Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA

PADA PT TELKOM WITEL SULSEL


Oleh :
NATANIEL TANAN
Pembimbing I :
FIRMAN MENNE
Email : firman@univ45.ac.id
Pembimbing II :
MUH. IDRIS
Email: idris_55@yahoo.com
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa
ABSTRACT
This study aims to determine the level of effectiveness and efficiency of export sales
function at PT. Witel Telkom South. The data analysis technique used in this study
is a qualitative description analysis techniques using multiple stages comprising the
management audit of the preliminary audit, review and testing of control system
management, detailed auditing and reporting. The research data was obtained by
conducting interviews with parties related to the matter to be investigated and
questionnaires were distributed to personnel of the sales department at PT.Telkom
Witel South. Based on the results of research carried out showed that sales activity
conducted by corporate services are still not running effectively and efficiently. This
is due to the system of planning, implementation, and management control as well
as measurement and evaluation in the field of sales of services are not running as it
should.
--------------------Keywords : evaluation of a management audit of the function of sales of services

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang berubah dengan cepat dan
tingkat persaingan usaha yang semakin tinggi, maka perusahaanperusahaan harus
mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kelangsung dan
pertumbuhan usahanya. Secara umum semua perusahaan mempunyai tujuan atau
sasaran yang sama yaitu keberhasilan dalam mempertahankan hidup berkembang
dan memaksimalkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak
manajemen mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar untuk
menerapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur yang harus dilaksanakan oleh
semua pihak sesuai dengan arah yang telah ditetapkan.
Aktivitas perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
laba perusahaan untuk mempertanakan kontinuitasnya. Oleh sebab itu tugas dari
manajemen adalah berusaha untuk dapat mengendalikan faktorfaktor yang
berpengaruh sehingga dicapai tingkat laba yang direncanakan. Salah satu contoh
yaitu faktor biaya yang berperan penting dalam proses produksi dan berpengaruh
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Operasi perusahaan yang tidak
efisien akan menunjukkan penurunan keuntungan sehingga terjadi pertambahan
biaya-biaya dan menurunnya kualitas kerja perusahaan. Untuk mengatasi kendala
ini, manajemen membutuhkan suatu alat bantu yaitu Audit Manajemen untuk
menilai prestasi manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kegiatan manajemen.
Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan kegiatan-kegiatan yang ada
dalam perusahaan secara menyeluruh atau sebagian dari elemen/unit yang ada,
dengan tujuan membantu pihak manajemen untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik, dengan cara memberikan rekomendasi

yang konstruktif kearah

perkembangan perusahaan di masa mendatang yang pelaksanaannya dapat


dilakukan. Intern perusahaan itu sendiri maupun pihak diluar perusahaan. Dengan
demikian audit manajemen diharapkan memberikan petunjuk-petunjuk untuk
perbaikan operasional sehingga dapat mencapai kegiatan yang lebih efektif,
efisien, dan ekonomis. Dimana efektif berhubungan dengan penentuan apakah
tujuan perusahaan yang ditetapkan tercapai atau belum, efisien berhubungan
Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

dengan penentuan apakah tujuan tersebut dicapai dengan sumber daya yang
optimal, ekonomis berhubungan dengan penentuan implikasi jangka panjang
suatu operasi sehinga timbul pertanyaan apakah audit manajemen atas fungsi
penjualan jasa pada PT Telkom Witel Sulsel sudah efektif dan efisien.?.
Adapun teknik pemeriksaaan manajemen meliputi prosedur-prosedur yang
luas, metode-metode evaluasi, kebijaksanaan dan pendekatan-pendekatan sesuai
fungsi yang manajemennya di audit. Dengan teknik tersebut sesuatu yang
direncanakan

