Anda di halaman 1dari 7

Dampak Sinar Matahari Secara Tidak Langsung

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh


makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah
penerang dunia ini. Selain itu bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari sangat menentukan prosesfotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan
biji sampai tanaman dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi faktor
pembatas utama di dalam semua ekosistem.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain

itu,

kekurangan

cahaya

saat

perkecambahan

berlangsung

akan

menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).
Semua

ini

terjadi

dikarenakan

tidak

adanya

cahaya

sehingga

dapat

memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya ,


tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih
lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
a. Kualitas Cahaya
Secara fisika, radiasi matahari merupakan gelombang- gelombang
elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang. Tidak semua gelombanggelombang tadi dapat menembus lapisan atas atmosfer untuk mencapai
permukaan bumi. Umumnya kualitas cahaya tidak memperlihatkan perbedaan
yang mencolok antara satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga tidak selalu
merupakan faktor ekologi yang penting.
b. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya
terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali

utama dari ekosistem. Tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek
daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan
etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap.
Etiolasi merupakan fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam
gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. Dampak
tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4,
C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh
intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari. Selain itu, setiap
jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu
lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon
tumbuhan terhadap lama penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme,
menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari
panjang, dan tanaman hari pendek
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala
etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat
yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada
proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya.
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae.
Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan
sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu
menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses
fotosintesis.

Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat


keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan
proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan
sinar matahari dan enzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama dari daun
tumbuhan. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap
karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen
yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya
cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan
fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity
Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750 mili
mikron (Jumin, 2008:9). Tanaman juga memberikan respon yang berbeda
terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas
cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Jumin 2008:08).
Oleh tumbuhan radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh
klorofil pada tanaman dalam proses yang disebut proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses pertumbuhan dan cadangan
makanan tanaman.Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari dikala
matahari menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan
mengubah gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air
untuk menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat
hijau daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin
untuk mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai
cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil sampingannya.
Intensitas

cahaya

matahari

menunjukkan

pengaruh

primer

pada

fotosintesis, dan pengaruh sekundernya pada morfogenetik. Pengaruh terhadap


morofogenetik hanya terjadi pada intensitas rendah. Pengaruh tanaman dalam

kaitannya dengan intensitas cahaya salah satunya adalah penempatan daun dalam
posisi di mana akan diterima intersepsi cahaya maksimum. Daun yang menerima
intensitas maksimal adalah daun yang berada pada tajuk utama yang terkena sinar
matahari. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah
penerang dunia ini. Selain itu , tumbuhan dan organisme berklorofil dapat
memanfaatkan langsung energi matahari. Sinar matahari yang tampak putih di
mata kita merupakan kumpulan dari berbagai jenis spektrum warna (pelangi).
Tanaman umumnya menggunakan hampir semua spektrum warna yang ada walau
paling banyak yang digunakan adalah spektrum warna biru dan merah.
Pigmen klorofil untuk fotosintesis yang digunakan oleh tanaman secara
umum, menangkap hampir semua cahaya biru dan merah, walaupun akan lebih
efisien menangkap cahaya merah di 650-670 nm. Cahaya biru digunakan hampir
sebanyak cahaya merah karena lebih mudah mendapatkannya, lebih kuat di
cahaya matahari.

A. Akibat kekurangan cahaya pada tumbuhan :


1. Kekurangan cahaya matahari dapat memperlambat proses fotosaintesis dan
mengganggu pertumbuhan secara keseluruhan.
2. Dapat memicu munculnya etiolasi yaitu kondisi batang pada kecambah akan
lebih cepat muncul tetapi bentuk daunnya tidak bisa lebar dan tumbuh dengan
normal, daunnya akan nampak kecil kecil dan tipis. tidak berwarna hijau dan
pertumbuhan menjadi lemah.
3. Dapat menyebabkaan tumbuhan menjadi dehidrasi, kekurangan nutrisi
makanan dan tumbuhan menjadi kerdil, kering, tidak bisa berbuah dan daunnya
mudah mengalami kerontokan dan diperlukan jenis hormon pada tumbuhan.
4. Menjadikan kekuatan akar tumbuhan tidak kokoh (kuat) untuk menopang
berat batang sehingga mudah patah dan mengalami kematian.

