rp. 325.000.000,-. Hasil kegiatan

adalah tersusunnya Kebijakan Manajemen Sumber Daya Aparatur,


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
138

Standar Kompetensi Jabatan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi


Jawa Barat serta terselenggaranya Tes Kesehatan dan layanan
Assesment Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
(13) Kegiatan Pembinaan Etos Kerja Profesional Bagi Aparatur Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Etos Kerja
dan Profesionalisme serta Moralitas Aparatur.
(14) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Sumberdaya Aparatur Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
serta Pengelolaan Jabatan Fungsional, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kemampuan aparatur Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.
(15) Kegiatan

Peningkatan

Lingkungan

Provinsi

Kompetensi
Jawa

Barat

Pengelolaan
yang

Kearsipan

dilaksanakan

di

Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya Bimbingan teknis bagi pengelolaan kearsipan di
OPD Provinsi Jawa Barat dan terpantaunya serta terbinanya teknis
pengelolaan arsip di 40 (empat puluh) OPD dan 26 (dua puluh enam)
lembaga kearsipan.
(16) Kegiatan Bimbingan Teknis Bagi Pengelolaan Perpustakaan di Jawa
Barat dan Sosialisasi Penyusunan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pustakawan

yang

dilaksanakan

Badan

Perpustakaan

dan

Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan pengelolaan perpustakaan di Jawa
Barat

sebanyak

30

orang;

meningkatnya

pemahaman

dalam

penyusunan angka kredit jabatan fungsional pustakawan sebanyak 50


orang.
(17) Kegiatan Peningkatan Kemampuan PPNS terhadap Perda yang
dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemahaman teknik operasional aparatur PPNS
dalam penyidikan dengan hasil tersedianya aparatur yang menguasai
teknik operasional, pemahaman teknik di lapangan sesuai Peraturan
perundang-undangan.
(18) Kegiatan Pembinaan Teknis Pol PP dalam Penegakan Perda yang
dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah Pembinaan Pemahaman Aparat Pol PP dalam penanganan
pelanggaran Perda dan Trantibum.
(19) Kegiatan Pengembangan Sistem Diklat yang dilaksanakan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
139

anggaran

sebesar

Rp.

306.724.500,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya implementasi hasil kajian kurikulum Diklat Teknis


Substantif Pemberdayaan Perempuan dan KB berbasis kompetensi.
(20) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Struktural/ Kepemimpinan dan
Prajabatan yang dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 2.580.307.000,-. Hasil kegiatan adalah terdidiknya alumni diklat


prajabatan dan kepemimpinan yang berkompeten.
(21) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional yang dilaksanakan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 639.685.000,-. Hasil kegiatan adalah
terpenuhinya

kebutuhan

akan

ketersediaan

pejabat

fungsional

pengawas obat hewan, perencana muda dan widyaiswara yang


berkompeten.
(22) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional Ketenagakerjaan, yang
dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.026.695.000,-. Hasil
kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan akan ketersediaan pejabat
fungsional pengantar kerja, mediator dan pengawas ketenagakerjaan
dalam mewujudkan 1.000.000 lapangan kerja.
(23) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Umum yang dilaksanakan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 124.477.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya

keahlian

dan

kinerja

aparatur

dalam

bidang

penatausahaan keuangan.
(24) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Susbtantif yang dilaksanakan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 208.500.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya keahlian dan kinerja aparatur dalam bidang pertanian
tanaman pangan dan lingkungan hidup.
(25) Kegiatan Akreditasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Barat sebagai Penyelenggara Mandiri Diklatpim Tingkat II,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terakreditasinya Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Provinsi Jawa Barat sebagai penyelenggara mandiri diklatpim II dalam
upaya mencetak sumber daya aparatur yang berkompeten.
(26) Kegiatan

Pembinaan

dan

Pengembangan

Aparatur

Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan aparatur dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
(27) Kegiatan

Pembinaan

dan

Pengembangan

Aparatur

Dinas

Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya
bintek/diklat
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

sebanyak

10

(sepuluh)

orang,
140

bintek/diklat/seminar sebanyak 100 (seratus) orang, pelatihan teknik


dan funsional sebanyak 50 (lima puluh) orang, pelatihan bidang teknik
dan umum sebanyak sebanyak 7 (tujuh) orang, pelatihan manajemen
keuangan sebanyak 7 (tujuh) orang, pelatihan sistem/akutansi/
anggaran/pelaporan

sebanyak

(tujuh)

orang,

pelatihan

verifikasi/pembukuan/komputer/bravet sebanyak 9 (sembilan) orang,


pelatihan arsip dan inventarisasi sebanyak 6 (enam) orang, pelatihan
peningkatan IT sebanyak 8 (delapan) orang, peningkatan kemampuan
pengelolaan keuangan sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang,
peningkatan kinerja pegawai sebanyak 120 (seratus dua puluh) orang,
caracter tim building sebanyak sebanyak 192 (seratus sembilan puluh
dua) orang.
(28) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur BPSR Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 169.050.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksanannya Kursus/Pelatihan/Bintek sebanyak 78 orang.
(29) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Badan
Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
BKPPMD.
(30) Kegiatan

Peningkatan

Kompetensi

Sumberdaya

Aparatur

yang

dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 944.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan,


keterampilan pengetahuan aparatur Bappeda Provinsi Jawa Barat.
(31)

Kegiatan Peningkatan Aparatur dan Kompetensi Sumber Daya


Aparatur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pembinaan teknis kesekretariatan di lingkungan
Disparbud;

terlaksananya

peningkatan

wawasan

bagi

pejabat

fungsional; terlaksananya peningkatan kompetensi bidang pariwisata


dan kebudayaan; terlaksanannya peningkatan kompetensi bidang
multimedia.
(32)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran sebesar Rp. 446.840.000,-. Hasil kegiatan adalah terbinanya
pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani; tersedianya
tenaga medis untuk pemeriksaan kesehatan; terbinanya pengatahuan
dan

ketrampilan

melalui

pelatihan/kursus/sosialisasi/bimtek;

terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai.


(33)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada


Balai Pengelolaan Kepurbakalaan dan Jarahnitra Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar

Rp. 275.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kesejahteraan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
141

dan kebutuhan dasar pegawai.


(34)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur di


Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat TMII Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar
Rp. 182.625.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya honorarium
untuk

mubaligh,

instruktur

senam

pelatih

tari;

terpenuhinya

kebutuhan dasar pegawai.


(35) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada
Balai Pengembangan Kemitraan dan Pelatihan Tenaga Kepariwisataan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran

sebesar

Rp.

80.734.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terpenuhinya kesejahteraan dan kebutuhan dasar pegawai.


(36) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada
Balai

Pengelolaan

Taman

Budaya

Dinas

Pariwisata

dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar


Rp. 80.815.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kesejahteraan
dan kebutuhan dasar pegawai.
(37) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada
Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar
Rp. 69.234.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kesejahteraan
dan kebutuhan dasar pegawai
2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Permasalahan
(a) Keberhasilan pengembangan sumber daya aparatur tidak dapat
diukur dalam tahun berjalan, karena dampaknya baru dapat
dirasakan beberapa tahun kemudian, penyediaan anggaran untuk
pengembangan sumber daya aparatur sering tidak mencukupi
disebabkan disandingkan dengan kegiatan yang mempunyai
dampak langsung pada tahun berjalan (kegiatan-kegiatan fisik).
(b) Tidak dapat diprediksinya angka kematian dalam hubungannya
dengan pelaksanaan Bantuan Uang Duka untuk PNS yang
meninggal.
(c) Penempatan jabatan struktural masih menggunakan track record,
sedangkan dalam penerapan penempatan jabatan yang telah
menggunakan

standar

kompetensi

belum

diikuti

dengan

pengukuran kinerja yang optimal, sehingga standar kompetensi


pejabat struktural belum optimal dan terukur dengan baik;
(d) Kurangnya minat PNS terhadap jabatan fungsional, dikarenakan
pejabat fungsional belum difungsikan secara optimal oleh
organisasi,

disamping adanya

ketimpangan fasilitas

antara

pejabat struktural dan pejabat fungsional;


(e) Masih tingginya ketimpangan kualifikasi dan kompetensi pegawai
dengan kualifikasi dan kompetensi existing;
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

142

(f)

Pelaksanaan

kegiatan

penyelesaian

masalah-masalah

kepegawaian masih terhambat dikarenakan tidak lengkapnya data


disiplin pegawai dari OPD maupun dari Kabupaten/kota, serta
kurang meratanya pemahaman akan peraturan kepegawaian;
(g) Standar penilaian kinerja dan prestasi kerja PNSD Jawa Barat
masih belum teraplikasikan secara optimal;
(h) Pemberlakuan

Tunjangan

Tambahan

PNS

(TTP)

belum

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Aparatur.


(2)

Solusi
(a) Memberikan motivasi dan dukungan kepada para pejabat
fungsional atau calon pejabat fungsional, berupa peningkatan
tunjangan fungsional, penyediaan fasilitas kerja dan perlakuan
organisasi yang sesuai terhadap pejabat fungsional.
(b) Pengiriman Tugas Belajar PNS dan CPNS eks TKK ke jurusan yang
dibutuhkan

organisasi,

baik

melalui

kerjasama

maupun

pengembangan beasiswa cost sharing dan pengelolaan ijin


belajar yang disesuaikan dengan formasi kebutuhan PNS/CPNS.
(c) Menjaring data secara proaktif ke kabupaten/kota dan OPD serta
lebih intensif melakukan sosialisasi peraturan ke OPD.
(d) Penilaian kinerja dan prestasi kerja PNSD Provinsi Jawa Barat
disusun dengan indikator yang lebih mudah dipahami sehingga
memudahkan dalam aplikasinya.
c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur


Rumah Sakit yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan pegawai dalam rangka
memberikan

pelayanan

kesehatan;

terwujudnya

kenyamanan,

kelancaran dan efektifitas kerja aparatur; tersedianya obat-obatan


untuk pegawai dalam rangka menjaga kondisi fisik yang prima;
tercukupinya
peningkatan

kebutuhan
disiplin

pakaian

pegawai;

dinas

dalam

bertambahnya

upaya

pengetahuan

untuk
dan

kemampuan pegawai dalam melaksanakan pelayanan kesehatan


kepada pasien.
(2)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur


Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 389.085.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kesejahteraan dan kemampuan aparatur Inspektorat Provinsi Jawa
Barat.

(3)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang


dilaksanakan Badan ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa

Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 421.240.000,-. Hasil


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
143

kegiatan adalah meningkatnya

Kesejahteraan dan Kemampuan

aparatur BKPD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya.


(4)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur yang


dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.121.465.000,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian serta
profesionalisme aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.

(5)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas


dan Balai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.754.836.000,-. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas
dalam pengelolaan SDA dan terjaminnya kesehatan aparatur Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air.

(6)

Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur yang


dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi
Rp.

Jawa

313.310.000,-.

Barat
Hasil

dengan

alokasi

kegiatan

adalah

anggaran

sebesar

tercapainya

upaya

peningkatan kesejahteraan dan kemampuan serta disiplin aparatur


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah dalam pelaksanaan
tugas.
(7)

Kegiatan

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

daya aparatur,

yang

dilaksanakan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 692.836.150,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya kinerja aparatur dilingkungan Dinas Olahraga
dan Pemuda.
(8)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang


dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesejahteraan PNS, peningkatan kemampuan aparatur
Dinas Bina Marga, tersedianya bantuan pendidikan, seminar, kursus
dan sosialisasi untuk meningkatnya kinerja dan kualitas sumber daya
aparatur.

(9)

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan aparatur


Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 496.195.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya

kesejahteraan

dan

kemampuan

aparatur/pegawai

sebanyak 45 (empat puluh lima) PNS dan 25 (dua puluh lima) Tenaga
honorarium Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat.
(10) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.144.236.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya kegiatan Kerohanian dan bantuan ONH sebanyak 8
(delapan) orang, penyediaan Sarana Olahraga 24 (dua puluh empat)
paket, penyediaan Obat-obatan 12 (dua belas) paket, penyediaan Jasa
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
144

Kesehatan, penyediaan bahan ATK (PKL atau Out Bond) 130 (seratus
tiga belas) set, penyediaan belanja Perjalanan Dinas, Akomodasi untuk
Pegawai yang mengikuti Sosialisasi, Seminar, Lokakarya, Raker/Rakor
sebanyak 3000 (tiga ribu) HOK, penyediaan biaya Konstribusi
Kepesertaan

dalam

Bintek,

Diklat,

Sosialisasi,

Seminar,

Raker

sebanyak 108 (seratus delapan) paket.


(11) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 567.205.000,-. Hasil dari kegiatan ini adalah
terwujudnya kesejahteraan aparatur berbasis kinerja Dinas Perikanan
dan Kelautan provinsi Jawa Barat.
(12) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 301.260.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan
dan kemampuan aparatur Dinas Sosial.
(13) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 183.986.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kesejahteraan
dan Kemampuan aparatur dalam mendukung tugas pokok dan
fungsinya.
(14) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 520.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terselenggaranya general check-up sebanyak 100
orang, partisipasi diklat sebanyak 666 orang dalam satu tahun, 104
stel pakaian batik dan terselenggaranya 1 tahun pelayanan jasa
kesehatan.
(15) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 469.650.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya kesejahteraan pegawai dalam rangka mendukung
pelayanan kepada masyarakat.
(16) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur di BPK
Bekasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 77.158.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kesejahteraan pegawai dalam rangka
mendukung pelayanan kepada masyarakat.
(17) Kegiatan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Aparatur Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi angggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terwujudnya pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang
berkualitas dan profesional.
(18) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian Setda yang
dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.383.411.000,-.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
145

Hasil kegiatan adalah terlayaninya kebutuhan aparatur di lingkungan


Setda Provinsi Jawa Barat untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
fungsi.
(19) Kegiatan Peningkatan Kesehatan dan Pengadaan Baju Pimpinan yang
dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 475.065.000,-.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya performance pimpinan dalam
melaksanakan tugas.
(20) Kegiatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang dilaksanakan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

432.360.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya kegiatan peningkatan kesejahteraan 115 orang PNS


dilingkungan Satpol PP Provinsi Jawa Barat.
(21) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 620.125.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya

uang

saku

prajabatan

CPNS

sebanyak

63

cpns,

tersedianya biaya jasa kesehatan untuk 62 orang, Tersedianya biaya


sewa gedung/sarana olahraga untuk 804 orang, tersedianya biaya
penghargaan bagi PNS yang pensiun untuk 10 orang, tersedianya
biaya pemakaman pegawai yang meninggal dunia untuk 5 orang,
tersedianya

uang

untuk

pelatihan/bintek/seminar/

okakarya/kongres/Sosialisasi sebanyak 1 paket, tersedianya biaya


bimbingan teknis untuk 27 orang.
(22) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 135.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kemampuan aparatur dalam mendukung tugas pokok dan fungsi
Kantor Perwakilan.
(23) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan
Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, alokasi anggaran
sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya 80 orang
aparatur yang mampu mengembangkan potensi dan kemampuan
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan terciptanya sumber daya
aparatur yang berpotensi guna suksesnya penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi Badan Kesbangpol dan Linmas Daerah Provinsi Jawa
Barat.
(24) Kegiatan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur yang
dilaksanakan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat (terdiri dari
34 kegiatan yang tersebar di Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat
dan 33 UPPD se Jawa Barat), dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

3.224.088.200,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya

keterampilan, profesionalisme dan kesejahteraan aparatur Dispenda


Provinsi Jawa Barat.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

146

(25) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang


dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

225.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur.


(26) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Sekretariat KPID Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran

sebesar

Rp.

105.075.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersedianya alat tulis kantor dan pakaian seragam, terlaksananya


kegiatan peningkatan jasmani, kerohanian dan general check up.
(27) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.259.775.000,-. Hasil kegiatan adalah
terwujudnya peningkatan, kemampuan dan kompetensi aparatur Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
(28) Kegiatan

Peningkatan

Kesejahteraan

dan

Kemampuan

Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

1.559.295.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur


dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
(29) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Badan Pendidikan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 574.125.000,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya kemampuan dan kesejahteraan aparatur.
(30) Kegiatan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 230.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kesejahteraan dan Kemampuan
aparatur dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya.
(31) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 705.215.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan untuk mendukung
kinerja aparatur.
(32) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 261.700.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur.
(33) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 762.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja


aparatur melalui bantuan diklat fungsional 21 (dua puluh satu) orang,
bantuan kacamata 33 (tiga puluh tiga) orang, pakaian dinas dan
medical checkup 132 (seratus tiga puluh dua) orang, pakaian dinas
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
147

TKK, uang kadeudeuh dan santunan meninggal dunia.


(34) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 307.362.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan
dan kemampuan untuk mendukung kinerja aparatur.
(35) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 772.800.000,-. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur Bappeda di
bidangnya.
(36) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan
aparatur BPPT.
(37) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

250.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya kesejahteraan, disiplin, kemampuan dan kesehatan


aparatur.
(38) Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kemampuan dan potensi aparatur.
(39) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 40.550.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya belanja obat-obatan, general check up, pakaian sipil
harian, dan pakaian olahraga.
(40) Kegiatan Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan yang dilaksanakan
Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

2.056.569.234,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya kualitas tenaga kesehatan di RSUD Al Ihsan.


(41) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
(42) Rp. 225.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan,
keahlian dan kinerja aparatur.
(43) Kegiatan Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan
Aparatur Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 740.000.000.00,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya General Check up sebanyak 9 orang
pegawai, pelatihan teknis dan bimbingan teknis sebanyak 10 orang,
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
148

bantuan jasa kesehatan sebanyak 250 orang, dan biaya pemulangan


pegawai sebanyak 15 orang.
(44) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPSR
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 112.270.000.00,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya Asuransi Kecelakaan kerja sebanyak 60 (enam
puluh) orang dan serta Jasa Kesehatan, tersedianya pakaian seragam
sebanyak 88 (delapan puluh delapan) orang dan pakaian kerja
lapangan 290 (dua ratus sembilan puluh) buah.
(45) Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pelayanan Perizinan
Terpadu yang dilaksanakan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

500.040.000,-.

dengan

Hasil

alokasi

kegiatan

anggaran

adalah

sebesar

meningkatnya

profesionalisme aparatur pelayanan perijinan melalui bimbingan


teknis.
(46) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

dan

Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

250.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur BPMPD dalam


mendukung tugas pokok dan fungsinya.
(47) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 299.175.000,-. Hasil
pelaksanaannya adalah tersedianya kebutuhan kinerja aparatur
melalui fasilitas bantuan biaya diklat fungsional sebanyak 63 orang,
fasilitas bantuan biaya diklat prajabatan sebanyak 4 orang, fasilitas
biaya kepersertaan sebanyak 76 orang, pengadaan obat sebanayk 78
item jenis obat, fasilitas bantuan biaya penggantian resep sebanyak 60
orang, fasilitas biaya pemulangaan pegawai yang pensiun dalam
daerah sebanyak 60 orang, peningkataan kesehatan jasmani/olahraga
sebanyak 6 orang, fasilitas peningkatan kerohanian sebanyak 4 orang,
fasilitas peningkatan kerohanian sebanyak 5 kali, sewa pasarana
olahraga sebanyak 12 bulan dan evaluasi dan pelaporan sebanyak 1
kali.
2) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

program

ini

belum

memadainya

proporsi

pemenuhan

kebutuhan bimbingan teknis, kursus, dan pelatihan, termasuk kebersamaan


jiwa korsa pegawai. Solusi memenuhi kebutuhan bimbingan teknis, kursus,
pelatihan yang harus diikuti dilakukan secara bergilir dan diprioritaskan yang
sangat urgen.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

149

d) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Pelaksanaan Program
Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran digunakan oleh seluruh OPD
Provinsi Jawa Barat (Fixed Cost) dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

288.476.205.372,54,-.

terpenuhinya

kebutuhan

Hasil
dasar

dari

pelaksanaan

operasional

kegiatan

penyelenggaraan

ini

adalah

Administrasi

Perkantoran, diantaranya barang cetakan, ATK (Alat Tulis Kantor), Perjalanan


Dinas, fasilitasi operasional Pimpinan, penggandaan penyediaan air, listrik,
telepon, jaringan internet, obat-obatan, surat kabar, gas dll selama 12 bulan.
e) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pelaksanaan Program
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur digunakan oleh
seluruh OPD Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

173.164.407.157,-.

Hasil

dari

pelaksanaan

kegiatan

ini

adalah

tersedianya alat perlengkapan kantor, diantaranya pompa air, mesin tik,


mesin fotocopy, televisi, AC, komputer PC, printer, notebook, scanner,
display, kompor gas, rak barang, alat rumah tangga, karpet, filling kabinet,
proyektor, plaket, trophy, cendera mata, calung, angklung, lemari arsip,
scanner, kamera, handycam,

lemari besi, meja biro, kursi tamu,

operation room, alat studio, jaringan internet/LAN, sound system, jetpump,


water treathment, telepon, papan nama kantor, whiteboard, stabilizer,
hardisk eksternal, lemari display, rollopect, mesin fotocopy, kursi, sofa dan
alat-alat laboratorium, alat kedokteran, kendaraan operasional dinas
diantaranya : kendaraan roda 4, roda 2, pembangunan gedung perpustakaan
daerah Provinsi Jawa Barat tahap I, pembangunan Gedung Trauma Center
Sub Unit Rumah Persinggahan Caringin, terenovasinya Gedung BPJ Wilayah
Pelayanan II dan IV pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
2) Permasalahan dan solusi
Hambatan

dalam

pelaksanaan

program

tersebut

adanya

kesalahan

pengajuan Tambahan Uang (TU) untuk alokasi Panitia Pengadaan dan


Panitia Pemeriksa Kendaraan, perubahan-perubahan harga barang yang
tidak dapat diprediksi terutama barang-barang yang harganya mengikuti
kurs rupiah. Untuk mengatasi hambatan tersebut, adalah menyesuaikan
spesifikasi barang sesuai dengan harga yang telah ditetapkan dalam DPA
tanpa mengurangi kegunaan barang tersebut, adanya beberapa OPD yang
terkendala masalah pengadaan diantaranya masalah sertifikasi, juga adanya
kelemahan kemampuan SDM terutama dalam hal website/konten situs
pemerintah, terbatasnya tenaga PNS yang menjabat sebagai Bendahara di
LPSE, adanya beberapa barang APK yang tak teralokasikan dalam
perencanaan akan tetapi harus dipenuhi disebabkan kebutuhan-kebutuhan
mendadak dan mendesak sebagai solusi dalam pengadaan peralatan juga
harus disesuaikan dalam perencanaan personil sehingga nantinya akan
terjadi sinergitas dalam pelaksanaan tugas, SDM yang profesional serta
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
150

didukung sistem dan perlengkapan kantor yang lengkap, adanya beberapa


kendaraan dinas, gedung dan bangunan kantor serta APK yang sudah rusak
yang biaya pemeliharaannya tinggi, solusinya ialah menghapuskan aset dan
diganti dengan yang baru sehingga tidak membebani anggaran.
f) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pelaksanaan Program
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor yang digunakan seluruh
OPD

Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 115.093.661.038,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan


prasarana kantor, diantaranya terpeliharanya peralatan yang harus dikalibrasi
seperti alat kedokteran, laboratorium, pengecatan, perbaikan kebocoran
bangunan, pemeliharaan alat-alat laboratorium, perbaikan lantai, halaman dan
pagar,

perbaikan

kamar

mandi,

aula,

ruang

emergency,

pelaburan

asrama/wisma, Renovasi Kantor Dinas Bina Marga di 2 Balai , pemeliharaan


mebeulair, tabung pemadam kebakaran, service kendaraan roda 2 dan roda 4,
jasa kir, suku cadang, bahan bakar kendaraan, pelumas, STNK, pemeliharaan
AC, mesin tik, asesoris kantor, komputer PC, notebook/ laptop, printer, lampu
penerangan, meubel, alat lab, alat kedokteran, alat listrik, TV, jaringan telepon,
genset, incenerator, jaringan listrik, pompa air, kamera digital, mesin fotocopy,
mesin risograph, mesin rumput, handicam, pagar, sound system, gamelan, pintu
dan jendela, pengecatan gedung, pemeliharaan jalan, kirmir, mesin cuci,
dispenser, mesin tik elektrik, microphone, faximile. LCD, sound system, PABX,
UPS, pemeliharaan bedeng pembibitan.
g) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Kesadaran Hukum
dan HAM
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Akselerasi Implementasi Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang


Percepatan

Pemberantasan

Korupsi

yang

dilaksanakan

Biro

Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran


sebesar

Rp. 112.820.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya

Laporan Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 sesuai dengan


Pedoman dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara; terisinya
LHKPN dengan benar; dan tersusunnya data LHKPN.
(2)

Kegiatan Program Legiaslasi Daerah yang dilaksanakan Biro Hukum


dan HAM Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.870.000.000,-. Hasil kegiatan adalah ditetapkannya 34
(tiga puluh empat) Rancangan peraturan daerah menjadi Peraturan
Daerah.