dapat

mengevaluasi,

menganalisa,

meneliti

kembali

dan

memberikan standar pada pelaksanaan yang ada hubungannya dengan kegiatan


perusahaan. Dalam menganalisa, pemeriksa melakukan analisa pada satu,
beberapa, bahkan seluruh fungsi dalam perusahaan, misalnya: fungsi produk,
fungsi yang sangat penting dimana seluruh sumber daya dikerahkan agar dapat
tercapai tujuan perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dan Pengertian Audit Manajemen
Di Indonesia audit manajemen mulai dikenal pada dasawarsa tujuh
puluhan terutama oleh lembaga pemeriksa pemerintah seperti Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara. Audit manajemen atau sering disebut dengan
audit operasional, merupakan bidang audit internal yang dapat dilakukan oleh
pemeriksa ekstern (Akuntan Publik) ataupun oleh pemeriksa intern yang
merupakan karyawan dari perusahaan ataupun kesatuan organisasi yang diperiksa.
Konsep audit manajemen adalah merupakan suatu alat yang pada
akhirakhir ini sedang dikembangkan dan telah memperoleh pengakuan yang luas
dalam penggunaannya, namun belum mempunyai pengertian yang baku. Hal ini
disebabkan sebagian para ahli berpendapat bahwa pengertian audit manajemen
sama dengan pengertian audit operasional, sebagian lagi membedakan antara
pengertian audit manajemen dan audit operasional.
Para ahli membedakan pengertian audit operasional dan audit manajemen,
ruang lingkup audit operasional hanya sebatas pada kegiatan fungsifungsi yang
ada dalam perusahaan, sedangkan ruang lingkup audit manajemen menyangkut
Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

semua aspek yang terjadi dalam proses manajemen. Jadi audit manajemen tidak
hanya memeriksa kegiatan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan akan tetapi
tugas pemeriksa ini juga meliputi pengujian, penilaian berbagai tindakan-tindakan
dan kebijaksanaan manajemen untuk memperoleh suatu keyakinan apakah
kondisi tersebut telah sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian antara lain
pemeriksaan secara objektif yang dilakukan oleh pemeriksa untuk mendapatkan
dan mengevaluasi bukti-bukti. Objektivitas adalah penting bagi kredibilitas dan
kegunaan yang ditemukan oleh pemeriksa, disinilah letak pentingnya mengapa
fungsi pemeriksaan harus diatur secara independen dari fungsi-fungsi lain
terutama yang menugaskan pemeriksaan. Pemeriksaan ini juga harus dilakukan
dengan proses yang sistematis yang mendasari pemeriksaan pada langkahlangkah
yang tampak pada perencanaan pemeriksaan dengan menggunakan teknik yang
sesuai, dimana perlu diperhatikan dalam pemeriksaan menurut Moekijat dalam
Prasojo (2011:152), Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau
unsur-unsur, atau komponenkomponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan
satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu
kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai definisi sistem, dapat
disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang
saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Terdapat
dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :
1.

Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai


suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.

Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan


sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu Raymond N Jhonson (2011:11) menjelaskan
audit manajemen adalah suatu proses pemeriksaan secara sistematik yang
Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

dilaksanakan oleh pemeriksa independen untuk mend apatkan dan


mengevaluasi bukti secara objektif atas prosedur dan kegiatan-kegiatan
manajemen
Walter G.kell (2011:9) menyatakan bahwa audit manajemen adalah suatu
bentuk pemeriksaan yang bertujuan untuk meneliti dan menilai kinerja perusahaan
disoroti dari peningkatan efisiensi dan efektifitas dan produktivitas kerja dalam
berbagai komponen perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan di atas dapat
disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
pengumpulan, dan proses pengevaluasian secara teratur dan sistematis terhadap
bukti-bukti yang ada untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan operasi
perusahaan atau organisasi kemudian melaporkannya kepada pihakpihak yang
berkepentingan dan disertai dengan rekomendasi atau saransaran 10 tentang
kemungkinan adanya perbaikan kepada manajemen yang bersangkutan demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Alvin A.Arens (2012:411) menyatakan bahwa ketika audit manajemen
digunakan dengan tepat, maka akan memberikan manfaat yang besar bagi
perusahaan. Manfaat-manfaat yang dimaksud ialah sebagai berikut.
1.

Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam


perusahaan yang tak memberikan kontribusi dalam perolehan keuntungan.

2.

Membantu manajemen dalam peningkatan produktifitas kerja dari berbagai


komponen organisasi.

3.

Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala yang


dihadapi dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan mengambil langkah
strategik untuk mengatasi dan menghilangkannya.

