Anda di halaman 1dari 26

PERKEMBANGAN KOTA PADA ZAMAN MEDIEVAL (MIDDLE

AGES), RENAISSANCE, DAN AMERIKA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

DWI AKBAR RANJANI


AHMAD AFANDI
DEDE TRIANTO
MUHAJIR
SEPTIAN ADITIYA
NURFADILA
WAHYU GUNARTO
RADINAL
IGEDE ANOM PRAYOGI

F221 12 048
F 221 13 015
F 221 14 005
F 221 14 023
F 221 14 010
F 221 14 014
F 221 14 030
F 221 14 039
F 221 14 048

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR


UNIVERSITAS TADULAKO
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kota pada saat ini menunjukkan kemajuan yang pesat sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta semakin besarnya volume kegiatan pembangunan pada
berbagai sektor. Hal ini menyebabkan semakin bertambah dan berkembangnya sarana dan
prasarana pendukung yang selalu menuntut adanya perubahan-perubahan yang mengarah
pada kualitas dan kuantitasnya. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas kota
menyebabkan banyak berkembangnya kawasan komersial. Salah satu sektor yang perlu
diperhatikan untuk mengantisipasi perkembangan kawasan komersial ini adalah penanganan
masalah transportasi. Hal ini karena transportasi merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dan memegang peranan yang sangat strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan
suatu wilayah maupun pemerataan hasil-hasil pembangunan yang ada.
Kota-kota di dunia yang telah maju saat ini adalah hasil dari suatu proses
berkembangnya jumlah penduduk serta perkembangan industri dan teknlogi dan aspek-aspek
lain pada masa tertentu, untuk itu melihat dari kota yang telah maju sebelumnya, banyak hal
yang dapat di ambil untuk di jadikan pelajaran dalam mengembangkan kota-kota khususnya
di indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN
1. MIDDLE AGES
Masa diantara abad kesembilan dan abad ke-enambelas dalam perhitungan kalender masehi
merupakan sebuah masa misterius di dalam perkembangan peradaban dunia barat. Sebuah
masa yang dipenuhi oleh ketidapedulian, sikap-sikap brutal dan perendahan terhadap daya
pikir manusia. Masa-masa ini di kenal sebagai masa kegelapan peradaban barat (dark ages).
Banyak sejarawan menyebut masa kegelapan ini sebagai abad pertengahan, yaitu masa-masa
di tengah dua perkembangan peradaban (peradaban purba Grieco-Roman dan peradaban
renaissance). Oleh karena itu dalm berbagai kitab sejarah masa-masa ini di tandai dengan
sebutan abad pertengahan (middle ages, middleeuw, moyen age, medieval).
Meskipun seringkali abad pertengahan di gambarkan sebagai sebuah masa-masa
kekasaran dan kebrutalan, sesungguhnya masa tersebut ditandai oleh berbagai pergeseran
budaya yang ada pada akhirnya juga berkembang dalam pola-pola pikir yang berkembang
pada masa itu. Dalam berbagai aspek budaya abad pertenghan memberikan sebuah dimensi
perspektif yang menyatukan terhadap beberapa kontrafersi yang terjadi pada masa itu.
Meskipun banyak sejarawan mengkritik bahwa penyatuan pikiran tersebut merupakan hasil
dari sikap tirani, sedikit banyak masa-masa tersebut memberikan sebuah dimensi kestabilan
tertentu bagi negara-negara eropa yang terpecah-pecah saat itu.

CIKAL BAKAL KOTA MEDIEVAL


Tanggal 25 desember 800 M sering kali dijadikan sebagai sebuah tonggak bagi suatu

masa yang disebut sebagai masa medieval. Penobatan Karel Agung (Charlemagne/Carolus
Magnus) sebagai kaisar selurruh eropa pada hari natal tersebut merupakan buah dari
rangkaian peristiwa yang terjadi selama dua abad.
Kekaisaran Romawi yang menguasai laut tengah, telah mulai menunjukan tanda-tanda
keruntuhannya sejak abad ke-3 M. Akibat berbagai intrik, sentralisme politik, korupsi dan
kesulitan teknis dalam menjaga perbatasan menjadikan kekaisaran Romawi menjadi tekanan

berat. Keruntuhan kekaisaran romawi dipercepat dengan serbuan bangsa-bangsa barbar dari
utara.
Suku-suku seperti Goth, Visigoth, Celt dan Frank saling memperebutkan sisa-sisa
wilayah kerajaan romawi tersebut dan membagi eropa dalam kesatuan-kesatuan Feodal yang
selalu terlibat dalam konflik. Pen0batan Karel Agung merupakan hasil dari sebuah intrik
rumit yang lahir dari kepentingan gerja kristen dalam mencari pelindung yang kuat
menggantikan kekaisaran romawi dan membutuhkan pengakuan dari seorang raja suku barbar
atas kampanye-kampanye militernya di seluruh eropa. Pengangkatan Karel sebagai kaisar
romawi suci tidak membawa eropa kepada sebuah kedamaian, melainkan menjadikan kondisi
yang tida teratur tersebut sebuah norma tersendiri.
Menurutnya kekuasaan romawi meninggalakan banyak perkampungan/permukiman
yang terbesar di seluruh eropa, dimana perkampugan ini menjadi cikal bakal munculnya
komunitas baru. Beberapa di antaranya, di sebabkan oleh lokasinya yang baik dan strategis,
berkembang dengan pesat menadi kota-kota penting. Pada abad ke 10 kota-kota tersebut
mulai tumbuh menjadi kota-kota benteng, dimana kota benteng merupakan tipologi kota-kota
pada masa medieval.

PROSES PEMBENTUKAN KOTA MEDIEVAL


Pada awalnya kota benteng ini berorientasi kepada kekuatan militer maupun politik

seperti acropolis di athena dan Capitoline Hil di Roma. Namun dalam perkembangan
berabad-abad kemudian, kota benteng tersebut beralih orientasi kepada gereja. Bangunan
gereja seringkali direncanakan dengan pola rectiliear. Kota-kota benteng dibangun di puncakpuncak bukit, dan dibatasi/dikelilingi oleh dinding yang tinggi karena alasan keamanan dan
pertahanan. Pila pertumbuhan disekililing bangunan gereja atau istana terjadi secra alamiah,
dimulai dari pintu gerbang gereja atau istana, lalu jalan panjang, kemudian menyebar.
Pertumbuhan semacam ini di sebut radio centric.
Perubahan dari sebuah istana tunggal menjadi kota benteng banyak digambarkan
didalam ilustrasi-ilustrasi, lukisan-lukisan, maupun naskah-naskah gambar masa medieval.
Digambarkan pada awalnya istana merupakan sebuah proyek tunggal yang didominasi oleh
lansekap/alam. Kemudian, istana tersebut berkembang menjadi sebuah k0ota yang penuh
dengan para pedagang dan tukang/pengrajin. Sehingga digambarkan dalam lukisan tersebut,
terjadinya transisi dari suatu kondisi yang didominasi lansekap/alam menjadi suatu kondisi

yang didominasi oleh manusia dengan aktifitasnya yang beraneka ragam. Kota benteng masa
medieval merupakan suatu simbol dominasi manusia, sebuah simbol dimana kota benteng
hidup dari dukungan para penghuninya.

