Anda di halaman 1dari 8

Standar Prosedur Operasional

Sediaan sitostatika Thiotepa


I.

PERSIAPAN PETUGAS

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


BERGANTI PAKAIAN
No. Kode
S No. Revisi
O
P Tgl. Terbit
Halaman

:
:
:
:

1234567890
1 OKTOBER 2016
3
TTD

RSUD
KASIH BETA
1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi
5. Prosedur

Disahkan oleh :
Direktur RSUD
Kasih Beta

dr. Muhamad Ulfi,MM.


NIP: 196404301998031002
- Tata cara berganti pakain sebelum petugas melakukan persiapan dan pencampuran
sediaan sitostatika
- Mengurangi pencemaran jasad renik dan partikel ruangan persiapan dan
pencampuran obat-obat sitostatika
- Melindungi SDM dari paparan obat-obat sitostatika
- PMK republik Indonesia nomor 58 tahun 2014
- Petugas yang akan melakukan pencampuran obat sitostatika harus mendapat
pelatihan terlebih dahulu
Buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik Dan Penanganan Sediaan Sitostatika.
Alat dan bahan:
1. Alkohol 70 %
2. Pakaian ( Gown )
3. Sarung tangan
4. Tutup Kepala
5. Tutup Kaki
6. Masker & Kaca mata pelindung
Langkah-langkah:
1. Pakaian steril hendaklah disimpan dan ditangani sedemikian rupa setelah icuci
dan disterilkan untuk mengurangi rekontaminasi jasad renik dan pertikel.
2. Ruangan Ganti Pakaian Pertama
a. Mula-mula pakain biasa dilepaskan diruang ganti pakaian pertama. Arloji dan
perhiasan dilepaskan dan disimpan atau diserahkan kepada petugas yang ditunjuk.
b. Pakaian dan sepatu hendaklah dilepas dan disimpan pada tempat yang telah
disediakan.

3. Ruangan Ganti Pakaian Kedua


a. Petugas hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan larutan
desinfektan (yang setiap minggu diganti). Kaki hendaklah dicuci dengan sabun dan
air dan kemudian dibasuh dengan larutan desinfektan.
b. Tangan dan lengan dikeringkan dengan pengering tangan listrik otomatis.
Sepasang pakaian steril diambil dari bungkusan dan dipakai dengan cara berikut.
c. Penutup kepala hendaklah menutupi seluruh rambut dan diselipkan ke dalam
leher baju terusan. Penutup mulut hendaklah juga menutupi janggut. Penutup kaki
hendaklah menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
d. Celana atau baju terusan (overall) diselipkan ke dalam penutup kaki. Penutup
kaki diikat sehingga tidak turun waktu bekerja. Ujung lengan baju hendaklah
diselipkan ke dalam sarung tangan. Kaca mata pelindung dipakai pada tahap akhir
ganti pakaian.
e. Sarung tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau larutan desinfektan.
f. Membuka pintu untuk memasuki ruang penyangga udara dan ruang steril
hendaklah dengan menggunakan siku tangan dan mendorongnya.
6. Unit Terkait
7. Dokumentasi

II.

PENYIAPAN DAN PENCAMPURAN SITOSTATIKA


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN DAN PENCAMPURAN
No. Kode
S No. Revisi
O
P Tgl. Terbit
Halaman
TTD

RSUD
KASIH BETA
1. Pengertian
2. Tujuan

SITOSTATIKA
: 1234567890
:
: 1 OKTOBER 2016
: 3
Disahkan oleh :
Direktur RSUD
Kasih Beta

dr. Muhamad Ulfi,MM.


NIP: 196404301998031002
Proses dispensing sediaan sitostatika yang dilakukan di Instalasi Farmasi di Rumah
Sakit.
- Sebagai pedoman dalam melakukan persiapan dan pencampuran sediaan
sitostatika
- Melindungi SDM dalam mencampur obat-obat kanker
- Melindungi lingkungan agar tidak tercemar oleh bahan yang bersifat karsinogenik
- Menjaga mutu obat supaya dapat digunakan secara maksimal

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur

- Pencampuran obat kanker dilakukan di BSC secara aseptik


- Petugas yang akan melakukan pencampuran obat sitostatika harus mendapat
pelatihan terlebih dahulu
Buku Pedoman Dispensing Sediaan Steril.
Buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik Dan Penanganan Sediaan Sitostatika.
Alat dan bahan:
1. Alat pelindung diri (APD)
2. BSC
3. Pass box
4. alkohol 70 %
5. sediaan sitostatika Thiotepa
6. pelarut sediaan/infus sitostatika
Langkah-langkah:
Persiapan.
1) Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5
BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
2) Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomer batch,
tgl kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
3) Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak jelas/tidak
lengkap.
4) Menghitung kesesuaian dosis.
5) Memilih jenis pelarut yang sesuai.
6) Menghitung volume pelarut yang digunakan.
7) Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan, dan
tanggal kadaluarsa campuran
8) Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, jumlah paket
9) Melengkapi dokumen pencampuran
10) Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan
pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box.
Pencampuran.
1) Memakai APD sesuai intruksi kerja (lampiran 1)
2) Mencuci tangan sesuai intruksi kerja (lampiran 2)
3) Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit sebelum digunakan
sesuai intruksi kerja (lampiran 3)
4) Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai protab (lampiran 4)
5) Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
6) Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan sitostatika.
7) Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%.
8) Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box.
9) Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan di atas meja

6. Unit Terkait
7. Dokumentasi

III.

BSC.
10) Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
11) Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang sudah berisi sediaan
sitostatika
12) Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil untuk obat-obat yang
harus terlindung cahaya.
13) Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah pembuangan
khusus.
14) Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi sediaan sitostatika ke dalam
wadah untuk pengiriman.
15) Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang telah berisi sediaan jadi melalui
pass box.
16) Menanggalkan APD sesuai intruksi kerja(lampiran 4)
Instalasi rawat inap RSUD Kasih Beta
Formulir permintaan pencampuran sediaan steril
Formulir pencatatan kegiatan pencampuran

Distribusi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISTRIBUSI
S No. Kode
O No. Revisi
P
Tgl. Terbit

:
:
:

1234567890
1 OKTOBER 2016

Halaman

3
TTD

RSUD
KASIH BETA

Disahkan oleh :
Direktur RSUD
Kasih Beta
dr. Muhamad Ulfi,MM.
NIP: 196404301998031002

1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Prosedur

6. Unit Terkait
7. Dokumentasi

KULIT.
a. Menanggalkan sarung tangan
b. Membilas kulit dengan air hangat
c. Mencuci dengan air sabun kemudian membilas kembali dengan air
hangat
d. Menyeka area yang terpapar dengan kassa yang dibasahi larutan
chlorin 5 % (jika kulit sobek) atau menggunakan larutan H2O2 3 %
(jika kulit sobek)
e. Mencatat jenis obat dan jika perlu menyiapkan antidot khusus
f. Menanggalkan seluruh pakaian pelindung
g. Melaporkan ke Apoteker
h. Mengisi kejadian dalam format kecelakaan
2. KULIT TERTUSUK JARUM BERISI OBAT SITOSTATIKA
a. Jangan segera mengangkat jarum, menarik kembali plungger untuk
menghisap obat yang mungkin masuk ke kulit (terinjeksi )
b. Mengangkat jarum dari kulit dan menutup jarum kemudian
membuang dalam kontainer sitostatika
c. Melepaskan sarung tangan
d. Membilas area yang terkena dengan air hangat
e. Mencuci dengan air sabun dan membilas dengan air hangat
f. Mencatat jenis obat dan perkiraan jumlah yang terinjeksi
g. Menanggalkan semua pakaian pelindung
h. Melaporkan ke apoteker
i. Melengkapi format kecelakaan
j. Menyuntikkan antidot yang spesifik
k. Mengkonsultasikan ke dokter dengan segera.

Lampiran 1
INTRUKSI KERJA MENCUCI TANGAN
1. Basahi tangan dengan air bersih
2. Ambil sabun antiseptik
3. Gosok kedua telapak tangan bagian atas dan bawah serta diantara jarijari dan kuku selama
20 detik
4. Bilas tangan dengan air mengalir dan bersih selama 10 detik
5. Tutup kran dengan beralaskan lap bersih atau bila memungkinkan dengan siku
6. Keringkan tangan dengan lap bersih atau pengering listrik
Lampiran 2
INTRUKSI KERJA BERGANTI PAKAIAN
1. Memasuki ruangan steril harus melalui ruangan-ruangan ganti pakaian dimana pakaian
biasa diganti dengan pakaiAn pelindung khusus untuk mengurangi pencemaran jasad renik
dan partikel.
2. Pakaian steril hendaklah disimpan dan ditangani sedemikian rupa setelah dicuci dan
disterilkan untuk mengurangi rekontaminasi jasad renik dan debu.
3. Ruangan Ganti Pakaian Pertama
a. Mula-mula pakain biasa dilepaskan diruang ganti pakaian pertama. Arloji dan perhiasan
dilepaskan dan disimpan atau diserahkan kepada petugas yang ditunjuk.
b. Pakaian dan sepatu hendaklah dilepas dan disimpan pada tempat yang telah disediakan.
4. Ruangan Ganti Pakaian Kedua
a. Petugas hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan larutan
desinfektan (yang setiap minggu diganti). Kaki hendaklah dicuci dengan sabun dan air
dan kemudian dibasuh dengan larutan desinfektan.
b. Tangan dan lengan dikeringkan dengan pengering tangan listrik otomatis. Sepasang
pakaian steril diambil dari bungkusan dan dipakai dengan cara berikut.
c. Penutup kepala hendaklah menutupi seluruh rambut dan diselipkan ke dalam leher baju
terusan. Penutup mulut hendaklah juga menutupi janggut. Penutup kaki hendaklah
menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
d. Celana atau baju terusan (overall) diselipkan ke dalam penutup kaki. Penutup kaki diikat
sehingga tidak turun waktu bekerja. Ujung lengan baju hendaklah diselipkan ke dalam
sarung tangan. Kaca mata pelindung dipakai pada tahap akhir ganti pakaian

e. Sarung tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau larutan desinfektan.


f. Membuka pintu untuk memasuki ruang penyangga udara dan ruang steril hendaklah
dengan menggunakan siku tangan dan mendorongnya.
g. Setiap selesai bekerja dan meninggalkan ruangan steril petugas melepaskan sarung
tangan dan meletakkannya pada wadah yang ditentukan untuk itu dan mengganti
pakaian sebelum keluar dengan urutan yang berlawanan ketika memasuki ruangan
steril.
Lampiran 3
INTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LAF-(BSC)
1. Hubungkan LAF dengan sumber listrik yang sesuai (220 volt)
2. Nyalakan blower dan lampu UV minimal 15 menit sebelum digunakan
3. Matikan lampu UV
4. Buka pintu penutup LAF dan letakkan secara horisontal di atas meja
5. Bersihkan permukaan LAF dengan Iso Propol Alkohol (IPA) atau alkohol 70 % menggunakan
lap yang tidak berserat: a. Dinding : dari atas ke bawah dengan gerakan satu arah b. Lantai :
dari belakang ke depan dengan gerakan satu arah Catatan: jangan menyemprotkan alkohol
langsung ke arah HEPA filter
6. Seka semua bahan dan alat yang akan dimasukkan ke dalam LAF dengan alkohol 70 % 7.
Letakkan bahan dan alat di dalam LAF sesuai tata letak 8. Biarkan 5 menit untuk
menghilangkan turbulensi udara
INTRUKSI KERJA MELEPASKAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Menanggalkan pakaian pelindung:
a) Menanggalkan sarung tangan luar
Tempatkan jari-jari sarung tangan pada bagian luar manset.
Angkat bagian sarung tangan luar dengan menariknya ke arah telapak tangan. Jari-jari
sarung tangan luar tidak boleh menyentuh sarung tangan dalam ataupun kulit.
Ulangi prosedur dengan tangan lainnya.
Angkat sarung tangan luar sehingga ujung-ujung jari berada di bagian dalam sarung
tangan.
Pegang sarung tangan yang diangkat dari dalam sampai seluruhnya terangkat.
Buang sarung tangan tersebut ke dalam kantong tertutup.
b) Menanggalkan baju pelindung
Buka ikatan baju pelindung.
Tarik keluar dari bahu dan lipat sehingga bagian luar terletak di dalam.
Tempatkan dalam kantong tertutup.
c) Tanggalkan tutup kepala dan buang dalam kantong tertutup.
d) Tanggalkan sarung tangan dalam, bagian luar sarung tangan tidak boleh menyentuh kulit.
Buang dalam kantong tertutup.
e) Tempatkan kantong tersebut dalam kointainer buangan sisa.

f) Cuci tangan.

Lampiran 3
INTRUKSI KERJA PENGGUNAAN PASS BOX
Untuk passbox yang dilengkapi dengan UV
1. Hubungkan passbox dengan sumber listrik yang sesuai (jika passboxnya automatik).
2. Nyalakan passbox dengan menekan tombol ON pada switch, lampu indikator akan menyala.
3. Jika lampu hijau menyala, pintu passbox dalam keadaan tidak terkunci, dan siap dibuka.
4. Masukkan alat dan bahan ke dalam passbox.
5. Tutup kembali pintu passbox.
6. Buka pintu passbox dari dalam ruangan steril
7. Keluarkan alat dan bahan dari dalam passbox dengan hati-hati.
Untuk passbox yang manual
1. Bersihkan passbox sesuai dengan INTRUKSI KERJApembersihan passbox.
2. Buka pintu passbox (pastikan pintu passbox yang berada dalam ruang steril dalam keadaan
tertutup)
3. Masukkan alat dan bahan ke dalam passbox
4. Tutup kembali pintu passbox
5. Buka pintu passbox dari dalam ruangan steril (pastikan pintu passbox yang satu tetap tertutup)
6. Keluarkan alat dan bahan dari dalam passbox dengan hati-hati

Anda mungkin juga menyukai