Oleh :
kelompok 8/Offering C
Nur Annisa
(140341606532)
(140341605052)
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Masalah moral merupakan masalah yang sekarang ini sangat banyak
meminta perhatian, terutama bagi para pendidik, ulama, pemuka masyarakat dan
para orang tua. Tidak henti-hentinya kita mendengar berita tentang tindakan
kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak, seperti yang terjadi di beberapa
daerah yang hampir setiap minggu diberitakan di berbagai media, baik media
cetak maupun elektronik. Bagi warga Ibukota bukan suatu hal yang aneh apabila
mendengar atau melihat anak-anak sekolah melakukan tawuran (perkelahian antar
pelajar) yang tidak sedikit menimbulkan sejumlah korban. Diperlukan waktu yang
panjang dan upaya pendidikan yang sungguh-sungguh untuk mengatasi kondisi
ini. Pendidikan dalam hal ini diartikan secara luas, yaitu sebagai upaya untuk
mentransformasikan nilai-nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan tertentu dari
generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Menurut Poerwadarminta
(2003)
pendidikan
merupakan
alat
strategis
untuk
membentuk
dan
mengembangkan nilai, sikap dan moral dari generasi sebelumnya kepada generasi
berikutnya. Adapun moral sama dengan etika, atau kesusilaan yang diciptakan
oleh akal, adat dan agama, yang memberikan norma tentang bagaimana kita harus
hidup (Suseno, 1987).
Dalam kehidupan bermasyarakat manusia di harapkan atau di tuntut agar
memiliki nilai Moral dan Etika yang baik. Moral dimiliki dalam diri manusia yang
pada dasarnya baik dan juga terpuji (Suseno, 1987). disaat seseorang telah
memiliki moral yang baik maka penilai orang lain terhadap dirinya akan
menilainya memiliki pribadi yang baik juga. Didalam setiap agama di dunia
mengajarkan bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang baik karna moral yang
terdapat pada dirinya menentukan bagaimana kepribadian seseorang tersebut.
Ketika seseorang tidak memiliki moral yang baik maka hidupnya pun tidak akan
baik, kepribadiannya rapuh dan sulit menjalin hubungan sosial dengan orang-
orang disekitarnya. Maka itu pentingnya seseorang berusaha memiliki moral yang
baik adalah suatu keharusan.
Untuk itu, kita akan mulai pembahasan mengenai prinsip moral dasar,
prinsip keadilan, prinsip hormat terhadap diri sendiri, dan sikap kepribadian yang
kuat. Agar nanti sebagai calon pendidik dapat menerapkannya pada peserta didik.
II.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Moral Dasar
a. Prinsip Sikap Baik
Prinsip ini merupakan prinsip yang paling utama daripada prinsip yang
lain karena prinsip ini mempunyai arti yang sangat besar di kehidupan manusia.
Prinsip ini mengatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan khusus, kita
harus mendekati siapa saja dan apa saja dengan positif, dengan menghendaki yang
baik bagi dia. Artinya, bukan semata-mata perbuatan baik dalam arti sempit,
melainkan sikap hati positif terhadap orang lain, kemauan baik terhadapnya.
Bersikap baik berarti, memandang seseorang dan sesuatu tidak hanya sejauh
berguna bagi dirinya, melainkan menghendaki, menyetujui, membenarkan,
mendukung, membela, membiarkan, dan menunjang perkembangannya (Suseno,
1987:131). Bersikap baik inilah yang menjadi dasar semua norma moral. Karena
hanya atas dasar prinsip itu, maka akan masuk akal bahwa kita harus bersikap
adil, atau jujur, atau setia kepada orang lain.
b. Keadilan
Prinsip keadilan pada hakikatnya adalah dari kata dasarnya, yaitu adil yang
artinya memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Karena pada
hakikatnya semua orang sama nilainya sebagai manusia, maka tentunya semua
orang wajib diperlakukan sama, dan mendapat keadilan yang sama pula. Disini
artinya bahwa prinsip ini menuntut kita agar tidak melanggar hak orang lain, dan
selalu bertindak, bersikap yang baik (Adyantari, 2014).
Jadi prinsip keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan
perlakuan yang sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang
sama dan untuk menghormati hak semua pihak yang bersangkutan. Secara
singkat, keadilan menuntut agar kita jangan mau mencapai tujuan-tujuan,
termasuk hal yang baik, dengan melanggar hak seseorang.
c. Hormat terhadap Diri Sendiri
Prinsip ini menekankan bahwa setiap manusia harus memperlakukan
dirinya dengan hormat, melakukan sesuatu yang bernilai pada dirinya (Machmud,
2005). Kita wajib untuk menghormati martabat kita sendiri. Prinsip ini
mempunyai dua arah:
1.
atau diperbudak.
Perlakuan tersebut tidak wajar untuk kedua belah pihak, maka yang
diperlakukan demikian jangan membiarkannya berlangsung begitu saja apabila ia
dapat melawan, sebab kita mempunyai harga diri. Dipaksa untuk melakukan atau
menyerahkan sesuatu tidak pernah wajar.
2.
Kedua, kita jangan sampai membiarkan diri terlantar.
penilaian masyarakat terhadap sebuah tindakan yang akan diambil, dan nilai-nilai
moralitas juga penting untuk menjaga rasa solidaritas di kalangan kelompok atau
masyarakat serta dapat menjadi benteng perlindungan atau penjaga stabilitas
budaya kelompok atau masyarakat tertentu.
Mengapa moral begitu penting bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan
masyarakat? Menurut Atkinson (1969) berikut ini akan diuraikan beberapa alasan
kenapa moral atau akhlaq itu sangat penting bagi kehidupan kita.
1. Dengan akhlaq maka kehidupan manusia akan menjadi makmur. Suatu
masyarakat yang penduduknya berakhlaq, mereka akan selalu berbuat sebaikbaiknya untuk diri dan masyarakatnya. Mereka akan senantiasa menjalankan
amanah yang dipercayakan masyarakat kepadanya sesuai dengan haknya.
2. Dengan akhlaq, maka tindakan kejahatan tidak akan terjadi. Perilaku
kejahatan, seperti korupsi, manipulasi, perampokan, serta tindakan kejahatan
lain, bisa terjadi oleh karena moral atau akhlaq pada diri pelakunya sudah
tidak ada lagi. Atau punya moral, tetapi kadar kekuatannya sangat lemah,
sehingga tidak mampu mengontrol dan mengekang nafsu jahatnya.
3. Dengan akhlaq tersebut kita akan menjadi manusia yang luhur dan
II.4
apakah pakaian itu pantas di gunakan, dan cocok dengan budaya di Indonesia.
Hal ini berawal dari banyaknya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan pembahasan di atas yaitu
1) Prinsip moral dasar terdiri dari tiga, yaitu prinsip sikap baik, prinsip keadilan dan
hormat pada diri sendiri
2) Ketiga prinsip di atas harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
aplikasinya kita melakukan hal-hal yang baik seperti tidak mencuri, tidak
memakai narkoba, tidak mencontek, dan lain-lain.
3) Implementasi moral yang kuat dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kehidupan
makmur, tidak ada kejahatan dan manusia menjadi luhur di dunia maupun di
akhirat.
DAFTAR RUJUKAN
Adyantari, Api. 2014. Prinsip Moral Dasar dan Sikap-Sikap Kepribadian Moral yang
Kuat. (online) diakses dari http://api-a-feb11.web.unair.ac.id pada tanggal 08
Oktober 2015
Atkinson,R/F/,B.A. 1969. An Introduction to Moral Philosophy. Toranto: Macmillan.Co.
K. Bertens.1993. Etika. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama
Machmud, A. I., dan Rumate, Frans A. 2005. Etika dan Perilaku. Jakarta : Jurusan
Farmasi FMIPA Universitas Hasanudin http://kbbi.web.id/jujur
Poerwadarminta. W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.
Yogyakarta: Kanisius. Halaman 129-151
Wibowo, Mungin Eddy. 2001. Etika dan Moral dalam Pembelajaran. Jakarta: UT