URBAN DESAIN PADA MASA MEDIEVAL


Penduduk kota

medieval

sangat mengandalkan/menekankan keamanan

dan

pertahanan dari serangan musuh, hal ini tampak pada tembok tinggi sebagai batas kota dan
rumitnya pola kota dan jalannya yang sempit, berliku, dan beberapa diantaranya berakhir
buntu, bahkan semakin sulit pola kotanya akan semakin baik.
Rumah-rumah didalam kota benteng pada umumnya berukuran kecil, namun memiliki
taman dan privasi. Para tukang/perngrajin tinggal dan berkja dirumahnya masing-masing.
Konsi kota medieval pada umumnaya cukup bersih dan nyaman. Kota-kota medieval
merupakan pusat pertanian yang berada disekililingnya, dengan batas-batas yang dapat di
tempuh dalam perjalanan setengah hari saja. Semua ini merupakan perkembangan yang
terjadi secara alamiah berembang dri istana sebagai pusat kota dan inti pertumbuhan.
Seperti kota-kota tua di yunani, pada awalnya kota-kota medieval memiliki uasa are
yang kecil, dengan batas-batas daerah pendukung (pertanian) disekitranya yang tidak terlalu
jauh. Kota-kota medieval tumbuh dan berkembang secara tidak terencana/organik. Bentukbentuk geometris murni sulit/jarang ditemukan kota-kota medieval. Namun demikian, kotakota tersebut sangat immediate terukur (tangible). Humanis, dan personal. Bahkan pada
bagian kecil kota, dengan jalan-jalannya yang penuh dengan pemandangan-pemandangan dan
suara-suara kehidupan penduduk kotanya. Pada saat melewati kota-kota medieval, pengamat
akan melihat sekilas dari menra gereja dalam suatu rangkaian. Namun dibeberapa kota
medieval lainnya gereja dapat terus terlihat karena merupakan pusat kota. Selain itu menara
gereja juga berfungsi sebagai titik orientasi, agar tidak tersesat. Salah satu contoh kota
medieval yang baik dapat dilihat dikota bukit Siena, Itali.

PERANCANGAN KOTA MEDIEVAL


Desain fasade bangunan menyatakan apersiasi yang sensitif tentang bagaimana

seharusnya bangunan terlihat. Jarang sekali suatu bangunan dilihat sebagai suatu bagian yang
utuh, pada umumnya fasade bangunan hanya terlihat sebagian saja. Bagian muka fasade
gereja merupakan satu satunya bangunan yang dapat dilihat secara utuh, walaupun kemudian

pengamat harus melihat keatas untukmelihat menaranya yang tinggi. Kondisi ini kemudian
menyebabkan para arsitek masa medieval berusaha untuk mendesain eksterior bangunan yang
dapat terlihat dan disesuaikan dengan luas tapaknya yang kecil, sperti pada fasade gereja
gotik perancis yang menekankan pada elemen-elemen vertikal, detail fasade dan sistem
struktur.
Elemen-elemen urban desain pada masa medieval adalah rumah dan tamannya,
dinding bentengnya, piaza, gereja, bangunan umum, dan yang terpenting adalah jalan kota.
Meskipun pola kotanya tampak begitu rumit tanpa mengikuti adanya bentuk-bentuk
geometris murni, namun layout kota tersebut sesungguhnya sangatlah fungsional. Selain
untuk alasan keamanan, kota dirancang untuk berjalan kaki sehingga sempit, berkelok dan
memiliki jarak tempuh yang pendek.
Pada umumnya perencanaan kota benteng Concentric, namun kadang kala di
beberapa tempat ditemukan pula di kota medieval yang geometris seperti pola grid, biasanya
pada kota medieval yang dibangun sebagai kota koloni, seperti kota Aigues Mortes di
perancis selatan, yang dibangun oleh raja inggris sebagai simbol kekuasaannya. Kotanya
tidak melingkar (concentric) tetapi berbentuk segi empat, dibatasi oleh dinding/benteng, parit
dan menara melingkar disalah satu sudutnya.
Secara umum tipologikota medieval dapat dikelompokan dalam dua kategori yaitu:

Kota-kota tumbuh dengan sendirinya


Kota-kota yang tumbuh atas dasar maksud tertentu

Dari dua tipologi kota tersebut kota-kota yang tumbuh dengan sendirinya mendominasi
pertumbuhan kota di eropa selama masa medieval.
Kota-kota yang tidak direncanakan ini dapat dikategorikan lebih jauh lagi sebagai:

Kota-kota romawi (romanesque) yang masih dapat bertahan seperti roma dan
Florence, maupun kota-kota yang telah runtuh dan dibangun kembali diatas lahan

yang sama.
Burgs atau benteng benteng basis militer di garis depan yang kemudian mengalami

perluasan fungsi sebagai pos-pos perdagangan.


Manor atau lingkungan permukiman pedesaan dalam suatu wilayah feodal yang terusmenerus mengalami perluasan akibat pertumbuhan jumlah penduduk.

Sementara kota-kota yang dikembangkan dengan maksud tertentu adalah:

Kota-kota pemerintahan dan pusat perdagangan yang dibangun dalam sebuah

lingkungan perbentengan (Paris, Reins, Mainz, dll)


Kota-kota perkebunan yang terbesar di seluruh eropa.

Beberapa karakteristik kota-kota medieval meliputi hal-hal sebagai berikut:

POLA JALAN

Pada kota-kota Romanesque, pada awalnya jalan-jalan romawi mampu memelihara


pla jaringan

jalan dalam pola grid. Tetapi kecenderungan pertumbuhan penduduk ang

semakin padat di kota-kota medieval mengakibatkan pola grid ini menjadi tidak terpelihara.
Polajaringan jalan tumbuh dengan pola organik mengikuti kecenderungan pertumbuhan
permukiman yang padat.
Pada kota-kota benteng keterbatasan lahan dan kepadatan permukiman menjadikan
pertumbuhan polaorganik sebagai satu-satunya alternatif pilihan. Jalan-jalan di kota medieval
terbuat dari batu-batu alam yang di susun tanpa pemadatan. Guna menghemat lahan jalanjalan ini dibuat sempit sehingga dibeberapa tempat gerobak pembawa barangpun tidak dapat
melaluinya.

