HALAMAN JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG
BAGIAN-BAGIAN TUBUH, KEGUNAAN DAN CARA PERAWATANNYA
PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS I SDN 1 SUNGAI BURUNG,
TULANG BAWANG, DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
OLEH
NURAENI
NIM
PROGRAM STUDI
PGSD S1
POKJAR
MENGGALA
____________________________________________________________2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Nama Mahasiswa
: NURAENI
NIM
Program Studi
: SI PGSD
Tempat Mengajar
: 2 Siklus
Dente
Teladas,
Kabupaten
Tulang
Bawang,
dengan
Supervisor 1
Mahasiswa
Nuraeni
NIM : 822 099 965
____________________________________________________________3
: NURAENI
NIM
Pokjar
: Menggala
Saya
menyatakan
dengan
sesungguhnya
bahwa
laporan
praktik
NURAENI
NIM : 822 099 965
____________________________________________________________4
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke Allahu azza wajalla, atas segala
limpahan rahmat, taufiq dan karunia-Nya sehingga penulis dengan segala
kemampuan dan keterbatasannya, masih mampu menyelesaikan tugas akhir ini
dengan judul :
Upaya guru meningkatkan hasil belajar siswa tentang Bagian-Bagian
Tubuh, Kegunaan dan Cara Perawatannya, di SDN 1 Sungai Burung,
Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) guru pada program S1 PGSD Universitas
Terbuka.
Shalawat teriring salam semoga selalu tersampaikan kepada suri tauladan
umat manusia nabiullah Muhammad alaihi sholatu wassalam, beserta seluruh
keluarga, sahabat dan umatnya yang senantiasa istiqomah menjalankan sunnahsunnahnya hingga akhir zaman.
Penelitian ini
____________________________________________________________5
____________________________________________________________6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran..............................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.
Pembelajaran..............................................................................................5
Strategi Pembelajaran................................................................................6
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning..........................7
Ciri Kelas Yang Menggunakan Pembelajaran Kontekstual :.....................9
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning:....................................................................................................9
F.
Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD.............................10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
...............................................................................................................................12
A. Subjek Penelitian......................................................................................12
B. Deskripsi Tindakan Persiklus...................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................20
A. Hasil Penelitian........................................................................................20
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus.....................................................30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................31
BAB VI DAFTAR PUSTAKA..........................................................................32
____________________________________________________________7
DAFTAR TABEL
____________________________________________________________8
DAFTAR LAMPIRAN
____________________________________________________________1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara umum merupakan sebuah rangkaian proses yang terjadi
tidak hanya pada lingkup pendidikan formal seperti di sekolah-sekolah, namun
juga pada lingkup lingkungan keluarga. Pendidikan yang terjadi baik pada
lingkup sekolah ataupun keluarga, akan memberikan efek jangka panjang pada
objek terdidik sebagai akibat dari proses pendidikan tersebut, dimana segala
permasalahan yang akan ditemui dimasa yang akan datang, akan menjadi mudah
terpecahkan sebagai akibat telah terbekalinya objek terdidik dengan pendidikan.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus (online) yang dimaksud pendidikan ialah
suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya
yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara
dan agamanya. Sedangkan menurut Prof. Dr. John Dewey (online) pendidikan
merupakan
suatu
proses
pengalaman.
Karena
kehidupan
merupakan
dan
mampu
memecahkan
segala
permasalahan
kehidupan
dikemudian hari, maka menjadi sebuah tugas berat yang harus diemban oleh para
pendidik untuk mewujudkannya. Karena proses pembekalan itu sendiri
membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun melalui proses yang panjang
____________________________________________________________2
dan tentunya tidak mudah, karena didalam proses pembelajaran itu, tentu akan
ditemukan berbagai macam kendala.
Salah satu kendala yang sering muncul adalah ketidakmampuan peserta
didik dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran, dimana kendala ini timbul bukan karena faktor daya serap peserta
didik yang rendah saja atau terbatasnya alat peraga dan media pembelajaran,
namun juga bisa muncul dari kemampuan pendidik dalam mengajar yang masih
rendah dan masih mengandalkan metode umum seperti ceramah dan kurang
memanfaatkan metode pembelajaran lain yang lebih efektif dan kreatif.
Metode yang sering digunakan oleh pendidik di kelas I Sekolah Dasar
Negeri 1 Sungai Burung, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) tentang Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara Perawatannya, masih
menggunakan metode ceramah yang mengandalkan informasi satu arah. Sehingga
menimbulkan kebosanan pada peserta didik dan menjadi penyebab pasifnya
peserta didik selama proses pembelajaran. Dan berdasarkan analisis butir soal
yang dibandingkan dengan hasil nilai ulangan yang dilakukan sebelumnya oleh
penulis, maka didapatkan hasil rata-rata nilai peserta didik yang masih rendah,
terutama pada topik tentang Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara
Perawatannya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, maka
penulis
mengadakan
berikut :
1. Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan masih sangat monoton,
sehingga membuat siswa menjadi pasif dan pada akhirnya berpengaruh
terhadap hasil evaluasi belajar siswa.
2. Guru masih jarang menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan
kreatif, yang dapat memancing semangat belajar siswa.
____________________________________________________________3
2. Analisis Masalah
Dari hasil refleksi dengan teman sejawat ditemukan kendala-kendala dan
faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
IPA. Kendala dan faktor tersebut antara lain adalah :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap isi materi pembelajaran IPA,
sehingga menghambat pemahaman siswa dalam menguasai materi
pelajaran
2. Guru masih kurang dalam menggunakan model pembelajaran yang
interaktif dan kreatif, sehingga siswa menjadi mudah jenuh
3. Guru terfokus pada isi materi tanpa pernah melakukan pengayaan, serta
tidak melihat psikologis siswa dari sisi semangat belajar siswa dan
perhatian siswa terhadap materi.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
1. Menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang lebih menarik,
kreatif dan inovatif.
2. Menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning) yang lebih variatif, namun tetap serasi dengan materi
pembelajaran.
3. Menambah materi yang sesuai dengan model pengayaan, sehingga siswa
dapat mudah memahami materi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada materi Bagian-bagian Tubuh, Kegunaan dan cara
Perawatannya, siswa SD Kelas I, SDN 1 Sungai Burung, Kecamatan
Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
____________________________________________________________4
pada
materi
Bagian-bagian
Tubuh,
Kegunaan
dan
cara
Guru
Memperbaiki mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
Mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya
Semakin percaya diri untuk mengembangkan keprofesionalan
2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman tentang bagian-bagian tubuh,
kegunaan dan cara perawatannya
b. Dapat memperbaiki nilai karakter siswa
c. Dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah
a. Merupakan sumbangsih dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa
b. Bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan professional guru
____________________________________________________________5
A. Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut Moh. Suardi (2015) adalah suatu
kombinasi yang tersusun manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia
yang terlibat dalam sistem pembelajaran itu sendiri terdiri dari siswa, guru dan
tenaga pengajar lainnya. Material yang dimaksud meliputi buku-buku, papan
tulis, kapur/spidol, slide proyektor dan lain-lain. Fasilitas dan perlengkapan
meliputi ruang kelas, perlengkapan audio visual dan juga komputer. Dan terakhir
prosedur yang meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,
belajar, ujian dan sebagainya.
Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
sebuah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dalam definisi lain, pembelajaran
adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi sebuah kompetensi. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2011), Pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran juga merupakan
sebuah proses pemberian bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses transfer ilmu dan pengetahuan ke peserta didik, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri kepada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik untuk mencapai kompetensi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwasanya pembelajaran merupakan sebuah proses yang terintegrasi dalam
sebuah kegiatan belajar dan mengajar, yang disediakan sedemikian rupa sehingga
____________________________________________________________6
terjadi proses transfer ilmu antara guru dengan siswa, hingga tercapainya
kompetensi.
Pembelajaran merupakan proses dua arah antara guru dan peserta didik,
oleh karena itu didalam pembelajaran yang baik selain guru mengajar siswa juga
harus merasakan adanya belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru sebagai subjek pendidik
dituntut untuk memiliki wawasan pengetahuan terhadap model pembelajaran di
kelas, strategi pembelajaran,
perwujudan
kegiatan
belajar-mengajar. Sifat
pola
umum
peristiwa belajar-mengajar.
Kemp (1995;online): Mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien..
____________________________________________________________7
untuk
menyampaikan
metode
pembelajaran
dalam
lingkungan
____________________________________________________________8
Kontruktivisme ( contructivism )
Menurut Nurhadi ( 2002 ) manusia harus mengkontruksi pengetahuan dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan dasar itu , pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa agar
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif
dalam proses belajar mengajar sedangkan tugas guru adalah memfasilitasi
proses belajarnya.
Bertanya ( questioning )
Kemampuan bertanya sangat diperlukan karena untuk mencapai proses
mengkontruksi dan menemukan maka siswa harus melalui proses
lainnya.
Mengkomunikasikan
Pemodelan ( modeling )
Model yang dimaksud adalah sesuatu yang bias ditiru. Model bisa berupa
cara mengoperasikan sesuatu atau cara mengerjakan sesuatu.
Refleksi ( reflection )
____________________________________________________________9
pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan Nampak jelas
perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa
____________________________________________________________10
rasa tidak percaya diri pada siswa yang memilki kemampuan rendah.
Pengetahuan yang didapat setiap siswa akan tidak merata dan berbeda
beda.
Peran guru Nampak tidak terlalu penting karena siswa mencari sendiri
pengajaran langsung.
Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarika lingkungan alam.
____________________________________________________________11
____________________________________________________________12
A. Subjek Penelitian
1. Tempat
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini adalah di kelas I SDN 1
Sungai Burung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
2. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam
penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang
Bagian-Bagian Tubuh, Kegunaan dan Cara Merawatnya.
3. Kelas
Kelas yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I
SDN 1 Sungai Burung,
Bawang. yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki laki dan
10 siswa perempuan.
4. Waktu
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini di mulai tanggal 09
Oktober 2016 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2016 dengan estimasi
waktu yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No
Hari / Tanggal
Waktu
Mata
Keterangan
____________________________________________________________13
Pelajara
n
1
Rabu,
09 Oktober 2016
Pukul 08.05
IPA
09.15
Pembelajara
n Pra Siklus
Rabu,
13 Oktober 2016
Pukul 08.05
09.15
IPA
Rabu ,
17 Oktober 2016
Pukul 08.05
IPA
09.15
Perbaikan
Pembelajara
n Siklus I
Perbaikan
Pembelajara
n Siklus II
5. Karakteristik Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama proses
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Sungai Burung, siswa kelas I
berasal dari berbagai latar belakang suku, ekonomi dan budaya . Pekerjaan
orang tua siswa cukup beragam, mulai dari petani sebanyak 50%, Nelayan
20%, pedagang sebanyak 10%, tukang bangunan, petambak tradisional dan
lain sebanyak 10%. Karena sebagian orang tua siswa adalah perantau dan
pendatang maka siswa juga terdiri dari berbagai macam suku yaitu Jawa,
Lampung, Bali, Bugis dan sebagian kecil suku Palembang dan Padang.
Secara umum minat dan motivasi belajar siswa kelas I masih relatif
rendah. Salah satu faktornya adalah kurangnya dukungan dari orang tua
siswa, dan pembelajaran di dalam kelas yang cenderung monoton sehingga
membuat siswa tidak tertarik dengan pembelajaran yang ada. Secara khusus
tujuan dari perbaikan pembelajaran ini adalah memperbaiki rendahnya
prestasi dan aktivitas belajar pada siswa kelas I SDN 1 Sungai Burung,
Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
B.
____________________________________________________________14
sebagai berikut :
Menyusun rencana pembelajaran pra siklus
Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
Menyiapkan materi dan bahan ajar
Menyiapkan lembar pengamatan dan soal tes pra siklus.
Menyiapkan instrument penilaian
b. Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
siswa.
Mengadakan evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis.
c. Pengamatan ( observasi )
Untuk menilai proses pembelajaran tindakan kelas yang penulis
lakukan, penulis dibantu oleh supervisor 2 sebagai observer.
Berdasarkan pengamatan observer dapat diketahui bahwa pada
pelaksanaan pembelajaran pra siklus siswa terlihat kurang aktif dan
tidak antusias mengikuti pembelajaran.
Beberapa siswa bahkan terlihat asyik dengan kegiatannya sendiri, dan
ada pula siswa yang mengobrol tanpa memperhatikan guru.
Guru terlalu fokus dengan materi yang disampaikan sehingga tidak
terjain komunikasi dua arah yang baik antara guru dengan siswa saat
pembelajaran berlangsung, akibat yang terjadi adalah guru mengajar
akan tetapi siswa tidak belajar.
____________________________________________________________15
d. Refleksi
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, maka penulis dibantu
dengan teman sejawat melakukan analisa terhadap hasil pembelajaran
dengan melihat gejala - gejala yang muncul pada saat pembelajaran.
berdasar pengamatan bersama, maka dapat dirumuskan hasil refleksi
pra siklus sebagai berikut :
1. Guru hendaknya lebih aktif membangun komunikasi dengan siswa.
2. Guru hendaknya mempersiapakan materi dan bahan ajar dengan
lebih baik.
3. Guru harus mengupayakan pembelajaran yang variatif dengan
model pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan untuk meningkatkan minat siswa terhadap materi
pembelajaran IPA.
2. Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
Tidak berbeda jauh dengan pembelajaran pra siklus, langkah langkah
yang penulis lakukan dalam tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana pembelajaran siklus 1
2. Menyiapkan materi dan bahan ajar berupa alat peraga yang
berkaitan dengan pembelajaran tentang bagian-bagian tubuh,
3.
4.
5.
6.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran siklus 1, sudah menggunakan
mode pembelajaran CTL. Adapun kegiatan pelaksanaan pada tahap
siklus 1 yaitu:
1. Melakukan apersepsi dengan mengecek kehadiran siswa, berdoa
bersama dan memotivasi siswa.
2. Mengingatkan siswa dengan pembelajaran sebelumnya.
____________________________________________________________16
instrumen
yang
telah
dipersiapkan
sebelumnya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1, penulis berdiskusi dengan
teman sejawat untuk merefleksi tindakan pada siklus 1, sebagai dasar
tindakan yang akan diambil pada siklus selanjutnya yaitu siklus 2.
Adapun hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
1 Guru masih kurang terampil dalam membangun komunikasi yang
2
3
3. Tindakan Siklus 2
a. Perencanaan
____________________________________________________________17
____________________________________________________________18
instrumen
yang
telah
dipersiapkan
sebelumnya.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus 2 maka dapat
disimpulkan refleksi masalah sebagai berikut :
1 Pembelajaran IPA pada materi tentang Bagian-bagian Tubuh,
Kegunaannya dan cara merawatnya, dengan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dikemas dalam
bentuk permainan, membuat siswa tertarik dan antusias
2
dalam
disampaikan guru.
Antusias siswa pada proses pembelajaran dapat meningkatkan
____________________________________________________________19
____________________________________________________________20
Hasil Penelitian
1
Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi
Skala Nilai
<50
51 75
76 100
Frekuensi
12
5
3
Prosentase
60 %
25 %
15 %
Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 12 dengan presentase 60%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 5 dengan prosentase
25% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 3 dengan prosentase 15%.
Untuk memperjelas
berikut :
____________________________________________________________21
12
Rendah
Sedang
Tinggi
8
6
2
0
Dari grafik diatas dapat terlihat, bahwa sebaran nilai kategori rendah
memiliki jumlah terbesar dibandingkan kategori nilai sedang dan tinggi.
Sedangkan jika ditampilkan dalam bentuk prosentase ketuntasan nilai
yang didasarkan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA yaitu
65, maka dapat terlihat bahwa prosentase siswa yang tidak tuntas masih
lebih tinggi dibandingkan siswa yang tuntas. Sebagaimana ditampilkan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Data Nilai Evaluasi Belajar Siswa Kelas I Pada Pra Siklus
No
1
2
3
4
5
Nama Siswa
Nilai
Kategori
____________________________________________________________22
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
____________________________________________________________23
Menyiapkan
alat
peraga
yang
akan
digunakan
dalam
dengan siswa.
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan
tujuan
pembelajaran
kepada
siswa,
Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup
guru
bersama
dengan
siswa
Kategori
Rendah
Skala Nilai
<50
Frekuensi
8
Prosentase
40 %
____________________________________________________________24
Sedang
Tinggi
51 75
76 100
9
3
45 %
15 %
Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 8 dengan presentase 40%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 9 dengan prosentase
45% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 3 dengan prosentase 15%.
Untuk memperjelas
berikut :
Gambar 2. Grafik nilai siklus 1
Rendah
Sedang
Tinggi
5
4
3
2
1
0
Dari grafik diatas dapat terlihat, bahwa mulai ada peningkatan kualitas
pembelajaran yang dilakukan. Hal ini terlihat dari sebaran nilai kategori
rendah yang mulai menurun, yang sebelumnya memiliki jumlah terbesar
dibandingkan kategori nilai lainnya. Sebaran nilai terbanyak ada pada
____________________________________________________________25
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Siswa
Nilai
Kategori
____________________________________________________________26
yang
akan
digunakan
dalam
____________________________________________________________27
mencicip
makanan,
menggigit
makanan
dan
hasil
bersama
pembelajaran
hari
dengan
ini,
siswa
melakukan
Kategori
Skala Nilai
Frekuensi Prosentase
Rendah
<50
2
10 %
Sedang
51 75
6
30 %
Tinggi
76 100
12
60 %
Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa dengan rendah pada skala nilai < 50
memiliki frekuensi 2 dengan presentase 10%. Siswa dengan kategori
sedang pada skala nilai 51 75 memiliki frekuensi 6 dengan prosentase
30% dan siswa dengan kategori tinggi pada skala nilai > 75 memiliki
frekuensi 12 dengan prosentase 60%.
Untuk memperjelas data dari tabel diatas dapat dilihat dari grafik berikut
____________________________________________________________28
Rendah
Sedang
Tinggi
8
6
4
2
0
Ga
mbar 3. Grafik Kategori Nilai Siswa Pada Pembelajaran IPA Siklus 2
No
1
2
3
4
Nama Siswa
Nilai
Kategori
____________________________________________________________29
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
B.
____________________________________________________________30
____________________________________________________________31
____________________________________________________________32
LAMPIRAN LAMPIRAN