Sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali terdiri atas 23 bus dengan 28 saluran dan 8 pembangkit. Pembangkit-pembangkit
yang terpasang antara lain pembangkit Suralaya, pembangkit Muaratawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkit
Tanjungjati, pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan Pembangkit Grati. Diantara 8 pembangkit tersebut, pembangkit Cirata
dan pembangkit Saguling yang merupakan pembangkit tenaga air, sedangkan pembangkit yang lainnya merupakan pembangkit
tenaga uap, adapun pembangkit Suralaya bertindak sebagai pembangkit slack.
Data pembebanan pada bus diperoleh dari data lapangan melalui PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali yaitu menggunakan data
pembebanan pada tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB dan data pembebanan pada tanggal 17 Maret 2009 pukul 19.30 WIB.
Adapun kedua data pembebanan tersebut merupakan gambaran pembebanan sistem pada siang hari dan malam hari.
Sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali dapat digambarkan dalam bentuk single line diagram pada gambar 4.5 berikut ini
Data mengenai saluran-saluran dalam sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali diberikan sebagai berikut.
Sedangkan batasan kemampuan pembangkitan daya aktif masing-masing pembangkit adalah sebagai berikut.
1500P1 3400 (MW)
1040P8 2200 (MW)
400P101008 (MW)
400P11700 (MW)
600P15 1220 (MW)
238P17 1050 (MW)
1425P223254 (MW)
150P23 827 (MW)