Anda di halaman 1dari 29

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Dalam rangka program reduksi campak, pada
tahun 2006 Indonesia akan mengembangkan kampanye imunisasi campak pada
kelompok umur 6-59 bulan dan anak usia sekolah dasar kelas 1 s/d kelas 6. Pada
tahun 2005, kampanye ini telah dimulai di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam
(NAD) dan Sumatera Utara.
Kegiatan ini mendapat bantuan dari American Red Cross (ARC) melalui WHO dan
UNICEF. Bantuan ini semula dimaksudkan untuk mengatasi masalah campak di
daerah bencana, tetapi pada tahap berikutnya diteruskan untuk seluruh daerah di
Indonesia dalam rangka mempercepat reduksi campak di Indonesia dan di dunia pada
umumnya. Dengan kampanye imunisasi campak dimaksud, Indonesia pada tahuntahun berikutnya akan memasukkan program imunisasi campak dosis ke-2 dalam
program BIAS pada anak kelas satu SD, disamping imunisasi DT pada anak kelas
satu dan imunisasi TT, pada anak kelas dua dan tiga Sekolah Dasar.
Dalam kampanye program imunisasi campak tersebut, selain biaya operasional, ARC
juga memberikan bantuan berupa pengadaan vaksin, logistik, cold chain, bantuan
teknis, dan pelatihan. Pelatihan yang dimaksud salah satunya adalah Pelatihan
Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas (Basic Health Care Workers = BHWs).
Selain untuk menyiapkan program campak, pelatihan dimaksud juga untuk memberi
pengetahuan dan keterampilan pada petugas yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan imunisasi rutin di puskesmas. Dengan pelatihan tersebut diharapkan
kinerja dan cakupan imunisasi akan meningkat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Pelatihan tersebut diharapkan tetap dapat dilestarikan (sustainable) pada
masa mendatang sehingga petugas baru bisa selalu mendapat pelatihan dan petugas
lama bisa mendapatkan penyegaran (refreshing).

1
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Dalam upaya perancangan pelatihan efektif dengan muatan yang seimbang antara
teori dan pengalaman praktis untuk membantu peserta latih meningkatkan
kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugasnya di Puskesmas, telah
dilaksanakan Performance Need Assessment (PNA). Untuk itu berdasarkan hasil dari
PNA,

maka perlu disusun kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi

Puskesmas yang sesuai dengan kebutuhan tenaga pelaksana imunisasi di


Puskesmas.
B. Filosofi
Pelatihan ini menggunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan
memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut:
1. Pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat dan
kecepatan yang sesuai untuk dirinya.
2. Setiap orang dewasa mempunyai cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya
belajar secara efektif.
3. Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk
mengembangkan diri secara profesional.
4. Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan
perilaku dalam diri manusia baik sebagai diri pribadi.
5. Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan
penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif.
II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI
A.

Peran dan Fungsi Tenaga Pelaksana Imunisasi


Dalam berperan sebagai tenaga pelaksana imunisasi Puskesmas, peserta mempunyai
fungsi:
1.

Membuat perencanaan vaksin dan logistik lain.

2.

Mengatur jadwal pelayanan imunisasi.

3.

Mengecek catatan pelayanan imunisasi.

4.

Membuat dan mengirim laporan ke kabupaten/kota

5.

Membuat dan menganalisis Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) bulanan.

6.

Merencanakan tindak lanjut


2
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

7.

Mengelola vaksin

8.

Merawat lemari es mencatat suhu lemari es.

9.

Mencatat pemasukan dan pengeluaran vaksin.

10.

Mengambil vaksin di kabupaten/kota sesuai kebutuhan per bulan.

B.

Kompetensi Tenaga Pelaksana imunisasi


Setelah mengikuti pelatihan peserta memiliki kompetensi dalam:
1. Memahami penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan vaksin
program imunisasi
2. Mengelola peralatan rantai vaksin dan vaksin
3. Merencanakan pelayanan imunisasi.
4. Melaksanakan penyuntikan yang aman.
5. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi
6. Melaksanakan mobilisasi masyarakat
7. Melaksanakan pemantauan, pencatatan dan pelaporan
8. Melaksanakan kampanye imunisasi campak
III. TUJUAN PELATIHAN

A.

Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan program imunisasi di
Puskesmas.

B.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1.

Memahami penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan vaksin


program imunisasi

2.

Mengelola peralatan rantai vaksin dan vaksin

3.

Merencanakan pelayanan imunisasi.

4.

Melaksanakan penyuntikan yang aman.

5.

Menyelenggarakan pelayanan imunisasi

6.

Melaksanakan mobilisasi masyarakat


3
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

7.

Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan pemantauan.

8.

Melaksanakan kampanye imunisasi campak

IV PESERTA, FASILITATOR DAN PENYELENGGARA


A. Peserta.
1. Kriteria:

Jumlah peserta tiap puskesmas adalah dua orang yang terdiri atas tenaga
pengelola program imunisasi dan petugas imunisasi (vaksinator) di puskesmas

Khusus

untuk

peserta

petugas

imunisasi

adalah

koordinator

bidan/paramedis di Puskesmas.

2. Jumlah
Jumlah peserta dalam satu kelas berkisar antara 3040 orang
B. Fasilitator/ Pelatih
Fasilitator/ pelatih untuk kegiatan pelatihan ini, adalah pengelola program imunisasi
di kabupaten/kota dan propinsi yang telah mendapatkan pelatihan TOT Pelatihan
Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas.

C. Penyelenggara Pelatihan
Penyelenggara pelatihan adalah kerjasama antara, Dinas Kesehatan kabupaten/kota,
Dinas Kesehatan Provinsi, Unit Fungsional Diklat Kesehatan kabupaten/kota bila
sudah terbentuk.

4
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

V. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, materi pelatihan disusun dalam
struktur program sebagai berikut:
MATERI

JAM PELATIHAN
T

PL

JML

MATERI DASAR
1

1. Pengelolaan Peralatan rantai Vaksin dan vaksin

2. Penyuntikan yang Aman

1. Perencanaan Program Imunisasi

2. Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi

3. Pencatatan, pelaporan dan pemantauan

4. Pelaksanaan kampanye imunisasi campak

1. Building Learning Commitment (BLC)

2. PKL

10

10

3. Rencana Tindak Lanjut

10

20

10

40

1. Kebijakan Program Imunisasi


2.

II

Penyakit yang dapat


imunisasi, imunologi dan
imunisasi

dicegah dengan
vaksin program

MATERI INTI
A. Aspek Teknis

B. Aspek Manajemen

C. Aspek Pemberdayaan Masyarakat


1. Membangun dukungan masyarakat
III

MATERI PENUNJANG

Total

5
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Alur proses pembelajaran


Alur proses pembelajaran dapat digambarkan seperti di bawah ini:
PEMBUKAAN
Membangun Komitmen Belajar
(Buillding Learning)

WAWASAN & PENGETAHUAN

KETRAMPILAN
Aspek Teknis
Pengelolaan Peralatan rantai Vaksin
dan vaksin
2.
Penyuntikan yang Aman

1. Kebijakan Program Imunisasi

1.

2. Penyakit yang dapat dicegah


dengan imunisasi, imunologi dan
vaksin program imunisasi
METODE:
a.
jawab
b.

4.

Aspek Manajemen
Perencanaan Program Imunisasi
Penyelenggaraan Pelayanan
Imunisasi
Pencatatan, pelaporan dan
Pemantauan
Pelaksanaan kampanye campak

1.

Aspek Pemberdayaan Masyarakat


Membangun dukungan masyarakat

1.
2.

Ceramah tanya

3.

Curah pendapat

METODE:
ceramah singkat
tanya- jawab
curah pendapat
diskusi kelompok
penugasan
simulasi

OBSERVASI LAPANGAN
EVALUASI
PENUTUPAN

6
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

VI. PROSES DAN METODE PEMBELAJARAN


A. Proses Pembelajaran
Proses pelatihan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pendinamisan dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen
belajar di antara peserta.
2. Penyiapan peserta sebagai seorang pekerja yang senantiasa perlu melakukan
kebaharuan dalam perilaku dan tindakan dalam berinteraksi dengan manusia
dalam pelaksanaan tugas.
3. Pembahasan materi inti di kelas.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara aktif
sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut:
a

Fasilitator mempersiapkan peserta latih untuk siap mengikuti proses


pembelajaran

Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada


setiap materi

Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan:

Penggalian pengalaman peserta

Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok

Penjelasan singkat tentang seluruh materi

Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta latih dapat
memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi

Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat


membuat rangkuman dan atau pembulatan.

4. Praktek kerja lapangan yang bertujuan untuk melihat implementasi teori yang di
dapat di kelas dalam realtas nyata di lapangan (puskesmas).
5. Penyusunan rencana tindak lanjut yang bertujuan untuk membantu peserta untuk
membuat rencana nyata yang akan dilaksanakan dalam upaya peningkatan
program imunisasi di puskesmasnya masing-masing setelah peserta kembali ke
permanen sistem/tempat tugas/puskesmas.

7
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

B. Metode Pembelajaran
Metoda pelatihan ini berdasarkan prinsip:
1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang
terkait dengan tugas yang akan dilaksanakaan setelah mengikuti pelatihan,
memberi kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas
pengalaman (learning by experience)
2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan
pembelajaran (learning)
3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari
dan ke berbagai arah
Oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran di
antaranya adalah:
1. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru, wawasan
2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait
dengan materi yang akan dipelajari
3. Penugasan berupa: diskusi kelompok, latihan, studi kasus, tugas baca.
4. Simulasi
5. Bermain peran
6. Observasi Lapangan
VII. TEMPAT, WAKTU, DAN KELENGKAPAN PELATIHAN
A.

Tempat Pelatihan
Untuk proses pembelajaran dengan metode tersebut di atas memerlukan tempat yang
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pelatihan.

B.

Waktu Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari (40 jam pelajaran) @ 45 menit

C.

Kelengkapan Pelatihan
Untuk menunjang proses pembelajaran selama pelatihan perlu adanya perlengkapan
berupa:
8
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

1. Bahan bacaan (referensi) yang berasal dari fasilitator


2. Alat bantu kegiatan pelatihan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran seperti
vaksin carier, lemari es, vaksin, dll.
3. Alat bantu pembelajaran berbasis multi media.
4. Lembar kerja/penugasan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

VIII. EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. Evaluasi
Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran, terdiri dari evaluasi terhadap:
1. Peserta, meliputi:
a.

Pre test

b.

Post test

c.

Pengamatan

2. Fasilitator, meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu diklat
e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta
f. Pencapaian TIU
g. Kesempatan tanya jawab
h. Kemampuan menyajikan
i. Kerapihan pakaian
j. Kerjasama antar tim pengajar
3. Penyelenggaraan
a. Pengalaman peserta dalam pelatihan ini
b. Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar
c. Tingkat semangat peserta untuk mengikuti program pelatihan
d. Tingkat kepuasan peserta terhadap proses belajar mengajar
9
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

e. Kenyamanan ruang kelas


f. Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelas
g. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan dan bahan
diskusi)
B. Sertifikasi
Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan
dalam satuan jam pelajaran efektif adalah sebagai berikut:
No

LAMA PROGRAM
(jam efek @ 45)
30-80
81-160
161-480
481-640
641-960
Lebih dari 961

ANGKA KREDIT

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
15
Sumber:
SK Menpan No 126 tahun 1990 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pengangkatan Tenaga Fungsional
dan Angka Kreditnya.
Berdasarkan ketentuan di atas, kepada setiap peserta yang telah menyelesaikan proses
pembelajaran ini akan diberikan sertifikat diklat yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan RI dengan ANGKA KREDIT 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwewenang dan oleh panitia penyelenggara.

