Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 : AKUISIS ANTAR PERUSAHAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

Dunia usaha menjadi saksi atas berbagai peristiwa akuisis antar perusahaan dan
pengabungan usaha yang sering kali melibatkan perusahaan-perusahaaan besar
dan ternama tingkat nasional . beberapa dari pengabungan usaha tersebut telah
menarik perhatiaan public karena tokoh tokoh yang terlibat didalamnya, strategi
inovatif yang dijalankan dan besarnya uang yang dipertaruhkan.
Pratik usaha belakangan ini juga telah banyak menimbulkan jenis struktur
perusahaan yang tidak lagi tradisional dan bahkan entinitas berupa seringkali betulbrtul merupakan bentuk baru, untuk menjalankan aktivitas entitas operasi dan
keuangan entitas tersebut. tercipta nya struktur entitas baru dan entitas khusus
merupakan respons atas lingkungan operasi usaha saat ini yang dilingkupi oleh
banyak banyak risiko usaha ,isu globalisasi , dan aturan perpajakan yang kompleks.
A. PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS
Bentuk usaha sederhana di mana sebuah perusahaan yang memiliki dua atau
tiga pabrik kemudian kemudian menghasilkan produk untuk pasar regional
atau lokal saja sudah banyak berkurang dibanding beberapa dekade lalu.
Semakin berkembangnya ukuran perusahaan, dan sebagai respons atas
lingkungan usaha yang kompleks, perusahaan lalu mengembangkan struktur
organisasi dan struktur kepemilikan yang kompleks.Kompleksitas lingkungan
usaha timbul karena:
a. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara
b. Sistem hukum dan resiko yang berbeda-beda
c. Sistem perpajakan yang berbeda
d. Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keuangan yang sangat
beragam.
Perluasan Usaha :
Sebagiaan besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya
sebagai cara untuk bertahan dan mendaptkan keuntungan. Pemilik dan
manajer perusahaan memiliki kepentingan untuk meningkatkan ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan ini menimbulkan skala ekonomis terkait
dengan proses produksi maupun distribusi. Melalui perluasan kepasar baru
atau melalui akuisis perusahaan lain yang sudah ada dipasar tersebut,
perusahaan dapat mengembangakn potensi perolehan laba baru dan bagi
industry yang memiliki siklususaha dapat meningkatkan laba melalui
diversifikasi , sebagai contohnya , bank danamon , salah satu bank komersial
terbesar , mengakuisisi adira finance , sebuah pewrusahaan pembiayaan
yang kuat dalam portfolio pembiayaan konsumen.
Ketika Perusahaan meluaskan usahanya atau mengubah struktur
organisasinya dengan mengakuisisi perusahaan lain atau melalui divisi
internal, struktur baru harus diteliti untuk menentukan prosedur pelaporan
akuntansi yang sesuai. Bebarapa pendekatan yang dapat diterapkan,
tergantung pada kondisi yang ada:

a. Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari


perusahaan yang diakuisisi digabung dengan aktiva & kewajiban
perusahaan pengakuisisi tidak menimbulkan tambahan komponen
organisasi.
b. Kepemilikan Kendali (controlling ownership), penggabungan usaha,
dimana perusahaan yang diakuisi tetap sebagai entitas legal terpisah
dengan mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan
pengakuisisi menimbulkan hubungan induk-anak perusahaan.
c. Kepemilikan
Minoritas
(minority
interest)
atau
kepemilikan
nonpengendali, pembelian kepemilikan kurang dari 50% di perusahaan
lain tidak mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi
pengendalian.
d. Kepemilikan menguntungkan lainnya (other beneficial interest),
perusahaan dapat memiliki kepemilikan pada entitas lain walaupun
tanpa ada kepemilikan langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan
tersebut mungkin timbul karena adanya perjanjian yang dibuat oleh
entitas tersebut atau melalui perjanjian operasi atau keuangan.
Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha :
Struktur organisasi yang kompleks dapat menbantu pencapaian tujuan
perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi risiko ,
sebagai contohnya , banyak perusahaan membentuk anak perusahaan untuk
melaksanakan aktivitas usaaha tertentu. Anak perusahaan adalah
perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan lain, yaitu induk perusahaan ,
biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham perusahaan . karena anak
perusahaan merupakan entitas legal yang terpisah , risiko induk perusahaan
terkait dengan aktivitas anak perusahaan yang dibatasi . perusahaan sering
memindahkan piutangnya keanak perusahaan atau entitas bertujuan khusus
yang kemudiaan menggunakan piutang tersebut sebagai jaminanuntuk
menerbitkan surat utang (obligasi) keperusahaan lain(sekuritisasi). Pihak
eksternal dapat mempunyai sebagiaan atau seluruh kepemilikan pada entitas
tersebut, sehingga memungkinkan induk perusahaan yang memindahkan
piutang untuk membagi risiko sehubungan dengan piutang tersebut. dalam
beberapa situasin, keuntungan pajak dapat diperoleh dengan melakukan
beberapa aktivitas melalui entitas terpisah.
Struktur Oganisasi, Akuisisi, dan Pertimbangan :
Banyak perusahaan ternama, mengambil keuntungan dari celah atau
kekurangan dalam aturan pelaporan keuangan menggunakan anak
perusahaan atau entitas lain untuk meminjam uang dalam jumlah besar
tanpa menyajikan laporan utang pada laporan posisi keuangannya. Beberapa
perusahaan telah mendirikan entitas bertujuan khusus untuk memanipulasi
laba. Entitas bertujuan-khusus-EBK (special-purpose entities-SPE) secara
umum adalah sebuah alat pendanaan yang bukan merupakan entitas

operasioal secara substantif dan biasanya diciptakan untuk sebuah tujuan


tertentu.
B. PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Perluasan dari dalam :
Sejalan dengan perluasan dari dalam, perusahaan sering menyadari
adanya keuntungan untuk menjalankan usahanya yang semakin berkembang
melalui anak perusahaan baru atau entitas lainya , seperti persekutuan join
ventures atau entitas khusus. pada sebeagian besar situasi, segmen yang
dapat diidentifikasibdari aktva perusahaan yang ada di transfer ke entitas
baru dan sebagai gantinya perusahaan yang mentransfer menerima
kepemilika saham.
Perluasan melalui kombinasi bisnis :
Sering kali perusahan menemukan bahwa memasarkan produk baru
atau masuk ke dalam suatu area baru lebih mudah dengan melakukan
perluasan atau kombinasi bisnis dengan perusahan lain dibanding melalu
perluasan.
Penggabungan Usaha :
Suatu penggabungan usaha (business combination) terjadi ketika dua
atau lebih perusahaan bergabung dalam satu kontrol yang sama. Suatu
penggabungan usaha terkait dengan penggabungan atas pengendalian
kepemilikan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas
terpisah. (E Baker, Richard. 2015. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN. Jakarta
Selatan: Salemba Empat)
C. Penciptaan Entitas Usaha
Contoh kasus:
Allen Company membentuk anak perusahaan, Blaine Company dan
mentransfer aktiva berikut pada Blaine utk memperoleh 100.000 lbr saham
Blaine dengan nilai nominal Rp.2.000
Item

Harga
Perolehan

Kas
Persediaan

Nilai Buku
Rp
70.000.000

RP 50.000.000
50.000.000

Tanah

75.000.000
75.000.000

Bangunan

100.000.000

80.000.000
Peralatan

250.000.000
160.000.00
0

Total

Rp435.000.
000

Jurnal yang dicatat oleh Allen:


Investasi pada Saham Biasa Blaine Co 435.000.000
Akumulasi Penyusutan
110.000.000 *
Kas
70.000.000
Persediaan
50.000.000
Tanah
75.000.000
Bangunan
100.000.000
Peralatan
250.000.000
* 110.000.000 = (Rp.100.000.000 - 80.000.000) + (250.000.000 160.000.000)
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas
70.000.000
Persediaan
50.000.000
Tanah
75.000.000
Bangunan
100.000.000
Peralatan
250.000.000
Akumulasi Penyusutan
110.000.000
Saham Biasa, nominal Rp2.000
200.000.000
Tambahan Modal Disetor
235.000.000
D. KOMBINASI BISNIS
Jenis-Jenis Kombinasi Bisnis
Ada 3 bentuk utama dalam penggabungan usaha:
1. Merger, penggabungan usaha dimana hanya akan ada satu
perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan yang bergabung
dan perusahaan yang lainnya dibubarkan.
2. Konsolidasi, penggabungan usaha dimana kedua perusahaan yang
melakukan penggabungan usaha langsung dibubarkan dan aset serta
kewajiban dari kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan yang baru
dibentuk

3. Akuisisi saham, terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham


berhak suara perusahaan lain dan perusahan-perusahaan yang terlibat
tersebut melanjutkan operasi perusahaannya sebagai entitas legal
terpisah, namun saling terkait.
Hubungan yang terjadi pada akuisisi saham disebut hubungan indukanak perusahaan.
E. AKUNTANSI UNTUK KOMBINASI BISNIS
Pembelian suatu perusahaan pada dasarnya sama dengan pembelian aset
atau sekelompok aset lain. Ketika suatu aset dibeli, konsiderasi
(consideration) diberikan sebagai ganti untuk hak kepemilikan atas aset yang
dibeli. Sama juga, ketika suatu perusahaan dibeli, konsiderasi diberikan
sebagai ganti untukhak kepemilikan yang diserahkan oleh pemilik
perusahaan yang diakusisi. Pada saat aset dibeli, pembeli mencatat aset
sebesar biaya perolehan yang timbul untuk mengakuisisi aset tersebut. Biaya
perolehan biasanya ditentukan berdasarkan nilai wajar aset yang diakuisisi
atau nilai wajar konsiderasi yang diberikan. Jika sekelompok aset dibeli
untuk satu harga beli, total biaya perolehan harus dialokasikan ke masingmasing aset yang diakuisisi berdasrkan nilai wajarnya. Prinsip yang sama
diterapkan untuk pembelian perusahaan sama seperti pembelian aset secara
individual atau kelompok aset.
Akuntansi Akuisisi :
Dalam PSAK 22, metode akuntansi untuk kombinasi bisnis
mengharuskan penggunaan metode akuisisi. Berdasrkan metode akuisisi,
pihak pengakuisisi mengakui seluruh aset yang diakuisisi dan liabilitas yang
ditanggung dalam kombinasi bisnis serta mengukurnya pada nilai wajar
tanggal akuisisi. (E Baker, Richard. 2015. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN.
Jakarta Selatan: Salemba Empat)
Akuntansi Untuk Goodwill
PSAK 22:
A. Pengukuran Nilai Wajar
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
1. Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau
pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi
dari pihak yang diakuisisi.
2. Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan
non pengendali
(B41-45)
3. Pengecualian par 24-31
B. Menggunakan Metode Akuisisi

Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode


akuisisi.
1. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
2. Penentuan tanggal akuisisi
3. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil
alih dan kepentingan non pengendali
4. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian
diskon
Goodwill
Secara konseptual, goodwill sebagaimana terkait dengan kondisi
bisnis, terdiri atas seluruh faktor-faktor berwujud yang memungkinkan
sebuah usaha memperoleh laba diatas rata-rata. Dari sudut pandang
akuntansi, PSAK 19, Aset Takberwujud telah menyatakan bahwa goodwill
merupakan aset yang menunjukkan manfaat ekonomi masa depan yang
berasal dari aset-aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak
teridentifikasi secara individu dan secara terpisah diakui. (E Baker, Richard.
2015. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN. Jakarta Selatan: Salemba Empat)
Akuntansi Untuk Goodwill
PSAK
19-Revisi
Takberwujud):

2010

(Pengakuan

dan

pengukuran

Aset

Aset tak berwujud harus diakui jika, dan hanya jika:


1. kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa
depan dari aset tersebut; dan
2. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal [par.21].
Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomis masa depan,
entitas harus menggunakan asumsi masuk akal dan dapat
dipertanggungjawabkan yang merupakan estimasi terbaik manajemen
atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjang masa manfaat aset
tersebut [par.22]
Aset tak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan
[par.24].
BAB 2 : PELAPORAN KEPEMILIKAN ANATARPERUSAHAAN
A. AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA
Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa
tergantung pada tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor
atau investee. Tingkat pengaruh adalah faktor utama yang menentukan
apakah investor dan investee akan menyajikan laporan keuangan
konsolidasian atau investor akan melaporkan investasi pada modal saham

biasa dalam laporan posisi keuangannya menggunakan metode biaya (yang


disesuaikan ke nilai pasar, jika diperlukan) atau metode ekuitas.
Konsolidasi (consolidation) melibatkan kombinasi untuk pelaporan keuangan
aset, liabilitas, pendapatan, dan beban individual untuk dua atau lebih
perusahaan yangberhubungan istimewa seakan-akan mereka adalah satu
perusahaan. Konsolidasi umumnya sesuai jika satu perusahaan, disebut
induk perusahaan (parent), mengendalikan perusahaan lain, disebut anak
perusahan (subsidiary).
Metode ekuitas (equity method) digunakan untuk pelaporan eksternal jika
investor mempunyai pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan
keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode ekuitas tidak dapat
digunakan sebagai pengganti konsolidasi jia konsolidasi sesuai, dan karena
itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan selain pada
anak perusahaan.
METODE NILAI WAJAR
Ketika sebuah perusahaan memiliki pada modal saham biasa perusahaan
lainnya yang tidak memiliki pengaruh atas perusahaan atas tempat
investasinya (investee), maka investasi tersebut tidak perlu dikonsolidasikan.
Klasifikasi investasi ekuitas ini adalah sekuritas tranding atau tersedia untuk
dijual (acailable-for-sale), dan berdasarkan PSAK 58 (revisi 2009), investasi
ekuitas ini diukur kembali ke nilai wajarnya pada akhir setiap periode dan
perubahan nilainya dicatat sebagai dividen yang diumumkan oleh investee.
B. METODE EKUITAS
Akuntansi metode ekuitas untuk investasi dalam saham biasa entitas lain
ditunjukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor
dalam investee. Metode ini membingungkan karena pada saldo dalam akun
investasi umumnya tidak mencerminkan nilai wajar atau nilai pasar, dan
saldo investasi juga tidak mencerminkan bagian pro rata atas nilai buku
investee. Akan tetapi, investasi dicatat sebesar harga pembelian awal dan
disesuaikan tiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investee
dan deviden yang diumumkan oleh investee.
Penggunaan Metode Ekuitas : PSAK 15 (Revisi 2013), Invetasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, mengharuskan metode ekuitas
digunakan untuk pelaporan investasi di mana kepemilikan investor atas
saham berhak suara memberikan investor kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan perusahaan.
C. PERBANDINGAN METODE NILAI WAJAR DAN METODE EKUITAS

Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten


dengan dasar biaya historis Metode ini mendapat kritik sebagaimana kritik
yang ditujukan atas biaya historis terutama relevansi dari pelaporan harga
beli investasi yang diakuisisi beberapa tahun sebelumnya. Metode ini
mendekati akuntansi tradisional serta realisasi laba diakui setelah
pengumuman dan pembagian dividen. Kriteria pengaruh signifikan, yang
harus dipenuhi dalam metode ekuitas memperhatikan bahwa bahwa
pengumuman dividen oleh investee dapat dipengaruhi oleh investor.
Pengakuan pendapatan dari investee dalam metode ekuitas tanpa
memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap manipulasi
laba bersih investee yang dilakukan dengan mempengaruhi pengumuman
dividen investee. Kritik terhadap metode ekuitas karena penilaian aset bukan
berdasarkan biaya historis tetapi mendekati pendekatan nilai pasar. Sebagai
gantinya, nilai tercatat investasi terdiri dari banyak komponen dan tidak ada
yang menyerupai penilaian aset manapun.
Ikhtisar Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas
Item
Nilai tercatat investasi
pada tanggal investasi
nilai tercatat investasi
setelah akuisisi investasi
Diferensial
Pengakuan pendapatan
Deviden investee dari
laba sejak akuisisi
Deviden
investee
melebihi
laba
sejak
akuisisi

Metode biaya
Biaya perolehan awal

Metode ekuitas
Biaya perolehan awal

D. BEBERAPA PERTIMBANGAN SEHUBUNGAN DENGAN METODE


EKUITAS
Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK 15 adalah metode ekuitas
tepat untuk digunakan jika investor,dengan nilai kepemilikan sahamnya
diinvestee,dapat mempunyai pengaruh signifikanatas kebijakan operasi
dan keuangan investee.jika tidak terdapat bukti lain,kepemilkan saham
biasa 20%atau lebih dianggap sebagai indikasi bahwa investor dapat
mempunyaipengaruh yang investee.akan tetapi ada beberapa faktor yang
dapat menunjukan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan yaitu sebagai berikut :
1. Perwakilan dalam dewan direksi
2. Partisipasi dalam pengambilan kebijakan
3. Transaksi pokok antarperusahan
4. Pertukaran personal manajerial
5. Ketergantungan teknolgi

6. Besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi pemegang


saham
Aturan tambahan dari PSAK 15
PSAK 15, pernyataan yang mengatur pelaporan metode ekuitas,
menjelaskan tambahan berikut;
1. Jika bagian investor atau kerugian investee melibihi nilai tercatat
investasi, maka metode ekuitas tidak lagi dipergunakan ketika nilai
investasi telah menjasi nol. Tidak ada lagi karugian yang diakui oleh
investor. Jika, setelah metode ekuitas tidak lagi dipergunakan investee
melaporkan laba barsih, maka investor harus menggunakan metode
ekuitas kembali, tetapi hanya setelah bagian investor atas laba bersih
sama dengan bagiannya investor atas laba bersih sama dengan
bagiannya atas rugi yang sebelumnya tidak diakui.
2. Deviden preferen dari investee harus dikurangi dari laba bersih
investee jika diumumkan atau, diumumkan atau tidak, jika saham
preferen tersebut kumulatif, sebelum investor menghitung bagiannya
atas laba investee.
3. Jika terdapat penurunan permanen atas nilai investasi, maka nilai
tercatat investesi harus dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.
BAB 3. ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
A. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihakpihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan
seperti pemegang saham, kreditur dan penytkan gambaran yang jelas dari
total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut.
pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk
perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan
keuangan konsolidasi dibanding laporan masing-masing perusahaan secara
individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anakanak perusahaan.
Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui
oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak
perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan
melihat laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih
mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan
sumber daya yang berada pada pengendaliannya.
B. LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN

Sebagian pengguna laporan keuangan dapat mempunyai kepentingan dalam


laporan keuangan tersendiri dari setiap anak perusahaan, baik untuk
menggantikan atau sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian.
Walaupun manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan dengan
seluruh entitas konsolidasi juga dengan individual anak perusahaan, kreditur,
pemegang saham preferen, dan pemegang saham biasa non-pengendali dari
anak perusahaan lebih tertarik pada laporan keuangan tersendiri anak
perusahaan di mana mereka mempunyai kepentingan.
C. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN: KONSEP DAN STANDAR
Laporan keuangan konsolidasi ditunjukan untuk memberikan gambaran yang
jelas dari keselurhan posisi dan aktivitas dari suatu entitas ekonomi yang
terdiri dari sejumlah perusahaan yang berelasi. Standar konsolidasi saat ini
telah ditetapkan dalam PSAK 65 (revisi 2013) Laporan Keuangan
Konsolidasian. Berdasarkan standar tersebut, anak perusahaan harus
dikonsolidasi

kecuali

induk

perusahaan

dibatasi

untuk

mempunyai

pengendalian. Jika konsolidasi anak perusahaan tidak diterapkan, maka anak


perusahaan dilaporkan sebagai investasi pada perusahaan lain.
D. GAMBARAN UMUM PROSES KONSOLIDASI
Proses konsolidasi menambahkan secara bersama-sama laporan keuangan
dari

dua atau lebih perusahaan legal yang terpisah, menghasilkan suatu

kesimpulan laporan keuangan. Pemahaman prosedur tersebut penting karena


prosedurtersebut memfasilitasi pembuatan laporan keuangan konsolidasi
yang akurat dan efesien. Akan tetapi, fokus harus terus berlanjut pada
produk akhir, yaitu laporan keuangan. Prosedur tersebut ditujukanuntuk
menghasilkan laporan keuanganseakan-akan perusahaan-perusahaan yang
terkonsilidasi adalah satu perusahaan tunggal.
Laporan keuangan tersendiri dari perusahaan-perusahann yang terlibat
merupakan titik awal tiap kali laporan keuangan konsolidasi dibuat. Laporan
keuangan tersendiri tersebut ditambahkan bersama-sama, setelah beberapa
penyesuaian

dan

eleminasi,

untuk

menghasilkan

laporan

keuangan

konsolidasian. Walaupun perusahaan individual dalam entitas konsolidasi


dapat melaporkan penjualan dan piutang atau utang satu sama lain, entitas
konsolidasi secara keseluruhan harus melaporkan hanya transaksi dengan
pihak di luar entitas konsolidasi dan piutang dari atau utang kepada pihak

eksternal.Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi yang tepat , PSAK


65 memberikan pedoman berikut ini.
1. Investasi perusahaan induk di perusahaan anak di anak dihilangkan
menurut kepemilikan proporsional perusahaan induk di perusahaan
anak.
2. Kepentingan non- pengendali atas keuntungan dan kerugian selama
periode konsolidasi di anak perusahaan diidentifikasi.
3. Setiap kepentingan non-pengendali di aset bersih anak perusahaan
konsolidasi diidentifikasi secara terpisah. Kepentingan non-pengendali
aset bersih terdiri atas:
a. Total kepentingan non-pengendali dihitung pada awal konsolidsi
berdasarkan PSAK 22 kombinasi bisnis
b. Porsi kepentingan non-pengendali atas perubahan aset setelah
tanggal kombinasi
4. Saldo transaksi, pendapatan,

dan

beban

antar

perusahaan

(intercompany) dihilangkan seluruhnya


E. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Induk perusahaan tidak selalu memiliki 100% saham biasa anak
perusahaan yang beredar. Induk perusahaan dapat memiliki kurang dari
100% saham suatu perusahaan dalam kombinasi bisnis, atau pada awalnya
memiliki 100%, tapi kemudian dijual atau diberikan beberapa lembar ke
pihak lain. Dalam mengonsolidasi anak perusahaan, induk perusahaan hanya
perlu mempunyai kepemilikan pengendali. Saham lain dari anak perusahaan
yang tidak dimiliki induk perusahaan disebut pemegang saham
nonpengendali. Klaim dari pemegang saham tersebut atas laba dan aset
bersih anak perusahaan disebut kepentingan nonpengendali
(noncontrolling inerest).
Pemegang saham non-pengendali jelas mempunyai klaim atas aset dan
laba anak perusahaan karena adanya kepemilikan saham mereka. Karena
umumnya semua aset, liabilitas, dan laba anak perusahaan dimasukkan
dalam laporan keuangan konsolidasian, klaim pemegang saham nonpengendali atas hal-hal tersebut harus dilaporkan.
F. PERTIMBANGAN LAIN-PENDEKATAN YANG BEREDA UNTUK
KONSOLIDASI
Terdapat beberapa teori yang berbeda yang dapat menjadi dasar dalam
pembuatan laporan keuangan konsolidasian. Pilihan teori konsolidasian dalam

kasus dimana induk perusahaan mempunyai kepemilikan dalam saham biasa


anak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya. Tiga teori konsolidasi :
1. Perorangan (proprietary),
2. Induk perusahaan (parent company)
3. Entitas (entity)

TEORI KONSOLIDASI
Teori

perorangan

(proprietary

theory)

dari

akuntansi

menganggap

perusahaan adlah kepanjangan dari pemiliknya. Aset, liabilitas, pendapatan,


dan beban perusahaan dianggap merupakan bagian dari pemiliknya. Ketik
diaplikasikan dalam pembuatan laporan keuangan konsolidsian, konsep
perorangan menghasilkan konsolidasi pro rata (pro rata consolidation).
Induk perusahaan hanya mengonsolidasi sebesar proporsi kepemilikan atas
aset, liabilitas, pendapatan, dan beban anak perusahaan yang tidak dimiliki
seluruhnya.
Teori induk perusahaan (parent company theory) mungkin lebih sesuai
dengan perusahaan modern dan pembuata laporan keuangan konsolidasian
dibandingkan pendekatan perorangan. Teori induk perusahaan mengakui
bahwa induk perusahaan mempunyai pengendalian efektif atas semua aset
dan liabilitas anak perusahaan, bukan hanya atas bagian proporsionalnya,
walaupun induk perusahaan tidak

secara aktual memiliki

aset anak

perusahaan atau bertanggung jawab atas liabilitasnya.


Sebagai teori kepemilikan umum, teori entitas (entity theory) berfokus
pada perusahaan sebagai entitas ekonomis terpisah bukan pada hak
kepemilikan dari pemega ng saham. Penekanan dalam pendekatan entitas
adalah pada entitas konsolidasi itu sendiri, dengan pemegang saham
pengendali dan pemegang saham nonpengendali dipandang sebagai dua
kelompok yang terpisah, masing-masing mempunyai ekuitas yang sama
dalam entitas konsolidasi.
PSAK 4 (Revisi 2009)
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok


usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas
tersebut.
Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya.
Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas
anak.
Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi,
dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas
langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan
terbatas seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal
sebagai entitas induk)

NAMA
NPM
KELAS

: ROFIKAH D.HI ALI


: 02271411062
: V AKUNTANSI A

DAFTAR PUSTAKA
1. (E Baker, Richard. 2015. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN. Jakarta
Selatan: Salemba Empat)
2. https://kyle893.wordpress.com/2013/09/22/akuntansi-keuanganlanjutan/
3. http://www.transformasi.net/articles/read/153/psak-19-aset-takberwujud.html

Anda mungkin juga menyukai