PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
Pemisahan Senyawa Organik Asam, Basa, dan Netral
Nama
NPM
: 1206245172
Rekan Kerja
: 1. Gery Kosamagi
2. Ratu Suud Hanum
Asisten Lab
: Kak Karina
Tanggal Praktikum
: 26 September 2014
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
A. Tanggal Praktikum : 26 September 2014
B. Judul Praktikum : Pemisahan senyawa organik asam, basa dan netral
C. Tujuan Pratikum :
1. Mengetahui cara memisahkan campuran senyawa organk.
2. Mengetahui prinsip dasar ekstraksi.
3. Mengetahui fungsi reagen dalam percobaan pemisahan senyawa
organik.
D. Teori Dasar
Ekstraksi adalah metode pemisahan yang melibatkan
proses pemindahan satu atau lebih senyawa dari satu fasa
ke fasa lain dan didasarkan pada prinsip kelarutan, Jika
kedua fasa tersebut adalah zat cair yang tidak saling
bercampur, disebut ekstraksi cair-cair.
Dasar metode ekstraksi cair-cair adalah distribusi
senyawa diantara dua fasa cair yang berada dalam
keadaan
kesetimbangan.
Perbandingan
konsentrasi
di
4. NaOH
5. Eter
6. HCl pekat
F. Cara Kerja dan Data Pengamatan
No
Cara Kerja
Data Pengamatan
1.
2.
Menambahkan
30
asam
benzoate,
dan
naftalen bening
ml
dan
pada
awalnya
4.
Meletakkan
corong
Mengalirkan
Lapisan
bawah
cair
dalam labu A
6.
organik.
7.
Mengalirkan
lapisan
cair
dalam labu A
8.
Menambahkan NaOH 30 % ke
dalam labu A hingga pH antara
10-14 (memakai pH universal)
9.
11.
Campuran
dikocok
terbentuk 2 lapisan, fasa cair dan fasa organik dan lapisan bawah
organik
12.
13.
Menambahkan
kedalam
labu
didapatkan
pH
HCl
pekat
sampai
antara
1-2
(memakai pH universal)
14.
15.
Menambahkan
kedalam
corong
NaCl
pisah,
mengocoknya
16.
lapisan
yang
cairnya,
organik
menempatkan
fasa lapisan
diambil
larutan
adalah
akan
Menambahkan
campuran Terbentuk
endapan
putih
yang
18.
G. Pengolahan Data
1. Anilin
Volume Anilin awal = 1 ml
Volume Anilin hasil ekstraksi = 0 ml
Volume hasil ekstraksivolume awal
100
% KR =
volume awal
100 =100
|0 ml1ml
1ml |
%KR =
% Yield =
% Yield
0 ml
100 =0
1ml
2. Asam Benzoat
Massa Asam benzoat awal = 1 gram
Massa Asam benzoat hasil ekstraksi = 0 gram
massa hasil ekstraksimassa awal
100
% KR =
massa awal
% KR =
%Yield =
%Yield =
3. Naftalen
Massa Naftalen awal = 1 gram
Massa Naftalen hasil ekstraksi = 0,0339 gram
massa hasil ekstraksimassa awal
100
% KR =
massa awal
% KR =
% Yield =
% Yield =
0,0339 gr
100 =3.39
1 gr
H. Pembahasan
Percobaan Pemisahan senyawa organik asam, basa dan netral
bertujuan untuk mengetahui cara memisahkan campuran organik yang
mempunyai sifat-sifat yang berbeda, memahami prinsip dasar dari
ekstraksi
dengan
menggunakan
corong
pisah
dan
mengetahui
tidak
saling
bercampur,
disebut
ekstraksi
cair-cair.
konsentrasi
zat
terlarut.
Naftalen
Anilin
( Netral )
( Basa )
Asam Benzoat
( Asam )
naftalen akan larut dalam pelarut organik hingga akhir ekstraksi (Nasution,
2013). Fungsi dietil eter adalah sebagai pelarut organik nonpolar. Setelah
semua dicampurkan di dalam beker gelas, campuran tersebut dituangkan
ke dalam corong pisah. Kemudian ditambahkan 10 ml air dan dikocok
hingga homogen, dan selama pengocokan sesekali penutup di longgarkan
untuk mengurangi tekanan. Tekanan ini muncul karena terjadi reaksi
secara eksoterm sehingga suhunya meningkat dan menimbulkan tekanan.
Kemudian ditambahkan 10 ml HCl 3 M dan dikocok kembali sambil
sesekali penutup dilonggarkan untuk mengurangi tekanan. HCl berfungsi
sebagai reagen yang mempunyai sifat asam sehingga dapat membentuk
garam anilin yang dapat larut dalam air dan menghidrolisis garam benzoat
yang terbentuk sehingga diperoleh asam benzoat yang murni (Nasution,
2013). Setelah didiamkan campuran tersebut hingga terbentuk dua lapisan,
pada lapisan atas terdapat lapisan organik dan lapisan bawah terdapat
garam anilin yang larut dalam air. Pada lapisan bawah ditampung di beker
gelas A. Lalu ditambahkan 5 ml air kembali, hal ini bertujuan untuk
mengikat garam anilin yang belum larut dalam air. Dan lapisan bawah ini
juga ditampung di beker gelas A. Pada beker gelas A ditambahkan NaOH
hingga pH 10-14, fungsi NaOH ini adalah untuk menghindrolisis garam
anilin yang terbentuk sehingga diperoleh anilin yang murni. Lalu
didinginkan dan didapatkan butiran-butiran minyak yaitu anilin yang
berada diatas filtrat tersebut. Pada corong pisah yang masih terdapat
Lapisan organik ditambahkan NaOH dan dikocok sambil sesekali penutup
dilonggarkan. Lalu didiamkan dan terbentuk dua lapisan dan pada lapisan
bawah dituangkan ke beaker gelas B. Fungsi dari NaOH ini adalah
membentuk garam asam benzoat sehingga dapat larut dalam air. Setelah
itu ditambahkan air ke dalam corong pisah untuk mengikat garam asam
benzoat yang belum larut dalam campuran organik. Kemudian dikocok
terbentuklah dualapisan, pada lapisan bawah dituangkan lagi ke beker
gelas B. Pada beker gelas B ditambahkan HCl pekat hingga pH 1-2. HCl
pekat ini berfungsi untuk menghidrolisis asam benzoat yang terbentuk
sehingga diperoleh asam benzoat murni, sebelum didapatkan asam benzoat
yaitu:
memilih
pelarut,
melarutkan
zat
terlarut,
senyawa
lain
(impuritis)
yang
dihasilkan
selama
reaksi