Anda di halaman 1dari 1

Judul

: Pengosongan Berlanjut
Aparat Bongkar 86 Banguan Lagi di Waduk Ria Rio

Peembahasan :
Berita ini menginformasikan tentang adanya pengosongan lahan di sekitar Waduk
Ria Rio, Jakarta Timur. Pengosongan yg dilakukan oleh satuan polisi pamong praja (satpol
PP) mendapatkan perlawanan dari warga yang tinggal di sekitar waduk. Menurut
saya,pengosongan yang dilakukan pada tanggal 15 november 2014 ini kurang adil untuk
warga yang tinggal di sekitar waduk. Meskipun tujuan dari pengosongan ini adalah untuk
memperluas waduk dan menjadikannya ruang terbuka hijau untuk mencegah banjir, akan
tetapi warga yang berdomisili di daerah waduk belum siap untuk pindah dari kawasan
tersebut. Memang sudah diinformasikan sebelumnya bahwa akan ada rencana penataan
kawasan dan surat perintah bongkar paksa, namun menurut saya pemerintah kurang
memberikan kesempatan kepada warga untuk bersiap terlebih dahulu. Aksi anarkis pun
mewarnai pembongkaran sebagai bentuk protes warga terhadap ketidakadilan yang
menimpa mereka. Mereka menolak untuk pindah dari kawasan tersebut karena mereka
akan kehilangan tempat tinggal dan sumber penghasilan mereka. Walaupun pemerintah
sudah menjanjikan akan adanya rumah susun untuk mereka, akan tetapi di lingkungn baru
tersebut belum tentu akan mendapatkan pekerjaan yaang baik. Selain itu pemerintah juga
menyatakan akan memberi ganti rugi kepada warga, namun menurut saya pemerintah
terlalu berbelit belit dan seperti menyulitkan proses pemberian ganti rugi. Pemerintah
hanya akan memberikan ganti rugi kepada warga yang berdomisili di kawasan waduk bila
telah tinggal selama 20 tahun atau lebih. Menurut saya, Sikap pemerintah ini mempersulit
warga untuk memilih antara menaati aturan atau tetap tinggal, selain itu pembongkaran
paksa oleh satpol PP pun kurang pantas dilakukan karena seperti melupakan adanya sila ke
2 Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan beradab serta sila ke 5 Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Menurut saya pemerintah kurang adil terhadap rakyat rakyat
kecil di Indonesia, seperti kasus ini. Meskipun warga sudah diberikan pernyataan akan
adanya rumah susun atau pemberian ganti rugi namun warga tidak percaya dengan
pemerintah. Hal ini terjadi karena pemerintah belum dapat mensejahterakan rakyatnya dan
pemerintah dan aparat keamanan tidak melakuakan pengamalan pancasila dalam
menjalankan tugasnya sehingga ketidak percayaan itu pun muncul. Seharusnya pemerintah
dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara yang tidak menimbulkan bentrok dan
kerugian di kedua belah pihak, seperti melakuakan mediasi terlebih dahulu dengan warga
dan menjelaskan dengan baik tujuan dilakukan pengosongan dan mendiskusikan dengan
warga permasalahannya. Selama ini dalam penggusuran atau pun pengosongan lahan selalu
identik dengan bentrokan dan kericuhan, hal ini lah yang seharusnya dirubah dan
diusahakan oleh pemerintah agar kedepannya tidak terjadi kericuhan dalam kasus kasus
seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai