Anda di halaman 1dari 6

NAMA: Adinda Rahmadhani

NIM: 2202056013

PRODI: Ilmu Komunikasi A

Fenomena Sosial di Dalam Negeri (Indonesia)

A. Fenomena Sosial

Wadas merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo,


Jawa Tengah. Baru-baru ini Wadas kerap menjadi sorotan sebab sebuah
problematika yang tak kunjung usai sejak tahun 2019 hingga hari ini, bahkan kerap
memakan korban hingga 66 orang ( data 2022) yang tidak hanya ditangkap tetapi
juga mengalami tindakan kekerasan oleh aparat gabungan TNI dan Polri. konflik
tersebut dilatar belakangi oleh pihak warga Desa Wadas yang terang-terangan
menolak rencana pemerintah Indonesia dalam hal ini Kepolisian dan Tentara
Nasional Indonesia untuk membuka penambangan batuan andesit sebesar 8,5 juta
meter kubik dari 40 juta meter kubik selama dua hingga tiga tahun dari bukit di Desa
Wadas untuk dijadikan bahan baku pembangunan bendungan di Desa Guntur guna
mengairi lahan seluas 15.069 hektar dan menyediakan pasokan air baku sebesar
1,60 meter kubik per meter. Bendungan tersebut juga kerap digunakan sebagai
pembangkit listrik sebesar 6 Mega Watt. Parahnya sebuah jalan akan dibuat untuk
transportasi truk mengangkut tanah dari Wadas ke lokasi Bendungan Bener yang
tentu akan menaruhkan sepersekian hektar tanah petani. Proyek tersebut
dicanangkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional Pemerintah Pusat, tetapi
proyek tersebut dianggap banyak merugikan warga sekitar sebab dapat merusak
lingkungan karena penambangan batu dilakukan dengan cara dibor, dikeruk, dan
diledakkan menggunakan 5.300 ton dinamit hingga kedalaman 40 meter, lebih
tepatnya menindas para petani yang lahannya dirampas sebesar 114 hektar total
area. Yang kita ketahui bersama bahwa warga Desa Wadas 99% adalah seorang
petani yang secara turun-temurun menjalankan pertanian multikultur sehingga
memungkinkan para petani mendapatkan penghasilan dari hasil panen sebagai
sumber penunjang kehidupan mereka sebab bukit wadas yang banyak menawarkan
keuntungan dari sumber daya panennya ditambah lagi menurut Peraturan Daerah
Kabupaten Purworejo, No. 27/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, Desa
Wadas telah ditetapkan sebagai kawasan perkebunan. Terbayang betapa terusik
dan menederitanya para petani bahkan warga sekitar yang sumber utama
penghasilannya dirampas Pemerintah dengan dalih Proyek Strategis Nasional.

B. Kebijakkan Pemerintah

Kebijakan inilah yang kerap mengundang konflik antara warga Desa Wadas dengan
Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang sedang membangun Bendungan Bener, di Desa Guntur, Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah. Bahkan menurut Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan
Bener, M. Yushar bahwa para pemilik tanah di wilayah bukit wadas sebagai sumber
batu andesit akan mendapat ganti rugi minimal 120.000 per meter persegi, dan
kerap mendapatkan janji dari Gubernur Jawa Tengah, yakni Ganjar Pranowo untuk
memberikan ganti rugi berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli tanah
atau rumah pengganti. Setelah itu tanah tetap dikuasai oleh pemerintah tetapi
pasca direstorasi (pemulihan), masyarakat dapat memanfaatkannya lagi melalui
kesepakatan antara Badan Usaha Milik Desa. Kembali Kepala Badan Pertahanan
Nasional menyatakan kepada Kapolda bahwa Proyek Pembangunan Waduk Bener
tercantum dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan ke 3 atas
Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Proyek Strategis
Nasional. Pada 2017, pemerintah menetapkan pembangunan Bendungan Bener
sebagai Proyek Strategis Nasional melalui Perpres Nomor 58 Tahun 2017.
Kementrian PPN/ Bappenas Kementrian PUPR, Kemenparekraf/Baparekraf
(Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/ Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal,
31 Maret 2020 menyatakan Bendungan Bener mampu mengairi sawah seluas 15.
519 hektar dan mengurangi debit banjir sebanyak 210 liter/detik, menyuplai air baku
sebanyak 1.500 liter/detik, dan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air
berkapasitas 6 Mega Watt. Yang mana 1.500 liter/detik suplai air baku untuk air
bersih, porsi terbanyak atau 700 liter per detik akan dialirkan ke Kabupaten Kulon
Progo yang 200 liternya dikhususkan untuk Bandara Yogyakarta International
Airport, sisanya 300 liter untuk Kabupaten Kebumen dan 500 liter untuk Kabupaten
Purworejo.

