Anda di halaman 1dari 13

BERBAGAI HAL YANG PERLU DIKETAHUI DAN

DIPAHAMI
DALAM MAKRO EKONOMI
(Dosen : Prof.Dr.H.Amiruddin Tawe, M.Si)

Dibuat Oleh :
Andi Arifuddin Iskandar
NIM. 161061901001
Nurjanna
NIM. 161061901010

PROGRAM STUDI S3-PENDIDIKAN EKONOMI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengapa
sebagian Negara
mengalami pertumbuhan dan
pendapatan yang cepat di abad yang lalu?.sedangkan sebagian yang
lain tetap tenggelam dalam kemiskinan, mengapa sebagian Negara
didera tingkat inflasi yang tinggi sedangkan sebagian lain berhasil
mempertahankan harga yang stabil ?, mengapa semua Negara
mengalami
resesi
dan
depresi,
periode-periode
merosotnya
pendapatan dan melonjaknya tingkat pengangguran dan bagaimana
kebijakan pemerintah bisa mengurangi frekuensi dan beratnya periode
ini ?. Makro Ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara
menyeluruh, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan
banyak pertanyaan terkait.
Salah satu sumber informasi tentang apa yang terjadi dalam
perekonomian adalah pengamatan sepintas lalu. Ketika anda belanja,
anda melihat secepat apa harga meningkat, ketika anda mencari
pekerjaan, anda mencari tahu apakah perusahaan membuka lowongan.
Karena kita semua adalah bagian perekonomian, maka kita merasakan
kondisi-kondisi ekonomi pada saat kita menjalani kehidupan.
Saat ini, data ekonomi merupakan sumber informasi yang sistematik
dan obyektif, serta hampir tiap hari surat kabar menulis statistik yang
baru, yang umumnya dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah secara
regular mensurvei rumah tangga dan perusahaan untuk mempelajari
aktivitas ekonomi mereka. Berapa banyak penghasilan mereka, apa
yang mereka beli, berapa harga yang mereka bayar, apakah mereka
memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Dari survey ini ,
dihitung berbagai statistik yang meringkas kondisi perekonomian.
Statistik ini digunakan oleh para ahli ekonomi untuk mempelajari
perekonomian dan oleh para pengambil keputusan untuk mengawasi
pembangunan ekonomi dan merumuskan kebijakan-kebijakan tepat.
Makalah ini memfokuskan pada tiga statistik ekonomi yang sering
digunakan para ahli ekonomi dan pengambil keputusan yaitu Produk
Domestik Bruto, Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Pengangguran.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Ekonomi Makro (Macro Economy) dan Pemahamannya?
2. Bagaimana Ekonom Berfikir secara Makro?
3. Bagaimana Mengukur Nilai Produk Domestik Nasional ?

4. Bagaimana Mengukur Nilai Indeks Harga Konsumen ?


5. Bagaimana Mengukur Nilai Tingkat Pengangguran ?

C.

Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan Bagaimana Ekonomi Makro (Macro Economy) dan
Pemahamannya
2. Menjelaskan Bagaimana Bagaimana Ekonom Berfikir secara Makro
3. Menjelaskan Bagaimana Mengukur Nilai Produk Domestik Nasional
4. Menjelaskan Bagaimana Mengukur Nilai Indeks Harga Konsumen
5. Menjelaskan Bagaimana Mengukur Nilai Tingkat Pengangguran