4.

Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda


organisasi.

5.

Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi yang


tepat.

6.

Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para


pelaksana berbagai kegiatan dalam perusahaan yang akan membantu para
Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

tenaga kerja operasional melakukan kegiatan masing-masing dengan tingkat


efisiensi dan efektifitas yang lebih tinggi.
7.

Mengidentifikasikan dengan tepat berbagai masalah dan tantangan yang


dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia.

8.

Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan


informasi bagi pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan pada berbagai
hierarki perus
Alvir A. Arens (2010 : 18) memberikan batasan pengertian Audit

Manajemen adalah pemeriksaaan kembali prosedur-prosedur dan metode-metode


operasional perusahaan dengan tujuan-tujuan untuk menilai efisiensi dan
efektivitas.
Dari berbagai definisi di atas dapat dikemukakan bagian-bagian penting
dari audit manajemen, yaitu:
1.

Proses yang sistematis


Seperti dalam kasus laporan keuangan (general audit) audit operasional
mencakup satu seri prosedur yang logis terstruktur dan terorganisasi.

2.

Menilai operasi organisasi


Penilaian operasi harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan
disetujui, dalam pemeriksaan operasional, kriteria biasanya dinyatakan dalam
standar performance yang ditetapkan manajemen.

3.

Efektivitas, efisiensi dan ekonomis operasi


Tujuan utama dari pemeriksaan operasional adalah untuk membantu
manajemen dan organisasi yang diperiksa, memperbaiki efektivitas, efisiensi
dan ekonomis dari operasi ini berarti, pemeriksaan operasional memfokuskan
pada masa yang akan datang.

4.

Melaporkan kepada orang-orang yang tepat


Penerima laporan audit manajemen tidak berakhir dengan suatu laporan
mengenai temuan-temuan tetapi juga memberikan rekomendasi untuk
perbaikan.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

5.

Rekomendasi untuk perbaikan


Audit

operasional

tidak

berakhir

dengan

suatu

laporan

mengenai

temuantemuan tidak seperti halnya audit laporan keuangan.


Dari beberapa definisi diatas audit manajemen pada prinsipnya bertujuan
untuk menciptakan efektivitas berhubungan dengan penentuan apakah tujuan
perusahaan yang ditetapkan telah tercapai. Efisiensi berhubungan dengan
penentuan apakah tujuan tersebut dicapai dengan penggunaan sumber daya yang
optimal serta ekonomisasi berhubungan dengan penentuan implikasi jangka
panjang suatu operasi.
Kegiatan organisasi dikatakan efisien apabila dalam melaksanakan
kegiatannya, sumber daya atau biaya yang dikonsumsi dalam jumlah tertentu
untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang lebih besar. Efektif jika
dikeluarkannya, memberikan kontribusi atau sumber daya yang besar terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Kehematan adalah efisiensi dan efektivitas dalam
penggunaan sumber-sumber organisasi dalam pencapaian tujuan jangka panjang.
Efisiensi suatu organisasi dapat dirumuskan dengan memperhatikan
kapasitas (kemampuan) untuk memperoleh hasil dari sejumlah biaya berupa suatu
pengeluaran uang atau dana tertentu. Pendeknya kita mengadakan perbandingan
antara input (biaya) dan output (hasil). Efektivitas adalah garisgaris besar dapat
dirumuskan sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi dalam usaha mencapai
apa yang menjadi tujuannya. Pengertian sumber daya manusia dikemukakan
oleh.S.Hasibuan (2012 : 3) sebagai berikut: manajemen sumber daya manusia
adalah penarikan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya
manusia untuk mencapai suatu tujuan individu maupun tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia lebih ditekankan pada manusianya,
sehingga cenderung manajemen lebih mengenal sumber daya manusia yang
dimiliki. Jadi manajemen sumber daya manusia merupakan suatu orientasi
pengelolaan mencapai beberapa tujuan dari perusahaan yakni tujuan dari kegiatan
usaha perusahaan yakni tujuan perusahaan itu sendiri dan tujuan individu, serta
masyarakat.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa audit manajemen adalah


