Mandiri Tafsir Hanum
Mandiri Tafsir Hanum
Oleh:
Hanum Fitriani
(11115200723)
Nidaul Hidayah
(11115202561)
Kelas:
PMT V A
Dosen Pengampu
Dr.Herlina, M.Pd
TAFSIR TARBAWI
TAFSIR AYAT TENTANG RASUL
A. Surat Al-Ahzab ayat 21
1) Lafadz surat Al-Ahzab ayat 211
Sesungguhnya
Mengharap
rahmat Allah
hari
Telah ada
Kiamat (hari
kemudian)
Menyebut Allah
banyak
Bagi kamu
Pada (diri)
Rasulullah
Teladan yang
baik
Kepada siapa
manusia bahwa ada sosok yang akan dijadikan panutan, yang akan
menjadi sosok yang ideal untuk di teladani.
5) Kandungan dari surat Al-Ahzab ayat 212
Tepat sekali apa yang dikatakan oleh ayat 21 ini sesungguhnya
adalah bagi kamu pada Rasulullah itu teladan yang baik
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, ayat dalam surat al ahzab
di atas adalah dasar yang paling utama dalam perintah meneladani
Rasulullah baik dalam perkataan, perbuatan dan keadaannya. Oleh
karena itu Allah swt menyuruh manusia untuk meneladani baik dalam
kesabaran, keteguhan, dan kesungguh-sungguhannya, oleh karena itulah
Allah berfirman untuk orang yang takut, goncang dan hilang
keberaniannya dalam urusan mereka dalam surat Al-Ahzab ini.
Ayat ini adalah bukti kebenaran sekaligus akhlak dan buah iman
seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya, ketika mereka menemui
rintangan dan ujian bukan menjadi murtad dan putus asa melainkan
menambah kuat iman dan mensyukuri bahwa bukti pertolongan semakin
dekat justru ketika mereka menemui aneka ragam keguncangan dan ujian
dari musuh-musuhnya.
Lanjutan ayat ialah: Bagi barangsiapa yang mengharapkan Allah
dan Hari Kemudian. Yaitu sesudah di pangkal ayat dikatakan bahwa
pada diri Rasulullah itu sendiri ada hal yang akan dapat dijadikan contoh
teladan bagi kamu. Yaitu bagi kamu yang beriman. Semata-mata
menyebut iman saja tidaklah cukup. Iman mesti disertai pengharapan,
yaitu bahwa inti dari iman itu sendiri. Inti iman ialah harapan. Harapan
akan di Ridha Allah dan harapan akan kebahagiaan di hari akhirat. Kalau
tidak ingat akan dua hal itu, atau kalau hidup tidak mempunyai harapan,
Iman tidak ada artinya. Maka untuk memelihara Iman dan Harapan
hendaklah banyak mengingat Allah. Sebab itu maka di ujung ayat
dikatakan: Dan yang banyak ingat kepada Allah. (ujung ayat 21).
pendidik
merupakan
sumber
konsep
pendidikan
yang
3 http://tafsiranmanusia.blogspot.com/2013/07/surah-al-ahzab-2130.html
4 Zaidah Kusumawati dkk, Ensiklopedia Nabi Muhammad SAW,
( Jakarta: Lentera Abadi, 2011), hlm. 3-7.
sekaligus
melakukan
transfer
ilmu
pengetahuan,
Untuk lebih memahami arti dari setiap kosa kata lafadz surat An-Nisa
maka akan dibuat arti kosa katanya tersebut, yaitu:7
Jalan
Orang-orang
Menentang
mukmin
Kami palingkan dia
Rasul
Dari sesudah
dia
Neraka jahannam
Baginya
Dan seburuk-buruk
Petunjuk (kebenaran)
Tempat kembali
Namun dari kandungan ayat 115-117 yang antara lain berisi kecaman
terhadap orang yang menentang Rasul dengan akan dimasukkannya
kedalam neraka Jahannam, dapat diketahui bahwa ayat ini turun dalam
situasi dimana masyarakat Arab Jahiliyyah pada saat itu banyak yang
menentang Rasulullah.