(3)

Kegiatan Pembangunan Materi Hukum dan Pembaharuan Produk


Hukum yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersusunnya petunjuk pelaksanaan Peraturan

Daerah sebanyak 5 (lima) produk hukum dan tersusunnya kajian


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
151

produk hukum sebanyak 13 (tiga belas) produk hukum.


(4)

Kegiatan

Sinergitas

Pemberdayaan

Jaringan

Dokumentasi

dan

Informasi (JDI) Hukum yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM


Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

306.400.000,-.

Hasil

kegiatan adalah tersedianya

jaringan

dokumentasi dan informasi Hukum berupa produk-produk hukum


Pusat dan daerah.
(5)

Kegiatan Pengawasan dan Monitoring Produk Hukum Kabupaten/kota


yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 384.675.000,-. Hasil
kegiatan adalah terklarifikasinya raperda 26 kabupaten/kota sebanyak
185 (seratus delapan puluh lima) raperda.

(6)

Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Materi Muatan Pra Raperda


Kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM Setda
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

282.000.000,-.

dengan

Hasil

alokasi

kegiatan

adalah

anggaran

sebesar

terbinanya

dan

terfasilitasinya materi hukum raperda Kabupaten/kota sebanyak 57


pra raperda yang mengatur Pajak Daerah, Retribusi Daerah RT/RW
dan RDTR.
(7)

Kegiatan Implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia


(RANHAM) yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pendidikan


HAM kepada 60 orang guru SMP se Kota Bandung, terlaksananya
monitoring pelaksanaan RANHAM dan tersusunnya Penerapan Norma
dan standard HAM 1 (satu) Kajian dan Monitoring Pelaksanaan
RANHAM.
(8)

Kegiatan Penyelesaian Sengketa Hukum dan HAM secara Non Litigasi


yang dilaksanakan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah Perdata, Tata Usaha Negara dan Persoalan HAM
Kuasa Hukum Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

(9)

Kegiatan Penanganan Perkara Secara Litigasi yang dilaksanakan Biro


Hukum dan HAM Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

932.050.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terselesaikannya penanganan perkara perdata dan Tata Usaha Negara


(TUN) sebanyak 8 (delapan) Perkara dan tersusunnya legal opinion
sebanyak 6 (enam) perkara yang ditangani Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
(10)

Kegiatan Penyuluhan Hukum yang dilaksanakan Biro Hukum dan


HAM Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 176.555.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyuluhan
hukum kepada 200 (dua ratus) orang aparat desa dan kelurahan di 4
(empat) wilayah BKPP dan penyuluhan melalui Media Cetak Surat

Kabar harian umum pikiran rakyat sebanyak 1(satu) kali penayangan.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
152

2) Permasalahan dan Solusi


(1)

Sebagian

besar

Pemerintah

Kabupaten/kota

belum

memahami

pengisian format penyusunan Laporan hasil pelaksanaan Instruksi


Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, sehingga hasil penyusunannya belum optimal. Selain itu,
masih ada penyelenggara negara wajib lapor khususnya di lingkungan
Bank Jabar Banten yang belum memahami cara pengisian format
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) baik form A
maupun B, sehingga perlu dilakukan bimbingan teknis tentang
cara/teknik

pengisian

form

maupun

B.

Untuk

mengatasi

permasalahan tersebut, telah dilakukan bimbingan teknis dan diskusi


langsung dengan Tim Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi serta Komisi Pemberantasan Korupsi,
sehingga dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
(2)

Masih ada beberapa OPD yang kurang tanggap terhadap penyusunan


Program Legislatif Daerah (Prolegda), sehingga sulit dilakukan
harmonisasi dan sinkronisasi dalam penyusunan raperda. Solusinya,
melakukan harmonisasi dan sinkronisasi dalam penyusunan raperda
dengan OPD pengusul.

(3)

Terbatasnya kuasa hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan


sulitnya memperoleh alat-alat bukti untuk penanganan perkara. Untuk
mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merekrut
Kuasa

Hukum

dari

CPNS

dan

PNS

kabupaten/kota

serta

mempersiapkan alat-alat bukti melalui koordinasi dengan OPD terkait.


(4)

Belum semua kabupaten/kota menyampaikan kembali produk hukum


kabupaten/kota yang telah ditetapkan setelah melalui tahapan
evaluasi. Untuk mengatasinya dengan meningkatkan koordinasi
dengan kabupaten/kota maupun DPRD dalam hal pelaksanaan
ketentuan evaluasi Raperda kabupaten/kota.

(5)

Kurangnya pemahaman OPD terhadap Jariangan Dokumentasi dan


Informasi Hukum (JDIH), tidak menyampaikan produk Hukum sebagai
bahan Dokumentasi Hukum Biro Hukum dan HAM, sehingga tidak
terdokumentasikan yang menimbulkan pelayanan kepada pengguna
Informasi Hukum kurang memadai. Untuk mengatasi masalah
tersebut, memberikan pemahaman secara bertahap kepada OPD
mengenai fungsi JDIH, serta menyaring produk hukum daerah melalui
Biro Humas, Protokol dan Umum.

(6)

Kurangnya legal drafter, pengkaji hukum, ahli Informasi Teknologi


(IT), serta pengelola jaringan dan informasi hukum. Solusinya,
mengoptimalkan aparatur melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau Perguruan Tinggi.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

153

h) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah


Daerah dan Tokoh Masyarakat/ Tokoh Agama yang dilaksanakan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 132.400.000,-. Hasil kegiatan adalah terbangunnya
komunikasi yang harmonis antara DPRD, masyarakat dan unsur
pemerintahan di Jawa Barat.

(2)

Kegiatan Reses anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan


Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 19.396.560.000,-. Hasil kegiatan adalah terjaringnya
aspirasi masyarakat dari 26 kabupaten/kota sebagai bahan dalam
menyusun kebijakan pembangunan baik dalam hal perencanaan
maupun anggaran antara lain Kebijakan Umum Anggaran, PPAS, dan
APBD Provinsi Jawa Barat.

(3)

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD yang


dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.448.205.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kemampuan anggota DPRD penyusunan peraturan
perundang-undangan, penganggaran dan pengawasan, sehingga
terwujudnya efektifitas pelaksanaan pemerintahan Provinsi Jawa
Barat.

(4)

Kegiatan fasilitasi Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD yang


dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 26.438.010.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya fungsi kontrol DPRD terhadap jalannya pemerintahan
dan pembangunan di Jawa Barat dan terwujudnya efektifitas
pelaksanaan pemerintahan di Provinsi Jawa Barat.

(5)

Kegiatan Asosiasi Pimpinan dan Anggota DPRD Se-Indonesia yang


dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.295.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terciptanya persepsi yang sama para pimpinan DPRD se-Indonesia
dalam memahami berbagai kebijakan pemerintah.

(6)

Kegiatan Parlementaria yang dilaksanakan Sekretariat DPRD


Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
3.447.800.000,-. Hasil kegiatan adalah terpublikasinya kegiatan DPRD
melalui media massa untuk lebih meningkatkan apresiasi masyarakat
terhadap kegiatan DPRD.

(7)

Kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Masalah-masalah Hukum dan


Administrasi yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.030.750.000,-. Hasil
kegiatan adalah diperolehnya kepastian hukum serta administrasi
dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan
di Jawa Barat.

(8)
Kegiatan Penyusunan dan Pengelolaan Data Informasi DPRD yang
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
154

dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 1.065.810.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya

(delapan)

kali

penerbitan

majalah

Bewara,

terfasilitasinya 77 (tujuh puluh tujuh) kali penerimaan aspirasi,


tersusunnya kelender dan terbitnya buku terkait profil wakil rakyat
Jawa Barat.
(9)

Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli dan Kajian Akademik yang


dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 883.500.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya masukan objektif, rasional dan profesional terhadap
berbagai permasalahan pemerintahan serta pembangunan yang
dibahas oleh alat kelengkapan DPRD.

(10)

Kegiatan Pelayanan Dokumentasi dan Informasi Kepustakaan yang


dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 463.535.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya bahan pustaka untuk anggota DPRD dalam rangka
menunjang fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan.

(11)

Kegiatan Peran dan Fungsi Anggota DPRD Kabupaten/kota se Jawa


Barat Hasil Pemilu 2009 yang dilaksanakan Biro Pemerintahan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 247.400.000,-. Hasil kegiatan adalah tersosialisasikannya
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Tata Tertib DPRD.

(12)

Kegiatan Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD dan Proses


Perizinan Pejabat Negera yang dilaksanakan Biro Pemerintahan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 368.600.000,-. Hasil kegiatan adalah terlantiknya anggota
DPRD

Provinsi/Kabupaten/kota

dari

proses

PAW,

terekomendasikannya ijin ke luar negeri untuk Anggota DPRD


Provinsi/Kabupaten/kota
pemanggilan

dan Pejabat Negara

(Kepolisian/Kejaksaan)

serta
Anggota

proses

ijin

DPRD

Provinsi/Kabupaten/kota.
2) Permasalahan dan Solusi
Ada beberapa kegiatan yang kurang optimal dalam pelaksanaannya, antara
lain kegiatan fasilitasi

dan konsultasi

masalah-masalah hukum dan

administrasi serta kegiatan penyediaan tenaga ahli dan kajian akademik.


Solusi terhadap permasalahan tersebut, Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat senantiasa berkoordinasi dengan alat kelengkapan DPRD terkait
kebutuhan fasilitasi masalah hukum atau kebutuhan tenaga ahli.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

155

i)

Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penyusunan Standar Harga, Standar Barang dan Pengelolaan


Pemeliharaan Barang Daerah yang dilaksanakan Biro Pengelolaan
Barang Daerah Setda Provinsi Jawa

Barat, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 26.370.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya


buku standar harga/standar barang dan pengelolaan pemeliharaan
barang daerah sesuai hasil survei standar harga, standar barang dan
standar kebutuhan barang.
(2)

Kegiatan Penatausahaan Barang Milik Daerah yang dilaksanakan Biro


Pengelolaan Barang Daerah Setda Provinsi Jawa

Barat,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 270.035.000,-. Hasil kegiatan


adalah tersusunnya Buku Induk Inventaris (BII) hasil evaluasi
terhadap barang-barang milik daerah yang digunakan seluruh OPD
dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsinya masing-masing
pada

tahun

anggaran

2010.

Selain

itu,

memanfaatkan

dan

meningkatkan sistem pengelolaan barang milik daerah secara


elektronik (sistem yang telah ada di Biro Pengelolaan Barang Daerah)
yang menggunakan teknologi informasi berbasis web, diberi nama
ATISISBADA (Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah),
sehingga pengelolaan barang daerah dapat dilakukan secara online
melalui internet.
(3)

Kegiatan Pengamanan dan Pensertifikatan yang dilaksanakan Biro


Pengelolaan Barang Daerah Setda Provinsi Jawa

Barat,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 995.625.000,-. Hasil kegiatan


adalah tersusunnya data/dokumen pendukung kepemilikan tanah
dalam rangka proses pendaftaran dan pensertifikatan tanah ke Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
(4)

Kegiatan Fasilitasi Pemberantasan Barang kena Cukai Ilegal yang


dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terselenggaranya fasilitasi pemberantasan barang kena cukai
ilegal di Jawa Barat; tersedianya data informasi hasil tembakau yang
dilekati pita cukai palsu dan tidak dilekati pita cukai diperedaran atau
tempat penjualan eceran di kabupaten/kota se Jawa Barat.

(5)

Kegiatan Koordinasi Pemungutan Retribusi Daerah yang dilaksanakan


Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 148.400.000,-. Hasil kegiatan adalah terkoordinasikan dan
terpantaunya

pendapatan

daerah

di

bidang

non

pajak

serta

tercapainya target pendapatan daerah bidang non pajak.


(6)

Kegiatan

Penghapusan

Barang

Inventaris

Dinas

Pendapatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


421.135.478,-. Hasil kegiatan adalah terinventarisasinya penghapusan
barang milik daerah pada Dinas Pendapatan.
(7)
Kegiatan sinkronisasi PBBKB Tahun 2010 yang dilaksanakan Dinas
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
156

Pendapatan Provinsi Jawa Barat,

dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 88.350.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya


pendapatan daerah dari sektor pajak daerah.
(8)

Kegiatan Perhitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2010


yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 393.980.000,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya pendapatan daaerah dari sektor pajak daerah.

(9)

Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Program Dana Bagi Hasil


Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Wilayah III, yang dilaksanakan
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah
III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dan
monitoring Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
di Wilayah III.

(10)

Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Dana Bagi


Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) T.A. 2010 di Wilayah II Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat. dengan alokasi
anggaran sebesar

Rp.

200.000.000,-.

Hasil

kegiatan adalah

terlaksananya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi Dana Bagi


Hasil Cukai Tembakau (DBHCT).
(11)

Kegiatan pengadaan alat perlengkapan kantor yang dilaksanakan


Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah
II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
250.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

termanfaatkannya

aset

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dikelola BKPP Wilayah II untuk


menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi.
(12)

Kegiatan Rehabilitasi MCK Aula Rapat dan MCK Mess Pegawai pada
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah
II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 409.500.000,-. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya sarana
dan prasarana yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, pokok
dan fungsi.

(13)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Sumber Pendapatan Asli Daerah


yang dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
231.380.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya data akurat realisasi
penerimaan DBH BPHTB Bagian Provinsi dan kabupaten/kota se Jawa
Barat; terpahaminya Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah khususnya persiapan implementasi
BPHTB

sebagai

pajak

kabupaten/kota;

tersusunnya

kebijakan

pendapatan daerah yang bersumber dari PAD Provinsi; serta


terfasilitasinya pengembangan sumber PAD kabupaten/kota terkait
pengalihan

kewenangan

pengelolaan

pajak

ke

kabupaten/kota

berdasarkan Undang Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
157

dan Retribusi Daerah.


(14)

Kegiatan Fasilitasi Perhitungan Potensi Dana Bagi Hasil Pendapatan


Daerah dari sektor sumber Daya Alam yang dilaksanakan Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 338.100.000,-. Hasil kegiatan adalah
terkoordinasinya Pengkajian Perhitungan Potensi Dana Bagi Hasil SDA
dengan Kementerian Keuangan; teridentifikasi data lifting migas
Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota untuk triwulan IV Tahun
2009; terlaksananya penyaluran DBH Migas Triwulan I tahun 2010.

(15)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan


yang dilaksanakan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
59.745.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peran serta fungsi
Tim ekstensifikasi dan intensifikasi PPh OPDN dan PPh Pasal 21
Provinsi Jawa Barat; tercapainya realisasi lifting dan penyaluran DBH
migas dan panas bumi untuk daerah penghasil migas dan panas bumi
di Jawa Barat; meningkatnya persamaan persepsi dalam penyusunan
data dasar yang akurat

untuk perhitungan alokasi DAU dan

DAK

Provinsi Jawa Barat.


(16)

Kegiatan Asistensi, Konsultasi, dan Evaluasi APBD Provinsi Jawa Barat


dan Kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 168.200.000,-. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya APBD TA 2010


dan RAPBD 2011 Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta RAPBD
kabupaten/kota tahun anggaran 2010 dan RAPBD 2010 Perubahan
secara tepat waktu.
(17)

Kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Kepada


SKPD

Provinsi

dan

Kabupaten/kota

yang

dilaksanakan

Biro

Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 75.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersosialisasikannya
pengelolaan keuangan kepada OPD provinsi dan kabupaten/kota.
(18)

Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Evaluasi


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan

Rancangan Peraturan

Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban APBD Tahun


Anggaran 2009 yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 230.974.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersusunnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat

dan

Peraturan

Gubernur

Jawa

Barat

tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2009 dan


terevaluasinya

Pertanggungjawaban

Pelaksanaan

APBD

kabupaten/kota tahun anggaran 2009 secara tepat waktu.


(19)

Kegiatan Penyusunan Pertanggungjawaban Keuangan Setda sebagai


SKPKD dan PKKD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2009 yang dilaksanakan Biro Keuangan

Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
158

Rp.

150.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah tersusunnya

laporan

pertanggungjawaban keuangan Setda sebagai SKPKD dan PKKD serta


Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2009 secara tepat waktu.
(20)

Kegiatan Validasi Data keuangan dan Fisik Aset Milik Setda yang
dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tervalidasinya data keuangan dan fisik asset milik setda.

(21)

Kegiatan Fasilitasi Pemberian Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang


dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya fasilitasi pemberian bagi hasil dan bantuan keuangan
secara akurat.

(22)

Kegiatan Konsolidasi Pengelolaan Keuangan dilingkungan Internal Biro


dan OPD Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Keuangan
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 495.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya konsolidasi
pengelolaan keuangan daerah dilingkungan Setda dan OPD Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2010.

(23)

Kegiatan

Penatausahaan,

Rekonsiliasi

dan

Laporan

Keuangan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Keuangan


Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

173.750.000,-.

keuangan

Hasil kegiatan adalah tersusunnya

Pemerintah

Provinsi

Jawa

Barat

laporan

tahun

2009;

terselesaikannya kasus TP-TGR dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa


Barat; terekonsiliasinya data Pendapatan Pajak Daerah.
(24)

Kegiatan Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran APBD Provinsi Tahun


Anggaran 2011 Murni dan Tahun Anggaran 2010 Perubahan yang
dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 660.253.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersusunnya Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
dan rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan
APBD secara tepat waktu.

(25)

Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan BLUD RSUD Al Ikhsan yang


dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya pengelolaan keuangan BLUD RSUD Al Ikhsan.

(26)

Kegiatan Penyusunan Standar Analisa Belanja Provinsi Jawa Barat


yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersusunnya standar analisa belanja Provinsi Jawa Barat.

(27)

Kegiatan Fasilitasi Pengumpulan informasi Rokok/Tembakau Kena


Cukai Ilegal yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

200.000.000,-. Hasil pelaksanaa kegiatan adalah terselenggaranya


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
159

program pemerintah kepada Provinsi Jawa Barat dibidang cukai hasil


tembakau

dengan

tersedianya

data/informasi

mengenai

rokok/tembakau kena cukai illegal di Jawa Barat.


2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Adanya persyaratan ketat dan wajib dipenuhi dari pihak BPN terhadap
pernsertifikatan tanah. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses
pensertifikatan tanah dibuat kesepakatan bersama antara pihak
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak Kanwil BPN. Selain itu
lebih ditingkatkan proses pendaftaran/pencatatan tanah ke BPN sambil
mengumpulkan/ menyiapkan data pendukungnya.

(2)

Permasalahan alokasi anggaran disimpan pada anggaran perubahan


kurang tepat, karena waktu yang terlalu singkat sehingga pelaksanaan
kegiatan kurang efektif dan hasilnya tidak optimal, sebagai solusi
jadwal kegiatan disusun seefektif mungkin agar hasilnya tercapai lebih
optimal.

j) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian

Kinerja Dan Keuangan


Pelaksanaan Program
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal yang dilaksanakan
OPD/Biro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.667.113.500,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya
Renstra, Renja, RKA,DPA, LAKIP, LKPJ,LPPD Laporan Bulanan, Triwulanan dan
Semesteran; terlaksananya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
sebagai bahan untuk pemantauan dan monitoring, evaluasi dan penentuan
kebijakan program.
k) Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Fasilitasi

Penyelidikan Tindak

Pidana

Narkotika

yang

dilaksanakan Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terselenggaranya penyelidikan tindak pidana Narkoba.
(2)

Fasilitasi Pengawasan dan Pengendalian asset Hasil Rampasan (barang


bukti) yang dilaksanakan Sekretariat Badan Narkotika Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terfasilitasinya

pemusnahan

asset

hasil

rampasan barang bukti narkoba di Jawa Barat.


(3)

Fasilitasi

Pengawasan

Prekursor

Narkotika

yang

dilaksanakan

Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya upaya pengawasan precursor Narkotika.
(4)

Fasilitasi Operasi dan Razia Terkait Bidang Narkoba di Jawa Barat yang

dilaksanakan Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat,


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
160

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan


adalah terselenggaranya pengendalian operasi dan razia terkait bidang
Narkoba di Jawa Barat.
(5)

Fasilitasi Proses Penyidikan Tindak Pidana Narkotika yang dilaksanakan


Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terselenggaranya proses penyidikan tindak pidana Narkoba.

(6)

Kegiatan Peningkatan Kinerja Pemeliharaan Trantibum di Jawa Barat


yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 127.750.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan trantibum di daerah
perbatasan; terlaksananya penyelenggaraan penertiban asset milik
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di kabupaten/kota.

(7)

Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Secara


Terkoordinasi yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 67.220.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penegakan


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2001 tentang
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun
2001

tentang

Pengambilan

dan

Pemanfaatan

Air

Permukaan,

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2003 tentang


Retribusi Pelayanan laboratorium Kemetrologian, Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Air
Tanah.
(8)

Kegiatan

Pemantapan

Bela

Negara

bagi

Satuan

Linmas

Kabupaten/kota di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan kesatuan


Bangsa Politik dan Pelindungan Masyarakat Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran bela negara bagi 120
orang Anggota Satuan Linmas Kabupaten/kota di Jawa Barat dan
menumbuhkan rasa kecintaan terhadap tanah air serta mendorong
berkembangnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
(9)

Kegiatan

Fasilitasi

Penyelenggaraan

Pemeliharaan

Ketentraman,

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat yang


dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terkoordinasinya Pemerintah Provinsi, Polda Jawa
Barat

dan

instansi

terkait

lainnya

dalam

penyelenggaraan

pemeliharaan ketentraman ketertiban umum di Jawa Barat.


2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Permasalahan dalam kegiatan koordinasi dengan Instansi Vertikal,


anggaran tersedia tidak memadai hanya teralokasi untuk 6 bulan.

Solusinya adalah melaksanakan koordinasi melalui media telepon.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

161

(2)

Permasalahan dalam koordinasi perlindungan Masyarakat belum


adanya

peraturan

perundang-undangan

yang

dapat

dijadikan

pedoman sebagai acuan petunjuk pelaksanaan kelinmasan di daerah.


Solusi yang dilakukan adalah membuat terobosan dengan menerbitkan
Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2007

tentang Pedoman

Pembinaan Perlindungan Masyarakat di Provinsi Jawa Barat.

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


a) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Bulan Bhakti Gotong Royong


Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten/kota dan provinsi yang
dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

dan

Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

90.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke


VII, dilaksanakan di 9 (sembilan) kabupaten/kota (Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Garut, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bandung).
(2)

Kegiatan Peningkatan Kinerja POSYANDU dan Sistem Informasi


Posyandu

(SIP)

yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya rakor Posyandu, pelatihan Pokjanal Posyandu
tingkat kecamatan, sosialisasi program Posyandu, pelatihan kader
posyandu tingkat desa sebanyak 120 orang, penilaian Posyandu
tingkat provinsi.
(3)

Kegiatan Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan


Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 168.350.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya temu kader


pemberdayaan yang diikuti kader Pemberdayaan Masyarakat dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari 17 Kabupaten
sebanyak 200 orang.
(4)

Kegiatan Pemasyarakatan dan Pengembangan Gelar Teknologi Tepat


Guna (TTG) Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional yang dilaksanakan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya persiapan


mengikuti Gelar TTG Nasional XII yang diikuti oleh 26 Kabupaten/kota
dan Partisipasi Pengrajin TTG Jawa Barat dalam Gelar TTG XII
Nasional di Yogyakarta.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

162

(5)

Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat melalui TNI


Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Bhakti Siliwangi Manunggal
Satata Sariksa (BSMSS) yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat,
alokasi anggaran sebesar Rp. 675.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya TMMD ke 84 di 5 Kabupaten (Kabupaten Cianjur,
Kabupaten

Garut,

Kabupaten

Karawang,

Kabupaten

Subang,

Kabupaten Bekasi), terlaksananya TMMD ke 85 di 6 Kabupaten/kota


(Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Depok), serta
terlaksananya Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) di
22 Kabupaten/kota yang berada dibawah PKO KODAM III/Siliwangi.
2) Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dalam pelaksanaan program di atas adalah kurangnya
Posyandu Mandiri dan kaderisasi petugas Posyandu. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, diadakan sosialisasi, pelatihan kader Posyandu dan
mengoptimalkan

Tim

Pokjanal

Posyandu

Provinsi,

Kabupaten

Kota,

Kecamatan, dan Pokja desa/kelurahan.

b) Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa.