merupakan aktivitas penilaian yang sistematis dengan tujuan untuk menilai
efisiensi dan efektivitas suau organisasi atau bagian organisasi yang menjadi
objek pemeriksa. Dalam pelaksanaannya disertai dengan pemberian saran serta
rekomendasi perbaikan guna penyempurnaan kerja manajemen agar dapat
meningkatkan prestasi di masa yang akan dating.
Audit Manajemen Atas Fungsi Penjualan Jasa
Setiap perusahaan perlu melakukan audit atas fungsi penjualan untuk
dapat meyakinkan apakah fungsi pendapatan sudah berjalan sesuai ketentuan yang
berlaku dan sekaligus memberikan saran untuk meningkatkan keberhasilan dalam
mencapai tujuan tersebut. Peran fungsi penjualan dalam perusahaan yaitu untuk
meningkatkan sejauh mana keuntungan diperoleh perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya.
Ruang Lingkup Audit Manajemen Atas Fungsi Penjualan Jasa
Pelaksanaan audit fungsi penjualan jasa mencakup seluruh lingkup fungsifungsi
yang berkaitan dengan aktivitas penjualan untuk menghasilkan output berupa
uang. Audit yang dilakukan terhadap fungsi penjualan jasa meliputi perencanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pengendalian kegiatan pekerjaan keluaran
tersebut.
METODOLIGI PENELITIAN
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan fungsi penjualan jasa Telkom. Adapun
alat analisis dalam penelitian ini yaitu :
1. Analisis efektivitas penjualan jasa Telkom yaitu suatu analisis pencapaian target
penjualan jasa Telkom dengan rumus (Prasetyo, 2004) yaitu :
Output aktual
Efektivitas (%) =
Output target

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

2. Analisis efisiensi biaya Telkom yaitu suatu analisis perbandingan target


(anggaran) dengan realisasi biaya Telkom dengan rumus :
Input target
Efisiensi =
Input aktual
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Tahap-Tahap Dalam Penerapan Audit Manajemen Atas Fungsi
Penjualan jasa Telkom Makassar
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pemeriksaan manajemen atas
fungsi penjualan jasa kepelabuhanan yang dilakukan oleh bagian penjualan jasa
kepelabuhanan pada Telkom Makassar meliputi tahap survey pendahuluan, tahap
review dan testing serta tahap audit terperinci, untuk lebih jelasnya ketiga tahaptahap tersebut akan diuraikan satu persatu berikut ini :
a. Tahap survey pendahuluan
Tahap survey pendahuluan merupakan prosedur yang umum dilakukan
oleh auditor untuk mengenal operasi perusahaan yang diaudit. Tahap ini dilakukan
untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana penilaian apakah cara-cara
pengelolaan yang diterapkan dalam fungsi penjualan jasa Telkom SulSel tersebut
sudah berjalan dengan baik.
Berdasarkan hasil tanggapan questionare SPM atas fungsi penjualan jasa
kepelabuhanan pada Telkom Witel Sulsel menunjukkan bahwa sistem
pengendalian manajemen atas fungsi penjualan jasa kepelabuhanan telah
dilaksanakan berdasarkan tahap-tahap dalam penerapan audit manajemen
khususnya atas fungsi penjualan jasa Telkom yang dilakukan oleh perusahaan.
Tujuan yang ingin diperoleh pada tahap review ini adalah sebagai
berikut :
a)

Bagaimana mencapai target penjualan dibandingkan tahun sebelumnya

b)

Masih adanya kelemahan yang mengakibatkan kegiatan penjualan yang


dilakukan masih kurang efisien, efektif dan ekonomis.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

Audit terperinci
Berdasarkan data melalui tahap survey dan tahap review yang telah dilakukan,
menunjukkan bahwa dari tahun 2012 terjadi target penjualan yang tidak tercapai
yakni selama 3 tahun terakhir belum sesuai dengan ditargetkan. Sebelum disajikan
hasil analisis efektivitas, maka terlebih dahulu akan disajikan taget dan realisasi
penjualan jasa Telkom selama 3 tahun terakhir yang dapat disajikan melalui tabel
4.3 yaitu sebagai berikut :

Tahun

2011
2012

Tabel 1
Data Target dan Realisasi Penjualan Jasa Telkom Sulsel
Target Penjualan
Jasa Realisasi
Penjualan
Telkom (Rp)
Telkom (Rp)
12.850.000.000
10.966.000.000
13.450.000.000
12.560.000.000

2013

16.240.000.000

Jasa

14.205.000.000

Sumber : PT Telkom Makassar Hasil olahan data


Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dilihat bahwa antara target dan
realisasi penjualan jasa Telkom yang menunjukkan bahwa target penjualan
untuk

tahun

2011

sebesar

Rp.12.850.000.000,tahun

2012

sebesar

Rp.13.450.000.000. dan tahun 2013 yaitu sebesar Rp.16.240.000.000. Kemudian


realisasi penjualan jasa Telkom yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2011
sebesar Rp.10.966.000.000, tahun 2012 sebesar Rp.12.560.000.000, dan tahun 2013
yaitu sebesar Rp.14.205.000.000.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

10

Efektivitas Perbandingan Target dan Realisasi Penjualan Jasa Telkom


Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, akan disajikan rasio efektivitas
penjualan jasa Telkom yang dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut :
Tabel 2
Efektivitas Perbandingan Target dan Realisasi Penjualan Jasa Telkom
Witel Sulsel
Realisasi
Target Penjualan
Tahun
Efektifitas (%)
Penjualan
Jasa Telkom
Jasa Telkom
2010
10.966.000.000
12.850.000.000.
80,92%
2011
12.560.000.000
13.450.000.000
90,60%
2012

14.205.000.000

16.240.000.000

80,35%

Sumber : PT Telkom Witel Sulsel Hasil olahan data


Berdasarkan hasil analisis mengenai efektivitas penjualan jasa pelabuhan
selama 3 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa target penjualan jasa pelabuhan
tidak efektif alasannya karena penjualan jasa Telkom tidak sesuai dengan yang
ditargetkan.
Upaya-upaya dalam peningkatan efektivitas dalam penjualan jasa
Telkom yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan
Fungsi penjualan jasa Telkom umumnya lebih dilibatkan dalam seluruh
kedudukan dan fungsi bagian perencanaan dari pada kegiatan unit-unit lainnya
dalam perusahaan tersebut, hal ini perlu dimengerti, karena bagian penjualan jasa
Telkom memainkan peranan yang berarti untuk menunjang keberhasilan seluruh
perencanaan atas kegiatan penjualan jasa Telkom.
b. Pengawasan
Aspek pengawasan dari fungsi penjualan jasa Telkom, harus ditingkatkan
agar dapat menjamin bahwa perusahaan PT Telkom Witel Sulsel terdapat tingkat
perputaran yang minimum untuk setiap rupiah dalam penjualan jasa Telkom
Maksud lain dalam pengawasan secara mekanis adalah untuk melindungi
harta perusahaan yang sebagian besar mempunyai peranan terbesar yang dilakukan

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

11

oleh bagian penjualan jasa Telkom, hal ini akan menjamin bahwa kebebasan yang
utama dalam sektor penjualan jasa Telkom yang terpenting.
Kemudian akan dilakukan analisis efisiensi penggunaan biaya jasa
pelabuhan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahun

Tabel 3
Analisis Efektivitas Jasa Telkom Tahun
2011 2013
Anggaran(Target Biaya Efisiensi (%)
Realisasi BiayaTelkom
Telkom)

2011
2012

10.966.000.000
12.850.000.000

17.272.000.000
24.898.000.000

79,44%
78,65%

2013

14.205.000.000

24-661.000.000

79,02%

Sumber : Data diolah dari PT Telkom Witel Makassar


Berdasarkan tabel 4.3 yakni analisis efisiensi jasa Telkom untuk 3 tahun
terakhir terlihat bahwa biaya usaha jasa Telkom yang dilakukan oleh PT Telkom
Witel Sulsel selama ini tidak efisien, alasannya karena penggunaan jasa Telkom
yang dikeluarkan tidak lebih besar dari anggaran . Hal ini disebabkan karena
perusahaan kurang efektif dalam penyusunan anggaran.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini ditekankan untuk menganalisis efektivitas
pelaksanaan manajemen audit atas penjualan jasa Telkom. Dari hasil analisis
survey pendahuluan yang dilihat dari hasil tanggapan mengenai sistem
pengendalian manajemen atas penjualan jasa Telkom. Dimana kelemahan yang
terjadi bahwa pelaksanaan fungsi penjualan jasa Telkom dan Direktorat
pengelolaan usaha belum dalam pemisahan fungsi dan selain itu PT Telkom Witel
Sulsel dalam pelaksanaan fungsi penjualan dan target penjualan tidak sesuai
dengan yang ditetapkan.
Sedangkan kekuatan SPM yang dilakukan oleh PT Telkom Witel Sulsel
adalah setiap pelaksanaan penjualan sudah diotorisasi oleh pihak yang berwenang
dan penjualan jasa Telkom mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Kemudian
dilihat dari pelaksanaan efektifitas penjualan jasa Telkom dapat dikatakan belum

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

12

efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis efektivitas penjualan jasa Telkom
(tabel 4.3) dimana rata-rata rasio efektivitas yang dicapai oleh PT Telkom Witel
Sulsel pertahun sebesar 70,12% sedangkan dari hasil analisis tersebut diatas maka
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan fungsi penjualan jasa Telkom yang dilakukan
oleh perusahaan dianggap belum efektif. Oleh karena itulah upaya-upaya yang
dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperbaiki sistem pengendalian
manajemen yang selama ini dilakukan oleh perusahaan seperti pemisahan fungsi
penjualan dengan Direktorat pengelolaan usaha, perbaikan perencanaan penjualan
yakni dengan membuat anggaran penjualan jasa Telkom.
Kemudian dilihat dari hasil analisis efisiensi biaya jasa Telkom, terlihat
bahwa biaya Telkom yang dikeluarkan tidak efisien sebab kurang efektif
pengendalian biaya Telkom sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
penyusunan anggaran biaya Telkom.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis tersebut diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan fungsi penjualan jasa Telkom yang dilakukan oleh perusahaan
dianggap belum efektif. Oleh karena itulah upaya-upaya yang dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan memperbaiki sistem pengendalian manajemen yang
selama ini dilakukan oleh perusahaan seperti pemisahan fungsi penjualan dengan
Direktorat pengelolaan usaha, perbaikan perencanaan penjualan yakni dengan
membuat anggaran penjualan jasa Telkom.
Kemudian dilihat dari hasil analisis efisiensi biaya jasa Telkom, terlihat
bahwa biaya Telkom yang dikeluarkan tidak efisien sebab kurang efektif
pengendalian biaya Telkom sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
penyusunan anggaran biaya Telkom.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

13

DAFTAR PUSTAKA
Alvir A, Arens, 2000, Audit Manajemen, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Bayangkara IBK, 2011, Audit Manajemen, Prosedur dan Implementasi, cetakan
keenam, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
Gil, Courtemanche, 2002, Internal Auditing, Penerbit : Kanisius, Jakarta
Handoko, Hani, T., 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi
Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Buku Satu,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Muchtar, Ali Masjono, 2000, Audit Sistem Informasi, cetakan pertama Penerbit :
Rineka Cipta, Jakarta
Mulyono, S, 2001, Statistika Untuk Ekonomi, Jakarta, PAU-FE Universitas
Indonesia
Prasetyo, 2004, Analisis Efisiensi dan Efektivitas, http://adminwordpress.com,
Siagian, Sondang P, 2001, Audit Manajemen, Cetakan Ketiga, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Simamora, Henri, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Smith Jay, 2000, Akuntansi Suatu Pengantar, Terjemahan Tim Erlangga, Jakarta.
Supriyono, 2001, Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan Pemerintah
Indonesia, Edisi Kesatu, BPFE, Yogyakarta.
Swastha, Basu, 2000, Manajemen Penjualan, Edisi Kelima, Penerbit Bagian
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Wijaya, 2000, Audit Pemasaran (Marketing Audit), Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Tunggal, Amin Wijaya, 2000, Manajemen Audit Suatu Pengantar, Cetakan Kedua,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Vol 1, No. 007 (2015) Nataniel Tanan

14

Anda mungkin juga menyukai