Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Fotosintesis (Sachs dan Ingenhousz)

A. JUDUL
Fotosintesis

B.

TUJUAN

1.

Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis

2.

Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi

C.

LATAR BELAKANG
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan
hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan
diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang
terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan
karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang
berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan
karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain
fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan
tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal

maupun

faktor

eksternal

yang

melatarbelakangi

dilakukannya

percobaan tentang fotosintesis ini.

D. TELAAH PUSTAKA
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik

H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball,
2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga,
dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan
energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis

merupakan

salah

satu

cara

asimilasi

karbon

karena

dalam

fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri
belerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang
mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof.
Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya
komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO 2 yang berasal
dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan
namanya, foto cahaya reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi
dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam
molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi
cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul
oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari
dalam

bentuk

ikatan-ikatan

kimia

penyusun

molekul

tersebut.

Glukosa

merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen


lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi
organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme
dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara
atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di

dalam

tubuh.

Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang
disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis.
Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan
mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh
bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan
buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum
aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam
websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu
tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam
kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi
energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang
diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004),
air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O 2.
Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan
senyawa

aseptor

elektron

NADP+

(nikotinamide

adenosine

dinucleotide

phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran


kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH
dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin),
yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi
kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa
karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar.

Karbohidrat sangat beraneka ragam

contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah


karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersamasama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball,
2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut

harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi

dibagian

daun

satu

tumbuhan

yang

memiliki

klorofil,

dengan

menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi


yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa
warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi
yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul
organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul
bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah
fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam
reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan
(glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang
bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk
menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H 2O dan
CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan
suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan
manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia
bergantung pada organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid
yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas
terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan
sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang
mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat

berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijaukebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b
banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir
yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua
macam klorofil, yaitu:
klorofil-a

: C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

klorofil-b

: C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg
sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin
(zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu
rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C 2H39OH, jika kena
air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak),
sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air).
(Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1.

Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.

2.

Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan
kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada
daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau
kekuning-kuningan.

3.

Oksigen

4.

Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan
klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.

5.

Nitrogen Magnesium.

Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua
non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan
klorosis kepada tumbuhan.
6.

Air.
Air

merupakan

faktor

keharusan

pula,

kekurangan

air

mengakibatkan

desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di


musim kering.
7.

Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali,
membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan
mengalami klorosis juga.

8.

Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk


pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik
ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan

naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal
ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil
yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang
dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya
pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang
berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah
(Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada
fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan
dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna
hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar
sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol
untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium.
Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah
sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang

fotosintesis

adalah

Jan

Ingenhousz

(1730-1799).

Ingenhousz

memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air.
Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri tabung
reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama

kemudian

muncul

gelembung

udara

dari

tumbuhan

air

tersebut.

Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata


adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen.
(id.yahoo.answers.org)

Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis


harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam
penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air
yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam
sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara
spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis.
Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan
atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah
melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.

E.

HIPOTESIS
1. Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya
akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

F.

ALAT DAN BAHAN


Uji Sachs:
Alat:
1. Beker gelas 500 ml
2. Beker gelas 250 ml
3. Pinset
4. Pemanas
5. Penjepit kertas (klip)
Bahan:
1. Alkohol 96 %
2. Air/aquades
3.

Yod KI/lugol

4. Tanaman berdaun lebar (pacar air)


5. Kertas timah

Uji Ingenhousz
Alat:
1.

Beker gelas (1 liter)

2.

Tabung reaksi

3.

Corong gelas
Bahan:

1. Tanaman Hydrilla sp.


2. Air
3. Kawat

G.

LANGKAH KERJA
Uji Sachs (kegiatan 4):
1.

Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat
subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat.

2. Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.


3. Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
4.

Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus


hingga memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring.

5. Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.


6.

Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan


klorofil melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.

7. Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri,


lalu menetesinya dengan lugol.
8. Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Uji Ingenhousz (kegiatan 5):

1. Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).


2. Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di
dalam ruang yang tidak ada cahaya.
3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di
dalam tabung reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua
rakitan tersebut.

H. DATA HASIL PENGAMATAN


Kegiatan 4 (Uji Sachs)
Hasil Uji lugol
No.

Gejala pada

Gejala pada bagian

bagian daun yang

daun yang tidak

ditutup

ditutup

Keterangan

Bagian yang
berwarna biru
kehitaman
menunjukkan
1.

Berwarna putih

Berwarna biru

adanya amilum,

pucat

kehitaman

sedangkan yang
berwarna putih
pucat menunjukkan
tidak adanya
amilum.

Kegiatan 5 (Uji Ingenhousz)


Data Pengamatan Kelompok 1 (+substrat)

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman


Terkena sinar langsung

Tidak terkena sinar langsung

1.

528

2 gelembung, 1 di tali 1 naik

2.

569

Tetap

3.

971

4.

1501

Keterangan

+ substrat 5ml, tambah 1


gelembung naik
Tetap

Data Pengamatan Kelompok 2 (+ substrat)


Produksi Gelembung Oleh Tanaman
No.