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Makro (Macro Economy) dan Pemahamannya.
Ekonomi makro adalah Ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara
luas, termasuk didalamnya masalah inflasi, pengangguran, investasi,
pendapatan nasional, dan pertumbuhan ekonomi (Mankiw, Gregory:2006).
Berbeda dengan Mikro Ekonomi yang mempelajari bagaimana rumah tangga
atau perusahaan membuat keputusan dan berinteraksi dengan pasar.
Ekonomi makro juga adalah merupakan bagian ekonomi yang mempelajari
masalah ekonomi secara keseluruhan (Agregatif).Alat utama dari Makro Ekonomi
adalah pendapatan nasional dan analisanya. Analisa pendapatan nasional adalah
sangat berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya pendapatan
nasional. Disamping itu juga berguna untuk menentukan hubungan-hubungan
sistimatis sehingga menjelaskan perubahan-perubahan yang dialami oleh
variabel-variabel total sepanjang masa.
Ekonomi makro secara jelasnya mempelajari tindakan-tidakan ekonomis
tingkat masyarakat atau negara, hingga masalah keseluruhan menyangkut
pengangguran, kesempatan kerja, pengeluaran negara, pendapatan nasional
dan sebagainya. Variabel keseluruhan (Agregatif) yang meliputi : Pendapatan
nasional, Kesempatan kerja, Pengeluran konsumsi rumah tangga, Tabungan,
Tingkat bunga, Jumlah uang beredar, Neraca pembayaran, Stok kapital nasional,
Hutang pemerintah dan lainnya.Hubungan antara variabel-variabel tersebut
adalah sebagai hubungan kausal dan juaga sebagai hubungan antara jumlah
uang yang beredar dengan laju inflasi, hubungan antara meningkatnya
pengeluaran komsumsi pemerintah dengan menurunnya tingkat pengannguran
dan sebagainya, maupun yang berifat fungsional dan saling mempengaruhi,
misalnya hubungan antara Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi dan
Investasi.Hubungan fungsional ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Y = C + I, dimana
Y : Pendapatan
C : Pengeluaran konsumsi
I : Investasi
b. Y = C + S
Y : Pendapatan
C : Pengeluaran Konsumsi
S : Saving
Oleh karena itu dengan mempelajari ekonomi makro, diharapkan kita mampu
menyelesaian masalah-masalah perekonomian negara. Adapun dalam ekonomi
makro dijelaskan tentang hal-hal berikut :
1. Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam
perekonomian.
2. Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan
pretasi kegiatan ekonomi pada tingkat yang dikehendaki.
Kajian Ilmu Ekonomi Makro

1. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang secara umum dan bersifat terusmenerus.Inflasi adalah menjadi fokus utama analisis ekonomi makro
karena gejala inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang tumbuh adalah ekonomi yang berada pada titik
keseimbangan antara Permintaan Agregat (adalah jumlah permintaan total
terhadapa barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode
tertentu) dan Penawaran Agregat (adalah jumlah produksi total barang
dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu), makin baik
dibanging periode sebelumnya.
3. Pengangguran
Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang
mencari kerja), tetapi tidak mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang
dinginkan.
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Kerjasama dlam ekonomi internasional, terutama perdagangan antar
negara dilakukan karena suatu negara tidak dapat berdiri sendiri dalam
upaya mensejahterakan rakyatnya.
5. Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi merupakan yang hal yang sangat diperhatikan dalam
Ekonomi Makro, karena dampak-dampak yang dapat ditimbulkannya,
seperti resesi ekonomi yang berkepanjangan dan akan menjerumuskan
perekonomian ke dalam keadaan terpurukan atau depresi.
6. KebijakanPemerintah
Peran dan kebijakan pemerintah dalam Ekonomi Makro dapat berupa
Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter.Kebijakan Moneter ialah kebijakan
yang mengarahkan ekonomi makro ke kondisi yang lebih baik dengan cara
mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat.Adapun Kebijakan
Fiskal adalah kegiatan yang mengarahkan ekonomi makro ke kondisi lebih
baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
B. Bagaimana Ekonom Berfikir secara Makro
Meskipun para ekonom sering mempelajari isu-isu bermuatan
politis, namun mereka berusaha mengarahkan isu-isu ini dengan
obyektivitas seorang ilmuwan. Seperti ilmu pengetahuan lainnya, ekonomi
memiliki perangkat sarananya sendiriterminologi, data, dan cara berfikir
yang bisa kelihatan asing dan aneh bagi orang awam. Cara terbaik
u006Etuk membiasakan diri dengan sarana ini adalah belajar
menggunakannya.
Teori Sebagai Pembangun Model
Ekonom juga menggunakan model untuk memahami dunia, tetapi model
seorang ekonom akan terbuat dari simbol dan persamaan matematis. Para
ekonom membangun mainan ekonomi mereka untuk membantu
menjelaskan variabel-variabel ekonomi, seperti GDP, inflasi dan tingkat
pengangguran. Model-model ekonomi menggambarkan, sering dalam

