Anda di halaman 1dari 4

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biofarmasetika dan Farmakokinetika Universitas
Sriwijaya pada tanggal 24-29 Agustus 2016.

Alat
Alat yang digunakan selama proses pembuatan sediaan krim dan gel asam salisilat 1%
serta proses percobaan difusi dan absorpsi adalah cawan petri, pipet tetes, kertas saring,
Franz Diffusion Cell, hot plate stirrer, magnetic stirrer, pH meter, pinset, gunting, spuit
injeksi, stopwatch, gelas ukur, spektrofotometer UV.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim dan gel asam salisilat 1 %
serta percobaan difusi dan absorpsi adalah larutan asam salisilat 1%, krim dan gel asam
salisilat 1%, agar-agar, larutan FeCl3, larutan buffer posfar pH 6,8, larutan NaCl 0,9 %,
larutan NaOH 0,5 M dan akuades.
Formula
Tabel 1. Rancangan formula sediaan krim dan gel asam salisilat 1%
Formula Sediaan Asam salisilat 1%
Krim
Gel
Asam salisilat 1% Asam salisilat 1%
Cetil alkohol 1,2 g NaCMC 6%
PEG 4000 0,5 g
Alkohol q.s
Parafin liquid 1 g
Gliserin 3%
Vaselin alba 2,5 g
Aquadest ad 10 g
Aquadest ad 10 g
*Berat total sediaan 10 g
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Gel Asam Salisilat
Proses pembuatan gel asam salisilat 1%

dilakukan dengan cara mendispersikan

HPMC terlebih dahulu kedalam 4,8 mL aquadest selama 5 menit. Kemudian dilakukan

pencampuran 0,5 g tween 80 dengan 50 mL aquadest hangat. Dimasukkan tween 80 sedikit


demi sedikit ke massa gel, lalu gerus hingga homogen, lalu diteteskan asam salisilat dengan
etanol dan campurkan ke massa gel. Terakhir ditambahakan sisa aquadest sedikit demi sedikit
dan gerus homogen hingga terbentuk massa gel
2.

Pembuatan

Krim

Asam

Salisilat

Proses pembuatan krim asam salisilat 1% dilakukan dengan cara melarutkan PEG 4000
dalam aquadest di beker gelas hingga homogen. Leburkan cetil alkohol, parafin liq, vaselin
alba dalam cawan penguap. Kemudian gerus asam salisilat dengan sedikit etanol
datambahakan basis minyak (cetil alkohol, parafin liq dan vaselin alba serta PEG 4000) yang
telah dileburkan, gerus homogeny. Terakhir ditambahakan sisa akuades sedikit demi sedikit
dan aduk hingga homogen.

Cara

Pembuatan

Buffer

Posfat

pH

6,8

Buffer posfat dibuat dengan cara melarutkan 250 mL kalium dihidrogen posfat 0,2 M
dengan 12 mL NaOH 0,2 M, lalu dicukupkan volumenya dengan air bebas CO2 hingga 1 liter.
4.

Percobaan

Difusi

Kedalam

Media

Agar

Disiapkan 4 buah cawan petri yang telah berisi media agar, lalu ditambahkan 2 mL FeCl 3
kedalam masing-masing cawan petri sampai menutupi semua permukaan agar. Diamkan
selama 2 menit, lalu sisa larutan FeCl3 dituang dan dikeringkan dengan menggunakan kertas
saring. Kemudian dibuat empat lubang pada masing-masing cawan petri. Letakkan krim asam
salisilat 1% a/m dengan jumlah yang sama, 3 lubang untuk krim asam salisilat dan 1 lubang
lagi untuk asam salisilat murni. Percobaan ini dilakukan untuk suhu dingin dan suhu ruangan.
Lakukan kembali hal diatas untuk basis krim krim a/m. Terakhir simpan cawan petri dalam
kulkas selama 30 menit.
5. Percobaan Absorpsi Perkutan Secara In-vitro
Percobaan absorpsi perkutan dilakukan secara in-vitro terhadap tikus betina dengan
cara mencukur punggung tikus dengan pisau cukur. Kemudian diambil kulit tikus dengan
diameter yang disesuaikan dengan alat Franz Diffusion Cell, lalu diletakkan kulit di cawan
petri yang telah berisi NaCl 0,9 % hingga kulit terendam. Pisahkan lemak dalam membran
kulit dan rendam dalam buffer posfat pH 6,8 selama 15 menit. Setelah itu disiapkan larutan
akseptor buffer posfat pH 6,8 terlebih dahulu. Kemudian kalibrasi alat Frans Diffusion Cell

dan masukkan larutan akseptor hingga permukaan rata, lalu ukur volume yang dibutuhkan
dan masukkan magnetic stirrer ke alat. Keringkan kulit dengan kertas saring (jangan
menyentuh membran dalam dengan tangan. Sesuaikan diameter kulit dengan diameter alat
Frans Diffusion Cell, gunting dan oleskan sediaan sediaan krim asam salisilat pada kulit,
ratakan secara sempurna dan letakkan kulit di daerah antara akseptor dan donor. Kemudian
dikencangkan bagian atau alat (donor). Dipastikan keboocoran tidak ada, pastikan akseptor
menyentuh kulit bagian dalam. Setelah itu tambahkan 0,5 mL buffer Posfat pH 6,8 pada
kompartemen donor. Pastikan jaringan jangan sampai kering. Terakhir diakukan sampling 2
mL pada menit ke 15, 30, 45, 60 serta jam ke 21, 22, 23, 24. Dikembalikan larutan akseptor 2
mL untuk menjaga kondisi sink dan ditentukan absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum menggunakan spektrofotometer UV.

Anda mungkin juga menyukai