1.

2.
3.

Terkena sinar langsung


12 (mulai ada pada
menit ke-6)
590 (vol air sedikit
berkurang)
668 (+ NaHCO3)

Keterangan

Tidak terkena sinar


langsung

1 gelembung pada menit- jumlah lain 5 helai


ke-4

-panjang Hydrilla sp.


9 cm

Tidak ada
Ada 1 gelembung yang

- waktu adaptasi 2

menempel pada tali tidak

keluar (berada pada


ujungcorong) + NaCO3
1403 (volume air
4.

berkurang lebih

Tidak ada

menit

banyak 0,5 ml)

Data Pengamatan Kelompok 3


Produksi Gelembung Oleh Tanaman
No.

Terkena sinar

Tidak terkena sinar

langsung

langsung

Keterangan

1 gelembung di atas, 4 - tangkai Hydrilla sp.


1.

426

gelembung di sekitar

dalam keadaan

dinding tabung reaksi

ditekuk

1 gelembung di atas, 2
2.

1334

gelembung di sekitar
dinding tabung reaksi
1 gelembung di atas, 4

3.

1754

gelembung di sekitar
dinding tabung reaksi

4.

1718

2 gelembung di atas

Data Pengamatan Kelompok 4


Produksi Gelembung Oleh Tanaman
No.

Terkena sinar langsung

Tidak terkena sinar

Keterangan

langsung

1.

756

31

2.

3552

3.

3050

4.

2385

- tidak ada waktu


adaptasi
- yang diamati
gelembung yang
keluar dari
patahan di

pangkal tangkai
langsung

Data Pengamatan Kelompok 5


Produksi Gelembung Oleh Tanaman
No.

Terkena sinar langsung

Keterangan

Tidak terkena sinar


langsung

1.

238

2.

622

3.

960

1
1

4.

2635

Data Pengamatan Kelompok 6


Produksi Gelembung Oleh Tanaman
No.

Terkena sinar langsung

1.

298

2.

482

3.

622

4.

1704

Keterangan

Tidak terkena sinar


langsung

1 gelembung besar - 5 tangkai Hydrilla


sampai di atas

sp.

1 gelembung agak besar- panjang 8 cm


tidak ke atas
- pada waktu 6 menit
6 gelembung kecil
terakhir terjadi
menempel
pengurangan
4 gelembung kecil
menempel

intensitas caaya
pada percobaan
terkena cahaya
langsung karena

tertutup pepohonan
I. Analisis Data
Terkena sinar matahari
Kelompok

7mnt
pertam
a

7mnt

7mnt

kedua

ketiga

Tidak terkena sinar matahari


7mnt

7mnt

keempa

pertam

7mnt

7mnt

kedua

ketiga

7mnt
keempa
t

528

569

971

1501

12

590

668

1403

426

1334

1754

1718

756

3552

3050

2385

31

238

622

960

2635

298

482

622

1704

J.

J.

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton
yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis
adalah proses penyusunan dari zat organik H 2O dan CO2 menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan
uji Ingenhousz.
1.

Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah
beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip),

alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas


timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat
ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah
cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun
dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml
yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa
saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun
menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut
klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya
alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun
yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya,
contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan
data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini.
Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah
beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan.
Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi
perubahan warna seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui


ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada
bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman.
Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh
kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru
kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak
ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang

ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil
dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya
matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena
cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini

sesuai dengan

percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia
menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang
dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan
ini juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya
yang dapat melakukan memasak atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan
literatur tentang fotosintesis oleh

Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan

terutama tumbuhan tingkat tinggi,

untuk memperoleh makanan

sebagai

kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus


melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

2.

Uji Ingenhousz

Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas


cahaya dengan laju fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan
diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman
Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5 batang tanaman Hydrilla
dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla tersebut diikat menjadi satu
kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi. Setelah rakitan alat
telah siap, satu rakitan alat tersebut ditempatkan di tempat yang terkena sinar
matahari sedangkan satu rakitan lagi ditempatkan di tempat yang tidak terkena
sinar atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada
tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas
beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian
memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini
dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi
jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan
membuat dua perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan
Hydrilla pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di
tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di
tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan laju fotosintesis pada kedua tempat tersebut. Perbedaan yang
tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan
terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat
perubahannya setiap 7 menit sekali.

V.1 Kesimpulan
Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat

hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Adapun
persamaan reaksi fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
2. Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan
glukosa/ amilum.
3. Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis
dilepaskan oksigen.
V.2 Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan harus benar-benar diperhatikan,
terlebih lagi saat memperhatikan gelembung udara yang dihasilkan dari proses fotosintesis,
pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan dengan cepat sehingga tidak ada
udara di dalam tabung reaksi. Disamping itu, agar proses pembuktian adanya karbohidrat
pada daun yang melakukan fotosintesis dapat berhasil maka diperlukan ketelitian saat
membungkus daun mangga dengan aluminium foil agar daun betul- betul tidak mendapatkan
cahaya matahari saat dibungkus.

Anda mungkin juga menyukai