bentuk persamaan matematis, hubungan antarvariabel. Model-model ini


begitu bermanfaat karena membantu kita untuk menghilangkan hal-hal
yang tidak relevan dan memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan
yang penting secara lebih jelas.Model-model memiliki dua jenis variabel
yaitu, variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen
(endogenous variables) adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan
sebuah model. Variabel eksogen (eksogenous variables) adalah variabelvariabel yang nilainya ditentukan diluar model. Tujuan dari sebuah model
adalah menunjukkan bagaimana variabel eksogen mempengaruhi variabel
endogen.

Ragam Model
Para ekonom makro mempelajari banyak sisi dari perekonomian. Sebagai
contoh, mereka mengkaji peran tabungan nasional dalam pertumbuhan
ekonomi, dampak serikat pekerja terhadap pengangguran, pengaruh
inflasi terhadap tingkat suku bunga, dan pengaruh kebijakan perdagangan
terhadap neraca perdagangan serta kurs. Makroekonomi serumit
perekonomian itu sendiri.Meskipun para ekonom menggunakan model
untuk memecahkan seluruh persoalan ini, namun tidak ada model tunggal
yang bisa menjawab semua pertanyaan. Seperti tukang kayu yang
menggunakan beragam alat untuk pekerjaan yang berbeda, para ekonom
menggunakan model-model yang berbeda untuk menjelaskan ekonomi
yang berbeda. Karena itu, harus diingat bahwa TIDAK ADA SATU PUN
MODEL TUNGGAL YANG BENAR YANG BERGUNA UNTUK SELURUH
TUJUAN. Namun, ada begitu banyak model, yang masing-masing berguna
untuk menjelaskan sisi perekonomian yang berbeda.

Harga: Fleksibel versus Kaku


Sekelompok asumsi akan memainkan peran pentingyaitu yang terkait
dengan kecepatan penyesuaian upah dan harga. Para ekonom biasanya
mengasumsikan bahwa harga barang dan jasa bergerak dengan cepat
untuk menyeimbangkan jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang
diminta. Dengan kata lain, mereka mengasumsikan bahwa pasar bergerak
ke arah keseimbangan penawaran dan permintaan. Asumsi ini disebut
market clearing. Model-model market clearing tidak menggambarkan
perekonomian pada setiap waktu tertentu, tetapi menggambarkan
bagaimana perekonomian secara lambat bergerak menuju keseimbangan.
Karena itu, banyak ekonom makro percaya bahwa fleksibilitas harga
adalah asumsi yang baik untuk mempelajari isu-isu jangka panjang,
seperti pertumbuhan GDP riel yang kita amati dari dekade ke
dekade.Untuk mempelajari isu-isu jangka pendek, seperti fluktuasi tahun
ke tahun dalam GDP riel dan pengangguran, asumsi fleksibilitas harga
kurang mengena. Selama periode jangka pendek, banyak harga bersifat
tetap pada tingkat-tingkat yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu,
sebagian besar ekonom makro percaya bahwa kekuan harga merupakan
asumsi yang lebih baik untuk mempelajari perilaku perekonomian dalam
jangka pendek.

Ada tiga hal yang dianalisis dalam ekonomi makro :


1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara.
2. Masalah-masalah yang dihadapi setiap perekonomian.
3. Peranan pemerintah dalam menghadapi masalah perekonomian.
Tujuan Analisis Ekonomi Makro adalah lebih memfokuskan pada
analitis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian
secara keseluruhan.
Unit Analisis Ekonomi Makro adalah pembahasan tentang kegiatan
ekonomi
secara keseluruhan.Contohnya : Pendapatan
nasional,
Pertumbuhan ekonomi, Inflasi, Pengangguran, Investasi dan Kebijakan
ekonomi, serta harga-harga yang merupakan nilai dari suatu komoditas
dari barang tertentu.
Permasalahan Ekonomi Makro
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua
permasalahan pokok :
a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan
dengan bagaimana menjalankan perekonomian nasional dari waktu ke
waktu agar terhindar dari masalah-masalah utama yaitu : Inflasi,
Pengangguran dan Ketimpangan dalam neraca pembayaran.
b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan.Masalah ini adalah
bagaimana menjalankan perekonomian agar terjadi keserasian antara
Pertumbuhan penduduk, Pertambahan kapasistas produksi, dan
tersedianya Dana untuk investasi. Untuk menyelesaikan masalah jangka
panjang ini pasti membutuhkan waktu yang lama yaitu antara 5 s/d 25
tahun, sehingga juga menjadikan suatu masalah dalam penyelesaiannya.
Oleh karena itu, dengan permasalahan ini perlu dikaji terus dari waktu ke
waktu dengan bebagai aspeknya.Ada dua aspek utama kegiatan ekonomi makro
yaitu : Pertama, apa dan dimana kegiatan tersebut dilakukan dan kedua, siapa
saja pelakunya.
Ada empat Pasar Ekonomi Makro : Dalam analisa ekonmi makro kita
melihat kegiatan ekonomi nasional secara menyeluruh. Kita tidak lagi melihat
pasar mikro seperti Bera, Pakaian, Motor, Mobil, Rokok dan sebagainya secara
sendiri-sendiri, tetapi kita melihat secara luas dan menyeluruh yaitu sebagai
pasar barang atau jasa lainnya sebagai pasar yang besar.Dalam Ekonomi Makro
tidak dihat satu pasar saja tetapi ada ada 4 (empat) pasar besar yang
berhubungan yaitu : Pasar Barang, Pasar Uang, Pasar Tenaga Kerja dan Pasar
Luar Negeri.
Siapa saja pelaku Ekonomi Makro ini adalah orang-orang atau lemagalembaga yang menjalankan kegiatan ekonomi dalam 5 (lima) kelompok besar
yaitu : Rumah Tangga, produsen, Pemerintah, Lembaga Keuangan, Negaranegara lainnya. Adapun kegiatan kelima kelompok pelaku ekonomi makro ini
sangat berhubungan dengan kegiatan keempat pasar tersebut diatas.
Meskipun kajian dan upaya membuat kebijakan ekonomi berada ditangan
pemimpin atau pemerintah, tetapi tugas menjelaskan bagaimana perekonomian
secara menyeluruh bekerja berada ditangan ekonom makro. Untuk itu para
ekonom makro mengumpulkan data dari berbagai variabel seperti Pendapatan,

Harga, Pengangguran, dan lainnya dari berbagai negara yang berbeda dengan
periode waktu yang berbeda pula. Para ekonom makro mengamati bahwa
perekonomian berbeda antara negara yang satu dengan lainnya dan berubah
sepanjang waktu. Para ekonom makro ini cukup banyak mengetahui tentang
cara kerja perekonomian dan dengan pengetahuan yang dimilikinya akan
berguna dan mampu menjawab berbagai peristiwa dan tantangan ekonomi serta
merumuskan pengambilan kebijakan ekonomi secara luas dan menyeluruh
(Agregatif).

C. Produk Domestik : Bagaimana Mengukur Nilai Produk Domestik


Nasional
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu
negara, periode tertentu adalah Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar
harga berlaku maupun harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara
tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang atau jasa terakhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi.PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap
tahun.PDB dengan harga konstan dihitung menggunakan harga yang berlaku
dalam satu tahun sebagai dasar.PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan
untuk melihat pergeseran ekonomi dari tahun ke tahun.Dari PDB dapat
diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, yaitu :
a. Produk Nasional Bruto (PNB)
PNB adalah PDB ditambah pendapatan neto dari luar negeri.Pendapatan
neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan
modal), milik penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi
dengan pendapatan yang sama oleh milik penduduk asing yang diperoleh di
Indonesia.
b. Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar
Yaitu PDB dikurangi seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap
yang digunakan dalam proses produksi selama setahun.
c. Produk Nasonal Neto atas dasar biaya faktor produksi
Yaitu Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak
tidak langsung neto.Pajak ini merupakan Pajak Tidak Langsung yang dipungut
pemerintah dikurangi Subsidi yang diberikan pemerintah.Baik pajak tidak
langsung maupun subsidi, keduanya dikenakan pada barang dan jasa yang
diproduksi atau dijual.Selanjutnya PNN atas dasar biaya faktor produksi disebut
Pendapatan Nasional.
d. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Net National Income adalah pendapatan yang dihitung menurut nilai balas
jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.Besarnya
NNI dapat diperoleh dari PNN dikurangi pajak tidak langsung (Pajak penjualan,
pajak hadiah dll).

e. Pendapatan Perseorangan (PI)


Personal Income adalah jumlah pendapatan yang diterima setiap orang
dalam masyarakat, termasuk pendapatan tanpa melakukan kegiatan, termasuk
penerimaan dana pension, tunjangan sosial dan sebagainya.
f. Pendapatan Siap Dibelanjakan (DI)
Disposable Income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
investasi.Disposible Income diperoleh dari Personal Income dikurangi pajak
langsung dari pendapatan (PPh).
g. Angka-angka Perkapita
Yaitu ukuran-ukuran indikator ekonomi sebagaimana diuraikan di atas
dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.Pendapatan perkapita
adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk disuatu negara.Pendapatan
perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional dengan jumlah
penduduk suatu negara. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolok
ukur kemakmuran dan pembangunan suatu negara.Semakin besar pendapatan
perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.Pendapatan perkapita juga
merefleksikan PDB per kapita.Contoh :Daftar PDB perkapita tahun 2010, secara
nominal dari beberapa negara tertinggi dan terendah, sebagai berikut ;
1. Luksemburg : 80,28
6. Denmark
: 47,98
2. Norwegia
: 64,19
7. Qatar
: 43,11
3. Eslandia
: 52,76
8. Amerika
: 42,00
4. Swiss
: 50,53
9. Swedia
: 39,69
5. Irlandia
: 48,60
10.Belanda
: 38,61
(Sumber : IMF, World Economic Outlook, Wikipedia, 2010)
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :
Pendekatan Pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan
(upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus : PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
Dimana sewa adalah Pendapatan pemilik faktor produksi seperti tanah,
Upah untuk tenaga kerja, Bunga untuk pemilik modal dan laba untuk
pengusaha.
Pendekatan Produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh
produk yang dihasilkan satu negara dari bidang industri, pertanian,
jasa, niaga, estraktif dalam satu periode tertentu.Nilai produk yang
dinilai adalah nilai Jasa dan Barang Jadi, bukan bahan mentah atau
setengah jadi).
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari
unit/komponen ekonomi, yaitu Konsumsi Rumah Tangga = C, Perusahaan
berupa Investasi modal bruto = I, Pengeluaran belanja pemerintah = G,
Eksport/Import = (X-M) dan Rumus formulasinya :
PDB = C + I + G + (X-M)
Pendekatan Pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu.Perhitungan dengan pendekatan ini

dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat


pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu Rumah Tangga (Consumption),
Pemerintah (Government), Pengeluaran investasi (Investment), dan Selisih
antara nilai Eksport dikurangi Import (X-M)
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :
g = ((PDBs-PDBk)/PDBk))x100%
g = Tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk=PDB rill
tahun kemarin.
Contoh soal :
PDB Indonesia Th.2008 = Rp. 467 Triliun, sedangkan PDB Th.2007 = Rp.
420 Tril,
Maka berapa tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2008, jika
diasumsikan harga thn
Dasarnya berada pada tahun 2007. Jawab :
g = ((467-420)/420))x100% = 11,19%
2. Manfaat Pendapatan Nasional
Adalah bertujuan untuk menguur tingkat kemakmuran suatu negara dan
untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara selama satu periode. Perhitungan pendapatan nasional
juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan
menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat
digunakan untuk menggolongkan satu negara menjadi : Negara Industri,
Pertanian atau Jasa.Contohnya, berdasarkan pendapatan nasional Indonesia
adalah negara Pertanian, Jepang adalah negara Industri dan Singapura adalah
negara Jasa, dan sebagainya.
Demikian pula data pendapatan nasional dapat digunakan untuk
menentukan besarnya kontribusi perekonomian di bidang Pertanian,
Pertambangan, Industri, Perdagangan dan Jasa, serta lainnya.Untuk
dibandingnya dari waktu ke waktu, antar negara, daerah, wilayah sebagai
landasan perumusan kebijakan pemerintah.
3. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Permintaan dan Penawaran Agregat :
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan
terhadap
barabg-barang
dan
jasa
sesuai
tingkat
harga.Permintaan agregat adalah satu daftar dari keseluruhan barang dan
jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka
perubahan tersebut akan mengakibatkan perubahan pada tingkat harga,
tingkat
pengangguran
dan
tingkat
kegiatan
ekonomi
secara
keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan pendapatan nasional, selanjutnya

kan mengurangi pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat


cenderung menaikkan harga, menurunkan pendapatan nasional dan
menambah pengangguran.
Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan
jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (Biasanya
satu tahun), sedangkan tabungan (Saving) adalah bagian dari pendapatan
yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi, pendapatan, dan
tabungan adalah sangat erat hubungannya.
Investasi
Pengeluaran untuk investasi adalah merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.Pengeluaran untuk konsumsi barang
bertujuan untuk menyediakan kebutuhan rumah tangga saat ini,
sedangkan pengeluaran untuk barang-barang investasi bertujuan
meningkatkan standard hidup untuk tahun-tahun mendatang. Investasi
adalah komponen GDP yang mengaitkan masa kini dan masa
depan.Belanja investasi memainkan peranan penting tidak hanya pada
pertumbuhan jangka panjang namun juga pada siklus bisnis jangka
pendek karena investasi merupakan unsur GDP yang sering
berubah.Ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama resesi,
sebagian besar penurunan itu berkaitan dengan jatuhnya pengeluaran
investasi.Para ekonom bertujuan mempelajari investasi ini adalah untuk
memahami output barang dan jasa perekonomian dengan lebih baik.
Tabel 1 :
Angka Ekonomi Makro Indonesia (%)
TAHU
N

PD
B

INDEKS
HARGA
KONSUMEN

HUTANG
PEMRTA
H
(PDB)

2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015

4.6
6.4
6.2
6.0
5.6
5.0
4.8

4.8
5.1
5.4
4.3
8.4
8.4
3.4

28.6
27.4
26.6
27.3
28.7
24.7
27.0

NERACA
TRANSA
K
BRJALA
N
0.7
0.2
-2.8
-3.3
-3.1
-2.1

KEMIS
KINAN

PENGA
NGURAN

CADANG
DEVISA
(MILUSD)

14.2
13.3
12.5
11.7
11.5
11.0
11.1

7.9
7.1
6.6
6.1
6.3
5.9
6.2

66.1
96.2
110.1
112.8
99.4
111.9
105.9

Sumber :(World Bank, BPS, BI, dan IMF : 2016)


D. Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi dan Mengukur Biaya Hidup
Karena Produk Domestik Bruto (GDP) rill dan ukuran pendapatan lain
mencerminkan kualitas kinerja perekonomian, para ekonom tertarik untuk
mempelajari kuartal per kuartal dalam variabel ini.Tetapi ketika kita mulai

melakukannya, muncul sebuah fakta bahwa seluruh ukuran pendapatan ini


menunjukkan pola musiman yang teratur.Output perekonomian meningkat selam
setahun, mencapai puncaknya pada kuartal ke empat dan kemudian merosot di
kuartal pertama tahun berikutnya, perubahan musim teratur ini adalah sangat
penting.Ketika para ekonom mempelajari fluktuasi dalam GDP rill dan variabel
ekonomi lain mereka seringkali ingin menghapus bagian dari fluktuasi yang
disebabkan oleh perubahan musiman yang bisa diprediksi.Walaupun
prosedurnya agak rumit, namun pada dasarnya prosedur ini dapat mengurangi
perubahan pendapatan yang bisa diprediksi dengan mudah dari perubahan
musim.Oleh karena itu perlu dilihat siklus diluar musiman sebagai penyebab dari
pengamatan GDP rill tersebut.
Mengukur Biaya Hidup : Indeks Harga Konsumen
Harga Sekelompok Barang :
Peningkatan dalam seluruh tingkat harga disebut inflasi.Ukuran mengenai
tingkat harga yang paling banyak digunakan adalah indeks harga konsumen
(IHK) atau Consumer Price Index (CPI).CPI dihitung oleh Biro Statistik Tenaga
Kerja
(AS),
Indeks
harga
konsumen
disusun
oleh
Badan
Pusat
Statistik,berdasarkan data yang dikumpulkan dari sumber yang relevan, seperti :
Pasar konsumen, Produsen lembaga konsumen, Lembaga-lembaga konsumen
dan sebagainya (IND).Jika GDP merubah jumlah berbagai barang menjadi sebuah
angka tunggal yng mengukur nilai produksi, CPI merubah harga berbagai barang
dan jada menjadi indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.CPI
adalah harga sekelompok barang dan jasa relative terhadap harga sekelompok
barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.Waktu dasar yang dipergunakan
adalah tahun dimana ekonomi dianggap dalam keadaan stabil dan tidak
berjauhan dengan tahun akan datang.Contoh :
CPI = (Jum. Barang x Hrg Barang 1pd thn sek.)+(Jum. Barang x Hrg Brg 2 pd Thn
Sek.)
(Jum.Brg x Hrg Brg1 pada thn dasar)+(Jum.Brg x Hrg Brg2 pd thn dasar)
Faktor yang mempengaruhi pembentukan harga konsumen :
1. Kebijakan pemerintah berkenaan dengan politik ekonomi dan moneter
serta politik perdagangan luar negeri.
2. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Jumlah permintaan konsumen terhadap komoditas.
4. Kenaikan pendapatan masyarakat.
5. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen.
6. Nilai mata uang jika dibandingkan dengan kurs.
Para ekonom menyebut indeks harga dengan sekelompok barang tetap dan
indeks harga dengan sekelompok barang tidak tetap.Ketika harga barang-barang
yang berbeda berubah dengan jumlah barang yang berbeda, indeks kelompok
barang tetap cenderung menetapkan terlalu tinggi peningkatan biaya hidup
karena tidaka memperhitungkan bahwa konsumen memiliki peluang untuk
mensubtitusi barang yang lebih murah dari yang mahal.Indeks kelompok barang
tidak tetap cenderung menetapkan terlalu rendah terhadap peningkatan biaya
hidup.
E. Mengukur Tuna Karya : Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah statisti yang mengukur persentase orang
yang ingin bekerja tetapi tidak mempunyai pekerjaan.

Dua Ukuran Total Pekerja :


1. Survey Rumah Tangga : Diperoleh estimasi jumlah orang yang
mengatakan bahwa mereka bekerja.
2. Survey Perusahaan
: Diperoleh estimasi jumlah pekerja yang dimiliki
perusahaan berdasarkan gaji.
Seseorang yang ingin bekerja tetapi menyerah mencari pekerjaan, pekerja
yang putus asa, dianggap tidak termasuk dalam angkatan kerja.Angkatan Kerja
(Labour Force), didefinisikan sebagai orang yang sedang bekerja dan orang yang
menganggur.Tingkat pengangguran (Unemployment rate), didefinisikan sebagai
persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja.
Tingkat Pengangguran = (Jum.Pengangguran/Angkatan Kerja) x
100%
Tingkat partisipasi angkatan kerja (Labour Force Participation Rate) yaitu
persentase dari populasi orang dewasa yang ada dalam angkatan kerja.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja=(Angkatan Kerja/Populasi
Dewasa)x100%

BAB III
KESIMPULAN
Dari tiga statistic yaitu PDB, Indeks Harga Konsumen dan Tingkat
Pengangguran, mengkuantifikasi kinerja perekonomian untuk memantau
perubahan-perubahan dan merumuskan kebijakan yang tepat, serta
mengembangkan dan menguji teori tentang bagaimana berjalannya
perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai