OLEH :
KELOMPOK 1
Citra Utami
Wilda Harun
Elyza Aiman
Masniah
A.Anggriani
Ireno Mega Putera D.
Valentin F.S Kapang
Maria Kurnia Ayen Jawa
Anggun Dwi Yanti
Yemima Puspita Tonapa
Fitri Apriani
Rahma Sari
Marliah Agus Arief
N21115 008
N21115 009
N21115 010
N21115 011
N21115 012
N21115 013
N21115 014
N21115 602
N21115 718
N21115 726
N21114 803
N21114 850
N21114 877
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kebutuhan akan kosmetik sudah demikian primer dan tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Berbagai jenis kosmetika yang digunakan untuk
menunjang penampilan kita, salah satunya adalah kosmetika perawatan kulit.
Kosmetika perawatan kulit semakin beragam dan terus berkembang. Sebagian besar
kosmetika perawatan kulit untuk sediaan topikal ada dalam bentuk krim atau losion.
Sebagian besar orang menggunakan krim untuk merawat kulit, dimana kulit
mengandung lapisan lemak tipis yang berfungsi untuk melindungi dari kelebihan
penguapan air yang menyebabkan dehidrasi (Ansel, 1989) .
Kosmetik dari bahan alam baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan,
maupun bahan lainnya telah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Penggunaan kosmetik
dalam bentuk sederhana dan dengan cara tradisional, telah digunakan oleh manusia
sejak dahulu. Seiring berjalannya waktu, serta berkembangnya pengetahuan maka
ditemukanlah sediaan kosmetik yang lebih modern seperti sediaan yang berbentuk
krim,
yang
merupakan
campuran
dari
beberapa
komponen
bahan
yang
yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyakit, jika salah
dalam penggunaan akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Misalnya
peradangan pada kulit, oleh karena itu dalam menggunakan kosmetik perlu diketahui
manfaat kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal
6 September 1976 menyatakan bahwa: Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan
untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan
maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa
dan tidak termasuk golongan obat.
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada kulit
manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta mengubah
rupa. Oleh karena itu kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang
lebih dalam dari tubuh. Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada
beberapa faktor, yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan kosmetik yang dipakai.
Kontak kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari
kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetik
(Wasitaatmadja, 1997).
kategori bahan sediaan kosmetik yang dapat ditemukan di pasaran saat ini, bahkan
semakin banyak konsumen yang tertarik dan berminat pada produk berbahan alami.
Pada awalnya, ekstrak berbagai jenis tanaman digunakan sebagai bahan untuk
pengobatan tradisional, kemudian berkembang sebagai bahan pembersih, pelembab,
dan beberapa produk untuk kulit lainnya (Tranggono, 2007).
Kulit merupakan lapisan yang menutupi dan melindungi seluruh tubuh dari 2
berbagai macam gangguan dari luar tubuh. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui
sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terusmenerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan
suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk
melindungi kulit dari bahaya ultra violet matahari (Goodman & Fuller, 2015).
Kulit kering dapat menyebabkan kulit menjadi kasar, bersisik, kurang elastis,
dan menimbulkan rasa gatal. Secara alamiah kulit dapat melindungi diri dari berbagai
faktor yang menyebabkan kulit menjadi kering yaitu dengan adanya Natural
Moisturizing Factor (NMF) yang merupakan tabir lemak pada lapisan stratum
corneum atau disebut dengan mantel asam. Namun dalam kondisi tertentu NMF
tersebut tidak mencukupi oleh karena itu dibutuhkan perlindungan tambahan non
alamiah yaitu dengan memberikan kosmetika pelembab pada kulit. Pemakaian krim
dapat memperbaiki kulit kering. Hal ini karena krim meninggalkan lapisan yang rapat
pada kulit, mengurangi permeabilitas terhadap air, mensuplai komponen hidrofilik
sehingga mampu menahan dehidrasi air dari kulit dengan demikian kulit menjadi
lembut (Tronnier 1962, diacu dalam Sondari 2007).
Selain sebagai pelembab kulit, Aloe vera hingga saat ini dapat dimanfaatkan
sebagai anti-aging, dan tabir surya bagi kulit. kandungan kimia aktif potensial aloe
vera berasal dari gel, dimana 99% air dengan pH 4.5 berupa polisakarida glucomannan
dan acemannan. Lainnya: carboxypeptidase, magnesium, zinc, kalsium, glukosa,
kolesterol, asam salisilat, prostaglandin precursors(gamma-linolenic acid [GLA]),
vitamin A, C, E, lignins, saponins, plant sterols dan asam amino. Dari garis daun latex:
anthraquinone glycosides, yaitu aloin, aloe-emodin, barbaloin.
