Anda di halaman 1dari 3

Diet Ala PST

A.

Latar Belakang
Obesitas adalah penyakit modern saat ini yang berkembang di
hamper seluruh Negara di dunia. Saat ini banyak sekali masyarakat yang
memiliki pola hidup dan pola makan sesuai dengan latar belakang
kehidupan sebelumnya. Mereka cenderung nyaman dalam pola makan
dan pola hidup yang secara frekuentatif membentuk mereka seperti saat
ini. Hal ini dapat terlihat dari bertahanya jumlah penderita obesitas di
Indonesia. Penderita obesitas di Indonesia saat ini cenderung meningkat
karena pengaruh globalisasi di bidang pangan. Globalisasi pangan telah
membuka peluang untuk meningkatkan minat terhadap kualitas tanpa
menghiraukan bobot dan dampak yang akan muncul kemudian. Anehnya,
masyarakat belum memahami secara menyeluruh dampak obesitas bagi
kesehatan. Bahkan, mayoritas ibu-ibu merasa senang melihat anak yang
gemuk. Mereka menganggap bahwa gemuk melambangkan kemakmuran.
Salah satu cara mengatasi obesitas adalah dengan diet sehat.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada
dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki
preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Oleh
karena itulah katadiet tidak bisa digeneralisasi sebagai tidak makan.
Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan
mendasar bagi manusia untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus
memiliki persyaratan kelengkapan gizi untuk pemenuhan secara
sempurna bagi seseorang dalam melengkapi kebutuhan nutrisi.
Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat
manakala terjadi gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan tersebut
utamanya adalah gangguan pada saluran cerna. Jika seseorang
mengalami gangguan saluran cerna, maka harus ada langkah rehabilitasi,
salah satu caranya yaitu dengan melakukan diet sehat.diet sehat yang
dimaksud adalah diet yang masih memikirkan asupan gizi yang
seimbangan seperti mengkonsumsi makanan dengan kadar protein yang
tinggi, tapi dengan kadar lemak yang sangat kecil. Salah satu contohnya
adalah dengan mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar PST
(Protein Sel Tunggal).
Protein sel tunggal adalah bahan makanan berkadar protein tinggi
yang berasal dari mikroba. Istilah protein sel tunggal digunakan untuk

membedakan bahwa Protein sel tunggal berasal dari organisme bersel


tunggal atau banyak. Pemanfaatan mikroorganisme sehingga
mengahasilkan makanan berprotein tinggi secara komersial dimulai sejak
Perang Dunia I di Jerman dengan memproduksi khamir torula. Operasi
utama dalam produksi protein sel tunggal adalah fermentasi yang
bertujuan mengoptimalkan konversi substrat menjadi massa microbial.
Kecemasan akan kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada
tahun 1970-an telah meningkatkan perhatian pada sel tunggal. Sebagian
besar dari bobot kering sel dari hampir semua spesies memiliki
kandungan protein yang tinggi. Oleh karena itu, bobot kering sel tunggal
memiliki nilai gizi yang tinggi.
Mikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan
digunakan sebagai sumber protein untuk hewan atau pangan harus
mendapat perhatian secara khusus. Mikroorganisme yang cocok antara
lain memiliki sifat tidak menyebabkan penyakit terhadap tanaman, hewan,
dan manusia. Selain itu, nilai gizinya baik, dapat digunakan sebagai bahan
pangan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya produk
yang dibutuhkan rendah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai
protein
sel
tunggal
antara
lain
alga Chlorella,
Spirulina, dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang
berfilamen Fusarium venetatum; maupun dari bakteri.
Salah satu spesies Fusarium, yaitu F. venetatum merupakan bahan
pangan
kaya protein yang
dikonsumsi
manusia
sejak
tahun
1960an. Di Eropa dan Amerika Serikat F. venetatum telah diproduksi
sebagai sumber mikoprotein dan diperdagangkan dengan merek Quorn.
Jamur jenis ini banyak terdapat di tanah dan juga pada tanaman sehingga
mudah untuk diperoleh dan dikembangbiakkan.
Protein sel tunggal ini bisa menjadi rujukan untuk bahan makanan
yang sehat bagi seorang yang sedang melakukan diet sehat karena
protein sel tunggal ini memilik kadar protein yang sangat tingi dengan
kadar lemak yang rendah.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara melakukan diet yang sehat ?
2. Apakah protein sel tunggal efektif untuk program diet ?
3. Apakah jamur F. venetatum bisa dijadikan bahan dasar PST ?
4. Apakah PST bisa menjadi pangan diet sehat ?
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan protein sel tunggal;
2. Untuk mengetahui apakah jamur F. venetatum bisa dijadikan bahan
dasar pembuatan protein sel tunggal.
3. Untuk menahugetahui bagaimana memproduksi protein sel tunggal
dari jamur F. venetatum .
4. Untuk mengetahui kualitas dan keamanan produk protein sel tunggal;
5. Untuk mengetahui keefektifan protein sel tunggal terhadap diet.
D. Manfaat Makalah
Diharapkan makalah ini bermanfaat bagi :
1.
Penulis, sebagai salah satu bahan penelitian dan karya tulis ilmiah
peneliti.
2.
Pembaca, sebagai referensi lebih lanjut dalam mempelajari dan
mengaplikasikan manfaat protein sel tunggal untuk pangan diet.

E. Metodologi Penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah
antara lain :
1. Metode literature yaitu penilitian dengan cara telaah pustaka serta
membandingkan teori-teori yang ada pada buku / bedah buku.
2. Metode studi informasi yaitu melalui data dari internet.
3. Metode observasi langsung.

Anda mungkin juga menyukai