Nim
Matkul
Tugas
Tanggal Pemberi Tugas
Penyerahan Terakhir
: Iqbalul Fadhillah
: 13.410.410.1238
: Alat Berat - Penggunaan Alat Berat
:1
: 6 Oktober 2016
: 13 Oktober 2016
1.
2.
3.
4.
Gambar 1.2.3.4 Skema Perancangan
Proyek ini untuk pembangunan MRT yang dibagi tiga media jalur transporttasi yaitu
permukaan (surface), layang (elevated), dan bawah tanah (subway). Dibawah tanah (subway) alat
berat yang digunakan yaitu Deep Tunnel atau Tunnel Boring Machine (TBM) atau bor raksasa
bernama Antareja. Mesin ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) yang
didatangkan dari Jepang bernama JTSC (Japan Tunnel Systems Corporation). Dioperasikan oleh
kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture
yang terdiridari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Teknologi ini sudah
diterpakan di berbagai Negara seperti Singpura, Taiwan, Jepang, dan Eropa. Kata Direktur Fungsi
Korporasi PT MRT Jakarta Eddi Santosa Kepada VIVAnews.com.
Kecepatan TBM untuk pengeboran di tanah alluvial seperti Jakarta bisa mencapai 12
15 meter per hari. Diameter 6.7 meter total panjang 43 meter. Diameter yang dihasilkan oleh
mesin ini dengan lebar
(cutterhead) bagian akhir (backup cars) mencapai 323 ton. MRT akan dilakukan untuk jalur
sepanjang 110.8 km. 12 meter dibawah tanah. yang terdiri dari koridor selatan utara (koridor
lebak bulus kampong bandan) sepanjang 23.8 km dan koridor timur barat sepanjang 87 km
Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT akan berlangsung
mulai September 2015 hinggaDesember 2016 dengan 2 tahap :
Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan
Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun laying dan 6 stasiun bawah tanah)
ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan - Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan
sepanjang 8,1 km yang akan mulai dibangun. sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan
beroperasi 2020. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.
Koridor Timur - Barat saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan
paling lambat beroperasi pada 2024 2027.
Tunnel Boring Machine ini berbentuk silinder, permukaan terowongan yang terbentuk jadi
seperti lingkaran. Mesin ini semacam robot yang akan melakukan pengeboran sekaligus
menyemen dan membeton. TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras. TBM
dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor.
TBM digunakan sebagai alternative metode drilling and blasting (D&B). Drilling and
blasting merupakan metode konvensional untuk membuat terowongan yang terdiri dari beberapa
tahap dengan drilling (membor) dan blasting (meledakkan) sebagai dua tahap paling utama.
TBM terutama digunakan untuk keperluan konstruksi sipil (terowongan kereta api,
terowongan bawah laut) dan tambang bawah tanah. Terowongan yang digali dengan TBM akan
langsung memiliki permukaan rata hingga tidak lagi diperlukan pekerjaan finishing
Kekurangan terbesar TBM ada di biaya kapital (capital cost). Harga TBM ukuran besar
jelas sangat mahal, belum lagi kendala transportasi dan infrastruktur penunjang yang perlu pula
disiapkan di lapangan.
1. Bagian-bagian TBM
Cutterhead, mixing chamber, screw conveyor, belt conveyor, erector arm, precast concrete
segment,key segment, segment eraction sequence (cont), articulation jacks, shove jacks, staggered
joints, muck/supplies train
2. Proses kerjanya
a. Penggerusan Tanah
Kepala bor yang berbentuk silinder ini akan berputar dan menggerus tanah dan batuan.
Begitu seterusnya sambil TBM bergerak maju. Tanah yang masuk pada silinder akan
dialirkan kebelakang melalui screw conveyor dan conveyor-conveyor yang lain.
4. Pemasangan Segment
Setelah penggerusan tanah kemudian dipasanglah segmen segmen untuk dinding
terowongan. Segment segment tersebut telah dibuat sebelumnya bisa di site langsung atau di
tempat lainnya.
6. Pemasangan Segment
7. Hasil
8. Jika Gagal
Semua pekerjaan pasti ada resikonya, termasuk pengeboran terowongan ini. Bisa jadi salah
perhitungan, salah eksekusi, atau bisa jadi salah pemilihan teknologi.