Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

SWAMEDIKASI HERBAL UNTUK KOSMETIK

OLEH :
KELOMPOK 1
Citra Utami
Wilda Harun
Elyza Aiman
Masniah
A.Anggriani
Ireno Mega Putera D.
Valentin F.S Kapang
Maria Kurnia Ayen Jawa
Anggun Dwi Yanti
Yemima Puspita Tonapa
Fitri Apriani
Rahma Sari
Marliah Agus Arief

N21115 008
N21115 009
N21115 010
N21115 011
N21115 012
N21115 013
N21115 014
N21115 602
N21115 718
N21115 726
N21114 803
N21114 850
N21114 877

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kebutuhan akan kosmetik sudah demikian primer dan tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Berbagai jenis kosmetika yang digunakan untuk
menunjang penampilan kita, salah satunya adalah kosmetika perawatan kulit.
Kosmetika perawatan kulit semakin beragam dan terus berkembang. Sebagian besar
kosmetika perawatan kulit untuk sediaan topikal ada dalam bentuk krim atau losion.
Sebagian besar orang menggunakan krim untuk merawat kulit, dimana kulit
mengandung lapisan lemak tipis yang berfungsi untuk melindungi dari kelebihan
penguapan air yang menyebabkan dehidrasi (Ansel, 1989) .
Kosmetik dari bahan alam baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan,
maupun bahan lainnya telah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Penggunaan kosmetik
dalam bentuk sederhana dan dengan cara tradisional, telah digunakan oleh manusia
sejak dahulu. Seiring berjalannya waktu, serta berkembangnya pengetahuan maka
ditemukanlah sediaan kosmetik yang lebih modern seperti sediaan yang berbentuk
krim,

yang

merupakan

campuran

dari

beberapa

komponen

bahan

yang

diformulasikan lebih stabil didalam industri farmasi (Wasitaatmadja, 1997).


Kosmetik adalah bahan yang diaplikasikan secara topikal yang digunakan
untuk memperbaiki penampilan, menghilangkan kotoran kulit, meningkatkan rasa
percaya diri, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi kulit dari paparan
sinar ultraviolet, dan memperlambat timbulnya kerutan. Kosmetik bukan suatu obat

yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyakit, jika salah
dalam penggunaan akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Misalnya
peradangan pada kulit, oleh karena itu dalam menggunakan kosmetik perlu diketahui
manfaat kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal
6 September 1976 menyatakan bahwa: Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan
untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan
maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa
dan tidak termasuk golongan obat.
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada kulit
manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta mengubah
rupa. Oleh karena itu kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang
lebih dalam dari tubuh. Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada
beberapa faktor, yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan kosmetik yang dipakai.
Kontak kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari
kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetik
(Wasitaatmadja, 1997).

Produk kosmetik sangat diperlukan oleh manusia, baik laki-laki maupun


perempuan. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh
tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki. Kosmetik menjadi berkembang dan
menjanjikan saat ini. Ekstrak tumbuhan yang mendukung kesehatan dan integritas
kulit, rambut, dan kuku secara luas digunakan dalam formulasi kosmetik dan menjadi

kategori bahan sediaan kosmetik yang dapat ditemukan di pasaran saat ini, bahkan
semakin banyak konsumen yang tertarik dan berminat pada produk berbahan alami.
Pada awalnya, ekstrak berbagai jenis tanaman digunakan sebagai bahan untuk
pengobatan tradisional, kemudian berkembang sebagai bahan pembersih, pelembab,
dan beberapa produk untuk kulit lainnya (Tranggono, 2007).
Kulit merupakan lapisan yang menutupi dan melindungi seluruh tubuh dari 2
berbagai macam gangguan dari luar tubuh. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui
sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terusmenerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan
suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk
melindungi kulit dari bahaya ultra violet matahari (Goodman & Fuller, 2015).
Kulit kering dapat menyebabkan kulit menjadi kasar, bersisik, kurang elastis,
dan menimbulkan rasa gatal. Secara alamiah kulit dapat melindungi diri dari berbagai
faktor yang menyebabkan kulit menjadi kering yaitu dengan adanya Natural
Moisturizing Factor (NMF) yang merupakan tabir lemak pada lapisan stratum
corneum atau disebut dengan mantel asam. Namun dalam kondisi tertentu NMF
tersebut tidak mencukupi oleh karena itu dibutuhkan perlindungan tambahan non
alamiah yaitu dengan memberikan kosmetika pelembab pada kulit. Pemakaian krim
dapat memperbaiki kulit kering. Hal ini karena krim meninggalkan lapisan yang rapat
pada kulit, mengurangi permeabilitas terhadap air, mensuplai komponen hidrofilik
sehingga mampu menahan dehidrasi air dari kulit dengan demikian kulit menjadi
lembut (Tronnier 1962, diacu dalam Sondari 2007).

Pemanfaatan beberapa bahan herbal sebagai kosmetika untuk perawatan kulit :


1. Lidah Buaya
Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit, digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk
perawatan kulit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Demikian juga bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat
sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya masyarakat Mesir kuno menyebutnya
sebagai tanaman keabadian. Di dunia ada 350 jenis aloe vera, hanya 3 yang
diperdagangkan secara komersil. Aloe chinensis yang banyak ditanam di Pontianak,
Cape aloe (Aloe ferox) asli Afrika yang banyak digunakan sebagai obat dan Curacao
aloe (Aloe vera barbadensis Miller) yang paling banyak dimanfaatkan termasuk
digunakan untuk pengobatan.
Aloe vera (Aloe barbadensis Miller) adalah tumbuhan abadi yang mempunyai
daun yang gemuk dimana didapatkan cairan jus yang tebal bila dipotong melintang Sel
parenkim yang terletak dibagian yang dalam dibawah kulit ari mengandung jeli
berwarna transparan yang disebut sebagai gel aloe vera.
Kandungan yang bermacam-macam ditemukan didalam gel daun aloe
(Ramachandraet al, 2008).Aktivitas biologis dari gel aloe vera diduga merupakan aksi
sinergis antara polysaccharide base dan komponen lainnya. Mannose-6-phosphate,
yang merupakan polisakarida utama pada gel aloe yang telah diketahui kegunaannya
dalam penyembuhan luka dan aktivitas anti-inflamasi (gambar 2.13)

Selain sebagai pelembab kulit, Aloe vera hingga saat ini dapat dimanfaatkan
sebagai anti-aging, dan tabir surya bagi kulit. kandungan kimia aktif potensial aloe
vera berasal dari gel, dimana 99% air dengan pH 4.5 berupa polisakarida glucomannan
dan acemannan. Lainnya: carboxypeptidase, magnesium, zinc, kalsium, glukosa,
kolesterol, asam salisilat, prostaglandin precursors(gamma-linolenic acid [GLA]),
vitamin A, C, E, lignins, saponins, plant sterols dan asam amino. Dari garis daun latex:
anthraquinone glycosides, yaitu aloin, aloe-emodin, barbaloin.

Struktur kimia acemmanan

Acemannan bekerja menstimulasi immune dan anti-inflamasi, meningkatkan


aktivitas monosit dan makrofag dan sitotoksisitas, menstimulasi killer T-cells dan
meningkatkan aktivitas makrofag candidasid secara in vitro Acemannan meningkatkan
pelepasan makrofag interleukin -1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), tumor necrotizingfactor
alpha(TNF-) dan interferon gamma (INF-) dalam dosis tertentu sesuai kebutuhan..
Aloe vera mengandung Glycine, Proline dan Lysine dimana merupakan asam
amino yang benar-benar meningkatkan kadar kolagen. Jika tubuh memerlukan
kandungan Glycine dan Proline (asam amino esensial) dan menghasilkan Lysine
(asam amino non-esensial) untuk memperbaiki luka dengan kolagen, maka dapat
dengan cara mengkonsumsi aloe vera

yang mengandung asam amino tersebut.

Kandungan ini berfokus pada reproduksi seluler dan oleh sebab itu mengakselerasi
waktu penyembuhan. Aloe vera juga mengandung banyak nutrien yang berfungsi
sebagai agen anti-inflamasi. Sterol pada aloe vera, Campesterol, Sitosterol dan
Lupeol, adalah faktor utama yang berkonstribusi sebagai anti-inflamasi dari aloe vera 4.

2. Minyak Zaitun
Minyak zaitun diperoleh dari buah pohon zaitun (Olea Europaea) yang
diperas dengan suhu maksimum 40 Celcius. Karena rasa dan manfaat
kesehatannya, minyak berwarna kuning keemasan ini tidak hanya digunakan
dalam produk kosmetik, tetapi juga dipakai dalam masakan. Untuk kosmetik,
minyak zaitun dapat digunakan sebagai minyak mandi atau dioleskan sebagai
pelembab di bagian kulit yang kering seperti di wajah, siku dan kaki untuk
membantu kulit mendapatkan kembali keseimbangan minyak alaminya.
Bila dikombinasikan dengan cuka dan air dalam proporsi yang sama, minyak

zaitun dapat melembutkan kulit Anda. Cuka berperan mencerahkan warna kulit
dan membantu pengelupasan kulit. Minyak zaitun memiliki asam lemak tak
jenuh tunggal, polifenol, dan vitamin E yang melindungi kulit dari kerusakan
oleh radikal bebas.
Radikal bebas merupakan senyawa yang tidak stabil dan cepat
bereaksi dengan senyawa lain, sehingga membentuk lebih banyak radikal bebas
secara berantai. Radikal bebas terbentuk dari reaksi kimia yang berlangsung
sangat panjang didalam tubuh, atau hasil pencemaran lingkungan seperti
nitrogen, dioksida, ozon, logam berat, asap rokok. radikal bebas tersebut akan
menyerang pertumbuhan sel, termasuk DNA dan asam lemak tak jenuh (PUFA).
Ketika radikal bebas bereaksi dengan PUFA, reaksi berantai mendorong
terbentuknya radikal bebas yang banyak. Radikal bebas dapat merusak struktur
dan fungsi sel membrane nucleic acid dan elektrondense region protein.
Kerusakan akibat serangan radikal bebas dikaitkan dengan kerusakan jaringan
ditandai dengan munculnya penuaan dini (premature aging); kanker;
aterosklerosis; dan lain-lain.
Fungsi vitamin E sebagai antioksidan yaitu pada lipid sel membran,
sirkulasi LDL (Low Density Lipoprotein), paru-paru, hati dan jaringan
adrenalin.

Struktur Kimia Vitamin E (Alpha- Tocopherol)

Vitamin E bekerja sebagai antioksidan karena muda teroksidasi. Dengan


demikian dapat melindungi senyawa lain dari oksidasi. Karena fungsinya
sebagai antioksidan inilah, vitamin E merupakan pertahanan utama melawan
oksigen perusak, lipid perosida, dan radikal bebas serta menghentikan reaksi
berantai dari radikal bebas. Pada sel membran, vitamin E akan mencegah
oksidasi lemak khususnya PUFA, serta senyawa

lain . seperti vitamin A,

vitamin E pada mitokondria sel akan melindungi bagian metabolik yang akan
mentransformasi bahan bakar energi ke dalam ATP. Dengan adanya sifat
antioksidan dari vitamin E, sel dan komponen tubuh yang lain akan melindungi
dari serangan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai atau oksidasi
merusak. selain itu vitamin E akan mencegah kerusakan DNA yang
menyebabkan mutasi, mempertahankan LDL, dan unsur tubuh yang kaya lemak
melawan oksidasi3.
3. Minyak Chamomile
Bunga chamomile kering adalah obat tradisional yang dikenal sejak
zaman Mesir, Yunani dan Romawi kuno (biasanya dikonsumsi sebagai teh).
Popularitas chamomileberkembang di sepanjang Abad Pertengahan, ketika
digunakan sebagai obat untuk berbagai masalah medis seperti asma, kolik,
demam,

radang,

mual,

keluhan

saraf,

penyakit

kulit

dan

kanker. Chamomile mungkin adalah obat terpopuler saat itu. Penelitian terbaru
telah mengidentifikasi sifat chamomile sebagai anti-inflamasi, anti-bakteri, antialergi dan obat penenang, yang menguatkan reputasi lamanya tersebut.

Ada dua jenis chamomile: chamomile Romawi (Chamaemelum nobile)


dan chamomileJerman/ chamomile biru (Matricaria recutica). Minyak esensial
yang diekstrak dari kedua varietas tersebut memiliki perbedaan dalam
komposisi dan sifat. MinyakChamomile Romawi lebih bersifat menenangkan,
sehingga banyak dipakai untukaromaterapi. Chamomile Jerman adalah anti
inflamasi yang sangat kuat karena adanya senyawa yang disebut azulene
(senyawa

nitrogen

yang

memberikan

warna

biru

khas).

Azulene

membantu untuk mengurangi pembengkakan dan membersihkan pori-pori dari


kotoran. Selain itu, minyak Chamomile Jerman juga mengandung alphabisabolol yang mempromosikan granulasi dan regenerasi jaringan sehingga
secara luas digunakan untuk masalah kulit seperti ruam, jerawat, eksim,
psoriasis, kulit sensitif dan kondisi alergi.
4. Minyak Almond
Pohon almond telah dibudidayakan sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Ada dua jenis almond: almond manis dan pahit. Untuk perawatan kulit, yang
terutama dipakai adalah minyak almond manis (Prunus dulcis). Minyak ini
diekstrak dari buah pohon almond dengan tekanan pada suhu dingin. Minyak
almond berwarna kekuningan, tidak berbau dan cocok untuk perawatan
masalah kulit. Penggunaannya terutama sebagai dasar atau aditif dalam
kosmetik. Kandungan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat pada minyak
almond membuat kulit lebih tahan terhadap infeksi dan memberikan
perlindungan dari ultraviolet. Asam palmitat di dalamnya memastikan bahwa
minyak almond meresap dengan baik di dalam kulit sehingga cocok sebagai

pelembab dan penghalus kulit. Selain itu, kandungan Vitamin E-nya berperan
sebagai antioksidan.
5. Teh Hijau
Teh hijau (Camellia sinensis) telah diminum sejak 5.000 tahun yang
lalu. Tidak seperti pada teh hitam, enzim tanaman pada teh hijau tidak
dilemahkan dengan pemanasan langsung setelah dipetik. Teh hijau mengandung
tanin, kafein dan fluoride, teh hijau juga mengandung polifenol utama dalam daun
teh, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu catechin. Polifenol alami pada teh
hijau terdiri dari Epigallocatechin gallate (EGCG), Epigallocatechin (EGC),
Epicatechingallate (ECG), Epicatechin (EC) dan

Gallocatechin (GC). EGCG

merupakan komposisi terbanyak dari teh dan memiliki efek antioksidan paling poten
EGCG merupakan cathecin yang terdapat sekitar 10%-50% pada daun teh. Kebanyakan
manfaat positif dari daun teh umumnya berasal dari EGCG yang terkandung di
dalamnya.

Penelitian menunjukkan EGCG dapat mencegah dan

memodifikasi respon untuk

menghilangkan radiasi UVA dan UVB, meliputi kerusakan oksidatif, formasi dimen
siklobutan dimer pirimidin. Ekspresi akut siklooksigenase 2, faktor nuklear B dan
translokasi nuklear p56, c-fos dan induksi protein p53 dan 8-hidroksideoksiguanosin
yang menginduksi mutasi gen. Selain itu polifenol teh hijau dapat menstimulasi umur
keratinnosit untuk memperbarui sel. EGCG juga telah menunjukan pengaruhnya
terhadap ketebalan epidermal dengan menstimmulasi proliferasi keratinosit epidermal
melalui regulasi gen antiapoptosis seperti bcl-22.

6. Minyak Argan
Minyak Argan berasal dari biji pohon argan (Argania spinosa). Pohon
itu hanya tumbuh di daerah terbatas di Maroko. Sejak tahun 1998, daerah
tersebut dinyatakan sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Minyak Argan yang
berwarna kuning emas beraroma sangat harum, sehingga banyak digunakan
dalam industri makanan dan kosmetik. Untuk mendapatkan minyak biang, biji
argan harus dipanggang dan kemudian ditekan dalam suhu dingin. Minyak ini
sangat mahal. Untuk tujuan kosmetik, minyak juga dapat diperoleh dengan
campuran pelarut organik yang lebih murah.
Minyak argan terutama digunakan untuk mengurangi keriput karena
mengandung beberapa zat yang efektif melawan penuaan kulit: asam linolenat
yang mempromosikan pembaruan sel-sel kulit dan mendukung proses
imunologi, squalene yang melindungi terhadap kanker dengan menetralisir
radikal bebas dan radiasi UV, dan tokoferol yang berefek anti-inflamasi dan
juga antioksidan.
7. Bengkoang

Bahan alami untuk perawatan kulit lainnya adalah bengkoang


(Pachyrhizus erosus). Umbi tanaman ini telah secara turun-temurun digunakan
di Indonesia sebagai masker, lulur, pembersih wajah, dan pelembab. Kandungan
air bengkoang yang tinggi memiliki efek melembabkan, merelaksasi dan
menyegarkan kulit wajah.
Seperti bahan alami lain yang bermanfaat bagi kulit, bengkuang mengandung
antioksidan vitamin C, flavonoid, dan saponin yang berperan mencegah
kerusakan kulit oleh radikal bebas. Bengkoang juga memiliki manfaat lain
sebagai pemutih, berkat zat fenolik di dalamnya yang menghambat proses
pembentukan melanin (pigmentasi) akibat sinar UV matahari, bekas jerawat
atau efek samping kosmetik.
Pilih Kosmetik dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kosmetika Pembersih (Cleansing)
Kosmetika pembersih dibedakan menjadi empat macam bentuk yaitu minyak,
krim, cairan kental (emulsy) dan batang. Kosmetika pembersih dapat
digunakan utuk perawatan sehari-hari maupun perawatan secara berkala.
Kosmetika pembersih dibuat dengan bahan-bahan yang dapat mengangkat
kotoran yang bersifat lemak atau minyak maupun debu, selain itu juga
memiliki sifat dapat menetralkan kembali kondisi pH kulit yaitu antara 4,5-6.
Kosmetika pembersih untuk jenis kulit berminyak. Misalnya cleansing milk,
sedangkan untuk jenis kulit kering misalnya cleansing cream. Setiap produk
kosmetik biasanya tertera untuk jenis kulit berminyak, normal, dan kering.

Adapun cara membersihkan kulit dengan menggunakan kosmetik pembersih


adalah sebagai berikut :
1. Letakkan pembersih di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi kiri, pipi kanan,
hidung dan dagu.
2. Lakukan gerakan melingkar ke seluruh wajah hingga kosmetik atau
kotoran benar-benar larut bersama pembersih.
3. Bersihkan dengan menggunakan kapas atau waslap ke arah atas.
2. Penyegar (Toning)
Penggunaan kosmetika penyegar dilaksanakan setelah pembersih. Fungsinya
adalah memberikan rasa segar pada kulit karena akan menggantikan
penguapan yang terjadi pada kulit, membantu mengangkat sisa-sisa kosmetika
pembersih yang masih tertinggal pada kulit, dan meringkas pori-pori sehingga
kembali seperti keadaan semula. Penggunaan kosmetika penyegar juga
disesuaikan dengan jenis kulit yaitu untuk kulit normal, kering dan
berminyak. Contoh kosmetika penyegar adalah face tonic dan astringent.
Adapun cara menggunakan kosmetik pembersih adalah sebagai berikut :
1. Tuangkan penyegar pada kapas
2. kemudian tepuk-tepuk pada wajah dan diusapkan ke arah atas.
3. Kosmetika Pelembab (Moisturizing)
Kosmetika pelembab bertujuan untuk memberikan kelembaban pada kulit
yang dibutuhkan bagi kehidupan sel-sel di bawah kulit. Pada dasarnya
kosmetika pelembab mengandung bahan-bahan yang dapat menarik air dari
bawah kulit sambil mencegah penguapan, ditambah dengan minyak atau
lemak hewani dan nabati, serta berbagai jenis vitamin A, D, F, dan hormon.
Pemakaian pelembab secara teratur dapat mempertahankan kondisi kulit.

Kosmetik pelembab terutama untuk kulit kering, tetapi di pasaran juga


terdapat pelembab untuk kulit berminyak.
4. Kosmetika Pengelupasan Sel Tanduk (Skin Peeling)
Penggunan kosmetika ini dapat dikatakan sebagai kosmetika pembersih
mendalam (deepth cleansing), karena dapat mengelupaskan sel tanduk yang
sudah mati, sehingga akan menimbulkan peremajaan pada kulit. Kosmetik
skin peeling dapat berbentuk krim atau pasta yang mengandung butiranbutiran kecil, yang dapat membantu mengelupaskan kulit sel-sel yang sudah
mati dengan cara digosokkan (facial scrub). Kosmetik ini digunakan untuk
semua jenis kulit. Adapun cara menggunakan kosmetik pembersih adalah
sebagai berikut :
1. Pilih salah satu jenis peeling
2. Campurkan dengan Air Sari Mawar Putih secukupnya
3. Ratakan ke seluruh wajah. Biarkan 1/2 kering, lalu gosok perlahan dengan
gerakan memutar atau horizontal sampai peeling berjatuhan.
5. Peeling tidak dianjurkan untuk wajah yang berjerawat. Gunakan 2x
seminggu.
5. Krim Pengurut (Massage Cream)
Penggunaan krim pengurut terutama untuk melicinkan gerakan pada saat
melakukan pengurutan, melunakkan sel tanduk yang sudah mati sehingga selsel tersebut dapat ikut larut pada waktu krim diangkat. Krim pengurut terdiri
atas lemak hewani, lemak pelikan, lemak nabati, air dan parfum. Kosmetik ini
sama untuk semua jenis kulit.
6. Topeng Wajah atau Masker (Face Mask)
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam
perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah
massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir sehingga

akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang
berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel
tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit,
memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
b. Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel
tanduk yang masih melekat pada kulit.
c. Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.
d. Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan
kulit.
e. Mencegah,

menyamarkan,

mengurangi

keriput-keriput

dan

hyperpigmentasi.
f. Melancarkan peredaran darah kulit.
g. Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam membawa
sisasisa zat pembakar untuk disalurkan ke organ organ ekskresi.
Masker terdiri atas berbagai macam bentuk. Berikut ini adalah macam-macam masker
dan penggunaannya.
a. Masker Bubuk Masker ini terdiri dari bahan serbuk (koalin, titanium,
dioksida, magnesium karbonat), gliserin, air suling, hidrogen peroksida
(H2O2).

Berfungsi

memutihkan

dan

mengencangkan

kulit.

Dalam

penggunaannya, bahan bubuk tersebut dicampurkan dengan aquadestilator


atau air mawar, hingga menjadi adonan kental. Dalam membuat adonan
tersebut memerlukan keahlian agar tidak terlalu cair maupun tidak terlalu
kental dan mudah dioleskan pada kulit wajah.

b. Masker Gelatin (Peel of Mask) Masker ini membentuk tembus terang


(transparant) pada kulit. Bahan dasar adalah bersifat jelly dari gum, tragocant,
latex dan biasanya dikemas dalam tube. Penggunaanya langsung diratakan
pada kulit wajah. Adapun cara mengangkatnya dengan cara mengelupas,
diangkat pelan-pelan secara utuh mulai dagu ke atas sampai ke pipi dan
berakhir di dahi. Jenis masker yang ada di pasaran biasanya tergantung merk,
ada yang untuk semua jenis kulit, ada yang dibedakan sesuai jenis kulit.
c. Masker Bahan Alami (Biological Mask) Masker ini dibuat dari bahan-bahan
alami, misalnya ekstrak dari buahbuahan atau sayur-sayuran, kuning telur,
putih telur, kepalu susu, madu, minyak zaitun, dan sebagainya
Produk Herbal untuk perawatan kulit :
Pembersih
Jeruk Nipis

(75 150 mL)

Cara Penggunaan
Unique selling point : Pembersih
wajah
dengan
kandungan
Aromatic Essential Lime Oil
(sebagai toning/antiseptic) dan
vitamin E (sebagai antioksidan).
Membersihkan wajah dan leher
dari debu dan sisa kosmetik.
Untuk kulit berminyak dan
berjerawat.
Cara pakai : Letakkan pembersih
di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke
seluruh wajah hingga kosmetik
atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan

dengan menggunakan kapas atau


waslap ke arah atas.
Ketimun
Pembersih dengan kandungan
ekstrak
Cucumber
(sebagai
freshener) dan Vitamin E
(sebagai antioksida). Mengangkat
kotoran
dan
lemak,
membersihkan debi dan sisa
kosmetik.
Untuk
Kulit
berminyak.

(75 150 mL)

Sari

Cara pakai : Letakkan pembersih


di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke
seluruh wajah hingga kosmetik
atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan
dengan menggunakan kapas atau
waslap ke arah atas.

Mekar

Gambir

Unique selling point : Pembersih


wajah
dengan
kandungan
Aromatic Essential Jasmine Oil
(sebagai emollient) dan vitamin E
(sebagai
antioksidan).
Membersihkan wajah dan leher
dari debu dan sisa kosmetik.
Untuk kulit normal/kering.
Cara pakai : Letakkan pembersih
di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke

seluruh wajah hingga kosmetik


atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan
dengan menggunakan kapas atau
waslap ke arah atas.

Mawar
Unique selling point : Pembersih
wajah
dengan
kandungan
Aromatic Essential Rose Oil
(sebagai soothing) dan vitamin E
(sebagai
antioksidan).
Membersihkan wajah dan leher
dari debu dan sisa kosmetik.
Untuk kulit kering dan sensitif.
Cara pakai : Letakkan pembersih
di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke
seluruh wajah hingga kosmetik
atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan
dengan menggunakan kapas atau
waslap ke arah atas
Penyegar

Jeruk Nipis
Unique
selling
point
:
Mengandung Aromatic Essential
Lime Oil (sebagai toning/
antiseptic) dan Vitamin A, E, F &
H
(vitamin
complex).
Menyegarkan
dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
berminyak dan berjerawat.
Cara pakai : Tuangkan penyegar
pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas.

Ketimum
Unique
selling
point
:
Mengandung Ekstrak Cucumber
(sebagai freshener) dan Vitamin
A, E, F & H (vitamin Complex).
Menyegarkan
dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
berminyak.
Cara pakai : Tuangkan penyegar
pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas.

Mawar
Unique
selling
point
:Mengandung Aromatic Essential
Rose Oil (sebagai soothing) dan
Vitamin A, E, F & H (vitamin
complex). Menyegarkan dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
kering dan sensitif.

merah

Cara pakai : Tuangkan penyegar


pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas

Sekar
Unique
selling
point
:
Mengandung Aromatic Essential
Jasmine Oil (sebagai emollient)
dan Vitamin A, E, F & H
(vitamin complex). Menyegarkan
dan mengembalikan kelembaban
kulit wajah dan leher. Untuk
Kulit normal/kering.

Gambir

Cara pakai : Tuangkan penyegar


pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas.

Peeling

Kulit kerang
Unique selling point : Diproses
dari
kulit
kerang
yang
mengandung Kalsium, Phospor
yang dapat menjadikan kulit
tampak lembut, halus dan cerah.
Berfungsi menipiskan sel kulit ari
yang sudah tidak berguna lagi,
sehingga kulit wajah menjadi
lebih cerah, segar dan halus.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai
peeling berjatuhan. Peeling tidak
dianjurkan untuk wajah yang
berjerawat.
Gunakan
2x
seminggu.
Mundisari
Unique selling point : Terbuat
dari sari daun Kemuning
(Murrayae Folium) berguna
untuk menipiskan noda hitam
pada kulit wajah, sehingga kulit
menjadi lebih bersih dan segar.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai

peeling berjatuhan. Peeling tidak


dianjurkan untuk wajah yang
berjerawat.
Gunakan
2x
seminggu.

Mundisari
Unique selling point : Terbuat
dari sari daun Kemuning
(Murrayae Folium) berguna
untuk menipiskan noda hitam
pada kulit wajah, sehingga kulit
menjadi lebih bersih dan segar.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai
peeling berjatuhan. Peeling tidak
dianjurkan untuk wajah yang
berjerawat.
Gunakan
2x
seminggu.
Masker wajah

Bengkoang
Unique
selling
point
:
Mengandung
pati
umbi
Bengkoang, ekstrak Akar Manis
dan
derivate
vitamin
C
membantu memudarkan nodanoda hitam serta memberi rasa
kencang pada kulit. Menjadikan
kulit wajah halus dan tampak
putih
berseri.
Cara pakai : Campurkan bubuk
masker dengan Air Sari Mawar
secukupnya, kemudian ratakan
pada wajah. Hindari daerah mata.
Tunggu hingga kering ( 10
menit) lalu bersihkan dengan air.
Gunakan 2 kali seminggu secara
teratur untuk mendapatkan hasil
yang optimal

Bengkoang
Unique
selling
point
:
Mengandung
pati
umbi
Bengkoang, ekstrak Akar Manis
dan
derivate
vitamin
C
membantu memudarkan nodanoda hitam serta memberi rasa
kencang pada kulit. Menjadikan
kulit wajah halus dan tampak
putih
berseri.
Cara pakai : Campurkan bubuk
masker dengan Air Sari Mawar
secukupnya, kemudian ratakan

pada wajah. Hindari daerah mata.


Tunggu hingga kering ( 10
menit) lalu bersihkan dengan air.
Gunakan 2 kali seminggu secara
teratur untuk mendapatkan hasil
yang optimal
Tomat
Unique selling point : Masker
Tomat mengandung vitamin C
dan E untuk memberi nutrisi,
serta menyegarkan kulit yang
kusam sehingga menjadi segar
dan
tampak
bercahaya.
Cara pakai : Campurkan bubuk
masker dengan Air Sari Mawar
Putih secukupnya, kemudian
ratakan pada wajah. Hindari
daerah mata. Tunggu hingga
kering ( 10 menit) lalu
bersihkan dengan air.Gunakan 2
kali seminggu secara teratur
untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Indah warni
Unique
selling
point
:
Mengandung pati beras, belerang,
temulawak, klabet dan bahan
alami lainnya. Mengatasi kulit
wajah yang berjerawat dan gatalgatal.
Cara pakai : Setelah masker
dicairkan dengan Air Sari Mawar
Putih, oleskan masker ke seluruh
permukaan
wajah
dengan
menggunakan
kuas.
Olesan

dimulai dari dagu ke arah ujung


telinga (jangan terputus-putus),
dilanjutkan dari arah ujung mulut
ke ujung telinga. Tunggu masker
hingga
kering.
Lembabkan
kembali
masker
dengan
menggunakan
waslap.
Lalu
angkat masker dengan waslap ke
arah atas, gunakan 2 kali
seminggu.
Sabun wajah
Madu
Unique selling point : Terbuat
dari
ekstrak
Madu
yang
mengandung enzyme invertase
dan diastase berguna untuk
membersihkan, menyehatkan dan
menghaluskan kulit wajah Anda
agar tetap segar dan lembut.
Dipakai untuk kulit wajah yang
kering
dan
kusam.
Cara pakai : Oleskan waslap
basah yang telah diberi sabun,
lakukan gerakan melingkar di
bagian wajah dan bersihkan
kembali dengan air.
Mutiara
Unique
selling
point
:
Mengandung minyak tumbuhtumbuhan dengan parfumnya
yang anggun dan busanya yang
lembut, menjadikan wajah segar,
bersih dan halus. Membersihkan
kulit wajah yang berminyak dan
berjerawat.

Cara pakai : Oleskan waslap


basah yang telah diberi sabun,
lakukan gerakan melingkar di
bagian wajah dan bersihkan
kembali dengan air.
Unique selling point : Sabun
kecantikan
dengan
parfume
mawar segar, Bunga mawar
(Rosa Hybrida Horti) dengan
kandungan Vitamin C. Geraniol
dan linalol menghasilkan busa
yang halus dan lembut, baik
untuk perawatan kecantikan agar
kulit tetap segar, untuk kulit
sensitif/ peka dan berkeriput
pakailah Sabun Mawar pada saat
Anda
mandi.
Cara pakai : Oleskan waslap
basah yang telah diberi sabun,
lakukan gerakan melingkar di
bagian wajah dan bersihkan
kembali dengan air.

Air sari Mawar Putih


Unique
selling
point
:
Mengandung
White
Rose
Essential Oil. Menyegarkan dan
melembutkan kulit wajah menua.
Cara pakai : Tuangkan Air Sari
Mawar Putih secukupnya dalam
wadah yang telah berisi masker
atau peeling.

Herbal Faces Wipes


Unique Selling Point: Herbal
Facial Wipes diformulasikan
dengan chamomile, Aloe Vera
dan Vitamin E bisa untuk
membersihkan wajah, make up
mata dan maskara tahan air.
Mudah digunakan serta dapat
membantu menyegarkan dan
membuat kulit wajah menjadi
lebih lembut dan lembab.
Cara pakai : Usapkan dengan
lembut Herbal Facial Wipes
untuk membersihkan make up
wajah. Untuk membersihkan
make up mata dan maskara tahan
air, letakkan Herbal Facial

Wipes pada mata yang terpejam,


biarkan 5-6 detik sebelum
mengusapnya. Ulangi beberapa
kali sampai bersih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ansel, H.C. (1989). Pengantar
Bentuk Sediaan
Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia.

Farmasi.

Edisi

2. Chiu, A.E., Chan, J. L., Kern, D. G., Kohler, S., Rehmus, W. E. and
Kimball, A. B. 2005. Double-Blinded, Placebo-Controlled Trial of Greend
Tea Extracts in The Clinical and Histologic Appearance of Photoaging
Skin
3. Goodman, C.C, Fuller K.S. (2015). Phatology : Implication For The
Physical Therapist. 4th Edition. USA : by ssaunders, an imprint of Elsevier,
Inc.
4. Lamid., Astuti. 1995. Vitamin E Sebagai Antioksidan. Artikel. Media
Litbangkes Vol. V No. 01/1995. Puslitbang Gizi, Bogor.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/701/921
5. Muthmainah, T.N, (2012). Kotak Kecantikan Muslimah. Bandung :
Tasdiqiya Publisher
6. Open
Chemistry
Data
Base.
Acemammanan.
PubChem.
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/72041#section=Top
Sakti.,
Taufiq. 2013. Peran Topical Ekatrak Gel Aloe vera pada penyembuhan
Luka Bakar Derajat Dalam Pada Tikus. Karya Akhir. Departemen/SMF
Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik. Fakultas Kedoteran.
Universitas Air Langga. Surabayahttp://journal.unair.ac.id/downloadfullpapers-TQS Hasil%20Akhir%20Penelitian%20Full.pdf

7. Sondari D. (2007). Sintesis dan aplikasi polimer kationik alami pada


sistem emulsi skin lotion. tesis. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut
Pertanian Bogor.
8. Tronnier. 1962. Biochemistry Cosmetal. Di dalam J.S. Jellinek.
1970. Formulation and Function of Cosmetics. New York : John Willey &
Son
9. Retno, I.T., Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
10. Tresna, P. (2008). Perawatan Kulit Wajah (Facial). Fakultas Pendidikan
dan Teknlogi : Universitas Pendidikan Indonesia
11. Wasitaatmadja, S.M. (2007). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
12. Tranggono, R.I. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
13. Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
14. Wasitaatmadja, S.M. (2007). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai