id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Oleh :
SUHARJO
X5107633
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Jurusan Ilmu Pendidikan
Oleh :
SUHARJO
X5107633
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Munzayanah
NIP. 19490215 197603 2 001
commit
to user
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 5 Oktober 2010
Tanda Tangan
Ketua
..
Sekretaris
..
Anggota I
: Dra. Munzayanah
...
Anggota II
..
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
ABSTRAK
SUHARJO. PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA
BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB
NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi. Surakarta:
commit
to user
v
ABSTRACT
SUHARJO. APPLICATION OF GLOBAL METHOD BY PICTURED WORD
CARD TO INCREASE THE ABILITY OF READING REGINVERS ON LIGHT
MENTALLY RETARDED CLASS V SLB NEGERI SURAKARTA IN THE
SCHOOL YEAR 2008/2009. Thesis, Surakarta: The Faculty of Teacher Training
and Science Education, Sebelas Maret University, 2010.
The aim of this classroom action research is to know the role of
application of global method by pictured work card to increase the ability of
reading beginners on light mentally retarded class V SLB Negeri Surakarta in the
school year 2008/2009.
This study uses classroom action research. The subject that gets treatment
in this study is 5 light mentally retarded class V SLB Negeri Surakarta that
consists of 5 students. The free variable in this classroom action research is
application of global method by pictured word card. Where as the restricted
variable is the ability of reading beginners.
The techniques of collecting data in this study ara test and observation,
that applied in the pre cycle, cycle I, and cycle II.
The result of the classroom action research that application of global
method by pictured word card can increase the reading ability of light mentally
retarded class V SLB Negeri Surakarta in the school year 2008/2009.
commit
to user
vi
MOTT
O
Bacalah jika kamu ingin paham,
cobalah agar kamu bisa
(Penul
is)
commit
to user
vii
PERSEMBAHAN
Almarhum
Ibu
R.
dan
almarhunah
Bapak
Kedua
atas
anakku
dukungan
tercinta,
dan
terima
kasih
semangat
yang
diberikan
commit
to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penulisan skripsi ini, banyak hambatan dan kesulitan yang penulis
alami demi terselesaikannya penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang terbesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd.
3. Ketua Pogram Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta Bapak Drs. A. Salim Choiri, M. Kes.
4. Ibu Dra. Munzayanah selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dalam menyusun skripsi.
5. Bapak Drs. R. Djatun, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dalam menyusun skripsi.
6. Bapak H. Sukamto, SE selaku Kepala SLB Negeri Surakarta yang telah
memberikan izin penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di Sekolah
yang dipimpinnya.
7. Ibu dan bapak tercinta yang selalu mendoakan saya dalam setiap doanya.
8. Teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Luar Biasa Universitas
Sebelas Maret tahun 2008/2009.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini, oleh karena
c o m m it to u s e r
itu saran dan kritik yang memban g u n
se l a l u
p e n ulis
harapkan demi kesempurnaan
ix
skripsi ini penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat sekali bagi penulis
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Surakarta, September 2010
Penulis
commit
to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL i ii
PENGAJUAN . iii
PERSETUJUAN..
iv
PENGESAHAN .. v
ABSTRAK .. vi
ABSTRACT ............................................................................................... vii
MOTTO .. viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR xi
DAFTAR ISI .. xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR .. xv
DAFTAR GRAFIK . xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...
10
10
to user
xi
11
13
14
16
16
17
19
21
30
B. Hasil Penelitian................
34
40
43
A. Simpulan .
43
B. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN . 47
commit
to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
23
35
35
36
38
38
39
commit
to user
xiii
37
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1. Kerangka Pemikiran ....
commit
to user
xiv
22
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Nilai Kemampuan Membaca Siswa Siklus Pertama ................
36
37
39
40
commit
to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.....................................
47
48
49
50
52
dengan
Kartu
Kata
Bergambar
dalam
commit
to user
xvi
53
commit
to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis
jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan
tinggi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Namun dalam kenyataannya pengajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan
dasar, khususnya dalam pembelajaran membaca di kelas hasilnya masih kurang
optimal. Hal tersebut juga terjadi pada hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas V tuna grahita ringan di SLB Negeri Surakarta, nilainya rendah di bawah
rata-rata ketuntasan belajar (daftar nilai kelas V), bahkan sudah berada di kelas V
pun masih banyak anak yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu, guru kelas V
memegang peranan penting dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia
khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak
dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan
membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia
sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. Dengan
mendapatkan pengajaran membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan
emosinya (Depdikbud, 1996: 2). Mengingat pentingnya peranan membaca
tersebut bagi perkembangan siswa maka cara guru mengajar membaca haruslah
memilih metode yang tepat dan benar sehingga mudah dipahami anak yang
mungkin selama ini cara-cara penyampaian guru kurang tepat. Dalam pengajaran
baik metode maupun strategi pendekatan hasil yang diperoleh siswa kelas V
relatif rendah serta anak kurang berminat dalam pengajaran Bahasa Indonesia.