1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan

Fasilitasi

Teknik

Penyusunan

Profil

Desa

dan

Penyelenggaraan Perencanaan Partisipatif Masyarakat Desa (P3MD)


bagi Aparat Kecamatan yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlatihnya 26 peserta aparat kecamatan untuk pembuatan
perencanaan partisipatif masyarakat desa, dan 26 aparat kabupaten/
kota dalam teknik penyusunan profil desa/kelurahan.
(2)

Kegiatan Operasionalisasi Desa Membangun menuju Desa Peradaban


yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

dan

Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 3.500.000.000,- dan setiap desa diberi bantuan
keuangan sebesar Rp. 1.000.000.000,-, yang didistribusikan dalam dua
tahap (tahap I sebesar Rp. 600.000.000,- dan tahap II sebesar
Rp. 400.000.000,-). Hasil kegiatan adalah terlaksananya pekerjaan
pembangunan fisik/infrastruktur dan penguatan ekonomi masyarakat
melalui BUMDEs di 100 lokasi Desa Membangun Menuju Desa
Peradaban.
(3)

Kegiatan Penunjang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat


(PNPM)

Mandiri

yang

dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.441.850.000,-. Hasil kegiatan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
163

adalah terlaksananya pelatihan administrasi keuangan bagi pengelola


PNPM Mandiri Perdesaan sebanyak 50 orang; terlaksananya rapat
koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan sebanyak 50 orang; terlaksananya
kegiatan pameran partisipasi gelar karya pemberdayaan masyarakat
expo dan award Tahun 2010; terlaksananya kegiatan revitalisasi FK
dan FT dan UPK; terlaksananya publikasi PNPM Mandiri perdesaan
melalui media elektronik; terlaksananya kegiatan sinkronisasi program
PNPM Mandiri Perdesaan; terlaksananaya Bintek Badan Kerjasama
Antar desa (BKAD) PNPM Mandiri Perdesaan; terlaksananya rapat
kerja antar Satker PNPM Mandiri Perdesaan; terlaksananya lomba unit
pengelola kegiatan (UPK); terlaksananya rapat koordinasi PNPM
Mandiri Perdesaan di Jawa Barat; terlaksananya Work Shop PNPM
Mandiri Perdesaan; terlaksananya publikasi PNPM Mandiri Perdesaan;
terlaksananya fasilitasi kegiatan Gubernur nganjang ka desa Nagrak
Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi; terlaksananya kegiatan
semiloka

PNPM

Mandiri

Perdesaan;

terlaksananya

rapat

kerja

Triwulanan Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan di Jawa Barat;


terselenggaranya kegiatan pemetaan (road map) dan evaluasi
Program PNPM Mandiri Perdesaan.
(4)

Kegiatan Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan Desa yang


dilaksanakan

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

dan

Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 129.000.000,00,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pembinaan di beberapa Desa dan monitoring evaluasi
bantuan

keuangan

ke

pemerintah

desa

dalam

rangka

penyelenggaraan urusan pemerintahan desa (bantuan keuangan untuk


setiap desa sebesar
(5)

Rp. 15.000.000,-).

Kegiatan perlombaan Desa dan Kelurahan yang dilaksanakan Badan


Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 530.000.000,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

Penilaian

Perlombaan

Desa/Kelurahan yang dilaksanakan di 26 Kabupaten/kota se Jawa


Barat.
(6)

Kegiatan

Fasilitasi

Penyelenggaraan

Administrasi

Pemerintahan

Desa/Kelurahan dan Kebijakan Penetapan dan Penegasan Batas Desa


yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 361.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan kebijakan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat terhadap pemantapan pemerintahan desa.
2) Permasalahan dan Solusi.
(1)

Kompleksitas masalah yang selama ini dihadapi perdesaan yaitu


masalah kehidupan masyarakat, salah satu persoalannya adalah aspek
kewilayahaan yang disebabkan terjadinya perubahan fungsi lahan.

solusi dari permasalahan tersebut


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

adalah sosialisasi peraturan


164

perundang-undangan yang mengatur tentang tata ruang desa

dan

pedoman penetapan dan penegasan batas desa, perlu dilakukan


secara kontinyu guna meningkatkan pembangunan perdesaan.
(2)

Terjadinya konflik batas desa diperbatasan, disebabkan belum


optimalnya upaya Pemerintah Kabupaten/kota untuk melaksanakan
penetapan dan penegasan batas desa yang menjadi kewajibannya,
sesuai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun
2006 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Untuk
menghindari terjadinya konflik dalam penetapan batas desa, harus ada
sinergitas antara berbagai level pemerintahan yang mengelola urusan
perdesaan, baik antara pemerintah, Kabupaten/kota maupun Provinsi
serta dengan berbagai stakeholders di masyarakat.

(3)

Keterlambatan dan ketidaklengkapan data inventaris tanah kas desa


yang disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berakibat tidak
terdatanya titi sara, carik, tanah kuburan dan tanah pengangonan di
kabupaten/kota se Jawa Barat. Solusinya adalah mengalokasikan
dalam APBD kabupaten/kota untuk pendataan tanah kas desa di
wilayah masing-masing agar dapat dipertanggungjawabkan.

(4)

Kemampuan aparat desa terutama didalam manajemen pemerintahan,


pembangunan, dan kemasyarakatan belum maksimal. Solusi perlu
adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
aparat desa didalam manajemen pembangunan desa

(5)

Profil desa yang terdiri dari data dasar keluarga, data

potensi

desa/kelurahan dan data tingkat perkembangan desa/kelurahan belum


terwujud

di

seluruh

desa/kelurahan.

Solusi

profil

desa

perlu

diwujudkan melalui pendataan profil desa yang dilakukan aparat desa


bersama masyarakat, dan pembentukan jaringan informasi data yang
on line.
(6)

Kondisi sarana dan prasarana desa seperti jalan desa, kantor desa,
sarana ekonomi dan sarana sosial kondisinya banyak yang rusak/tidak
memenuhi standar. Solusinya melalui pemberian stimulan/bantuan
dari Pemerintah diprioritaskan.

(7)

Seluruh desa di Jawa Barat dalam melaksanakan pembangunannya


belum berdasarkan pada pola tata desa yang mengarah pada
pelaksanaan pembangunan desa. Solusinya adalah setiap desa harus
memiliki pola tata ruang desa yang disusun oleh aparat dan
masyarakat dengan fasilitasi dari tingkat provinsi, kabupaten, dan
kecamatan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

165

22. URUSAN SOSIAL


a) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT),
Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Peningkatan Penanganan Lanjut Usia dalam Panti

yang

dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

terlaksananya

Rp.

2.776.525.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

pembinaan dan terlayaninya Lanjut Usia sehingga

dapat menikmati hari tua nya dengan tentram

dalam rumah

perlindungan Sosial sebanyak 350 orang lanjut usia


(2)

Kegiatan Penanganan Gelandangan dan Pengemis yang dilaksanakan


Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 1.884.340.000,-. Hasil kegiatan adalah Terbinanya

sikap dan kemauan gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi


Sosial Bina Karya

(BRSBK) sebanyak 250 orang, Sub Unit Rumah

Rehabilitasi Sosial Bina (RSB) Mandiri sebanyak 100 orang dan Sub
Unit Rumah Persinggahan sebanyak 450 orang sehingga mereka
mampu untuk hidup mandiri
(3)

Kegiatan

Peningkatan Penanganan Wanita Tuna Susila yang

dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

1.422.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Bimbingan Sosial, mental dan keterampilan bagi Eks


Wanita Tuna Susila sebanyak

200 orang di Balai Rehabilitasi Sosial

Karya Wanita (BRSKW) dan 80 orang di Sub Unit Rumah Rehabilitasi


Sosial Karya Wanita (RSKW) sehingga dapat melaksanakan kehidupan
sesuai dengan norma dan kaidah kehidupan manusia di masyarakat.
(4)

Kegiatan Rehabilitasi Sosial

Penyandang Cacat dalam panti yang

dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

1.340.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya rehabilitasi sosial penyandang cacat di dalam panti


sebanyak

100

orang

penyandang

Cacat

sehingga

mampu

melaksanakan fungsi sosialnya dan diharapkan dapat hidup secara


mandiri.
(5)

Kegiatan

Pemberdayaan Sosial Remaja yang dilaksanakan Dinas

Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 2.026.952.500,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya bimbingan
bagi anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di dalam
panti sebanyak 240 orang di Balai Pengembangan Sosial Bina Remaja
(BPSBR) dan 120 di Rumah Pengembangan Sosial Bina Remaja
(RPSBR) sehingga pengetahuan dan keterampilan remaja Putus
Sekolah meningkat dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara
mandiri.
(6)

Kegiatan Perlindungan dan Pelayanan Sosial anak terlantar yang


dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi

anggaran sebesar
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

Rp.

359.725.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah
166

terlaksananya bimbingan sosial bagi 60 orang tua anak terlantar dan


100 orang anak jalanan serta sosialisasi kegiatan perlindungan dan
pelayanan Sosial anak terlantar.
(7)

Kegiatan

Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Keluarga

Berumah Tidak layak Huni yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 82.080.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya Bimbingan Sosial bagi 160 orang
Keluarga berumah tidak layak huni (KBTLH).
(8)

Kegiatan Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam kelompok Usaha


Bersama yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 112.650.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya bimbingan motivasi bagi 300 orang Keluarga
Binaan Sosial (KBS) Keluarga miskin.

(9)

Kegiatan Akses Perlindungan Lanjut Usia terlantar di Luar panti yang


dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

112.650.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya bimbingan motivasi calon pendamping Lanjut Usia (LU)


12 orang, pengurus Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) 44 orang,
bimbingan keterampilan Usaha Ekonomis Produktif (UEP)

50 orang,

Bakti Sosial Hari Lanjut Usia 3 PSTW dan 3 Karang Lanjut Usia.
(10) Kegiatan Sosialisasi Penyebarluasan Informasi Pencegahan HIV AIDS
dan Bimbingan Sosial Keterampilan bagi ODHA yang dilaksanakan
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 169.550.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
bimbingan sosial bagi 30 orang ODHA tidak mampu, 40 orang Tuna
Sosial dan terlaksananya sosialisasi informasi pencegahan HIV/AIDS
bagi 50 orang resiko tinggi.
(11) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Adat yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 102.768.000,-. Hasil kegiatan adalah
Terlaksananya Bimbingan social bagi 240 orang Keluarga Binaan Sosial
(KBS) masyarakat adat.
(12) Kegiatan

Pencegahan Anak Nakal dan Korban Narkotika berbasis

Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 98.600.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya Bimbingan Sosial kewirausahaan Eks Anak Nakal
Korban Narkotika (ANKN) sebanyak 25 orang dan terbentuknya 2 Tim
Pencegahan Anak Nakal Korban Narkotika (ANKN).
(13) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika

di Balai Rehabilitasi

Pamardhi Putra (BRSPP) Lembang yang dilaksanakan Dinas Sosial


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 938.055.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Bimbingan


Sosial, mental, fisik dan keterampilan Eks Korban Narkotika sebanyak
75 orang
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

167

(14) Kegiatan Peningkatan Pelestarian Nilai Kepahlawanan dan Kejuangan


yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 37.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya identifikasi 10 orang PKRI, 305 orang janda PKRI dan 6
orang keluarga Pahlawan.
(15) Kegiatan

Penanganan

Penyandang

cacat

di

masyarakat

yang

dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

terlaksananya

Rp.

757.370.000,-.

bimbingan

sosial

Hasil

kegiatan

keterampilan

bagi

adalah

500

orang

penyandang cacat yang tersebar di Kabupaten/kota.


(16) Kegiatan Perlindungan Sosial Anak yang dilaksanakan Dinas Sosial
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 3.886.282.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya fungsi Sosial


anak

yang

mengalami

hambatan

fungsi

Sosialnya

di

Balai

Pengembangan Sosial Asuhan Anak (BPSAA) Subang 80 orang, 80


orang

di

Rumah

Perlindungan

Sosial

Asuhan

Anak

(RPSAA)

Ciumbuleuit, 60 orang di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak


(RPSAA) Bogor, 8 orang Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak
(RPSAA) harapan Bunda Cimahi dan 80 orang Rumah Perlindungan
Sosial Petirahan Anak (RPSPA) Cisurupan Garut.
(17) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak nakal di Balai Rehabilitasi Sosial
Marsudi Putra (BRSMP) yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 691.012.500,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya bimbingan sosial, mental, fisik
dan keterampilan 65 orang anak nakal sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya secara wajar.
(18) Kegiatan

Peningkatan

Kepahlawanan

dan

Koordinasi
Kejuangan

dan

Fasilitasi

yang

Organisasi

dilaksanakan

Biro

Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 239.836.300,-. Hasil

pelaksanaan

kegiatan ini adalah terlaksananya rapat koordinasi badan pembina


pahlawan daerah se-jawa barat
kabupaten/kota

se-Jawa

Barat,

diikuti oleh 100 peserta utusan


pembinaan

dan

penanganan

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan di Jawa Barat


diikuti 100 peserta tenaga pendidik dan generasi muda utusan dari
kabupaten/kota se-Jawa Barat dan napak tilas pahlawan nasional ke
Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti 40 peserta tenaga pendidik utusan
dari kabupaten/kota se Jawa Barat.
(19) Koordinasi dan Fasilitasi Penanganan Wanita Tuna Susila (WTS),
Lansia, Penyandang cacat dan Pelaksanaan Hari-Hari Besar yang
dilaksanakan Biro Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 50.955.000,-. Hasil

kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi penanganan


anak, lansia, wts, penyandang cacat dan pelaksanaan peringatan hari
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

168

Lanjut Usia (HALUN), Hari Anak Nasional (HAN), Hari Internasional


Penyandang Cacat (HIPENCA) Tingkat Provinsi Jawa Barat.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Jumlah sasaran garapan PMKS pada Tahun Anggaran 2010 sebesar


5.453 Orang atau sebesar 0.15 % dibandingkan dengan Jumlah PMKS
di Jawa Barat (+ 3,6 Juta Orang), masih jauh dari target minimal yang
ditetapkan berdasarkan standard Pelayanan Minimal (Kepmensos/
Peraturan Menteri Sosial No. 129/HUK 120 Tahun 2008 Tentang
Standar

Pelayanan

Minimal

Bidang

Sosial

Provinsi,

Daerah

Kabupaten/kota ) yaitu sebesar 10% dari jumlah PMKS tahun yang


bersangkutan. Oleh karena itu untuk meningkatkan jumlah sasaran
PMKS yang ditangani ini diupayakan antara lain melalui :
(a) Peningkatan

sasaran

penanganan

melalui

Anggaran

Dekonsentrasi (APBN), Tahun 2011 dari Dana Dekonsentrasi


direalisasikan sasaran sebanyak 3.005 Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan

1.555 Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS).


(b) Menghimbau Pemerintah daerah Kabupaten/kota melalui APBD
Kabupaten/kota;

Mengajukan

usulan

peningkatan anggaran

penanganan PMKS untuk Tahun Anggaran 2011.


(2)

Data Base permasalahan kesejahteraan sosial di Jawa Barat belum


optimal, karena Instansi Sosial Kabupaten/kota belum secara periodik
menyampaikan informasi data ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,
sehingga ketersediaan data yang akurat dan mampu mendukung
kelancaran serta keberhasilan proses perencanaan program belum
optimal. Untuk pemenuhan data kegiatan, masih diperlukan koordinasi
dan komunikasi intensif dengan Instansi Sosial Kabupaten/kota terkait.
Untuk itu diharapkan untuk memacu/mengakselerasi ketersediaan
data base permasalahan kesejahteraan sosial di Kabupaten/kota, perlu
diupayakan hal-hal sebagai berikut :
(a) Dialokasikannya anggaran pendataan pada APBD Provinsi Jawa
Barat yang diperuntukkan untuk menstimulus ketersediaan data
di Kabupaten/kota, yaitu sebagai dana pengadaan monografi data
PMKS dan PSKS pada Instansi Sosial Kabupaten/kota;
(b) Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dengan Instansi Sosial Kabupaten/kota
membangun

kesepahaman

dan

kesepakatan

untuk

mengenai

pentingnya data yang akurat, lengkap dan berkelanjutan untuk


mewujudkan daya guna dan hasil guna program di Jawa Barat;
(c) Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas Instansi Dinas Sosial
Kabupaten/kota yang difasilitasi oleh Dinas Sosial Provinsi melalui
APBD Provinsi dan atau Dana Dekonsentrasi, untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan data.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

169

(3)

Peningkatan
(PMKS)

Kesejahteraan

dan

Peningkatan

Penyandang

Masalah

Peran/Kemampuan

Kesejahteraan

Potensi

Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang direalisasikan melalui Program dan


Kegiatan Kesejahteraan Sosial merupakan suatu proses berkelanjutan
yang perlu dilaksanakan secara terpadu, terkoordinir dan sinergis oleh
berbagai

pihak

terkait

baik

di

tingkat

Pusat,

Provinsi

dan

Kabupaten/kota. Hasil pelaksanaan program kesejahteraan social yang


direalisasikan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2010,

belum

sepenuhnya

ditindaklanjuti

oleh

Kabupaten/kota,

sehingga proses keberfungsian social dan kemandirian PMKS serta


pengembangan/peningkatan peran dan fungsi PSKS hasil binaan
masih mengalami berbagai hambatan. Untuk hal tersebut, perlu
adanya upaya yang intensif dan periodic dari Dinas Sosial Provinsi
untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi terwujudnya kesatuan
program penanganan yang berkelanjutan dalam upaya mengawal
optimalisasi program yang berdaya guna dan berhasil guna, dalam arti
setiap hasil binaan dapat mencapai kemandiriannya dan peran
sertanya untuk mewujudkan pemenuhan kesejahteraan sosial di
masyarakat.
(4)

Belum sinerginya program penanggulangan eks korban napza antar


instansi terkait dan BNP solusinya mengusulkan kepada BNP untuk
merancang penanganan penanggulangan masalah napza secara
terpadu antar instansi terkait dengan penguatan institusi local dengan
juklak juknis dan rancangan Sinergityas dari BNP.

(5)

Permasalahan

WTS,

Gelandangan

dan

pengemis

memerlukan

penanganan bersama baik lintas serktoral atau lintas daerah


kabupaten/kota. Hal ini belum adanya kesepakatan yang dipayungi
oleh Biro Otonomi Daerah.
b) Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS)
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Sosial Bagi Pelaku Usaha


Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.102.150.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya penyuluhan dan bimbingan sosial bagi
30 tenaga penyuluh penyiar radio, 30 orang bagi organisasi sosial,
penyuluhan melalui radio penyuluhuan melalui media cetak (roll
banner) penyuluhan melalui media cetak (billboard) penyuluhan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di lingkungan Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat penyuluhan berbasis masyarakat Sosialisasi
pendayagunaan sumber dana sosial 30 orang dan fasilitasi pelaku
Usaha Kesejahteraan Sosial ( UKS) dalam rangka Hari Kesetiakawanan
Sosial Nasional (HKSN).

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

170

(2)

Kegiatan Pemberdayaan Karang Taruna dalam Pelaksanaan Usaha


Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 271.230.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya bimbingan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) bagi 52 orang Karang Taruna (KT), dan 60 orang Bimbingan
Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).

(3)

Kegiatan Peningkatan kemampuan tenaga Kesejahteraan Sosial pada


Balai Pelatihan Pekerja Sosial (BPPS) yang dilaksanakan Dinas Sosial
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan


pekerjaan sosial tingkat dasar 350 orang dan 90 orang pelatihan
teknis manajemen kesejahteraan sosial.
(4)

Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program Aspek


Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan Dinas Sosial
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 66.475.000,-. Hasil kegiatan adalah terjalinnya koordinasi program


dan kegiatan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dengan
kabupaten/kota serta temu konsultasi Mitra Praja Utama bidang
kesejahteraan sosial.
(5)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penanganan Penyalahgunaan


Narkotika di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pengembangan
Sosial Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 47.418.500,-. Hasil kegiatan adalah, terfasilitasinya
pelaksanaan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)
untuk Tingkat Jawa Barat dilaksanakan tanggal 27 Juni 2010 di Kota
Bekasi.

(6)

Fasilitasi Pembentukan dan Pembinaan Desa Siaga Narkoba, yang


dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
Meningkatnya partisipasi masyarakat dengan terbentuknya pilot
project desa siaga di Wilayah timur dan barat BKPP Jawa Barat.

(7)

Fasilitasi Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Penyuluh Pencegahan


Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
(P4GN) bagi tokoh masyarakat, agama, Pemuda, Pendidik, Ormas dan
aparatur yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersedianya 104 kader penyuluh P4GN berbasis
lingkungan.

2) Permasalahan dan Solusi


Belum

seluruh

Kabupaten/kota

terjangkau

oleh

kegiatan

Sosialisasi

Pendayagunaan Sumber dana Sosial sehingga Peraturan perundangundangan yang menyangkut tentang Sumbangan Sosial baik itu UU No. 9
Tahun 1961 tentang Pengumpulan uang atau barang maupun UU No. 22
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

171

tahun 1954 tentang Undian belum sepenuhnya tersosialisasikan. Solusinya,


untuk tahun mendatang telah direncanakan kembali kegiatan termaksud.

23. URUSAN KEBUDAYAAN


a) Program Pengembangan Nilai Budaya
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah


yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi bahasa dan sastra
daerah yang meliputi Lomba presenter berbahasa sunda sebanyak 1
kali dengan jumlah peserta 100 orang dan Lomba membaca puisi
berbahasa cirebon sebanyak 1 kali dengan jumlah peserta 100 orang;
terfasilitasinya penayangan sisindiran dalam rangka penyebarluasan
bahasa daerah di Jawa Barat melalui media elektronik sebanyak 1 kali;
temu sastra V MPU di Provinsi Lampung sebanyak 1 kali dengan
jumlah peserta 9 orang.

(2)

Kegiatan Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Kepurbakalaan,


Permuseuman, Sejarah dan Nilai Tradisional yang dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

2.850.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya dan tersusunnya dokumentasi nilai kesejarahan, nilai


tradisi dan permuseuman jawa barat melalui penyusunan dan
percetakan 1 (satu) naskah buku busana tradisional dan batik Jawa
Barat; launching dan peragaan busana tradisional dan batik Jawa
Barat sebanyak 1 kali; penyusunan 1 (satu) draft buku sejarah
Cirebon; seminar penyusunan buku sejarah Cirebon sebanyak 1 kali
dengan jumlah peserta 50 orang; penyusunan dan pencetakan 1
(satu) direktori museum di Jawa Barat; dan penyusunan 1 (satu) buku
pedoman permuseuman di Jawa Barat; tersusunnya draft buku
dokumentasi arsitektur bangunan tradisional di Jawa Barat sebanyak 1
naskah; terfasilitasinya monitoring pelaksanaan FKN oleh Kontingen
Keraton Jawa Barat di Palembang Sumatera Selatan sebanyak 1 kali
dengan jumlah peserta 15 orang; pembinaan permuseuman di Jawa
Barat melalui : terfasilitasinya lokakarya di Gd.Indonesia Menggugat
sebanyak 1 kali; tertatanya museum/rumah bersejarah Ibu Inggit
Garnasih sebanyak 1 kali; dan tersusunnya 1 (satu) draft naskah
Revitalisasi Keraton Jawa Barat; terfasilitasinya rangkaian kegiatan
International Conference On Sundanese Culture sebanyak 1 kali;
terlaksananya Perencanaan Pengembangan Aktivitas Seni Budaya di
Pedesaan melalui : terfasilitasinya workshop di 2 (dua) kabupaten
Cianjur dan Sumedang, dan tersusunnya 1 (satu)

naskah Buku

Perencanaan Pengembangan Aktivitas Seni Budaya di Pedesaan.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

172

(3)

Kegiatan Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaatan Benda Cagar


Budaya, Sejarah serta Nilai Tradisional Jawa Barat yang dilaksanakan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 550.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya studi teknis situs di Kawasan Jati Gede sebanyak 4 kali
dan situs/BCB sebanyak 25 situs; terpenuhinya tenaga teknis
konservasi dan juru pelihara Situs/BCB di Jawa Barat sebanyak 1 kali
dengan

jumlah

peninggalan

peserta

purbakala

50

orang;

Jarahnitra

terpenuhinya

Jawa

Barat

dokumentasi

sebanyak

1kali;

tercapainya publikasi dan sosialisasi peninggalan purbakala Jarahnitra


Jawa Barat sebanyak 1 kali.
(4)

Kegiatan Peningkatan Apresiasi Permuseuman Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pameran nasional kain tenun
tradisional di Manado sebanyak 1 kali; terlaksananya kegiatan
pameran hasil budaya dengan tema keragaman alat musik nusantara
di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1 kali; terlaksanakannya kegiatan
pameran keliling di Bakorwil II Kabupaten Purwakarta sebanyak 1 kali;
terlaksanakannya kegiatan Milangka Museum yang ke-30 sebanyak 1
kali; terlaksanakannya kegiatan pameran khusus Permuseuman dan
Kepurbakalaan Anggota MPU sebanyak 1 kali; terlaksanakannya
transiliterasi dan deskripsi naskah kuno sebanyak 1 naskah.

(5)

Kegiatan Pendukung Rehabilitasi dan Pemeliharan Museum Gesan Ulun


di

Sumedang

yang

dilaksanakan

Dinas

Pariwisata

dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar
monitoring

Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya


pelaksanaan

kegiatan

rehabilitasi

dan

pemeliharaan

Museum Geusan Ulun Sumedang sebanyak 12 kali.


(6)

Kegiatan

Fasilitasi

dan

Koordinasi

Upaya

Pelestarian

dan

Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 306.350.000,-.
Hasil kegiatan adalah terfasilitasi dan terkoordinasikannya upaya
pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
masyarakat Jawa Barat.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program diatas, ditemukan permasalahan yaitu;
(1)

Adanya permasalahan dengan pelaksanaan relokasi Situs Jati Gede


Kabupaten Sumedang yang melibatkan masyarakat di sekitar situs
tersebut. Masyarakat sekitar situs tersebut menghendaki penyelesaian
penggantian kompensasi lahan mereka terlebih dahulu baru kemudian
Pemerintah dapat merelokasi situs-situs tersebut;

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

173

(2)

Masih tingginya kecenderungan melemahnya penggunaan bahasa


daerah pada masyarakat Jawa Barat;

(3)

Masih banyaknya aset peninggalan sejarah yang masih belum


tersentuh sehingga dikhawatirkan hilang atau musnah;

(4)

Masih kurangnya apresiasi masyarakat terhadap eksistensi museum


sebagai salah satu obyek wisata budaya, obyek pendidikan dan sarana
penelitian.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah ;


(1)

Melakukan upaya pendekatan persuasif kepada masyarakat di sekitar


situs yang akhirnya dapat mengijinkan pemerintah melakukan studi
teknis

dan

pendokumentasian

terhadap

situs-situs

tersebut.

Menangguhkan upaya relokasi situs dan mendahulukan berbagai studi


teknis dan fotogrametri serta pendekatan sosial budaya. Di samping
itu

membuat

rekomendasi

kepada

OPD terkait untuk

segera

melaksanakan penyelesaian penggantian kompensasi lahan kepada


masyarakat agar rencana pembangunan waduk dapat berjalan dengan
lancar;
(2)

Melakukan upaya peningkatan frekuensi lomba dan apresiasi bahasa


dan sastra daerah kepada generasi muda Jawa Barat;

(3)

Melakukan upaya kerja sama dengan para tokoh/pakar kebudayaan


dan masyarakat yang terkait dengan tinggalan budaya tersebut untuk
kemudian melakukan upaya pendokumentasian dan inventarisasi
untuk menyelematkan aset budaya Jawa Barat;

(4)

Peningkatan pembinaan terhadap budaya daerah dalam rangka


mengikis nilai-nilai yang kurang relevan dengan kepribadian Jawa
Barat melalui festival budaya, pembinaan budaya yang berkelanjutan;

(5)

Melakukan upaya peningkatan frekuensi dan kualitas aktivitas museum


yang melibatkan peran serta masyarakat termasuk generasi muda dan
siswa sekolah yang dikemas melalui Gerakan Cinta Museum.

b) Program Pengelolaan kekayaan dan Keragaman Budaya


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Informasi dan Promosi Budaya di BP Anjungan


Jawa Barat TMII

yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
kegiatan pergelaran seni budaya se-Jawa Barat sebanyak 25 kali ;
terlaksananya

kegiatan

karnaval

prajurit

sebanyak

kali

;terlaksananya kegiatan kamonesan sabtu minggu sebanyak 1 kali;


terlaksananya kegiatan parade tari nusantara sebanyak 1 kali;
terlaksananya kegiatan parade lagu nusantara sebanyak 1 kali;
terdomentasikannya
terlaksananya

musik

kegiatan

dan

parade

lagu

islami

bentang

sebanyak

tembang

dan

kali;
kawih

parahyangan sebanyak 1 kali; terlaksananya kegiatan partisipasi pada


Kegiatan HUT TMII sebanyak 4 kali; terlaksananya kegiatan gema
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
174

perkusi sebanyak 1 kali; terlaksanakannya paket acara khusus di BP.


Anjungan Jawa Barat TMII sebanyak 1 kali.
(2)

Kegiatan Peningkatan Apresiasi Gelar Seni dan Minat Bakat Masyarakat


pada Seni Budaya Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya gelar
aneka ragam seni sebanyak 7 kali, 266 orang; pergelaran di malam
bulan purnama sebanyak

2 kali, 60 orang terselenggarakannya temu

karya taman budaya se-Indonesia di Riau sebanyak 2 kali, 8 orang;


terlatihnya

generasi

muda

pada

cabang

seni

pertunjukan;

terselenggaranya pergelaran dan seniman yang berkreasi pada


pergelaran

seni

dari

kabupaten/kota

sebanyak

25

kali;

terselenggaranya pergelaran dan seniman untuk penerimaan tamu


dari asia, sebanyak 50 orang.
(3)

Kegiatan

Apresiasi

Seni

dan

Film Daerah

Jawa

Barat,

yang

dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya hasil Penyusunan Kajian Film Daerah
Jawa Barat sebanyak 1 kali; terlaksananya lokakarya kajian film
daerah sebanyak 2 kali; terpenuhinya sarana pendukung kegiatan
sebanyak 1 kali; terlaksanakannya festival kesenian tingkat nasional
sebanyak 1 kali; terlaksanakannya pergelaran seni tayuban Jawa Barat
sebanyak 1 kali.
(4)

Kegiatan Pelestarian, Pengembangan, Pemanfaatan kesenian dan


perfilman Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
Pewarisan Seni Tradisi sebanyak 2 kali; terlaksananya festival bandung
2010 sebanyak 1 kali; terlaksananya pergelaran kesenian di ruang
publik,

objek

wisata

dan

kampung

seni

sebanyak

13

kali;

terlaksananya keikutsertaan duta Seni Pelajar se-Jawa dan Bali 2010


sebanyak 1 kali; terlaksananya peningkatan apresiasi masyarakat
terhadap seni sebanyak 4 kali; terlaksananya festival drama bahasa
sunda sebanyak 1 kali; terpenuhinya sarana penunjang kegiatan
sebanyak 1 paket.
(5)

Kegiatan Kemasan Musik Etnis untuk Kekinian dan Pesta Musik


Nusantara yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.908.500.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

kegiatan

kemasan musik etnis untuk kekinian dan pesta musik nusantara


sebanyak 1kali; terpenuhinya sarana penunjang kegiatan sebanyak 1
kali.
(6)

Kegiatan

Indigeneous

Culture

Appareance

(Tampilan

kreasi

kebudayaan Jawa Barat), yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan


Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
175

sebesar

Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya

pergelaran seni hasil seleksi di 4 wilayah Provinsi Jawa Barat sebanyak


4 kali yaitu Pergelaran Seni di wilayah I Kota Tasikmalaya sebanyak 1
kali yang diikuti oleh 10 kabupaten/kota; Pergelaran Seni di wilayah II
Kabupaten

Kuningan

sebanyak

kali

yang

diikuti

oleh

kabupaten/kota; Pergelaran Seni di wilayah III Kab. Karawang


sebanyak 1 kali yang diikuti oleh 5 kabupaten/kota, dan Pergelaran
Seni di wilayah IV Kabupaten Sukabumi sebanyak 1 kali yang diikuti
oleh 6 kabupaten/kota; serta terpenuhinya sarana penunjang kegiatan
sebanyak 1 kali.
(7)

Kegiatan Pembuatan Prototipe Bangunan Arsitektur Bambu Khas Jawa


Barat, yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp.

1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembuatan


prototipe arsitektur rumah bambu sebanyak 3 type khas Jawa Barat;
terpenuhinya sarana penunjang kegiatan sebanyak 1 kali.
(8)

Kegiatan Pengadaan Sarana Pameran yang dilaksanakan Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

terlaksananya

Rp.

500.000.000,-.

pengadaan sarana

Hasil

kegiatan

pameran knock

down

adalah
booth

sebanyak 50 set; terpenuhinya sarana penunjang kegiatan sebanyak 1


kali.
(9)

Kegiatan Dialog Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat melalui Media
Elektronik yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

1.000.000.000,-.

dengan

Hasil

alokasi

kegiatan

anggaran

adalah

sebesar

terselenggaranya

penyebarluasan informasi seni, budaya dan pariwisata jawa barat


melalui media elektronik sebanyak 10 episode yang disiarkan di
stasiun televisi swasta nasional.
(10) Kegiatan One Week Bamboo Lesson at Germany and Norway yang
dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan berupa peningkatan apresiasi
seni budaya daerah Jawa Barat melalui studi bambu di Jerman dan
Norwegia (yang dialihkan ke Paris karena even di Norwegia telah
berakhir sebelum perubahan APBD ditetapkan) sebanyak 1 kali dengan
lokasi 2 (dua) Negara.
(11) Kegiatan Unjuk Prestasi Budaya Kabupaten/kota Se Wilayah III yang
dilaksanakan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan

dan

Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

100.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya pagelaran seni dan budaya daerah sebagai apresiasi


masyarakat terhadap seni budaya.
(12) Kegiatan Unjuk Prestasi Budaya di Kabupaten/kota se Wilayah II, yang
dilaksanakan
Badan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

Koordinasi

Pemerintahan

dan
176

Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi


anggaran

sebesar

Rp.

100,000,000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya unjuk prestasi budaya sebanyak 1 kali pagelaran seni


tradisional

di

wilayah

II;

meningkatnya

revitalisasi

nilai-nilai

kebudayaan dan kearifan lokal yang selaras dengan perkembangan


jaman; berkembangnya jenis dan bentuk kegiatan pembangunan
kebudayaan yang mampu secara nyata berkonstribusi terhadap
peningkatan apresiasi dan kesejahteraan masyarakat.
(13) Kegiatan Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan Kesenian
Tradisional yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya unjuk prestasi kebudayaan daerah di wilayah I.
(14) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Seni dan Budaya Jawa
Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 24.335.000,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasi dan terkoordinasikannya pengelolaan seni
dan budaya Jawa Barat.

2) Permasalahan dan Solusi


Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu ;
(1)

Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya

di

Pemerintahan (baik di provinsi maupun kabupaten/kota) yang memiliki


kompetensi dan latar belakang seni sehingga pengelolaan aspek
kesenian dirasakan belum optimal;
(2)

Belum adanya standar dalam penyelenggaraan sebuah aktivitas


kesenian sehingga akan terkendala manakala diselenggarakan sebuah
even kesenian yang bertaraf internasional;

(3)

Adanya peningkatan potensi memudarnya pengetahuan dan kecintaan


masyarakat khususnya generasi muda terhadap seni budaya daerah
yang kian bersaing dengan unsur budaya asing;

(4)

Adanya peluang positif bagi Jawa Barat (Indonesia) untuk melakukan


upaya pendaftaran dan pematenan hak dan karya cipta berbagai aset
seni budaya daerah di mata dunia dengan adanya pengakuan dari
UNESCO terhadap angklung sebagai warisan dunia yang berasal dari
Indonesia, menyusul batik yang telah lebih dahulu ditetapkan pada
tahun 2009.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah ;


(1)

Membentuk Tim Kreatif sebagai bentuk peningkatan kemitraan


dengan para seniman dan budayawan di samping untuk mengurangi
kekurangan kompetensi SDM yang ada. Direkomendasikan kepada
Pemerintah (baik provinsi maupun kabupaten/kota) untuk mengisi
kekosongan kursi di pemerintahan dengan sejumlah sarjana di bidang

seni ;
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

177

(2)

Mempelajari tata cara penyelenggaraan even kesenian khususnya


yang melibatkan artis mancanegara sebagai bahan untuk menyusun
standar pelayanan minimal (SPM) Bidang Kesenian;

(3)

Meningkatkan

frekuensi

pagelaran/aktivitas

seni

budaya

yang

melibatkan masyarakat di seluruh wilayah di Jawa Barat;


(4)

Melakukan

upaya-upaya

kerjasama

dengan

sejumlah

pihak

(perusahaan/institusi/lembaga masyarakat) agar turut berperan serta


dalam upaya peningkatan apresiasi seni budaya daerah Jawa Barat;
(5)

Meningkatkan kuantitas sarjana seni yang diterjunkan di sejumlah


daerah di Jawa Barat melalui pemberdayaan sarjana seni (yang telah
tertuang dalam rencana APBD 2011);

(6)

Meningkatkan frekuensi promosi dan kerjasama di bidang seni budaya


dengan pihak luar negeri sebagai upaya pengenalan hasil karya seni
budaya daerah (Jawa Barat) yang merupakan kekayaan budaya dan
telah menjadi jati diri bangsa Indonesia.

24. URUSAN STATISTIK


Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
(1)

Kegiatan Pengembangan Informasi dan Data Pembangunan Jawa Barat yang


dilaksanakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.460.051.000,-. Hasil
yang dicapai adalah terwujudnya pelayanan data informasi yang didukung
Teknologi Informasi.

(2)

Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Statistik Pertanian, yang


dilaksanakan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-.
Aplikasi Data Centre,

Hasil kegiatan adalah tersedianya

Peningkatan Fitur dan Pengembangan Website,

Aplikasi Data Entry dengan HP Injection, Konten Database Berbasis GIS,


Colocation Web Server, Pengadaan Server Untuk Web Server, Pengadaan
Server Jaringan Komputer, Pembelian Alat Pendukung Jaringan Komputer,
Diseminasi Sistem Informasi Manajemen Pertanian
(3)

Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Perkebunan yang dilaksanakan


Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan
sebesar

Rp.

251.990.000,-.

Hasil

kegiatan

alokasi anggaran

adalah

terfasilitasinya

Pengumpulan Data dan Informasi Perkebunan (Semesteran dan Tahunan)


dari 20 Kabupaten/kota selama 12 bulan, Penyusunan Data dan Informasi
Perkebunan

40

buku,

Pertemuan

Forum

Statistik

Perkebunan

20

Kabupaten/kota 1 Kali, Validasi Data Statistik Perkebunan Tahap I dan II.


(4)

Kegiatan Penyusunan Data Base Pelayanan Perizinan Badan Pelayanan


Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan
perizinan Provinsi Jawa Barat.

(5)

Kegiatan Updating Data Belanja Gaji SKPD sebagai Dasar Perhitungan DAU

yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
178

alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terupdate-nya data belanja gaji SKPD sebagai dasar perhitungan DAU.
(6)

Kegiatan Fasilitasi dan Sinkronisasi Data Kas Daerah dengan SKPD dan UPPD
se Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 263.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya fasilitasi dan sinkronisasi data penerimaan dan
pengeluaran kas yang akurat.

(7)

Kegiatan Pemutakhiran Data Belanja Pegawai sebagai Dasar Penyusunan


Gaji Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Biro
Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah ter-update-nya data belanja
pegawai sebagai dasar penyusunan gaji pegawai Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.

25. URUSAN KEARSIPAN


a) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi.
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan

Pengembangan

dilaksanakan
Provinsi

Badan

Jawa

Sistim

Informasi

Perpustakaan

Barat,

dengan

dan

Kearsipan,

yang

Kearsipan

Daerah

anggaran

sebesar

alokasi

Rp. 75.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya penyimpanan


database arsip yang akurat sebanyak 15.000 data.
(2)

Kegiatan Pelayanan Informasi Kearsipan, yang dilaksanakan Badan


Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersebarnya informasi kearsipan kepada masyarakat di 9
Kabupaten/kota,

yaitu

Kabupaten

Bandung

Barat,

Kabupaten

Karawang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut,


Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kota Depok, dan Kota
Sukabumi,
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam

pelaksanaan

program

diatas,

ditemukan

permasalahan

yaitu

terbatasnya peralatan dan dokumen arsip yang akan dilayankan kepada


masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan
adalah mengoptimalkan sarana dan parasarana yang dimiliki Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.
b) Program Pengembangan Kearsipan
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan Pelaksanaan Akuisisi dan Pelestarian Kearsipan, yang


dilaksanakan

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
179

150.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

preservasi

kearsipan 1 paket, monitoring arsip/dokumen Pilpres dan wakil di 8


Kabupaten/kota, yaitu : Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung
Barat, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Majalengka, Kota Bogor, dan Kota Banjar. Monitoring
arsip/dokumen Pilkada di 7 Kabupaten/kota, yaitu : Kabupaten
Bandung

Barat,

Kabupaten

Bandung,

Kabupaten

Karawang,

Kabupaten Sukabumi, Kota bandung, Kota Cimahi, dan Kota Bekasi.


Preservasi dan mobile restorasi arsip di 5 Kabupaten/kota yaitu :
Kabupaten

Bandung

Barat,

Kabupaten

Purwakarta,

Kabupaten

Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota dan terlaksananya


fasilitasi penarikan arsip di 10 OPD, yaitu : Biro Keuangan Bagian
Anggaran, Biro Keuangan Bagian Verifikasi, Biro Keuangan Bagian
Pembukuan, Biro Administrasi Pembangunan, Dinas Pemukiman dan
Perumahan, Badan Kepegawaian Daerah, Rumah Sakit Jiwa, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air.
(2)

Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Arsip Dinamis dan Statis, yang


dilaksanakan

Badan

Perpustakaan

dan

Kearsipan

Daerah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfungsikannya Record Center di
2 Kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dan
tersusunnya rancangan 1 Peraturan Gubernur tentang Jadwal Retensi
Arsip (JRA) Keuangan dan Kepegawaian.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program diatas, ditemukan permasalahan yaitu masih
terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan arsip yang ada di Bapusipda.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah
mengoptimalkan peralatan yang dimiliki dan meningkatkan koordinasi antar
bidang kearsipan dan mengintensifkan konsultasi dengan Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI).

26. URUSAN PERPUSTAKAAN


Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1) Pelaksanaan Program.
(1)

Kegiatan Pengembangan bahan Perpustakaan di Jawa Barat, yang


dilaksanakan

Badan

Perpustakaan

dan

Kearsipan

Daerah

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan bahan
perpustakaan untuk koleksi layanan perpustakaan Bapusipda sejumlah
766 judul, 4.499 eksemplar, buku informasi best seller 248 judul,
1.296 eksemplar dan 3 terbitan Literatur Sekunder.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

180

(2)

Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Otomatisasi Perpustakaan


di Jawa Barat, yang dilaksanakan Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya

pembangunan Online Public Access Catalogue (OPAC) Terpadu


Perpustakaan Umum di 10 Kabupaten/kota, yaitu

: Kabupaten

Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kabupaten


Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon,
Kota Banjar, Kota Depok, dan Kota Bekasi. Layanan hotspot hari sabtu
selama 48 kali, bimbingan dan konseling perpustakaan berbasiskan
ICT 12 kali, program aplikasi data base center OPAC terpadu,
pemutakhiran situs web Bapusipda versi 2.1, dan terselenggaranya
Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 dengan peserta 250
orang
(3)

Kegiatan peningkatan preservasi dan konservasi bahan perpustakaan,


yang dilaksanakan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbaikan


buku rusak 5.000 eks, pembundelan majalah dan surat kabar
sebanyak

100

bundel

dan

fumigasi

seluruh

koleksi

layanan

perpustakaan.
(4)

Kegiatan Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya


Jawa Barat serta Implementasi UU No. 4 Tahun 1990, yang
dilaksanakan

Badan

Perpustakaan

dan

Kearsipan

Daerah

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan 500
eksemplar buku Pojok Jawa Barat, penggandaan rekaman/salinan
buku langka dan koleksi digital Pojok Jawa Barat dan implementasi UU
No. 4 Tahun 1990.
(5)

Kegiatan Peningkatan Budaya Baca Masyarakat dan pembinaan Teknis


Perpustakaan

di

Jawa

Barat,

yang

dilaksanakan

Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat,


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya 1 kali workshop pemberdayaan perpustakaan,
pembuatan 1 iklan layanan masyarakat, 26 kali pembinaan teknis
perpustakaan dan roadshow budaya baca di 4 wilayah.
(6)

Kegiatan Peningkatan Layanan Perpustakaan, yang dilaksanakan


Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlayaninya 2 titik layanan perpustakaan melalui gelar
buku baca santai pada hari minggu, layanan perpustakaan hari sabtu
48 kali, 12 kali story telling, 12 kali diskusi berbasis buku, 12 kali
bedah buku dan bedah film.

(7)

Kegiatan

Pengadaan

dilaksanakan Badan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

Buku

pembangunan

Perpustakaan

dan

Jawa

Barat,

Kearsipan

yang

Daerah
181

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


3.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya dan tersalurkannya
1 paket bahan perpustakaan untuk 5.242 desa, 638 kelurahan dan 703
kecamatan.
(8)

Kegiatan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan


Setda yang dilaksanakan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terwujudnya layanan prima perpustakaan Setda dan
kesinergian dalam penyelenggaraan perpustakaan.

2) Permasalahan dan Solusi


(a)

Dalam

pelaksanaan

program,

ditemukan

permasalahan

yaitu

mensinkronkan jadwal dan pelaksanaan kegiatan dengan lembaga


perpustakaan Kabupaten/kota dan Perpustakaan nasional RI. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah
meningkatkan

koordinasi

dengan

lembaga

perpustakaan

Kabupaten/kota, dan mengintensifkan konsultasi dengan Perpustakaan


Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
(b)

Kurangnya minat dan kegemaran membaca di kalangan aparatur PNS


dan sarana untuk mengembangkan

perpustakaan Setda

terutama

untuk pengembangan teknologi informasi. Adapun solusinya adalah


untuk kedepan perpustakaan Sekretariat Daerah selayaknya memiliki
fungsi ganda, disamping menyediakan jasa bahan bacaan dan atau
informasi yang menarik dan sesuai kebutuhan pegawai, juga ikut aktif
membangun minat baca dan budaya belajar PNS melalui kampanye
dan penyediaan bacaan khusus sesuai substansi bidang pekerjaan
masing-masing pegawai

melalui pengarahan membaca karya-karya

yang menarik, dan memfasilitasi sistem akses teknologi informasi dan


komunikasi serta melakukan kerja sama lintas lembaga/instansi
terkait, serta untuk melangkah secara strategis dan sinergis.
3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib


Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang
melaksanakan Urusan Wajib yaitu:
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
4. Dinas Bina Marga
5. Dinas Permukiman & Perumahan
6. Badan Perencanaan & Pembangunan Daerah
7. Dinas Olah Raga & Pemuda
8. Badan Pengelolaan Promosi & Penanaman Modal Daerah
9. Dinas Koperasi & Usaha Mikro Kecil & Menengah
10. Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
11. Dinas Pertanian & Tanaman Pangan

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

182

12. Badan Pemberdayaan Perempuan & Kb


13. Dinas Perhubungan
14. Dinas Komunikasi & Informatika
15. Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarat
16. Biro Otonomi Daerah, Biro Pemerintahan Umum
17. Biro Keuangan
18. Badan Kepegawaian Daerah
19. Biro Umum
20. Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pem. Desa
21. Dinas Sosial
22. Dinas Pariwisata & Budaya
23. Badan Perpustakaan & Kearsipan Daerah

4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan,


Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional
a). Kualifikasi Pegawai
TABEL III.
JUMLAH PEGAWAI SESUAI DENGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN

NO

INSTANSI YANG
MELAKSANAKAN URUSAN
WAJIB

TINGKAT PENDIDIKAN
SD

SLTP

SLTA

D II

D III

S1

S2

S3

19

37

378

584

176

1.336

84

23

23

201

99

135

49

1.

DINAS PENDIDIKAN

2.

DINAS KESEHATAN

3.

BADAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

29

14

35

22

DINAS BINA MARGA

67

40

250

24

74

31

5.

DINAS PERMUKIMAN &


PERUMAHAN

20

12

129

24

74

31

6.

BADAN PERENCANAAN &


PEMBANGUNAN DAERAH

57

14

58

72

DINAS OLAH RAGA & PEMUDA

76

11

55

14

BADAN PENGELOLAAN
PROMOSI & PENANAMAN
MODAL DAERAH

22

30

21

8.

9.

DINAS KOPERASI & USAHA


MIKRO KECIL & MENENGAH

39

56

16

4.

7.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

183

10.

DINAS TENAGA KERJA &


TRANSMIGRASI

11.

DINAS PERTANIAN &


TANAMAN PANGAN

12.

18

12

136

23

91

18

53

47

615

44

304

40

BADAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN & KB

29

38

11

13.

DINAS PERHUBUNGAN

16

10

233

24

113

25

14.

DINAS KOMUNIKASI &


INFORMATIKA

34

26

18

15.

BADAN KESATUAN BANGSA,


POLITIK & PERLINDUNGAN
MASYARAT

68

22

16.

BIRO OTONOMI DAERAH, BIRO


PEMERINTAHAN UMUM

14

28

11

BIRO KEUANGAN

45

17

46

18

18.

BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH

68

17

43

22

19.

BIRO UMUM

58

47

233

21

94

13

20.

BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT & PEM. DESA

31

33

10

21.

DINAS SOSIAL

14

19

181

42

169

37

22.

DINAS PARIWISATA & BUDAYA

14

16

132

18

89

16

23.

BADAN PERPUSTAKAAN &


KEARSIPAN DAERAH

95

60

BIRO HUKUM DAN HAM

11

16

12

TOTAL

295

266

2801

601

563

2841

535

11

17.

24.

Sumber Data : Badan Kepegawaian Prov. Jawa Barat Tahun 2010

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

184

b).

Jumlah Pegawai, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat, Struktural


Dan Fungsional.

NO

INSTANSI YANG
MELAKSANAKAN
URUSAN WAJIB

1.

DINAS PENDIDIKAN

2.

DINAS KESEHATAN

3.

BADAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH

4.

DINAS BINA MARGA

5.

DINAS PERMUKIMAN
& PERUMAHAN

6.

BADAN
PERENCANAAN &
PEMBANGUNAN
DAERAH

7.

DINAS OLAH RAGA &


PEMUDA

8.

BADAN
PENGELOLAAN
PROMOSI &
PENANAMAN MODAL
DAERAH

9.

DINAS KOPERASI &


USAHA MIKRO KECIL
& MENENGAH

10.

DINAS TENAGA
KERJA &
TRANSMIGRASI

11.

DINAS PERTANIAN &


TANAMAN PANGAN

PANGKAT/ GOLONGAN

PEJABAT STRUKTURAL

JUMLAH

II

III

IV

E. IV

E.III

E.II

JAFUNG

21

368

1.086

1.140

26

2041

17

132

339

42

25

79

11

11

68

306

401

19

30

13

14

77

187

13

18

35

63

110

32

16

32

74

76

14

10

11

23

76

19

18

41

227

26

23

54

39

240

755

76

38

10

487

12.

BADAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN & KB

18

61

11

13.

DINAS
PERHUBUNGAN

15

107

290

10

26

14.

DINAS KOMUNIKASI
& INFORMATIKA

22

56

13

16

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

185

36

65

11

52

91

10

11

22

20.

BADAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT & PEM.
DESA

22

62

10

10

21.

DINAS SOSIAL

12

93

314

49

39

13

65

22.

DINAS PARIWISATA
& BUDAYA

13

71

183

19

29

10

23.

BADAN
PERPUSTAKAAN &
KEARSIPAN DAERAH

63

100

15

15

35

24.

BIRO HUKUM DAN


HAM

32

10

15.

BADAN
KESATUAN
BANGSA, POLITIK &
PERLINDUNGAN
MASYARAT

16.

BIRO OTONOMI
DAERAH, BIRO
PEMERINTAHAN
UMUM

17.

BIRO KEUANGAN

18.

BADAN
KEPEGAWAIAN
DAERAH

19.

BIRO UMUM

Sumber Data : Badan Kepegawaian Prov. Jawa Barat tahun 2010

5. Permasalahan dan Solusi


3) Bidang Pendidikan
Dalam pelaksanaan program Pendidikan, ditemukan permasalahan yaitu
(4)

Masih tingginya penduduk usia taman kanak-kanak belum masuk TK.

(5)

Rawan drop out (DO) SD dan SMP yang lokasi rumah siswa jauh dari
sekolah terutama dipedesaan.

(6)

APM SMP/Sederajat dan APK masih di bawah target.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah :


(4)

Perluasan memperoleh kesempatan pendidikan TK melalui :


(c) Membangun UGB TK.
(d) Rehabilitas gedung TK

(5)

Sekolah Dasar (SD).


Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :
(c) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
(d) Penyuluhan

kepada

masyarakat

tentang

pentingnya

wajar

Pendidikan Dasar 9 Tahun.


(6)

Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(f)

Membangun RKB;

(g) Penambahan SMP Terbuka;


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

186

(h) Rehabilitasi;
(i)

Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);

(j)

Penyuluhan

kepada

masyarakat

tentang

pentingnya

wajar

pendidikan dasar 9 tahun.


(f)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan


adalah :

(g) Pendidikan Non Formal.


(h) Pemerataan dan demokratisasi pendidikan luar sekolah.
(i)

Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kelompok


belajar Paket A setara SD dan Paket B setara SLTP dalam
pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

(j)

Memberikan penghargaan secara selektif kepada pemuda/pelajar


dalam rangka memotivasi untuk berprestasi.

(k) Meningkatkan kemampuan perencanaan pada tingkat kantor


Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/kota/Kecamatan, dan SKB.
(l)

Masih banyaknya anak berkelainan usia sekolah belum masuk


SLB.

(m) Rawan drop out (DO) yang disebabkan oleh watak dan karakter
anak berkelainan.
(n) Rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya
yang memiliki kelainan/kecacatan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan
adalah :
Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :
(6) Membangun USB;
(7) Rehabilitasi gedung;
(8) Pemberian beasiswa
(9) Pemerataan dan pengangkatan guru baru;
(10) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya SLB.
3) Bidang kesehatan
(4)

Belum semua Instansi pemerintah, swasta dan masyarakat menyadari


ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Untuk

mengatasi

pemberdayaan

permasalahan

tersebut,

dilaksanakan

melalui

semua stakeholders untuk membangun partisipasi

masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.


(5)

Angka

penyalahgunaan Narkoba

Jawa Barat

terus

meningkat,

terutama di kalangan generasi muda. Untuk mengatasi permasalahan


tersebut,

dengan

membangun

program

Generasi

Bersih

Penyalahgunaan Narkoba Jawa Barat (gen-B Jawa Barat).


(6)

Belum mantapnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;


rendahnya perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan bermasyarakat; meningkatnya prevalensi perokok,
penyalahgunaan napza, dan menurunnya lingkungan sehat bebas

rokok dan bebas napza disekolah, tempat kerja, dan tempat umum;
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
187

meningkatnya
pembiayaan

persentase
jaminan

penduduk

kesehatan

yang

masyarakat.

menjadi
Untuk

peserta
mengatasi

permasalahan tersebut, melalui pemberdayaan individu, keluarga dan


masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sendiri serta lingkungannnya menuju masyarakat yang
sehat, mandiri dan produktif.
(7)

Kurangnya sumber daya manusia diantaranya tenaga medis spesialis,


Paramedis serta tenaga administrasi yang siap pakai. Masalah ini
cukup memberi pengaruh yang besar terutama dari segi pelayanan
kepada masyarakat serta peningkatan pendapatan rumah sakit dan
tingkat ekonomi dari masyarakat sekitar Rumah sakit yang sebagian
besar

adalah

dari

kalangan

ekonomi

menengah

dan

bawah

menyebabkan banyak masyarakat yang masih harus dibantu dengan


program pemerintah. Hal ini sangat dirasakan dengan tingginya
kunjungan pasien masyarakat miskin serta tingkat kunjungan pasien
rawat jalan dengan tingkat hunian ruang perawatan inap cukup tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menambah tenaga dokter
spesialis dan sub spesialis, perawat serta administrasi dan perlu
adanya kesinambungan bantuan dana untuk membantu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin Jawa Barat.
(8)

Belum tersedianya sumber daya manusia yang mampu melakukan


kajian kebijakan kesehatan; belum berjalannya sistem perencanaan
kesehatan melalui pendekatan wilayah dan sektoral dalam mendukung
desentralisasi; belum tersedianya sistem informasi kesehatan yang
akurat, tepat waktu dan lengkap sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi program kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
antara lain melakukan kerjasama yang terintegrasi dan terkoordinasi
antara sektor kesehatan dengan sektor-sektor terkait tidak terbatas
dari instansi pemerintah, melainkan organisasi profesi kesehatan dan
lembaga swadaya masyarakat.

(9)

kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk memelihara


lingkungan sehat. Solusinya, fasilitasi dan pembinaan melalui Surat
Edaran Kepala Dinas ke kabupaten/kota dalam hal kewaspadaan
terhadap penyakit berbasis lingkungan dan binatang.

(10) Masih rendahnya kepedulian masyarakat dan para pelaku usaha


terhadap

lingkungan.

Untuk

mengatasi

permasalahan

tersebut

dilakukan sosialisasi (termasuk sosialisasi peraturan perundangundangan

tentang

pengendalian

pencemaran)

dan

kampanye

lingkungan hidup kepada seluruh pemangku kepentingan, serta


penegakan hukum lingkungan bagi para pelanggar aturan.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

188

3. Pengelolaan Lingkungan Hidup


(1)

Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap


lingkungan. Solusi yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan
kampanye lingkungan hidup kepada seluruh stakeholders.

(2)

Masih

rendahnya

mangrove

di

kepedulian

pesisir

terhadap keberadaan

pantai.

Solusi

yang

dan

fungsi

dilakukan

adalah

meningkatkan peran aktif kelompok kerja mangrove di Provinsi Jawa


Barat

untuk

melakukan

sosialisasi

dan

sinergitas

dengan

kabupaten/kota pesisir di Jawa Barat.


(3)

Belum optimalnya kapasitas kelembagaan di tingkat Pemerintah


Kabupaten/kota dalam menangani timbunan/pengangkutan sampah
dari sumbernya sampai ke TPA/TPPAS dan belum optimalnya peran
masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selanjutnya, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah disebutkan bahwa TPA yang dioperasikan secara
terbuka (open dumping) harus ditutup dan ditingkatkan menjadi
sanitary

landfill

selambat-lambatnya

pada

tahun

2013.

Untuk

mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah


mendorong Pemerintah Kabupaten/kota untuk meningkatkan cakupan
pelayanan pengelolaan persampahan, melaksanakan pembinaan teknis
kepada lembaga pengelola persampahan di kabupaten/kota melalui
fasilitasi program Reduce, Reuse and Recycle (3R) dan sinkronisasi
program/kegiatan dalam penyusunan Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM).
(4)

Dalam penanganan sampah regional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat


melalui Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR)

memfasilitasi

pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka dan Leuwigajah untuk


melayani Wilayah Perkotaan Bandung Raya serta Nambo untuk
melayani Wilayah Perkotaan Bogor dan Depok, selanjutnya potensi
wilayah

yang

akan

dikembangkan

adalah

wilayah

perkotaan

Ciayumajakuning. Untuk menyiasati keterbatasan anggaran untuk


pembangunan

TPPAS

Legok

Nangka

yang

direncanakan

akan

beroperasi pada 2013, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah bekerja


sama dengan Pemerintah serta Pemerintah Kabupaten/kota dengan
perjanjian kerja sama daerah antara Ditjen Cipta Karya Kementerian
PU, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Bandung

Barat

dan

Kabupaten

Garut

tentang

Pembangunan

Infrastruktur Air Minum, Air Limbah dan Persampahan di Bandung


Raya.

Selain

itu,

kerjasama

untuk

pembiayaan

pembangunan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah memfasilitasi kerjasama


operasional di TPK Sarimukti, TPPAS Legok Nangka dan TPPAS
Nambo.

Khusus

untuk

TPPAS

Nambo

telah

disepakati

pula

pembangunan dan pemanfaatan jalan masuk menuju TPPAS Nambo


dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

189

(4)

Terdapat permasalahan dalam pembebasan tanah Pembangunan jalan


tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Soreang Pasirkoja
(Soroja) dan Cikampek Palimanan dan sharing pendanaannya antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota yang
terlewati trase rencana pembangunan jalan tol. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut telah disusun kesepakatan bersama antara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
tentang Pendanaan Tanah Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road
(BIUTR), Cileunyi Sumedang Dawuan (CISUMDAWU) dan Soreang
Pasir Koja (SOROJA), bahwa penyediaan dana pengadaan tanah
untuk kebutuhan pembangunan jalan tol sepenuhnya bersumber dari
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan pendanaan mandiri
terhitung sejak tahun 2011.

(5)

Terjadi

putus

kontrak

pada

kegiatan

peningkatan

ruas

jalan

Sindangbarang - Agrabinta Tegalbuleud km.Bd. 129+300. Hal ini


terjadi karena penyedia jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sampai berakhirnya kontrak tahun anggaran 2010. Solusi dari
permasalahan tersebut adalah proses pemutusan kontrak dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jaminan
pelaksanaan disetorkan ke Kas Daerah, pekerjaan yang belum selesai
akan dilaksanakan dan dianggarkan kembali tahun 2011 oleh OPD
melalui sumber dana APBN.
(6)

Masih adanya sertifikat bermasalah, sengketa kepemilikan tanah


wakaf, dan belum keluar ijin dari Kementerian Perhubungan mengenai
lahan milik PT. KAI, sehingga pembebasan lahan jalan terusan
Buahbatu-Bojongsoang belum seluruhnya terealisasi.

C. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan


1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya yang dilaksanakan


Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil pelaksanaan
adalah terlaksananya sosialisasi Program Gerakan Pengembangan
Perikanan Pantura dan Muara Pantai Selatan (GAPURA), 100 orang
petugas

Provinsi

dan

kabupaten/kota

Pantura

dan

Pansela;

terlaksananya Temu Koordinasi dan Evaluasi Program GAPURA bagi 50


orang

peserta

dari

kabupaten/kota

Pantura

dan

Pansela;

terlaksananya Mitra Praja Utama (MPU) Perikanan Budidaya 90 orang


peserta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Pusat), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

190

Barat Jawa Barat dan 10 Provinsi : Lampung, Banten, DKI Jakarta,


Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Bali NTB dan NTT;
terlaksananya Sosialisasi Obat-obatan Terlarang dalam Perikanan
Budidaya 50 orang petugas, produsen dan suplier Obat Ikan Kimia
Berbahaya (OIKB) serta pihak terkait; terlaksananya pelatihan Manajer
Pengendali Mutu (MPM) Perikanan Budidaya 30 orang Calon Tenaga
Fungsional

Manajer

Pengendali

Mutu

Perikanan

Budidaya;

terlaksananya Forum Perbenihan Jawa Barat 50 orang peserta;


terlaksananya monitoring Restocking di Perairan Umum (Waduk
Jatiluhur, Cirata dan Saguling); terlaksananya pelatihan Petugas
Fungsional

Perikanan

Budidaya

bagi

30

orang

petugas;

dan

terfasilitasinya Lomba Pokdakan Tingkat Provinsi yang diikuti oleh 28


Pokdakan.
(2)

Kegiatan Peningkatan Produksi Ikan Catfish (Lele dan Patin) di Balai


Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.

1.500.000.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terfasilitasinya

produksi larva ikan patin 20.000.000 ekor; terlaksananya pembesaran


ikan patin di kolam dalam 2000 Kg; terlaksananya pencetakan induk
ikan patin di Cijengkol 1.500 ekor calon induk ikan; terlaksananya
pembenihan ikan Lele Sangkuriang di Cijengkol 5.000.000 larva;
terlaksananya pencetakan induk ikan Lele Sangkuriang di Cijengkol
150 paket untuk hibah; terlaksananya pelatihan budidaya ikan patin
bagi 30 orang petugas dan 30 orang pembudidaya di Cijengkol;
terlaksananya pelatihan budidaya ikan Lele Sangkuriang bagi 30 orang
petugas dan 30 orang pembudidaya di Cijengkol; terlaksananya
pembesaran ikan Patin kolam air deras di Cikonyal Kabupaten
Bandung, 2.000 Kg; terlaksananya Dempond pembesaran ikan Lele
Sangkuriang di Kabupaten Bogor, 3.500 Kg; terlaksananya produksi
ikan Patin 1 inchi di Cijengkol, 750.000 benih Patin; terlaksananya
Dempond
Indramayu,

pembesaran
7.500

ikan

Lele

Sangkuriang

Kg Lele konsumsi;

di

terlaksananya

Kabupaten
Dempond

pendederan II ikan Lele Sangkuriang di Kota Sukabumi, 250.000 ekor


benih Lele ukuran 3-5 cm; terlaksananya Dempond pendederan ikan
Patin 1 inchi di Kabupaten Subang, 450.000 ekor benih Patin;
terlaksananya Dempond pendederan ikan Patin 2 inchi di Kabupaten
Purwakarta, 430.000 ekor benih Patin; serta terlaksananya Dempond
pendederan III ikan Lele Sangkuriang 1 inchi di Kabupaten Sukabumi,
160.000 ekor benih.
(3)

Kegiatan Peningkatan Produksi Ikan Nila dan Mas dibesarkan oleh


Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

2.288.400.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya pemijahan massal Grand Parent Stock (GPS) Nirwana;


terlaksananya pendederan Parent Stock (PS) Nirwana 1.000.000 ekor
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
191

benih calon induk; terlaksananya pembesaran calon induk PS Nirwana


100 paket; terlaksananya uji pembesaran Ikan Nila Nirwana untuk
konsumsi di kolam air deras (KAD); tersebarnya informasi teknologi
pembenihan ikan air tawar; terlaksananya 1 paket pengelolaan induk
ikan Mas; tersedianya benih calon induk Ikan Mas hasil pendederan,
100.000 ekor; tersedianya 2.000 kg calon induk Ikan Mas hasil
pembesaran; terlatihnya 40 orang pembudidaya ikan Nila Nirwana;
terlatihnya 20 orang petugas BPBIAT dalam bidang pemuliaan Ikan
Nila, 20 orang; tersedianya 10 buah Automatic Feeder
intensifikasi pembesaran ikan;

untuk

tersedianya 5.000.000 ekor benih

sebar ikan Nirwana hasil pendederan; terlaksananya Dempond


pendederan I, II dan III Ikan Nila dan Ikan Mas untuk masyarakat di
Kabupaten

Purwakarta

dan

Subang;

terlaksananya

Dempond

pembesaran Ikan Nila untuk masyarakat di Kolam Jaring Apung (KJA)


Cirata;

serta terlaksananya Dempond pembesaran Ikan Mas untuk

masyarakat di Kabupaten Purwakarta.


(4)

Kegiatan Peningkatan Produksi Udang, Bandeng dan Rumput Laut


yang dilaksanakan Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut
(BPBAPL) Sungaibuntu Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.010.525.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan bahan kimia, peralatan
laboratorium dan tanah 1,8 ha; tersedianya 75.000 ekor Bandeng hasil
Metode Progresif di BPBPAPL; tersedianya 25.000 ekor Nener dan
1.000 Kg Rumput Laut hasil Aplikasi Teknologi Budidaya Bandeng
Polikultur; tersedianya 100.000 ekor Udang Windu hasil metode
intensif; tersedianya 300.000 ekor Udang Vanname

dan 2.000 kg

Rumput laut di Balongan; tersedianya 300.000 ekor Udang Windu dan


3.000 kg Rumput Laut di BPBAPL, Cilamaya dan Balongan; tersedianya
10.000 ekor Ikan Nila Salin, 150.000 ekor Udang Galah, 200 Kg Induk
Udang Galah; tersedianya 250.000 ekor Udang Vanname hasil
Dempond GAPURA; tersedianya 600.000 ekor benur dan 6.000 Kg
Rumput Laut di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu,
Cirebon

dan Kota Cirebon; meningkatnya keterampilan 150 orang

pembudidaya

ikan

dan

udang

di

Pantura,;

terlaksananya

pengembangan budidaya di Kawasan GAPURA; tersedianya 750.000


ekor Ikan Bandeng hasil Dempond untuk masyarakat di Kabupaten
Karawang, Subang, Indramayu, Bekasi dan Cirebon.
(5)

Kegiatan Produksi Udang dan Ikan Laut yang dilaksanakan Balai


Pengembangan Benih Ikan Air Payau dan Laut (BPBIAPL) Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat di Pangandaran,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.311.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya sarana dan prasarana budidaya pendukung
GAPURA di Cibalong; tersedianya benih ikan dan udang untuk
pendukung GAPURA; meningkatnya keterampilan SDM 90 orang

pembudidaya untuk budidaya laut dan udang; tersedianya 30 ton ikan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
192

nila untuk konsumsi hasil Dempond di muara sungai; terlaksananya


pengendalian hama penyakit ikan dan udang di 5 lokasi; tersedianya 8
ton udang vanname untuk konsumsi di Kabupaten Ciamis dan Garut;
tersedianya 3.000.000 benur vanname di Kabupaten Ciamis.
(6)

Kegiatan Restocking di Perairan Umum dan Pengembangan Ikan Hias


yang dilaksanakan Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya 2.500.000 ekor ikan mola dan bighead hasil pemijahan;
tersedianya pengadaan 7.500.000 ekor benih ikan tropik level rendah
(nilem dan tawes); tersedianya 100 kg induk ikan langka (lalawak)
hasil pemuliaan; terlaksananya pengadaan 100 Kg induk ikan
penyeimbang ekosistem perairan umum; terlaksananya penyebaran
20.000.000 ekor ikan di 26 kabupaten/kota; tersedianya 10.000 ekor
benih ikan hias Koi; tersedianya 3.000 ekor benih ikan hias Koi hasil
pembesaran; tersedianya 10.000 ekor induk ikan komet; serta
tersedianya 1.150 ekor ikan nila dan nilem untuk masyarakat di
Kabupaten Cianjur, Bandung Barat dan Sukabumi.

(7)

Kegiatan Peningkatan Produksi Ikan Gurame yang dilaksanakan Balai


Pengembangan Produksi Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat di Singaparna,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya 500.000 ekor induk gurame hasil peremajaan di
Tasikmalaya;

tersedianya

100.000

ekor

benih

gurame

hasil

pendederan I dan 50.000 ekor hasil pendederan II; tersedianya 2.000


Kg calon induk gurame hasil pembesaran; terlaksananya penyebaran
informasi budidaya ikan gurame; serta terlaksananya pelatihan 40
orang petugas dalam teknologi budidaya ikan gurame.
2) Permasalahan dan solusi
(1)

Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana usaha budidaya


ikan seperti: jaringan irigasi di tambak maupun saluran budidaya air
tawar dan budidaya ikan di laut. Solusi pemecahan masalahnya
dilakukan

peningkatan/penyempurnaan

sarana

dan

prasarana

budidaya secara terpadu, antara lain dengan melibatkan unsur terkait


seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
(2)

Rendahnya sarana produksi dan kualitas input produksi, seperti:


induk dan benih, pakan, maupun peralatan teknis budidaya. Untuk
mengatasi hal tersebut dilakukan perbaikan kualitas induk dan benih
melalui rekayasa teknologi (pemuliaan) dengan mengoptimalkan
pemberdayaan UPTD/Balai, serta meningkatkan sarana dan prasarana
di UPTD.

(3)

Serangan wabah penyakit ikan (seperti KHV, White Spot) yang masih
sulit dideteksi pemunculannya serta keterbatasan dalam upaya
penanggulangannya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan

pengembangan dan pengadaan vaksin, obat-obatan, pengembangan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
193

Laboratorium Hama Penyakit Ikan serta peningkatan pengetahuan


mengenai pengendalian Hama Penyakit Ikan bagi para pembudidaya
maupun petugas teknis.
(4)

Menurunnya kualitas ekosistem sumberdaya perikanan di perairan.


Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya perairan ditempuh dengan
dilakukannya restocking, sosialisasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik
(CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)

(5)

Lemahnya

tingkat

penguasaan

pasar,

mencakup

penguasaan

informasi, segmentasi pasar, jenis produk dan mutu komoditas


perikanan.

Untuk

itu

dilakukan

upaya

penanggulangan

dan

peningkatan jejaring/networking melalui kegiatan Temu Bisnis dan


Room Bisnis, temu teknis dan temu usaha, pameran produk hasil
perikanan dan pembinaan kelompok tani/nelayan serta peningkatan
peluang pasar untuk ekspor dengan mencari informasi pemasaran ke
beberapa negara, peningkatan promosi, peningkatan jejaring distribusi
dan peningkatan kemitraan usaha.
(6)

Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang


menguntungkan,

sehingga

kurang

mendapatkan

dukungan

permodalan usaha yang memadai. Untuk mengatasi permasalahan


tersebut maka diberikan Dana Penguatan Modal (DPM), kredit bunga
rendah, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan (PNPMKP), Kredit Usaha Rakyat Kelautan Perikanan (KURKP), Subsidi Benih dan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan
(PUMP).

b) Program Pengembangan Perikanan Tangkap


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap yang dilaksanakan


Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-. Hasil pelaksanaan
kegiatan adalah terbinanya 30 orang nelayan dalam teknologi
penangkapan dan penanganan ikan di Kabupaten Sukabumi dan
Bekasi; terselenggaranya Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan (FKPPS) Provinsi; terkordinasikannya 300
sertifikat hak atas tanah (SHAT) nelayan; serta terlaksananya
pengadaan 3 unit rumpon.

(2)

Kegiatan Peningkatan Pengelolaan dan Pelestarian Sumberdaya


Kelautan dan Pesisir yang dilaksanakan Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terawasinya perairan
lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan di 4 kabupaten;
terlaksananya

pemberdayaan

(POKMASWAS) di

11

Kelompok

kabupaten/kota;

Masyarakat

Pengawas

terlaksananya

koordinasi

kerjasama pengawasan di wilayah perbatasan (DKI, Banten dan Jawa


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
194

Tengah); terfasilitasinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan


50 orang petugas dalam bidang konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan dan mitigasi bencana lingkungan laut dan pesisir Jawa
Barat; serta tersusunnya Rencana Zonasi Pengelolaan Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil Pansela Jawa Barat.
(3)

Kegiatan Pengolahan, Pemasaran dan Promosi Produk Unggulan


Perikanan yang dilaksanakan Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyebaran dan
penyuluhan informasi teknologi hasil perikanan; terlaksananya lomba
olahan masakan serba ikan; serta terlaksananya fasilitasi Hari Pangan
Sedunia (HPS) dan Hari Krida Pertanian (HKP) tahun 2010.

(4)

Kegiatan Pelayanan Pelabuhan Perikanan di Balai Pelabuhan Perikanan


Pantai (BPPP) Muara Ciasem yang dilaksanakan Dinas Perikanan
dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana

pelayanan pelabuhan perikanan; tersedianya bahan perbengkelan;


fasilitasi peningkatan pengetahuan 120 orang masyarakat perikanan
tentang kesyahbandaran.
(5)

Kegiatan Pelayanan Pengujian Mutu Hasil Perikanan yang dilaksanakan


Balai Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.200.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya pengujian mutu hasil perikanan; tersedianya bahan


kimia hasil pengadaan; serta terlaksananya re-akreditasi/survailance
ISO 17025 oleh KAN tahun 2010.
(6)

Kegiatan SDM Nelayan yang dilaksanakan Balai Pengembangan


Teknologi Penangkapan Ikan dan Potensi Kelautan (BPTPK) Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

200.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya peningkatan sumberdaya manusia nelayan di 11


kabupaten/kota melalui kegiatan magang nelayan di Kapal Latih
Cakalang II bagi 60 orang.

2. URUSAN PERTANIAN
a)

Program Peningkatan Produksi Pertanian


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Peningkatan

Produksi

Hortikultura

Jawa Barat,

yang

dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa


Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.500.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

registrasi

penilaian kebun buah-buahan di kabupaten/kota yaitu Mangga 205


kebun, Manggis 305 kebun, Rambutan 1 kebun, Nenas 99 kebun,
pisang 8 kebun, Sawo 27 kebun, Pepaya 3 kebun, Stroberi 185 kebun,
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
195

jeruk 10 kebun, Belimbing 68 kebun dan Salak 22 kebun; serta


terlaksananya penerapan SL/GAP Tanaman Hias, Mangga, Manggis,
Jeruk dan Nenas.
(2)

Kegiatan Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat Melalui


Pola Intiflasma UPTD-Masyarakat (UPTD BPB Padi), yang dilaksanakan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
Tanaman

Pangan,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

1.472.046.230,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan


Benih Dasar Padi (BS - FS) sebanyak 2 ton, benih Pokok Padi (FS - SS)
sebanyak 85 ton serta Benih Pokok Padi (FS - SS) melalui kemitraan
sebanyak 654 ton.
(3)

Kegiatan Pemurnian Varietas Unggul Lokal Jawa Barat (BPSBTPH) ,


yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemurnian Padi
Hitam Lokal Cibeusi dan Padi Lokal Ketan Putih Derti di Kabupaten
Subang; pemurnian Kedelai Lokal NS di Kabupaten Karawang; serta
pemurnian Bawang Merah Lokal Maja Cipanas di Kabupaten Cirebon

(4)

Kegiatan Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian di Jawa


Barat (BPT

Mekanisasi Pertanian) yang dilaksanakan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman


Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya pelatihan teknologi alsin tepat guna
kepada 26 orang petugas UPTD/Teknisi Perbengkelan UPJA/operator
alsin UPJA dari Kabupaten/Kota; terbinanya perbengkelan dan
pabrikasi alsin sebanyak 143 UPJA; terbangunnya prototype alsin
tepat

guna

sebanyak

17

buah

serta

terlaksananya

pabrikasi/penggandaan Alat Pengolahan Pupuk Organik (APPO)


(5)

Kegiatan Pengembangan Benih Kentang di BPBK yang dilaksanakan


Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
Tanaman

Pangan,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

1.300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan


benih kentang G-0 sebanyak 162.905 knol, G-1 sebanyak197.347 knol,
G-2 sebanyak 35.832 kg, serta G-3 sebanyak 10.000 kg.
(6)

Kegiatan Pengembangan Benih Palawija di BPB Palawija, yang


dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan
benih kedele seluas 35 Hektar terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 2
Hektar serta Benih Pokok (FS-SS) 33 Ha; perbanyakan benih kacang
hijau seluas 4 Ha terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan Benih
Pokok (FS-SS) seluas 3 Ha; perbanyakan benih kacang tanah terdiri
dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan Benih Pokok (FS-SS) 9 Ha;
perbanyakan benih jagung terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

196

Benih Pokok (FS-SS) 4 Ha; serta berkembangnya penangkar benih


palawija sebanyak 50 kelompok.
(7)

Kegiatan Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman di


Pasirbanteng,

yang

dilaksanakan

Dinas

Pertanian

Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan


anggaran

sebesar

Rp.

1.400.000.000,-.

Hasil

Tanaman

dengan alokasi
kegiatan

adalah

tersedianya bibit Durian 5.000 pohon, Manggis 5.000 pohon, Sukun


5.000 pohon, Pisang 5.000 pohon, Alpukat 100.000 pohon, Mangga
5.000 pohon, Sawo 4.000 pohon, Nenas 5000 pohon, benih Tomat 12
kg, Cabe Merah 12 kg, Bawang Merah 2.000 kg, Jahe 2.000 kg;
terpeliharanya 400 pohon induk/koleksi tananan hias dan 100.000
pohon bibit buah-buahan; serta tersedianya sarana leboratorium
kultur jaringan sebanyak 5 unit dan bahan kimia laboratorium kultur
jaringan 34 jenis.
(8)

Kegiatan

Pengembangan

Budidaya

Perkebunan

Rakyat

yang

dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya bimbingan teknis (bintek) intensifikasi kakao, kelapa,
kopi, dan teh (240 orang); rehabilitasi kakao dan kelapa (330 orang);
diversifikasi jarak pagar (60 orang); perluasan/peremajaan kopi dan
karet (480 orang); demplot tebu (25 orang); terlaksananya evaluasi
intensifikasi kakao, kopi dan teh; terfasilitasinya rehabilitasi kakao dan
kelapa (250 Ha); diversifikasi jarak pagar (50 Ha); terfasilitasinya
perluasan/peremajaan

kopi

dan

karet;

serta

terfasilitasinya

pengembangan tebu (50 Ha) dan demplot tebu (5 Ha).


(9)

Kegiatan

Peningkatan

Kualitas

Bahan

Baku

Tembakau

yang

dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya koordinasi dan sosialisasi peningkatan kualitas bahan
baku Tembakau tingkat Provinsi dan 7 kabupaten/kota (Garut,
Bandung, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Bandung Barat, dan Kota
Banjar), bintek budidaaya tembakau sebanyak 280 orang.
(10) Kegiatan Pengembangan Perbenihan dan Pengelolaan Kebun Dinas
yang dilaksanakan 5oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terfasilitasinya pembibitan komoditas perkebunan 6 komoditas
perkebunan (Kelapa 15.000 phn, Kopi 15.000 phn, Aren 10.000 phn,
Cengkeh 15.000 phn, Pala 5.000 phn dan Kemiri Sunan 10.000 phn ),
rehabilitasi kebun Dinas dan kegiatan penanaman di Kebun Dinas
seluas 12,80 Ha di 4 Kabupaten.
(11) Kegiatan

Pengembangan

Usaha

Agribisnis

Perkebunan

yang

dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 344.500.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya

pengawasan

dan

pelayanan

usaha

agribisnis

perkebunan besar di 14 kabupaten; terlaksananya pertemuan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
197

sosialisasi hasil penilaian usaha perkebunan tahun 2009 (197 kebun);


pembinaan dan pengembangan pola kemitraan usaha perkebunan
rakyat di 7 kabupaten; terkoordinasi dan terlayaninya usaha agribisnis
197 perkebunan besar di 14 kabupaten; serta berkembangnya
kemitraan usaha perkebunan rakyat dengan perusahaan mitra (7
kemitraan).
(12) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi Perah
di Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi
Perah Bunikasih Cianjur yang dilaksanakan Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
805.018.150,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya kebutuhan pakan
konsentrat

ternak

sapi

perah

sebanyak

101.960

Kg,

bahan

pemanfaatan limbah pertanian (bungkil kacang tanah, bungkil kacang


kedelai dan variasi hijauan) sebanyak 30.500 Kg, tambahan bahan
baku pakan ternak sebanyak 31.980 Kg dalam rangka budidaya ternak
sapi perah; serta terbinanya masyarakat dan kelompok peternak sapi
perah binaan di 3 wilayah sebanyak 7 kelompok.
(13) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi Perah
di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan
Ternak Cikole Lembang,

yang dilaksanakan Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


886.850.950,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya ternak sapi perah
sebanyak 180 satuan ternak; terbinanya empat kelompok peternak
sapi perah binaan; termonitornya Sub Unit Pelayanan Subang, serta
terbinanya stakeholder sebanyak 18.783 orang
(14) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi
Potong di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis,
yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 824.726.500,-. Hasil kegiatan adalah
terpeliharanya ternak sapi potong sebanyak 211 satuan ternak,
termonitornya aplikasi teknologi kaji terap dan proses budidaya ternak
sapi potog di 11 Kabupaten/kota serta terbinanya kelompok peternak
sapi potong penerima paket Gerakan Multi Aktifitas Agribisnis
(GEMAR)
(15) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Domba di
Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati dan
Sub

Unit

Pengembangan

Perbibitan

Ternak

Domba

Trijaya,

dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 15.158.284.000,-. Hasil kegiatan adalah
terpeliharanya ternak domba di Bunihayu, Margawati, dan Trijaya
sebanyak 13.600 ekor dan teradopsinya teknologi budidaya ternak
domba di kelompok dari 15 kabupaten.
(16) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Unggas di
Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Unggas Jatiwangi, yang
dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
198

alokasi anggaran sebesar Rp. 475.843.500,-. Hasil kegiatan adalah


tersedianya pakan ternak ayam buras sebanyak 34.272 Kg dan ternak
itik

sebanyak

31.275

Kg;

tersedianya

peralatan

peternakan;

tersedianya obat-obatan, vitamin dan vaksin; tersedianya kartu


rekording sebanyak 1.810 lembar; tersedianya leaflet sebanyak 500
exemplar dan rollbanner sebanyak 2 unit; tersedianya kandang baterai
(cage) untuk 1.000 ekor; serta terpeliharanya alat dan mesin
pertanian.
(17) Kegiatan Pengendalian dan Pengujian Mutu Pakan di Balai Pengujian
Mutu Pakan

Ternak Cikole-Lembang yang dilaksanakan Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar


Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terujinya 755 sampel pakan
ternak di Jawa Barat; dan terlaksananya proses assesment dalam
rangka akreditasi pengujian di Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak.
(18) Kegiatan Pengembangan Kawasan Usaha Ternak Domba di Jawa
Barat, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.248.915.598,-. Hasil kegiatan
adalah terkoordinasinya alokasi potensi pengembangan Hijauan
Makanan Ternak; terbetuknya model percontohan pengembangan
usaha ternak domba; dan terlatihnya kelompok peternak di 1 titik
tumbuh pengembangan usaha ternak domba di bidang penerapan
teknologi.
(19) Kegiatan

Fasilitasi

Kebijakan

Kelembagaan Pertanian, yang

Pengembangan
dilaksanakan

Agribisnis

oleh

dan

Biro Bina

Produksi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 990.000.000,-. Hasil dari pelaksanaan Kegiatan tersebut
adalah terlaksananya penyusunan Peraturan Gubernur Jawa Barat
tentang Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Tahun 2011; terlaksananya Sosialisasi Peraturan Gubernur tentang
Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun
2011; terlaksananya rapat persiapan Hari Krida Pertanian ke-38 Tahun
2010 tingkat Provinsi Jawa Barat; terlaksananya rangkaian peringatan
Hari Krida Pertanian ke-38 Tahun 2010 tingkat Provinsi Jawa Barat;
terlaksananya rapat persiapan Mimbar Saresehan dan Rembug Madya
Kontak Tani/ Nelayan (KTNA) tahun 2010; terlaksananya Mimbar
Saresehan KTNA Tahun 2010; terfasilitasinya keikutsertaan KTNA
Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti Rembug Madya KTNA tingkat
Nasional di Tenggarong Provinsi Kalimantan Timur; terlaksananya
penyusunan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Harga Eceran
Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dan
Perikanan Tahun 2011; terlaksananya Sosialisasi Keputusan Gubernur
Jawa Barat tentang Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk
Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dan Perikanan Tahun 2011;
terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Bantuan Pemerintah Sektor
Pertanian; terlaksananya Rapat Evaluasi Bantuan Pemerintah Sektor
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
199

Pertanian; terlaksananya penyusunan Peraturan Gubernur Jawa Barat


tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2010/2011 serta
Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2011 di Daerah Irigasi
Jatiluhur; terlaksananya Sosialisasi Peraturan Gubernur Jawa Barat
tentang Rencana Tanam Tanam Padi Rendeng Musim Tanam
2010/2011 serta Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2011 di
Daerah Irigasi Jatiluhur serta terlaksananya Evaluasi dan Pelaporan
Akhir Kegiatan Tahun 2010.
(20) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi

Kebijakan Peningkatan Produksi

Tembakau, yang dilaksanakan Biro Bina Produksi Setda Provinsi


Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 149.000.000,-.
Hasil kegiatan tersebut

adalah terlaksananya rapat

koordinasi

pelaksanaan peningkatan produksi dan kualitas tembakau di Jawa


Barat Tahun 2009 dan 2010 serta rencana kegiatan peningkatan
produksi tembakau di Kabupaten/Kota Tahun 2011; terlaksananya
inventarisasi

permasalahan

dalam

pelaksanaan

pengembangan

tembakau serta monitoring perkembangan produksi tembakau di 8


Kabupaten/Kota di Jawa Barat; terlaksananya rapat penyusunan
bahan kebijakan peningkatan produksi tembakau di Jawa Barat serta
tersusunnya laporan akhir Kegiatan

sebagai bahan acuan untuk

perencanaan kegiatan tahun 2011.


b) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pelatihan Pertanian di UPTD Balai Pelatihan Pertanian, yang


dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 270 penyuluh dan
120 petani melalui Pelatihan Pertanian Organik Padi, Manajemen
Agribisnis Padi, Budidaya Padi Hibrida, Optimalisasi Lahan Kering Padi
Gogo, Kewirausahaan Agribisnis, Pengelolaan Tanaman Jagung
Terpadu (PTT-Jagung), Pengelolaan Tanaman Kedelai Terpadu (PTTKedelai), Pengolahan Hasil Pisang, Manajemen Usaha Kelompok serta
Pengembangan Sayuran Daun Orientasi Ekspor.

(2)

Kegiatan Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian,


yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
3.845.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan
pupuk organik sebanyak 1.800 ton; pengawasan terhadap pengadaan
dan penyaluran pupuk bersubsidi di 19 kabupaten/kota serta
terlaksananya pengembangan lembaga pertanian yang terdiri dari 400
kelompok tani dan 26 KWT yang berorientasi bisnis

(3)

Kegiatan Fasilitasi PHKI dalam Pemberdayaan dan Pembelajaran


Masyarakat di Bidang Pangan, yang dilaksanakan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
200

alokasi anggaran sebesar Rp. 261.300.000,-. Hasil kegiatan adalah


terlaksananya pelatihan 150 petani dalam pembuatan leisa, bokhasi,
moi dan pestisida alami di Kabupaten Subang, Indramayu dan Cirebon
serta pelatihan 150 petani dalam pengolahan hasil pertanian palawija,
kedelai dan kacang tanah di Kabupaten Subang, Indramayu dan
Cirebon.
(4)

Kegiatan Perlindungan Perkebunan dan Penataan Lahan Perkebunan


yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya evaluasi pelaksanaan Agro Techno (ATP)
sebanyak 25 orang; pemberdayaan masyarakat dalam rangka
penanganan DAS Citarum dan Cimanuk pada kawasan Perkebunan
melalui Demplot pengembangan tanaman kopi yang berwawasan
lingkungan seluas 6 Ha;
perlindungan

pertemuan kebijakan teknis operasional

perkebunan

(6

orang);

pertemuan

koordinasi

penanganan gangguan usaha dan bencana alam/fenomena iklim


dilahan perkebunan (50 orang) tingkat provinsi, 100 orang di tingkat
lapangan; pembinaan dan pelayanan kegiatan penataan lahan;
pelestarian lahan perkebunan serta perlindungan perkebunan.
(5)

Kegiatan Peningkatan SDM, Kelembagaan, Permodalan Perkebunan


Rakyat

yang

dilaksanakan

oleh

Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-.


Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya pelatihan fasilitator daerah tahap
III (10 hari, 20 orang); pelatihan pengembangan kelembagaan dan
usaha tani Perkebunan (84 orang); pertemuan kelembagaan petani
(80 orang); Pertemuan Permodalan Agribisnis Perkebunan Rakyat (40
orang); serta pembinaan/pengawalan kelembagaan di 14 Gapoktan
(1.420 orang).
(6)

Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Bahan Baku


Industri Hasil Tembakau yang dilaksanakan Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
350.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terfasilitasinya

koordinasi

Asosiasi Tembakau dan Cengkeh Tingkat Provinsi dan Kabupaten (20


asosiasi); terlaksananya pembinaan kepada 9 Asosiasi Tembakau dan
Cengkeh;

serta

tersusunnya

Data

Base

Kelembagaan

Usaha

Tembakau dan Cengkeh di 14 kabupaten.


(7)

Kegiatan Peningkatan Produktivitas SDM Peternakan di Balai Pelatihan


Peternakan Cikole - Lembang yang dilaksanakan Dinas Peternakan
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 30 orang petugas


dalam bidang kesehatan hewan; terlatihnya 40 orang peternak
dibidang budidaya ternak domba; terlatihnya 30 orang peternak
dibidang Village Breeding Center; terlatihnya 60 orang peternak
dibidang budidaya ternak sapi potong; terlatihnya 30 orang peternak
dibidang teknologi sapi perah; terlatihnya 30 orang peternak dibidang
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
201

budidaya ternak ayam buras dan itik; serta terlatihnya 30 orang


petugas dibidang seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban;
(8)

Kegiatan Fasilitasi Program Hibah Kompetensi berbasis Institusi (PHKI) dalam Pemberdayaan dan Pembelajaran masyarakat di Bidang
Pangan yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 505.810.000,-. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya pemberdayaan masing-masing 3 kelompok
peternak itik dan kelompok peternak domba (teknologi IB domba)

(9)

Kegiatan Pelatihan Inseminasi Buatan yang dilaksanakan Dinas


Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya masing-masing
30 orang petugas iseminator dan petugas pemeriksa kebuntingan
(PKB)

(10) Koordinasi Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan DBHCHT di


Wilayah IV, yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.0000.0000,-. Hasil pelaksanaan
kegiatan adala meningkatnya efektivitas pelaksanaan DBHCHT di
Wilayah IV; terlaksananya koordinasi, fasilitasi, monitoirng dan
evaluasi pelaksanaan DBHCHT di Wilayah IV; serta tersedianya data
pelaksanaan kegiatan DBHCHT di Wilayah IV.

c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak


dan Ikan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengamatan dan Rekomendasi Pengendalian OPT Pangan


dan Hortikultura di Jawa Barat (BPTPH), yang dilaksanakan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman
Pangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

tersusunnya

sistem

informasi

dan

rencana

pengendalian OPT; terlaksananya penerapan Teknologi Pengendalian


OPT model Agens Hayati oleh 125 petani; tersedianya data
Perkembangan OPT dan Bencana Alam pada lahan pertanian
sebanyak 24 kali; terlaksananya pengujian 12 sampel residu Pestisida,
Kimia Tanah dan Air; serta terlaksananya Pengawasan penggunaan
Pestisida dan Pembinaan 160 kios Sarana Produksi Pertanian.
(2)

Kegiatan Pengembangan Sarana dan Teknologi Pengendalian Hama


Terpadu yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 570.350.000,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasinya eksplorasi OPT dan Musuh Alami (MA)
di 10 Lokasi; uji coba pengendalian OPT tanaman perkebunan di 2
lokasi yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya;
pengembangan agens hayati di BPTP sebanyak 5 jenis yaitu Beauveria

bassiana, Materrhizium anisopliae, Trichoderma sp., Paecilomyces


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
202

fumosoroseaus dan Spicaria sp; pengembangan tanaman bahan


peptisida nabati sebanyak 5000 phpn; pengembangan isolate lemah;
pemeliharaan dan perbanykan vanili asal biji tahan fasurium sebanyak
3000 pohon; pengembangan agens hayati ditingkay petani sebanyak 5
jenis,

yaitu

Beauveria

bassiana,

Materrhizium

anisopliae,

Trichoderma sp., Paecilomyces fumosoroseaus dan Spicaria sp;


penerapan metode PHT tepat guna di 1 lokasi; penanggulangan OPT
tanaman perkebunan di 2 lokasi (Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Bandung Barat); pengambilan specimen untuk uji viulensi sebanyak 5
jenis yaitu : Helopeltis sp dan Hyposidra talaca pada tanaman teh,
Hypothenemus hampei pada tanaman kopi; Conopomorpha cramerelia
dan Helopeltis sp pada tanaman kakao; pengembangan agens hayati
di tingkat sub unit sebanyak 5 jenis yaitu : Beauveria bassiana,
Materrhizium

anisopliae,

Trichoderma

sp.,

Paecilomyces

fumosoroseaus dan Spicaria sp.


(3)

Kegiatan Pengujian dan penyidikan Penyakit Hewan dan bahan Asal


Hewan di Balai Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan dan
Kesmavet Cikole Lembang, yang dilaksanakan Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya 4 jenis pengujian
penyakit hewan menular strategi (PHMS) sebanyak 325.065 sampel;
terlaksananya pengujian bahan asal hewan sebanyak 3.658 sampel;
terlaksananya pemeriksaan hewan/ternak di Pos Pemeriksaan Hewan
(check

point)

sebanyak

12.962.886

ekor;

dan

dapat

dipertahankannya akreditasi 8 jenis pengujian.