ORIENTASI KOTA

Erat kaitannya dengan fanatisme kristen yang berkembang pesat pada masa medieval,
gereja menjadi sangat dominan dalam kehidupan masyarakat medieval. Orientasi kota-kota
medieval diarahkan pada bangunan-bangunan ereja yang ada. Ruang terbuka yang berada di
muka gereja menjadi ruang yang sangat penting. Diberbagai kegiatan sosial masyarakat
dilaksanakan di tempat ini.
Dalam upayanya memberikan penonjolan terhadap gereja beberapa upaya dilakukan,
termasuk pembangunan gereja dalam skala gigantis dibandingkan bangunan-bangunan yang
ada di sekitarnya. Dengan keterbatasan lahan yang ada, hanya gerejalah yang seolah berhak
untuk tampil secara utuh. Oleh karena itu disediakan sebuah ruang pandang tertentu yang
memungkinkan gereja tampil dalam bentuknya yang utuh.
Pada perkembangan selanjutnya ruang pandang ini (parvis) berubah menjadi sebuah
ruang terbuka yang bersifat multifungsi. Ruang ini digunakan sebagai ruang sosialisasi oleh
masyarakat medieval. Pasar yang menjual komoditas dari timur jauh, yang dibawa oleh
pedagang keliling diselenggarakan di parvis-parvis semacam ini. Demikian pula pesta rakyat,

hukuman mati bagi pendurhaka gereja yang biasanya menjadi tontonan publik di
selenggarakan di ruang terbuka ini.

A. konstantinople

B. Sejarah kota Konstantinopple


Kota konstantinople adalah ibu kota kekaisaran romawi timur atau byzantine empire
yang menjadi ibu kota kekaisaran byzantine empire pada tahun 330 masehi.konstantinopel
adalah kota yang menjadi bereapa Negara yaitu romawi barat dan Negara-negara eropa,
Sasania dan juga kekhalifan islam (arab dan turki) konstantinopel mengalami beberapa kali
penyerangan pada jamannya yaitu ketika penaklukan kekasaran Persia dan tentara salib
namun tidak bertahan lama dan kemudian konstantinopel di taklukan oleh kesultanan turki
utsmani pada tahun 1453 M oleh sultan Muhammad alfatih dan berganti nama menjadi
islambol (tahta islam), dan kemudian berganti nama menjadi Istanbul setelah menjadi Negara
republic sekuler turki pada tahun 1928M.

C. Letak Geografi
Konstantinopel (Istanbul, Byzantium) secara geografis terletak di negara Turki.
Konstantinopel termasuk daerah pesisir pantai terbesar yang terletak cukup strategis
sebagaisebuah kota pelabuhaan untuk bersinggah dan menetap bagi kapal-kapal dari Timur
dan Barat, terhampar di daratan berbentuk segitiga seperti tanduk dan terletak di sebelah
Barat Selat Bosphorus yang memisahkan antara Benua Eropa dan Asia. Di sebelah Utara kota
ini terdapat Teluk Tanduk Emas (Golden Horn), sebuah pelabuhan alami yang sempurna.

D. Konsep kota
Konsep kota konstantinopel menggunanakan konsep benteng di mana benteng
mengelilingi kota yang sebagai pertahan kota sehingga tidak dapat di tembus oleh musuh.
konsep kota sangat di pengaruhi oleh suhu ekonomi, social dan politik di karenakan pada
abad pertengahan terjadi perang salib (arab islam vs eropa Kristen) sehingga konsep kota
menngunakan benteng guna penataannya melindungi kawasan dan penduduk kota.kelebihan
kota benteng mampu melindungi penduduk dan kawasan kota sehingga aman dari serangan

musuh dan kekurangan kota benteng adalah ketika terjadi wabah penyakit sangat cepat
menular.

E. Pola kota
Pola pada abad pertengahan pada kota abad pertengahan yaitu menggunakan pola
grid, namun pada kota konstantinople menggunakan Pola struktur organik, tidak teratur. Abad
Pertengahan kebanyakan kota tumbuh tidak terencana.

2. RENAISSANCE
Kata Renaissance berasal dari kota Perancis yang menggambarkan sebuah proses.
Sedangkan di Italia disebut

sebagai Rinascita yang artinyakelahiran kembali proses

kelahiran kembali merupalan sebuah rangkaian proses perubahan yang bersifat radikal dan
konprehensif yang teradi pada kebudayaan Eropa antara abad XV sampai XV1.
Renaissance merupakan sebuah perubahan pola pikir yang lahir dari pemikiran para
kritikus dan kaum terpelajar Italia yang muak dengan kekerasan-kekerasan masa Medieval
(Middle Age/abad pertengahan) dimana agama menempatkan manusia sebagai mahluk alam
yang lemah dan tak berdaya yang memjadi ciri peradaban Eropa pada masa itu. Masa
Renaissane merupakan periode penting dalam perkembangan budaya Eropa.

Renaissance merupakan upaya manusia untuk menafsirkan kembali keberadaannya


sebagai bagian dari alam dam menempatkan manusia sebagai mahluk yang berbudi yang
mampu menyelaraskan diri dengan alam dengan bantuan akalnya. Pola pikit ini merupakan
sebuah langka revolusioner terhadap pola pikit yang berkembang sebelumnya (Medieval)
menuju masa Modern.
Masa Renaissance merupakn langka awal dari era perkembangan kota kota yang
kemudian pada masa modern dikenal sebagai City Planing atau perancangan kota.
Berkembang di Italia, gagasan Renaissance berkembann secara simultan dikota-kota dagang
seperti Milan untuk kawasan Lombardia, Roma untuk kawasan negara kepausan, Florence
dan Siena untuk kawasan Tuscani dan Venezia untuk kawasan timur laut. Dalam skala kecil
gaagsan Renaissance jiga berkembang pesat di Ferara,Mantua, dan Urbino.
Karakteristik dan ciri Arsitektur Renaissance :

Horizontalisme
Simetrisisme, bangunan disatukan dalan sumbu-sumbu meluntang dan membujur
Konsep Renaissance tidak hanya pada satu unit bangunan, namun banyak aspek
hubungan satu dengan lain bangunan dalam satu kompleks atau bahkan dalam lingkup

suatu kota ataupun kota secara keseluruhan.


Perancangan kota konsep Renaissance adalah menyatukan elemen-elemen kota ke

dalam suatu sistem antara lain dengan membuat pusat.


1. Arsitektur Renaissance di Florence,Italia
Awal perkembangan Arsitektur Renaissance dimulai dari Florence, sebuah
kota di bagian utara tengah Italia. Oleh karna itu kota Florence sering disebut
sebagaikota proto renaissance.
Adanya lapangan terbuka dan luas merupakan kecenderungan baru yang mulai
berkembang sejak Renaissance pada zaman sebelumnya terutama zaman Romanisque
dan Gotik, bangunan-bangunan yang berhimpitan dalam jalan sempit, karna
keterbatasan lahan didalam kehidupan intramuros. Teras depan melebar selebar
bangunan (loggia) dari rumah sakit, berbentuk deretan melengkung setengah
lingkaran. Perubahan besar dalam arsitektur rumah sakit ini dibanding dengan konsep
Gotik yang cenderung vertikalisme, mecuat, runcing.
Perubahan didalam Renainssance adalah kesederhanaan adanya konsep
rasional dan modular modular. Konsep mudular dijumpai pada bentuk dan ukuran
pelengkung,

berderet, serta deretan dan pengulangan bentuk pintu dan jendela.

Kehadiran Renainssance khususnya dalam arsitektur perkotaan membawa ide baru

dan dasar rasional baru untuk perluasan kota seperti telah disebut diatas, Florence
menjadi kota proto Renainssace tidak hanya dalam seni lukis, patung, dan arsitektur
namun juga dalan tAta ruang kota.
Arsitek Brunelleschi menambah sebuah kubah yang sangat besar dan
tinggi(106 meter) pada perpotongan nafe dan transet(bagian sentral). Hingga akhir
zaman pertengahan, kota Florence dikelilingi oleh tembok benteng berbentuk
hexagonal.

Pusat kota Florence adalah


Katedral Florence
di dalam benteng pola tata bangunannya lebih spesifik seperti berbagai kota di
eropa, rumah-rumah dan bangunan berhimpitan tampak halaman depan maupun
samping, tanpa orientasi konsep Brunellechi dalam merancang kubah tinggi pada
katedral Florence dengan membuat titik sentral dan pusat orientasi seluruh kota
dengan ketinggian dan keindahaannya. Secara sikologis dan fisual kubah dan katedral
menjadi pusat orientasi kota baik bagi bangunan yang sudah ada maupun yang
dibangun kemudian.
2. Pienza, itali
Kota Pienza, sebuah kota kecil dalam wilayah Toscane bagian utara Itali, sekitar 150
km di selatan Florence, yang sejak lama menjadi pusat budaya di wilayah ini. Setelah
Florence , Pienza dalah salah satu kota penting dalam sejarah arsitektur Reanaissance.
Selain mempunyai banyak bangunan peninggalan zaman Renaissance, tata kotanya juga
bercorak Renaissance bermula dari kota Jaman Medival, yaitu kota didalam benteng. Bila
tokoh arsitektur Renaissance dominan di Florence adalah Brunelleschi, maka di Pienza,
Bernardo Rosseline (1409-1461) seperti kebanyakan arsitek pada zaman klasik, Rosselino
juga seorang seniman, dalam hal ini pematung.

Terlibat dalam proyek besar menatata, merancang dan membangun kembali kota
Pienza, ketiak dia diangkat oleh Puas Pius II Piccolomimi menjadi pemimpin proyek dan
arsitek perancang.
Proyek besar tersebut mencakup antara lain perancangan dan perombakan Palazzo
Piccolomimi, katedral, dan istana Komunal. Mulanya Pienza seperti kota-kota di jaman
pertengahan, dikelilingi benteng, berada pada puncak sebuah bukit, sebagai bagian untuk
mendukung sistem pertahanan. Pada waktu diadakan perombakan besar benteng di
robohkan, kemungkinan besar karana kondisi politik dan ekonimi wilayah sudah baik
sehingga tdiak di perlukan sistem pertahanan seperti sebelum nya.
Katedral terletak di dekat bekas dinding selatan dari benteng, sebelumnya ada gereja
santa maria. Di belakang gereja(selatan-barat) yang kemudian di robak menjadi katedral,
ada sebuah makam. Palazo Piccolomimi berada hanya berapa meter di sisi barat katedral,
sebelumnya berupa medieval dan taman. Istana para uskup di sebelah timur-utara
katedral, merombak bekas balai untuk para biarawan. Disebelah utara dibangun balai
kota.
Keempat bangunan utama di dalam kota yaitu Palazo Piccolomimi, katedral, balai
kota dan Palazo Pubblico.diikat sehingga menjadi suatu simpul pusat kota oleh
pelataran kota (town square).
Tata letak pusat kota kota Pienza terlihat terorganisasi atau terstruktur dalam herarti
atau tingkatan tingkatan. Bangunan-bangunan utama dalam kota dipandang bukan dari
besar kecilnya namun dipandang dari tata letak dan tata ruangnya. Mengikat atau
menyatukan berbagai bangunan penting dan memberi tanda (landmark) dalam suatu kota
pada dasarnya konsep arsitektur Renaissance, khususnya dalam tata letak dan tata ruang
kota.
3. Venesia (Venice), Italia
a. Sejarah Kota Venesia
Sejarah Kota Venesia bermula pada abad ke-5 dan ke-6 dimana pada abad ini pertama kalinya
Venesia dijadikan sebagai tempat para pelarian dari beberapa kota dibawah pendudukan
Roma yang menghindari serangan dari suku Germania dan sukuHan dari daratan Cina. Selain

itu, di Venesia terdapat sebuah gereja yang pertamadibangun pada tahun 421 Masehi. Gereja tersebut
merupakan bangunan pertama
yang menandakan pengesahan berdirinya kota Venesia. Karena posisinya ini, Venesia mulai
menjadi sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan antara Eropa Barat danTimur.
Kota

Venesia

merupakan

penghubung

perdagangan

antara

Eropa

Barat

dengankekaisaran Bizantin dan dunia Islam pada sekitar abad ke-11. Pada akhir abad ke13, Venesia

menjadi

kota

paling

makmur

di

seluruh

Eropa

dimana

terdapat

36.000 pelayaryang menjalankan sekitar 3.300 kapal dan mendominasi kawasan perdagangan
diMediterania. Pada saat inilah beberapa keluarga-keluarga terkaya di Venesia mulai
membangun istana-istana besar dan megah dengan desain dari beberapa artisterkenal di
zamannya. Selain itu adanya pengembangan industri di Venesia,pertumbuhan pariwisata
melalui kanal-kanal tersebut semakin mebuat Venesia semakin maju.
Namun semenjak awal abad ke-15, dimulailah masa menurunnya kejayaan Venesia.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti serangan yang gagalterhadap kekaisaran
Ottoman. Venesia sendiri terdiri dari 6 wilayah besar (sestiere ),yaitu Cannaregio, Dorsoduro,
Castello, San Marco, San Pollo, dan Santa Groce.Keenam wilayah besar inilah yang berperan
penting dalam perkembangan Kota Venesia.
Adanya