5. Dapat membuat jumlah klorofil menjadi berkurang yang akan berdampak pada
kondisi daun menjadi berwarna pudar, tidak hijau segar dan cepat menguning.
6. Dapat membuat tunas atau cabang baru menjadi sukit tumbuh dengan cepat,
susunan pembuluh kayunya menjadi tidak sempurna dan rusak serta
pertumbuhan batang melambat dan menyebabkan batang tidak bisa panjang.
7. Dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan hidrat arang yaitu zat yang
berperan besar dalam pembentukan energi bagi pertumbuhan tanaman.
8. Dapat menjadikan kondisi bagian bagian akar tumbuhan menjadi kesulitan
menyerap air dan berbagai zat hara didalam tanah dan mengalami kesulitan
untuk menyebarkan zat mineral serta nutrisi makanan keseluruh batang dan
daun.
9. Dapat membuat bagian bagian bunga tidak bisa berwarna cerah dan dapat
menggagalkan proses pemekaran bunga yang akhirnya serangga tidak tertarik
untuk mendekatinya, kondisi ini dapat membuat bunga tidak terjadi pembuahan
dan tiodak menghasilkan buah.
10.

Dapat menjadikan tumbuhan rentan terhadap serangan hama dan penyakit


lain yang dapat mempengaruhi kualitas produksi. Hama dan penyakit yang
dimaksud adalah jamur, parasit, wereng, kutu dan lain lain.

11.

Dapat menyebabkan tumbuhan mengalami kematian dan mengalami akar


yang kerung dan mudah tercabut karena persediaan air yang tidak ada.

12.

Dapat membuat fungsi hormon auksin menjadi tidak mempunyai


kemampuan untuk berkembang dengan normal sehingga menyebabkan
lambatnya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan walaupun persediaan air
didalam tanah sangat banyak. tetapi jika tidak ada cahaya matahari maka
kegiatan fotosintesis akan kacau dan asupan air menjadi tidak begitu
berpengaruh.

B. Peranan Cahaya Terhadap Tumbuhan :


Fotoenergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya
energy yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman. Intensitas cahaya
yang tinggi di daerah tropis tidak seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman.
Energi cahaya matahari yang digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis
berkisar antar 0,5 2,0 % dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga hasil
fotosintesis berkurang apabila intensitas cahaya kurang dari batas optimum yang
dibutuhkan oleh tanaman, Setiap daun pada tumbuhan harus memproduksi energy
yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan setelah dikurangi energy untuk
respirasi. Jika tumbuhan kekurangan cahaya dalam waktu panjang, maka lambat
laun akan mati. Proporsi cahaya yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan hasil
fotosintesis dan kebutuhan respirasi disebut titik kompensasi cahayaLama
penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi
fisiologis dari tumbuhan.
Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme terhadap lamanya
penyinaran sinar matahari. Cahaya matahari merupakan factor krusial dalam
kehidupan tumbuhan sebagai sumber energy. Untuk dapat memperoleh energy
bagi pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan memerlukan sejumlah
cahaya minimal.
Fotodestruktif adalah tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan
fotosintesis semakin tidak bertambah lagi dikarenakan tanaman mengalami batas
titik jenuh cahaya sehingga bukan menjadi sumber energy tetapi sebagai perusak.
Proses fotosintesis, cahaya berpengaruh melalui intensitas, kualitas dan
lamanya penyinaran, tetapi yang terpenting adalah intensitasnya.Sehubungan
dengan

laju

fotosisntesi,

intensitas

cahaya

yang

semakintinggi

(naik)

mengakibatkan lalu fotosisntesis semakin tidak bertambahlagi walaupun intensitas


cahaya terus bertambah. Batas ini disebut titik saturasi cahaya atau titik jenuh
cahaya (ligh saturation point). Pada keadaan ini cahaya bukan sebagai sumber
energi maupun sebagai bentuk perusak. Efek lain dari cahaya diluar fotosintetis
adalah mengendalikan wujud tanaman, yaitu perkembangan struktur atau
morfogenesisnya.

Pengendalian

morfogenesis

oleh

cahaya

disebut

fotomorfogenesis.

Agar

cahaya

mampu

mengendalikan

perkembangan

pertumbuhan maka tumbuhan harus menyerap cahaya. Fototropisme adalah


pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.
Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah
datangnya cahaya.
Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil
yang berfungsi sebagai pelindung lembaga yang baru tumbuh. Cholodny dan
Went menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin
secara lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena
cahaya. Dengan demikian, jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak
daripada di bagian yang terang.

Anda mungkin juga menyukai