Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan penilaian berbasis kelas, Penilaian
proyek
dilakukan
dilakukan
secara
pada
mata
kontekstual
pelajaran
dan
tertentu,
Penilaian
proyek
komprehensif,
Penilaian
proyek
dalam
bukunya
mengungkapkan
beberapa
Model
dan
Teknik
dari
jenis
penilaian
kelebihan
Penilaian
proyek
diantaranya;
1. Merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar,
bermuatan pedagogis, dan bermakna bagi peserta didik.
2. Memberi peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan
kompetensi yang dikuasainya secara utuh.
3. Lebih efesien dan menghasilkan produk dan memiliki nilai ekonomis.
4. Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat dipertanggung
jawabkan dan memiliki kelayakan untuk disertifikasi.
Materi yang dijadikan sebagai bahan untuk dalam penilaian proyek
yang dilaksanakan oleh guru setidaknya memenuhi kriteria-kriteria prinsip
dasar tes hasil belajar, sehingga sesuai dengan tujuan akhir dari belajar
yaitu kesuksesan siswa. Adapun kriteria-kriteria dalam menentukan
materi yang di jadikan sebagai bahan proyek yang dipersiapkan oleh guru
adalah : pertama, hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar
yang
telah
ditetapkan
sesuai
dengan
tujuan
insruksional.
Kedua,
dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. Ketiga, mencakup bermacammacam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar
yang di inginkan sesuai dengan tujuan. Keempat, didesain sesuai dengan
kegunaan untuk memperoleh hasil yang di inginkan. Kelima, dibuat
seandal mungkin sehingga mudah di interpretasikan dengan baik
Dari kesemua kriteria diatas yang paling penting adalah, proyek
yang dilaksanakan oleh siswa tidak terlalu memberatkan dan membebani
siswa, justru dapat menarik hasrat siswa untuk semakin menikmati proyek
yang sedang dijalankan dalam mendapatkan hasil yang maksimal dan
bermafaat besar bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
akan cocok dengan materi atau kompetensi yang akan dicapai. Akan
tetapi sebisa mungkin bentuk penilaian yang digunakan dapat mencakup
tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik
Dengan begitu, penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya
tepat tetapi juga lebih komprehensif. Dan dari beberapa jenis penilaian
yang telah diungkapkan diatas salah satu jenis penilaian yang cukup
komprehensif mencakup ketiga ranah tersebut adalah penilaian proyek
(Project Work). Penilaian proyek memberikan kesempatan kepada siswa
untuk seoptimal mungkin dapat mengembangkan kemampuan mereka
dalam memahami konsep sampai dengan aplikasi bahkan menciptakan.
Dalam penilaian proyek guru dapat menilai siswa secara individu maupun
kelompok. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran juga dapat lebih
terpantau.
Pelaksanaannya penilaian proyek dapat dilakukan oleh siswa secara
individu atau kelompok. Penilaian proyek umumnya dilakukan dengan
mengikuti
beberapa
tahap
dalam
pelaksanaannya
yang
meliputi,
tempat/lokasi, alat dan bahan, dan lainnya sesuai dengan instruksi dari
guru
pembimbing.
Setelah
pokok
masalah
dirumuskan
langkah
selanjutnya adalah pelaksanaan proyek. Pada tahap ini siswa dapat terjun
ke lapangan atau masuk dalam setting sosial tertentu untuk mengamati
dan menghimpun data. Pengumpulan data akan tergantung dengan
masalah pokok dalam proyek, apakah proyek di fokuskan pada proses
atau produk. Langkah selanjutnya adalah pengorganisasian.
2.
Maksud dari pengorganisasian disini adalah data yang telah
dihimpun dari lapangan kemudian dikelompokkan sesuai dengan pokokpokok masalah dalam proyek tersebut. Tahap selanjutnya, setelah data
terhimpun dan dikelompokkan kedalam pokok-pokok masalah maka datadata tersebut di interpretasikan atau dianalisis, tahapan ini dinamakan
pengolahan data. Dan setelah data dianalisis sampai pada pengambilan
kesimpulan langkah selanjutnya adalah menyusun laporan atau penyajian
data.
3.