C. Hubungan Antara Fenomena Sosial dengan Kebijakan Pemerintah


Sebagai Relasi Kuasa

Oleh karena itu, saya dapat menarik kesimpulan bahwa suatu fenomena sosial baik
berdampak negatif maupun positif khususnya bagi warga Desa Wadas dengan
kebijakan pemerintah yang mana telah diatur dalam berbagai bentuk peraturan
daerah bahkan hingga peraturan presiden yang menyebabkan adanya relasi kuasa
berupa dominasi maupun stigmatisasi masyarakat dengan mengontrol berbagai
tatanan kehidupan berupa penggusuran lahan secara paksa dan eksploitasi sumber
daya alam warga Wadas secara beringas dengan dalih untuk menunjang Proyek
Strategis Nasional oleh pemerintah pusat. Bahkan ketika warga terang-terangan
menolak, Badan Pertahanan Nasional dengan mudahnya berdalih dengan
mengklaim bahwa pengukuran lahan telah disepakati oleh warga Desa Wadas.
Kerap kali warga yang terang-terangan memberontak mengalami kekerasan,
intimidasi hingga penangkapan secara paksa oleh aparat. Pemerintah juga kerap
memberikan janji berupa mengganti rugi lahan yang dipergunakan untuk
melanggengkan proyek-proyek keberpihakan, tetapi berkaca dari kasus PT. Freeport
yaitu penggerukkan lahan untuk pertambangan di Tanah Papua yang warganya
juga kerap disuap janji berupa pemberian saham Freeport kepada warga disekitar
khususnya masyarakat Papua bahkan hingga janji pembangunan fasilitas air bersih,
tapi nyatanya hingga hari ini masyarakat masih saja menanggung dampak yang
merugikan sepihak dan hanya menguntungkan pihak yang berkuasa.

Hal tersebut adalah gambaran faktual bahwa jelas-jelas pemerintah menggunakan


kekuasaanya sebagai pihak yang memiliki atribusi serta power yang lebih tinggi
untuk menuntut ketaatan pengikut atau rakyatnya yang dianggap lebih inferior
sehingga mau ataupun tidak mau, berdampak positif maupun negatif segala hal
yang telah ditetapkan pemerintah baik menguntungkan satu pihak maupun seluruh
pihak tetap memiliki sifat otoriter atau wajib hukumnya untuk ditaati.
D. Daftar Pustaka

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/09/18264541/duduk-perkara-konflik-

didesa-wadas-yang-sebabkan-warga-dikepung-dan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konflik_Wadas https://projectmultatuli.org/tanah-

surga-wadas-dijadikan-tambang-mengapapemerintah-menindas-petani/

https://regional.kompas.com/read/2015/07/10/00071281/Tagih.Janji.Pembangun

an.F asilitas.Air.Bersih.Warga.Sandera.2.Mobil.PT.Freeport

https://m.liputan6.com/bisnis/read/2871051/pemerintah-janji-beri-warga-

papuasaham-freeport
Nama : Kalsih Mauli Shinta
Prodi : Ilmu Komunikasi
NIM : 2202056045

Fenomena Politik di Luar Negeri (Korea Utara)

A. FENOMENA POLITIK

Pemilu dengan 1 Kandidat di Korea Utara

Seperti hal nya Indonesia korea utara juga mengadakan pemilu setiap lima tahun
sekali tapi berbeda dengan Indonesia korea utara hanya memiliki satu kandidat yang
tak lain dan tak bukan adalah Kim Jong Un. Pemungutan suara untuk Dewan Rakyat
Agung (SPA) merupakan suatu kewajiban dan tak ada pilihan kandidat di dalamnya.
Tak pernah terjadi perbedaan pendapat selama penyelenggaraannya. Kehadiran
pemilih di tempat pemungutan suara hampir selalu mencapai 100% dan kepuasan
terhadap sekutu pemerintah tersebut selalu bulat.

Berikut adalah prosedur pemilu di korea utara ;


Pada hari pemungutan suara, seluruh warga berusia 17 tahun ke atas wajib datang
ke TPS dan memberikan suara mereka.
"Sebagai bentuk kesetiaan, Anda diharapkan datang lebih awal, yang berarti akan
ada antrean panjang," ungkap seorang pengamat Korea Utara, Fyodor Tertitsky,
yang bermarkas di kota Seoul, Korea Selatan.
Saat giliran anda tiba, Anda akan menerima surat suara dengan hanya satu nama
yang terdapat di dalamnya. Tak ada yang harus diisi, tak ada kolom yang perlu anda
contreng. anda hanya perlu membawa kertas itu dan memasukkannya ke dalam
kotak suara yang diletakkan di tempat terbuka.
Ada juga bilik suara di mana anda bisa memilih sendirian tanpa terlihat orang,
namun hal itu akan langsung menimbulkan kecurigaan, menurut sang pengamat.
Secara teoretis, Anda memiliki hak untuk mencoret kandidat satu-satunya itu.
Namun, menurut Tertitsky, melakukan hal itu hampir pasti akan membuat Anda
diburu polisi rahasia dan Anda kemungkinan akan dinyatakan sakit jiwa.

B. RELASI KUASA
Relasi kuasa merupakan kondisi di mana salah satu pihak memiliki atribusi serta
power yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, serta menggunakan hal tersebut
untuk menguasai individu atau kelompok yang dianggap lemah.
Di sini pihak pemerintah menggunakan powernya dengan sengaja menekan
masyarakat untuk memilih di depan umum dan menaruh kecurigaan kepada
masyarakat yang memilih di dalam bilik khusus sehingga banyak dari mereka yang
memilih untuk membulatkan suara menjadi satu.

C. DAFTAR PUSTAKA
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-47519704
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Korea_Utara

Anda mungkin juga menyukai