11.teori Kedaulatan Negara
11.teori Kedaulatan Negara
c.
b.
Kedaulatan kedalam.
prinsip-prinsip
yang
harus
dilakukan
dalam
mengadakan
hubungan
b.
c.
d.
e.
memiliki
kekuasaan
untuk
mengatur
kehidupan
rakyat
Indonesia,
B. Jenis-Jenis kedaulatan
Ada keterkaitan secara konseptual antara kekuasaan, kewenangan dan kedaulatan.
Ketiga konsep tersebut sama-sama berkaitan dengan kekuasaan. Secara umum
kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi agar pihak lain bertindak sesuai
dengan pihak yang mempengaruhi. Pengaruh yang terkait dengan negara, dari atau
ditujukan kepada negara, khususnya dalam pembuatan kebijakan publik, dan
kekuasaan itu bisa dipaksakan secara fisik (koersif) merupakan karakteristik kekuasaan
politik. Kekuasaan politik berkait dengan kehidupan bersama atau sosial atau ada
dalam konteks sosial maka kekuasaan politik merupakan bagian dari kekuasaan sosial.
Atau kekuasaan dalam arti khusus (species).
Sedangkan kewenangan adalah kekuasaan, tetapi merupakan kekuasaan yang
memiliki legitimasi. Tidak semua kekuasaan memiliki legitimasi, baik legitimasi
prosedural maupun hasil atau akibat. Kemudian, kedaulatan adalah kekuasaan
tertinggi, yang menurut Jean Bodin memiliki karakteristik: tunggal, asli, abadi dan tidak
dapat dibagi-bagi. Namun, menurut Grotius kedaulatan itu dapat dibagi atau dilakukan
bersama-sama antara rakyat dengan pimpinannya.
Adapun sumber kekuasaan tertinggi atau kedaulatan ada dua aliran, yakni teori
teokrasi dan teori hukum alam. Menurut teori teokrasi sumber kekuasaan adalah dari
Tuhan. Penganut aliran atau paham ini, antara lain Agustinus dan Thomas Aquinas.
Sedangkan menurut teori hukum alam sumber kekuasaan adalah berasal dari rakyat
yang diserahkan kepada penguasa atau raja melalui perjanjian sosial. Pelopornya
adalah Rousseau dan Thomas Hobbes.
Dari kedua aliran tersebut kedaulatan terbagi menjadi seperti berikut:
1. Kedaulatan Tuhan
Menurut teori ini baik kekuasaan didunia ini mupun kekuasaan negara datangnya dari
Tuhan. Sehingga kepala negara dalam menjalankan kekuasaanya sebagi refleksi dari
wakil Tuhan dan bukan menjalankan kekuasaan sendiri ataupun kekuasaan negara,
maka dalam menjalankan kekuasaanya itu harus sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kekuasaan didalam negara merupakan karuniaNya kepada negara untuk dilanjutkan
kepada rakyat sesuai dengan kehandakNya yaitu memuliakan Tuhan. Teori kedaulatan
Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau menganggap kekuasaan pemerintah
suatu negara diberikan oleh Tuhan. Karena merasa mewakili Tuhan dalam
melaksanajan kekuasaan, raja sering merasa berkuasa dan berbuat semaunya, tanpa
memikirkan rakyat. Misalnya kerajaan Belanda, Raja atau ratu secara resmi
menamakan dirinya Raja atas kehendak Tuhan bij de Gratie Gods. Teori ini terjadi di
negara-negara otoriter
Kedaulatan Tuhan yaitu kedaulatan yang berasal dari Tuhan. Artinya Pemerintah suatu
negara diberi amanat dan kekuasaan oleh Tuhan, oleh karena itu pemerintah wajib
meneruskan kekuasaan itu kepada rakyat sesuai dengan perintah Tuhan. Dalam
negara kerajaan, semua titah raja merupakan titah Tuhan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh rakyat dalam kerajaan tersebut. Menolak titah raja berarti melanggar
titah Tuhan. Dalam catatan sejarah banyak rakyat yang sengsara dalam pemerintahan
yang menganut kedaulatan Tuhan, karena raja memanfaatkan kesempatan untuk
kepentingannya dengan alasan titah Tuhan. Kekuasaan Raja menjadi absolut, tidak lagi
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Rakyat tidak bisa menolak. Contohnya
Negara Mesir Kuno, Jepang sebelum abad ke-16. Pendapat ini mulai tidak dipakai
manusia zaman sekarang, karena biasanya disalahgunakan oleh penguasa yang ingin
berkuasa secara terus-menerus dan bertindak tidak adil kepada rakyat.
Tokoh penganut teori ini di antaranya Kaisar Tenoo Heika, Julius Stal, Thomas
Aquino dan Hegel. Teori ini dapat menimbulkan Negara monarki kerajaan dimana
kekuasaan Negara sentralistis atau terpusat pada raja.
2. Kedaulatan Negara
Bahwa kekuasaan berasal dari negara, sebab adanya negara adalah kodrat alam.
Pada pelaksanaannya penguasalah yang memegang kekuasaan Negara sehingga
dapat menimbulkan pemerintahan yang otoriter misalnya pada zaman Mussolini di
Italia, Hitler di Jerman dan sebagainya. Tokoh teori ini adalah Paul Laband dan
Jellineck.
Kedaulatan negara yaitu kedaulatan yang asalnya dari negara itu sendiri yakni dalam
wilayah suatu negara hanya negara itu yang berdaulat penuh. Negara mempunyai
kekuasaan yang tidak terbatas. Artinya negara berhak mengatur semua warga negara
dan harus taat, patuh terhadap kehendak dan keinginan negara. Tidak ada seorang
yang berhak menentang kehendak negara. Sehingga kekuasaan negara tidak ada yang
membatasinya.
Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma
yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang
berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu
yang mendasarkan atas kedaulatan rakyat kendatipun telah terbentuk negara dengan
seluruh perlengkapan kekuasaanya, namun ultimate power ( kekuasaan tertinggi) tetep
berada ditangan rakyat itu sendiri. Perwujudanya kekuasaan rakyat tersebut diwakilkan
kepada dewan-dewan perwakiln rakyat dan melalui pemerintah yang bertangung jawab
kepada rakyat. Dalam hal tersebut pemerintah hany sebagai mandataris rakyat saja.
Dipelopori oleh John Lock, JJ Rousseau
Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), menekankan bahwa semua kekuasaan
dalam suatu negara didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J. Rousseau
(Perancis) menyatakan apa yang dikenal dengan kontrak sosial, suatu perjanjian
antara seluruh rakyat yang menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu
negara. Kedaulatan rakyat artinya kekusaan tertinggi di tangan rakyat. Rakyat
memberikan kekuasaan kepada para wakil rakyat yang menduduki lembaga legislatif
maupun eksekutif untuk melaksanakan keinginan rakyat, melindungi hak-hak rakyat
serta memerintah berdasarkan hati nurani rakyat. Rakyat berhak mengganti
pemerintahan
yang
dipilih
dan
diangkatnya,
bila
pemerintah
tersebut
tidak
melaksanakan kehendak rakyat. Dewasa ini praktik teori kedaulatan rakyat banyak
dianut dan dijalankan oleh negara-negara demokrasi modern. Termasuk Negara
Republik Indonesia.
5. Kedaulatan Hukum
Kedaulatan hukum yaitu kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di suatu
negara. Hukum yaitu pernyataan yang timbul dari kesadaran manusia, dan hukum
merupakan sumber kedaulatan. Negara harus mematuhi tertib hukum, karena hukum
terletak di atas negara. Hukum merupakan kekuasaan yang derajatnya lebih tinggi.
Negara hanya sebagai organisasi sosial yang tunduk kepada hukum. Kekuasaan
negara harus berpijak dan berlandaskan hukum. Hukum harus dipandang sebagai
sumber dari segala sumber kekuasaan dalam negara maksudnya kekuasaan yang
dimiliki oleh pemerintah itu didapat atau diatur oleh hukum yang berlaku di negara itu,
sehingga kekuasaan itu sah berdasarkan hukum yang berlaku. Hukum harus dijunjung
tinggi oleh segenap warga negara dan pemerintah, maka semuanya harus
menghormati dan mematuhi hukum yang berlaku. Barang siapa yang melanggar
hukum harus dikenakan sanksi, tanpa kecuali.
Dalam kontek ini hukum tidak ditentukan oleh negara melainkan negara ditentukan
oleh hukum. Dengan demikian negara sebagai produk dari hukum. Menurut Krrabe
hukum sama sekali tidak bergantung kepada kehendak manusia. Bahkan hukum
adalah suatu hal yang terlepas dari keinginan setiap orang, sebab hukum telah terdapat
dalam kesadaran hukum setiap orang.
Kesadaran hukum ini tidak datang, apalagi dipaksakan dari luar, melainkan dirasakan
orang dalam dirinya sendiri. Kesadan hukum memaksa orang untuk menyesuaikan
segala tindakanya dan perbuatanya dengan rasa keadilan itu, walaupun mungkin hal itu
tidak sesuai bahkan mungkin juga bertentangan dengan kehendaknya sendiri
C. Pembahasan
Kedaulatan merupakan masalah yang sangat pokok dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Karena adanya pengakuan kedaulatan oleh Negara-negara lain, berarti
eksistensi suatu negara diakui. Maka dengan adanya landasan kedaulatan tersebut,
suatu negara dapat menjalankan berbagai macam hubungan dan jalinan kerjasama
dengan
negara-negara
maupun
lembaga-lembaga
internasional
untuk
lebih
anggapan bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari rakyat
. berdsarkan penjelasan tersebut menunjukan bahwa suatu pemerintahan memiliki
tanggung jawab terhadap rakyat atas kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.
Bangsa Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki masyarakat yang tidak
sedikit sehingga sistem demokrasi yang diterapkan di indonesia adalah demokrasi tak
langsung. Sehingga pelaksanaan demokrasi rakyat menurut UUD 1945 adalah rakyat
dan lembaga-lembaga pemerintahaan yang menjadi wadah dalam menjalakan tugastugas kenegaraan sebagai representasi dari teori kedaulatan rakyat. Selain itu juga
ditegaskan dalam pembukan UUD45 ... susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat ...
Selain itu teori kedaulatan rakyat yang dianut di Indonesia juga di tegaskan dalam
pancasila yaitu sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan. Sila tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
10
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pada alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 tersebut, pada baris yang dicetak tebal secara
tersurat menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah penganut jenis kedaulatan
rakyat. Bagaimana di dalam pasal-pasal UUD 1945? Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2,
ditegaskan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-undang Dasar.
Berdasarkan uraian tentang kedaulatan rakyat tersebut, jelaslah bahwa negara kita
termasuk penganut teori kedaulatan rakyat. Rakyat memiliki kekuasaan yang tertinggi
dalam negara, tetapi pelaksanaanya diatur oleh Undang-undang dasar.
Selain dari penganut jenis kedaulatan rakyat, ternyata UUD Negara RI Tahun 1945,
juga menganut jenis kedaulatan hukum. Hal tersebut dapat ditemukan di dalam Pasal 1
ayat 3 UUD 1945, isinya adalah negara Indonesia adalah negara hukum. Artinya
negara kita bukan negara kekuasaan. Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur menurut hukum yang
berlaku. Misalnya peraturan berlalu lintas di jalan raya diatur oleh peraturan lalu lintas.
Menebang pohoh dihutan diatur oleh peraturan, supaya tidak terjadi penggundulan
hutan yang berakibat banjir, dan contoh lainnya.
Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 juga merupakan dasar bahwa negara kita menganut
kedaulatan
hukum
isi
lengkapnya
adalah
segala
warga
negara
bersamaan
kedudukkanya dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan dengan tidak ada kecualinya. Maknanya bahwa setiap warga negara
yang ada di wilayah negara kita kedudukan sama di dalam hukum, jika melanggar
hukum siapapun akan mendapat sanksi. Misalnya rakyat biasa, atau anak pejabat jika
11
mereka melanggar harus diberikan sanksi, mungkin berupa kurungan (penjara) atau
dikenakan denda.
D.
Penutup
Sumber kekuasaan tertinggi atau kedaulatan pada prinsipnya terdapat dua aliran, yakni
teori teokrasi dan teori hukum alam. Dari kedua aliran tersebut, kedaulatan terbagi
menjadi Kedaulatan Tuhan, Kedaulatan Raja, Kedaulatan Negara, Kedaulatan
Rakyat, dan Kedulatan Hukum. Kedaulatankedaulatan tersebut memiliki sifat-sifat
berikut:
a. Asli, artinya tidak diturunkan dari sesuatu kekuasan lain;
b. Tertinggi, artinya tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi yang mengatasi dan
dapat membatasi kekuasaanya;
c. Kekal, artinya pemerintah dapat berganti-ganti, kepala negara dapat meninggal
dunia, bahkan susunan negara dapat berubah-ubah, akan tetapi negara dengan
kekuasaanya berlangsung terus tanpa interrupsi, tidak terputus-putus;
d. Tidak dapat dibagi-bagi, artinya karena hanya ada satu kekuasaan tertinggi
maka kekuasaan itu tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan adalah bulat dan tunggal;
e. Tidak dapat dialihkan, artinya tidak dapat dipindahkan kepada sesuatu badan
lain, tidak dapat dilepaskan dan diserahkan kepada sesuatu badan lain.
Dalam tataran pratik bangsa Indonesia diketahui menganut kedaulatan rakyat. Dasar
dari penjelasan tersebut, dapat dilihat di dalam Pancasila sila ke-4. Isinya adalah
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Juga didasarkan atas pengertian dari teori kedaulatan Rakyat yaitu
Adalah suatu kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Selain dari
penganut jenis kedaulatan rakyat, ternyata UUD Negara RI Tahun 1945, juga menganut
jenis kedaulatan hukum. Hal tersebut dapat ditemukan di dalam Pasal 1 ayat 3 UUD
1945, isinya adalah Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Artinya negara kita
bukan negara kekuasaan. Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur menurut hukum yang berlaku.
http://pustakailmuhukum.blogspot.com/p/kedaulatan-ilmu-negara.html