supported by:
Reskha Handayani, M.Si.
Pendidikan :
Data Internasional
Source: Asche,2021
https://doi.org/10.1016/j.jip.2020.107397 UDANG MATI ≠ UDANG SAKIT
Status Kesehatan : Sehat -> Terinfeksi -> Sakit -> Mati
Mati : kadar patogen sangat tinggi
Sehat :
1 4
2 3
Critical Point 1 Critical Point 3
AHPND/EMS x
WSSV x x
EHP
IMNV x x
a. Benur harus pathogen free! Betul, tetapi apakah semua benur akan pathogen free? SULIT!!! Kenapa?
Karena faktor input untuk hatchery masih berpotensi carrier, selagi air laut kita berpatogen, semua
berpotensi
b. Bagaimana benur yang masih bisa diterima oleh tambak? Benur dengan kadar patogen (non EHP)
39,xx atau 38,xx dengan pengondisian konsorsium mikroba yang tepat, secara umum membantu
menekan pertumbuhan vibrio, sehingga masih berpotensi untuk digunakan budidaya
c. Lalu apa yang harus dilakukan? Siapkan probiotik dan mikroalga di air, pastikan probiotik aktif
d. Jika EHP di benur adakah potensi pertumbuhannya melesat? Sulit, kecuali dilakukan penambahan
bahan kimia yang mampu menyerang intra sel spora secara langsung
“Apa fungsi cek PCR dan kondisi bagaimana yang harus cek PCR?”
a. Udang mati ratusan kg dan tidak ada hasil sama sekali? Tidak perlu PCR, dalam kondisi
ini PCR tidak bisa menyelamatkan udang mati hidup kembali
b. Udang mati 1-5 ekor dengan ciri tertentu, cek PCR untuk mengkonfirmasi penyebab
kematian, penyakit apa? Berapa kadarnya? Punya potensi mematikan sejauh mana?
Apakah perlu dilakukan input probiotik sekarang? Berapa kadarnya? Atau ini disebabkan
kondisi fluktuasi air? Apa yang harus dilakukan dengan kualitas air?
c. Udang mati lebih dari 10%? Cek PCR untuk menentukan pertolongan pertama, jika
sudah usia diatas DoC 40, maka treatment harus perlahan agar tidak memicu stress factor
tambahan, pengurangan pakan tapi tidak boleh signifikan, harus bertahap, penggantian air
bertahap
“Air saya gimana mba? Kok positif”
“Air adalah media pembawa namun belum tentu menjadi media tumbuh
jika tidak tersedia nutrisi”
a. Mengetahui CT value air sumber dan CT value air yang telah di treatment
= tahu dosis desinfektan nya sudah tepat atau belum
b. Apakah setiap air masuk dari tandon ke kolam harus cek CT value? Jika
sudah kita ketahui kadar patogen di air sumber dan kadar dosis yang
efektif di tempat kita, tidak perlu PCR setiap saat
“Potensi carrier patogen dari mana saja?”
Tetapi Harus
Teruji & Terbukti
Contoh Lab yang sudah menggunakan : CeKolam