Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah
terhadap waktu. Arus dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan
DC (Direct Current). Sedangkan arus dan tegang listrik yang nilainya selalu
berubah tehadap waktu secara periodik disebut arus dan tegangan bolak balik atau
arus dan tegang AC (Alternating Current).
Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang.
Dalam banyak pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh
sumber dalam bentuk tegangan yang dengan waktu secara sinusoida. Demikian
juga dalam rangkaian elektronika banyak digunakan tegangan semacam ini yang
dihasilkan oleh osilator.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya
berubah-ubah secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis
diperlukan besaran listrik bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif.
Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber.
Sumber arus bolak-balik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga
listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap,
Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Panas matahari ).
Dalam makalah ini difokuskan pada pengertian arus bolak balik, besaranbesaran dalam arus bolak balik, rangkaian RLC, daya pada rangkaian AC,
resonansi pada rangkaian RLC,

harga efektif arus bolak balik serta

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga melampirkan


beberapa soal sehingga penerapan arus bolak-nbalik dapat lebih dimengerti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya ialah:
1. Apa pengertian arus bolak-balik (AC)?
2. Bagaimana harga efektif (rms) dan harga rata-rata pada arus bolak-balik (AC)?
3. Bagaimana fungsi kompleks arus bolak-balik (AC)?
4. Apa itu rangkaian RLC?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya ialah:
1. Mengetahui pengertian arus bolak-balik (AC).

2. Mengetahui dan memahami harga efektif (rms) dan harga rata-rata pada
arus .bolak-balik (AC).
3. Mengetahui dan memahami fungsi kompleks arus bolak-balik (AC).
4. Mengetahui dan memahami rangkaian RLC.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Listrik Arus Bolak-Balik
Ditinjau dari sifat alirannya, listrik dibedakan antara listrik arus searah
(Direct-Current, DC) dan listrik arus bolak-balik (Alternating-Current, AC).
Disebut listrik arus searah jika arahnya tetap, meskipun mungkin besarnya
berubah. Arus searah yang besarnya tetap disebut arus rata. Arus searah yang
besarnya berubah sebagai fungsi waktu disebut arus denyut atau arus pulsa.
Representasi dari dari jenis-jenis arus searah tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
berikut.

Gambar 1. Representasi dari jenis-jenis arus searah (arus rata dan arus
denyut).
Arus bolak balik adalah arus listrik yang berbalik arah dengan frekuensi tetep
sehingga disebut arus AC (Alternating Current). Pada listrik arus bolak-balik,
GGL (gaya gerak listrik) serta arusnya mempunyai lebih dari satu arah atau
arahnya berubah sebagai fungsi waktu. Arus bolak-balik dibedakan antara arus
bolak-balik yang mempunyai fungsi atau pola grafik sinusoidal dan arus bolakbalik yang non sinusoidal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Representasi arus bolak-balik, (pola sinusoidal dan pola non


sinusoidal).
Arus bolak-balik fungsi sinusoidal atau arus bolak-balik murni, merupakan
pokok bahasan utama dalam mempelajari listrik arus bolak-balik. Ada sebagian
referensi mengartikan alternating-current sebagai listrik arus berubah dimana

istilah berubah diartikan sebagai berubah arah dan besarnya. Jika batasan ini
digunakan, maka listrik dibedakan antara listrik arus rata dan listrik arus berubah.
Menurut klasifikasi ini arus pulsa termasuk listrik arus berubah.
Menurut hukum Faraday tentang GGL induksi, perubahan fluks mangnet
akan membangkitkan GGL pada ujung-ujung suatu kumparan. Besarnya GGL
berbanding langsung dengan jumlah lilitan, kuat medan magnet dan besarnya
frekuensi perubahan fluks magnet. Pada dinamo atau generator, GGL induksi
diperoleh dengan memutar kumparan magnet di dekat suatu kumparan yang diam.
Misalkan kumparan generator mempunyai jumlah lilitan N dan luas
penampang A. Kumparan berputar dengan laju sudut yang tetap w. Besarnya GGL
yang timbul adalah
=N

df
dt

di mana f adalah fluks magnetik yang besarnya


f =B A cos q

dengan q adalah sudut antara arah kuat medan magnet B dengan normal bidang
kumparan.
Arus bolak-balik selalu mempunyai nilai puncak gelombang atas dan puncak
gelombang bawah. Dalam peristiwa mencapainya nilai puncak gelombang atas
dan puncak gelombang bawah maka dikatakan telah mencapai satu (1) gelombang
penuh. Nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah sering pula
disebut nilai dari puncak ke puncak ( nilai peak to peak ). Gaambar di bawah ini
menunjukkan gelombang tegangan bolak-balik sinusoidal.

Gambar 3. Gelombang Tegangan Arus Bolak-Balik


Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian yang terdapat pada gelombang
arus bolak-balik yang harus dipahami terlebih dahulu:
a. Radian adalah satuan sistem internasional (SI) untuk sudut bidang datar.
Radian merupakan sudut antara 2 jari-jari lingkaran dengan panjang busur di
depan sudut tersebut sama dengan jari-jari lingkaran.
b. Kecepatan sudut dinyatakan dengan (dibaca omega), yaitu sudut yang
ditempuh suatu titik yang bergerak di tepi lingkaran setiap satuan waktu.
Contohnya, Sebuah penghantar (konduktor) yang berputar dalam medan
magnit dengan kecepatan (rad/detik) , maka dalam waktu t detik
menempuh sudut :
= x t . ra d
bila frekuensi yang dihasilkan adalah f Hertz, maka
. t=2. . f . t .. ra d

c. Derajat Listrik, pengertian derajat listrik bisa dijelaskan berdasarkan gambar 2


berikut. Menurut gambar 2, bila kumparan diputar satu putaran penuh (360 0
putaran mekanik), tegangan induksi yang dibangkitkan juga dihasilkan dalam
satu putaran penuh dalam 3600. Bila kutub magnet nya di perbanyak 2 kali
atau menjadi 4 kutub, dan kumparan diputar satu keliling, maka tegangan
induksi yang terbangkit menjadi 2 kali nya yaitu 2 siklus (720 0). Dari dua
contoh ini merupakan pengertian dari derajat Listrik. Secara matematis dapat
dinyatakan sebagai berikut :

elektrik =P x mek
dimana :
elektrik =derajat listri k
P= pasang kutu b

mek =derajat mekani k


Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang
digunakan, yaitu :
a. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2

ft jika kita tahu Emax, f dan t.

b. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam


persamaan: E = Emax sin 2 ft, amplitudo tegangan adalah Emax.
c. Tegangan puncak-ke puncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah
beda antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.
d. Tegangan rata-rata (Average Value).
e. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan
yang dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.
Bila tegangan bolak-balik diukur dengan sebuah voltmeter DC atau arusnya
diukur dengan galvanometer, maka alat-alat tersebut akan menunjukkan angka
nol, karena kumparan koilnya terlalu lambat untuk mengikuti bentuk gelombang
yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik tersebut. Tetapi bila diukur dengan
osiloskop kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang selalu berubah
tehadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan sebuah bentuk
gelombang.
Jadi dengan mempergunakan alat ukur osiloskop kita dapat mengamati nilai
dan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi
dengan dengan mempergunakan Amperemeter AC dan Voltmeter AC kita juga

dapat mengamati salah satu nilai yang ditunjukkan oleh arus bolak-balik, yaitu
nilai arus dan tegangan efektif.
2. Harga Efektif (Root-Mean-Square) dan Harga Rata-Rata (Average)
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya
berubah-ubah secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis
diperlukan besaran listrik bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif. Harga efektif
arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan panas yang
sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.
Pada listrik arus bolak-balik, besarnya GGL (e), beda potensial (V) dan arus
(I) selalu berubah sebagai fungsi waktu. Untuk itu perlu suatu besaran yang
bersifat tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sebagai besaran tetap
pada listrik bolak-balik digunakan harga efektif dan harga rata-rata, baik untuk
GGL, beda potensial maupun arus. Pemahaman tentang harga efektif dan harga
rata-rata ini sangat penting dalam analisis rangkaian penyearahan gelombang.
a. Harga Efektif (Root-Mean-Square, rms)
Harga efektif arus (Ief = Irms) dari listrik arus bolak-balik didefinisikan
setara dengan besarnya arus rata yang pada besar hambatandan selang waktu
yang sama, menghasilkan kerja listrik yang sama besar.
Unruk arus rata, jika arus sebesar I mengalir pada hambatan R selama
selang waktu t, akan menghasilkan kerja listrik sebesar
2
W =R I t
untuk arus rata, I = Ief
W =R I 2ef t
Kerja yang dihasilkan oleh arus bolak-balik pada hambatan R dalam
selang waktu t adalah
t

W = R i 2 dt
0

menurut definisi harga efektif ialah:

1
I ef = i 2 dt
t 0
untuk selang satu periode T, harga efektif listrik arus bolak-balik yaitu:
1
I ef =
T

i2 dt

dengan penalaran yang sama untuk

1
2
GGL: e ef = T e dt
0
dan untuk

1
2
Tegangan: V ef = T V dt
0
Untuk tegangan sinusoidal dengan fungsi : V(t) = Vp sin w t maka kita
akan peroleh:
Vp
V ef = =0,707 V p
2
Dengan penalaran yang serupa harga efektif untuk GGL dan arus adalah
e
e ef = p =0,707 e p
2
dan
I ef =

Ip

=0,707 I p

Perlu diingat bahwa ketiga persamaan diatas hanya berlaku untuk bentuk
gelombang sinusoidal. Biasanya tanda atau keterangan efektif (ef) tidak
dituliskan. Itu berarti yang dimaksud adalah harga efektifnya.
Pada umumnya, alat-alat ukur listrik bolak-balik dikalibrasi untuk harga
efektif untuk tegangan sinusoidal. Jika jarum menunjukkan 0,901 V rata-rata
skala ditulis 1 V (rms). Akibatnya, kebanyakan voltmeter dan ampremeter ac
menunjukkan bacaan betul jika digunakan untuk mengukur tegangan ac
berbentuk sinusoidal saja.
b. Harga Rata-Rata (Average-Value)

Harga rata-rata arus ( I AV = I ) dari listrik arus bolak-balik didefinisikan


setara dengan besarnya arus rata yang dalam selang waktu sama
memindahkan sejumlah muatan yang sama besarnya. Jika arus rata dalam
selang waktu t memindahkan sejumlah muatan, q = I t. Listrik arus rata, arus
yang mengalir tetap besarnya. Berarti arus rata-rata dan arus sesaat sama
besarnya, atau
I =I
dan

q=I . t =I t

Jumlah muatan yang dipindahkan oleh arus bolak-balik dalam selang


waktu t adalah
t

q= I dt
0

menurut definisi harga rata-rata,


t

q=I t= I dt
0

I = 1 I dt
t 0
Untuk selang waktu satu periode T, harga rata-rata bagi arus, GGL, dan
tegangan adalah
T
I = 1 I dt
T 0
T

1
e = e dt
T 0
T

1
V = V dt
T 0
Untuk arus bolak-balik yang mempunyai pola grafik simetri, artinya bagian
positif dan negatif sama besar, maka dalam selang waktu t harga rata-ratanya
nol. Dalam hal demikian, harga rata-rata diambil untuk selang waktu setengah
1
periode ( 2

T)

Anda mungkin juga menyukai