perang

berkepanjangan

yang

mencapai

sekitar

30

tahun

di

Venesiamenyebabkan Venesia kehabisan uang untuk membiayai perang. Pada saat yang
hampir bersamaan, Christopher Columbus juga menemukan Dunia Baru.
Saat itulahPortugal berhasil membuka jalur perdagangan baru menuju India yang
diikuti olehPerancis, Inggris dan Belanda. Seperti jalur puncak yang kalah populer dengan tollangsung
Bandung-Jakarta, terhempas pulalah posisi Venesia sebagai pusatperdagangan dunia kala itu. Para
pedagang dan penjelajah laut saat itu memilih jalurlaut melewati India yang lebih efisien dan
menguntungkan.
Salah satu faktor yangsemakin membuat posisi Venesia semakin terpuruk adalah
adanya wabah penyakit yang disebut sebagaiBlack Death pada tahun 1575
-1577. Sekitar 50.000 orangmeninggal saat itu. Belum pulih betul dari kondisi ini, pada tahun
1630 terjadi lagisebuah wabah yang menghapus nyawa sekitar 150.000 penduduk Venesia.
Tetapisetelah itu, Venesia bangkit menjadi salah satu kota paling elegan di seluruh
Eropa,dengan kekuatan kesenian, arsitektur dan literatur
Sejarah yang membuat Venesia akhirnya menjadi bagian dari Itali jugamerupakan sebuah
perjalanan panjang. Pada tahun 1797 Republik Venesia dikuasaioleh Napoleon Bonaparte dan

berpindah menjadi bagian dari Austria ketika diadakanperjanjian antara Napoleon dengan
Austria.
Barulah, setelah melewati berbagai proses perpindahan tangan, pada tahun 1866,
Venesia menjadi bagian dari kerajaanItalia. Ketika perang dunia kedua berlangsung, kota
Venesia aman dari serangan manapun. Dan kekayaan Venesia dari masa lalu pun akhirnya
sampai ke masa ketikakini bisa kita nikmati setelah melewati sejarah panjangnya selama
beratus-ratus tahun.
b. Konsep Gaya Sumbu kota Venezia
Zaman Renaissance, konsep kota yang paling menonjol adalah konsep gaya sumbu.
Desain ini diciptakan oleh seorang bernama Paul Klee. Konsepgaya sumbu ini memfokuskan
bangunan pada suatu ikon tertentu. Karena pada zaman ini bangunan gereja merupakan suatu
bangunan ikonik bersejarah,maka titik yang ikonik adalah bangunan gereja atau katedral. Salah satu
contoh lokasi diterpakannya konsep ini adalah pada Piazza San Marco yang merupakan ruang
publik utama di Kota Venesia. Bangunan ikonik pada Piazza ini adalahGereja San Marco
Basillica

Venesia

merupakan

salah satu

kota

yang

direncanakan

pembangunannya.Pertumbuhan kota Venesia dapat dilihat dari bangunan-bangunan


bertingkat yang pembangunannya kearah vertical. Salah satu bangunan di Venesia yang memiliki
lantai banyak yaitu Campi, gereja dan Istana Doge yang terdapat pada Piazza San Marco
yang merupakan lapangan umum utama dan alun-alun Venesia.

Bentuk kota Venesia termasuk dalam bentuk kota yang di kelompokkan dalam kategori
bentuk organis, kota yang direncanakan. Pola yang terdapat pada kota Venesia berupa grid atau pola
terpusat berbentuk lingkaran ataupolygon dengan jalan-jalan radial yang memusat, atau disebut juga
sebagaipola kombinasi.Piazza San Marco merupakan pusat kehidupan bagi Venesia. Pizza
SanMarco berbentuk persegi yang didalamnya terdapat Campi. Campi ini adalah bagian dari
Piazza San Marco satu-satunya ruang publik yang menjadi pusatdari beberapa kegiatan
keagamaan dan politik serta pusat kehidupan sosial Venesia. Campanile merupakan menara
lonceng St.Marks Square yang merupakan salah satu ciri kota yang paling dikenal, yang telah
mendominasi Piazza San Marco.
Pusat kegiatan merupakan bagian dari konsep struktur kota. Piazza SanMarco
merupakan pusat kegiatan kota Venesia. Selain Campanile yang mendominasi Piazza San
Marco juga terdapat Istana Doge dan Gereja Emas.Istana Doge memiliki struktur gothic indah,
menghadap ke laguna Venesiayang selesai dibangun pada awal abad ke-15. Pada tahun 1071 oleh
Domenico Contarini Doge, gereja San Geminiano ini dibangun dalam gaya VenesiaBizantium, campuran gaya barat dan timur . Dijuluki Gereja Emas karena kemewahannya.

3. AMERIKA
A. Washingthon DC, Amerika Serikat
Dikembangkan sebagai kota yang sama sekali baru atau tidak memeiliki
bagian kota lama. Memeiliki pola grid dengan diagonal yang mengingatkan pada
bentuk layang-layang sehingga lazim disebut dengan kiteplen bentukan komisi MC
Millan atau dikenal juga dengan milan plan. Pada perkembangan washington sempat
mengalami kesulitan pengembangan bangunan sudut-sudut. Setelah itu ada upayaupaya perbaikan bangunan sudut.
Mereka memiliki keunikan dalam penamaan jalan. Hanya avenue sebagai
jalan utama yang memiliki nama-nama pahlawan sedangkan road dan street hanya
menggunakan nomor untuk penamaannya. Hal ini diterapkan dengan maksud untuk
memudahkan kantor pos untuk mencari tempat. Penempatan bangunan-bangunan
penting tidak terlalu idealis. Kota harus hidup, sehingga disadari kota haruslah
mengalami pembaharuan.
Washington, D.C., secara formal bernama Distrik Columbia dan umumnya
disebut Washington, "the District", atau D.C. saja, adalah ibu kota Amerika Serikat.

Pada tanggal 16 Juli 1790, Kongres Amerika Serikat menyetujui pembentukan distrik
khusus untuk digunakan sebagai ibu kota nasional permanen sebagaimana yang
diizinkan olehKonstitusi Amerika Serikat. Distrik ini bukan bagian dari negara bagian
AS manapun dan secara langsung diawasi olehpemerintah federal.
Suku penutur bahasa Algonquian yang dikenal sebagai Nacotchtank menghuni
daerah di sekitar Sungai Anacostiaketika bangsa Eropa pertama tiba pada abad ke17. Kemudian, semua bangsa Amerika Asli dipindahkan dari daerah tersebut pada
awal abad ke-18.
Dalam "Federalist No. 43" yang diterbitkan tanggal 23 Februari 1788, James
Madison menyatakan bahwa pemerintah federal yang baru memerlukan kewenangan
atas ibu kota negara demi pengelolaan dan keamanannya. Lima tahun sebelumnya,
sekelompok prajurit yang tidak dibayar mengepung Kongres di Philadelphia.
Pemerintah Pennsylvania menolak membubarkan pengunjuk rasa dengan paksa, yang
menekankan perlunya Kongres untuk tidak bergantung kepada suatu negara bagian
demi keamanannya.
Artikel Satu, Bagian Delapan Konstitusi Amerika Serikat mengizinkan pendirian
suatu "Distrik (tidak melebihi sepuluh mil persegi) jika perlu, melalui pemisahan dari
suatu negara bagian, dan persetujuan dari Kongres, menjadi pusat pemerintahan Amerika
Serikat."[7] Konstitusi tidak menyebutkan lokasi ibu kota tersebut. Dalam peristiwa yang
kelak dikenal sebagai Kompromis 1790, Madison, Alexander Hamilton, dan Thomas
Jefferson setuju bahwa pemerintah federal akan menanggung utang perang negara bagian
dengan syarat ibu kota negara yang baru didirikan di Amerika Serikat Selatan.

