Anda di halaman 1dari 8

Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Bila


terjadi radang disebut pharyngitis. saluran faring rnemiliki panjang 12-14 cm dan
memanjang dari dasar tengkorak hingga vertebra servikalis ke-6. Faring berada
di belakang hidung, mulut, dan laring serta lebih lebar di bagian atasnya. Dari
sini partikel halus akan ditelan atau di batukkan keluar. Udara yang telah sampai
ke faring telah diatur kelembapannya sehingga hampir bebas debu, bersuhu
mendekati suhu tubuh. Lalu mengalir ke kotak suara (Laring).

Beberapa fungsi faring:


a. Saluran nafas dan makanan, faring adalah organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan dan pernapasan: udara masuk melalui bagian nasal
dan oral, sedangkan makanan melalui bagian oral dan laring.
b. Penghangat dan pelembab, dengan cara yang sama seperti hidung, udara
dihangatkan dan dilembapkan saat masuk ke faring.
c. Fungsi bahasa, fungsi faring dalam bahasa adalah dengan bekerja sebagai
bilik resonansi untuk suara yang naik dari laring, faring (bersama sinus)
membantu memberikan suara yang khas pada tiap individu
d. Fungsi Pengecap, terdapat ujung saraf olfaktorius dari indra pengecap di
epitelium oral dan bagian faringeal
e. Fungsi Pendengaran, saluran auditori (pendengaran), memanjang dari
nasofaring pada tiap telinga tengah, memungkinkan udara masuk ke
telinga tengah. Pendengaran yang jelas bergantung pada adanya udara di
tekanan atmosfer pada tiap sisi membran timpani.
f. Fungsi Perlindungan, Jaringan limfatik faring dan tonsil laring
menghasilkan antibodi dalam berespon terhadap antigen, misal mikroba.
Tonsil berukuran lebih besar pada anak dan cenderung mengalami atrofi
pada orang dewasa.
Nasofaring Bagian nasal faring terletak di belakang hidung dan di atas
palatum molle. Pada dinding lateral, terdapat dua saluran auditori, tiap
saluran mengarah ke masing-masing bagian tengah telinga. Pada dinding
posterior, terdapat tonsil faringeal (adenoid), yang terdiri atas jaringan
limfoid. Gambar : 5 saluran pada sistem pernafasan (faring) Tonsil paling
menonjol pada masa kanak-kanak hingga usia 7 tahun. Selanjutnya, tonsil
mengalami atrofi.
Orofaring Bagian oral faring terletak di belakang mulut, memanjang dari
bagian bawah palatum molle hingga bagian vertebra servikalis ke-3.
Dinding lateral bersatu dengan palatum molle untuk membentuk lipatan di
tiap sisi. Antara tiap pasang lipatan, terdapat kumpulan jaringan limfoid
yang disebut tonsil palatin. Saat menelan, bagian nasal dan oral
dipisahkan oleh palaturn molle dan uvula. Uvula (anggur kecil) adalah
prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur kebawah dari bagian

tengah tepi bawah palatum lunak. Amandel palatinum terletak pada kedua
sisi orofaring posterior.
Laringofaring Bagian laringeal faring memanjang dari atas orofaring dan
berlanjut ke bawah esofagus, yakni dari vertebra servikalis ke-3 hingga 6.
Mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk
system respiratorik selanjutnya.
Suplay darah pada faring
kebutuhan darah pada faring disuplai oleh beberapa cabang dari arteri
wajah. Aliran balik vena menuju vena fasialis dan jugularis interna. Faring
dipersarafi oleh pleksus faringeal yang dibentuk oleh saraf vagus dan
glosofaringeal (parasimpatik) serta ganglia servikalis superior (simpatik).
Faring dilapisi oleh tiga jaringan yaitu membran mukosa, jaringan fibrosa,
dan otot polos

Anatomi - Fisiologi Faring (Pharynx)


Anatomi pharynx
Pharynx atau Faring merupakan organ berbentuk corong sepanjang 15cm
yg tersusun atas jaringan fibromuscular yg berfungsi sbg saluran
pencernaan dan juga sbg saluran pernafasan. Pharynx terletak setinggi
Bassis cranii (bassis occipital dan bassis sphenoid) sampai cartilage cricoid
setinggi Vertebrae Cervical VI. Bagian terlebar dr pharynx terletak setinggi
os. Hyoideum dan bagian tersempitnya terletak pd pharyngoesophageal
junction. Pharynx sbg organ pencernaan menghubungkan antara cavum
oris danOesophagus. Sedangkan sbg organ pernafasan berfungsi utk
menghubungkan antara cavum nasi dan Larynx.
Pembentuk dinding Pharynx
- Membrane mucosa yg tersusun atas epitel squamos pseudokompleks
bersilia pd bagian atas dan epitel squamos kompleks di bagian bawah.
- Submucosa
- Jaringan fibrosa, membentuk fascia pharyngobasillaris yg melekat pd
bassis crania
- Jaringan muscular yg terdiri atas otot sirkular dan longitudinal
- Jaringan ikat longgar yg membentuk fascia buccopharyngeal
Otot2 Pharynx
Otot2 pd pharynx terdiri atas 3 otot konstriktor pharyngeus dan 3 otot yg
berorigo pd proc. Styloideus. Otot2 ini berperan dalam proses deglutition
atau menelan.
Hubungan Pharynx
Cavum pharyngeum berhubungan dg organ2 disekitarnya antara lain mll :
- Choanae (nares posterior) menghubungkan dg cavum nasi
- Ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii dg cavum tympani
- Isthmus faucium dg cavum oris propia
- Additus laryngis dg larynx
- Portae oesophagus dg oesophagus

Vaskularisasi Pharynx
Perdarahan faring sebagian besar berasal dr cab a. carotis externa, a.
faringeal ascendens, Ramus.dorsal a. lingualis, R. tonsillaris a. fascialis,
dan R. palatine a. maksillaris

Innervasi Pharynx
utk persarafan motorik berasal dr n. XI sedangkan utk persarafan sensorik
berasal dr n. IX dan n. X

Pembagian Pharynx
Pharynx dibagi menjadi :
Nasopharynx (Epipharynx)
Nasopharynx merupakan bagian dr pharynx yg terletak di bagian atas,
maka dr itu nasopharynx jg disebut dg epipharynx. Nasopharynx memiliki
skeletopi setinggi Bassis cranii sampai Vertebrae cervical I.
Syntopi Nasopharynx(Nasofaring)/ Epifaring (Epipharynx)
Nasopharynx memiliki syntopi :
- ventral : choanae (nares posterior), menghubungkan pharynx dg cavum
nasi
- superior : bassis crania
- belakang : vertebrae cervical yg dipisahkan oleh fascia prevertebrae dan
m. capitis
- lateral : dinding medial leher
- inferior : palatum mole
Bangunan pd Nasopharynx (Nasofaring)/ Epipharynx (Epifaring)
terdapat beberapa bangunan yang terletak pd nasopharynx, antara lain :
- ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii, menghubungakn pharynx dg
caum tympani
- adenoid (tonsilla pharyngea/ tonsillo luscha), merupakan kelenjer limfe
submucosa
- recessus pharynx (fossa rosenmulleri), di belakang torus tubarius
- isthmus nasopharynx, batas antara nasopharynx dan oropharynx yg akan
tertutup oleh pallatum molle saat proses deglutition/ menelan
Oropharynx/ Orofaring
Merupakan bagian dr pharynx yg terletak di tengah. Memiliki skeletopi
setinggi Vertebrae cervical II sampai Vertebrae Cervical III.
Syntopi Oropharynx

Oropharynx memiliki syntopi sbg berikut :


- superior : nasopharynx (isthmus nasopharynx, palatum mole)
- ventral : cavum oris propia dg arcus palatopharynx dan uvulae
- dorsal : Vertebrae Cervical II III
- Lateral : dinding medial leher
- Inferior : tepi atas epiglottis, basis linguae

Bangunan pd Oropharynx/Orofaring
Ada beberapa bangunan yg terdapat pd oropharynx, antara lain :
- Tonsilla palatine (faucial tonsil/ amandel), di dinding lateral dextra et
sinistra di recessus tonsillaris antara arcus palatoglossus dan arcus
palatopharyngeus
- Fossa supratonsilaris, mucosa di atas tonsil berbentuk segitiga di antara
arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus
- Tonsila lingualis, pd basis linguae (1/3 posterior linguae)
Laringopharynx (Hipopharynx)
Merupakan bagian bawah dr pharynx. Maka dr itu, juga disebut dg
hipopharynx. Laringopharynx terletak setinggi Vertebrae Cervical IV sampai
Vertebrae Cervical VI.
Syntopi Laringofaring (Laringopharynx)/ Hipofaring (Hipopharynx)
Laringopharynx memiliki syntopi :
- Superior : oropharynx (setinggi tepi atas epiglottis)

- Ventral : tepi belakang epiglottis, additus laryngis


- Dorsal : vertebrae cervical III - VI
- Lateral : dinding lateral leher
- Inferior : portae esophagus
Sumber :
- Diktat Anatomi Situs Thoracis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi, FK
UNISSULA.
- Diktat Anatomi Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi, FK
UNISSULaaa

pengembangan leher sejajar dengan perkembangan wajah dari waktu


ke waktu , dimulai pada minggu keempat perkembangan prenatal dalam
periode embrionik , dan diselesaikan selama periode janin . leher dan
jaringan yang terkait berkembang dari faring primitif dan aparat branchial
. para dokter gigi harus memahami perkembangan leher untuk
berhubungan hubungan struktural yang mendasari untuk setiap
gangguan perkembangan yang mungkin ada

pembentukan faring primitif


awal dari tabung hampa embrio yang berasal dari bagian anterior dari
foregut dan akan membentuk faring primitif, bagian mulut masa depan
faring, atau orofaring. foregut awalnya berasal dari endoderm lapisan sel
embrio. faring primitif melebar cranially, di mana t bergabung mulut
primitif stomodeum dan menyempit caudally karena bergabung
kerongkongan. endoderm dari garis faring bagian internal dari lengkungan
branchial dan masuk ke dalam daerah ballon seperti dari kantong faring
(dibahas nanti). Namun, endoderm yang sama ini, bagaimanapun, tidak
datang ke garis rongga rongga yang tepat atau hidung oral. sebaliknya,
rongga mulut rongga yang tepat dan hidung keduanya dilapisi oleh
ektoderm sebagai akibat dari embrio lipat.
bagian ekor dari faring primitif membentuk kerongkongan, yang
mengarah ke perut. sebuah hasil ventral membentuk laringofaring, laring,
dan trakea dan berakhir di bagian superior dari paru-paru berkembang.
kelenjar tiroid juga merupakan outpocket anterior dari dinding ventral
faring.

Anda mungkin juga menyukai