Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN

INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA


(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Food and Beverage yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016)

Basuki
Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang

ABSTRACT

The purpose of this study is to prove empirically the effect of firm size,
liquidity and investment opportunity set on earnings quality. The dependent
variable in this study used the Profit Quality and the independent variable using
Company Size, Liquidity, Investment Opportunity Set. The population in this study
used Food and Beverage sub-sector companies listed in Indonesia Stock Exchange
period 2012-2016.
The results of this study indicate that firm size does not affect the quality of
earnings, liquidity has a negative effect on earnings quality and investment
opportunity set have a positive effect on earnings quality.

Keywords : Company Size, Liquidity, Investment Opportunity Set, Profit Quality

I. PENDAHULUAN berinvestasi pada suatu perusahaan


Penelitian ini untuk menguji dan yang memiliki nilai laba yang tinggi
menganalisis kualitas laba yang atau perusahaan yang mengalami
dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, peningkatan laba yang signifikan dari
likuiditas dan set kesempatan investasi tahun ke tahun.
pada perusahaan food and beverages Informasi laba tidak menjamin
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bahwa laba yang dihasilkan dari suatu
(BEI) periode 2012-2016. Laba perusahaan akan berkualitas. Laba yang
merupakan salah satu bagian terpenting tidak menunjukkan informasi yang
dari laporan keuangan yang banyak sebenarnya tentang kondisi ekonomi
menjadi perhatian pihak eksternal, perusahaan dapat diragukan kualitasnya
karena pihak eksternal terutama para dan dapat menyesatkan pihak pengguna
investor cenderung akan memilih untuk laporan keuangan (Maya, 2015).

107
Hal ini dapat terjadi karena kemampuan membayar hutang jangka
adanya konflik keagenan (agency pendeknya berarti perusahaan memiliki
conflict) yang muncul sebagai akibat kinerja keuangan yang baik dalam
pemisahan antara kepemilikan memenuhi hutang lancarnya, sehingga
perusahaan dan pengelolaan perusahaan perusahaan tidak perlu melakukan
yang menimbulkan adanya perbedaan praktik manipulasi laba (Warianto dan
kepentingan antara pihak agen (manajer Rusiti, 2014).
perusahaan) dan pihak prinsipal Set kesempatan investasi
(pemilik perusahaan). merupakan pilihan kesempatan
Penman (2001) dalam Risdawati investasi masa depan yang dapat
dan Subowo (2015) menyatakan bahwa mempengaruhi pertumbuhan aktiva
laba yang berkualitas adalah laba yang perusahaan atau proyek yang memilki
dapat mencerminkan keberlanjutan laba net present value positif diharapkan
(sustainable earnings) dimasa depan akan menghasilkan return yang lebih
yang ditentukan oleh komponen akrual besar (Darabali dan Saitri, 2016).
dan aliran kasnya. Informasi laba
diharapkan dapat dijadikan pedoman Rumusan Masalah
oleh para investor, calon investor, Rumusan Masalah, sebagai
kreditor, para analis keuangan dan berikut:
pengguna informasi keuangan. 1. Apakah ukuran perusahaan
Mengingat begitu pentingnya informasi berpengaruh terhadap kualitas laba?
laba, perusahaan haruslah meningkatkan 2. Apakah likuiditas berpengaruh
kualitas labanya. terhadap kualitas laba?
Ukuran Perusahaan merupakan 3. Apakah set kesempatan investasi
salah satu faktor yang mempengaruhi berpengaruh terhadap kualitas laba?
kualitas laba perusahaan karena
semakin besar perusahaan maka II. KAJIAN TEORITIS DAN
semakin tinggi pula kelangsungan usaha HIPOTESIS PENELITIAN
dalam meningkatkan kinerja keuangan Kajian Teoritis
sehingga tingkat pengembalian (return) Teori agensi menyangkut dua
saham perusahaan besar lebih besar pihak yaitu pihak agen dan
dibandingkan (return) perusahaan kecil, prinsipal.Agen merupakan pihak yang
sehingga tidak perlu melakukan praktek mengelola perusahaan. Sebaliknya,
manipulasi laba (Dira dan Astika, pemilik perusahaan atau penyetor dana
2014). kepada perusahaan sering disebut
Likuiditas menunjukkan bahwa dengan prinsipal.
perusahaan mampu untuk memenuhi Hubungan kerja antara pihak
kewajiban finansialnya dalam jangka prinsipal dengan agen berpengaruh pada
pendek menggunakan dana lancar yang kondisi ketidakseimbangan informasi
tersedia. Jika suatu perusahaan memiliki (asymmetrical information) karena agen