U.S. Capitol setelah pembakaran Washington selama Perang 1812


Pada 16 Juli 1790, Kongres mengesahkan Undang-Undang Permukimanyang
menyetujui pembentukan ibu kota negara di Sungai Potomac, wilayah tepatnya akan
dipilih oleh Presiden George Washington. Bentuk awal distrik federal ini adalah
persegi berukuran 10 mile (16 km) di masing-masing sisi, dengan total 100 square

mile (260 km2), dibentuk dari tanah yang disumbangkan oleh negara bagian Maryland
dan Virginia.
Dua permukiman yang sudah berdiri turut dimasukkan dalam teritori ibu kota, yaitu
pelabuhan Georgetown yang

didirikan

tahun

1751,[8] dan

kota Alexandria,

Virginia yang didirikan tahun 1749. Selama periode 179192, Andrew Ellicott dan
beberapa asisten, termasuk Benjamin Banneker, menyurvei perbatasan distrik federal
dan menempatkan batu batasansetiap milnya. Banyak di antara batu tersebut masih
berdiri sampai sekarang.[10]
Sebuah "kota federal" baru dibangun di tepi utara Potomac, di sebelah timur
permukiman Georgetown. Pada tanggal 9 September 1791, kota federal ini diberi
nama untuk menghormati Presiden Washington dan distrik itu sendiri diberi
nama Columbia, yang merupakan nama puitis Amerika Serikat pada waktu
itu. Kongres mengadakan sidang pertamanya di Washington tanggal 17 November
1800.
Sesaat setelah tiba di ibu kota yang baru, Kongres mengesahkan Undang-Undang
Organik 1801, yang secara resmi membentuk Distrik Columbia dan menempatkan
seluruh teritorinya di bawah kendali eksklusif pemerintah federal. Selain itu, wilayah
lepas di Distrik ini diatur menjadi dua county, yaitu County of Washington di sebelah
timur Potomac dan County of Alexandria di sebelah baratnya. Setelah pengesahan
Undang-Undang ini, penduduk di Distrik ini tidak lagi dianggap sebagai penduduk
Maryland ataupun Virginia, dan mengakhiri perwakilannya di Kongres.

Ford's Theatre pada abad ke-19, tempatpembunuhan Presiden Lincoln tahun 1865
Pada tanggal 2425 Agustus 1814, dalam serangan yang dikenal
sebagai Pembakaran Washington, pasukan Britania menyerang ibu kota pada Perang
1812,

setelah pengepungan

Toronto). Capitol,Departemen

dan
Keuangan,

pembakaran York (saat


dan Gedung

Putih dibakar

ini
dan

dimusnahkan selama serangan terjadi. Sebagian besar gedung pemerintahan dengan

cepat diperbaiki, tetapi Capitol yang pada waktu itu sedang dibangun baru rampung
dalam bentuknya saat ini hingga tahun 1868.
Tahun 1830-an, teritori selatan Distrik bernama Alexandria mengalami
kelesuan ekonomi karena diabaikan oleh Kongres. Alexandria adalah pasar utama
dalamperdagangan budak Amerika Serikat dan penduduk khawatir paraabolisionis di
Kongres akan mengakhiri perbudakan di Distrik, dan kembali melesukan ekonomi
setempat. Akibatnya, penduduk Alexandria membuat petisi agar Virginia mengambil
kembali tanah yang disumbangkan kepada Distrik; suatu proses yang dikenal
sebgai retrosesi.
Undang-undang negara bagian memberi suara pada Februari 1846 untuk
menyetujui pengembalian Alexandria dan pada 9 Juli 1846, Kongres setuju untuk
mengembalikan semua teritori yang diberikan oleh Virginia. Akibatnya, wilayah
Distrik saat ini hanya terdiri dari tanah yang disumbangkan oleh Maryland. Melihat
kekhawatiran

warga

Alexandria

yang

mendukung

perbudakan, Kompromis

1850 melarang perdagangan budak di Distrik ini, meski bukan perbudakan itu sendiri.
4. Pecahnya Perang Saudara Amerika Serikat tahun 1861 mendorong pertumbuhan pesat
penduduk Distrik karena perluasan pemerintahan federal dan kedatangan budak bebas
secara besar-besaran. Presiden Abraham Lincoln menandatangani Undang-Undang
Emansipasi Kompensasi tahun 1862 yang mengakhiri perbudakan di Distrik
Columbia

dan

membebaskan

sekitar

3.100

budak,

sembilan

bulan

sebelum Proklamasi Emansipasi. Tahun 1868, Kongres memberikan penduduk pria


Afrika Amerika di Distrik ini hak untuk memberi suara pada pemilihan munisipal.
Pada tahun 1870, populasi Distrik tumbuh 75% dari sensus sebelumnya menjadi
sekitar 132.000 jiwa. Meski pertumbuhan kota yang pesat, Washington masih
memiliki jalan tanah dan sedikit sanitasi dasar. Situasi ini begitu buruk sampai-sampai
sejumlah anggota Kongres menyarankan pemindahan ibu kota jauh ke barat, tetapi
Presiden Ulysses S. Grant menolak proposal itu.

Kerumunan

mengelilingi Reflecting

Poolpada

peristiwa March

on

Washington 1963
Sebagai tanggapan atas kondisi buruk di ibu kota, Kongres mengesahkan UndangUndang Organik 1871 yang menarik karakter individu kota Washington dan
Georgetown, dan membentuk pemerintahan baru untuk Distrik Columbia. Undangundang ini menetapkan seorang gubernur terpilih, majelis yang dipilih penduduk
setempat, dan dewan pekerjaan umum yang bertugas memodernisasi kota. Melalui
pembentukan pemerintahan terkonsolidasi untuk keseluruhan Distrik, UndangUndang Organik secara efektif membentuk Washington, D.C. saat ini sebagai
munisipalitas tunggal.
President Grant menunjuk seorang anggota dewan pekerjaan umum
berpengaruh, Alexander Robey Shepherd, untuk menjabat sebagai gubernur pada
tahun 1873. Shepherd memerintahkan pembukaan proyek munisipal besar-besaran
yang kelak berhasil memodernisasikan Washington. Demi mewujudkannya, gubernur
menghabiskan tiga kali dana yang dianggarkan untuk perbaikan ibu kota, sehingga
membangkrutkan kota ini.[27] Pada tahun 1874, Kongres menghapus pemerintahan
daerah Distrik dan menetapkan perintah langsung hingga hampir satu abad
selanjutnya. Proyek-proyek tambahan untuk merenovasi kota tidak kunjung
dilaksanakan sampai dirancangnya McMillan Plan tahun 1901.
Jumlah penduduk Distrik tetap stabil hingga Depresi Besar tahun 1930-an
ketika

undang-undang Persetujuan

Baru oleh

Presiden Franklin

D.

Roosevelt memperluas birokrasi di Washington. Perang Dunia II turut meningkatkan


aktivitas pemerintah dan menambah jumlah karyawan federal di ibu kota; pada 1950,
jumlah penduduk Distrik mencapai puncaknya sebanyak 802.178 jiwa. Amendemen
ke-23 Konstitusi Amerika Serikat diratifikasi tahun 1961 yang memberikan Distrik ini
tiga suara dalam Electoral College untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,
namun tetap tidak ada perwakilan suara di Kongres.
Setelah pembunuhan pemimpin hak sipil Dr. Martin Luther King, Jr. pada
tanggal

April

1968, kerusuhan pecah

di

Distrik,

terutama

di

koridor U Street, 14th Street, 7th Street, dan H Street, pusat wilayah permukiman dan
komersial warga berkulit hitam. Kerusuhan pecah selama tiga hari sampai
13.000 tentara federal dan garda nasional berusaha meredam kerusuhan ini. Banyak
toko dan bangunan yang dibakar; pembangunan kembali tidak kunjung selesai sampai
akhir 1990-an.
Pada tahun 1973, Kongres mengesahkan Undang-Undang Pemerintah Daerah
Distrik Columbia yang menetapkan seorang wali kota dan dewan kota terpilih untuk
Distrik ini. Tahun 1975, Walter Washington menjadi wali kota terpilih pertama
sekaligus wali kota berkulit hitam pertama di Distrik ini.
Pada 11 September 2001, sekelompok teroris membajak American Airlines
Penerbangan 77 dan sengaja menabrakkan pesawat tersebut ke Pentagon di Arlington,
Virginia. United Airlines Penerbangan 93, diduga diarahkan ke Washington, D.C.,
jatuh di Pennsylvania ketika para penumpangnya mencoba mengambil alih pesawat
dari pihak pembajak.
B. New York
New York adalah sebuah negara bagian Amerika Serikat yang terletak di
wilayah (region) antara Atlantik Tengah, dan Timur Laut dari Amerika Serikat.
Dengan 62 kelurahan (counties) menjadikan New York negara bagian yang
berpenduduk nomor tiga terbesar di Amerika Serikat. New York berbatasan degan
negara bagian Vermont, Massachusetts, Connecticut, New Jersey, dan Pennsylvania,
dan berbagi perbatasan air dengan with Rhode Islandseperti juga dengan perbatasan
internasional dengan provinsi-provinsi Kanada, yaitu Quebec dan Ontario. New York
memiliki lima kota besar, yaitu : New York City (kota terbesar di Amerika
Serikat), Buffalo, Rochester, Yonkers, dan Syracuse.

New

York

City

dikenal

dengan

sejarahnya

sebagai pintu

gerbang para imigran untuk masuk ke Amerika Serikat, dan statusnya sebagai
pusat keuangan, budaya, transportasi, dan manufaktur.
New York pada awal abad ke-17 didiami oleh Penduduk Asli Amerika, yaitu sukusuku Indian

Algonquian, Iroquois, dan

Lenape

yang di saat bersamaan

bangsa Belanda dan Perancis mulai memasuki wilayah ini. Pengakuan pertama dibuat
oleh Henry Hudson pada tahun 1609, wilayah ini menjadi milik Belanda yang
bergerak maju mendiami Fort Orange, dekat lokasi yang sekarang adalah ibukota
New York, Albany, New York pada tahun 1614dan pada tahun 1624 dijajah oleh
Belanda, baik di Albany, dan Manhattan; belakangan jatuh ke Inggris sewaktu direbut
pada tahun 1664. Sekitar sepertiga pertempuran Perang Revolusi terjadi di New York.
New York menjadi negara bagian independen pada tanggal 9 Juli 1776 dan
membuat Undang-Undang New York pada tahun 1777. Negara bagian New York
disahkan dalam Undang-Undang Amerika Serikat pada tahun 1788, dan menjadi
negara bagian ke-11.
Wilayah ini dihuni oleh penduduk asli Amerika Lenape ketika ditemukan
bangsa Eropa tahun 1524 olehGiovanni da Verrazzano, seorang penjelajah Italia yang
bekerja untuk kerajaan Perancis, yang menamainya "Nouvelle Angoulme"
(Angoulme

Baru). Permukiman

Eropa

dimulai

dengan

pendirian

permukimanperdagangan bulu Belanda yang kemudian dinamai "Nieuw Amsterdam"


(Amsterdam Baru), di ujung selatan Manhattan pada tahun 1614. Direktur Jenderal
kolonial Belanda Peter Minuit membeli pulau Manhattan dari suku Lenape tahun
1626 senilai 60 guilder (sekitar $1000 pada 2006); sebuah legenda yang diragukan
mengatakan Manhattan dibeli senilai $24 dalam bentuk manik-manik kaca.[21][22]
Tahun 1664, kota ini menyerah kepada Inggris dan berganti nama menjadi "New
York" yang berasal dari Adipati Inggris untuk York dan Albany.[23] Pada akhir Perang
Inggris-Belanda Kedua, Belanda memperoleh kekuasaan atas Run (aset yang lebih
berharga lagi) sebagai ganti terhadap kekuasaan Inggris di New Amsterdam (New
York) di Amerika Utara. Sejumlah perang antarsuku di antara penduduk asli Amerika
dan epidemi yang dibawa bangsa Eropa mengakibatkan penurunan jumlah penduduk
suku Lenape antara tahun 1660 dan 1670. Tahun 1700, populasi Lenape turun hingga
200 jiwa. Tahun 1702, kota ini kehilangan 10% penduduknya karena demam

kuning. New York mengalami tidak kurang dari tujuh epidemi demam kuning sejak
1702 hingga 1800.[27]

Amsterdam Baru pada 1664. Di bawah kekuasaan Britania, namanya diubah


menjadi New York
New York City tumbuh sebagai pelabuhan dagang di bawah kekuasaan
Britania. Kota ini menjadi tempat pengadilan John Peter Zenger yang berpengaruh
pada 1735, yang membantu menetapkan kebebasan pers di Amerika Utara. Tahun
1754, Universitas Columbia didirikan di bawah piagam oleh George II dari Britania
Raya dengan

nama

King's

College

di

Lower

Manhattan. Stamp

Act

Congress diadakan di New York pada Oktober 1765 ketika Sons of Liberty berkumpul
di kota ini, bertempur selama sepuluh tahun berikutnya dengan serdadu Britania yang
ditempatkan di sana. Selama Revolusi Amerika, pertempuran terbesar dalam perang
ini, yaitu Pertempuran Long Island terjadi pada Agustus 1776, semuanya dilakukan di
daerah yang menjadi borough Brooklyn hari ini. Setelah pertempuran yang
mengalahkan pihak Amerika, dan pertempuran kecil menyusul setelah itu, kota ini
menjadi basis operasi militer dan politik Britania di Amerika Utara. Kota ini adalah
surga bagi pengungsi Loyalis, hingga perang berakhir tahun 1783. Satu-satunya usaha
penyelesaian perang secara damai dilakukan di Conference House di Staten Island
antara delegasi Amerika termasuk Benjamin Franklin, dan jenderal Britania Lord
Howe tanggal

11

September

1776.

Sesaat

setelah

pendudukan

Britania

dimulai, Kebakaran Besar New York terjadi, sebuah lautan api yang menghanguskan
sekitar seperempat bangunan di kota ini termasuk Trinity Church.
Pembentukan Kongres Konfederasi menjadikan New York City sebagai ibu
kota negara sesaat setelah perang: Konstitusi Amerika Serikat diratifikasi dan pada
1789Presiden Amerika

Serikat pertama, George Washington,

dilantik; Kongres

Amerika Serikat dan Mahkamah Agung Amerika Serikat dibentuk untuk pertama
kalinya pada 1789, dan Undang-Undang Hak Asasi Amerika Serikat disusun,

semuanya dilaksanakan di Federal Hall di Wall Street. Tahun 1790, New York City
mengalahkanPhiladelphia sebagai kota terbesar di Amerika Serikat.
Pada abad ke-19, kota ini mengalami transformasi akibat imigrasi dan
pembangunan. Sebuah proposal pembangunan yang visioner, yaitu Commissioners'
Plan of 1811, memperluas tata jalanan kota untuk mencakup seluruh Manhattan, dan
pembukaan Kanal Erie tahun 1819 menghubungkan pelabuhan Atlantik dengan pasar
pertanian yang luas di pedalaman Amerika Utara. [32] Politik setempat jatuh di bawah
dominasi Tammany Hall, seorang mesin politik yang didukung para imigran Irlandia.
[33]

Sejumlah figur sastra ternama di Amerika Serikat menetap di New York sepanjang

1830-an dan 1840-an, termasuk William Cullen Bryant, Washington Irving, Herman
Melville Rufus Wilmot Griswold, John Keese, Nathaniel Parker Willis, dan Edgar
Allan Poe. Anggota aristokrasi pedagang lama yang berpikiran umum melobi
pemerintah untuk mendirikan Central Park yang menjadi taman lanskap pertama di
sebuah kota di Amerika Serikat pada 1857. Sejumlah penduduk kulit hitam yang
bebas juga menetap di Manhattan dan Brooklyn. Perbudakan muncul di New York
sepanjang 1827, tetapi pada 1840-an New York menjadi pusat aktivisme penghapusan
perbedaan antarras di Amerika Serikat Utara. Populasi kulit hitam New York
mencapai lebih dari 16.000 jiwa pada 1840. Kelaparan Besar Irlandiamengakibatkan
pengungsian besar-besaran imigran Irlandia, dan pada 1860, satu dari empat warga
New York - lebih dari 200.000 jiwa - lahir di Irlandia.
kekecewaan atas wajib militer selama Perang Sipil Amerika Serikat (1861-1865)
mengakibatkan Kerusuhan Draf 1863, salah satu insiden kerusuhan masyarakat
terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Tahun 1898, City of New York modern dibentuk dengan konsolidasi Brooklyn
(hingga saat itu menjadi kota terpisah), County of New York (yang kemudian
mencakup sebagian Bronx), County of Richmond, dan bagian barat County of
Queens. Pembukaan New York City Subway tahun 1904 membantu persatuan kota
baru ini. Melalui pertengahan pertama abad ke-20, kota ini menjadi pusat dunia untuk
industri, perdagangan, dan komunikasi. Tetapi, pembangunan ini juga memakan
korban. Tahun 1904, kapal uapGeneral Slocum terbakar di Sungai East, menewaskan
1.021 penumpang di dalamnya.

Tahun 1911, kebakaran Triangle Shirtwaist Factory yang merupakan bencana


industri terburuk di kota ini, menewaskan 146 pekerja garmen dan mendorong
terbentuknya International Ladies' Garment Workers' Union dan perbaikan standar
keselamatan pabrik.
Populasi non-kulit putih sebanyak 36.620 jiwa pada 1890. Tahun 1920-an,
New

York

City

adalah

kota

tujuan

utama

untuk

wargaAfrika

Amerika selama Migrasi Besar dari Amerika Serikat Selatan. Tahun 1916, New York
City menjadi tempat diaspora perkotaan Afrika terbesar di Amerika Utara. Renaisans
Harlem tumbuh subur selama masa Pelarangan, bersamaan dengan ledakan ekonomi
yang lebih besar yang mendorong pertumbuhan kaki langit kota dengan
pembangunan pencakar langit yang saling bersaing.
New York City menjadi wilayah urbanisasi terpadat di dunia pada awal 1920-an,
mengalahkan London, dan wilayah metropolitannya melewati angka 10 juta jiwa pada
awal 1930-an dan menjadi megakota pertama dalam sejarah manusia. Tahun-tahun
sulit

ketika Depresi

LaGuardia sebagai

Besar mendorong

walikota

dan

terpilihnya

kejatuhanTammany

tokoh

reformasi Fiorello

Hall setelah

80

tahun

mendominasi politik New York.

KESIMPULAN

Kota-kota yang di jelaskan di atas merupakan kota yang telah


banyak berkembang dengan ciri-ciri, pola serta konsep kota yang
berbeda-beda antara renaissance, amerika, serta middle ages.
Perkembangan kota sangat di pengaruhi oleh keadaan penduduk
serta perkembangan zaman yang di ikuti kemajuan di dunia industi serta
teknologi yang semakin maju.
Perencanaan kota haruslah di lakukan di awal kota terbentuk agar
nantinya setelah perkembangan dari aspek-aspek seperti penduduk,

industri dan teknologi

perencanaan tersebut

dapat di terapkan pada

suatu rancangan kota yang ideal.

SUMBER BACAAN :
Sumalyo, Yulianto. 2003. Arsitektur Klasik Eropa, Jogjakarta : Gadja Mada University
Setiawan, Altim. 2005. Tipologi dan Morfologi Kota, Palu: Jurusan Teknik Arsitektur,
Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai