Anda di halaman 1dari 17

LAMPU

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah Navigasi Perikanan

Disusun Oleh :
Kelompok 3 B - Perikanan

Dini Rismariyanti A

230110150088

Sapin

230110150095

Ikhlas Nazarullah

230110150104

Dudi Hermawan

230110150119

Angga Nugraha

230110150123

Sandra Eka Purtiadi

230110150134

Indra

230110150136

Rida Hamyati

230110150144

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016

KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
hidayahNya. Kami dapat melaksanakan dan menyusun makalah yang berjudul
Lampu Atas dukungan moral serta materi yang telah diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan kami. Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Kritikan dan saran sangat kami butuhkan agar makalah ini menjadi
lebih baik dan digunakan sebagaimana mestinya.
Dengan selesainya makalah ini kami mengharapkan akan dapat
memberikan pengetahuan tambahan pemahaman materi tentang lampu khususnya
bagi kami dan umumnya bagi teman-teman. Semoga makalah yang kami buat ini
dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Akhir kata semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jatinangor, Oktober 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................................
BAB II ISI
2.1 Pengertian Jenis Lampu....................................................................................
2.2 Komponen........................................................................................................
2.3 Prinsip Kerja....................................................................................................
2.4 Kegunaan..........................................................................................................
2.5 Cara Pengoprasian............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
3.2
Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang

Dalam perikanan tangkap adanya nelayan yang melakukan penangkapan


ikan dengan menggunakan alat penangkapan yang sesuai dengan kondisi daerah
penangkapan (fishing ground ) dan juga sesuai dengan jenis ikan. yang akan
ditangkap. Dengan demikian dalam melakukan penangkapan ikan tidak lepas
dari jenis alat tangkap yang akan digunakan serta alat bantu ( intrumentasi) yang
diperlukan

dalam

melakukan

penangkapan

ikan..

Dalam

melakukan

pengoperasiannya, alat tangkap bagan (bagan perahu)menggunakan alat bantu


(intrumentasi) untuk mengumpulkan ikan, karena sifatdari alat tangkap ini
mengangkat gerombolan ikan (light fishing ).
Alat bantu yang bisamembuat ikan berkumpul. alat bantu pada bagan
(bagan perahu) yang digunakan untuk mengumpulkan ikan ikan yang menjadi
target

antara

lain seperti lampu

yang menghasilkan

cahaya untuk

menarik perhatian ikan.Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu penangkapan ikan


dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan itu sendiri.
Masuknya cahaya ke dalam air, sangat erat hubungannya dengan panjang
gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang
gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan. Dengan
sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan tingkah laku ikan
dalam merespon adanya cahaya. Tingkah laku ikan kaitannya dalam merespon
sumber cahaya yang sering dimanfaatkan oleh nelayan adalah kecenderungan ikan
untuk berkumpul di sekitar sumber cahaya.
2.2 Tujuan
1. dapat mengetahui komponen lampu
2. dapat mengatahui prinsip kerja lampu
3. dapat mengetahui kegunaan lampu
4. dapat mengetahui cara pengoprasian lampu
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Jenis lampu

Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu penangkapan ikan dilakukan dengan


memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan itu sendiri. Masuknya cahaya ke
dalam air, sangat erat hubungannya dengan panjang gelombang yang dipancarkan
oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil
daya tembusnya kedalam perairan.Dengan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh
cahaya dan kecenderungan tingkah laku ikan dalam merespon adanya cahaya,
nelayan kemudian menciptakan cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga
melakukan tingkah laku tertentu untuk memudahkan dalam operasi penangkapan
ikan.
Tingkah laku ikan kaitannya dalam merespon sumber cahaya yang sering
dimanfaatkan oleh nelayan adalah kecenderungan ikan untuk berkumpul di sekitar
sumber cahaya.Untuk tujuan menarik ikan dalam luasan yang seluas-luasnya,
nelayan biasanya menyalakan lampu yang bercahaya biru pada awal operasi
penanggkapannya. Hal ini disebabkan cahaya biru mempunyai panjang
gelombang paling pendek dan daya tembus ke dalam perairan relatif paling jauh
dibandingkan warna cahaya tampak lainnya, sehingga baik secara vertikal
maupun horizontal cahaya tersebut mampu mengkover luasan yang relatif luas
dibandingkan sumber cahaya tampak lainnya.Setelah ikan tertarik mendekati
cahaya, ikan-ikan tersebut kemudian dikumpulkan sampai pada jarak jangkauan
alat tangkap (catchability area) dengan menggunakan cahaya yang relatif rendah
frekuensinya, secara bertahap. Cahaya merah digunakan pada tahap akhir
penangkapan ikan
Berkebalikan dengan cahaya biru, cahaya merah yang mempunyai panjang
gelombang yang relatif panjang diantara cahaya tampak, mempunyai daya jelajah
yang relatif terbatas. Sehingga, ikan-ikan yang awalnya berada jauh dari sumber
cahaya (kapal), dengan berubahnya warna sumber cahaya, ikut mendekat ke arah
sumber cahaya sesuai dengan daya tembus cahaya merah. Setelah ikan terkumpul
di dekat kapal (area penangkapan alat tangkap), baru kemudian alat tangkap yang
sifatnya mengurung gerombolan ikan seperti purse seine, sero atau lift nets
dioperasikan dan mengurung gerakan ikan. Dengan dibatasinya gerakan ikan

tersebut, maka operasi penangkapan ikan akan lebih mudah dan nilai
keberhasilannya lebih tinggi.
2.2 Komponen Lampu
1.Side light, dipasang pada kanan dan kiri lambung kapal lazimnya pada geladak
navigasi. Cahaya lampu masih dapat terlihat pada jarak sekurangnya 3 mil laut

pada masing-masing sisi kapal dari depan kapal sampai sudut


belakang.

22.5

kearah

2.Mast head light, mast head light depan dan belakang masih dapat dilihat
sekurang pada jarak 6 mil laut dan sinarnya membentuk sudut 225 kearah depan

dan dapat dilihat sampai sudut

22.5 pada arah samping kearah belakang.

Lampu ini satu diletakkan didepan dan satu lagi diletakkan dibelakang keduanya
pada centre line kapal. Mast head light belakang tingginya tidak boleh kurang 4.5

m diatas mast head light depan, sedangkan jarak mast head light depan dan mast
head light belakang tidak boleh kurang dari Loa tetapi tidak perlu > 100 m.
3.Stern light, dipasang diburitan kapal dapat dilihat dari belakang, membentuk
sudut 135 (67.5 kearah port side dan 67.5 kearah starboard side) dan masih
dapat dilihat pada jarak sekurangnya 3 mil laut.
4.Anchor light, anchor light depan diletakkan dihaluan sekurangnya 6 m diatas
fore castle deck, anchor light belakang diletakkan diburitan dengan ketinggian
tidak boleh kurang 4.5 m dibawah anchor light depan. Kedua lampu tersebut dapat
dilihat dari segala arah secara horizontal dan masih dapat dilihat pada jarak tidak
boleh kurang dari 3 mil laut.
5.Not under commad light, not under command light terdiri 2 lampu berwarna
merah yang dipasang pada tiang yang sama, satu lampu diatas lampu lainnya,
jarak kedua lampu tidak boleh kurang dari 2 m, dapat dilihat kesegala arah secara
horizontal dengan jarak pandang tidak boleh kurang dari 3 mil laut. Lampu ini
umumnya diletakkan dimidship ditiang mast, satu tiang dengan salah satu mast
head light dan terletak dibawah mast head light tersebut.

6.Towing light, towing light terdiri 2 lampu berwarna merah yang dipasang pada
tiang yang sama, satu lampu diatas lampu lainnya, jarak kedua lampu tidak boleh
kurang dari 2 m, dapat dilihat dari depan dengan sudut pandang 225 (22.5
dapat dilihat menyamping kearah portside dan starboard side) jarak pandang tidak
boleh kurang dari 3 mil laut. Lampu ini umumnya diletakkan satu tiang dengan
tiang mast depan dan terletak dibawah mast head light tersebut. Lampu ini
dinyalakan pada saat kapal ditarik atau sedang menarik kapal.

2.3 Prinsip Kerja


Setiapkapalharusdilengkapidengan
untukmemperlancaroperasidilaut.Salah

system
saturegulasi

yang

mengaturiniadalah

COLREGS.Regulasiinimengaturpemasangandanstandarperalatannavigasidi
kapaluntukmencegahterjadinyatubrukanantaraduakapalataulebih.
1. Steering and sailing rules Adalahaturanketikakapalsedangberoperasi. Di
dalamnyamencakupcaramendahuluikapallain,
ketikaberpapasandengankapallain,
ketikaberadapadadaerahdenganjarakpandangterbatas,

cara

carapemberianjalanuntukkapallain, dansebagainya.
2. Lights and shapes
Lights (penandaanpadamalamhari) untukkapal L > 50 m, jarakpandang
masthead light 6 mil danuntuklampulainyajarakpandangnya3 mil.Untukkapal
12 m < L < 50mjarakpandang masthead light 5 mil danuntuklampu

lainyamemilikijarakpandang

mil.Untukpemasanganlampunavigasipadakapaldijelaskanpadagambarberikut:

2.3.1 Penempatanvertikaldanpenjarakanlampu lampu


(a)

Dikapal

yang

digerakandengantenagadenganpanjang

20

meter

ataulebihlampu lampupuncaktiangharusditempatkansebagai berikut ;


1. Lampupuncaktiangmuka,

ataujikahanyadipasangsatulampupuncaktiang,

makalampuitu, padaketinggiandiatasbadankapaltidakkurangdari 6 meter


danjikalebarkapalmelebihi

meter

makapadaketinggiandiatastidakkurangdarilebardemikian,tetapidemikianrupa
sehinggalamputidakperluditempatkanpadaketinggiandiatasbadankapallebihb
esardari 12 meter.
2. Dalamhaldualampupuncaktiangdipasang

yang

belakangharussekurang-

kurangnya 4,5 meter secaravertikallebihtinggidari yang dimuka.


3. Dalamhaldualampupuncaktiangdipasang yang di belakangharussekurang
kurangnya 4,5 meter secaravertikallebihtinggidari yang dimuka.
Pemisahansecaravertkallampu lampupuncaktiangdaripadakapal kapal yang
digerakandengantenagaharusdemikiansehinggadalamsegalakeadaan trim normal
lampubelakangdapatditelitidanterpisahdarilampumukapadajarak

1.000

meter

darihaluanjikadilihatdaripermukaanlaut.
Lampupuncaktiangkapal yang digerakandengantenagadenganpanjang 12 meter
tapikurangdari

20

harusditempatkanpadaketinggiandiatastajuksekocitidakkurangdari 2,5 meter.

meter

Kapal

yang

digerakandengantenagadenganpanjangkurangdari

bolehmemasanglampu

paling

ataspadaketinggiankurangdari

12
2,5

meter
meter

diatastajuksekoci,
tetapidalamhaldipasanglampupuncaktiangsebagaitambahanpadalampu

lampulambungdanlampuburitan,
makalampupuncaktiangdemikianharusdipasangsekurang kurangnya 1 meter
lebihtinggidarilampu lampulambung.
Satudariduaatautigalampu lampupuncaktiang yang diisyaratkanuntukkapal
yang
digerakandengantenagajikadigunakanuntukmenggandengataumendorongkapal
lain
harusditempatkanpadakedudukansamasepertilampupuncaktiangmukadaripadakapa
l yang digerakandengantenaga.
Dalamsemuakeadaanlampuataulampu

lampupuncaktiangharusditempatkandemikiansehinggaberadadiatasdanbebasdarise
mualampudanrintanganlainnya.
Lampu

lampulambungkapal

yang

digerakandengantenagaharusditempatkanpadaketinggiandiatasbadankapaltidaklebi
hbesardaritiga

perempatdaripadatinggilampupuncaktiangmuka,

lampuitutidakbolehdemikianrendahnyasehingga

lampu

digangguolehlampu

lampugeladak.
Lampu lampulambungjikadalamlenteragabungandanbilamanadipasangdikapal
yang

digerakandengantenagadenganpanjangkurangdari

20

meter

harusditempatkantidakkurangdari 1 meter dibawahlampupuncaktiang.


Dalamhalaturan

aturanmensyaratkanduaatautigalampu

yang

harusdipasangbersusunvertikallampu lampuituharusdiberijaraksebagaiberikut :
a. Dikapaldenganpanjang

20

meter

ataulebihlampu

lampudemikianharusditempatkantidakkurangdari 2 meter terpisahdan yang


terendahdarilampu lampuini, kecualidalamhallampugandengdiperlukan,
tidakbolehkurangdari 4 meter diatasbadankapal.

b. Dikapaldenganpanjangkurangdari

20

meter

lampu

lampudemikianharusditempatkanterpisahpadajaraktidakkurangdari 1 meter
dan yang
c. terendahdarilampu lampuinikecualidalamhallampugandengdiperlukan,
tidakbolehkurangdari 2 meter diatastajuksekoci.
d. Jikadipasangtigalampumakalampu lampuituharusdiberijaraksecarasama.
Lampu

yang

lebihbawahdaripadakedualampukeliling

yang

diisyaratkanuntukkapalnelayanjikadigunakandalampenangkapanikanharusditempa
tkanpadaketinggiandiataslampu

lampulambungtidakkurangdaridua

kali

jarakantarkedualampuvertikal
Lamputabuhmuka,

jikadipasangduatidakbolehkurangdari

4,5

meter

diataslampubelakang.

Dikapaldenganpanjangkapallebihdari

50

meter

lampulabuhmukainitidakbolehkurangdari 6 meter diatasbadankapal.


2.3.2Penempatan horizontal danpemberianjaraklampu lampu
a. Dalamhaldualampupuncaktiangdiisyaratkanuntukkapal
digerakandengantenaga,

yang

jarak

horizontal

diantaranyatidakbolehkurangdarisatusetengahpanjangkapaltetapitidakperlu
melebihi

100

meter.

Lampumukatidakbolehditempatkanlebihdariseperempatpanjangkapaldarih
aluan.
a. Dikapaldenganpanjang

20

meter

ataulebihlampu

lampulambungtidakbolehdipasangdimukalampu

lampupuncaktiang.

Lampu lampuituharusdiletakanataudekatsisilambungkapal.
Perinciandaripadaletaklampupetunjukarahuntukkapalnelayan,
kapalkerukdankapal

kapal

yang

kapal

digunakandalampekerjaan

pekerjaandibawahpermukaan airlampumenunjukanarahdaripadaalat alat yang


dilepaskandarikapal

yang

digunakandalampenangkapanikansepertidiisyaratkandalamAturan
harusdiletakanpadajarak
dantidaklebihdari

meter

horizontal
jauhnyadarikedua

tidakkurangdari

20(ii)
2

meter

lampukelilingmerahdanputih.

Lampuiniharusditempatkantidaklebihtinggidarilampukelilingputih

yang

diisyaratkandalam aturan 26 (i) dantidaklebihrendahdarilampu lampulambung.


(b) lampu

lampudantanda

tandadikapal

yang

digunakandalampengerukanataupekerjaan pekerjaandibawahpermukaan air


untukmenunjukan
sisilambung

yang

terhalangatausisilambung

yang

dapatdilaluidenganaman,

sepertidiisyaratkandalamAturan 27 (d)(i) dan (ii), harusdiperlihatkanpadajarak


horizontal yang maksimumdapatdilaksanakantapisamasekalitidakkurangdari 2
meter, darilampu lampuatautanda tanda yang diisyaratkandalamaturan 27 (b)
(i) dan (ii) lampu yang

lebihatasdaripadalampu lampuatautanda

tandainisamasekalitidakbolehberadapadaketinggianlebihbesardaripadalampu yang
lebihbawahdaripadaketigalampuatautanda yang diisyaratkandalamaturan 27 (b) (i)
dan (ii).

2.4 Kegunaan
Fungsi lampu dalam penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan atau
gerombolan ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan
berbagai alat tangkap. Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti
oncor (obor), petromaks, lampu listrik (penggunaannya masih sangat terbatas
hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari perikanan industri).
Ikan-ikan tertarik oleh cahaya lampu yang kiranya tidak terlalu
dipermasalahkan. Hal ini disebabkan oleh sudah menjadi anggapan bahwa hampir
semua organisme hidup termasuk ikan yang media hidupnya itu air dapat
terangsang (tertarik) oleh sinar atau cahaya (phototaxis positif) dan karena itu
mereka selalu berusaha mendekati asal atau sumber cahaya dan berkumpul
disekitarnya.
2.5 Cara Pengoprasian
Setiap kapal harus dilengkapi dengan system untuk memperlancar operasi
dilaut. Salah satu regulasi yang mengatur ini adalah COLREGS. Regulasi ini

mengatur pemasangan dan standar peralatan navigasi di kapal untuk mencegah


terjadinya tubrukan antara dua kapal atau lebih.

Steering and sailing rules

Adalah aturan ketika kapal sedang beroperasi. Di dalamnya mencakup cara


mendahului kapal lain, ketika berpapasan dengan kapal lain, ketika berada pada
daerah dengan jarak pandang terbatas, cara cara pemberian jalan untuk kapal
lain, dan sebagainya.

Lights and shapes

Lights (penandaan pada malam hari) Untuk kapal L > 50 m

Jarak pandang masthead light 6 mil, dan untuk lampu lainya dengan jarak
pandang 3 mil Untuk kapal 12 m < L < 50 m

Jarak pandang mast head light 5 mil, dan untuk lampu lainya dengan jarak
pandang 2 mil Untuk pemasangan lampu navigasi pada kapal dijelaskan
pada gambar berikut:

Sidelight: merah untuk Ps dan hijau untuk SB Pemasangan lampu ini


harus mencakup jarak pandang masing-masing 112.50 dari center line.

All-round light: warna putih

Pemasangan lampu dapat terlihat dengan jangkauan 3600

Masthead lights: warna putih Pemasangan lampu dengan kemampuan


penynaran menerus dengan sudut 2250

Shapes (penanda pada siang hari)

Tanda ini berupa ball, cone, diamond, cilynder, dan triangle. Pemasanganya
dikombinasikan sehingga dapat diliat oleh kapal lain agar kondisi kapal dapat
dimengerti oleh kapal lain.
Sound signal
Setiap kapal dilengkapi dengan bel dengan bunyi yang sangat keras yang
digunakan untuk member tanda kepada kapal lain. Pemberian tanda ini berupa
kode atau sandi yang telah ditetapkan standarnya secara internasional.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu, mengetahui
jenis dan fungsi alat navigasi sangatlah penting, hal ini dikarenakan banyaknya
navigasi

yang

dapat

mengancam

keselamatan

pelayaran,

dan

untuk

menghindarinya dibutuhkan pengetahuan tentang alat-alat navigasi untuk


menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya.
Fungsi alat navigasi pada paper ini adalah lampu, lampu diperlukan saat
menerangi

nelayan

berlayar

agar

nelayan

tidak

terjadi

hal-hal

yang

membahayakan, membantu untuk penangkapan ikan.


3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah, membutuhkan bahan yang cukup banyak
sehingga cukup sulit untuk memahami materi sebagai bahan makalah. Dan dengan
mempelajari makalah yang singkat ini diharapkan kita dapat mengetahui tentang
lampu dalam Navigasi Perikanan.

DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, W. 1986. Tingkah Laku Ikan : Hubungannya dengan


Alat, Metoda dan Taktik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Monintja DR dan Martasuganda S. 1991. Teknologi Pemanfaatan
Sumberdaya Hayati Laut II. Bogor : IPB Press
Nikonorov. 1975. Interaction of Fishing Gear
Aggregation. Israel : Jerussalem Ketter Press.

with

Nomura and Yamasaki. 1977. Fishing Technique.


International Cooperation Agency. Tokyo.

Fish
Japan

Prado, J. And Dremiere, P.Y. 1990. Fishermens Book. Translated


by BPPI Semarang. FAO.
Subani W dan Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang
di Indonesia. Nomor 50 Tahun 1988/1999. Edisi Khusus.
Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta : Balai Penelitian
Perikanan
Laut,
Badan
Penelitian
Perikanan
Laut,
Departemen Pertanian.
Taufik.

2015.

LAMPU-LAMPU

NAVIGASI.

diambil

dari

http://documents.tips/documents/lampunavigasi.html(diakses pada tanggal 28-10-16 pukul 13.00)


Kapitanmadina.

2011.

Sistem

Lampu

Navigasi

Pada

Kapal.http://www.pelautonline.com(diakses pada tanggal 28


Oktober 2016 pukul 14.45)
https://www.academia.edu/9479009/alat_tangkap_purse_seine
Anonim.
2012.
Alat
Tangkap
Purse
Seine.
http://aryansfirdaus.wordpress.com. (Diakses tanggal 28
oktober 2016 )
Syaifudin.
2016.
Alat
Bantu
Penangkapan
Ikan.
http://Syaifuddin.com (diakses tanggal 28 oktober)
karim nasution, akbar. 2013. Penggunaan Alat Bantu
Penangkapan Ikan Pada Pengoperasian Alat Tangkap Bagan

Perahu Di Bungkus Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.


www.academia.edu (diakses tanggal 28 oktober 2016 )

Anda mungkin juga menyukai