10
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

LAMPIRAN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Materi Dasar 1
Tujuan pembelajaran umum

:
:

Kebijakan Program Imunisasi


Pada akhir sesi, peserta mampu memahami kebijakan
program imunisasi

Tujuan pembelajaran khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Menjelaskan latar belakang program
imunisasi di Indonesia
2.
Menjelaskan tujuan dan sasaran
imunisasi di Indonesia
3.
Menjelaskan kebijakan dan strategi

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

Waktu
Metode

Media

Alat bantu

Referensi

imunisasi
1. Latar belakang program imunisasi di Indonesia
2. Tujuan dan sasaran imunisasi di Indonesia
3. Kebijakan dan strategi imunisasi
1 JPL (T=1 JPL, P=0 JPL, PL=0JPL)

Ceramah tanya jawab

Brain storming

Bahan tayangan digital

Modul

Komputer

LCD

Whiteboard

Spidol
1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi. Ditjen PP & PL
Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI. 2005.
Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.

11
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Dasar 2

Penyakit yang dapat dicegah dengan


imunisasi (PD3I), imunologi dan vaksin
program imunisasi

Tujuan pembelajaran umum

Pada akhir sesi, peserta mampu memahami


PD3I, imunologi serta
vaksin program
Imunisasi.

Tujuan pembelajaran khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Menyebutkan jenis-jenis penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) program imunisasi
2.
Menyebutkan gejala dari PD3I
program imunisasi
3.
Menguraikan imunologi
4.
Menyebutkan jenis vaksin program
imunisasi
5.
Menyebutkan indikasi setiap jenis
vaksin
6.
Menjelaskan cara pemberian dan dosis
setiap jenis vaksin
7.
Menyebutkan kontra indikasi setiap
jenis vaksin
8.
Menjelaskan efek samping masingmasing vaksin PD3I.

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

1.

PD3I
a. Jenis PD3I
b. Gejala PD3I
2.
Imunologi PD3I
a.
Sistem Kekebalan
b.
Klasifikasi vaksin
3.
Jenis dan sifat vaksin
a. Penggolongan vaksin
b. Jenis-jenis vaksin

Vaksin BCG (Bacillus Calmette


Guerine)

Vaksin DPT

Vaksin TT

Vaksin DT

Vaksin Polio (Oral Polio


Vaccine = OPV)

Vaksin Campak

Vaksin Hepatitis B

Vaksin DPT/HB

12
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Waktu
Metode

:
:

Media

Alat bantu

Referensi

2 JPL (T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)

Ceramah tanya jawab

Brain storming

Bahan tayangan digital

Modul

Komputer

LCD

Multi media

Whiteboard

Spidol

Vaksin program imunisasi


1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi. Ditjen PP &
PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6 Pelatihan
Safe Injection. Ditjen PPM & PL Depkes RI
: Jakarta
4.
World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical Guide
for Health Staff -- 2004 Update. World
Health Organization : Geneva, Switzerland.
5. Epidemiology and Prevention of Vaccine
Preventable Disease CDC, 6 th edition,
2000

13
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti A-1

Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan


Vaksin

Tujuan pembelajaran umum

Pada akhir sesi, peserta mampu mempraktekkan


pengelolaan rantai vaksin dan vaksin

Tujuan pembelajaran khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Menyebutkan berbagai peralatan rantai
vaksin
2.
Menjelaskan fungsi tiap peralatan rantai
vaksin
3.
Mengoperasikan
dan
memelihara
peralatan rantai vaksin
4.
Menjaga suhu penyimpanan vaksin
secara benar
5.
Mengetahui tanda-tanda kerusakan
vaksin secara cepat dengan melihat indikator
pemantau suhu

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

1.

Waktu
Metode

:
:

Media

3 JPL (T=1 JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Ceramah tanya jawab

Diskusi kelompok

Latihan/ penugasan

Penyajian/ presentasi

Bahan tayangan digital

Modul

Peralatan rantai vaksin


a. Jenis peralatan rantai vaksin
Fungsi tiap peralatan rantai vaksin
Pengoperasian peralatan rantai vaksi
b. Perawatan lemari es
c. Suku cadang lemari es
d. Penempatan lemari es
e. Alat pemantau lemari es
2.
Penanganan vaksin
a. Penyimpanan vaksin
b. Penggunaan di unit pelayanan
c. Penggunaan vaksin dari vial yang sudah
dibuka

14
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Alat bantu

Referensi

Komputer
LCD
Multi media
Whiteboard
Spidol
Vaksin dengan berbagai tipe vvm
Vaccine carrier
Lemari es
Alat pemantau lemari es dll

1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.


Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/
XI/2005
tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
4. World
Health
Organization.
2004.
Imunization in Practice : A Practical
Guide for Health Staff -- 2004 Update.
World Health Organization : Geneva,
Switzerland.

15
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti A-2


Tujuan pembelajaran umum

:
:

Penyuntikan yang Aman


Pada akhir sesi, peserta mampu melaksanakan
berbagai prinsip penyuntikan yang aman

Tujuan pembelajaran khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Menggunakan alat suntik
2.
Melaksanakan teknik penyuntikan yang
aman.
3.
Mencegah luka tusukan jarum dan
infeksi
4.
Menangani limbah imunisasi dengan

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

aman
Penggunaan alat suntik dan teknik
penyuntikan yang aman
a. Pengertian
b. Jenis
alat
suntik
dan
cara
menggunakannya
c. Estimasi kebutuhan semprit AD
d. Memberikan vaksin yang tepat secara
aman
e. Cara untuk meningkatkan keamanan
suntikan
f. Teknik penyuntikan
2.
Pencegahan luka tusukan jarum dan
infeksi
a. Mengurangi
keinginan
untuk
memegang jarum dan semprit
b. Memegang semprit dan jarum dengan
aman
c. Mengatur tata letak tempat pelayanan
untuk mengurangi resiko terluka
d. Mengatur posisi anak yang tepat untuk
penyuntikan
1.

3.

Waktu
Metode

:
:

Media

Penanganan limbah imunisasi


a. Penanganan limbah tajam imunisasi
b. Penggunaan kotak pengaman (safety
box)
c. Prosedur pembuangan sampah limbah
tajam dan limbah imunisasi lainnya
d. Pembuangan kotak pengaman
4 JPL (T=2 JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Ceramah tanya jawab

Diskusi kelompok

Latihan

Simulasi

Bahan tayangan digital


16

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI


Alat bantu

Referensi

Modul
Komputer
LCD
Multi media
Whiteboard
Spidol
Jarum
suntik
AD,
PID,
disposable 5 ml
Vaksin
Safety box
Model bila ada bila tidak ada
bisa digunakan jeruk

1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.


Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/
XI/2005
tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
4. World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical
Guide for Health Staff -- 2004 Update.
World Health Organization : Geneva,
Switzerland.

17
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti B-1


Tujuan pembelajaran umum

:
:

Tujuan pembelajaran khusus

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

Perencanaan Program Imunisasi


Pada akhir sesi, peserta mampu membuat
perencanaan program imunisasi di wilayah
puskesmas.
Pada akhir sesi, peserta mampu:
1. Menghitung jumlah sasaran imunisasi
2. Menentukan target cakupan
3. Menghitung indeks pemakaian vaksin (IP)
4. Menghitung kebutuhan vaksin
5. Perencanaan kebutuhan alat suntik dan safety
box
6. Menghitung kebutuhan peralatan rantai
vaksin
7. Merencanakan permintaan dan pembagian
Vaksin
8. Merencanakan
pelaksanaan
kegiatan
imunisasi (micro planning) di wilayah
puskesmas
1.
2.
3.

Menghitung jumlah sasaran imunisasi


Menentukan target cakupan
Menghitung indeks pemakaian vaksin
(IP)

4.
5.

Menghitung kebutuhan vaksin


Merencanakan kebutuhan alat suntik
dan safety box
6.
Menghitung kebutuhan peralatan rantai
vaksin
7.
Merencanakan
permintaan
dan
pembagian vaksin
8.
Perencanaan pelaksanaan kegiatan
imunisasi di wilayah puskesmas
Waktu

Metode

Media

Alat bantu

Referensi

3 JPL (T=1JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Ceramah tanya jawab


Brain strorming
Diskusi kelompok
Bahan tayangan digital
Modul
Komputer
LCD
Whiteboard
Spidol
Kalkulator

1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.


18

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


1611/Menkes/SK/
XI/2005
tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
4. World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical
Guide for Health Staff -- 2004 Update.
World Health Organization : Geneva,
Switzerland.

19
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti B-2


Tujuan pembelajaran umum

:
:

Tujuan pembelajaran khusus

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

Waktu
Metode

:
:

Media

Alat bantu

Referensi

Materi Inti B-3

Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi


Pada akhir sesi, peserta mampu
menyelenggarakan pelayanan imunisasi di
wilayah puskesmas.
Pada akhir sesi, peserta mampu:
1. Menyiapkan pelayanan imunisasi
2. Menyiapkan tempat pelayanan imunisasi
3. Melaksanakan pelayanan imunisasi
4. Melaksanakan pemantauan KIPI
1. Penyiapan pelayanan imunisasi
2. Penyiapan tempat pelayanan imunisasi
3. Pelaksanaan pelayanan imunisasi
4. Pemantauan KIPI
3 JPL (T=1JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Ceramah tanya jawab

Brain strorming

Diskusi kelompok

Bahan tayangan digital

Modul

Komputer

LCD

Whiteboard/flip chart

Kertas flip chart

Spidol
1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/
XI/2005
tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
4. World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical
Guide for Health Staff -- 2004 Update.
World Health Organization : Geneva,
Switzerland.
Pencatatan, Pelaporan dan Pemantauan
20

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Tujuan pembelajaran umum

Pada akhir sesi, peserta mampu melaksanakan


pencatatan, pelaporan dan pemantauan program
imunisasi di puskesmas

Tujuan pembelajaran khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Melaksanakan
pencatatan
dan
pelaporan hasil kegiatan pelayanan imunisasi
2.
Melaksanakan
pencatatan
dan
pelaporan pemakaian logistik
3.
Melaksanakan PWS dan rencana tindak
lanjut

Pokok bahasan & sub pokok


bahasan

1.

Metode

Media

Ceramah tanya jawab

Brain storming

Diskusi kelompok

Penugasan
Bahan tayangan digital
Modul

Alat bantu

Waktu

Pencatatan dan pelaporan hasil


kegiatan pelayanan imunisasi
2.
Pelaksanaan
pencatatan
dan
pelaporan pemakaian logistik
3.
Pemantauan wilayah setempat (PWS)
a. Definisi
b. Prinsip PWS
c. Cara membuat grafik PWS
d. Analisa dan tindak lanjut
5 JPL (T= 2 JPL, P= 3 JPL, PL= 0 JPL)

Komputer
LCD
Whiteboard/flip chart
Kertas flip chart
Spidol
Kalkulator
Data dasar dan cold chain puskesmas

21
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Referensi

1. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2005.


Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/
XI/2005
tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
2. Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI.
2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
3. Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI dan
PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
4. World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical
Guide for Health Staff -- 2004 Update.
World Health Organization : Geneva,
Switzerland.
5. Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2003.
Program
Imunisasi
di
Indonesia.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
6. Indonesia, Ditjen PPM & PL, Depkes RI.
1995. Petunjuk Pelembagaan PWS. Ditjen
PPM&PL, Depkes RI : Jakarta.

22
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti B-4


Tujuan pembelajaran
umum

:
:

Kampanye Imunisasi Campak


Pada akhir sesi, peserta mampu
kampanye imunisasi campak

Tujuan pembelajaran
khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Membuat
rencana
kerja
kampanye imunisasi campak
2.
Memobilisasi
masyarakat
dalam kampanye campak
3.
Melaksanakan
kampanye
campak
4.
Melaksanakan
pemantauan
dan penanggulangan KIPI

Pokok bahasan & sub


pokok bahasan

1.

Waktu
Metode

Media

melaksanakan

Menyusun rencana kerja (micro planing)


a.
Menetapkan dan menghitung jumlah
sarasaran
b.
Menetapkan kebutuhan logistik
c.
Menyusun rencana anggaran
d.
Tenaga pelaksana
e.
Pemetaan
f.
Penggerakan masyarakat
g.
Tempat dan waktu pelayanan
h.
Tempat rujukan KIPI
2.
Mobilisasi masyarakat dalam
kampanye campak
a.
Penyuluhan
b.
Penggerakan masyarakat
3.
Pelaksanaan kampanye campak
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap pemantauan dan pembinaan
(supervisi)
d. Tahap monitoring dan evaluasi
4. Pemantauan dan Penanggulangan KIPI
a.
Pemantauan KIPI
b.
Pelaporan KIPI
c.
KIPI yang bisa terjadi
pada kampanye imunisasi campak
2 JPL (T=1 JPL, P=1 JPL, PL= 0 JPL)

Ceramah tanya jawab

Brain storming

Diskusi kelompok

Penugasan
Bahan tayangan digital
Modul
23

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Alat bantu

Referensi

Komputer
LCD
Whiteboard/papan flip chart
Kertas flip chart
Spidol
Lembar kerja/penugasan
Kalkulator
1.
I
ndonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI. 2006.
Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Campak
Tahun 2006. Ditjen PP&PL Depkes RI : Jakarta.
2.
ndonesia, Departemen Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan
1611/Menkes/SK/ XI/2005 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi. Ditjen
Depkes RI : Jakarta.

I
RI. 2005.
RI No.
Pedoman
PP & PL

3.

I
ndonesia, Ditjen PP & PL, Depkes RI. 2005.
Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.

4.

W
orld Health Organization. 2004. Imunization in
Practice : A Practical Guide for Health Staff -2004 Update. World Health Organization :
Geneva, Switzerland

24
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Inti C-1

Membangun Dukungan Masyarakat

Tujuan pembelajaran
umum

Pada akhir sesi, peserta mampu


memobilisasi
masyarakat setempat dalam kegiatan pelayanan
imunisasi

Tujuan pembelajaran
khusus

Pokok bahasan & sub


pokok bahasan

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1.
Menjelaskan arti membangun dukungan
masyarakat untuk pelayanan imunisasi
2.
Melaksanakan pendekatan social kepada
tokoh masyarakat
3. Melaksanakan musyawarah masyarakat desa
dalam upaya membangun dukungan masyarakat
untuk pelayanan imunisasi
4.
Memobilisasi masyarakat
1.
Membangun dukungan masyarakat untuk
pelayanan imunisasi
2.
Pendekatan sosial dengan tokoh masyarakat
3.
Musyawarah masyarakat desa (MMD) dalam
upaya membangun dukungan masyarakat untuk
pelayanan imunisasi
4.
Memobilisasi masyarakat
1 JPL (T= 1 JPL, P= 1 JPL, PL= 0 JPL)

Waktu
Metode

Media

Bahan tayangan digital


Modul
pedoman diskusi, lembar pengamatan/ penilaian

Alat bantu

Referensi

1.

Ceramah tanya jawab


Brain storming
Diskusi kelompok
Bermain Peran
Penugasan

Komputer
LCD
Whiteboard
Spidol
Lembar penugasan

Indonesia, Ditjen PP & PL,


Depkes RI. 2006. Petunjuk Teknis Kampanye
Imunisasi Campak Tahun 2006. Ditjen PP&PL
Depkes RI : Jakarta.
2.
Indonesia, Departemen Kesehatan
RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman
25

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Penyelenggaraan Imunisasi. Ditjen PP & PL


Depkes RI : Jakarta.
3.
Indonesia, Ditjen PP & PL,
Depkes RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi
Tingkat Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI :
Jakarta.
4.
Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes
RI dan PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6
Pelatihan Safe Injection. Ditjen PPM & PL
Depkes RI : Jakarta
5.
World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical Guide for
Health Staff -- 2004 Update. World Health
Organization : Geneva, Switzerland

26
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Penunjang. 1

Building Learning Commitment

Tujuan pembelajaran
umum

Pada akhir sesi, peserta mampu mengaplikasikan


konsep membangun komitmen belajar atau
kesepakatan dan memiliki motivasi belajar sepanjang
hidup.

Tujuan pembelajaran
khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1. Menegakkan norma-norma belajar, baik secara
individu maupun secara kelompok.
2. Melakukan perubahan diri untuk mengikuti proses
pembelajaran.
3. Berperan secara optimal dalam setiap pembelajaran
dan kerja sama.
4. Berperan secara optimal dalam membangun dan
mengembangkan tim belajar yang efektif.

Pokok bahasan & sub


pokok bahasan

1.
2.
3.
4.

Waktu

2 JPL (T=0 JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Metode

Brain storming
Permainan
Diskusi kelompok

Media

Modul
Lembar keranjang nilai

Alat bantu

OHP
LCD
Transparan
Flipchart
Spidol

Referensi

1.

Konsep Building Learning Commitment (BLC)


Harapan pembelajaran
Norma belajar bersama
Kontrol kolektif

Diperoleh pada tanggal 14


November 2001, dari URL:
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/envrnmnt/go
/93-1site.htm
2.
Kofman, Fred and Senge, Peter M.
Communities of commitment: the heart of learning
organizations. (Special Issue on the Learning
Organization)
3.
Surono. 2001. Learning Group.
Jakarta.
27

Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas


Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Penunjang. 1
Tujuan pembelajaran
umum

:
:

Observasi Lapangan (OL)


Pada akhir sesi, peserta mampu mengumpulkan
data/informasi yang diperlukan untuk meningkatkan
pengelolaan program imunisasi di Puskesmas

Tujuan pembelajaran
khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


i.
Membuat instrumen
pengumpulan data
2.
Menganalisa hasil pengumpulan data
3.
Membuat laporan dan menyajikan hasil
observasi lapangan

Pokok bahasan & sub


pokok bahasan

Waktu

1.
2.
3.
10

Metode

Media

Alat bantu

Referensi

Cara pengumpulan data


Analisis data lapangan
Penyusunan laporan dan penyajian hasil
JPL (T=0 JPL, P=3 JPL, PL=7 JPL)

Ceramah/Tanya jawab
Diskusi kelompok
Observasi lapangan
Wawancara
Modul
Bahan tayangan digital

OHP
LCD
Transparan
Flipchart
Spidol

1.

Mansyur AR. dan Titik Rostiah. 2001.


Observasi Lapangan Bahan Ajar Diklat PIM
Tingkat IV. Lembaga Administrasi Negara RI :
Jakarta.
2.
Britten, Niccky. 1994. Qualitative interviews
in health research in Handbook of Qualitative
Research edited by Norman K. Denzin and Yvone
S. Lincoln. Sage Publications Inc : California.
3.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1987.
Metode Penelitian Survai. LP3ES : Jakarta

28
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Materi Penunjang. 1
Tujuan pembelajaran
umum

:
:

Rencana Tindak Lanjut


Pada akhir sesi, peserta mampu membuat rencana
tindak lanjut peningkatan pengelolaan program
imunisasi di Puskesmas masing-masing

Tujuan pembelajaran
khusus

Pada akhir sesi, peserta mampu:


1. Menjelaskan pengertian RTL
2. Membuat rencana tindak lanjut peningkatan
pengelolaan program imunisasi di Puskesmas
masing-masing

Pokok bahasan & sub


pokok bahasan
Waktu

1. Pengertian RTL
2. Penyusunan RTL
3 JPL (T=1 JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)

Metode

Media

Alat bantu

Referensi

Ceramah
Penugasan
Lembar penugasan

1.

OHP
LCD

2.

3.
4.

5.

Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes


RI. 2006. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi
Campak Tahun 2006. Ditjen PP&PL Depkes RI :
Jakarta.
Indonesia, Departemen Kesehatan RI.
2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi. Ditjen PP & PL
Depkes RI : Jakarta.
Indonesia, Ditjen PP & PL, Depkes
RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Ditjen PP & PL Depkes RI : Jakarta.
Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI
dan PATH. 2005. Modul 1,2,3,4,5 & 6 Pelatihan
Safe Injection. Ditjen PPM & PL Depkes RI :
Jakarta
World Health Organization. 2004.
Imunization in Practice : A Practical Guide for
Health Staff -- 2004 Update. World Health
Organization : Geneva, Switzerland

29
Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelaksana ImunisasiPuskesmas
Direktorat SEPIM & KESMA bekerja sama dengan Pusdiklat SDM Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai