Anda di halaman 1dari 40

____________________________________________________________1

HALAMAN JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG
BAGIAN-BAGIAN TUBUH, KEGUNAAN DAN CARA PERAWATANNYA
PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS I SDN 1 SUNGAI BURUNG,
TULANG BAWANG, DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Praktik Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

OLEH

NURAENI

NIM

822 099 965

PROGRAM STUDI

PGSD S1

POKJAR

MENGGALA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDAR LAMPUNG
2016

____________________________________________________________2

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama Mahasiswa

: NURAENI

NIM

: 822 099 965

Program Studi

: SI PGSD

Tempat Mengajar

: SDN 1 Sungai Burung

Jumlah Siklus Pembelajaran

: 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan

a. Rabu, 01 Oktober 2016


b. Rabu, 08 Oktober 2016
c. Rabu, 29 Oktober 2016

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :


Upaya guru meningkatkan hasil belajar siswa tentang Bagian-Bagian
Tubuh, Kegunaan dan Cara Perawatannya, di SDN 1 Sungai Burung,
Kecamatan

Dente

Teladas,

Kabupaten

Tulang

Bawang,

dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning


(CTL).
Mengetahui

Dente Teladas, 30 Oktober 2016

Supervisor 1

Mahasiswa

Siti Khoiriyah, ST, M.Pd


NIP :

Nuraeni
NIM : 822 099 965

____________________________________________________________3

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: NURAENI

NIM

: 822 099 965

Pokjar

: Menggala
Saya

menyatakan

dengan

sesungguhnya

bahwa

laporan

praktik

Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat


untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi SI PGSD Universitas
Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dari sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya ssendiri atau adanya plagiasi dalam bagian bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.
Dente Teladas, 30 Oktober 2016
Yang membuat pernyataan,

NURAENI
NIM : 822 099 965

____________________________________________________________4

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke Allahu azza wajalla, atas segala
limpahan rahmat, taufiq dan karunia-Nya sehingga penulis dengan segala
kemampuan dan keterbatasannya, masih mampu menyelesaikan tugas akhir ini
dengan judul :
Upaya guru meningkatkan hasil belajar siswa tentang Bagian-Bagian
Tubuh, Kegunaan dan Cara Perawatannya, di SDN 1 Sungai Burung,
Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) guru pada program S1 PGSD Universitas
Terbuka.
Shalawat teriring salam semoga selalu tersampaikan kepada suri tauladan
umat manusia nabiullah Muhammad alaihi sholatu wassalam, beserta seluruh
keluarga, sahabat dan umatnya yang senantiasa istiqomah menjalankan sunnahsunnahnya hingga akhir zaman.
Penelitian ini

memuat perbaikan pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan professional guru dalam


kegiatan belajar mengajar. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
tugas akhir ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril
maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Siti Khoiriyah, S.T. M.Pd, yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam membimbing, mengarahkan, memotivasi dan
memberikan masukan kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini.

____________________________________________________________5

2. Bapak/Ibu dosen serta tutor S1 PGSD UPBJJ Pokjar Menggala yang


telah banyak memberikan ilmu dan pengalamannya selama penulis
menyelesaikan program S1 PGSD di UPBJJ Pokjar Menggala.
3. Ibu Siti Khoiriyah, S.T, selaku Kepala Sekolah SDIT Insan Cendikia,
Kecamatan Dente Teladas yang telah memberikan kesempatan dan
juga dukungan dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian
penulisan tugas PKP ini.
4. Bapak/Ibu dewan guru SDN 1 Sungai Burung, yang juga telah
memberikan bantuan serta dukungan secara moriil dan spirituil.
5. Rekan-rekan sekelas dan satu bimbingan yang telah berjuang bersamasama.
Penulis sangat menyadari bahwa tugas akhir PKP masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu segala kritik saran dan masukan yang
bermanfaat dari para semua pihak, sangat penulis harapkan. Sehingga tugas akhir
PKP ini akan menjadi lebih bermanfaat untuk semua pihak.
Penulis

____________________________________________________________6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran..............................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.

Pembelajaran..............................................................................................5
Strategi Pembelajaran................................................................................6
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning..........................7
Ciri Kelas Yang Menggunakan Pembelajaran Kontekstual :.....................9
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning:....................................................................................................9
F.
Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD.............................10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
...............................................................................................................................12
A. Subjek Penelitian......................................................................................12
B. Deskripsi Tindakan Persiklus...................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................20
A. Hasil Penelitian........................................................................................20
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus.....................................................30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................31
BAB VI DAFTAR PUSTAKA..........................................................................32

____________________________________________________________7

DAFTAR TABEL

____________________________________________________________8

DAFTAR LAMPIRAN

____________________________________________________________1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara umum merupakan sebuah rangkaian proses yang terjadi
tidak hanya pada lingkup pendidikan formal seperti di sekolah-sekolah, namun
juga pada lingkup lingkungan keluarga. Pendidikan yang terjadi baik pada
lingkup sekolah ataupun keluarga, akan memberikan efek jangka panjang pada
objek terdidik sebagai akibat dari proses pendidikan tersebut, dimana segala
permasalahan yang akan ditemui dimasa yang akan datang, akan menjadi mudah
terpecahkan sebagai akibat telah terbekalinya objek terdidik dengan pendidikan.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus (online) yang dimaksud pendidikan ialah
suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya
yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara
dan agamanya. Sedangkan menurut Prof. Dr. John Dewey (online) pendidikan
merupakan

suatu

proses

pengalaman.

Karena

kehidupan

merupakan

pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia


tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada
setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui
pendidikan.
Dalam rangka merealisasikan pendidikan yang baik terutama dilingkup
sekolah, yang bisa menghasilkan objek terdidik (peserta didik) yang mampu
menghadapi

dan

mampu

memecahkan

segala

permasalahan

kehidupan

dikemudian hari, maka menjadi sebuah tugas berat yang harus diemban oleh para
pendidik untuk mewujudkannya. Karena proses pembekalan itu sendiri
membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun melalui proses yang panjang

____________________________________________________________2

dan tentunya tidak mudah, karena didalam proses pembelajaran itu, tentu akan
ditemukan berbagai macam kendala.
Salah satu kendala yang sering muncul adalah ketidakmampuan peserta
didik dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran, dimana kendala ini timbul bukan karena faktor daya serap peserta
didik yang rendah saja atau terbatasnya alat peraga dan media pembelajaran,
namun juga bisa muncul dari kemampuan pendidik dalam mengajar yang masih
rendah dan masih mengandalkan metode umum seperti ceramah dan kurang
memanfaatkan metode pembelajaran lain yang lebih efektif dan kreatif.
Metode yang sering digunakan oleh pendidik di kelas I Sekolah Dasar
Negeri 1 Sungai Burung, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) tentang Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara Perawatannya, masih
menggunakan metode ceramah yang mengandalkan informasi satu arah. Sehingga
menimbulkan kebosanan pada peserta didik dan menjadi penyebab pasifnya
peserta didik selama proses pembelajaran. Dan berdasarkan analisis butir soal
yang dibandingkan dengan hasil nilai ulangan yang dilakukan sebelumnya oleh
penulis, maka didapatkan hasil rata-rata nilai peserta didik yang masih rendah,
terutama pada topik tentang Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara
Perawatannya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, maka
penulis

mengadakan

diskusi dengan teman sejawat dengan hasil sebagai

berikut :
1. Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan masih sangat monoton,
sehingga membuat siswa menjadi pasif dan pada akhirnya berpengaruh
terhadap hasil evaluasi belajar siswa.
2. Guru masih jarang menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan
kreatif, yang dapat memancing semangat belajar siswa.

____________________________________________________________3

3. Guru masih kurang dalam melakukan pengayaan dan pemberian tugas


kepada siswa.

2. Analisis Masalah
Dari hasil refleksi dengan teman sejawat ditemukan kendala-kendala dan
faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
IPA. Kendala dan faktor tersebut antara lain adalah :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap isi materi pembelajaran IPA,
sehingga menghambat pemahaman siswa dalam menguasai materi
pelajaran
2. Guru masih kurang dalam menggunakan model pembelajaran yang
interaktif dan kreatif, sehingga siswa menjadi mudah jenuh
3. Guru terfokus pada isi materi tanpa pernah melakukan pengayaan, serta
tidak melihat psikologis siswa dari sisi semangat belajar siswa dan
perhatian siswa terhadap materi.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
1. Menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang lebih menarik,
kreatif dan inovatif.
2. Menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning) yang lebih variatif, namun tetap serasi dengan materi
pembelajaran.
3. Menambah materi yang sesuai dengan model pengayaan, sehingga siswa
dapat mudah memahami materi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada materi Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara
Perawatannya, siswa SD Kelas I, SDN 1 Sungai Burung, Kecamatan
Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.

____________________________________________________________4

2. Bagaimana Menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan model


pembelajaran Contextual Teaaching and Learning pada siswa kelas I, SDN
1 Sungai Burung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam

pada

materi

Bagian-bagian

Tubuh,

Kegunaan

dan

cara

Perawatannya, siswa SD Kelas I, SDN 1 Sungai Burung, Kecamatan


Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang
2. Mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dengan menggunakan
model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) pada mata
pelajaran IPA tentang Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara
Perawatannya, siswa SD Kelas I, SDN 1 Sungai Burung, Kecamatan
Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang penulis ajukan,
maka penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi
dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan aktivitas, keterampilan dan
kemampuan siswa dalam pembelajaran. Penulis berharap penelitian ini
bermanfaat untuk :
1.
a.
b.
c.

Guru
Memperbaiki mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
Mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya
Semakin percaya diri untuk mengembangkan keprofesionalan

2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman tentang bagian-bagian tubuh,
kegunaan dan cara perawatannya
b. Dapat memperbaiki nilai karakter siswa
c. Dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah
a. Merupakan sumbangsih dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa
b. Bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan professional guru

____________________________________________________________5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut Moh. Suardi (2015) adalah suatu
kombinasi yang tersusun manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia
yang terlibat dalam sistem pembelajaran itu sendiri terdiri dari siswa, guru dan
tenaga pengajar lainnya. Material yang dimaksud meliputi buku-buku, papan
tulis, kapur/spidol, slide proyektor dan lain-lain. Fasilitas dan perlengkapan
meliputi ruang kelas, perlengkapan audio visual dan juga komputer. Dan terakhir
prosedur yang meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,
belajar, ujian dan sebagainya.
Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
sebuah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dalam definisi lain, pembelajaran
adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi sebuah kompetensi. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2011), Pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran juga merupakan
sebuah proses pemberian bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses transfer ilmu dan pengetahuan ke peserta didik, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri kepada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik untuk mencapai kompetensi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwasanya pembelajaran merupakan sebuah proses yang terintegrasi dalam
sebuah kegiatan belajar dan mengajar, yang disediakan sedemikian rupa sehingga

____________________________________________________________6

terjadi proses transfer ilmu antara guru dengan siswa, hingga tercapainya
kompetensi.
Pembelajaran merupakan proses dua arah antara guru dan peserta didik,
oleh karena itu didalam pembelajaran yang baik selain guru mengajar siswa juga
harus merasakan adanya belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru sebagai subjek pendidik
dituntut untuk memiliki wawasan pengetahuan terhadap model pembelajaran di
kelas, strategi pembelajaran,

serta memiliki kemampuan dalam membuat

perencanaan pembelajaran yang merujuk pada program semester dan silabus


pembelajaran. Kemampuan dalam mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan
kelas tadi menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Ketercapaian rata-rata nilai siswa diatas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi sandaran utama atas simpulan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
B. Strategi Pembelajaran
Dalam tataran lingkup sekolah, seorang pendidik tidak sekedar mampu
mengajar, tapi juga dituntut untuk dapat menguasai berbagai macam model dan
strategi pembelajaran, sebagai sebuah prasyarat keberhasilan sebuah proses
pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut pendapat para ahli diantaranya
adalah :
1

Sanjaya, Wina (2007; online) pola umum perbuatan guru-peserta didik di


dalam

perwujudan

kegiatan

belajar-mengajar. Sifat

pola

umum

maksudnya macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak


dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam
bermacam-macam peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam
2

peristiwa belajar-mengajar.
Kemp (1995;online): Mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien..

____________________________________________________________7

Kozma (Sanjaya, 2007; online): Strategi pembelajaran dapat diartikan


sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Gerlach dan Ely (1990; online): Strategi merupakan cara-cara yang dipilih

untuk

menyampaikan

metode

pembelajaran

dalam

lingkungan

pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi


pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta
didik.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran yang dijabarkan oleh para
ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari strategi pembelajaran adalah
tercapainya proses pembelajaran yang diinginkan oleh pendidik terhadap siswa
secara efektif dan efisien serta bisa memberikan pengalaman belajar yang baik
kepada siswa.
C. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Penerapan suatu model pembelajaran sangat berperan penting dalam
sebuah pembelajaran karena dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa
dalam penguasaan materi.
Menurut Uzer ( 1996 ) untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang
efektif ada lima variable yang menentukan keberhasilan yaitu :
a
b
c
d
e

Melibatkan siswa secara aktif


Menarik minat dan perhatian siswa
Mengembangkan motivasi siswa
Perbedaan individualistis
Peragaan dalam pelajaran
Oleh karena itu peranan guru dalam menentukan model pembelajaran

yang tepat akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )
merupakan model pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

____________________________________________________________8

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat dengan


melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yakni :
a

Kontruktivisme ( contructivism )
Menurut Nurhadi ( 2002 ) manusia harus mengkontruksi pengetahuan dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan dasar itu , pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa agar
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif
dalam proses belajar mengajar sedangkan tugas guru adalah memfasilitasi

proses belajarnya.
Bertanya ( questioning )
Kemampuan bertanya sangat diperlukan karena untuk mencapai proses
mengkontruksi dan menemukan maka siswa harus melalui proses

bertanya dalam pencariannya.


Menemukan ( inquiry )
Menemukan merupakan inti dari model pembelajaran Contextual
Teaching dan Learning. Pengetahuan dan ketermpilan yang didapatkan
siswa diharapkan bukan dari menghafal atau diberitahu oleh guru, tetapi
hasil dari menemukan sendiri. Langkah langkah kegiatan inkuiri
adalah :
a Merumuskan masalah
b Mengajukan dugaan
c Mengamati atau melakukan observasi
d Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar atau karya
e

lainnya.
Mengkomunikasikan

Masyarakat Belajar ( learning community )


Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperoleh dari
sharing antara teman, antara kelompok, dan antara yang sudah tahu
kepada yang belum tahu. Cara mengoperasikan sesuatu atau cara
mengerjakan sesuatu.

Pemodelan ( modeling )
Model yang dimaksud adalah sesuatu yang bias ditiru. Model bisa berupa
cara mengoperasikan sesuatu atau cara mengerjakan sesuatu.
Refleksi ( reflection )

____________________________________________________________9

Refleksi merupakan kegiatan berfikir kebelakang tentang yang sudah


g

dilakukan atau dipelajari.


Penilaian Sebenarnya ( authentic assessment )
Gambaran tentang kemajuan belajar harus mencakup selama proses
pembelajaran berlangsung maka penilaian juga harus dilakukan selama
proses belajar berlangsung.

D. Ciri Kelas Yang Menggunakan Pembelajaran Kontekstual :


1. Pengalaman nyata
2. Kerjasama saling menunjang
3. Gembira belajar dengan bergairah
4. Pembelajaran terintegrasi
5. Menggunakan berbagai sumber
6. Siswa aktif dan kritis
7. Menyenangkan tidak membosankan
8. Sharing dengan teman
9. Guru kreatif.
E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning:
1. Kelebihan model pembelajaran CTL
a Siswa lebih banyak memiliki kesempatan
b Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam memahami masalah yang
c
d

muncul dari materi pembelajaran.


Dapat menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari
Pembelajaran lebih meyenangkan dan tidak membosankan karena
siswa terlibat secara langsung. Terbentuk kerjasama yang baik antar
individu maupun kelompok

2. Kelemahan Model pembelajaran CTL


a Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama dalam proses
b

pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan Nampak jelas
perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa

____________________________________________________________10

yang memiliki kemampuan kurang yang kemudian akan menimbulkan


c

rasa tidak percaya diri pada siswa yang memilki kemampuan rendah.
Pengetahuan yang didapat setiap siswa akan tidak merata dan berbeda

beda.
Peran guru Nampak tidak terlalu penting karena siswa mencari sendiri

informasi dan fakta fakta dalam pengetahuan baru di lapangan.


Bagi siswa yang mengalami kesulitan akan semakin kesulitan karena

siswa harus aktif dan berusaha sendiri.


Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan model pembelajaran
CTL.

F. Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD


Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran SD yang dimaksudkan
agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan gagasan.
Pada prinsipnya mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara
mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar
secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002:7 )
Tujuan pembelajaran IPA di SD :
Pembelajaran IPA di SD bertujuan untuk :
1 Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
2

teknologi dan masyarakat.


Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.


Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.


Mengembangkan kesadaran tentang peran
dan penting sains dalam

kehidupan sehari - hari


Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang

pengajaran langsung.
Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarika lingkungan alam.

____________________________________________________________11

____________________________________________________________12

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Tempat
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini adalah di kelas I SDN 1
Sungai Burung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
2. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam
penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang
Bagian-Bagian Tubuh, Kegunaan dan Cara Merawatnya.
3. Kelas
Kelas yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I
SDN 1 Sungai Burung,

Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang

Bawang. yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki laki dan
10 siswa perempuan.
4. Waktu
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini di mulai tanggal 09
Oktober 2016 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2016 dengan estimasi
waktu yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Siklus Pembelajaran

No

Hari / Tanggal

Waktu

Mata

Keterangan

____________________________________________________________13

Pelajara
n
1

Rabu,
09 Oktober 2016

Pukul 08.05
IPA
09.15

Pembelajara
n Pra Siklus

Rabu,
13 Oktober 2016

Pukul 08.05
09.15
IPA

Rabu ,
17 Oktober 2016

Pukul 08.05
IPA
09.15

Perbaikan
Pembelajara
n Siklus I
Perbaikan
Pembelajara
n Siklus II

5. Karakteristik Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama proses
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Sungai Burung, siswa kelas I
berasal dari berbagai latar belakang suku, ekonomi dan budaya . Pekerjaan
orang tua siswa cukup beragam, mulai dari petani sebanyak 50%, Nelayan
20%, pedagang sebanyak 10%, tukang bangunan, petambak tradisional dan
lain sebanyak 10%. Karena sebagian orang tua siswa adalah perantau dan
pendatang maka siswa juga terdiri dari berbagai macam suku yaitu Jawa,
Lampung, Bali, Bugis dan sebagian kecil suku Palembang dan Padang.
Secara umum minat dan motivasi belajar siswa kelas I masih relatif
rendah. Salah satu faktornya adalah kurangnya dukungan dari orang tua
siswa, dan pembelajaran di dalam kelas yang cenderung monoton sehingga
membuat siswa tidak tertarik dengan pembelajaran yang ada. Secara khusus
tujuan dari perbaikan pembelajaran ini adalah memperbaiki rendahnya
prestasi dan aktivitas belajar pada siswa kelas I SDN 1 Sungai Burung,
Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
B.

Deskripsi Tindakan Persiklus


Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) pada pelajaran IPA dilaksanakan dalam
2 siklus. Setiap siklus dilakukan dalam proses pembelajaran selama 1 kali
pertemuan dengan alokasi waktu masing masing 2 jam pelajaran ( 2 X 35 menit
). Berdasarkan fokus perbaikan dalam perumusan masalah di pembelajaran IPA
ini, maka langkah langkah yang diambil dalam rencana perbaikan adalah
sebagai berikut :

____________________________________________________________14

1. Tindakan Pra Siklus


Pada pelaksanaan tindakan Pra Siklus penulis melakukan penelitian secara
bertahap meliput :
a. Perencanaan
Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam perencanaan adalah
1.
2.
3.
4.
5.

sebagai berikut :
Menyusun rencana pembelajaran pra siklus
Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
Menyiapkan materi dan bahan ajar
Menyiapkan lembar pengamatan dan soal tes pra siklus.
Menyiapkan instrument penilaian

b. Pelaksanaan
1.

Melakukan apersepsi dengan mengecek kehadiran siswa, berdoa bersama

2.
3.

dan memotivasi siswa.


Mengingatkan siswa dengan pembelajaran sebelumnya.
Menjelaskan materi tentang bagian-bagian tubuh, kegunaannya serta cara

4.
5.

merawatnya dengan metode ceramah.


Bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari
Menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran bersama sama dengan

6.

siswa.
Mengadakan evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis.
c. Pengamatan ( observasi )
Untuk menilai proses pembelajaran tindakan kelas yang penulis
lakukan, penulis dibantu oleh supervisor 2 sebagai observer.
Berdasarkan pengamatan observer dapat diketahui bahwa pada
pelaksanaan pembelajaran pra siklus siswa terlihat kurang aktif dan
tidak antusias mengikuti pembelajaran.
Beberapa siswa bahkan terlihat asyik dengan kegiatannya sendiri, dan
ada pula siswa yang mengobrol tanpa memperhatikan guru.
Guru terlalu fokus dengan materi yang disampaikan sehingga tidak
terjain komunikasi dua arah yang baik antara guru dengan siswa saat
pembelajaran berlangsung, akibat yang terjadi adalah guru mengajar
akan tetapi siswa tidak belajar.

____________________________________________________________15

d. Refleksi
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, maka penulis dibantu
dengan teman sejawat melakukan analisa terhadap hasil pembelajaran
dengan melihat gejala - gejala yang muncul pada saat pembelajaran.
berdasar pengamatan bersama, maka dapat dirumuskan hasil refleksi
pra siklus sebagai berikut :
1. Guru hendaknya lebih aktif membangun komunikasi dengan siswa.
2. Guru hendaknya mempersiapakan materi dan bahan ajar dengan
lebih baik.
3. Guru harus mengupayakan pembelajaran yang variatif dengan
model pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan untuk meningkatkan minat siswa terhadap materi
pembelajaran IPA.
2. Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
Tidak berbeda jauh dengan pembelajaran pra siklus, langkah langkah
yang penulis lakukan dalam tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana pembelajaran siklus 1
2. Menyiapkan materi dan bahan ajar berupa alat peraga yang
berkaitan dengan pembelajaran tentang bagian-bagian tubuh,
3.
4.
5.
6.

kegunaannya dan cara merawatnya.


Menyiapkan gambar di kertas karton
Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Menyiapkan lembar pengamatan dan soal tes siklus 1.
Menyiapkan instrument penilaian

b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran siklus 1, sudah menggunakan
mode pembelajaran CTL. Adapun kegiatan pelaksanaan pada tahap
siklus 1 yaitu:
1. Melakukan apersepsi dengan mengecek kehadiran siswa, berdoa
bersama dan memotivasi siswa.
2. Mengingatkan siswa dengan pembelajaran sebelumnya.

____________________________________________________________16

3. Menjelaskan materi tentang bagian-bagian tubuh, kegunaannya serta


cara merawatnya dengan menggunakan gambar yang sudah dibuat
sebelumnya diatas karton.
4. Bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari
5. Menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran bersama sama
dengan siswa.
6. Mengadakan evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan dengan dibantu oleh teman sejawat dengan
menggunakan

instrumen

yang

telah

dipersiapkan

sebelumnya.

Pengamatan dilaksanakan untuk menilai seberapa jauh peningkatan


kualitas pembelajaran pada siklus 1 dibandingkan dengan proses
pembelajaran pra siklus. Berdasar pengamatan bersama teman sejawat
dapat terlihat bahwa ada peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat
diukur melalui hasil tes tertulis pada Lembar Kerja Siswa. Namun hasil
yang terlihat belum cukup signifikan.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1, penulis berdiskusi dengan
teman sejawat untuk merefleksi tindakan pada siklus 1, sebagai dasar
tindakan yang akan diambil pada siklus selanjutnya yaitu siklus 2.
Adapun hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
1 Guru masih kurang terampil dalam membangun komunikasi yang
2
3

baik dengan siswa.


Guru kurang optimal dalam pengunaan alat peraga.
Guru masih mendominasi proses pembelajaran sehingga peran guru

sebagai fasilitator dan motivator belum tercapai.


Penggunaan alat peraga belum melibatkan secara aktif peran siswa
dalam pembelajaran.

3. Tindakan Siklus 2
a. Perencanaan

____________________________________________________________17

Tidak berbeda dengan pembelajaran pra siklus, langkah langkah


yang penulis lakukan dalam tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana pembelajaran siklus 2
2. Menyiapkan materi dan bahan ajar berupa alat peraga yang
berkaitan dengan pembelajaran tentang bagian-bagian tubuh,
kegunaannya dan cara merawatnya.
3. Menyiapkan gambar di kertas karton.
4. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa
5. Menyiapkan lembar pengamatan,soal tes tertulis dan instrument
penilaian.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran siklus 2, yaitu menggunakan
mode pembelajaran CTL. Adapun kegiatan pelaksanaan pada tahap
siklus 2 yaitu:
1. Melakukan apersepsi dengan mengecek kehadiran siswa, berdoa
bersama dan memotivasi siswa.
2. Mengajak siswa bertanya jawab dan mengingat pembelajaran
sebelumnya tentang bagian-bagian tubuh, kegunaannya dan cara
merawatnya, dengan menggunakan gambar yang sudah dibuat
sebelumnya.
3. Mengajak siswa untuk bersama-sama menyanyikan lagu Dua
Mata Saya.
4. Membuat permainan yang melibatkan siswa secara aktif, dengan
permainan tebak-tebakan. Guru mengajak satu orang siswa kedepan
dan menutup mata siswa dengan dapu tangan, kemudian guru
bertanya, Apakah kamu bisa melihat?
5. Melanjutkan pembelajaran dengan permainan kedua, yaitu siswa
lain maju kedepan untuk menutup telinga siswa pertama. Kemudian
guru meminta siswa kedua untuk mengucapkan suara dibelakang
siswa pertama dengan suara yang pelan. Lalu guru bertanya,
Apakah kamu bisa mendengar suara temanmu?.
6. Selanjutnya permainan dilanjutkan dengan mencicip makanan,
menggigit makanan, memegang benda dan seterusnya. Hingga
permainan tentang bagian-bagian tubuh selesai dimainkan.
7. Bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari

____________________________________________________________18

8. Siswa mengerjakan Lembar Kerja yang sudah dipersiapkan oleh


guru.
9. Menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran bersama sama
dengan siswa.
10. Mengadakan evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis
e. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan dengan dibantu oleh teman sejawat dengan
menggunakan

instrumen

yang

telah

dipersiapkan

sebelumnya.

Pengamatan dilaksanakan untuk menilai seberapa jauh tingkat


keberhasilan pembelajaran pada siklus 2 dibandingkan dengan proses
pembelajaran siklus 1. Berdasar pengamatan bersama teman sejawat
dapat terlihat bahwa ada peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat
diukur melalui hasil tes tertulis pada Lembar Kerja Siswa, dimana ratarata nilai siswa sudah mencapai KKM.

Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus 2 maka dapat
disimpulkan refleksi masalah sebagai berikut :
1 Pembelajaran IPA pada materi tentang Bagian-bagian Tubuh,
Kegunaannya dan cara merawatnya, dengan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dikemas dalam
bentuk permainan, membuat siswa tertarik dan antusias
2

dalam

mengikuti proses pembelajaran.


Siswa yang tertarik pada sebuah pembelajaran menjadi tertantang
untuk menggali

pengetahuan ( inquiry ) pada materi yang

disampaikan guru.
Antusias siswa pada proses pembelajaran dapat meningkatkan

prestasi hasil belajar siswa.


Sebagai fasilitator guru harus mampu menempatkan dirinya dengan
tepat, tidak mendominasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang
ada benar benar terpusat pada siswa ( student centered ).

____________________________________________________________19

____________________________________________________________20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.

Hasil Penelitian
1

Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran


Sebelum melakukan tindakan perbaikan pembelajaran, guru mengajar
dengan metode yang konvensional, yaitu dengan metode ceramah,
yang menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi (Teacher
Centered). Metode seperti ini mengakibatkan kejenuhan siswa selama
proses pembelajaran, karena siswa cenderung tidak aktif dan hanya
mengandalkan informasi yang disampaikan guru.
Kondisi pembelajaran yang ada terlihat kaku dan monoton, yang pada
akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa yang sangat rendah yang
bisa terlihat pada saat proses evaluasi pembelajaran dan penilaian hasil
tes tertulis siswa. Data nilai belajar pada kondisi awal dapat diketahui
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Data Prestasi Belajar Pra Siklus

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Skala Nilai
<50
51 75
76 100

Frekuensi
12
5
3

Prosentase
60 %
25 %
15 %

Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 12 dengan presentase 60%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 5 dengan prosentase
25% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 3 dengan prosentase 15%.

Untuk memperjelas
berikut :

data dari tabel diatas dapat dilihat dari grafik

____________________________________________________________21

Grafik Kategori Nilai Siswa Pada Pembelajaran IPA


Pra Siklus
14
12
10

12
Rendah

Sedang

Tinggi

8
6

2
0

Gambar 1. Grafik nilai pra siklus

Dari grafik diatas dapat terlihat, bahwa sebaran nilai kategori rendah
memiliki jumlah terbesar dibandingkan kategori nilai sedang dan tinggi.
Sedangkan jika ditampilkan dalam bentuk prosentase ketuntasan nilai
yang didasarkan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA yaitu
65, maka dapat terlihat bahwa prosentase siswa yang tidak tuntas masih
lebih tinggi dibandingkan siswa yang tuntas. Sebagaimana ditampilkan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Data Nilai Evaluasi Belajar Siswa Kelas I Pada Pra Siklus

No
1
2
3
4
5

Nama Siswa

Nilai

Kategori

____________________________________________________________22

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Deskripsi Kondisi Pembelajaran Siklus 1


1 Perencanaan Tindakan
a Perencanaan tindakan dalam siklus 1 dapat diuraikan sebagai
berikut :
Penulis memilih materi yang akan disampaikan dan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih dalam
penelitian ini adalah kompetensi dasar Bagian-bagian Tubuh,
Kegunaannya dan Cara Merawatnya.. Materi yang dipilih
tersebut kemudian disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ). Di berika alokasi waktu sebanyak 2 x 35
menit, dengan perincian 1 kali tatap muka, 1 kali evaluasi pada
akhir pembelajaran.

____________________________________________________________23

Menyiapkan

alat

peraga

yang

akan

digunakan

dalam

pembelajaran berupa gambar bagian tubuh yang digambarkan


2

diatas kertas karton.


Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a Kegiatan Pendahuluan
Guru memberi salam, mengajak siswa berdoa bersama
sebelum memulai belajar dengan meminta salah seorang siswa
untuk memimpin doa. Kemudian guru mengajak siswa untuk
mengingat pembelajaran sebelumnya dengan menampikan alat
peraga berupa gambar bagian-bagian tubuh lalu bertanya jawab
b

dengan siswa.
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

kepada

siswa,

menunjukkan dan menjelaskan gambar bagian-bagian tubuh


kepada siswa, lalu menjawab pertanyaan siswa. Pada tahap ini,
guru yang bertindak sebagai fasilitator belajar meminta
beberapa orang siswa untuk maju kedepan dan menunjukkan
beberapa anggota tubuh yang ada pada gambar. Kemudian guru
meminta siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang masih
belum dipahami.
c

Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup

guru

bersama

dengan

siswa

menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini dan di akhir


pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
pembelajaran siklus 1.
Adapun hasil evaluasi pembelajaran yang diperoleh siswa pada
siklus 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Data Prestasi Belajar Siklus 1

Kategori
Rendah

Skala Nilai
<50

Frekuensi
8

Prosentase
40 %

____________________________________________________________24

Sedang
Tinggi

51 75
76 100

9
3

45 %
15 %

Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 8 dengan presentase 40%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 9 dengan prosentase
45% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 3 dengan prosentase 15%.
Untuk memperjelas

data dari tabel diatas dapat dilihat dari grafik

berikut :
Gambar 2. Grafik nilai siklus 1

Grafik Kategori Nilai Siswa Pada Pembelajaran IPA


Siklus 1
10
9
8
7
6

Rendah

Sedang

Tinggi

5
4
3
2
1
0

Dari grafik diatas dapat terlihat, bahwa mulai ada peningkatan kualitas
pembelajaran yang dilakukan. Hal ini terlihat dari sebaran nilai kategori
rendah yang mulai menurun, yang sebelumnya memiliki jumlah terbesar
dibandingkan kategori nilai lainnya. Sebaran nilai terbanyak ada pada

____________________________________________________________25

kategori sedang yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan


meskipun belum maksimal. Sedangkan jika ditampilkan dalam bentuk
prosentase ketuntasan nilai yang didasarkan pada nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) IPA yaitu 65, maka dapat terlihat bahwa prosentase
siswa yang tidak tuntas mulai mengalami penurunan. Meskipun secara
prosentase, siswa yang tuntas dalam evaluasi belajar mengalami
peningkatan, namun belum terlihat signifikan. Sebagaimana ditampilkan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Data Nilai Evaluasi Belajar Siswa Kelas I Pada Siklus 1

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama Siswa

Nilai

Kategori

____________________________________________________________26

Jumlah Siswa Tuntas


Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Deskripsi Kondisi Pembelajaran Siklus 2


1. Perencanaan Tindakan
a. Perencanaan tindakan dalam siklus 2 dapat diuraikan sebagai
berikut :
Penulis memilih materi yang akan disampaikan dan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih dalam
penelitian ini adalah kompetensi dasar Bagian-bagian Tubuh,
Kegunaannya dan Cara Merawatnya.. Materi yang dipilih
tersebut kemudian disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ). Di berikan alokasi waktu sebanyak 2 x
35 menit, dengan perincian 1 kali tatap muka dan 1 kali evaluasi
pada akhir pembelajaran.
b. Menyiapkan alat peraga

yang

akan

digunakan

dalam

pembelajaran berupa gambar bagian tubuh yang digambarkan


diatas kertas karton.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru memberi salam, mengajak siswa berdoa bersama
sebelum memulai belajar dengan meminta salah seorang siswa
untuk memimpin doa. Guru kemudian menyapa serta
menanyakan kabar siswa. Lalu guru mengajak siswa untuk
mengingat pembelajaran sebelumnya dengan bertanya jawab,
dan dilanjutkan dengan bernyanyi bersama menyanyikan lagu
Dua Mata Saya.
b. Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa melakukan permainan yang melibatkan
siswa secara aktif. Dua orang siswa diminta untuk maju
kedepan dan ditutup matanya lalu siswa lain bertanya, Apakah

____________________________________________________________27

kamu bisa melihat?. Lalu siswa yang ditutup matanya diminta


untuk menjawab dengan jawaban bisa atau tidak.
Lalu permainan dianjutkan dengan meminta siswa lain
bergantian kedepan melanjutkan permainan. Siswa berikutnya
diminta untuk menutup telinga, lalu siswa yang lain diminta
mengucapkan suara dengan pelan dan kemudian bertanya,
Apakah kamu bisa mendengar?.
Permainan berikutnya dilanjutkan dengan mengajak siswa
mencoba

mencicip

makanan,

menggigit

makanan

dan

memegang sebuah benda dan seterusnya. Sehingga semua


bagian tubuh selesai dimainkan.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru
menyimpulkan

hasil

bersama

pembelajaran

hari

dengan
ini,

siswa

melakukan

penguatan kepada siswa dan di akhir pembelajaran siswa


diminta untuk mengerjakan soal evaluasi pembelajaran siklus 2.
Adapun hasil evaluasi pembelajaran yang diperoleh siswa pada
siklus 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Data Prestasi Belajar Siklus 1

Kategori
Skala Nilai
Frekuensi Prosentase
Rendah
<50
2
10 %
Sedang
51 75
6
30 %
Tinggi
76 100
12
60 %
Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 2 dengan presentase 10%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 6 dengan prosentase
30% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 12 dengan prosentase 60%.
Untuk memperjelas data dari tabel diatas dapat dilihat dari grafik berikut

____________________________________________________________28

Grafik Kategori Nilai Siswa Pada Pembelajaran IPA


Siklus 2
14
12
10

Rendah

Sedang

Tinggi

8
6
4
2
0

Ga
mbar 3. Grafik Kategori Nilai Siswa Pada Pembelajaran IPA Siklus 2

Dari grafik diatas dapat terlihat, bahwa ada peningkatan kualitas


pembelajaran yang dilakukan. Hal ini terlihat dari sebaran nilai kategori
rendah yang mulai menurun secara signifikan, yang sebelumnya memiliki
jumlah terbesar pada pembelajaran pra siklus. Sebaran nilai terbanyak ada
pada kategori tinggi yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Sedangkan jika ditampilkan dalam bentuk prosentase ketuntasan nilai
yang didasarkan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA yaitu
65, maka dapat terlihat bahwa prosentase siswa yang tidak tuntas mulai
mengalami penurunan. Sebagaimana ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Data Nilai Evaluasi Belajar Siswa Kelas I Pada Siklus 1

No
1
2
3
4

Nama Siswa

Nilai

Kategori

____________________________________________________________29

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas

B.

Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus

____________________________________________________________30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

____________________________________________________________31

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

____________________________________________________________32

LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai