Npm : 230110070058
Kelas : Perikanan A
Titik kendali kritis atau sering disebut critical control point merupakan suatu langkah
dimana pengendalian dapat dilakukan dan mutlak diterapkan untuk mencegah atau meniadakan
bahaya keamanan pangan, atau menguranginya sampai pada tingkat yang dapat diterima.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah
terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tututan
konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan
sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya
sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk
pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar
global yang memiliki daya saing kompetitif.
Kunci utama HACCP adalah untuk antisipasi bahaya dan identifikasi titik pengawasan,
yang mengutamakan pada tindakan pencegahan daripada mengandalkan pengujian produk akhir,
Analisa Bahaya dan Titik Kendali Kritis atau yang lebih dikenal dengan HACCP, adalah
salah satu standar yang paling diakui untuk menjaga keamanan produk makanan. Banyak
industri makanan dan minuman mulai memperhatikan mengenai keamanan makanan produknya..
HACCP adalah sebuah sistem yang efektif dan logis untuk mejamin keamanan bahan makanan
dan makanan dari panen sampai dikonsumsi. Pencegahan bahaya sebelum terjadi adalah tujuan
utama dari sistem HACCP.
http://web.ipb.ac.id/~tpg/cbt/haccp-apa.php
http://www.bibsonomy.org/bibtex/28a405d136db1e1819a5e010936207af1/dvanhla
st
2. Alur Proses
3. Decition Tree
http://www.ebookpangan.com/E-BOOK%20GRATIS/Ebook%20Pangan/sni%2001-
4852-1998%20%20HACCP.pdf
Q1.Apakah ada pengendalian yang telah
dilakukan? Ubah proses,
tahapan atau produk
Tidak
Ya
Apakah pengendalian
pada tahap ini penting Ya
untuk keamanan
pangan?
Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia
seperti nasi goreng dan gado-gado.
Kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga
murah seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu
dicampur garam, bahan pewarna makanan, dan vetsin.
Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang
sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk
1. Bahaya Biologi
1. Bahaya Biologi
1. Bahaya Biologis
Bahan Baku : ikan tongkol, tepung tapioka, telur, garam, bumbu masak
Cara Distribusi : Dengan menggunakan alat transportasi atau langsung ke toko penjualan
Proses Pengolahan :
Tahap 1 : Pemilihan ikan. (Melakukan sortasi terhadap ikan tongkol yang masih bagus).
Tahap 2 : Pencucian dengan air bersih dan penirisan. (Melakukan pembersihan agar benda
asing yang berasal dari luar tidak terbawa).
Keterangan :
1. Kelompok Bahaya
2. Kategori Bahaya
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)