(4)

Kegiatan Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit

Hewan serta Fasilitasi Penerapan keamanan Pangan Produk Asal


Hewan, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 550.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersedianya buku pengendalian penyakit hewan menular (Buku
petunjuk teknis pengendalian Avian Influenza (AI) sebanyak 40 buku;
Buku petunjuk teknis pemberantasan rabies sebanyak 40 buku; Buku
petunjuk teknis pengendalian anthrax pada hewan sebanyak 40 buku;
Buku petunjuk teknis pengendalian brucellosis pada ternak sapi perah
sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pencegahan dan penanganan
penyakit gangguan reproduksi pada ternak sapi potong sebanyak 40
buku; Buku petunjuk teknis pengamatan penyakit hewan sebanyak 40
buku; serta buku peta penyakit hewan sebanyak 40 buku);
tersedianya sarana sosialisasi penyakit hewan menular dan kesehatan
masyarakat veteriner (leaflet PHMS dan leaflet tatacara pemotongan
hewan

kurban);

terkoordinasinya

tersedianya
pengendalian

buffer
penyakit

stock

obat

hewan;

hewan

menular

dan

pembinaan kesehatan masyarakat veteriner; terlaksananya sosialisasi


pengendalian PHMS dan PPAH; terlaksananya pengawasan obat
hewan di 13 Kabupaten/kota; terlaksananya surveilance penyakit
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
203

hewan menular di 26 Kabupaten/kota; terlaksananya pembinaan


pelayanan kesehatan hewan di 10 lokasi.
(5)

Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Avian Influenza


(Flu Burung) yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Barat Provinsi dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah tersedia dan terdistribusikannya vaksin Avian
Influenza sebanyak 3.000.000 dosis ke 26 Kabupaten/kota se-Jawa
Barat; tersedia dan terdistribusikannya spuit otomatis sebanyak 115
buah

ke

26

Kabupaten/kota

terdistribusikannya

desinfektan

se-Jawa

Barat;

tersedia

sebanyak

3.000

liter

dan

ke

26

Kabupaten/kota se-Jawa Barat; termonitor dan terkoordinasinya


pengendalian AI di 26 Kabupaten/kota se-Jawa Barat.

d) Program Pemasaran dan Pengelolaan Hasil Pertanian, Perkebunan,


Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Pengembangan

Sarana

dan

Prasarana

Pasca

Panen

Pengolahan Hasil dan Pemasaran Pertanian TPH, yang dilaksanakan


Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
Tanaman

Pangan

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

1.300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya penurunan


kehilangan hasil panen; peningkatan rendemen padi menjadi beras
dari 62 % menjadi sekitar 63-65%; terjalinnya kerjasama produksi
pertanian Jawa Barat dengan Cina dan Vietnam melalui Expo 2010;
terlaksananya

promosi

pasar

tani

sebanyak

12

kali;

serta

terlaksananya kegiatan promosi dalam negeri pada peringatan HPS


tingkat Provinsi, HPS Tingkat Nasional serta HKP.
(2)

Kegiatan Pengembangan Mutu Hasil Promosi dan Pemasaran Komoditi


Perkebunan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.250.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terfasilitasinya pengembangan akses pasar melalui
promosi investasi dan promosi komoditi perkebunan sebanyak 7 kali
terdiri dari promosi komoditi perkebunan ke Luar Negeri sebanyak 2
kali dan Dalam Negeri sebanyak 5 kali.

(3)

Kegiatan

Pengembangan Pengolahan dan Peningkatan Mutu Hasil

Olahan Tembakau yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi


Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya pertemuan Pelaku Agribisnis
Tembakau di

7 Kabupaten/Kota (Garut, Bandung,

Sumedang,

Majalengka, Kuningan , Bandung Barat, dan Kota Banjar); tersusunnya


Buku Pengolahan Tembakau Lokal Jawa Barat; serta terlaksananya
pertemuan kemitraan usaha sebanyak 30 orang.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

204

3. URUSAN KEHUTANAN
a) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Tertib Peredaran Hasil Hutan di


Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terbinanya petugas penerbit Surat Keterangan
Syahnya

Kayu Bulat (SKSKB), Faktur Angkutan Kayu Bulat (FAKB),

Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO) dan Faktur Perusahaan di 3


Kabupaten (Bekasi, Sukabumi dan Ciamis); terbinanya petani kayu
rakyat dan penerbit Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU) di 3
Kabupaten (Indramayu, Bogor dan Ciamis); terbinanya kelompok tani
penghasil kayu rakyat di 2 kabupaten (Ciamis dan Sukabumi); serta
terlatihnya 60 orang calon calon penerbit SKAU di Kabupaten Garut
dan Sukabumi.
(2)

Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan dan


Aneka Usaha Kehutanan, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan
Provinsi

Jawa

Barat

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya Hasil penilaian


Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 di wilayah Perum Perhutani
di 13 KPH, terbinanya dan terkendalinya kegiatan pemanfaatan hasil
hutan kayu pada wilayah kerja Perum Perhutani, terbinanya dan
terkendalinya iuran kehutanan di wilayah kerja Perum Perhutani,
terlaksananya rekonsiliasi penerimaan iuran kehutanan sebesar Rp.
12.644.581.813,- , evaluasi dan pembinaan aneka usaha kehutanan di
Jawa Barat, evaluasi dan pembinaan pelaksanan GEMAR Paket C
Tahun 2009 terhadap 13 Gapoktan serta tersusunnya perencanaan
Pengembangan Hutan Hak di Jawa Barat
(3)

Kegiatan

Pembinaan Sumber Daya Penyuluhan Kehutanan Jawa

Barat, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan adalah terlaksananya Lomba Penghijauan dan
Konservasi Alam Tingkat Provinsi Jawa Barat oleh 100 orang dengan
prestasi Juara II Tingkat Nasional Kecil Menanam Dewasa Memanen
(KMDM) dan Juara III Tingkat Nasional Penyuluh Kehutanan Swadaya
Masyarakat (PKSM).

Tersusunnya perencanaan Pengelolaan Hutan

Partisipatif; terlaksananya pembinaan kepada 40 orang Penyuluh


Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM); terikutinya pameran promosi
produk kehutanan dalam rangka Hari Krida Pertanian dan Hari Pangan
Sedunia; terlaksananya pertemuan penyuluh kehutanan yang diikuti
40 orang penyuluh kehutanan; serta terlaksananya pembinaan untuk
penguatan Kelembagaan Asosiasi Kepala Desa Sekitar Hutan Negara
(AKSHN) dan Kelompok Tani Hutan Andalan (KTHA) di Kabupaten
Bandung yang diikuti 100 orang peserta.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

205

(4)

Kegiatan

Pengembangan

Obyek

Wisata

Alam

Hutan,

yang

dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan


alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya pelatihan interpreter wisata alam di 2 kabupaten
(Cianjur dan Kuningan) sebanyak 60 orang; terlaksananya pembinaan
obyek wisata alam di 9 kabupaten (Ciamis, Kuningan, Sukabumi,
Garut, Cianjur, Bogor, Bandung, Bandung Barat dan Sumedang),
terselenggaranya pelatihan keterampilan kerajinan tangan untuk
cinderamata sekitar Bumi Perkemahan Argalingga dan Situ Sangiang
sebanyak 40 orang, tersedianya leaflet pengembangan wisata alam
bumi perkemahan Argalingga dan Situ Sangiang sebanyak 2.000
lembar;

serta

terfasilitasinya

forum

kelembagaan

kelompok

masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai sebanyak 40


orang,
(5)

Kegiatan Pengembangan Obyek Daya tarik Wisata Alam Tahura Ir. H.


Djuanda, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terbangunnya paket Web Site TAHURA Ir. H. Djuanda;
bertambahnya koleksi 1 paket keanekaragaman hayati flora di Green
House Tahura Ir. H. Djuanda; terlatihnya 10 orang instruktur
outbound,

terlatihnya

10

orang

interpreter/pemandu

terbangunnya 1 unit habitat rusa; terikutinya 2

wisata;

kali partisipasi

Pameran untuk promosi Tahura Ir. H. Djuanda; tersedianya 4.900


lembar leaflet, 500 buku booklet dan 250 buah stiker Tahura Ir. H.
Djuanda, dan 200 lembar leafet promosi; tersusunnya 1 judul buku
rencana pengembangan pemanfataan Curug Koleang, Curug Lalay dan
Curug Kidang; serta tersedianya 1 tematik peta obyek wisata di
Tahura Ir. H. Djuanda.
(6)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi dalam rangka Perumusan Bahan


Kebijakan dan Pengembangan Pembangunan Bidang Kehutanan dan
Perkebunan, yang dilaksanakan Biro Bina Produksi Setda Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 340.000.000,-.
Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

perkembangan

pelaksanaan

meningkatkan

pengembangan

pertemuan

program/kegiatan
potensi

pembahasan

dalam

sumberdaya

rangka

hutan

dan

perkebunan di Jawa Barat; terlaksananya pertemuan pembahasan


permasalahan dan penanganan gangguan keamanan hutan negara
dan perkebunan di Jawa Barat; terlaksananya koordinasi dan
pemantauan pelaksanaan pengembangan potensi sumberdaya hutan
dan perkebunan serta pemanfaatan jasa lingkungan; terlaksananya
koordinasi dan pemantauan permasalahan dan penanganan gangguan
keamanan hutan negara dan perkebunan besar di Jawa Barat; serta
terlaksananya pemantauan dan evaluasi perkembangan bantuan
pemerintah bidang kehutanan dan perkebunan.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

206

b) Program Pengelolaan Kawasan Lindung


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda,


yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 508.284.000,-. Hasil kegiatan adalah
bertambahnya koleksi tanaman seluas 30 Ha di Tahura Ir. H. Djuanda;
terpeliharanya tanaman pengkayaan Tahura Ir. H. Juanda tahun ke-1
seluas 60 ha; terpeliharanya tanaman Salak Pondoh sebagai tanaman
batas sepanjang 10 km; berkembangnya persemaian seluas 0,25 ha;
terlaksananya

12

kali

patroli

pengamanan

hutan;

tertatanya

pembagian blok kawasan Tahura Ir. H. Djuanda; serta tersusunnya


dan terselenggaranya orientasi lapangan dalam rangka rencana
perluasan Tahura Ir. H. Juanda di 3 kabupaten (Bandung, Sumedang
dan Bandung Barat).
(2)

Kegiatan Konservasi Daerah Tangkapan Air di Waduk Jatigede dan


DAS Prioritas, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.362.590.000,-. Hasil
kegiatan adalah tersusunnya Rancangan Model Agroforestry sebanyak
5 unit, terbangunnya model agroforestry seluas 125 Ha di Kabupaten
Garut dan Sumedang; terbangunnya 1 unit persemaian di Kiara
Payung, terbentuknya Forum DAS di Jawa Barat;

terpeliharanya

tanaman hutan pantai seluas 150 Ha di 3 kabupaten (Tasikmalaya,


Garut, Sukabumi); serta terpeliharanya tanaman agroforestry seluas
100 Ha di 4 kabupaten (Garut, Kuningan, Tasikmalaya, Sumedang).
(3)

Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang dilaksanakan Dinas


Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 7.391.873.325,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Rancangan
Pembuatan Model Agroforestry 60 unit di 3 kabupaten (Bandung,
Bandung Barat dan Sumedang); terbangunnya 60 unit (1.500 Ha)
Model Agroforestry di Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang,
terfasilitasinya pendampingan KODAM III Siliwangi dalam pembuatan
model agroforestry; terbangunnya 4 unit persemaian di 3 kabupaten
(Bandung, Bandung Barat dan Sumedang); terbangunnya Arboretum
di Blok Areng seluas 10 Ha; tersusunnya perencanaan pengelolaan
hutan Mangrove di Jawa Barat; terfasilitasinya pertemuan Kelompok
Kerja Mangrove sebanyak 1 kali; terlaksananya monitoring dan
evaluasi tanaman reboisasi Perhutani di 13 Kesatuan Pemangkuan
Hutan

(KPH)

serta

terlaksanannya

pemberian

hadiah

Lomba

Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun


2010 untuk 13 kategori penilaian.
(4)

Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan dan Kawasan Lindung, yang


dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
jumlah anggaran sebesar Rp. 754.150.000,-. Hasil kegiatan adalah
terfasilitasinya tindak lanjut penyelesaian proses pengukuhan kawasan

hutan; terlaksananya pembuatan peta kawasan hutan untuk 250


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
207

kelompok Hutan; tersedianya bahan penyusunan Tata Hubungan Kerja


penyelesaian Proses Pinjam Pakai dan Tukar Menukar kawasan hutan;
serta tersusunnya Buku Rencana Detail Pengelolaan Hutan daerah
Kiara Payung sebanyak 3 judul.
(5)

Kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK), yang dilaksanakan


Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 12.840.937.000,-. Hasil kegiatan adalah terverifikasinya
proposal kegiatan GRLK dari 26 Kabupaten/Kota; terbangunnya 20
unit persemaian; tersusunnya rancangan pembuatan hutan rakyat
untuk 220 unit; terselenggaranya pemberdayaan masyarakat berupa
bantuan bibit jamur kayu sebanyak 150.000 log, 1.500 stup lebah
madu, ekstraktor 50 unit dan steamer 15 unit;

terlaksananya

rehabilitasi hutan mangrove dengan pola insentif swadaya seluas 125


Ha di Kabupaten Indramayu dan 75 Ha di Kabupaten Subang;
terlaksananya pelatihan penyuluh kehutanan kepada 80 orang; serta
terlaksananya

monitoring

dan

evaluasi

kegiatan

GRLK

di

26

Kabupaten/kota.

4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


a) Program pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan Potensi Panas Bumi di Jawa Barat yang


dilaksanakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya pemantauan kegiatan ekplorasi di 3
(tiga)

lokasi;

terlaksananya

pemantauan

kegiatan

usaha

pengembangan panas bumi existing di 8 lokasi; tersusunnya dokumen


hasil survei Geofisika Ekplorasi Awal Panas Bumi di Sangkan Hurip
sebanyak 1 dokumen; terlaksananya inventarisasi lanjutan potensi
panas bumi di Jawa Barat di 25 lokasi dan terlaksananya sosialisasi
kepada masyarakat dalam rangka persiapan pembangunan PLTP di 2
lokasi.
(2)

Kegiatan Fasilitasi peningkatan kualitas pengelolaan, pelayanan dan


promosi usaha panas bumi, air tanah dan pertambangan umum yang
dilaksanakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya pameran dan promosi tingkat nasional
dan internasional masing-masing sebanyak 1 kali pelaksanaan;
terlaksananya pengelolaan dan updating data informasi bidang energi
dan sumberdaya mineral selama 9 bulan; tersusun dan terolahnya
data spasial energi dan sumberdaya mineral Jawa Barat sebanyak 1
dokumen.

(3)

Kegiatan Penyusunan produk hukum Bidang Pertambangan dan Energi

yang dilaksanakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
208

Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-. Hasil


kegiatan adalah tersusunnya petunjuk teknis Bidang pertambangan
sebanyak 1 dokumen.
(4)

Kegiatan Optimalisasi Sumber Daya Energi dan Mineral dalam Upaya


Peningkatan Pendapatan Daerah Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Energi Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksanannya

pembahasan dan RAB produksi migas, panas bumi dan pertambangan


umum sebanyak 1 kali; terlaksananya fasilitasi kepada daerah
penghasil

tentang verifikasi

data lapangan sebagai

parameter

penetapan dana bagi hasil panas bumi di 4 daerah penghasil;


terlaksananya fasilitasi penghitungan Nilai Perolehan Air tanah (NPA)
kepada Kabupaten/kota di 5 wilayah kerja; terlaksananya pembinaan
lapangan dalam rangka peningkatan produksi kepada pengusaha
pertambangan umum sebanyak 3 kali; terlaksananya rapat evaluasi
penerimaan retribusi Jasa Laboratorium sebanyak 2 kali; terlaksananya
kunjungan kerja

ke luar provinsi

dalam rangka

ekstensifikasi

pendapatan daerah dari pajak BBMKB sebanyak 1 kali.


(5)

Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air Tanah,


Pertambangan Umum, Batu Bara dan BBM di wilayah Kerja UPTD
ESDM Wilayah Pelayanan I Cianjur yang dilaksanakan Dinas Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

50.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terkendalinya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan Air Tanah di 40


titik sumur; terkendalinya kegiatan pertambangan umum di 20 lokasi;
terlaksananya

pengawasan

pengguna

batu

bara

di

lokasi;

terlaksananya pengawasan penyaluran BBM di 10 lokasi.


(6)

Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air Tanah,


Pertambangan Umum, Batu Bara dan BBM di wilayah Kerja UPTD
ESDM Wilayah Pelayanan II Purwakarta yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah

terkendalinya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan Air Tanah di 30


titik sumur; terkendalinya kegiatan pertambangan Umum di 10 lokasi;
terlaksananya

pengawasan penyaluran BBM/BBKB di

depot;

terlaksananya pengawasan Perusahaan pengguna Batubara di 15


lokasi.
(7)

Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air


Tanah, Pertambangan Umum, Batu Bara dan BBM di wilayah Kerja
UPTD ESDM Wilayah Pelayanan III Bandung yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terkendalinya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan Air Tanah di 52

perusahaan; terkendalinya kegiatan pertambangan umum di 8 lokasi;


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
209

pengawasan pengguna batu bara di 16 perusahaan; terlaksananya


Pengawasan penyaluran BBM di 32 lokasi.
(8)

Kegiatan pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air


Tanah, Pertambangan Umum, Batu Bara dan BBM di wilayah Kerja
UPTD ESDM Wilayah Pelayanan IV Tasikmalaya yang dilaksanakan
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah terkendalinya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan Air
Tanah di 52 titik sumur; terkendalinya kegiatan pertambangan umum
di 8 lokasi; pengawasan penyaluran BBM di 44 lokasi.

(9)

Kegiatan pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air


Tanah, Pertambangan Umum, Batu Bara dan BBM di wilayah Kerja
UPTD ESDM Wilayah Pelayanan V Cirebon yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terkendalinya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan Air Tanah di 40
titik sumur; terkendalinya kegiatan pertambangan umum di 16 lokasi;
pengawasan Pengguna batu bara di 10 titik; pengawasan penyaluran
BBM di 10 lokasi.

(10) Kegiatan Evaluasi Peta Zonasi dan Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan


Air Tanah di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Energi Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 850.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya Peta

zonasi air tanah di Jawa Barat sebanyak 1 dokumen; Penerbitan


Rekomendasi Teknis Air sebanyak 600 rektek; terpantaunya kegiatan
pengusaha pengambil air tanah di Jawa Barat sebanyak 468
perusahaan.
(11) Kegiatan

Fasilitasi

Pengembangan

Energi

dan

Sumber

Daya

Mineral,yang dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian Setda


Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi


pengembangan energi dan sumber daya mineral di Jawa Barat; serta
tersusunnya bahan kebijakan pengembangan energi dan sumber daya
mineral di jawa Barat

b) Program Pembinaan dan pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dan


Energi
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan Energi Alternatif bagi dan Masyarakat yang


dilaksanakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.300.000.000,-. Hasil
kegiatan

adalah

tersedianya

data

potensi

energi

air

untuk

pembangunan PLT Mikro dan Minihidro di 5 daerah aliran sungai;


tersedianya Studi kelayakan fasilitas pusat pengembangan energi hidro
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
210

di Jawa Barat di 1 kawasan; tersedianya Pengembangan kualitas


pengelolaan dan keberlanjutan PLTMH di Jawa Barat di 6 kabupaten;
terlaksananya Rapat koordinasi bidang energi baru terbarukan
sebanyak 1 kali; terfasilitasinya audit energi di sektor industri
sebanyak 5 kali; tersosialisasikannya penghematan energy sebanyak 5
kali ; terlaksananya penghematan energi sektor-sektor pengguna 35
bangunan publik,

23 bangunan komersil dan 27 bangunan industri

serta terlaksananya pelatihan energi untuk 45 peserta.


(2)

Kegiatan Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan di wilayah Kerja


UPTD ESDM Wilayah Pelayanan I Cianjur yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 12.364.996.600,-. Hasil kegiatan adalah
Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap listrik dan
jaringannya sebanyak 3241 kk dan terlaksananya peresmian Lisdes
sebanyak 1 kali.

(3)

Kegiatan Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan di wilayah Kerja


UPTD ESDM Wilayah Pelayanan II Purwakarta yang dilaksanakan
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.439.553.000,-. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap listrik
dan jaringannya sebanyak 1620 kk.

(4)

Kegiatan Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan di wilayah Kerja


UPTD ESDM Wilayah Pelayanan III Bandung yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 4.814.261.930.-. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap listrik dan
jaringannya sebanyak 1700 kk.

(5)

Kegiatan Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan di wilayah Kerja


UPTD ESDM Wilayah Pelayanan IV Tasikmalaya yang dilaksanakan
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.873.393.250.-. Hasil kegiatan
adalah Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap listrik
listrik dan jaringannya sebanyak 4188 kk.

(6)

Kegiatan Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan di wilayah Kerja


UPTD ESDM Wilayah Pelayanan V Cirebon yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.918.979.520.-. Hasil kegiatan adalah
Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap listrik dan
jaringannya sebanyak 2135 kk.

(7)

Kegiatan Pengembangan energi terbarukan di wilayah kerja UPTD


ESDM Wilayah Pelayanan I Cianjur yang dilaksanakan Dinas Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

terlaksananya

Rp.

2.000.000.000.-.

Pembangunan

terpasangnya 96 unit PLTS.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

PLTMH

Hasil
di

kegiatan
Kabupaten

adalah
dan
211

(8)

Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di wilayah kerja UPTD


ESDM Wilayah Pelayanan III Bandung yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.580.447.000.-. Hasil kegiatan adalah
Tersedianya energi alternatif Biogas sebagai pengganti minyak tanah
sebanyak 177 unit dan

terlaksananya pembangunan PLTMH di 1

kabupaten.
(9)

Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di wilayah kerja UPTD


ESDM Wilayah Pelayanan IV Tasikmalaya yang dilaksanakan Dinas
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.958.652.681.-. Hasil kegiatan adalah
terpasangnya 372 unit PLTS dan terlaksananya pembangunan 1 unit
PLTMH untuk 87 KK.

(10) Kegiatan Pengembangan energi terbarukan di wilayah kerja UPTD


ESDM Wilayah Pelayanan V Cirebon yang dilaksanakan Dinas Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

2.174.343.700.-.

Hasil

kegiatan

adalah

terpasangnya 400 unit PLTS.


(11) Kegiatan

Fasilitasi

dan

Dukungan

Pembangunan

Infrastruktur

Ketenagalistrikan di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Energi


Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

500.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

tersosialisasikannya program pembangunan ketenagalistrikan dan


tersedianya dokumen profil pembangkit listrik di Jawa Barat.
(12) Kegiatan Fasilitasi PHK-I dalam pemberdayaan dan pembelajaran
masyarakat di bidang energi yang dilaksanakan Dinas Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

573.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya pembangunan instalasi biogas sebanyak 30 unit.


5. URUSAN PARIWISATA
a) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengembangan Destinasi Pariwisata yang dilaksanakan


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya standarisasi dan tersusunnya Profil Usaha Pariwisata;
Penyelenggaraan West Java Off Road 2010; "Alimpaido" untuk 26
kabupaten/kota dan Provinsi lainnya; Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa
Barat

2010

dan

Pengiriman

Duta

Wisata

ke

Provinsi;

Penyelenggaraan Surving Tournament di Cimaja; Kite Festival dari


Dalam Negeri dan Luar Negeri; Buku Petunjuk Pelaksanaan Bantuan
Keuangan; FS, DED Pemetaan Potensi Wisata dan Potensi Investasi
Pariwisata Jawa Barat; dan tertatanya kawasan objek wisata curug
Malela.
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

212

(2)

Kegiatan

Pembinaan

dan

Penyuluhan

SDM

Pariwisata

yang

dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa


Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan pembinaan Kualitas
dan Kompetensi SDM Tenaga Hotel Melati 40 orang peserta; Kualitas
dan Kompetensi SDM Tenaga SPA,45 orang peserta; Kualitas dan
Kompetensi SDM Wisata Remaja Unggulan ,50 orang peserta; Kualitas
dan Kompetensi Cinderamata dan Kuliner Khas Jawa Barat,180 orang
peserta; Kualitas dan Kompetensi SDM Pramuwisata, 50 orang
peserta; dan tersedianya sarana penunjang kegiatan.
(3)

Kegiatan Perencanaan, Pengendalian dan Penyebarluasan Informasi


Kepariwisataan dan Kebudayaan Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.

1.075.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya Forum Dialog Program Pengembangan Kepariwisataan


dan Kebudayaan Jawa Barat 150 orang peserta; Penyusunan Rencana
Kegiatan Dokumen Program Kepariwisataan Jawa Barat tahun 2010;
Pemantauan

Lapangan

dan

Pengendalian

Pelaksanaan

Program/Kegiatan Kepariwisataan dan Kebudayaan Jawa Barat;


Pengolahan Data Kepariwisataan dan Kebudayaan Jawa Barat;
Fasilitasi Perencanaan MPU; Kilas Balik Evaluasi Pembangunan
Kepariwisataan dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Penyelenggaraan
malam Kilas Balik penghargaan seni, budaya dan pariwisata Jabar
sebanyak 650 orang; dan terpilihnya elemen/tokoh masyarakat Jawa
Barat yang berprestasi di bidang seni, budaya dan pariwisata Jawa
Barat; dan sarana pendukung kegiatan.
b) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam dan Luar Negeri yang


dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.950.000.000,-. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya Kegiatan-kegiatan antara lain Jawa
Barat Travel Exchange (JTX) di Bandung, 200 peserta; Familiarization
Tour, 75 peserta; Braga Festival, 60 peserta, 200 seniman; Kemilau
Nusantara; Tourist Information Center (TIC) di 3 lokasi (Bandung,
Yogyakarta dan Bali) 6 tenaga ahli; Analisa Pemasaran Pariwisata
Jawa Barat; Promosi Jawa Barat di Singapura; Promosi Jawa Barat di
Malaysia; Festival Balik Jawa Barat di Bandung; PATA Travel Mart di
Maccau China, Pemasangan Bilboard Promosi Pariwisata Jawa Barat di
Cengkareng; Promosi Pariwisata Jawa Barat Melalui Media Elektronik;
Kebutuhan Bahan Promosi; Pembuatan Website/Gerbang Informasi
Pariwisata Jawa Barat; Pembuatan Feasibility Study (FS) dan DED
studi penyusunan Grand Design Gerbang Wisata Jawa Barat; dan

sarana kegiatan pendukung.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

213

(2)

Kegiatan Peningkatan Citra Promosi dan Informasi Budaya Pariwisata


di

Jawa

Barat,

yang

dilaksanakan

Dinas

Pariwisata

dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
Pameran Objek dan daya Tarik Wisata Jawa Barat dan Peragaan
Pembuat Kerajinan Cinderamata Khas Jawa Barat.

6. URUSAN INDUSTRI
a) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Industri Berbasis Kreativitas dan Komunitas


yang

dilaksanakan

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah :
(a) Terbentuknya 1 Kelompok Kerja (Pokja) Kewirausahawan Baru
bidang industri kreatif dengan tumbuhnya 30

wirausahawan

muda yang memiliki kompetensi manajemen bisnis dan desain


melalui seleksi dan inkubasi komunitas industri kreatif;
(b) Terbentuknya networking komunitas kreatif di 7 Kabupaten/Kota
yang meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Purwakarta, Kota
Depok, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kabupaten Garut;
(c) Terjalinnya kerjasama di bidang industri kreatif film;
(d) Tersedianya data potensi komunitas kreatif di 6 Kabupaten/Kota di
Jawa Barat yang meliputi Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota
Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kota
Cirebon;
(e) Terlaksananya rapat koordinasi pembinaan industri kreatif antar
anggota Mitra Praja Utama (MPU);
(f) Terselenggaranya Workshop di 5 Desa untuk Industri Kreatif
dalam mendukung Jatiwangi Art Factory (JAF) di Kabupaten
Majalengka;
(g) Terselenggaranya Workshop Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan
fasilitasi pendaftaran 23 Merek untuk 23 Industri Kecil dan
Menengah (IKM) di bidang Fashion;
(h) Terfasilitasinya kemitraan produk hasil binaan dengan pengusaha
Distro dan Pasar Modern untuk 25 pengusaha Industri Kecil dan
Menengah (IKM);
(i) Terfasilitasinya kerjasama program pengembangan industri kreatif
dan

implementasi

Inpres

nomor

Tahun

2009

tentang

Pengembangan Industri Kreatif untuk 51 orang perwakilan


aparatur pembina industri kreatif di Jawa Barat.
(2)

Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM dan Usaha Kelompok Industri


Logam Mesin, Tekstil dan Telematika (ILMATTEL) yang dilaksanakan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
214

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan


adalah :
(a) Terlatihnya 25 Sumber Daya Manusia dalam teknik dan inovasi
desain Batik di Kabupaten Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kabupaten
Garut dan Kabupaten Indramayu;
(b) Terlatihnya 25 Sumber Daya Manusia dalam memahami substansi
Animasi 3 Dimensi;
(c) Terlatihnya 25 Sumber Daya Manusia dalam memahami proses
bisnis Animasi 3 Dimensi;
(d) Terlatihnya 15 Sumber Daya Manusia di bidang Otomotif dalam
substansi desain keteknikan dan desain produk;
(e) Tersedianya bahan baku Rami dengan meningkatnya kapasitas
Rami di Kabupaten Garut.

b) Program Penataan Struktur dan peningkatan Kemampuan Teknologi


Industri
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pelaku Industri


Meubel dan Desain Grafis yang dilaksanakan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 887.750.000,-. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya 60
desain

meubel

berdasarkan

hasil

penjaringan

dan

preferensi

konsumen dengan 17 prototype meubel rotan; terjalinnya kerjasama


melalui pengembangan pusat desain di Cirebon; serta tersedianya
pasokan bahan baku rotan melalui buffer stock.
(2)

Kegiatan Penguatan Klaster Industri Prioritas (Alas Kaki) yang


dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-.
Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya Pelatihan Kewirausahaan
Achievement Motivation Trainning (AMT) untuk para pelaku di bidang
alas kaki di Jawa Barat; terlaksananya Pelatihan Standardisasi,
Diversifikasi dan Pendampingan untuk 5 kelompok pelaku Industri
Kecil dan Menengah Alas Kaki; serta terfasilitasinya para pelaku alas
kaki sebagai upaya peningkatan kualitas desain alas kaki yang
berkualitas melalui pelatihan di Pusat Pengembangan Desain Alas Kaki.

(3)

Kegiatan Pengembangan Industri Pengolahan Makanan dan Minuman


yang

dilaksanakan

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


1.100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbinanya 40 pelaku usaha
industri produk antara (Tepung Umbi-Umbian); terbinanya 60 orang
pelaku industri makanan dan minuman; tersedianya data trend
Preferensi Produk konsumen terhadap olahan pangan berbahan baku
lokal/produk antara;

terfasilitasinya 208 jenis makanan khas Jawa

Barat; serta terfasilitasinya pembinaan teknis Manajemen Produksi dan


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
215

Daya Saing terhadap 160 pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah
Pangan.
(4)

Kegiatan

Optimalisasi

Layanan

Packing

House

dan

Layanan

Transformasi Pengolahan Makanan (LTPM) yang dilaksanakan Dinas


Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya 10 Orang Tenaga Ahli di Bidang Kemasan; terbinanya 200
pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan melalui layanan
Packing House; serta terlaksananya pendidikan dan pelatihan teknis
pengolahan makanan bagi 100 pelaku usaha industri kecil dan
menengah olahan pangan.
(5)

Kegiatan Pembinaan Industri Hasil Tembakau

yang dilaksanakan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat


dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 900.000.000,-. Hasil kegiatan
adalah tersosialisasikannya kerjasama mitra usaha sebanyak 30 orang
pelaku usaha pelinting sigaret melalui kemitraan antara Pabrik Rokok
Golongan I dengan Pelaku Industri Hasil Tembakau Golongan III di 3
Daerah

yaitu

Kabupaten

Cirebon,

Kabupaten

Majalengka

dan

Kabupeten Garut; verifikasi, sertifikasi dan kodefikasi sebagai upaya


menekan cukai ilegal; terlaksananya pendalaman daya saing produk
ke Provinsi penerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
yaitu

Provinsi

Sumatera

Utara

dan

Nusa

Tenggara

Barat;

terlaksananya pembinaan terhadap 80 pelaku usaha industri rokok di


bidang Good Manufacturing Practice (GMP); terfasilitasinya 80 sampel
rokok yang dihasilkan di Jawa Barat untuk diuji kadar Tar dan
Nikotinnya; serta terlaksananya pembinaan dan pengawasan Tanda
Daftar Industri dan Izin Usaha Industri Hasil Tembakau (IHT) di
Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
(6)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri di Jawa


Barat yang dilaksanakan Biro Administrasi Perekonomian Setda
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dan
koordinasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan
Industri di Jawa Barat serta koordinasi pengembangan industri kreatif
di Jawa Barat.

7. URUSAN PERDAGANGAN
a) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan Akses Pasar dan Perluasan Pasar Ekspor yang


dilaksanakan

yang

dilaksanakan

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran


sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya 6
Perusahaan produk Fashion potensial ekspor pada Pameran Trade
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
216

Expo Indonesia ke 25 di Jakarta; terfasilitasinya 5 perusahaan produk


olahan agro pada pameran Food Health di Jeddah Saudi Arabia; serta
terfasilitasinya beberapa perusahaan UKM Jabar dalam kegiatan
business meeting dengan mitra usaha dari Afrika Selatan dan Timur
Tengah
(2)

Kegiatan Peningkatan Kualitas Daya Saing Ekspor Hasil Industri


Tembakau

yang

dilaksanakan

yang

dilaksanakan

Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dengan


alokasi anggaran ssebesar Rp. 450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah
tersedianya informasi potensi tembakau kualitas ekspor Jawa Barat;
tersosialisasinya Kebijakan Perdagangan Luar Negeri tentang Tata
Niaga Ekspor Tembakau dan Produk Tembakau terhadap 60 pelaku
usaha tembakau; terlaksananya Pelatihan Teknis Ekspor terhadap 60
pelaku usaha tembakau dan produk tembakau; tersedianya informasi
Profil Tembakau sebagai bahan pengembangan ekspor khususnya
tembakau; tersosialisasinya peluang pasar luar negeri yang merupakan
informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Jawa
Barat.

b) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam


Negeri
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Revitalisasi Pasar Tradisional, Fasilitasi Pasar Lelang Forward


Produk Agribisnis dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
yang

dilaksanakan

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


1.600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya 120 pengelola
pasar tradisional dalam Pembinaan Manajemen Pengelola Pasar
Tradisional; terlaksananya kegiatan keterampilan teknis perdagangan
bagi 160 pengelola pasar tradisional; terlaksananya koordinasi antara
Pemerintah Pusat, Povinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam
Pengembangan dan Perlindungan Pasar Tradisional; terlaksananya
fasilitasi 60 pelaku dalam kegiatan Bazar Ramadhan; terfasilitasinya 10
Pelaku usaha dalam Partisipasi Promosi Dagang pada Pameran Jabar
Expo; terfasilitasinya UKM dalam memasarkan produk unggulan Jawa
Barat yang berdaya saing; terfasilitasinya 450 pengusaha di pasar
lelang; terlaksananya kampanye penggunaan produk dalam negeri di
media elektronik/TV;

tersedianya data sarana perdagangan di 26

Kabupaten/Kota di Jawa Barat; serta terlaksananya apresiasi Batik


Tatar Sunda sebagai hasil kebudayaan Jawa Barat.
(2)

Kegiatan

Peningkatan

Usaha

Dagang

Kecil

Menengah

Tembakau/Rokok yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan


Perdagangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembinaan manajemen usaha
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
217

dagang

kecil

menengah

bagi

pedagang

dan

distributor

Rokok/Tembakau untuk 140 orang di Kabupaten Cirebon, Sumedang


dan Cianjur; terlaksananya kajian Kajian Tata Niaga Tembakau dan
Rokok di Jawa Barat; terlaksananya penyusunan Company Profil
Perusahaan Rokok dan Tembakau di Jawa Barat; terlaksananya
pengawasan terhadap peredaran rokok dan tembakau di 6 Kabupaten
dan Kota di Jawa Barat.
(3)

Kegiatan Fasilitasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perdagangan,


yang

dilaksanakan

Biro

Administrasi

Perekonomian

Setda

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.


350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya evaluasi dan
pemantauan bulanan Program Raskin; sinkronisasi pelaksanaan pasar
Peduli Ramadhan; terfasilitasinya Pemasaran Produk Dalam Negeri;
terlaksananya partisipasi kerjasama perekonomian anggota Mitra Praja
Utama (MPU); serta rapat koordinasi distribusi garam Beriodium
(4)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Rancangan Kebijakan


Garam yang dilaksanakan Biro Adminitrasi Perekonomian Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 50.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Kajian Akademik


Penyusunan

Rancangan

Kebijakan

tentang

Pengendalian

dan

Pelarangan Produk serta Peredaran Garam tidak Beriodium, sebagai


dokumen pendukung RAPERDA tentang Pengendalian Produksi dan
Peredaran Garam.

c) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian


yang dilaksanakan yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya
pelayanan tera/tera ulang sebanyak 80.400 perusahaan; tersedianya
kesepahaman

tentang

ketelusuran

kebijakan

dan

standar

kemetrologian sebanyak 963 buah BDKT (Barang Dalam Keadaan


Terbungkus) telah dilakukan pemeriksaan dan pengujian pada 5
wilayah pelayanan; serta meningkatnya tertib ukur dan perlindungan
konsumen pada 5 wilayah pelayanan kemetrologian di Jawa Barat.
(2)

Kegiatan peningkatan pengawasan barang yang beredar dan tertib


niaga yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
300.000.000,-.

Hasil

kegiatan

adalah

terlaksananya

10

kali

pengawasan barang yang beredar di pasar; terlaksananya 5 kali


pengawasan

barang

dalam

pengawasan;

terlaksananya

kali

Pengawasan Barang yang diatur Tata Niaganya; terlaksananya 10 kali


Pengawasan barang Metrologi Legal; terlaksananya Rapat Koordinasi
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
218

Pengawasan Distribusi Sarana Produksi Padi dan Pupuk dengan


peserta 150 Orang;

serta Meningkatnya Pemahaman terhadap

Perlindungan Konsumen bagi 150 Orang Pelaku Usaha dan Aparat.


2) Permasalahan dan Solusi
(1)

Masih

rendahnya

pentingnya

tingkat

pelayanan

pengetahuan

tera

ulang

masyarakat

UTTP.

Kondisi

mengenai

ini

mungkin

disebabkan belum meratanya aktivitas penyuluhan tentang UU No.2


Tahun 1981 tentang Metrologi Legal sehingga kesadaran untuk
menera ulangkan masih relatif rendah.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah meningkatkan kegiatan
penyuluhan

terutama

kedaerah-daerah

melalui

kerjasama

dan

koordinasi dengan aparat di Daerah Kabupaten/Kota.


(2)

Masih terbatasnya Keberadaan tenaga pengawas barang beredar atau


PPBJ (Petugas Pengawas Barang dan Jasa) maupun PPNS-PK, PPNS
Perda dan PPNS Metrologi untuk melakukan pengawasan lapangan
maupun kordinasi pengawasan dengan instansi teknis terkait , BPSK
(Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen), LPKSM (Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat) lintas sektor dan lintas daerah
Kabupaten/kota, demikian pula keberadaan tenaga fungsional penera
masih belum memadai dibanding tuntutan pelaksanaan tugas ke
depan.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah melakukan upaya-upaya
pengendalian dengan kerjasama Korwas PPNS/Bareskrim Polda Jabar.

(3)

Terbatasnya penggunaan frekuensi dan luas jangkauan aktivitas


pengendalian kepada pemilik Ukuran, Takaran, Timbangan dan
Perlengkapan (UTTP), hal ini akan berdampak kepada lemahnya aspek
perlindungan konsumen.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah melakukan koordinasi
dengan

Pemerintah

mengikutsertakan

cq.

Departemen

Perdagangan

untuk

dalam diklat PPBJ/PPNS-PK/PPNS Metrologi serta

melakukan koordinasi dengan BKD dan Biro Organisasi untuk


mengatasi permasalahan

kekurangan SDM Metrologi (menjelang

banyak yang pensiun).

7. URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Program Pengembangan Transmigrasi
1)

Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pengarahan, Pemindahan dan Pemberdayaan Transmigrasi


dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.166.953.750.
Hasil kegiatan adalah terlaksananya : Koordinasi dan fasilitasi
pengerahan dan penempatan transmigrasi di 26 Kabupaten/Kota,

Pemindahan dan penempatan penduduk daerah genangan Waduk


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010
219

Jatigede Kabupaten Sumedang sebanyak 35 KK dari target 70 KK,


yaitu ke lokasi Sei Bulan C Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan
Barat 5 KK (19 Jiwa) dan ke lokasi Sei Besar Kabupaten Ketapang
Provinsi Kalimantan Barat 30 KK (100 Jiwa), Evaluasi keberhasilan
transmigrasi di 6 Provinsi Daerah penempatan transmigrasi yaitu ke
Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi
Selatan, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat serta terlaksananya
koordinasi Antar Daerah pengirim yaitu ke Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
a. Kegiatan Pelatihan dan Ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp. 496.405.000,-, hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan

pemberdayaan masyarakat transmigrasi local (resettlement) sebanyak 8


Angkatan masing-masing 20 orang, yaitu di lokasi Unit pemukiman
transmigrasi

lokal

(resettlement)

Cikedung

Kabupaten

Indramayu,

Sukamaju Kabupaten Majalengka, Cimanggu II Kabupaten Sukabumi, Cisitu


Kabupaten Sumedang, Arinem dan Cimahi Kabupaten Garut, Mekarsari
Kabupaten Ciamis, Cisampih Kabupaten Subang, Jabranti kabupaten
Kuningan dan Neglasari Kabupaten Tasikmalaya.
(2)

Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dibidang Ketransmigrasian dilaksanakan


oleh Biro Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 193.850.000,-. Hasil kegiatan
terfasilitasinya kerjasama dibidang ketransmigrasian antara Provinsi
Jawa

Barat

selaku

daerah

pengirim

dengan

Provinsi

daerah

penerima/penempatan.

8. URUSAN PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AGAMA


a) Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama
1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan

Peningkatan

Kualitas

Kader

Juru

Dakwah

dan

Khotib/Muballigh di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan


Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 485.400.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
pelatihan kader Juru Dakwah dan Khotib/Muballigh yang diikuti
sebanyak 280 orang peserta dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
(2)

Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembinaan Majelis Taklim dan Dewan


Kemakmuran Masjid (DKM) di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro
Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 480.400.000,-. Hasil pelaksanaan
kegiatan terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas Majelis Taklim
dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Jawa Barat yang diikuti
sebanyak 380 orang pengurus Majelis Taklim dan DKM dari

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat.


LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

220

(3)

Kegiatan Implementasi Pengamalan Agama melalui Safari Ramadhan


dan Tarling Gubernur Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan
Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 251.600.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya
Safari Ramadhan Gubernur Jawa Barat dan Taraweh keliling Muspida
di 4 Lokasi/Wilayah di Jawa Barat.

(4)

Kegiatan

Pelaksanaan

MTQ

Tk.

Jawa

Barat,

Pembinaan

dan

Pengiriman Kafilah MTQ Jawa Barat ke MTQ Tk. Nasional yang


dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.433.263.500,-. Hasil
pelaksanaan kegiatan terlaksananya Kegiatan MTQ Tk. Jawa Barat
diikuti 1.352 orang, Pembinaan Kafilah MTQ Jawa Barat diikuti 42
orang peserta, 18 Pembina dan 30 orang official dan Pengiriman
Kafilah MTQ Jawa Barat ke Tk. Nasional yang diikuti oleh 42 orang
peserta (meraih juara umum/peringkat terbaik dengan 17 kategori
perlombaan.
(5)

Kegiatan Fasilitasi Festival Maulid Nusantara (FMN) ke 5 di Kota Palu


Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial
Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 190.100.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya
keikutsertaan kontingen dalam kegiatan Festival Maulid Nusantara ke
5 yang diikuti 33 orang perserta.

b) Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan


1) Pelaksanaan Program
(1)

Kegiatan Pemberdayaan Madrasah Diniyah di Jawa Barat yang


dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 144.900.000,-. Hasil
pelaksanaan kegiatan terlaksananya pembinaan guru madrasah di
Jawa Barat yang diikuti 120 orang perserta dari Kabupaten/Kota seJawa Barat

(2)

Kegiatan Pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni Santri Daerah,


Pembinaan Kontingen dan Pengiriman Kontingen ke Tk. Nasional di
Jawa Timur yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda
Provinsi

Jawa

Barat,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp. 3.585.470.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya Pekan


Olahraga dan Seni Santri Daerah, Pembinaan Kontingen dan
Pengiriman Kontingen ke Tk. Nasional di Jawa Timur yang diikuti
1.060 orang peserta dari Jawa Barat.
(3)

Kegiatan

Fasilitasi

Keagamaan

serta

Pelayanan

kepada

Organisasi/Pontren/Masjid di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro


Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000,-. Hasil tidak diserap karena
tidak ada penunjang (paket ATK).
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

221

(4)

Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Pengelola Zakat dan Bimbingan


Ibadah Haji yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda
Provinsi
Rp.

Jawa

Barat,

133.150.000,-.

Hasil

dengan

alokasi

pelaksanaan

anggaran

kegiatan

sebesar

terlaksananya

workshop pemberdayaan pengelola zakat di Jawa Barat yang diikuti 52


orang, dan workshop pemberdayaan pengelola bimbingan ibadah haji
di Jawa Barat diikuti 52 peserta dari Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
(5)

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran


di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 140.400.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya kegiatan
pemberantasan Buta Huruf Al-Quran yang diikuti 120 orang peserta
dari Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

(6)

Kegiatan Peningkatan Fasilitasi Petugas Tim Pemandu/Pemantau Haji


Daerah yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
467.250.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan terlaksananya kegiatan
pembinaan Petugas TPHD Provinsi Jawa Barat diikuti 90 orang
peserta.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Pilihan


Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan
pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan tersebut untuk
memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, membantu
penyelenggaraan pemerintahan, serta pengembangan pembangunan bagi
daerah dan desa. Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah
kepada pemerintah provinsi atau kabupaten/kota dan atau pemerintah desa
merupakan urusan pemerintahan di luar 6 (enam) urusan yang bersifat mutlak
yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai urusan
Pemerintah yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter
dan fiskal nasional, serta agama. Adapun organisasi perangkat daerah (OPD)
Provinsi Jawa Barat yang melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan
Pemerintah tahun 2010, yaitu :
1. Dinas Perikanan dan Kelautan
2. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
3. Dinas Perkebunan
4. Badan Ketahanan Pangan
5. Dinas Sosial
6. Dinas Bina Marga
7. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
8. Dinas Peternakan
9. Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

222

4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan


Pejabat

Golongan, Jumlah

Struktural dan Fungsional

TABEL III.
JUMLAH PEGAWAI SESUAI DENGAN KUALIFIKASI
PENDIDIKAN

NO

TINGKAT PENDIDIKAN

INSTANSI YANG MELAKSANAKAN


URUSAN PILIHAN

SD

SLTP

SLTA

D II

D III

S1

S2

S3

1.

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

24

21

107

27

79

19

2.

DINAS PERTANIAN

53

45

612

43

307

40

3.

DINAS PERKEBUNAN

Data
blm
masuk

4.

BADAN KETAHANAN PANGAN

Data
blm
masuk

5.

DINAS SOSIAL

Data
blm
masuk

6.

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

7.

14

16

130

21

98

15

DINAS KEHUTANAN

22

76

22

77

8.

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA


MINERAL

22

74

13

101

11

10

9.

DINAS TENAGA KERJA DAN


TRANSMIGRASI

11

134

23

89

20

266

2801

601

563

2841

535

11

18
295

TOTAL

Sumber Data : Badan Kepegawaian Prov. Jawa Barat tahun 2010

b). Jumlah Pegawai, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat, Struktural


Dan Fungsional.

NO

INSTANSI YANG
MELAKSANAKAN
URUSAN PILIHAN

PANGKAT/ GOLONGAN

PEJABAT STRUKTURAL

II

III

IV

E. IV

E.III

E.II

JAFUN
G

14

42

42

14

166

13

39

37

13

487

591

13

29

108

DINAS PERIKANAN DAN


KELAUTAN

DINAS PERTANIAN

DINAS PERKEBUNAN

Data
blm
masuk

BADAN KETAHANAN
PANGAN

Data
blm
masuk

DINAS SOSIAL

DINAS PARIWISATA DAN


KEBUDAYAAN

JUMLAH

Data
blm
masuk

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

10

30

24

223

DINAS KEHUTANAN

24

23

66

DINAS ENERGI DAN


SUMBER DAYA MINERAL

11

33

33

11

91

DINAS TENAGA KERJA


DAN TRANSMIGRASI

10

30

30

10

55

137

Sumber Data : Badan Kepegawaian Prov. Jawa Barat tahun 2010

D. Indikator Kinerja Kunci


1.

Tataran dan Pengambilan Keputusan

2.

Data dan informasi hasil pengukuran terhadap IKK pada Tataran


Pengambil Kebijakan tersebut terlampir.

3.

Tataran Pelaksanaan Kebijakan (8 Aspek/Administrasi Umum)


Data dan informasi hasil pengukuran terhadap IKK pada Tataran
Pelaksana Kebijakan (Tingkat Capaian Kinerja Urusan Wajib dan pilihan)
terlampir.

4.

Tataran Pelaksana Kebijakan (Tingkat Capaian Kinerja Urusan Wajib dan


pilihan). Data dan informasi hasil pengukuran terhadap IKK pada Tataran
Pelaksana Kebijakan. (Tingkat Capaian Kinerja Urusan Wajib dan pilihan)
terlampir.

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

224

LPPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2010

225

Anda mungkin juga menyukai