Dari berbagai permasalahan di atas maka layanan bimbingan dirasakan amat
berperan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan secara
bertahap diantaranya pendidikan peran guru. Di sini peneliti akan membahas dan
menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan belajar membaca permulaan
dengan metode global pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan
commit
ketrampilan dasar manusia yaitutobahasa.
userDengan membaca memungkinkan
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
permulaan.
Pada
tahap
membaca
permulaan
siswa
dimulai
diperkenalkan dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huru /a/ sampai
dengan huruf /z/. Caranya bergantung teknik pendekatan yang digunakan guru,
yaitu dapat dimulai dari pengolahan kata dari sebagian untuk seluruh atau
kemudian dicerai menjadi bagian-bagian huruf yang terkecil.
Ketatabahasaan intelegensi anak tuna grahita sangat berpengaruh dalam
proses pembelajaran membaca permulaan bagi anak tersebut. Maka dari itu,
dalam pelajaran membaca permulaan bagi anak tuna grahita dibutuhkan metode
yang tepat agar dapat mengasah ketrampilan anak dalam membaca. Salah satu
metode yang dikembangkan yaitu metode global. Di dalam metode ini anak akan
membaca kalimat secara utuh.
Di dalam penerapan metode global untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak tuna grahita akan ditemukan masalah/hambatan yang
harus dipecahkan oleh guru agar pelajaran membaca tetap berjalan optimal dan
berhasil. Di dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis telah mengindentifikasi
masalah mendasar yang terjadi di kelas V SLB Negeri Surakarta yaitu:
1. Penerapan metode global dalam membaca permulaan di kelas V SLB Negeri
Surakarta mengalami hambatan berupa: anak-anak ragu-ragu dalam membaca,
anak sulit membedakan huruf, siswa tidak mengetahui makna kata atau
kalimat yang dibacakan.
2. Hambatan yang dialami oleh anak tuna grahita tersebut akan mempersulit dan
memperlambat kemampuan membacanya.
3. Untuk mengatasinya dibutuhkan strategi (metode) dan media yang tepat dalam
penerapan metode global untuk pembelajaran membaca permulaan anak tuna
grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta.
Untuk mengatasi hambatan yang dialami anak, maka penulis berusaha
commit
menerapkan penggunaan media yang
tepat agar mempermudah penerapan metode
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
global untuk membaca permulaan anak tuna grahita. Media yang dipilih yaitu
media kartu kata bergambar. Dengan media kartu kata bergambar diharapkan
dapat mempermudah penerapan metode global membaca permulaan bagi anak
tuna grahita.
Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis berusaha
mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian tindakan kelas
dengan judul: Penerapan Metode Global dengan Kartu Kata Bergambar dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tuna Grahita
Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan permasalahan pokok yang terdapat di kelas V SLB
Negeri Surakarta dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut,
Apakah penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tuna grahita V SLB Negeri
Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan melalui metode global dengan kartu kata bergambar pada
anak tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah penulis melaksanakan PTK
ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dengan penerapan metode global kartu kata bergambar dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak tuna grahita ringan kelas V SLB
Negeri Surakarta.
2. Manfaat Praktis
Secara khusus penelitian ini akan bermanfaat sebagai berikut:
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
anak
tunagrahita
ringan
dalam
menyerap
materi
pembelajaran membaca.
c. Mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran membaca.
d. Memudahkan bagi guru dalam memfasilitasi para siswa tunagrahita ringan
dalam pembelajaran membaca.
e. Mendorong guru-guru untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran
membaca bagi anak tuna grahita.
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
BAB II LANDASAN
TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Anak Tuna Grahita Ringan
a. Pengertian Anak Tuna Grahita Ringan
Anak tuna grahita ringan disebut juga anak tuna grahita mampu didik,
anak debil, moron, semi dependent atau bisa juga disebut dengan marginally
retarded. Istilah tersebut pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama,
hanya saja dalam penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan sudut
pandang dari ahli yang bersangkutan. Dalam dunia pendidikan istilah yang
sering digunakan adalah tuna grahita ringan. Di bawah ini akan dikemukakan
pendapat beberapa ahli mengenai pengertian anak tuna grahita ringan. Menurut
Munzayanah (2000: 22), anak tuna grahita ringan adalah:
Mereka yang masih mampu mempunyai kemungkinan untuk
memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan
menghitung pada suatu tingkat tertentu di sekolah khusus. Biasanya
untuk kelompok ini dapat mencapai tingkat tertentu, setingkat dengan
kelas IV Sekolah Dasar, serta dapat mempelajari ketrampilanketrampilan yang sederhana.
Menurut The New American Webster dalam Moh. Amin ( 1995: 37)
dijelaskan bahwa, Moron (debile) is a person whose mentality does not
develop beyond the 12 years old level. Maksud dari kalimat tersebut yaitu, tuna
grahita ringan adalah seorang anak yang memiliki kecerdasan mental paling
tinggi sama dengan anak normal usia 12 tahun.
Menurut Usa Sutisna (1984:54) yang dimaksud dengan anak tuna
grahita ringan adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
Menurut Dr. Lelly Resna, Sp. KJ. (Psikiater di RSJP Bandung) dan
Drs. A.G. Sundjaya, M. Pd. (Dosen JPTB-FPTK UPI) retardasi mental ringan
adalah keadaan di mana seorang anak agak terlambat dalam belajar bahasa tapi
sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap,
dan diwawancarai; dapat mandiri (makan, mandi, berpakaian, buang air besar,
dan buang air kecil) dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Namun,
biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya
dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik
stimulasi intelektual. (http: //pikiran rakyat/cyber media/edisi 2002)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa
anak tuna grahita ringan adalah anak yang mempunyai intelektual di bawah
rata-rata, memiliki IQ 50/55 70/75 yang setingkat lebih rendah dibandingkan
dengan anak lambat belajar, kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan
ingatannya lemah, tetapi masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan
dalam bidang akademis yang sederhana seperti membaca, menulis dan
menghitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan
dan bila dilatih dapat memiliki ketrampilan tertentu yang dapat dijadikan bekal
hidup bagi dirinya setelah dewasa.
b. Penyebab Anak Tuna Grahita
Menurut Yannet dalam buku Gangguan Psikiatrik pada Anak Dengan
Retardasi Mental oleh Triman Prasadio dalam Munzayanah (2000: 14-15),
bahwa penyebab retardasi mental digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu
1) Kelompok Biomedik yaitu meliputi:
a) Prenatal, dapat terjadi karena
(1) Infeksi pada ibu pada waktu mengandung
(2) Gangguan metabolisme
(3) Iradiasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu
(4) Kelainan kromosom
(5) Malnutrisi
b) Natal, antara lain berupa
(1) Anaksia
(2) Asphysia
commit
(3) Prematuritas dan postmasturitas
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Kondisi fisik anak tuna grahita ringan meliputi : bentuk kepala, mata,
hidung dan bentuk tubuh tidak jauh berbeda dengan anak normal
umumnya.
2) Kondisi psikis anak tuna grahita ringan meliputi : kemampuan berpikir
rendah, perhatian dan ingatannya lemah, sehingga mengalami kesulitan
untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan fungsi mental dan
intelektualnya, anak menjadi pelupa, cepat bosan, sulit konsentrasi dan
sifatnya yang kekanak-kanakan.
3) Kondisi sosial anak tuna grahita ringan tidak dapat atau kurang dapat
bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya.
Ditinjau dari segi perkembangan ciri-ciri fisik dan psikis tersebut
menjadi hambatan bagi anak dalam meningkatkan kemampuan membaca
materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
d. Proses Pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita
Sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita sebagaimana telah
dibahas di atas maka dalam proses pembelajarannya pun harus disesuaikan
dengan keberadaan anak tunagrahita. Yang dimaksud dengan karakteristik di
sini adalah sebagai aspek atau kualitas masing-masing siswa. Aspek tersebut
dapat berupa bakat, motivasi, prilaku, kebiasaan, kemampuan, status sosial, dan
sebagainya (Depdiknas: 2007: 65).
Proses pembelajaran pada intinya adalah pemberian layanan kepada
setiap individu siswa agar mereka berkembang secara maksimal sesuai dengan
potensi yang mereka miliki (Depdiknas, 2002: 66). Menelaah pengertian
proses pembelajaran yang dikemukakan tersebut telah sejalan dengan
paradigma baru dalam proses pembelajaran, yakni harus berpusat pada siswa.
Dengan demikian segala tindakan yang dilakukan dan berbagai kriteria yang
ditentukan merupakan hasil pertimbangan terhadap siswa yang dilayani.
Dengan demikian proses pembelajaran bagi anak tunagrahita harus
commit
dikemas sedemikian rupa sehingga
siswa yang memiliki kecerdasan rendah,
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Mudah didapat
3) Mudah digunakannya
4) Dapat memperjelas suatu masalah
5) Lebih realistis
6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan media
kartu bergambar jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain
adalah harganya murah, mudah digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar, mudah untuk mendapatkannya serta dapat digunakan untuk
mengatasi keterbatasan indera pengamatan.
Kelemahan media kartu bergambar menurut Arief S. Sadiman, dkk
(2006:31) adalah sebagai berikut:
1) Kartu bergambar hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Kartu bergambar kurang efektif jika menerangkan gambar yang terlalu
kompleks.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Menurut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
beberapa pertanyaan
bergambar tersebut.
5) Jika ingin memperlihatkan kart u bergambar pada siswa tanpa
pengawasan secara khusus dari guru, usahakan agar ada keterangan
tertulis pada bagian bawah dari kartu bergambar tersebut. Keterangan
tersebut harus singkat tetapi jelas (tidak membuat siswa bingung dan
bertanya-tanya pada dirinya sendiri atau pada orang lain).
6) Adalah lebih baik jika guru menulis penanyaan-pertanyaan dan
jawabannya di samping kartu bergambar tersebut, tetapi tutupilah
jawabannya
dengan
kertas.Biarkan
setiap
siswa
menguji
sendiri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau
alat
peraga
dalam
proses
pembelajaran,
guru
harus
mempertimbangkan dan dapat memilih alat peraga yang akan digunakan agar
betul-betul relevan dengan materi pembelajaran yang disampaikan.
3. Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Metode Global
a. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan
keterampilan dasar terpenting dalam berbahasa.
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyuarakan
lambang-lambang
bunyi
bahasa
tersebut,
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lambing-lambang huruf.
Pembelajaran metode eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A sampai
dengan 2 dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.
Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara
memulai mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan menampilan
kata-kata.
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kata
menjadi
digilib.uns.ac.id
huruf.
(http://endangraspita.strategi-belajar-membaca.org,
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan suatu arah penalaran agar dapat
diperoleh pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.
Adapun kerangka berpikir yang penulis kemukakan yaitu:
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
Kondisi awal
kemampuan membaca
digilib.uns.ac.id
Tindakan
Kondisi Akhir
C. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah: Penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tuna grahita ringan
kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Waktu Pelaksanaan
Februari 2009
proposal
2) Perencanaan
Kegiatan
Menyusun
proposal
penelitian
Merancang
media
kartu
kata
bergambar
April 2009, minggu 3-4
lembar
kerja/
tugas
dan
memperbanyak instrumen
Menyusun skenario pembelajaran
dan RPP
3) Operasional
lapangan
a) Siklus 1
b) Siklus 2
4) Penyusunan
laporan
1 Mei 2009
4 8 Mei 2009
11 Mei 2009
12 Mei 2009
13 18 Mei 2009
20 Mei 2009
22 Juli 2009
Evaluasi
dan
refleksi
seluruh
tindakan
24 April s.d 8 Mei 2009 Penyusunan dan pengiriman laporan
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru kelas V
Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta. Siswa yang dijadikan obyek penelitian ini
adalah siswa tuna grahita ringan kelas V.
C. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan adalah berupa informasi tentang
kemampuan membaca yang dimiliki oleh anak, ketertarikan siswa dalam
pembelajaran membaca Bahasa Indonesia, serta kemampuan guru dalam
menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran membaca
bahasa indonesia, termasuk di dalamnya penerapan media kartu kata bergambar
dalam membaca permulaan Bahasa Indonesia di kelas V bagi anak tuna grahita
ringan.
Data yang dikumpulkan berasal dari beberapa sumber meliputi:
1. Informan atau nara sumber. Yaitu siswa tuna grahita kelas V dan guru kelas
yang mengajar.
2. Catatan khusus dan dokumentasi (foto) selama berlangsungnya penerapan
media kartu kata bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan oleh teman sejawat (guru lain).
3. Arsip administrasi berupa kurikulum yang digunakan, RPP, nilai hasil
pembelajaran membaca permulaan anak.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi, tes, dan dokumentasi.
1. Metode Observasi
a. Pengertian Observasi
Metode
observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian
ini,
metode
dokumentasi
digunakan
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yaitu teknik deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dan juga untuk
mengetahui respon/aktivitas
metode
global
dengan
kartu
kata
bergambar
untuk
skenario/langkah-langkah
pembelajaran.
b. Menyusun kartu kata bergambar
commit
c. Menyusun instrumen tes dan
observasi
to user
tindakan
berupa
rencana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas mengambil setting di SLB Negeri Surakarta,
pelaksanaanya mengikuti alur sebagai berikut:
1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan alokasi waktu pelaksanannya dari bulan April s/d Mei 2009.
2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar membaca
permulaan dengan metode global pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan media kartu kata bergambar.
3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi
aktivitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa.
4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis akhir pembelajaran dan sekaligus
menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas,
yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian
berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol
sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.
Hasil dari penelitian ini disajikan secara lengkap dari setiap siklus,
sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang perubahan/ perbaikan yang
diperoleh dari hasil kegiatan observasi, menyangkut berbagai aspek yang
berkaitan dengan penelitian. Sajian data ini dapat dibuat dalam bentuk tabel dan
grafik.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru dijadikan sebagai peneliti dan
penanggung jawab penuh. Guru, dalam hal ini peneliti, terlibat secara penuh
dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya.
Keempat tindakan tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Waktu tersebut dianggap mampu
memenuhi kepuasan peneliti dalam mencapai hasil yang diinginkan dan
commit
mengatasi persoalan yang ada.
to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian
1. Data Penelitian Kondisi Awal
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5 orang siswa tunagrahita
ringan kelas V SLB Negeri Surakarta memiliki kemampuan membaca yang masih
kurang baik. Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan dalam pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas tersebut kurang dari 6. Sehingga hasil pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas tersebut belum tuntas atau masih di bawah rata-rata.
Tabel berikut ini merupakan gambaran hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia semester I di kelas tersebut:
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nama Anak
Arm.
50
L.B
45
Tf.
50
Rs.
50
Fa.
45
48
Pertemuan II
Jml. Jawaban
Nilai
Benar
12
6
No.
Nama Anak
Arm
L.B
10
Tf
10
10
Rs
3.5
12
Fa
Jumlah
21.5
26
5.2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nama Anak
Arm
Nilai Partisipasi
Aktif Siswa
5
L.B
Cukup
Cukup
Tf
Cukup
Cukup
Rs
Cukup
Cukup
Fa
Cukup
Cukup
Jumlah
25
Rata-rata setiap
pertemuan
Kriteria
Cukup
Nilai Partisipasi
Kriteria
Aktif
5
Cukup
25
Cukup
Baik
= Baik (B)
Skor 4 6
= Cukup ( C )
Skor < 3
= Kurang (D)
Arm
L.B
Tf
Rs
Fa
3
2
1
0
Pertemuan Pertemuan
II
I
commit
Grafik 1. Grafik Nilai Kemampuan Membaca dan
to user
Partisipasi Aktif Siswa Siklus Kedua
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertemuan Ke
Prosentase
Jumlah
Anak
1
II
40%
40%
II
40%
20%
100
80
Siswa yang
aktif dalam
pembelajaran
60
40
20
Siswa yang
kemampuan
membacanya
tuntas
penelitian, sebab tidak ada 80 % siswa di kelas tersebut yang memiliki nilai
di atas 7.
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertemuan II
Jml. Jawaban
Nilai
Benar
16
8
No.
Nama Anak
Arm
L.B
14
15
7.5
Tf
16
17
8.5
Rs
16
19
9.5
Fa
15
7.5
16
Jumlah
Rata-rata tiap pertemuan
28
41.5
7.6
8.3
Nama Anak
Arm
Nilai Partisipasi
Aktif Siswa
6
L.B
Cukup
Baik
Tf
Cukup
Baik
Rs
Cukup
Baik
Fa
Cukup
Baik
Jumlah
Rata-rata setiap
pertemuan
Kriteria
Cukup
Nilai Partisipasi
Kriteria
Aktif
8
Baik
8
Cukup
Baik
= Baik (B)
Skor 4 6
= Cukup ( C )
commit
= Kurang
(D)
to user
Skor < 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Arm
L.B
Tf
Rs
Fa
Pertemuan Ke
Prosentase
Jumlah
Anak
4
II
100%
100%
membacanya tuntas
II
100%
80%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prosentase
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siswa yang
aktif dalam
pembelajaran
Siswa yang
kemampuan
membacanya
tuntas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian tentang Penerapan Metode Global dengan Kartu
Kata Bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Anak Tuna Grahita Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran
2008/2009, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode global dengan kartu
kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009
B. Saran
Dengan melihat besarnya manfaat hasil penelitian tindakan ini, peneliti
menyarankan kepada beberapa pihak yang terkait antara lain sebagai berikut:
1. Bagi guru pengajar Bahasa Indonesia
a. Untuk
kelancaran
proses
pembelajaran
guru
hendaknya
selalu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
bergambar
sebagai
variabel
pemecahan
commit
to user
masalah
atau