Kandungan ini berfokus pada reproduksi seluler dan oleh sebab itu mengakselerasi
waktu penyembuhan. Aloe vera juga mengandung banyak nutrien yang berfungsi
sebagai agen anti-inflamasi. Sterol pada aloe vera, Campesterol, Sitosterol dan
Lupeol, adalah faktor utama yang berkonstribusi sebagai anti-inflamasi dari aloe vera 4.
2. Minyak Zaitun
Minyak zaitun diperoleh dari buah pohon zaitun (Olea Europaea) yang
diperas dengan suhu maksimum 40 Celcius. Karena rasa dan manfaat
kesehatannya, minyak berwarna kuning keemasan ini tidak hanya digunakan
dalam produk kosmetik, tetapi juga dipakai dalam masakan. Untuk kosmetik,
minyak zaitun dapat digunakan sebagai minyak mandi atau dioleskan sebagai
pelembab di bagian kulit yang kering seperti di wajah, siku dan kaki untuk
membantu kulit mendapatkan kembali keseimbangan minyak alaminya.
Bila dikombinasikan dengan cuka dan air dalam proporsi yang sama, minyak
zaitun dapat melembutkan kulit Anda. Cuka berperan mencerahkan warna kulit
dan membantu pengelupasan kulit. Minyak zaitun memiliki asam lemak tak
jenuh tunggal, polifenol, dan vitamin E yang melindungi kulit dari kerusakan
oleh radikal bebas.
Radikal bebas merupakan senyawa yang tidak stabil dan cepat
bereaksi dengan senyawa lain, sehingga membentuk lebih banyak radikal bebas
secara berantai. Radikal bebas terbentuk dari reaksi kimia yang berlangsung
sangat panjang didalam tubuh, atau hasil pencemaran lingkungan seperti
nitrogen, dioksida, ozon, logam berat, asap rokok. radikal bebas tersebut akan
menyerang pertumbuhan sel, termasuk DNA dan asam lemak tak jenuh (PUFA).
Ketika radikal bebas bereaksi dengan PUFA, reaksi berantai mendorong
terbentuknya radikal bebas yang banyak. Radikal bebas dapat merusak struktur
dan fungsi sel membrane nucleic acid dan elektrondense region protein.
Kerusakan akibat serangan radikal bebas dikaitkan dengan kerusakan jaringan
ditandai dengan munculnya penuaan dini (premature aging); kanker;
aterosklerosis; dan lain-lain.
Fungsi vitamin E sebagai antioksidan yaitu pada lipid sel membran,
sirkulasi LDL (Low Density Lipoprotein), paru-paru, hati dan jaringan
adrenalin.
vitamin E pada mitokondria sel akan melindungi bagian metabolik yang akan
mentransformasi bahan bakar energi ke dalam ATP. Dengan adanya sifat
antioksidan dari vitamin E, sel dan komponen tubuh yang lain akan melindungi
dari serangan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai atau oksidasi
merusak. selain itu vitamin E akan mencegah kerusakan DNA yang
menyebabkan mutasi, mempertahankan LDL, dan unsur tubuh yang kaya lemak
melawan oksidasi3.
3. Minyak Chamomile
Bunga chamomile kering adalah obat tradisional yang dikenal sejak
zaman Mesir, Yunani dan Romawi kuno (biasanya dikonsumsi sebagai teh).
Popularitas chamomileberkembang di sepanjang Abad Pertengahan, ketika
digunakan sebagai obat untuk berbagai masalah medis seperti asma, kolik,
demam,
radang,
mual,
keluhan
saraf,
penyakit
kulit
dan
kanker. Chamomile mungkin adalah obat terpopuler saat itu. Penelitian terbaru
telah mengidentifikasi sifat chamomile sebagai anti-inflamasi, anti-bakteri, antialergi dan obat penenang, yang menguatkan reputasi lamanya tersebut.
nitrogen
yang
memberikan
warna
biru
khas).
Azulene
pelembab dan penghalus kulit. Selain itu, kandungan Vitamin E-nya berperan
sebagai antioksidan.
5. Teh Hijau
Teh hijau (Camellia sinensis) telah diminum sejak 5.000 tahun yang
lalu. Tidak seperti pada teh hitam, enzim tanaman pada teh hijau tidak
dilemahkan dengan pemanasan langsung setelah dipetik. Teh hijau mengandung
tanin, kafein dan fluoride, teh hijau juga mengandung polifenol utama dalam daun
teh, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu catechin. Polifenol alami pada teh
hijau terdiri dari Epigallocatechin gallate (EGCG), Epigallocatechin (EGC),
Epicatechingallate (ECG), Epicatechin (EC) dan
merupakan komposisi terbanyak dari teh dan memiliki efek antioksidan paling poten
EGCG merupakan cathecin yang terdapat sekitar 10%-50% pada daun teh. Kebanyakan
manfaat positif dari daun teh umumnya berasal dari EGCG yang terkandung di
dalamnya.
menghilangkan radiasi UVA dan UVB, meliputi kerusakan oksidatif, formasi dimen
siklobutan dimer pirimidin. Ekspresi akut siklooksigenase 2, faktor nuklear B dan
translokasi nuklear p56, c-fos dan induksi protein p53 dan 8-hidroksideoksiguanosin
yang menginduksi mutasi gen. Selain itu polifenol teh hijau dapat menstimulasi umur
keratinnosit untuk memperbarui sel. EGCG juga telah menunjukan pengaruhnya
terhadap ketebalan epidermal dengan menstimmulasi proliferasi keratinosit epidermal
melalui regulasi gen antiapoptosis seperti bcl-22.
6. Minyak Argan
Minyak Argan berasal dari biji pohon argan (Argania spinosa). Pohon
itu hanya tumbuh di daerah terbatas di Maroko. Sejak tahun 1998, daerah
tersebut dinyatakan sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Minyak Argan yang
berwarna kuning emas beraroma sangat harum, sehingga banyak digunakan
dalam industri makanan dan kosmetik. Untuk mendapatkan minyak biang, biji
argan harus dipanggang dan kemudian ditekan dalam suhu dingin. Minyak ini
sangat mahal. Untuk tujuan kosmetik, minyak juga dapat diperoleh dengan
campuran pelarut organik yang lebih murah.
Minyak argan terutama digunakan untuk mengurangi keriput karena
mengandung beberapa zat yang efektif melawan penuaan kulit: asam linolenat
yang mempromosikan pembaruan sel-sel kulit dan mendukung proses
imunologi, squalene yang melindungi terhadap kanker dengan menetralisir
radikal bebas dan radiasi UV, dan tokoferol yang berefek anti-inflamasi dan
juga antioksidan.
7. Bengkoang
akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang
berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel
tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit,
memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
b. Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel
tanduk yang masih melekat pada kulit.
c. Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.
d. Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan
kulit.
e. Mencegah,
menyamarkan,
mengurangi
keriput-keriput
dan
hyperpigmentasi.
f. Melancarkan peredaran darah kulit.
g. Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam membawa
sisasisa zat pembakar untuk disalurkan ke organ organ ekskresi.
Masker terdiri atas berbagai macam bentuk. Berikut ini adalah macam-macam masker
dan penggunaannya.
a. Masker Bubuk Masker ini terdiri dari bahan serbuk (koalin, titanium,
dioksida, magnesium karbonat), gliserin, air suling, hidrogen peroksida
(H2O2).
Berfungsi
memutihkan
dan
mengencangkan
kulit.
Dalam
Cara Penggunaan
Unique selling point : Pembersih
wajah
dengan
kandungan
Aromatic Essential Lime Oil
(sebagai toning/antiseptic) dan
vitamin E (sebagai antioksidan).
Membersihkan wajah dan leher
dari debu dan sisa kosmetik.
Untuk kulit berminyak dan
berjerawat.
Cara pakai : Letakkan pembersih
di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke
seluruh wajah hingga kosmetik
atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan
Sari
Mekar
Gambir
Mawar
Unique selling point : Pembersih
wajah
dengan
kandungan
Aromatic Essential Rose Oil
(sebagai soothing) dan vitamin E
(sebagai
antioksidan).
Membersihkan wajah dan leher
dari debu dan sisa kosmetik.
Untuk kulit kering dan sensitif.
Cara pakai : Letakkan pembersih
di 5 bagian muka, yaitu dahi, pipi
kiri, pipi kanan, hidung dan dagu.
Lakukan gerakan melingkar ke
seluruh wajah hingga kosmetik
atau kotoran benar-benar larut
bersama pembersih. Bersihkan
dengan menggunakan kapas atau
waslap ke arah atas
Penyegar
Jeruk Nipis
Unique
selling
point
:
Mengandung Aromatic Essential
Lime Oil (sebagai toning/
antiseptic) dan Vitamin A, E, F &
H
(vitamin
complex).
Menyegarkan
dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
berminyak dan berjerawat.
Cara pakai : Tuangkan penyegar
pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas.
Ketimum
Unique
selling
point
:
Mengandung Ekstrak Cucumber
(sebagai freshener) dan Vitamin
A, E, F & H (vitamin Complex).
Menyegarkan
dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
berminyak.
Cara pakai : Tuangkan penyegar
pada kapas, kemudian tepuktepuk pada wajah dan diusapkan
ke arah atas.
Mawar
Unique
selling
point
:Mengandung Aromatic Essential
Rose Oil (sebagai soothing) dan
Vitamin A, E, F & H (vitamin
complex). Menyegarkan dan
mengembalikan kelembaban kulit
wajah dan leher. Untuk kulit
kering dan sensitif.
merah
Sekar
Unique
selling
point
:
Mengandung Aromatic Essential
Jasmine Oil (sebagai emollient)
dan Vitamin A, E, F & H
(vitamin complex). Menyegarkan
dan mengembalikan kelembaban
kulit wajah dan leher. Untuk
Kulit normal/kering.
Gambir
Peeling
Kulit kerang
Unique selling point : Diproses
dari
kulit
kerang
yang
mengandung Kalsium, Phospor
yang dapat menjadikan kulit
tampak lembut, halus dan cerah.
Berfungsi menipiskan sel kulit ari
yang sudah tidak berguna lagi,
sehingga kulit wajah menjadi
lebih cerah, segar dan halus.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai
peeling berjatuhan. Peeling tidak
dianjurkan untuk wajah yang
berjerawat.
Gunakan
2x
seminggu.
Mundisari
Unique selling point : Terbuat
dari sari daun Kemuning
(Murrayae Folium) berguna
untuk menipiskan noda hitam
pada kulit wajah, sehingga kulit
menjadi lebih bersih dan segar.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai
Mundisari
Unique selling point : Terbuat
dari sari daun Kemuning
(Murrayae Folium) berguna
untuk menipiskan noda hitam
pada kulit wajah, sehingga kulit
menjadi lebih bersih dan segar.
Cara pakai : Pilih salah satu jenis
peeling, campurkan dengan Air
Sari Mawar Putih secukupnya.
Ratakan ke seluruh wajah.
Biarkan 1/2 kering, lalu gosok
perlahan
dengan
gerakan
memutar atau horizontal sampai
peeling berjatuhan. Peeling tidak
dianjurkan untuk wajah yang
berjerawat.
Gunakan
2x
seminggu.
Masker wajah
Bengkoang
Unique
selling
point
:
Mengandung
pati
umbi
Bengkoang, ekstrak Akar Manis
dan
derivate
vitamin
C
membantu memudarkan nodanoda hitam serta memberi rasa
kencang pada kulit. Menjadikan
kulit wajah halus dan tampak
putih
berseri.
Cara pakai : Campurkan bubuk
masker dengan Air Sari Mawar
secukupnya, kemudian ratakan
pada wajah. Hindari daerah mata.
Tunggu hingga kering ( 10
menit) lalu bersihkan dengan air.
Gunakan 2 kali seminggu secara
teratur untuk mendapatkan hasil
yang optimal
Bengkoang
Unique
selling
point
:
Mengandung
pati
umbi
Bengkoang, ekstrak Akar Manis
dan
derivate
vitamin
C
membantu memudarkan nodanoda hitam serta memberi rasa
kencang pada kulit. Menjadikan
kulit wajah halus dan tampak
putih
berseri.
Cara pakai : Campurkan bubuk
masker dengan Air Sari Mawar
secukupnya, kemudian ratakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Ansel, H.C. (1989). Pengantar
Bentuk Sediaan
Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia.
Farmasi.
Edisi
2. Chiu, A.E., Chan, J. L., Kern, D. G., Kohler, S., Rehmus, W. E. and
Kimball, A. B. 2005. Double-Blinded, Placebo-Controlled Trial of Greend
Tea Extracts in The Clinical and Histologic Appearance of Photoaging
Skin
3. Goodman, C.C, Fuller K.S. (2015). Phatology : Implication For The
Physical Therapist. 4th Edition. USA : by ssaunders, an imprint of Elsevier,
Inc.
4. Lamid., Astuti. 1995. Vitamin E Sebagai Antioksidan. Artikel. Media
Litbangkes Vol. V No. 01/1995. Puslitbang Gizi, Bogor.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/701/921
5. Muthmainah, T.N, (2012). Kotak Kecantikan Muslimah. Bandung :
Tasdiqiya Publisher
6. Open
Chemistry
Data
Base.
Acemammanan.
PubChem.
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/72041#section=Top
Sakti.,
Taufiq. 2013. Peran Topical Ekatrak Gel Aloe vera pada penyembuhan
Luka Bakar Derajat Dalam Pada Tikus. Karya Akhir. Departemen/SMF
Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik. Fakultas Kedoteran.
Universitas Air Langga. Surabayahttp://journal.unair.ac.id/downloadfullpapers-TQS Hasil%20Akhir%20Penelitian%20Full.pdf