Pada tahap penyajian data atau penulisan laporan proyek ini
setidaknya
mengikuti
sistematika
penulisan
yang
terdiri
dari;
1)
bacaan
yang
relevan
dengan
masalah
proyek.
6)
Lampiran.
tahapan
keterampilan
pembelajaran.
dilakukan
dalam
peserta
didik
pengetahuan,
adalah
Ketiga,
hasil
pemahaman,
Keaslian,
karya
dan
proyek
mereka,
yang
dengan
optimal
dalam
pelaksanaan
penilaian proyek dalam hal ini guru sangat berperan dalam membimbing
siswa baik bekerja secara individu maupun kelompok. Bimbingan guru
sangat diperlukan mulai dari tahap awal siswa akan menentukan topik
dalam tugas proyek mereka sampai dengan pembuatan laporan.
Hasil yang diselesaikan oleh siswa kemudian akan diberikan nilai
atau skor, yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh guru sesuai dengan
kriteria-kreteria dari tugas yang diberikan oleh guru. Adapun teknik yang
digunakan oleh guru dalam memberikan skor pada hasil tugas siswa
adalah dengan daftar cek atau skala penilaian.1[7]
Bentuk kerja yang dinilai sebagai hasil usaha siswa adalah proses
proyek yang berlangsung. Diantaranya :
Aspek
Skor
2 3 4
1
5
Perencanaan :
Persiapan
Rumusan judul
Pelaksanaan
Sistematika penulisan
Keakuratan sumber data/informasi
Kuantitas sumber data
Analisis data
Penarikan kesimpulan
Laporan proyek
Performans
Presentasi dan penguasaan
Total skor
Dengan contoh tabel diatas, dari poin aspek yang dinilai disesuaikan
dengan proyek dan kondisi siswa. Sedangkan pada kolom skor, siswa
diberikan skor sesuai dengan ketepatan dan kelengkapan hasil proyek
yang dilakukan siswa dengan sebelumnyadipersipakan terlebih dahulu
oleh guru. Semakin tinggi skor yang didapat, maka semakin baik pula
hasil proyek yang dilakukan oleh siswa.
Selanjutnya setelah point-point yang akan dinilai oleh gur sudah
dipersiapkan, selanjutnya adalah meracang krtteria-kriteria penilaian dari
setiap point yang akan di bidik oleh guru. Sebagai contoh adalah sebagai
berikut :
Rubrik Penyelesaian Proyek
Komponen yang
Kriteria
Skor
dinilai
Sesuai
Topik
Diagram Proyek
Tahapan proses
Proyek
Monitoring
materi
pembelajaran,
orisinal,
konstektual
Sesuai materi pembelajaran, orisinal, tidak
konstektual
Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal,
konstektual
Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal,
tidak konstektual
Tidak sesuai materi pembelajaran, tidak
peluang
penemuan
Mencerminkan hubungan, tidak ada peluang
penemuan
Kurang mencerminkan
hubungan,
ada
peluang penemuan
Kurang mencerminkan
hubungan,
ada
peluang penemuan
Tidak membuat diagram
Lengkap, sistematis, metodologis
Lengkap, kurang sistematis, metodologis
Lengkap, sistematis, kurang metodologis
Lengkap,
kurang
sistematis,
kurang
1
5
4
3
2
metodologis
Kurang lengkap, kurang sistematis, kurang
metodologis
Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, ada
lembar kemajuan
Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, tidak
ada
Keterangan
Kurang baik
Baik
Sangat baik
contoh
dari
hasil
beberapa
kelompok
setelah
Pere
ncan
aan
20
15
18
Pelaks
anaan
18
17
19
Tota
Rata-
Keterang
rata
an
57
19
Sangat
16
baik
Sangat
18
baik
Sangat
Lap.
proye
k
19
16
18
48
55
k3
Kelompo
10
15
16
41
14
baik
Baik
k4
Kelompo
15
14
16
45
15
Sangat
k5
baik
dalam
mengerjakan,
dan
siswa
juga
termotivasi
untuk
benda-benda
yang
bermanfaat
bagi
diri
siswa
atau
bagi
lingkungan siswa. Penilaian produk ini tidak hanya melihat hasil akhirnya
saja tetapi juga proses pembuatannya. Contoh, kemampuan peserta didik
menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan
dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan
berpenampilan menarik.
kemampuan
siswa
merencanakan,
menggali,
dan
bahan, alat, dan teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun.
Dalam proses pembuatan dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan
berupa saran-saran dari guru. Pada akhir tahap ini guru melakukan
penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik.
c)
Pada
tahap
penyerahan,
siswa
menyajikan
produk
atau
menentukan dulu hasil kerja siswa yang mana saja yang akan dijadikan
dasar dalam menentukan tingkat kompetensi siswa. Berikut ini kriteria
yang dapat digunakan untuk menentukan hasil kerja siswa yang akan
dipilih guru untuk penilaian.
a.
kepada siswa. Perlu diingat pada waktu memberikan tugas kepada siswa
sebaiknya tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa untuk
menunjukkan kompetensi yang diukur tetapi juga memungkinkan siswa
untuk
dapat
menunjukkan
kompetensi
setingkat
di
atasnya
dan
kesimpulan
yang
dihasilkan
akan
semakin
handal.
Untuk
b.
kejuruan.
Selain itu penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain, memilih
bahan-bahan yang tepat, menggunakan alat, menunjukkan inovasi dan
kreasi, memilih bentuk dan gaya dalam karya seni.
siswa
dan
mencatat
hasil
penilaiannya.
Biasanya
guru
sudah
merencanakan selama satu tahun ajaran bukti hasil kerja siswa yang
harus
dikumpulkan.
Bermanfaat
tidaknya
hasil
kerja
siswa
untuk
untuk membantu siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses kerja.
Selain
itu
batasan
diperlukan
untuk
mempermudah
guru
menilai
a.
Anekdotal
Anekdotal adalah catatan yang dibuat guru selama melakukan
Menentukan
kompetensi
yang
akan
diamati
dan
bagaimana
tidak mungkin mengamati seluruh siswa dalam satu kali kegiatan belajar
mengajar. Dengan cara bergantian tersebut semua siswa akhirnya akan
dapat diamati daripada mengamati seluruh siswa dalam satu kegiatan.
b. Skala penilaian analitis
Analytic Rating adalah penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa
aspek pada hasil kerja siswa. Dalam analytic rating guru menilai hasil
kerja siswa dari berbagai perspektif atau kriteria. Misalnya pada jurusan
seni dan desain, hasil karya siswa dinilai selain dari segi keterampilan
teknis juga pemahaman dasar-dasar dari desain.
Analytic Rating biasanya digunakan untuk menilai kemampuan pada
tahap perencanaan/ perancangan dan tahap akhir. Pada kedua tahap
tersebut guru dapat menilai desain atau hasil kerja siswa dari berbagai
perspektif
atau
kriteria.
Untuk
setiap
keterampilan
yang
diukur,
c.
Penilaian Produk
Judul Kegiatan
Mata pelajaran
: IPA
Kelas
: VIII/I
SK
KD
Nama siswa
: ______________________________
Kelas
: ______________________________
Waktu pengamatan
: ______________________________
No
1.
Komponen yang digunakan
2.
Rangkai alat
3.
Estetika
4.
Uji coba produk
Total skor yang di capai
Jumlah Skor maksimum
Jumlah
skor
Skor
1
3
2
2
2
9
12
Keterangan nilai :
3 = sangat baik
2 = baik
1 = kurang baik
Kriteria skor
9-12 = sikap sangat baik
5-8 = sikap cukup baik
1-4 = sikapnya kurang baik
Rubrik Penilain
No
Kriteria
1
Komponen yang digunakan lengkap dan baik
Pemiliahan dan penggunaan alat komponen tepat
Pemilihan tepat namun penggunaankomponen kurang tepat
Pemilaian danpenggunaan komponen kurang tepat
Rangkaian alat
Alat di rangkai dengan benar dan teliti
Rangkaian alat kurang benar dan
Rangkaian alat tidak tepat
3
Estetika
Roket yang dibuat indah dan rapi
Roket yang dibuat rapi tapi kurang indah
Roket yang dibuat tidak rapi dan tidak indah
4
Uji coba produk
Roket dapat meluncur dengan baik dan tinggi
Roket dapat meluncur namun tidak tinggi
Roket tidak dapat meluncur
Skor (1-3)
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1