Timbulnya kecaman Allah pada ayat tersebut juga sebagai akibat dari
pelanggaran yang mereka lakukan terhadap perintah Allah sebagaimana
terdapat pada ayat 59 surat An-Nisa, yaitu perintah agar mentaati Allah dan
mentaati Rasulullah saw. Ayat tersebut selengkapnya berbunyi:9
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul(nya), dan ulil amri di antara kamu.
Karena orang-orang tersebut jelas mengabaikan perintah Allah swt
tersebut maka wajar jika Allah mengecam mereka dengan neraka
Jahannam.
5) Tafsir surat An-Nisa ayat 11510
Maksud dari ayat 115 sebagaimana dijelaskan oleh al-Maraghi adalah
sebagai berikut:
Barangsiapa yang menentang Rasul dengan cara murtad
(keluar) dari islam dan menunjukkan dengan jelas permusuhan
kepadanya, setelah tampak dengan jelas hidayah (petunjuk) pada
ucapannya, dan ditegakkannya argumentasi yang kuat, serta mereka
mengikuti jalan yang tidak sesuai petunjuk, maka kami (Rasul) akan
membiarkan mereka itu berada dalam kesesatan.
Lebih lanjut al-Maraghi menjelaskan bahwa
ayat
tersebut
menentang
rasul
adalah
karena
pilihannya
sendiri;
dan
Selain itu, makna kerasnya kecaman Allah swt kepada orang yang
menentang Rasul itu dapat dipahami secara terbalik, yaitu bahwa Allah
akan memberikan pujian bagi orang-orang yang mengikuti ajaran yang
dibawa para Rasul tersebut, sebagaimana
10
Rasulullah
dalam
mengemban
ajaran
Allah
itu
11
Artinya:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang
Rasul kepada mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab
dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Jumah, 62:2).
b. Tugas dan fungsi Rasul sebagai saksi atau penilai terhadap perbuatan
manusia. Di dalam Al-Quran Allah swt menyatakan:
Artinya:
dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu menjadi saksi
atas perbuatan manusia agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
perbuatan kamu. (Q.S. Al-Baqarah, 2:143).
Sebagai saksi Rasul memberikan pernyataan dan bukti-bukti yang
meyakinkan dan objektif terhadap perbuatan yang dilakukan oleh
umatnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memberikan penilaian
yang objektif terhadap siswanya.
c. Tugas dan fungsi Rasul sebagai muballigh yaitu menyampaikan
ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia. Di dalam AlQuran:
Artinya:
dan kewajiban Rasul itu, tidak lain
hanyalah menyampaikan agama Allah dengan seterang-terangnya.
(Q.S Al-Ankabut, 29:18).
12 Ibid, hlm 91-99.
12
Artinya:
Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al-Quran, agar
kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka, dan supaya mereka memikirkan. (Q.S.
An-Nahl, 16:44)
e. Tugas dan fungsi Rasul sebagai reformer (pembaharu) terhadap
ajaran agama-agama yang datang sebelumnya. Pembaharuan tersebut
dilakukan
mengingat
ke
dalam agama-agama
yang
datang
Artinya:
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk Al-Quran dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya
atas
segala
agama,
walaupun
orang-orang
musyrik
tidak
13
Artinya:
Sesungguhnya
kami
tekah
menurunkan
Kitab
kepadamu
14
KEPUSTAKAAN
Abuddin Nata. 2002. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Tafsir Al-ayat Al-Tarbawi).
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Bachtiar Surin. 2004. AZ-ZIKRA Terjemah dan Tafsir Al-Quran dalam Huruf Arab
dan Latin Juz 21-25. Bandung: PT.Angkasa Bandung.
Halim Bahreysy dan Said Bahreysy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 2,
(Surabaya: PT.Bina Ilmu), hlm 543-544.
Hamka. 1998. Tafsir Al Azhar Juzu XXI. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Harun Nasution. 1980. Terjemah Al-Quran Secara Lafzhiyah Penuntun Bagi
yang Belajar Jilid II (Juz 4-5-6). Jakarta: Yayasan Pembinaan Masyarakat
Islam Al-Hikmah ( YA SALAM).
Syahidin. 2009. Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran. Bandung:
Alfabeta.
Zaidah Kusumawati, dkk. 2011. Ensiklopedia Nabi Muhammad SAW.
Jakarta:
Lentera Abadi.
http://tafsiranmanusia.blogspot.com/2013/07/surah-al-ahzab-21-30.html
15