108
memberikan informasi karena terdapat
dan manajer lebih banyak mengetahui asimetri informasi antara perusahaan
informasi tentang perusahaan dan pihak luar karena perusahaan
dibandingkan prinsipal atau mengetahui lebih banyak mengenai
investor.Informasi asimetri ini perusahaan dan prospek yang akan
terkadang dapat menimbulkan suatu datang daripada pihak luar (investor dan
konflik yaitu disebut konflik keagenan. kreditur).
(Manurung, 2012:61). Laba merupakan salah satu
Terjadinya konflik keagenan ukuran untuk menilai keberhasilan
tersebut disebabkan karena adanya perusahaan.Laba akuntansi merupakan
pemisahan peran dan perbedaan selisih antara pendapatan dan
kepentingan antara pihak agen dan biaya.Pendefinisian laba sebagai
prinsipal. Pihak agen akan pendapatan dikurangi biaya adalah
mempengaruhi angka-angka akuntansi pendefinisian secara struktural atau
yang disajikan dalam laporan keuangan sintaktik karena laba tidak didefinisi
dan melalakukan praktik manajemen secara terpisah dari pengertian
laba. Sehingga informasi laba yang pendapatan dan biaya (Suwardjono,
disajikan dalam laporan keuangan 2014:455).
memiliki kualitas yang rendah (Bastian,
Laba yang berkualitas
2006:213).
merupakan laba yang memiliki tiga
Isyarat atau signal adalah suatu
karakteristik sebagai berikut : 1)
tindakan yang diambil perusahaan untuk
mampu mencerminkan kinerja operasi
memberi petunjuk bagi investor tentang
perusahaan saat ini dengan akurat, 2)
bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Sinyal ini berupa mampu memberikan indikator yang
informasi mengenai apa yang sudah baik mengenai kinerja perusahaan
dilakukan oleh manajemen untuk dimasa depan, dan 3) dapat menjadi
merealisasikan keinginan pemilik. ukuran yang baik untuk menilai kinerja
Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan (Tong dan Miso, 2011
perusahaan merupakan hal yang dalam Warianto dan Rusiti, 2014).
penting, karena pengaruhnya terhadap Ukuran perusahaan adalah suatu
keputusan investasi pihak diluar skala dimana perusahaan dapat
perusahaan (Brigham dan Houston, diklasifikasikan besar atau kecil
2011:186). menurut berbagai cara, antara lain
Sawir (2004:117) dengan ukuran pendapatan, total aaset,
mengungkapkan bahwa signalling tenaga kerja dan total ekuitas (Sawir,
theory menjelaskan mengapa 2004:101). Perusahaan yang lebih besar
perusahaan mempunyai dorongan untuk kurang memiliki dorongan untuk
memberikan informasi laporan melakukan tindakan oportunis
keuangan pada pihak dibanding perusahaan kecil.
eksternal.Dorongan perusahaan untuk

109
Dengan demikian perusahaan besar Prospek pertumbuhan perusahaan
melaporkan kondisinya lebih akurat.Hal sebagian dinyatakan dalam harga pasar.
ini disebabkan karena semakin besar (2) Proksi IOS berbasis pada investasi
perusahaan, semakin kecil tindakan merupakan proksi yang percaya pada
oportunis dengan manajemen.Tindakan gagasan bahwa suatu level kegiatan
oportunis yang rendah menghasilkan investasi yang tinggi berkaitan secara
laba yang berkualitas. positif dengan nilai IOS suatu
Suatu perusahaan yang ingin perusahaan. (3) Proksi IOS berbasis
mempertahankan kelangsungan pada varian (variance measurement)
kegiatan usahanya harus memiliki merupakan proksi yang
kemampuan untuk melunasi kewajiban- mengungkapkan bahwa suatu opsi akan
kewajiban finansial yang segera menjadi lebih bernilai jika
dilunasi.Dengan demikian likuiditas menggunakan variabilitas ukuran untuk
merupakan indikator kemampuan memperkirakan besarnya opsi yang
perusahaan untuk membayar atau tumbuh, seperti variabilitas return yang
melunasi kewjiban-kewajiban mendasari peningkatan aset.
finansialnya pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aktiva lancar Hipotesis Penelitian
yang tersedia (Harjito dan Martono, Adapun hipotesis penelitian
2014:455). ini, sebagai berikut:
Istilah set kesempatan investasi
dikenalkan pertama kali oleh Myers. 1. Pengaruh Ukuran perusahaan
Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Terhadap Kualitas Laba
Sadiah dan Priyadi (2015) menyatakan Ukuran perusahaan
bahwa set kesempatan investasi menggambarkan besar kecilnya
merupakan nilai perusahaan yang suatu perusahaan yang ditunjukan
besarnya tergantung pada pengeluaran- oleh total aktiva, jumlah penjualan,
pengeluaran yang ditetapkan rata-rata total penjualan, rata-rata
manajemen di masa yang akan datang total aktiva dan kapitalisasi pasar
yang pada saat ini merupakan pilihan- (Basyaib, 2007 dalam Widayanti
pilihan investasi yang diharapkan akan dkk, 2014). Perusahaan berskala
menghasilkan return yang lebih besar. besar akan cenderung lebih mudah
Menurut Kallapur dan Trombley untuk memperoleh pinjaman dari
(2001) dalam Fahlevi (2016) pihak ketiga, karena kemampuan
menyatakan bahwa proksi-proksi IOS mengakses kepada pihak (Susanto,
dapat digolongkan menjadi tiga jenis 2011 dalam Risdawaty dan
yaitu: Subowo, 2015). Penilitian Paulina
(1) Proksi IOS yang berbasis pada harga Warianto dan Ch. Rusiti tahun
merupakan proksi yang menyatakan 2014 menunjukkan bahwa ukuran
bahwa: perusahaan berpengaruh terhadap

110
kualitas laba. Berdasarkan uraian Nurhanifah dan Jaya, 2014).
diatas, maka hipotesis penelitian ini Tinggi rendahnya nilai kesempatan
adalah: investasi menggambarkan kualitas
informasi oleh perusahaan dalam
H1 : Ukuran perusahaan
laporan keuangan. Pada saat
berpengaruh terhadap kualitas kesempatan investasi menguntungkan,
laba. akan menunjukkan kemampuan
menghasilkan laba yang tinggi.
2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Penelitian yang dilakukan oleh Sadiah
Kualitas Laba dan Priyadi (2015) menghasilkan
Menurut Fahmi (2013:121) kesimpulan bahwa set kesempatan
investasi berpengaruh positif terhadap
rasio likuiditas adalah kemampuan
kualitas laba. Dengan demikian
suatu perusahaan memenuhi keterkaitan antara set kesempatan
kewajiban jangka pendeknya secara investasidengan kualitas laba dapat
tepat waktu. Apabila perusahaan dirumuskan melalui hipotesis sebagai
mampu memenuhi kewajiban berikut:
jangka pendek yang dimilikinya H3 : Set kesempatan investasi
maka informasi laba yang berpengaruh terhadap kualitas
dihasilkan perusahaan merupakan laba.
laba yang berkualitas atau laba
yang sebenarnya. III. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini menggunakan
Kusmuriyanto dan Agustina (2014) pendekatan kuantitatif. Metode
menghasilkan kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif dengan tujuan
likuiditas berpengaruh terhadap untuk mengetahui apakah ukuran
kualitas laba. Berdasarkan uraian perusahaan, likuiditas dan set
kesempatan investasi berpengaruh
diatas, maka hipotesis penelitian ini
terhadap kualitas laba.
adalah:
Variabel dependen dalam
H2 : Likuiditas berpengaruh
penelitian ini adalah kualitas laba yang
terhadap kualitas laba.
diukur melalui nilai absolute
discretionary accruals (DA) yang
3. Set Kesempatan Investasi
dihitung dengan cara menselisihkan
terhadap Kualitas Laba
total accruals (TA) dan non
Set Kesempatan Investasi
discretionary accruals (NDA) dan
merupakan IOS merupakan
variabel independen dalam penelitian
keputusan investasi dalam bentuk
ini: Ukuran Perusahaan, Likuiditas
kombinasi dari aktiva yang dimiliki
dan Set Kesempatan Investasi.
dan opsi investasi di masa yang
akan datang, dimana IOS tersebut
Kualitas Laba (Y)
akan mempengaruhi nilai suatu
Kualitas laba sebagai suatu ukuran
perusahaan (Pagalung, 2003 dalam

111
untuk melihat apakah laba yang Set Kesempatan Investasi menguraikan
dilaporkan di laporan keuangan dapat pengertian perusahaan yaitu sebagai
mereflesikan kinerja perusahaan yang suatu kombinasi antara aktiva riil (asset
sebenarnya (Dechow dan Scrand, 2004 in place) dan opsi investasi masa depan.
dalam Maya, 2015). Proksi Investment Opportunity Set
Kualitas laba semakin tinggi jika yangdigunakan dalam penelitian ini
mendekati perencanaan awal atau adalah Market To Book Value
melebihi target dari rencana awal. OfAssets(MBVA).
Kualitas laba rendah karena dalam
menyajikan laba tidak sesuai dengan Metode Pengumpulan Data
laba sebenarnnya sehingga informasi Data yang digunakan dalam
yang di dapat dari laporan laba menjadi penelitian ini adalah data sekunder.
bias sehingga dampaknya menyesatkan Teknik pengambilan data dalam
kreditor dan investor dalam mengambil penelitian ini adalah secara historis
keputusan. (Paulus, 2012). selama lima tahun yaitu tahun 2012 -
2016. Data diambil dari laporan
Ukuran Perusahaan (X1) keuangan tahunan perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu manufaktur sub sektor food and
skala dimana dapat diklasifikasikan beverages yang terdaftar di Bursa Efek
besar kecilnya perusahaan.Dalam Indonesia (BEI).
penelitian ini, ukuran perusahaan diukur Data sekunder dalam penelitian
melalui logaritma total aset. Semakin ini diperoleh melalui situs resmi
besar angka logaritma dari total aset www.idx.co.id. Penelitian ini juga
perusahaan menunjukkan bahwa melakukan studi kepustakaan, yaitu
semakin besar pula ukuran perusahaan data diperoleh dari beberapa literatur
atau aset yang dimiliki oleh perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang
tersebut. sedang diteliti.

Likuiditas (X2) Metode Analisis Data


Likuiditas merupakan rasio Analisis data adalah
yang mengukur kemampuan perusahaan mengelompokan data berdasarkan variabel
dalam jangka pendek dengan melihat dari seluruh reponden, menyajikan data
aktiva lancar perusahaan terhadap tiap variabel yang diteliti, melakukan
hutang (Kusmuriyanto dan Agustina, perhitungan untuk menjawab rumusan
2014). Variabel ini diukur dengan masalah, dan melakukan perhitungan
Current Ratio. untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan (Sugiyono, 2012:199). Tahapan
Set Kesempatan Investasi (X3) analisis data, Sebagai berikut:
Set Kesempatan Investasi adalah
opsi untuk berinvestasi pada suatu Analisis Statistik Deskriptif
proyek yang memiliki net present value Statistik deskriptif menurut
positif. Sugiyono (2013:99) adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau

112
menggambarkan data yang telah Model ini memungkinkan terjadi
terkumpul sebagaimana adanya tanpa perbedaan nilai parameter intersep
bermaksud membuat kesimpulan yang dan koefisien berbeda antar daerah
berlaku umum atau dan antar waktu, namun
generalisasi. Statistik deskriptif diekspresikan dalam error.
menjelaskan nilai minimum,
maksimum, mean, dan deviasi standar. Teknik Pemilihan Model
Regresi
Estimasi Regresi Data Panel Uji Chow
Data panel merupakan gabungan Uji Chow digunakan untuk
dari data cross section dan time series. memilih model yang digunakan apakah
Dengan menggunakan data panel, maka sebaiknya menggunakan Common
dapat melihat fluktuasi keuntungan satu Effect Model (CEM) atau Fixed Effect
perusahaan pada periode tertentu dan Model (FEM).
perbedaan keuntungan beberapa
perusahaan pada suatu waktu (Nahrowi Uji Hausman
dan Usman, 2006:310). Terdapat tiga Uji Hausman menurut Basuki
model pendekatan estimasi yang biasa dan Prawoto (2016:277) adalah
digunakan pada regresi data panel,yaitu: pengujian statistik untuk memilih
a. Common Effect Model apakah Fixed Effect Model (FEM)atau
Model ini merupakan model yang Random Effects Model (REM) yang
paling sederhana karena paling tepat digunakan dalam
menggabungkan data cross section mengestimasi data panel.
dan data time serieskedalam data
panel sebagai analisisnya. Dalam Uji Lagrange Multiplier
pendekatan ini tidak dapat melihat Menurut Basuki dan Prawoto
perbedaan antar individu maupun (2016:277) untuk mengetahui apakah
rentang waktu. Random Effects Model (REM) lebih baik
dari pada metode Common Effect Model
b. Fixed Effect Model (CEM) digunakan uji lagrange multiplier
Fixed effect model adalah model (LM).
regresi pada data panel yang
didapatkan dengan asumsi bahwa Uji Asumsi Klasik
unit cross section dan time series Uji Multikolinearitas
yang digunakan dalam model sudah Uji multikolinearitas bertujuan
diketahui terlebih dahulu. Fixed untuk menguji apakah dalam model
effect modeladalah sama dengan regresi ditemukan adanya korelasi yang
regresi yang menggunakan dummy tinggi atau sempurna antar variabel
variabel. independen.(Ghozali dan Ratmono,
c. Random Effect Model 2013:77).
Model ini disebut juga model Uji Heterokedastisitas
komponen error. Uji ini merupakan fenomena
terjadinya perbedaan varian antar seri
data.

113
Heteroskedastisitas muncul apabila Jika nilai signifikansi < 0,05
nilai varian dari variabel tak bebas artinya terdapat pengaruh yang
meningkat sebagai meningkatnya varian signifikan anatara satu variabel
dari variabel bebas maka varian dari independen terhadap variabel
variabel tak bebas adalah tidak sama. dependen. Jika nilai signifikansi >
0,05 artinya tidak terdapat pengaruh
Uji F antara satu variabel independen
Menurut Purwanto dan terhadap variabel dependen.
Sulistyastuti (2011) dalam Yugusna,
Fathoni, dan Haryono (2016), nilai Analisis Regresi Data Panel
statistik F menunjukkan apakah semua Analisis regresi data panel
variabel independen yang dimasukkan adalah gabungan antara data cross
dalam persamaan atau model regresi section dan data time series, dimana
secara bersamaan berpengaruh terhadap unit cross section yang sama diukur
variabel dependen. Pengujian ini pada waktu yang berbeda. (Eksandy dan
menggunakan tingkat signifikansi 5%. Heriyanto, 2017). Model persamaan
Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya dasar data panel, Sebagai berikut:
terdapat pengaruh yang signifikan DAit= a + β1SIZE+ β2CR + β3IOS +εit
anatara variabel independen terhadap
Dimana:
variabel dependen. Jika nilai
DA : Kualitas Laba
signifikansi > 0,05 artinya tidak terdapat
pengaruh antara variabel independen a : Konstanta
β1,β2,β3 :Koefisien Regresi
terhadap variabel dependen.
Variabel Independen
SIZE : Ukuran Perusahaan
Uji Koefisien Determinasi
CR : Likuiditas
Koefisien determinasi yang
IOS : Set Kesempatan
dinotasikan dengan AdjustedR2,
merupakan suatu ukuran yang Investasi
penting dalam regresi, karena dapat ε : Error Term
menginformasikan baik atau
tidaknya model regresi yang
terestimasi. (Nachrowi dan Usman, IV. HASIL PENELITIAN DAN
2006:20). PEMBAHASAN

Uji t
Analisis Statistik Deskriptif
Uji ini dilakukan untuk
Variabel yang digunakan dalam
mengetahui pengaruh masing–
penelitian ini terdiri dari kualitas laba,
masing variabel independen secara ukuran perusahaan, likuiditas dan set
parsial terhadap variabel dependen. kesempatan investasi.
Pengujian ini menggunakan tingkat
signifikansi 5%.

114
Tabel 1.
Statistik Deskriptif Uji Hausman
DA SIZE CR IOS Uji hausman dilakukan untuk
memilih model apakah Random Effect
Mean 0,057226 12,57596 2,338260 2,102969 Model (REM) atau Fixed Effect Model
(FEM) yang paling tepat digunakan dalam
Median 0,041245 12,44067 2,010695 1,411950
mengestimasi data panel. Menunjukkan
Max 0,173700 13,96299 7,603870 7,237830 hasil dari uji hausman bahwa nilai
probabilitas (Prob.) cross-sectioan random
Min 0,001740 11,39750 0,997450 0,828750 0,7648 > α (0,05), maka dapat
Std. disimpulkan bahwa Random Effect Model
0,047546 0,682394 1,398144 1,455259 (REM) lebih baik digunakan dibandingkan
Dev
Fixed Effect Model (FEM).
Sumber: Data diolah Eviews 9.0
Uji Lagrange Muliplier
Dari tabel 1. dapat dilihat bahwa Uji lagrange multiplier dilakukan
kualitas laba memiliki nilai minimum untuk mengetahui apakah Random Effect
sebesar 0,001740, sedangkan untuk nilai Model (REM) atau Common Effect Model
maksimumnya adalah sebesar 0,173700. (CEM). Menunjukkan hasil dari uji
Nilai rata-rata dari kualitas laba adalah Lagrange Multiplier bahwa nilai cross-
sebesar 0,057226, hal ini menunjukkan section Breusch-Pagan 0,4841 > α (0.05),
bahwa kualitas laba perusahaan sebesar maka Ho diterima, artinya Common Effect
5.72% dengan standar deviasinya Model (CEM) lebih baik digunakan
sebesar 0,047546. dalam mengestimasi regresi data panel
dibandingkan random effect model
Uji Chow (REM).
Uji chow dilakukan untuk memilih
model yang digunakan apakah Hasil Estimasi Model Regresi Data
sebaiknya menggunakan Common Effect Panel
Model (CEM) atau Fixed Effect Model
Berdasarkan hasil ke tiga
(FEM). Menunjukkan hasil dari uji
chow diperoleh Statistik cross-section pengujian yang sudah dilakukan dapat
chi square adalah 8,991031 dan nilai disimpulkan bahwa Model Regresi Data
probabilitas cross-section chi square Panel yang akan digunakan adalah
sebesar 0,4381 yang berarti bahwa nilai model Common Effect Model (CEM).
probabilitas cross-section chi square Hasil perhitungan dengan menggunakan
lebih besar dari tingkat signifikansi α program Eviews 9.0, maka output dari
5% (0,4381 > 0,05). Maka H0 diterima,
regresi menggunakan Common Effect
sehingga model panel yang digunakan
adalah Common Effect Model. Model, Sebagai berikut:

115
Tabel 2. Dari tabel 3. dapat dilihat bahwa
Hasil Penelitian tidak ada masalah multikolinieritas. Hal
(Common Effect Model) ini dikarenakan nilai korelasi matriks
(correlation matrix) dari semua variabel
Std. t-
independen adalah kurang dari 0.8.
Variable Coeff Error Statistic Prob.
Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinieritas
2.20779 SIZE CR IOS
C 0.263439 0.119322 4 0.0323
- SIZE 1.000000 -0.069253 -0.023182
- 1.75284
SIZE 0.016442 0.009380 8 0.0863 CR -0.069253 1.000000 0.609436
- IOS -0.023182 0.609436 1.000000
- 2.10689
CR 0.012163 0.005773 6 0.0406
2.49214 Uji Heteroskedastisitas
IOS 0.013793 0.005535 4 0.0164
Untuk mendeteksi adanya
R- Mean dependent heteroskedastisitas dalam penelitian
squared 0.170726 var 0.057226 salah satunya adalah menggunakan
Adjuste menggunakan cara dalam prosedur
d R- S.D. dependent
squared 0.116642 var 0.047546 statistik dengan melihat cross-section
S.E. of dependence test.
regressi Akaike info
on 0.044687 criterion -3.301640
Berikut ini uji
Sum heteroskedastisitas dengan
squared menggunakan cross-section
resid 0.091860 Schwarz criterion -3.148679
Log dependence test. Berdasarkan tabel 4.
likeliho Hannan-Quinn dari hasil tersebut dapat dilihat nilai
od 86.54101 criter. -3.243392 probabilitas Breusch-Pagan LM
F- Durbin-Watson
statistic 3.156726 stat 2.094894 0,1603 lebih besar dari α = 0,05 (5%).
Prob(F- Hal ini mengindikasi bahwa data
statistic) 0.033516
Sumber: Output Eviews 9.0 penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas. Maka dapat
Uji Asumsi Klasik disimpulkan bahwa data penelitian ini
Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kondisi terbebas dari masalah
adanya korelasi yang tinggi atau heteroskedastisitas.
sempurna antar variabel independen. Tabel 4.
Untuk melihat ada atau tidak adanya Hasil Uji Heteroskedastisitas
multikolonieritas nilai correlation matrix Test Statistic d.f. Prob.
dari semua variabel inpenden harus
Breusch-Pagan
kurang dari 0.8. Berikut ini uji LM 54.34628 45 0.1603
multikolinieritas dengan menggunakan Pesaran scaled LM -0.068908 0.9451
correlation matrix.
Pesaran CD -0.510803 0.6095

116
Uji F Tabel 6.
Hasil Uji t Likuiditas
Berdasarkan table 2. hasil
regresi dengan data panel menggunakan t-statistic -2.106896
Common Effect Model (CEM) diperoleh Prob 0.0406
nilai F-statistik sebesar 3,156726 dan F- Sumber: Hasil output eviews 9
tabel sebesar 2,81. Maka dapat dilihat
bahwa F-statistik > F-tabel (3,156726 > Tabel 7.
2.81) dan nilai Probabilitas kurang dari Hasil Uji t Set Kesempatan Investasi
tingkat signifikansi α = 5% (0,033516 < t-statistic 2. 492144
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Prob 0.0164
ukuran perusahaan, likuiditas dan set Sumber: Hasil output eviews 9
kesempatan investasi berpengaruh
Dari tabel 5. Hipotesis H1 ditolak, tabel
terhadap kualitas laba.
6. Hipotesis H2 diterima dan tabel 7.
Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Hipotesis H3 diterima.
Hasil Adjusted R2 sebesar
0,116642 atau 11.66%. Hal ini terlihat Interpretasi Hasil Penelitian
bahwa 11,66% kualitas laba dapat 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan
dijelaskan oleh variabel independen Terhadap Kualitas Laba
seperti ukuran perusahaan, likuiditas Variabel ukuran perusahaan
dan set kesempatan investasi. memilikinilai t sebesar (-1,752848)
Sedangkan 88,34% dijelaskan oleh dengan nilai signifikansi sebesar 0,0863
variabel lain diluar penelitian ini. (8.63%) di atas nilai signifikansi 0,05
(5%). Dari hasil tersebut dapat diketahui
Uji t ukuran perusahaan tidak berpengaruh
Pengujian ini dilakukan untuk menguji terhadap kualitas laba. Artinya hipotesis
apakah variabel independen (ukuran pertama (H1) penelitian ini ditolak.
perusahaan, likuiditas dan set
Dari penjelasan diatas dapat
kesempatan investasi) berpengaruh
secara parsial terhadap variabel diartikan ukuran perusahaan tidak
dependennya (kualitas laba), yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap
dengan membandingkan masing- kualitas laba karena ukuran perusahaan
masing nilai t-statistik dari regresi bagi para investor dianggap belum tentu
dengan t-tabel dalam menolak atau dapat menghasilkan keuntungan, bisa
menerima hipotesis. Pada tingkat saja perusahaan tersebut memiliki
keyakinan α = 5%. Hasil pengujian uji
hutang yang besar untuk mendanai
t, sebagai berikut :
Tabel 5. kegiatan operasionalnya. Sehingga para
Hasil Uji t Ukuran Perusahaan investor lebih memilih untuk melihat
t-statistic -1.752848 kondisi pasar perusahaan secara umum
dari pada melihat total asset perusahaan.
Prob 0.0863
Sumber: Hasil output eviews 9

117
2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Dari hasil tersebut dapat
Kualitas Laba diketahui set kesempatan investasi
Variabel likuiditas memiliki berpengaruh positif terhadap kualitas
nilai t sebesar (-2,106896) dengan nilai laba yang berarti hipotesis pertama
signifikansi sebesar 0.0406 (4,06%) di (H3) penelitian ini diterima.
bawah nilai signifikansi 0,05 (5%). Dari Perusahaan dengan nilai set
hasil tersebut dapat diketahui likuiditas kesempatan investasi yang tinggi
berpengaruh negatif terhadap kualitas menunjukkan bahwa pihak manajemen
laba pada perusahaan sub sektor food perusahaan cenderung melakukan
and beverage yang berarti hipotesis ekspansi dalam strategi bisnisnya,
pertama (H2) penelitian ini diterima. maka semakin membutuhkan dana
Likuiditas berhubungan dengan eksternal. Apabila kondisi perusahaan
baik maka manajemen akan memilih
kepercayaan kreditor kepada
investasi baru yang diharapkan dapat
perusahaan, artinya semakin tinggi
memberikan keuntungan atas investasi
likuiditas maka kepercayaan kreditor
yang ditanamkan perusahaan.
akan semakin tinggi juga. Dalam
Perusahaan yang banyak melakukan
penelitian ini perusahaan kurang
investasi cenderung memiliki asset
mampu dalam mengelola aktiva lancar
yang bertambah setiap waktu atau
semaksimal mungkin sehingga kinerja
bertambah besar kekayaannya pada
keuangan menjadi tidak baik. Dengan
akhirnya akan dapat meningkatkan
kinerja yang tidak baik, dapat
kualitas laba perusahaan.
mencerminkan kinerja manajemen yang
akan berusaha untuk melakukan
manipulasi laba guna memperbagus V. KESIMPULAN,
informasi laba dengan tujuan untuk KETERBATASAN DAN
menarik perhatian investor agar REKOMENDASI
menginvestasikan dananya pada Kesimpulan
perusahaan tersebut. Hal ini akan Berdasarkan pembahasan hasil
berdampak negatif bagi investor penelitian yang telah dikemukakan
sehingga akan terjadi ketidak sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
seimbangan informasi dan informasi 1. Ukuran Perusahaan tidak
laba tidak menunjukkan informasi berpengaruh terhadap Kualitas
sebenarnya. Laba.
2. Likuiditas pengaruh negatif
3. Pengaruh Set Kesempatan terhadap Kualitas Laba.
Investasi Terhadap Kualitas Laba 3. Set Kesempatan Investasi
Set kesempatan investasi pengaruh positif terhadap
memilik inilai t sebesar (2. 492144) Kualitas Laba.
dengan nilai signifikansi sebesar .
0.0164(1,64%) kurang dari nilai
signifikansi 0,05 (5%).

118
REFERENSI
Keterbatasan
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi
Penelitian ini memiliki Pendidikan. Erlangga: Jakarta.
keterbatasan-keterbatasan yang dapat Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano.2016
dijadikan bahan pertimbangan bagi Analisis Regresi Dalam Penelitian
peneliti selanjutnya, antara lain: Ekonomi Dan Bisnis: Dilengkapi
1. Hanya melihat tiga faktor saja, Aplikasi Spss dan Eviews.PT Raja
yaitu: ukuran perusahaan, likuiditas Grafindo Persada :Jakarta.
Darabali P, Meidayanthi dan Saitri, Putu
dan set kesempatan investasi. Hal
Wenny. 2016. Analisis Fakor-
ini memungkinkan terabaikannya Faktor yang Mempengaruhi
faktor-faktor lain yang juga Kualitas Laba. Jurnal Riset
mempengaruhi kualitas laba. Akuntansi Vol.6 No.1.
2. Penelitian ini hanya meneliti pada Dira, K. Prawisantri dan Astika, Ida Bagus
perusahaan sub sektor food and Putra. 2014. Pengaruh Struktur
beverage. Modal, Likuiditas, Pertumbuhan
Laba dan Ukuran Perusahaan
Pada Kualitas Laba. E-Jurnal
Rekomendasi Akuntansi Universitas Udayana
Rekomendasi yang penulis 7.1: 64-78 ISSN: 2302-8556.
berikan, sebagai berikut: Eksandy, Arry dan Heriyanto, Freddy.
1. Bagi investor yang ingin 2017. Modul Analisis Regresi
melakukan investasi dalam Data Panel dan Regresi Logistik
Data Panel Menggunakan
bentuk saham hendaknya
Program Eviews. Fakultas
memperhatikan kondisi Ekonomi dan Bisnis Universitas
perusahaan yang sebenarnya Muhammadiyah Tangerang.
menyangkut laba perusahaan. Eungene F. Brigham dan Houton, Joel
2. Bagi perusahaan hendaknya F.2016. Dasar-Dasar Manajemen
meningkatkan kinerja secara Keuangan, Erlangga: Jakarta.
menyeluruh dalam segala aspek Fahlevi, Reza. 2016.Pengaruh Investment
Opportunity Set, Voluntary
sehingga mengantisipasi faktor-
Disclosure, Leverage Dan
faktor yang akan mempengaruhi Liabilitas Terhadap Kualitas
kualitas laba di masa yang akan Laba. Skripsi. Universitas Islam
datang. NegeriSyarif Hidayatullah.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Jakarta.
dapat menambah beberapa variabel Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan
lainnya yang diduga dapat Keuangan. ALFABETA:
Bandung.
mempengaruhi kualitas laba, seperti
Ghozali, Imam dan Ratmono. Dwi
umur perusahaan, profitabilitas, 2013. Analisis Multivariat dan
struktur modal, pertumbuhan laba Ekonometrika (Eviews 8).
dan lain-lain. Semarang: Lembaga Penerbit
UniversitasDiponegoro

119
Kusmuriyanto, Shanie Sukmawati dan Terhadap Kualitas Laba. Jurnal
Agustina, Linda. Pengaruh Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4
Struktur Modal, Ukuran No.5. 2015.
Perusahaan, Likuiditas, Dan Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan
Return On Asset Terhadap Pendanaan dan Restruktrurisasi
Kualitas Laba.Accounting Perusahaan, PT Gramedia
Analysis Journal, ISSN NO 2252- Pustaka Utama: Jakarta.
6765.2014. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Manurung, Adler Haymans. 2012. Kombinasi (Mixed Methods),
Teori Keuangan Cetakan Ketiga, ALFABETA:
Perusahaan. PT. Adler Bandung.
Manurung Press: Jakarta. Suwardjono.2014. Teori Akuntansi
Martono dan Harjito, Agus. 2014. Perekayasaan Pelaporan
Manajemen Keuangan , edisi Keuangan, Edisi ketiga, BPFE:
kedua, Ekonisia:Yogyakarta. Yogyakarta.
Maya. 2015. Analisis Pengaruh Warianto, Paulina dan Rusiti, CH.
Leverage, Likuiditas, Umur Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas dan
Siklus Operasi, dan Volatilitas Investment Opportunity Set (IOS)
Penjualan Terhadap Kualitas Terhadap Kualitas Laba. Modus
Laba. Naskah Publikasi Vol.26 (1) : 19-32, ISSN NO
Universitas Muhammadiyah 0852-1875. 2014.
Surakarta. Widayanti, Chusnulia Aryanditha ,
Nachrowi dan Usman. 2006. Vestari Mekani dan Farida, Dessy
Pendekatan Populer dan Praktis Noor. Faktor-Faktor Yang
Ekonometrika Untuk Analisis Mempengaruhi Kualitas Laba
Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Pada Perusahaan High Profile
Lembaga Penerbit Fakultas Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Ekonomi Universitas Indonesia. Indonesia. Jurnal Dinamika
Nurhanifah, Yoga Anisa dan Tresno Ekonomi& Bisnis Vol. 11 No.1,
Eka Jaya.Pengaruh Alokasi Pajak 2014.
antar periode, Investment Yugusna, Indra, Azis Fathoni, Andi Tri
Opportunity Set dan Likuiditas Haryono. Pengaruh Gaya
Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Kepemimpinan Demokratis dan
Ilmiah Wahana Akuntansi Lingkungan Kerja Terhadap
Volume 9 No.2, 2014. Kinerja dan Kedisiplinan
Paulus, Cristian. Analisis Faktor-Faktor Karyawan (Studi Empiris pada
Yang Mempengaruhi Kualitas Perusahaan SPBU 44.501.29
Laba.Skripsi. Universitas Randu Garut Semarang).Journal
Diponegoro. Semarang, 2011. Of Management, Vol. 2 No.2,
Sadiah, Halimatus dan Priyadi, Naswar 2016.
Patuh. Pengaruh Leverage, www.idx.co.id
Likuiditas, Size, Pertumbuhan
Laba, Dan Investment
Opportunity Set (IOS)

120

Anda mungkin juga menyukai