Anda di halaman 1dari 7

Persilangan Menurut Hukum Mendel II

LAPORAN PRAKTIKUM
PERSILANGAN MENURUT HUKUM MENDEL II

DI SUSUN OLEH:
1.NUR KAMRIL
2.NUR EVIANA Z
3.NUR AZISAH
XII IPA 1
SMAN 1 BONTOMARANNU TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat
izin dan petunjuknya penulis mampu menyelesaikan laporan biologi ini tepat pada waktunya.
Laporan ini penulis buat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan praktik biologi
dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita selalu mengetahui persilangan hukum
mendel II
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai beberapa kekurangan.Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pemerhati IPA Biologi demi
perbaikan dan kemaslahatan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam upaya menambah pengetahuan kita terhadap
proses penyilangan

Bontomarannu, 28 Oktober 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sifat-sifat diwariskan oleh induk kepada keturunanya dan Mendel melakukan suatu model
pewarisan sifat-sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan
mengunakan metode matematis yang membantu menganalisis data yang dihasilkan.Dalam
melakukan percobaan tersebut Mendel mengunakan kacang ercis Mendel menyilangkan ercis
varietas biji bulat dengan varietas biji keriput.Hasil dari persilangan tersebut kemudian
disilangkan dengan sesamanya kemudian didapatkan keturunan kedua.Pada keturunan
pertama tidak muncul ercis keriput, sedangkan pada keturunan kedua ercis keriput
muncul,jadi dalam mengetahui sifat pewarisanharus mengetahui bagaimana gambaran dari
pewarisan sifat yang dilakaukan oleh Mendel. Oleh karena itu pada praktikum kali ini ialah
tentang imitasi perbandingan genetik percobaan mendel dengan tujuan praktikum ialah
mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen yang dibawa oleh gamet akan bertemu
secara accak serta melakukan pengujian lewat tes.
Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat
beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut
dengan hukum segresi.Hukum ini berbunyi, Pada pembentukan gamet untuk gen yang
merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.Mendel pertama kali
mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis
(Pisum sativum).Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohibrid selalu berlaku
hukum Mendel I.
Hukum Mendel II ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan
dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan
warna biji (kuning+hijau).Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan
biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat warna kuning. Karena setiap gen dapat
berpasangan secara bebas maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman bulat kuning,
keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.Hukum Mendel II ini hanya berlaku untuk gen
yang letaknya berjauhan. Jika kedua gen itu letaknya berdekatan hukum ini tidak berlaku.
Hukum Mendel II ini juga tidak berlaku untuk persilangan monohibrid.
B. TUJUAN
Menentukan genotip dan fenotip melalui data eksperimen persilangan dihibrid
Menguji hukum Mendel II

BAB II
TINJAUAN PUSTKA
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan
oleh Gregor Mendelpada tahun 1865.Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan
berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum).Dalam percobaannya Mendel memilih
tanaman yang memiliki sifat biologi yang mudah diamati. Berbagai alasan dan keuntungan
menggunakan tanaman kapri yaitu, (a) Tanaman kapri tidak hanya memiliki bunga yang
menarik, tetapi juga memiliki mahkota yang tersusun sehingga melindungi bunga kapri
terhadap fertilisasi oleh serbuk sari dari bunga yang lain. Hasilnya, tiap bunga menyerbuk
sendiri secara alami; (b) Penyerbukan silang dapat dilakukan secara akurat dan bebas, dapat
dipilih mana tetua jantan dan betina yang diinginkan; (c) Mendel dapat mengumpulkan benih
dari tanaman yang disilangkan, kemudian menumbuhkannya dan mengamati karakteristik
(sifat) keturunannya.
Mendel mempelajari beberapa pasang sifat pada tanaman kapri. Masing-masing sifat yang
dipelajari adalah: tinggi tanaman, warna bunga, bentuk biji, dan lain-lain yang bersifat
dominan dan resesif. Mula-mula Mendel mengamati dan menganalisis data untuk setiap sifat,
dikenal dengan istilah monohibrid.Selain itu Mendel juga mengamati data kombinasi antar
sifat, dua sifat (dihibrid), tiga sifat (trihibrid) dan banyak sifat (polihibrid).Hasil percobaannya
ditulis dalam makalah yang berjudul Experiment in Plant Hybridization.
Varietas-varietas yang disilangkan disebut tetua atau parental (P).Biji-biji hasil
persilangan antar parental disebut biji filial-1 (F1).Ciri-ciri F1 dicatat dan bijinya
ditanam kembali.Tanaman yang tumbuh dari biji F1 dibiarkan menyerbuk sendiri
untuk menghasilkan biji generasi berikutnya (F2).Dalam percobaannya Mendel
mengamati sampai generasi F7, dan juga melakukan persilangan antara F1
dengan salah satu tetuanya (test cross).

BAB III
METODE PENELITIAN
A.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Tanggal pelaksanaan: 23 Oktober 2013
Waktu: 13.00 WITA sampai selesai

Tempat: Laboratorium SMAN 1 Bontomarannu

B. ALAT DAN BAHAN


4 kertas warna ( kuning, merah, hijau, dan putih)
2 kotak
Guting
Lem
Penggaris
Pensil/ pulpen
C.
1.
2.
3.

Cara Kerja
Diumpamakan terjadi persilangan antara 2 tamanan yang bersifat monohybrid dan dihibrid
Gunting kertas warna sebanyak 60 potong dengan ukuran 1x2 cm
Tempelkan kertas warna hijau dengan warna putih, warna putih dengan warna kuning, warna
merah dengan hijau, dan warna merah dengan warna kuning.

4. Beri label kotak dengan nama betina dan jantan


5. Masukkan kertas kertas secara acak kedalam 2 kotak tersebut dianalogikan sebagai gamet
jantan dan gamet betina
6. Ambil satu kertas dari tiap kotak dengan mata tertutup dengan peluang sebanyak 20 dan
tentukan fenotip dan genotipnya
Keterangan:
Kertas merah= bulat (B)
Kertas putih= keriput (b)
Kertas kuning= kuning (K)
Kertas hijau= hijau (k)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Gemet yang terbentuk
BK= bulat- kuning => kertas merah dan kuning
Bk= bulat- hijau => kertas merah dan hijau
bK= keriput- kuning => kertas putih dan kuning
bk= keriput- hijau => kertas putih dan hijau
B. PEMBAHASAN
N
Genotip
Ijiran
Fenotip
O
1
Bk bk
7
Bulat- hijau ; keriput- hijau
2
BK bK
4
Bulat- kuning ; keriput- kuning
3
Bk bK
6
Bulat- hijau ; keriput kuning
4
BK bk
3
Bulat- kuning ; kriput hijau
Genotip= 7 Bk bk : 4 BK bK : 6 Bk bK : 3 BK bk
Fenotip= 7
Bulat- hijau ; keriput- hijau : 4 Bulat- kuning ; keriput- kuning : 6 Bulat- hijau ; keriput
kuning : 3 Bulat- kuning ; kriput hijau
Dari percobaan tes imitasi genetis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa ternyata
kemungkinan atau peluang yang dimiliki tiap gen itu berbeda. Dan setiap kemungkinan gen
itu memiliki peluang, namun persentase peluang tiap gen itu berbeda.

BAB V
PENUTUP
A.

1.

KESIMPULAN
Hukum Mendel ke II menyatakan bahwa apabila 2 individu memiliki 2 pasang sifat atau lebih
maka diturunkannya sifat secara bebas tidak bergantung pada pasangan sifat yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Istamar syamsurih, ibrohim,dkk 2006, Biologi 3A SMA kelas XII. Jakarta

2.

http://rahman2811.wordpress.com/2013/05/11/laporan-akhir-praktikum-genetika-modelimitasi-ratio-fenotip-hasil-persilangan/

Anda mungkin juga menyukai